Documents - Tips Makalah Operasional Indofooddocx
Documents - Tips Makalah Operasional Indofooddocx
mengkoordinasi,
mengarahkan
dan
mengendalikan
perusahaan baik
Supervisor PPIC
Supervisor ini bertugas merencanakan jadwal produksi dan mengendalikan
pengadaan bahan baku (Raw Material)/RM dan barang jadi (Finish Good)/FG.
Merencanakan kedatangan RM untuk menunjang kelancaran proses produksi sesuai
jadwal yang telah dibuat. Membuat jadwal produksi berdasarkan Confirmed Weekly
Order (CWO) yang diterima. Memantau tingkat persediaan dari gudang RM maupun
FG sehingga standard dan persediaan penyangga tetap terjaga.
Manajer
keuangan
bertugas
dan
bertanggung
jawab
merencanakan,
menyiapkan budget dan planning (AOP) untuk menentukan tujuan yang harus dicapai.
Memonitor kegiatan operasional dalam hal aspek financial supaya sejalan dengan AOP.
Menandatangani bank instrument (Cek, transfer bank) sesuai dengan batasan yang
ditetapkan perusahaan. Verifikasi setiaap pengeluaran biaya ataupun pembelian aset dan
penggunaan dana lainnya sesuai dengan batasan yang ditetapkan oleh perusahaan.
Menetapkan pelasanaan sistem dan prosedur yang berkaitan dengan keuangan.
4. Manajer Personalia (Branch Personnerl Manager)
Manajer personalia memiliki fungsi merencanakan, mengkordinir, mengarahkan dan
mengendalikan kegiatan kepersonaliaan yang meliputi hubungan industrial, administrasi
kepegawaian, keamanan, kehumasan, dan pelayanan umum untuk mendukung proses
pencapain tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Selain itu
manajer personalia memiliki tugas dan tanggung jawab menciptakan hubungan industrial
yang harmonis untuk mencapai ketenangan industrial (ketenangan kerja dan ketenangan
usaha) dilingkungan perusahaan. Menyelenggarakan syarat-syarat dan kondisi kerja
dalam rangka mewujudkan hak dan kewajiban karyawan dan administrasi kepegawaian
secara tepat sebagai syarat untuk meningktkan produktifitas kerja yang optimal.
Memberikan dukungan dan pelayanan kepada seluruh pihak agar dapat mencapai standar
kerja secara optimal. Membuat analisa pengembangan organisasi secara berkala dan
secara aktif ikut mendukung kegiatan-kegiatan pengembangan mutu/Total Quality
Management (TQM). Turut serta melaksanakan program HACCP (Hazard Analysis
Critical Control Point).
5. Manajer Pemasaran (Areaa Sales and Promotion Manager)
Manajer pemasaran memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengkoordinir distribusi
produk ke daerah pemasaran, melakukan tugas penjualan dan permintaan produk,
menyiapkan rencana penjualan dan permintaan produk, merencanakan dan membuat
rancangan promosi, serta membuat rencana penjualan dan permintaan produk.
6. Purcashing Office
Purchasing memiliki tugas dan wewenang dalam menetapkan dan memelihara
prosedurpembelian untuk mengendalikan aktifitas pembelian, mengesahkan dokumen
Tujuan Pendirian
Tujuan didirikannya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bandung adalah :
Memperluas bidang usaha secara terus menerus melalui bidang usaha internal maupun
pengembangan usaha strategis.
Berperan
serta
kesejahteraan
dalam
pelestarian
lingkungan
hidup
dan
peningkatan
masyarakat.
Visi dan misi yang ditunjukan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah realistik,
spesifik, dan meyakinkan yang merupakan penggambaran citra, nilai, arah dan tujuan untuk
masa depan perusahaan.
Visi
bermutu, berkualitas, aman untuk dikonsumsi dan menjadi pemimpin di industri makanan.
Misi
Usaha Awal
Pada awalnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah perusahaan yang
bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada tahun 1971.
Perusahaan ini mencanangkan suatu komitmen untuk menghasilkan produk makanan
bermutu, aman, dan halal untuk dikonsumsi. Aspek kesegaran, higienis, kandungan gizi, rasa,
praktis, aman, dan halal untuk dikonsumsi senantiasa menjadi prioritas perusahaan ini untuk
menjamin mutu produk yang selalu prima.
Akhir tahun 1980, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. mulai bergerak di pasar
Internasional dengan mengekspor mi instan ke beberapa negara ASEAN, Timur Tengah,
Hongkong, Taiwan, China, Belanda, Inggris, Jerman, Australia, dan negara-negara di Afrika.
IV.
Pada saat ini Divisi Noodle, PT ISM memiliki lebih dari 1500 karyawan yaitu sekitar
70% merupakan pegawai pabrik dan 30% adalah staaf manajemen.
Tingkat pendidikan yang dimiliki oleh karyawan bervariasi mulai dari SD sampai dengan
Strata Satu.
Dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan komitmen perusahaan terhadap kepercayaan
pelanggan, maka perusahaan berusaha untuk meningkatkan mutu dan inovasi tenaga kerja
adalah melalui pelatihan. Pelatihan yang dilakukan perusahaan terdiri dari tiga kategori, yaitu
pelatihan dasar, pelatihan teknis fungsional, dan pelatihan manajerial.
Dalam penerimaan pegawai, Divisi Noodle, PT. ISM, Tbk menerapkan dua sistem. Pertama
adalah sistem internal, apabila perusahaan membutuhkan suatu jabatan tertentu, maka akan
ditinjau dulu pegawai yang telah ada dan berpotensi untuk promosi jabatan. Kedua adalah
sistem eksternal, dimana HRD akan merekrut SDM dari luar yang bermutu dengan
spesifikasi pekerjaan yang dibutuhkan melalui kantor Departemen Tenaga Kerja, iklan, Biro
Konsultasi, atau dengan pemasangan pengumuman di lingkungan perusahaan.
VII.
Perkembangan Perusahaan
Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta
Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990. berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa
Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5 Februari
1994 Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT
Indofood Sukses Makmur. Pada awalnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah
perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada
tahun 1971.
PT. Indofood Sukses Makmur terus mengalami kemajuan. Hal ini dibuktikan dengan adanya
pesebaran distribusi produk yang dipasarkan. Saat ini, PT. memliki 36 pabrik, lebih dari 10
merek dengan 150 rasa dan tipe distributor yang melayani hampir 150.000 outlet.
PT. Indofood Sukses Makmur cabang Bandung merupakan salah satu bagian dari noodle
division, PT. Indofood Sukses Makmur memiliki areal kantor dan pabrik seluas 61.640 m.
Cabang Bandung daerah cakupan pemasaran di kabupaten dan kota Bandung, Cimahi,
Cikampek, Purwakarta, Subang, Cirebon, Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, Cianjur,
Indramayu, dan Sumedang.
PT. Indofood Sukses Makmur TBK cabang Indofood Grup yang bergerak dibidang mie instan
merupakan pelopor dalam industri makanan olahan di Indonesia. Saat ini perusahaan menjadi
perusahaan pengolahan mie terdepan dan memegang market leader pada masingmasing brand yang dimilikinya.
BAB II
RUMUSAN MASALAH
I.
Tepung Terigu
Tepung terigu diperoleh dari biji gandum yang digiling. Fungsi tepung terigu dalam
pembuatan mie instan, antara lain memberi atau membentuk adonan selama proses
pencampuran, menarik atau mengikat bahan lain dan mendistribusikan secara
merata, mengikat gas selama proses penggorengan, membentuk struktur mie instan,
serta sebagai sumber karbohidrat dan protein. Divisi Noodle, PT ISM, Tbk
menggunakan tiga jenis tepung terigu sebagai bahan baku utama, yaitu strong
flour(tepung keras cap Cakra Kembar), medium flour (tepung setengah keras cap
Segitiga Biru) dan soft flour(tepung lunak cap Segitiga Hijau). Ketiga jenis tepung
tersebut bukan dianggap kelas-kelas mutu tepung, tetapi mempunyai klasifikasi
khusus sehingga akan disesuaikan untuk tujuan penggunaan berbeda. Ketiga jenis
tepung tersebut sudah mengandung telur sehingga mempunyai kadar protein
tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan penanganan dalam proses
pembuatan mie instan. Adapun standar bahan baku tepung terigu dapat terlihat pada
Tabel 1.
No.
Jenis
Tepung
pH
Kadar
(%)
Air
1.
Cakra
5,5-
14,5 (max)
Gluten
(%)
Protein
(%)
31
13
Kembar
6,8
(min)
2.
Segitiga
Biru
5,56,8
14 (max)
25
(min)
10,511,5
3.
Segitiga
Hijau
5,56,8
14 (max)
21
(min)
Tepung terigu cap Cakra Kembar adalah terigu yang bermutu paling baik untuk
pembuatan roti dan mie karena memiliki kandungan protein yang paling tinggi, yaitu
sebesar 13 % yang dihasilkan dari 100% hard wheat.
2.
Tepung Tapioka
Tepung tapioka digunakan untuk membentuk tekstur mie menjadi lebih keras,
sehingga adonan mudah dibentuk sesuai dengan yang diinginkan. Tepung tapioka
yang baik digunakan untuk pembuatan mie instan adalah memiliki pH 4-8 dan
kadar pati 80%. Tepung tapioka ini diperoleh dari perusahaan Darma Grindo,
Lampung. Tepung tapioka ini dikemas dalam karung dengan berat per karung 50 kg.
II.
perkiraan penjualan produk mie instan yang dihasilkan perusahaan dan pemakaian
bahan baku pada periode sebelumnya.
III.
(supplier) yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku (raw material) dan bahan pendukung
lainnya. Adapun supplier-supplier yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku dan bahan
pendukung produksi mie instan dapat dilihat dibawah ini.
Tabel 2 Supplier Raw Material
No
Material
Supplier
Lokasi
Tepung terigu
Jakarta
Minyak goreng
Salim Ivomas
Jakarta
Bumbu
Karton Packing
Etiket
Development
Cikampek
Raci Pack
Jakarta
Puri Nusa
Bandung
Supermova
Jakarta
Prima Makmur
Jakarta
Respati
Jakarta
Jakarta
Sistem pembelian dan penerimaan bahan baku pada Divisi Noodle, PT ISM, Tbk melibatkan
beberapa pihak yang saling berkepentingan menurut fungsinya dalam perusahaan, yaitu
Departemen ASP, PPIC, Purchasing(Pembelian), Ware House (Gudang), PDQC dan Finance
and Accounting. Ke enam bagian ini memegang peranan penting dalam pengadaan bahan
baku baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga produksi dapat berlangsung
karena ketersediaan bahan baku tersebut.
IV.
Dalam manajemen gudang bahan baku Divisi Noodle , PT. ISM, Tbk terdapat penanganan
bahan baku, yaitu :
1.
Penerimaan
Sebelum masuk gudang, bagian penerimaan barang digudang akan mengontrol
jumlah yang diterima berdasarkan pesanan (Purcashe Order) dan selanjutnya
Departemen Quality Control akan mengambil contoh untuk memeriksa mutu yang
telah ditetapkan. Perhitungan jumlah bahan baku tepung terigu dan tepung tapioka
akan disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan oleh Divisi Noodle, PT ISM,
Tbk. Tepung tapioka mempunyai berat 50 kg per zak, dan perusahaan telah
memperhitungkan rendemen, sehingga berat per zak 49,85 kg. Sedangkan untuk
tepung terigu, berat per zaknya 25 kg dan perusahaan juga telah memperhitungkan
rendemennya sehingga berat per zak 24,55-24,85 kg.
2.
Penyusunan
Kegiatan pengeluaran bahan baku untuk jenis tepung dilakukan dengan cara
diangkat oleh kuli angkut. Setelah bahan baku diturunkan dari truk atau kontainer,
bahan baku terlebih dahulu ditumpuk secara bersilang agar saling mengunci antar
satu lapisan dengan lapisan lainnya di atas palet, sehingga bahan baku tidak
terkontak langsung dengan lantai. Tinggi tumpukan maksimal tepung adalah 10 zak
per palet.
3.
Pengeluaran
Bahan baku yang dikeluarkan mengikuti sistem First In First Out (FIFO) yaitu
bahan baku yang pertama masuk ke gudang dikeluarkan lebih dahulu dari gudang
untuk proses produksi. Hal ini berkaitan dengan sifat bahan baku yang mempunyai
batas kadaluarsa dan kerugian akibat penyimpanan yang terlalu lama. Bahan baku
tepung terigu mempunyai batas penyimpanan di gudang bahan baku, yaitu satu
bulan. Pada cuaca panas, penyimpanan melebihi satu bulan akan menimbulkan kutu
pada tepung terigu.
10
V.
2.
3.
4.
selanjutnya
adalah
proses
pegukusan
untaian
mie
yang
keluar
dari slitter secara kontinu dengan menggunakan istream box atau mesin yang
memiliki tekanan upa yang cukup tinggi dengan suhu tertentu. Proses pengukusan
akan berlangsung selama dua menit dengan suhu pemanasan 65oC. Tujuannya
adalah memasak mie mentah menjadi mie dengan sifat fisik padat. Dalam
proses streaming ini akan terjadi proses gelatinisasi pati dan koagulasi gluten, yang
menyebabkan gelombang mie bersifat tetap dan memiliki tekstur lembut, lunak,
11
elastis, dan terlindungi dari penyerapan minyak yang terlalu banyak pada proses
penggorengan atau frying.
5.
dan
melipat
mendistribusikannya
ke
menjadi
mangkok
dua
bagian
sama
penggorengan.
Mie
panjang,
dipotong
kemudian
dengan
7.
Secara Sistematis alur proses produksi mie instan dapat dilihat pada Gambar 1.
12
13
Sumber daya yang terlibat dalam proses produksi pembuatan mie instan ini tidak terlalu
membutuhkan sumber daya manusia yang terlalu banyak karena pengerjaan produksi
dilakukan oleh teknologi mesin sehingga SDM yang dibutuhkan pada proses produksi sebatas
pengawas jalannya produksi.
Karakteristik perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi yang dimiliki PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk. yakni bersifat mass production, yaitu jenis barang yang diproduksi
relatif sedikit tetapi dengan volume produksi yang besar, permintaan produk tetap/stabil
demikian juga desain produk jarang sekali berubah bentuk dalam jangka waktu pendek atau
menengah.
VI.
14
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi noodle merupakan salah satu cabang
perusahaan yang dimiliki Salim Group yang memproduksi mie instan. Jenis produk mie
instant yang dihasilkan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bandung dapat dilihat
pada Tabel 3 berikut ini:
Tabel 3 Produk yang Dihasilkan PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk
NO
PRODUK
Indomie
Indomie Special
Indomie Vegan
11
Indomie Kriuk
Indomie Jumbo
Indomie SQN
Indomie Paket
Supermie Reguler
10
Supermie Sedaaap
11
Supermie Go Series
12
Sarimi
13
14
Sakura
15
Intermi
16
POP Mie
15
17
Mie Telor
18
Anak Mas
19
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana produksi yang
dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar. Perusahaan selalu berusaha
15
memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas produk. Oleh karena
itu, perusahaan selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan,
khususnya selera konsumen.
Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi mi instan terdiri dari 2
kelompok besar yaitu :
1. Bag Noodle, yaitu mie instan dalam kemasan bungkus
2. Mie telor, yaitu mie yang dalam proses pembuatannya tidak digoreng melainkan
dikeringkan.
Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak bumbu
dan solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari kemungkinankemungkinan tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami penurunan mutu ketika
sampai kepada konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie tersebut akan dimasukkan ke
dalam karton. Setelah mie dimasukkan ke dalam karton seluruhnya, karton akan direkatkan
dan kemudian menuju gudang untuk disalurkan.
BAB III
Kesimpulan / Saran
I.
Kesimpulan
Dari hasil laporan yang telah kami susun maka kami dapat menyimpulkan bahwa PT
INDOFOOD SUKSES MAKMUR telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total
Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi
makanan , mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang
tersedia di pasar.
16
II.
SARAN
PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Indomie harus meningkatkan kewaspadaan kepada
produksi mie lain dengan melakukan pengembangan produk yg bermutu, harus melakukan
gebrakan yang sangat luar biasa, harganya di bawah dari produk lain, ditambah keunggulankeunggulan lain, menentukan kualitas produk, memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi
mengenai kebutuhan dan keinginan konsumen yang heterogen, sehingga dapat mengetahui
dengan jelas kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut sesuai dengan karakteristik dari
masing-masing atau tidak.
Melakukan riset yang dilakukan terhadap konsumen, sehingga dapat diketahui
kebutuhan dan keinginan konsumen akan suatu produk mie.
DAFTAR PUSTAKA
http://pinkgirl-diary.blogspot.com/2008/07/pemasaran-indofood..
htmlhttp://ada-apa-denganku.blogspot.com/2008/07/strategi-pemasaranindofood_12.html
http://mix.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=116&Itemid=144.
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi/ekonomi-manajemen/respon-konsumen-terhadapmie-instan-produk-indofood-studi-kasus-di-pasar-atas-cimahi..
http://scylics.multiply.com/journal/item/390.
http://perfilman.pnri.go.id/files/08090902Sep31DidinMEditedVer2.pdf.
Bintari, Anwar. 1993. Ringkasan .
17
18