Anda di halaman 1dari 18

BAB I

LATAR BELAKANG MASALAH

I. Sejarah Berdirinya PT. Indofood Makmur


Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta
Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah dengan Akta No.249 tanggal 15
November 1990 dan yang diubah kembali dengan Akta No.171 tanggal 20 Juni 1991,
semuanya dibuat dihadapan Benny Kristanto, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat
persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
No.C2-2915.HT.01.01Th.91 tanggal 12 Juli 1991, serta telah didaftarkan di Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan dibawah No.579, 580 dan 581 tanggal 5 Agustus 1991, dan
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.12 tanggal 11 Februari 1992,
Tambahan No.611. Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma
menjadi PT Indofood Sukses Makmur, berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para
Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5 Februari 1994
yang dibuat oleh Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan
makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu cabang perusahaan yang
dimiliki oleh Salim Group.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang Bandung didirikan pada bulan Mei 1992
dengan nama PT Karya Pangan Inti Sejati yang merupakan salah satu cabang dari PT
Sanmaru Food Manufcturing Company Ltd. yang berpusat di Jakarta dan mulai beroperasi
pada bulan Oktober 1992. Pada saat itu jumlah karyawan yang ada sebanyak 200 orang
Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang berada di lingkup
Indofood Group, sehingga mengubah namanya menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk. yang khusus bergerak dalam bidang pengolahan mie instan. Divisi mie instan
merupakan divisi terbesar di Indofood dan pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya Medan,
Pekanbaru, Palembang, Tangerang, Lampung, Pontianak, Manado, Semarang, Surabaya,
Banjarmasin, Makasar, Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa
pabrik yaitu Solo, Bali dan Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup
didistribusikan ke wilayah sekitar kota dimana pabrik berada, sehingga produk dapat diterima
oleh konsumen dalam keadaan segar serta membantu program pemerintah melalui
pemerataan tenaga kerja lokal.
1

II. Struktur Organisasi

Gambar 1 Struktur Organisasi PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk


III. Job Description
Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam struktur
organisasi sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai berikut:
1. Manajer Umum (General Manager
Manejer utama mempunyai wewenang tertinggi perusahaan yang bertanggung jawab atas
berlangsungnya segala kegiatan perusahaan meliputi memimpin mengatur, membimbing
dan mengarahkan organisasi perusahaan, dimana kegiatan tersebut untuk mencapai
prestasi yang tinggi dalam menghasilkan produk-produk berkualitas dengan jaminan
sistem mutu yang selalu terjaga dan dilaksanakan secara konsisten.
2. Manajer Pabrik (Factory Manager)
Manajer pabrik bertugas dan bertanggung jawab dalam mengatur dan mengawasi
kegiatan yang berhubungan dengan produksi dan mengambil tindakan untuk kelancaran
jalannya proses produksi. Selain itu manajer pabrik memiliki tugas dan tanggung jawab:
o Merencanakan,

mengkoordinasi,

mengarahkan

dan

mengendalikan

kegiatan manufacturing yang meliputiPPIC, produksi, teknik purchasing dan


gudang untuk memperlancar proses pencapaian sasaran

perusahaan baik

jangka pendek maupun jangka panjang.


o Meningkatkan usaha dalam bidang peningkatan mutu produk, produktifitas
kerja dan pengendalian biaya operasional secara kontinue.

o Mengatur dan mengendalikan proses manufacturing sesuai dengan standar yang


ditentukan.

Supervisor Produksi (Production Supervisor)


Supervisor produksi bertugas menyempurnakan organisasi, prosedur dan sistem
kerja guna pencapaian dalam semua aspek. Menyediakan kebutuhan sarana dan
fasilitas kerja sesuai dengan persyaratan..

Manajer Teknik (Manager Technical)


Bertugas merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan teknik
sehingga dapat menjamin kelancaran operasional mesin produksi dan sarana
penunjang. Membuat perencanaan kerja yang diselaraskan dengan tujuan
manajemen khususnya dalam kegiatan yang menyangkut teknik. Menjaga
pelaksanaan perawatan dan perbaikan mesin.

Manajer Gudang (Warehouse Manager)


Manajer gudang bertugas merencanakan dan mengendalikan kegiatan pergudangan,
sehingga tercapai tujuan utamanya, diantaranya keamanan, keakurasian jumlah dan
kebutuhan barang yang dikelola, dengan melaksanakan sistem dan prosedur yang
telah ditetapkan manajemen. Menerapkan prosedur kerja, termasuk syarat-syarat,
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) untuk menjaga dan memelihara semua aset
perusahaan berupa aset tetap atau aset tidak tetap. Menjaga kelancaran dan
pelaksanaan semua kegiatan arus transaksi barang melalui penentuan tata letak
gudang serta penunjang tenaga pelaksana, agar tercapai pemanfaatan fasilitas dan
optimalisasi tenaga kerja.

Supervisor PPIC
Supervisor ini bertugas merencanakan jadwal produksi dan mengendalikan
pengadaan bahan baku (Raw Material)/RM dan barang jadi (Finish Good)/FG.
Merencanakan kedatangan RM untuk menunjang kelancaran proses produksi sesuai
jadwal yang telah dibuat. Membuat jadwal produksi berdasarkan Confirmed Weekly
Order (CWO) yang diterima. Memantau tingkat persediaan dari gudang RM maupun
FG sehingga standard dan persediaan penyangga tetap terjaga.

3. Manajer Keuangan (Finance and Accounting Manager)

Manajer

keuangan

bertugas

dan

bertanggung

jawab

merencanakan,

menyiapkan budget dan planning (AOP) untuk menentukan tujuan yang harus dicapai.
Memonitor kegiatan operasional dalam hal aspek financial supaya sejalan dengan AOP.
Menandatangani bank instrument (Cek, transfer bank) sesuai dengan batasan yang
ditetapkan perusahaan. Verifikasi setiaap pengeluaran biaya ataupun pembelian aset dan
penggunaan dana lainnya sesuai dengan batasan yang ditetapkan oleh perusahaan.
Menetapkan pelasanaan sistem dan prosedur yang berkaitan dengan keuangan.
4. Manajer Personalia (Branch Personnerl Manager)
Manajer personalia memiliki fungsi merencanakan, mengkordinir, mengarahkan dan
mengendalikan kegiatan kepersonaliaan yang meliputi hubungan industrial, administrasi
kepegawaian, keamanan, kehumasan, dan pelayanan umum untuk mendukung proses
pencapain tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Selain itu
manajer personalia memiliki tugas dan tanggung jawab menciptakan hubungan industrial
yang harmonis untuk mencapai ketenangan industrial (ketenangan kerja dan ketenangan
usaha) dilingkungan perusahaan. Menyelenggarakan syarat-syarat dan kondisi kerja
dalam rangka mewujudkan hak dan kewajiban karyawan dan administrasi kepegawaian
secara tepat sebagai syarat untuk meningktkan produktifitas kerja yang optimal.
Memberikan dukungan dan pelayanan kepada seluruh pihak agar dapat mencapai standar
kerja secara optimal. Membuat analisa pengembangan organisasi secara berkala dan
secara aktif ikut mendukung kegiatan-kegiatan pengembangan mutu/Total Quality
Management (TQM). Turut serta melaksanakan program HACCP (Hazard Analysis
Critical Control Point).
5. Manajer Pemasaran (Areaa Sales and Promotion Manager)
Manajer pemasaran memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengkoordinir distribusi
produk ke daerah pemasaran, melakukan tugas penjualan dan permintaan produk,
menyiapkan rencana penjualan dan permintaan produk, merencanakan dan membuat
rancangan promosi, serta membuat rencana penjualan dan permintaan produk.
6. Purcashing Office
Purchasing memiliki tugas dan wewenang dalam menetapkan dan memelihara
prosedurpembelian untuk mengendalikan aktifitas pembelian, mengesahkan dokumen

pembelian sebelum dokumen dikirim ke pemasok dan memilih serta mengevaluasi


pemasok yang telahditetapkan.
IV.

Tujuan Pendirian
Tujuan didirikannya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bandung adalah :

Memperluas bidang usaha secara terus menerus melalui bidang usaha internal maupun
pengembangan usaha strategis.

Mengurangi biaya transportasi.

Selalu meningkatkan kesejahteraan karyawan

Mensuplai daerah lain yang selalu kekurangan persediaan barang

Berperan

serta

kesejahteraan

dalam

pelestarian

lingkungan

hidup

dan

peningkatan

masyarakat.

Visi dan misi yang ditunjukan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah realistik,
spesifik, dan meyakinkan yang merupakan penggambaran citra, nilai, arah dan tujuan untuk
masa depan perusahaan.
Visi

: Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan produk

bermutu, berkualitas, aman untuk dikonsumsi dan menjadi pemimpin di industri makanan.
Misi

: Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama Indonesia di

bidang industri makanan.


V.

Usaha Awal
Pada awalnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah perusahaan yang

bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada tahun 1971.
Perusahaan ini mencanangkan suatu komitmen untuk menghasilkan produk makanan
bermutu, aman, dan halal untuk dikonsumsi. Aspek kesegaran, higienis, kandungan gizi, rasa,
praktis, aman, dan halal untuk dikonsumsi senantiasa menjadi prioritas perusahaan ini untuk
menjamin mutu produk yang selalu prima.
Akhir tahun 1980, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. mulai bergerak di pasar
Internasional dengan mengekspor mi instan ke beberapa negara ASEAN, Timur Tengah,
Hongkong, Taiwan, China, Belanda, Inggris, Jerman, Australia, dan negara-negara di Afrika.
IV.

Sumber Daya Manusia Perusahaan

Pada saat ini Divisi Noodle, PT ISM memiliki lebih dari 1500 karyawan yaitu sekitar
70% merupakan pegawai pabrik dan 30% adalah staaf manajemen.
Tingkat pendidikan yang dimiliki oleh karyawan bervariasi mulai dari SD sampai dengan
Strata Satu.
Dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan komitmen perusahaan terhadap kepercayaan
pelanggan, maka perusahaan berusaha untuk meningkatkan mutu dan inovasi tenaga kerja
adalah melalui pelatihan. Pelatihan yang dilakukan perusahaan terdiri dari tiga kategori, yaitu
pelatihan dasar, pelatihan teknis fungsional, dan pelatihan manajerial.
Dalam penerimaan pegawai, Divisi Noodle, PT. ISM, Tbk menerapkan dua sistem. Pertama
adalah sistem internal, apabila perusahaan membutuhkan suatu jabatan tertentu, maka akan
ditinjau dulu pegawai yang telah ada dan berpotensi untuk promosi jabatan. Kedua adalah
sistem eksternal, dimana HRD akan merekrut SDM dari luar yang bermutu dengan
spesifikasi pekerjaan yang dibutuhkan melalui kantor Departemen Tenaga Kerja, iklan, Biro
Konsultasi, atau dengan pemasangan pengumuman di lingkungan perusahaan.
VII.

Perkembangan Perusahaan
Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta

Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990. berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa
Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5 Februari
1994 Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT
Indofood Sukses Makmur. Pada awalnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah
perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada
tahun 1971.
PT. Indofood Sukses Makmur terus mengalami kemajuan. Hal ini dibuktikan dengan adanya
pesebaran distribusi produk yang dipasarkan. Saat ini, PT. memliki 36 pabrik, lebih dari 10
merek dengan 150 rasa dan tipe distributor yang melayani hampir 150.000 outlet.
PT. Indofood Sukses Makmur cabang Bandung merupakan salah satu bagian dari noodle
division, PT. Indofood Sukses Makmur memiliki areal kantor dan pabrik seluas 61.640 m.
Cabang Bandung daerah cakupan pemasaran di kabupaten dan kota Bandung, Cimahi,
Cikampek, Purwakarta, Subang, Cirebon, Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, Cianjur,
Indramayu, dan Sumedang.
PT. Indofood Sukses Makmur TBK cabang Indofood Grup yang bergerak dibidang mie instan
merupakan pelopor dalam industri makanan olahan di Indonesia. Saat ini perusahaan menjadi

perusahaan pengolahan mie terdepan dan memegang market leader pada masingmasing brand yang dimilikinya.
BAB II
RUMUSAN MASALAH
I.

Bahan Baku Utama


Divisi Noodle, PT ISM, Tbk menggunakan beberapa bahan baku dalam pembuatan mie
instan. Bahan baku yang digunakan didatangkan dari beberapa perusahaan yang telah
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Adapun bahan baku tersebut
adalah :
1.

Tepung Terigu
Tepung terigu diperoleh dari biji gandum yang digiling. Fungsi tepung terigu dalam
pembuatan mie instan, antara lain memberi atau membentuk adonan selama proses
pencampuran, menarik atau mengikat bahan lain dan mendistribusikan secara
merata, mengikat gas selama proses penggorengan, membentuk struktur mie instan,
serta sebagai sumber karbohidrat dan protein. Divisi Noodle, PT ISM, Tbk
menggunakan tiga jenis tepung terigu sebagai bahan baku utama, yaitu strong
flour(tepung keras cap Cakra Kembar), medium flour (tepung setengah keras cap
Segitiga Biru) dan soft flour(tepung lunak cap Segitiga Hijau). Ketiga jenis tepung
tersebut bukan dianggap kelas-kelas mutu tepung, tetapi mempunyai klasifikasi
khusus sehingga akan disesuaikan untuk tujuan penggunaan berbeda. Ketiga jenis
tepung tersebut sudah mengandung telur sehingga mempunyai kadar protein
tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan penanganan dalam proses
pembuatan mie instan. Adapun standar bahan baku tepung terigu dapat terlihat pada
Tabel 1.

Tabel 1 Standar Bahan Baku Tepung Terigu

No.

Jenis
Tepung

pH

Kadar
(%)

Air

1.

Cakra

5,5-

14,5 (max)

Gluten
(%)

Protein
(%)

31

13

Kembar

6,8

(min)

2.

Segitiga
Biru

5,56,8

14 (max)

25
(min)

10,511,5

3.

Segitiga
Hijau

5,56,8

14 (max)

21
(min)

Tepung terigu cap Cakra Kembar adalah terigu yang bermutu paling baik untuk
pembuatan roti dan mie karena memiliki kandungan protein yang paling tinggi, yaitu
sebesar 13 % yang dihasilkan dari 100% hard wheat.
2.

Tepung Tapioka
Tepung tapioka digunakan untuk membentuk tekstur mie menjadi lebih keras,
sehingga adonan mudah dibentuk sesuai dengan yang diinginkan. Tepung tapioka
yang baik digunakan untuk pembuatan mie instan adalah memiliki pH 4-8 dan
kadar pati 80%. Tepung tapioka ini diperoleh dari perusahaan Darma Grindo,
Lampung. Tepung tapioka ini dikemas dalam karung dengan berat per karung 50 kg.

II.

Bahan Baku Penunjang


1. Air
Air digunakan untuk membentuk tekstur adonan dan gluten, mengkontrol kepadatan
dan suhu adonan, melarutkan garam dan bahan-bahan tambahan lainnya, sehingga
bahan-bahan tersebut dapat tersebar secara merata dalam adonan. Air yang
digunakan harus air bersih, baik secara kimiawi maupun mikro biologis dan berasal
dari Perusahaan Air Minum (PAM).
2. Alkali
Alkali merupakan campuran dari zat antioksidan, pengemulsi, pengatur keasaman,
pengental, pengembang, pewarna, mineral dan penguat rasa yang aman untuk
dikonsumsi dan berfungsi untuk membuat bentuk, warna, rasa dan mutu mie instan
lebih baik.
Identifikasi kebutuhan bahan baku adalah penentuan jumlah bahan baku yang
diperlukan untuk produksi mendatang. Identifikasi tersebut dilakukan berdasarkan

perkiraan penjualan produk mie instan yang dihasilkan perusahaan dan pemakaian
bahan baku pada periode sebelumnya.

III.

Pemasok Bahan Baku


PT. Indofood Sukses Makmur TBK Bandung bekerja sama dengan beberapa pemasok

(supplier) yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku (raw material) dan bahan pendukung
lainnya. Adapun supplier-supplier yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku dan bahan
pendukung produksi mie instan dapat dilihat dibawah ini.
Tabel 2 Supplier Raw Material
No

Material

Supplier

Lokasi

Tepung terigu

Bogasari Flour Mills

Jakarta

Minyak goreng

Salim Ivomas

Jakarta

PT. Food Ingredient


3

Bumbu

Karton Packing

Etiket

Development

Cikampek

Raci Pack

Jakarta

Puri Nusa

Bandung

Supermova

Jakarta

Prima Makmur

Jakarta

Respati

Jakarta

Cipta Kemas Abadi

Jakarta

Sistem pembelian dan penerimaan bahan baku pada Divisi Noodle, PT ISM, Tbk melibatkan
beberapa pihak yang saling berkepentingan menurut fungsinya dalam perusahaan, yaitu
Departemen ASP, PPIC, Purchasing(Pembelian), Ware House (Gudang), PDQC dan Finance
and Accounting. Ke enam bagian ini memegang peranan penting dalam pengadaan bahan
baku baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga produksi dapat berlangsung
karena ketersediaan bahan baku tersebut.

IV.

Sistem Persediaan Bahan Baku


Penyimpanan bahan baku berada pada wewenang Departemen Warehouse (Gudang).

Dalam manajemen gudang bahan baku Divisi Noodle , PT. ISM, Tbk terdapat penanganan
bahan baku, yaitu :
1.

Penerimaan
Sebelum masuk gudang, bagian penerimaan barang digudang akan mengontrol
jumlah yang diterima berdasarkan pesanan (Purcashe Order) dan selanjutnya
Departemen Quality Control akan mengambil contoh untuk memeriksa mutu yang
telah ditetapkan. Perhitungan jumlah bahan baku tepung terigu dan tepung tapioka
akan disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan oleh Divisi Noodle, PT ISM,
Tbk. Tepung tapioka mempunyai berat 50 kg per zak, dan perusahaan telah
memperhitungkan rendemen, sehingga berat per zak 49,85 kg. Sedangkan untuk
tepung terigu, berat per zaknya 25 kg dan perusahaan juga telah memperhitungkan
rendemennya sehingga berat per zak 24,55-24,85 kg.

2.

Penyusunan
Kegiatan pengeluaran bahan baku untuk jenis tepung dilakukan dengan cara
diangkat oleh kuli angkut. Setelah bahan baku diturunkan dari truk atau kontainer,
bahan baku terlebih dahulu ditumpuk secara bersilang agar saling mengunci antar
satu lapisan dengan lapisan lainnya di atas palet, sehingga bahan baku tidak
terkontak langsung dengan lantai. Tinggi tumpukan maksimal tepung adalah 10 zak
per palet.

3.

Pengeluaran
Bahan baku yang dikeluarkan mengikuti sistem First In First Out (FIFO) yaitu
bahan baku yang pertama masuk ke gudang dikeluarkan lebih dahulu dari gudang
untuk proses produksi. Hal ini berkaitan dengan sifat bahan baku yang mempunyai
batas kadaluarsa dan kerugian akibat penyimpanan yang terlalu lama. Bahan baku
tepung terigu mempunyai batas penyimpanan di gudang bahan baku, yaitu satu
bulan. Pada cuaca panas, penyimpanan melebihi satu bulan akan menimbulkan kutu
pada tepung terigu.

10

V.

Proses Produksi PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk


Proses pembuatan mie instan terdiri dari delapan tahap, yaitu mixing (pencampuran),

pressing (pengepresan), slitting (pembentukan untaian), steaming (pengukusan), cutting and


folder (pemotongan dan pencetakan), frying(penggorengan), cooling (pendinginan)
dan packing (pengemasan). Proses yang terjadi pada setiap tahap adalah :
1.

Mixing atau Pencampuran


Proses mixing adalah proses pencampuran dan pengadukan material-material yang
terdiri dari material tepung dan air alkali (campuran antara air dan
beberapa ingredient yang ditentukan) sehingga diperoleh adonan yang merata atau
homogen. Mutu adonan yang baik adalah yang tidak lembek dan tidak perau atau
dengan kata lain memiliki kadar air sebesar 32% sampai dengan 34%. Proses
pencampuran ini berlangsung kurang lebih selama 15 menit dengan suhu 35oC.

2.

Pressing atau Pengepresan


Selain adonan menjadi homogen, campuran tersebut masuk ke dalam mesin
pengepres adonan. Di dalam mesin pengepres, adonan melalui beberapa roll
press. Adonan akan mengalami peregangan pada saat dipress dan terjadi relaksasi
pada saat keluar dari roll press. Hal ini terjadi beberapa kali pada saat melalui roll
presssehingga terbentuk lembaran yang lembut, homogen, elastik, dan tidak terputus
dengan ketebalan tertentu. Tebal lembaran yang dihasilkan bergantung dengan jenis
mesin yang digunakan. Rataan tebal lembaran yang dihasilkan adalah 1,12 1,18
mm.

3.

Slitting atau Pembentukan Untaian


Suatu proses pemotongan lembaran adonan menjadi untaian mie dan kemudian siap
dibentuk gelombang mie. Selanjutnya untaian mie tersebut dilewatkan ke dalam
suatu laluan berbentuk segi empat yang disebut waving net, sehingga terbentuk
gelombang mie yang merata dan terbagi dalam beberapa jalur.

4.

Streaming atau Pengukusan


Proses

selanjutnya

adalah

proses

pegukusan

untaian

mie

yang

keluar

dari slitter secara kontinu dengan menggunakan istream box atau mesin yang
memiliki tekanan upa yang cukup tinggi dengan suhu tertentu. Proses pengukusan
akan berlangsung selama dua menit dengan suhu pemanasan 65oC. Tujuannya
adalah memasak mie mentah menjadi mie dengan sifat fisik padat. Dalam
proses streaming ini akan terjadi proses gelatinisasi pati dan koagulasi gluten, yang
menyebabkan gelombang mie bersifat tetap dan memiliki tekstur lembut, lunak,
11

elastis, dan terlindungi dari penyerapan minyak yang terlalu banyak pada proses
penggorengan atau frying.
5.

Cutting and Folder atau Pemotongan dan Pencetakan


Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses memotong lajur mie pada ukuran
tertentu

dan

melipat

mendistribusikannya

ke

menjadi
mangkok

dua

bagian

sama

penggorengan.

Mie

panjang,
dipotong

kemudian
dengan

menggunakan alat berupa pisau yang berputar.


6.

Frying atau Penggorengan


Proses penggorengan adalah suatu proses merapikan mie didalam mangkok
pengorengan, kemudian merendamnya di dalam media penghantar panas. Dalam hal
ini minyak olein atau minyak goreng pada suhu tertentu dalam waktu tertentu.
Tujuan dari proses penggorengan adalah untuk mengurangi kadar air dalam mie dan
pemantapan pati tergelatinisasi. Kadar air setelah penggorengan adalah 4% sehingga
mie menjadi matang, kaku dan awet.

7.

Cooling atau Pendinginan


Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri dari sejumlah kipas
untuk menghembuskan udara segar ke mie-mie yang dilewatkan dalam ruangan
tersebut. Tujuan proses pendinginan adalah untuk mendinginkan mie panas yang
keluar dari proses penggorengan hingga diperoleh suhu 30C sebelum dikemas
dengan etiket. Dengan diperolehnya suhu mie yang rendah sebelum dikemas maka
mie akan lebih awet untuk disimpan dalam etiket selama beberapa waktu dan
menghindari penguapan air yang kemudian menempel pada permukaan bagian
dalam etiket yang dapat menyebabkan timbulnya jamur. Lamanya proses
pendinginan adalah kurang lebih dua menit.

Secara Sistematis alur proses produksi mie instan dapat dilihat pada Gambar 1.

12

Gambar 2 Diagram Alur Produksi Mie Instan

13

Sumber daya yang terlibat dalam proses produksi pembuatan mie instan ini tidak terlalu
membutuhkan sumber daya manusia yang terlalu banyak karena pengerjaan produksi
dilakukan oleh teknologi mesin sehingga SDM yang dibutuhkan pada proses produksi sebatas
pengawas jalannya produksi.
Karakteristik perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi yang dimiliki PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk. yakni bersifat mass production, yaitu jenis barang yang diproduksi
relatif sedikit tetapi dengan volume produksi yang besar, permintaan produk tetap/stabil
demikian juga desain produk jarang sekali berubah bentuk dalam jangka waktu pendek atau
menengah.
VI.

Output Produksi PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk

14

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi noodle merupakan salah satu cabang
perusahaan yang dimiliki Salim Group yang memproduksi mie instan. Jenis produk mie
instant yang dihasilkan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bandung dapat dilihat
pada Tabel 3 berikut ini:
Tabel 3 Produk yang Dihasilkan PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk
NO

PRODUK

JUMLAH VARIAN RASA

Indomie

Indomie Special

Indomie Vegan

Indomie Regional Flavor

11

Indomie Kriuk

Indomie Jumbo

Indomie SQN

Indomie Paket

Supermie Reguler

10

Supermie Sedaaap

11

Supermie Go Series

12

Sarimi

13

Sarimi Extra Besar

14

Sakura

15

Intermi

16

POP Mie

15

17

Mie Telor

18

Anak Mas

19

POP Bihun Spesial

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana produksi yang
dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar. Perusahaan selalu berusaha
15

memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas produk. Oleh karena
itu, perusahaan selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan,
khususnya selera konsumen.
Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi mi instan terdiri dari 2
kelompok besar yaitu :
1. Bag Noodle, yaitu mie instan dalam kemasan bungkus
2. Mie telor, yaitu mie yang dalam proses pembuatannya tidak digoreng melainkan
dikeringkan.
Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak bumbu
dan solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari kemungkinankemungkinan tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami penurunan mutu ketika
sampai kepada konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie tersebut akan dimasukkan ke
dalam karton. Setelah mie dimasukkan ke dalam karton seluruhnya, karton akan direkatkan
dan kemudian menuju gudang untuk disalurkan.

BAB III
Kesimpulan / Saran
I.

Kesimpulan
Dari hasil laporan yang telah kami susun maka kami dapat menyimpulkan bahwa PT
INDOFOOD SUKSES MAKMUR telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total
Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi
makanan , mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang
tersedia di pasar.

16

II.

SARAN
PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Indomie harus meningkatkan kewaspadaan kepada

produksi mie lain dengan melakukan pengembangan produk yg bermutu, harus melakukan
gebrakan yang sangat luar biasa, harganya di bawah dari produk lain, ditambah keunggulankeunggulan lain, menentukan kualitas produk, memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi
mengenai kebutuhan dan keinginan konsumen yang heterogen, sehingga dapat mengetahui
dengan jelas kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut sesuai dengan karakteristik dari
masing-masing atau tidak.
Melakukan riset yang dilakukan terhadap konsumen, sehingga dapat diketahui
kebutuhan dan keinginan konsumen akan suatu produk mie.

DAFTAR PUSTAKA

http://pinkgirl-diary.blogspot.com/2008/07/pemasaran-indofood..
htmlhttp://ada-apa-denganku.blogspot.com/2008/07/strategi-pemasaranindofood_12.html
http://mix.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=116&Itemid=144.
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi/ekonomi-manajemen/respon-konsumen-terhadapmie-instan-produk-indofood-studi-kasus-di-pasar-atas-cimahi..
http://scylics.multiply.com/journal/item/390.
http://perfilman.pnri.go.id/files/08090902Sep31DidinMEditedVer2.pdf.
Bintari, Anwar. 1993. Ringkasan .
17

Lampung: Graneca Exact


Gilarso, T. 1992. Pengertian Dasar pembuatan mie,
Penelitian Study Tour MAN Kedondong Th. 2012-2013

18

Anda mungkin juga menyukai