ANAK
Oleh:
Ditaris Galih Iman
Pembimbing:
dr. N. Erica Jahja, Sp.A,
M.Biomed
TINJAUAN
PUSTAKA
Definisi Asma
Episodik
Cenderung pada malam/dini hari
Musiman
Timbul setelah aktivitas fisik
Riwayat asma dan/atau atopi pada
pasien dan/atau keluarga
Meng
i
dan/
atau
batu
k
berul
ang
Infla
masi
salur
an
napa
s
kroni
s
Eksaserbasi Asma
Serangan asma
Episode
perburukan
gejala asma
Distres
pernapasan
Progresif
Sesak napas,
batuk, mengi,
dada terasa
tertekan
Epidemiologi
Prevalensi asma 6.7% dewasa dan 8,5% pada anak-anak (US CDC
Asthma Surveillance Survey 2001-2003)
Pada anak, asma paling sering terjadi pada usia 13-14 thn.
Faktor
Predisposisi &
Etiologi
Cuaca dingin
Infeksi virus
Gastrointestinal
refluks
Kegiatan
jasmani
allergen
Ketidakstabilan
emosi (psikis)
Arwin, A. Asma Pada Anak. Sari Pediatri, Vol. 4, No. 2, September 2002
Arwin, A. Asma Pada Anak. Sari Pediatri, Vol. 4, No. 2, September 2002
Patogenesis asma
Alergen
Pajanan ulang
pengeluaran mediator
kimia
peningkatan
permeabilitias kapiler
(edema), peningkatan
sekresi mukus,
kontraksi otot polos
bronkial
Anamnes
a
Di
ag
no
sis
As
m
a
An
ak
Gambaran klinis
Karakteristik
Batuk
mendukung asma
Batuk non produktif
atau
yang
persisten
memberat
berulang
yang
saat
dapat
malam
atau
Batuk
muncul
karena
Gambaran
Klinis Asma
pada Anak
5 thn
Berulang,
dengan
colds,
selama
pencetus
aktivitas
menangis
atau
tidur
atau
seperti
viral
fisik,
tertawa,
paparan
asam
Disertai
colds,
aktivitas
fisik,
(GINA, 2015)
Gambaran klinis
asma
Tidak mampu berlari, bermain atau
tertawa dalam intensitas yang sama
seperti anak lain; cepat lelah saat
berjalan (ingin digendong)
keluarga
Gambaran
Klinis Asma
pada Anak
5 thn
dan
pengobatan dihentikan
terjadi
perburukan
jika
kebutuhan
(GINA, 2015)
Pemeriksaan
penunjang
Berikan bronkodilator
Pertiimbangkan pemeriksaan:
- foto rontgen toraks dan sinus
- uji fungsi paru
- uji respon terhadap
bronkodilator
- uji keringat
- uji imunologik
- pemeriksaan motilitas silia
- pemeriksaan refluks
gastroesofagus (RGE)
Tidak berhasil
Mendukung diagnosis
lain
Tidak mendukung
diagnosis lain
Bukan asma
Ringan
Sedang
Berat
1.
Sesak
Berjalan;
Bayi : menagis keras
Berbicara;
Bayi: tangis
pendek dan lemah,
kesulitan
menyusu/makan
Istirahat;
Bayi: tidak mau
minum atau makan
2.
Posisi
Bisa berbaring
Duduk bertopang
lengan
3.
Bicara
Kalimat
Penggal kalimat
Kata-kata
4.
Kesadaran
Mungkin iritabel
Biasanya iritabel
Biasanya iritabel
Kebingungan
5.
Sianosis
Ada
Nyata
6.
Mengi
Nyaring, sepanjang
ekspirasi dan
inspirasi
Sangat nyaring,
terdenger tanpa
stetoskop
Sulit/tidak
terdengar
7.
Penggunaan
otot bantu
respiratorik
Biasanya tidak
Biasanya ya
Ya
Gerakan
paradoks
torakoabdominal
8.
Retraksi
Dangkal, retraksi
interkostal
Sedang, ditambah
rektraksi
suprasternal
Dalam, ditambah
napas cuping
hidung
Dangkal/hilang
GINA, 2006
Ancaman
Henti Napas
Parameter
Ringan
Sedang
Berat
Ancaman Henti
Napas
Laju Napas
Takipnea
Takipnea
Takipnea
Bradipnea
Laju Nadi
Normal
Takikardi
Bradikardi
Pulsus paradoksus
(pemeriksaan tidak
praktis)
12.
Tidak ada
<10 mmHg
Ada
10-20 mmHg
Ada
>20 mmHg
Pre-bronkodilatasi
> 60%
40-60%
<40%
Post-bronkodilatasi
> 80%
60-80%
GINA, 2006
Tidak ada
(tanda kelelahan
otot napas)
Ringan
Sedang
Berat
13.
SaO2
>95%
90-95%
<90%
14.
PaO2
Normal (biasanya
tidak perlu
diperiksa)
>60 mmHg
<60 mmHg
15.
PaCO2
<45 mmHg
<45 mmHg
>45mmHg
GINA, 2006
Ancaman Henti
Napas
Parameter Klinis,
Kebutuhan Obat, dan
Faal Paru
Asma Episodik
Jarang
(Asma Ringan)
75% Kasus
Asma Episodik
Sering
(Asma Sedang)
20% Kasus
Asma Persisten
(Asma Berat )
5%
1.
Frekuensi serangan
< 1x /bulan
> 1x/bulan
Sering
2.
Lama serangan
< 1 minggu
1 minggu
Hampir sepanjang
tahun, tidak ada
remisi
3.
Diantara serangan
Tanpa gejala
4.
Tidak terganggu
Sering terganggu
Sangat terganggu
5.
Pemeriksaan fisik di
luar serangan
Normal
(tidak ada kelainan)
Mungkin
terganggu
(ada kelainan)
Tidak pernah
normal
6.
Obat pengendali
(anti-inflamasi)
Tidak perlu
Non-steroid atau
steroid inhalasi
dosis rendah
Steroid inhalasi /
oral
7.
PEF/PEV1 60-80%
8.
Variabilitas > 15 %
Algoritma
Tatalaksan
a Jangka
Panjang
Asma pada
Anak
(Konsesus
Nasional Asma
pada Anak,
2004)
Tatalaksana Awal:
- Nebulasi agonis 1-2 kali, selang 20 menit
- Nebulasi kedua + antikolinergik
- jika serangan sedang / berat, nebulasi langsung dengan -2 agonis +
antikolinergik
Serangan ringan
(nebulasi 1 kali, respon baik)
- observasi 1-2 jam
- jika efek bertahan, boleh pulang
- jika gejala timbul lagi, perlakukan sebagai
serangan sedang
Serangan sedang
(nebulasi 2 kali, respon parsial)
- berikan oksigen
- nikai kembali derajat serangan, jika
sesuai dengan serangan sedang,
observasi di ruang rawat sehari
- berikan steroid oral
Serangan berat
(jika telah nebulasi 3 kali, respon
berat)
- sejak awal berikan oksigen saat / di
luar nebulasi
- pasang jalur parenteral
- nilai ulang keadaan klinis, jika
sesuai dengan serangan berat, rawat
di ruang rawat inap
Boleh pulang
Ruang rawat
sehari/observasi
Serangan ringan
(nebulasi 1 kali, respon baik)
- observasi 1-2 jam
- jika efek bertahan, boleh pulang
- jika gejala timbul lagi,
perlakukan sebagai serangan
sedang
Boleh pulang
- bekali dengan obat -2 agonis inhalasi atau oral
- jika sudah ada obat pengendali, teruskan
- jika pencetusnya adalah infeksi virus, dapat diberikan steroid oral
- dalam 24-48 jam, kontrol ke klinik rawat jalan, untuk evaluasi
Algoritma
Tatalaksan
a Serangan
Asma pada
Anak
Serangan
ringan
Serangan sedang
(nebulasi 2 kali, respon parsial)
- berikan oksigen
- nilai kembali derajat serangan, jika
sesuai dengan serangan sedang,
observasi di ruang rawat sehari
- berikan steroid oral
Algoritma
Tatalaksan
a Serangan
Asma pada
Anak
Serangan
sedang
Serangan berat
(jika telah nebulasi 3 kali, respon berat)
- sejak awal berikan oksigen saat / di luar nebulasi
- pasang jalur parenteral
- nilai ulang keadaan klinis, jika sesuai dengan serangan berat, rawat
di ruang rawat inap
Algoritma
Tatalaksan
a Serangan
Asma pada
Anak
Serangan
berat
Algoritma
Tatalaksan
a Serangan
Asma pada
Anak
Catatan :
- Serangan sedang/berat, nebulisasi pertama kali dengan agonis +
antikolinergik
- Ancaman henti nafas : ruang rawat intensif
- Jika alat nebulisasi tidak tersedia, dapat diganti dengan adrenalin
subkutan 0.01 ml/kgBB, maksimal 0.3 ml/kali
- Serangan sedang/berat beri oksigen 2-4 lpm dari awal, termasuk saat
nebulisasi
Jenis Obat
dan
Pengendali
Asma pada
Anak
Jenis Obat
dan
Pengendali
Asma pada
Anak
Jenis Obat
dan
Pengendali
Asma pada
Anak
Pneumonia
Bronkiolitis
Asma
Gagal jantung
Penyakit jantung bawaan
Efusi/empiema
Benda asing
Pneumotoraks
Prognosis Asma
Mortalitas akibat asma lebih rendah pada anak-anak
dibandingkan dewasa (0,3 kematian / 100.000 anak vs. 1,9
kematian / 100.000 pada dewasa)
Beberapa studi kohort menemukan bahwa banyak bayi
dengan mengi tidak berlanjut menjadi asma pada
masa anak dan remajanya
Peningkatan IgE serum dan uji kulit (+) khususnya
terhadap tungau debu rumah pada bayi mengi
persisten pada masa anak
LAPORAN KASUS
Identitas pasien
Nama
An. DS
Usia
2 tahun 6 bulan
Agama :
Islam
Alamat :
No. Register
20160214xxxx
RR : 36 x /menit
Tax : 36.5
SPO2
BB
: 90%
: 11 kg
Kepala / leher
(+)
: anemis -/- ; icteric -/-; dypsneu +/+; cyanosis -/-, nafas cuping hidung
Thorax
: Simetris
Pulmo : sonor di semua lapang paru
vesikuler di semua lapangan paru
Wheezing ; Rhonki kasar
Retraksi suprasternal (+)
Cor
Abdomen
pembesaran
: flat, soefl, BU(+)N, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas
: akral hangat pada kedua tangan dan kedua kaki; CRT < 2 detik
11.2
g/dL
13.0 18.0
Leukosit
11.30
ribu/mm3
4 10
Hematokrit
36.8
40 50
Trombosit
362
ribu/mm3
150 450
Eritrosit
4.99
juta/L
3.95 5.26
Hitung Jenis
Eosinofil
12
Basofil
01
Neutrofil
59
54 62
Limfosit
29
25 33
Monosit
37
Kimia Klinik
GDA
88
mg/dL
< 140
SGOT
41
U/L
< 40
SGPT
13
U/L
< 41
Anamnesis
(rawat inap 14/02/16 pkl 11.00)
Keluhan utama:
sesak
Riwayat penyakit sekarang:
pasien sesak sejak 3 hari yang lalu memberat pagi ini
(14/02/2016) disertai batuk kering, pilek (-), muntah setiap
kali batuk, demam (-). Pasien dibawa oleh orangtuanya 2x hari
ini (14/02/2016) ke IGD RS Petrokimia:
Pukul 03.00 pagi karena sesak, setelah dinebul membaik
kemudian pasien dibawa pulang
Pukul 09.00 pagi karena sesak kambuh disertai dengan
tarikan dinding dada, kemudian baru pasien mrs
Nafsu makan dan minum menurun saat sesak
Anamnesis
(rawat inap 14/02/16 pkl 11.00)
Riwayat pengobatan:
Pasien dibawa ke IGD RS dan klinik untuk dinebul ketika sesak disertai
batuk kambuh.
Pasien minum obat yang didapat dari dr. Agus Salim Sp.A dan dr. Erica
Sp. A ketika kunjungan per poli sejak usia 12 bulan.
Obat terakhir yang diminum : prome syrup dari kunjungan poli
Riwayat kesehatan/penyakit:
Pernah didiagnosa bronkiolitis sejak usia 12 bulan.
Pasien sering mengalami sesak disertai batuk sejak usia 12 bulan,
terkadang didahului pilek terlebih dahulu sebelum sesak dan batuk.
Sesak pernah kambuh saat malam hari. Sesak disertai batuk kambuh
hampir setiap bulan (>6x dalam 1 tahun), jika sesak dibawa ke klinik
atau IGD RS.
Sesak disertai dengan tarikan dinding dada dialami 2 kali (bulan
November 2015 dan saat ini)
Riwayat mrs: 4x di RS Aisyiah dan 1x di RS Petrokimia pada bulan
November 2015 dengan diagnosa bronkiolitis.
Anamnesis
(rawat inap 14/02/16 pkl 11.00)
Riwayat keluarga:
Asma disangkal, rhinitis alergi disangkal, urtikaria disangkal, dermatitis atopi
disangkal, alergi obat atau makanan disangkal.
Riwayat pekerjaan:
Riwayat alergi:
Alergi obat disangkal, alergi makanan disangkal, alergi debu disangkal, alergi
dingin disangkal.
Kondisi lingkungan sosial & fisik:
anak tunggal dan tinggal bersama kedua orang tuanya.
Hewan peliharaan (-)
Pasien langsung dibawa ke klinik dokter atau IGD RS jika batuk sesak kambuh.
Riwayat tumbuh kembang:
Pasien mendapat ASI hingga usia 2 tahun.
Pasien mendapat imunisasi lengkap sesuai jadwal, imunisasi terakhir meningitis.
Pemeriksaan fisik
(rawat inap 14/02/16 pkl 11.00)
Tampak
sakit sedang, compos mentis, GCS 456
Tanda Vital : Tekanan darah
: -
Nadi
RR : 22 x /menit
Tax : 36.5
SPO2
BB
: 97%
: 11 kg
Kepala / leher
: anemis -/- ; icteric -/-; dypsneu -/-; cyanosis -/-; Nafas cuping hidung -
Thorax
: simetris
Pulmo :
Cor
Abdomen
Ekstremitas
: soefl, BU(+)N, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba pembesaran
: akral hangat pada kedua tangan dan kedua kaki;
CRT < 2 detik
PTx :
O:
IV pumpitor (omeprazole) 2 x 15 mg
K/L
: a-/i-/c-/d+, nafas
cuping hidung (-) T3/T3
Thorax
: simetris
Wheezing ; Rhonki
Retraksi (-)
A : Asma serangan ringan
episode sering
PDx : DL, IgE 2 hari lagi
Follow up (15/02/16)
S : sesak (+)
O:
Compos mentis
K/L
: a-/i-/c-/d+, nafas
cuping hidung (-)
Thorax : simetris
Wheezing ; Rhonki
PTx :
O2 nasal canule 2 lpm
IVFD D5NS 500 cc / 24 jam + cernevit
vial
IV Pumpitor (omeprazole) 2x15 mg
IV Terfacef (ceftriaxone) 2x600 mg
IV Metilprednisolon 2x15 mg
IV Aminofilin 60 mg dalam 20 mL NS
diberikan dalam 20 menit (kecepatan 60
mL/jam)
lain-lain tetap
Follow up (16/02/16)
S : sesak berkurang
PTx :
O:
Compos mentis
K/L
: a-/i-/c-/d+, nafas
cuping hidung (-)
Thorax : simetris
Wheezing ; Rhonki
A : Asma serangan sedang
episode sering
PDx : DL, Ig E hari ini
10.6
g/dL
13.0 18.0
Leukosit
7.40
ribu/mm3
4 10
Hematokrit
36.4
40 50
Trombosit
417
ribu/mm3
150 450
Eritrosit
4.93
juta/L
3.95 5.26
Hitung Jenis
Eosinofil
12
Basofil
01
Neutrofil
40
54 62
Limfosit
51
25 33
Monosit
37
Imunoserologi
Ig E total
56.6
IU/mL
< 60
Follow up (17/02/16)
S
: sesak berkurang
PTx :
O:
Compos mentis
K/L
: a-/i-/c-/d+, nafas cuping
hidung (-)
Thorax : simetris
Wheezing ; Rhonki
IV Pumpitor (omeprazole)
2x15 mg
IV Terfacef (ceftriaxone)
2x600 mg
IV Metilprednisolon 2x15 mg
PDx : -
Follow up (18/02/16)
S : sesak (-), batuk berkurang
PTx :
O:
Compos mentis
K/L
: a-/i-/c-/d-, nafas cuping
hidung (-)
Thorax : simetris
IV Sanexon (metilprednisolon)
2x15 mg
Wheezing ; Rhonki
Retraksi (-)
PDx : -
Follow up (19/02/16)
S
: sesak (-), batuk berkurang
O:
Compos mentis
K/L
: a-/i-/c-/d-, nafas cuping
hidung (-)
Thorax : simetris
Wheezing ; Rhonki
Retraksi (-)
PDx : -
PTx :
p.o. puyer batuk 3x1
Nebul flixotide (fluticasone
propionate) 1 respule +
ventolin (salbutamol) 1
respule + PZ 4 mL setiap 4-6
jam
Lain-lain tetap
Follow up (20/02/16)
S : sesak (-), batuk berkurang
O:
Compos mentis
K/L
Thorax : simetris
Wheezing ; Rhonki
Retraksi (-)
PDx : PTx :
p.o. puyer batuk 3x1
SC Adrenalin 0,2 mL extra
ACC KRS dan kontrol per poli
Diagnosis
Rencana
diagnosis
Foto thorax
Rencana
monitoring
Rencana
edukasi
Perlunya kerjasama antara keluarga atau pengasuh serta dokter dalam mengobati
asma
PEMBAHASAN
Subyek
tif
Sesak disertai
batuk non produktif
Terkadang disertai
pilek
Terkadang muncul
saat malam
Berulang >6x
dalam 1 tahun
Keluarga
menyangkal
adanya riwayat
atopi dari pasien
atau keluarga
Obyekt
if
Berikan bronkodilator
Pertiimbangkan pemeriksaan:
- foto rontgen toraks dan sinus
- uji fungsi paru
- uji respon terhadap
bronkodilator
- uji keringat
- uji imunologik
- pemeriksaan motilitas silia
- pemeriksaan refluks
gastroesofagus (RGE)
Nebulisasi combivent
Obyekt
if
Berikan bronkodilator
Tidak berhasil
Mendukung diagnosis
lain
Tidak mendukung
diagnosis lain
Bukan asma
Assessme
nt
Parameter
Ringan
Sedang
Berat
1.
Sesak
Berjalan;
Bayi : menagis keras
Berbicara;
Bayi: tangis
pendek dan lemah,
kesulitan
menyusu/makan
Istirahat;
Bayi: tidak mau
minum atau makan
2.
Posisi
Bisa berbaring
Duduk bertopang
lengan
3.
Bicara
Kalimat
Penggal kalimat
Kata-kata
4.
Kesadaran
Mungkin iritabel
Biasanya iritabel
Biasanya iritabel
Kebingungan
5.
Sianosis
Ada
Nyata
6.
Mengi
Nyaring, sepanjang
ekspirasi dan
inspirasi
Sangat nyaring,
terdenger tanpa
stetoskop
Sulit/tidak
terdengar
7.
Penggunaan
otot bantu
respiratorik
Biasanya tidak
Biasanya ya
Ya
Gerakan
paradoks
torakoabdominal
8.
Retraksi
Dangkal, retraksi
interkostal
Sedang, ditambah
rektraksi
suprasternal
Dalam, ditambah
napas cuping
hidung
Dangkal/hilang
GINA, 2006
Ancaman
Henti Napas
Assessme
nt Parameter
9.
Laju Napas
Sedang
Berat
Ancaman Henti
Napas
Takipnea
Takipnea
Takipnea
Bradipnea
Laju Nadi
Normal
Takikardi
Bradikardi
Pulsus paradoksus
(pemeriksaan tidak
praktis)
12.
Tidak ada
<10 mmHg
Ada
10-20 mmHg
Ada
>20 mmHg
Pre-bronkodilatasi
> 60%
40-60%
<40%
Post-bronkodilatasi
> 80%
60-80%
GINA, 2006
Tidak ada
(tanda kelelahan
otot napas)
Assessme
nt Parameter
Sedang
Berat
13.
SaO2
>95%
90-95%
<90%
14.
PaO2
Normal (biasanya
tidak perlu
diperiksa)
>60 mmHg
<60 mmHg
15.
PaCO2
<45 mmHg
<45 mmHg
>45mmHg
GINA, 2006
Ancaman Henti
Napas
Assessme
nt
No.
Parameter Klinis,
Kebutuhan Obat, dan
Faal Paru
Asma Episodik
Jarang
(Asma Ringan)
75% Kasus
Asma Episodik
Sering
(Asma Sedang)
20% Kasus
Asma Persisten
(Asma Berat )
5%
1.
Frekuensi serangan
< 1x /bulan
> 1x/bulan
Sering
2.
Lama serangan
< 1 minggu
1 minggu
Hampir sepanjang
tahun, tidak ada
remisi
3.
Diantara serangan
Tanpa gejala
4.
Tidak terganggu
Sering terganggu
Sangat terganggu
5.
Pemeriksaan fisik di
luar serangan
Normal
(tidak ada kelainan)
Mungkin
terganggu
(ada kelainan)
Tidak pernah
normal
6.
Obat pengendali
(anti-inflamasi)
Tidak perlu
Non-steroid atau
steroid inhalasi
dosis rendah
Steroid inhalasi /
oral
7.
PEF/PEV1 60-80%
8.
Variabilitas > 15 %
Assessme
nt
Kesimpulan
Asma serangan derajat sedang episode sering
Planning
Planning
diagnosis
Tatalaksana Awal:
- Nebulasi agonis 1-2 kali, selang 20 menit
- Nebulasi kedua + antikolinergik
- jika serangan sedang / berat, nebulasi langsung dengan -2
agonis + antikolinergik
Serangan ringan
(nebulasi 1 kali, respon baik)
- observasi 1-2 jam
- jika efek bertahan, boleh pulang
- jika gejala timbul lagi, perlakukan
sebagai serangan sedang
Boleh pulang
Serangan sedang
(nebulasi 2 kali, respon
parsial)
- berikan oksigen
- nikai kembali derajat serangan,
jika sesuai dengan serangan
sedang, observasi di ruang rawat
sehari
- berikan steroid oral
Ruang rawat
sehari/observasi
Serangan berat
(jika telah nebulasi 3 kali, respon
berat)
- sejak awal berikan oksigen saat / di
luar nebulasi
- pasang jalur parenteral
- nilai ulang keadaan klinis, jika sesuai
dengan serangan berat, rawat di
ruang rawat inap
Ruang rawat
inap
Planning
Serangan sedang
(nebulasi 2 kali, respon parsial)
- berikan oksigen
- nikai kembali derajat serangan, jika
sesuai dengan serangan sedang,
observasi di ruang rawat sehari
- berikan steroid oral
Algoritma
Tatalaksan
a Serangan
Asma pada
Anak
Serangan
sedang
Planning
Ruang rawat inap
- teruskan oksigen
- atasi dehidrasi dan asidosis jika ada
- steroid IV tiap 6-8 jam
- nebulasi tiap 1-2 jam
- aminofilin IV awal 6 mg/kgBB dalam 30 menit, lanjutkan rumatan
0,5-1 mg/kgBB/jam
- jika membaik dalam 4-6 kali nebulasi, interval menjadi 4-6 jam
- jika dalam 24 jam perbaikan klinis stabil, boleh pulang
- jika dengan steroid dan aminofilin parenteral tidak membaik,
bahkan timbul ancaman henti napas, alih ke ruang rawat intensif
Algoritma
Tatalaksan
a Serangan
Asma pada
Anak
Planning
Edukasi
Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai penyakit asma.
Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai faktor pemicu
asma.
Menyarankan untuk diet bebas susu sapi, telur, ikan dan
kacang.
Menjelaskan pengobatan asma pada anak.
Menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa penanganan
penyakit membutuhkan kerjasama antar dokter dan keluarga
dalam mengontrol asma.
Terima
kasih
Reliever
Reliever
Reliever
Dosis Antikolinergik :
Ipratropium bromida
Reliever
Controller
Controller
Controller
Golongan Antileukotrien
MDI
MDI
MDI +
spacer
MDI +
spacer
Alat
hirup
bubuk
SPINHAL
ER
DISKHAL
ER
ROTAHALE
R
TURBOHAL
ER
AUTOHALE
R
Asma
atopi &
non atopik
1.
Pneumonia
2.
Bronkiolitis
Demam
Batuk dengan napaas cepat
Ronki pada auskultasi paru
Kepala terangguk-angguk sesuai
inspirasi (tanda distres napas)
Chest indrawing
Grunting
sianosis
3.
Asma
4.
Gagal jantung
5.
Penyakit
jantung
bawaan
6.
7.
Benda asing
8.
Pneumotoraks
Awitan tiba-tiba
Hipersonor pada perkusi di satu sisi
toraks
Pergeseran mediastinum
17 November
2015