permainan maya ini telah menjadi ladang bisnis tersendiri, baik dalam
skala besar maupun kecil. Begitulah fakta yang terjadi di dunia saat ini
yang terus berubah dan bergerak maju (Kompas, 16 Januari 2010).
Di tengah kondisi perekonomian dunia yang penuh dengan
turbulensi, ketidakpastian, dan persaingan global, para tenaga kerja di
berbagai perusahaan di seluruh dunia harus siap menghadapi berbagai
kebijakan seperti perampingan, PHK, dan
protean.
B. Traditional Career
Menurut Leach & Chakiris (1988), karir model tradisional
merupakan jenjang karir yang ada di perusahaan atau instansi
pemerintahan, di mana seseorang menapaki karir dalam sebuah institusi
secara bertahap dan berjenjang dari posisi bawah (jabatan terendah)
sampai menempati posisi puncak (jabatan tertinggi). Prosesnya dimulai
dari saat seseorang menjajagi berbagai kemungkinan bidang karir dan
kemudian menempuh sebuah pendidikan. Selanjutnya ia memasuki dunia
kerja
dalam
sebuah
perusahaan
(instansi)
yang
sesuai
dengan
larut
gadis lulusan
Sekolah Tinggi Bahasa Asing Yapari Bandung ini member inspirasi bagi
banyak orang, bahkan tidak sedikit yang ingin mengikuti jejaknya. Ahira
bukanlah pewaris usaha seorang konglomerat atau berkantor di gedunggeadung pencakar langit. Ia juga bukan lulusan sekolah bisnis di luar
negeri. Yang ia kerjakan hanyalah menjalankan internet marketing lewat
computer dalam rumahnya di Banjaran, Bandung. Selain memperoleh
penghasilan yang besar, ia juga masih memiliki waktu untuk bermain,
belanja, menonton bioskop, makan di kafe atau restoran di Bandung
bersama teman atau keluarganya. Semua itu bisa ia lakukan karena tidak
pernah terikat dengan jam kantor.Yang penting ia dapat mengakses
internet (Kurniawan, 2008 :56-57).
Presti (2009) mensinyalir bahwa dinamika dunia global yang
terjadi pada dekade terakhir abad ke-20 sangat berpengaruh pada
kehidupan karir seseorang. Sebagai akibat dari globalisasi, dengan segala
kompleksitas dan fleksibilitas masyarakatnya, persoalan karir akan
semakin kehilangan linieritas dan prediktabilitasnya. Jauh sebelumnya,
bahkan Hall (1996) telah meramalkan bahwa kontrak karir pada awal
millenium ke-3 akan berbeda dengan kontrak karir konvensional.
Karyawan tidak lagi terikat kontrak kerja secara
tradisional di mana
berkembang
melalui
pembelajaran
terus-menerus.
Proses
2.
karir
ganda,
seperti
seorang
programmer/gitaris,
4.
Semangat entrepreneurship
Termasuk dalam
model
karir
protean
adalah
orang-orang
kata
kewirausahaan,
biasanya
orang
akan
istilah
entrepreneur,
yaitu
orang-orang
yang
6.
manajemen perusahaan
sebagainya.
Adaptable (penyesuaian diri terus menerus terhadap dinamika
lingkungan)
Inilah hakikat sebenarnya dari protean career. Orang yang tidak dapat
8.
dari pola tradisional menuju pola protean, tentunya setiap orang dapat
menilai posisi dirinya masing-masing apakah masih dalam pusaran yang
tradisional atau telah mengarah pada karir yang protean. Mungkin
kebanyakan orang tidak berposisi secara ekstrim pada masing-masing
pola, melainkan secara kontinum berada pada rentangan semakin protean
atau masih cenderung linier dalam meniti karirnya. Selanjutnya kita perlu
melihat implikasi perubahan pola karir bagi pengembangan karir di masa
depan, serta kiat-kiat yang perlu dilakukan bagi orang yang mau
mengubah karirnya agar lebih protean.
D. Implikasinya bagi Pengembangan Karir di Masa Depan
Tarumingkeng mencatat bahwa dinamika bisnis awal abad ke-21
mengandung kata-kata kunci seperti: high tech knowledge-based, human
resources, strategic management, IT, dan e-business. Inilah antara lain
tantangan manajer masa kini dan
akan
ketrampilan
diri.
10
syarat lain, antara lain: (a) mampu menangkap secara cepat perhatian
pendengarnya dan mengirimkan kembali, (b) menggunakan kata-kata
untuk menggambarkan gambar, cerita menjadi informasi lebih hidup,
(c) menulis dengan jelas dan lebih persuasif, (d) mampu menangkap
pada konsep-konsep kunci dan menterjemahkan konsep tersebut sesuai
dengan kebutuhan pendengar.
3. Belajar terus menerus (keep on learning). Secara konstan perubahan
kerja dan ketrampilan berubah, maka belajar terus-menerus diperlukan.
Strateginya adalah: (a) perhatikan setiap periode pendidikan dengan
penuh waktu, jangan pernah berhenti, dan persiapkan karir secerdas
mungkin di masa mendatang, (b) ambil kursus-kursus, baca buku dan
jurnal, mengembangkan dan mempraktekkan ketrampilan baru, dan (c)
tinggalkan ketrampilan yang dimiliki sekarang dan terus menerus
mengembangkan ketrampilan dan pengetahuan diluar apa yang telah
dikuasai sekarang.
4. Memahami kecenderungan bisnis, politik dan lingkungan sosial.
Hal ini diakibatkan perubahan yang terjadi secara cepat dan kompleks,
dengan cara membaca laporan bisnis pada media cetak dan elektronik
serta cari dari berbagai sumber.
5. Persiapkan area-area kompetensi bukan pekerjaan. Langkah ini penting
untuk memikirkan peran bukan pekerjaan karena ada kemungkinan
seseorang akan memiliki satu atribut pekerjaan tetapi banyak peran
seperti : sebagai pemimpin, agen perubah, pembimbing, problem
solver, team builder, mentor atau sebagai fasilitator dan peran lainnya.
6. Lihat ke depan. Jenis-jenis pekerjaan yang cenderung akan
berkembang
11
12
daya manusia dan karir, dalam rangka membimbing para kliennya agar
lebih siap dalam menyongsong dan merespon tuntutan perkembangan di
era global. Beberapa strategi yang perlu ditempuh oleh para ahli dan
praktisi pengembangan (bimbingan) karir, di antaranya adalah sebagai
berikut :
1. Selalu tanggap dalam meng- up date informasi-informasi terbaru
tentang perkembangan atau dinamika pekerjaan. Hal ini berkaitan erat
dengan layanan pemberian informasi terhadap klien.
2. Dapat meramalkan apa yang akan terjadi dalam dunia pekerjaan pada
beberapa tahun yang akan datang. Konselor boleh jadi perlu berperan
sebagai seorang futurolog. Artinya pandai membaca tanda-tanda
jaman seputar dunia pekerjaan.
3. Menjalin kemitraan dengan lembaga-lembaga lain yang sama-sama
yang bergerak dalam pengembangan karir atau dunia usaha pada
umumnya, untuk dapat dimanfaatkan bagi kepentingan klien.
4. Membantu klien untuk dapat menjadi pribadi pembelajar dan terbuka,
selalu membekali dengan pengetahuan dan
dalam melihat
13
14