Makalah Sejarah
Makalah Sejarah
Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
Fanni Latifatul
Fatihatun N.K
Fatimatus Zuhroh
Habibul Munna
Handi Suryawinata
(XIIA3/11)
(XIIA3/12)
(XIIA3/13)
(XIIA3/14)
(XIIA3/15)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Hubungan Perang Dunia dengan
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi. Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas
sejarah yang dibimbing oleh Bapak Puryanto. Oleh karena itu, makalah ini disusun
menggunakan bahasa yang sederhana dan tampilan yang menarik disertai dengan contoh yang
memungkinkan pembaca menyadari pentingnya sejarah.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga terwujudnya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kritik
dan saran kami harapkan untuk perbaikan makalah ini.
Demak, 18 Januari 2012
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN...
A.
B.
C.
D.
Latar Baelakang..
Tujuan.
Rumusan Masalah..
Metode...
ISI
BAB I
BAB II
PENUTUP....
.
A.Kesimpulan
B.Saran..
DAFTAR PUSTAKA..
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peristiwa Perang Dunia I maupun Peranang Dunia II adalah merupakan akibat negatif dari
perkembangan IPTEK. Contoh saja Persenjataan Mutakhir sebagai hasil perkembangan
teknologi masa itu hanyalah digunakan untuk saling pamer kekuatan dalam menghadapi
musuh sehingga mengakibatkan musnahnya manusia-manusia yang tidak berdosa akibat
penggunaan senjata nuklir pada Perang Dunia II. Betapa dahsyatnya Perang Dunia I maupun
Perang Dunia II sehinnga mengakibatkan tragedi kemanusiaan yang sangat hebat , jutaan
korban perang di Asia, Eropa merupakan fakta yang sangat mengerikan, itulah akibatnya bila
kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi tidak digunakan untuk kepentingan kesejahteraan
ummat manusia dan untuk perdamaian dunia tetapi digunakan untuk saling menghancurkan.
Perang Dunia juga memicu perkembangan teknologi persenjataan dari masing -masing negara
yang terlibat perang , contonnya Amerika Serikat dan Uni Soviet saling berlomba untuk
menemukan dan menciptakan teknologi persenjataan yang mutakhir. Oleh karena itu makalah
ini dibuat guna mengulas hal tersebut lebih detail lagi serta dalam rangka memenuhi tugas
sejarah.
B. Tujuan
Makalah ini disusun bertujuan untuk:
1. Memenuhi tugas sejarah
2. Menjelaskan hubungan perang dunia dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi
3. Menjelaskan penerapan ilmu pengetahuan teknologi dalam lingkungan hidup
C.
1.
2.
3.
4.
Rumusan Masalah
Apa saja penyebab munculnya perang dunia ?
Apa saja dampak postif dan dampak negative dari perang yang terjadi?
Apa hubungan perang dunia dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi?
Bagaimana penerapan hubungan perang dunia dengan perkembangan ilmu pengetahuan
teknologi dalam kehidupan?
D. Metode
Metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah metode observasi, yaitu
dengan mengambil sumber atau bahan dalam menguraikan tiap bab berasal dari buku yang
bersangkutan serta internet.
ISI
BAB I
PERKEMBANGAN TATA HUBUNGAN DUNIA SETELAH PERANG DUNIA
A.PENDAHULUAN
Perkembangan IPTEK telah membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat
dunia. Perubahan itu antara lain:
Bidang Politik
Perubahan dibidang politik antara lain munculnyaberbagai paham yang dianut oleh negaranegara eropa seperti:
Nasionalisme:
paham
yang
menciptakan
dan
mempertahankan sebuah negara atau rasa cinta tanah air.
Demokrasi: pemerintahan rakyat, demokrasi
berasal dari kata demos dan kratos (bahasa
Yunani), demos: rakyat, dan kratos; kekuasaan.
Liberalisme: paham yang menghendaki akan
adanya kebebasan bagi individu.
Sosialisme: paham yang menghendaki terjadinya
keadilan
sosial
dengan
mengutamakan
kepentingan bersama dibanding kepentingan
individu.
Perbedaan paham itu menyebabkan munculnya persaingan dalam bidang politik sehingga
negara-negara yang menganut paham yang sama akan membentuk suatu persekutuan.
Bidang Ekonomi
Kemajuan IPTEK memudahkan masyarakat dalam melakukan aktifitas ekonominya.
Dibalik itu muncul suatu ketimpangan atau perbedaan yang memunculkan politik
imperialisme dan kolonialisme.
Imperialisme: kebijakan suatu negara yang kuat untuk menciftakan suatu kekuasaan
yang luas (imperial) ke beberapa wilayah tertentu di luar negaranya.
Kolonialisme: suatu negara yang kuat membentuk koloni di luar negaranya dengan
cara menjajah denganmenggunakan kekuatan politik dan militernya.
Bidang Sosial
Kemajuan di bidang IPTEK memepengaruhi kehidupan sosial masyarakat., karena
status dari warga masyarakat tidak didasarkan pada maslah keturunan lagi, melainkan
didasarkan pada skill atau keahlian serta tingkat ilmu pengetahuan yang telah dimiliki.
Bidang Budaya
Kemajuan IPTEK telah dapat meningkatkan perkembangan budaya masyarakat yang
disesuaikan dengan urgensi kehidupan kekinian.
B.PERANG DUNIA DAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
Peristiwa Perang Dunia I maupun Peranang Dunia II adalah merupakan akibat negatif
dari perkembangan IPTEK . Persenjataan Mutakhir sebagai hasil perkembangan teknologi
masa itu hanyalah digunakan untuk saling pamer kekuatan dalam menghadapi musuh
meninggal akibat kekurangan makanan, kelaparan, pembunuhan massal, dan terlibat secara
tak sengaja dalam suatu pertempuran.
Perang parit menjadi strategi utama Perang Dunia Pertama. Selama beberapa tahun
berikutnya, bisa dikatakan para serdadu hidup dalam parit-parit ini. Kehidupan di sana benarbenar sulit. Para prajurit hidup dalam ancaman terus-menerus dibom, dan mereka tak hentihentinya menghadapi ketakutan dan ketegangan yang luar biasa. Mayat mereka yang telah
tewas terpaksa dibiarkan di tempat-tempat ini, dan para serdadu harus tidur di samping mayatmayat tersebut. Bila turun hujan, parit-parit itu dibanjiri lumpur. Lebih dari 20 juta serdadu
yang bertempur di Perang Dunia I mengalami keadaan yang mengerikan di dalam parit-parit
ini, dan sebagian besar meninggal di sana. Dalam beberapa minggu setelah dimulai oleh
serangan Jerman pada tahun 1914, garis barat perang ini sebenarnya terpaku di jalan buntu.
Para serdadu yang bersembunyi di parit-parit ini terjebak dalam jarak yang hanya beberapa
ratus meter jauhnya satu sama lain. Setiap serangan yang dilancarkan sebagai upaya
mengakhiri kebuntuan ini malah menelan korban jiwa yang lebih banyak.
Strategi Jerman
Di awal tahun 1916, Jerman mengembangkan rencana baru untuk mendobrak garis
barat. Rencana mereka adalah secara mendadak menyerang kota Verdun, yang dianggap
sebagai kebanggaan orang Prancis. Tujuan penyerangan ini bukanlah memenangkan perang,
melainkan menimbulkan kerugian yang besar di pihak Tentara Prancis sehingga melemahkan
perlawanan mereka. Kepala staf Jerman Falkenhayn memperkirakan bahwa setiap satu
serdadu Jerman saja dapat membunuh tiga orang serdadu Prancis. Serangan dimulai pada
tanggal 21 Febuari. Para pemimpin Jerman memerintahkan serdadunya untuk "keluar dari
parit mereka," namun tiap serdadu yang melakukannya justru telah tewas atau sekarat dalam
sekitar tiga menit. Meskipun penyerangan berlangsung tanpa henti selama berbulan-bulan,
Jerman gagal menduduki Verdun. Secara keseluruhan, kedua pihak kehilangan sekitar satu
juta serdadu. Dan dengan pengorbanan itu, garis depan hanya berhasil maju sekitar 12
kilometer. Satu juta orang mati demi selusin kilometer.
Balasan Inggris
Inggris membalas serangan Jerman di Verdun dengan Pertempuran Somme. Pabrikpabrik di Inggris membuat ratusan ribu selongsong meriam.Rencana Jendral Douglas Haig
mendorong Pasukan Inggris untuk menghujani dengan pengeboman terus-menerus selama
seminggu penuh, yang diikuti dengan serangan infanteri. Dia yakin mereka akan maju sejauh
14 kilometer di hari pertama saja dan kemudian menghancurkan semua garis pertahanan
Jerman dalam satu minggu.
Serangan dimulai pada tanggal 1 Juni. Pasukan meriam Inggris menggempur
pertahanan Jerman selama seminggu tanpa henti. Di akhir minggu tersebut, para perwira
Inggris memerintahkan serdadunya memanjat keluar dari parit. Namun, selama pengeboman
tersebut para serdadu Jerman berlindung dengan rapat di kedalaman parit persembunyian
mereka sehingga tidak terlumpuhkan dan menggagalkan rencana Inggris. Begitu serdadu
Inggris bergerak melintasi garis depan, serdadu Jerman muncul menyerang mereka dengan
senapan mesinnya. Sejumlah total 20.000 serdadu Inggris tewas dalam beberapa jam pertama
perang tersebut. Di dalam kegelapan malam itu, daerah di antara dua garis pertempuran penuh
dengan puluhan ribu mayat dan juga serdadu yang terluka, yang mencoba merangkak mundur.
Pertempuran Somme tidak berlangsung dua minggu seperti yang direncanakan Jendral
Haig, melainkan lima bulan. Bulan-bulan ini tidak lebih daripada pembantaian. Para jendral
bertubi-tubi mengirimkan gelombang demi gelombang serdadu mereka menuju kematian yang
telah pasti. Di akhir pertempuran, kedua belah pihak secara keseluruhan telah kehilangan
900.000 prajuritnya. Dan untuk ini, garis depan bergeser hanya 11 kilometer. Para serdadu ini
dikorbankan demi 11 kilometer saja.
c. Akhir Perang Dunia I (11 Nopember 1918)
Kekalahan Jerman di Front Barat mengakibatkan kehidupan rakyat semakin bertambah
susah.Keadaan Jerman seperti ini menimbulkan gerakan dari kaum komunis (spartacis) yang
hendak menggulingkan pemerintahan.Jerman menghadapi serangan dua kali yaitu dari pihak
sekutu dan pemberontakan dari kaum komunis.Karena serangan itu Jerman terpaksa menyerah
pada tahun 1918.Hitler menamakan gerakan spartacis itu sebagai tusukan pisau dari belakang
punggung Jerman, yang menyebabkan Kaisar Wilhelm II turun takhta dan pemerintahan
dipegang oleh Elbert (beraliran sosialis).Akhirnya, Jerman dijadikan republik dan selanjutnya
menyerah kepada pihak sekutu.
Sementara itu di Austria timbul pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan oleh
kaum komunis dan kaum Slavia, yang mengakibatkan Kaisar Karl (pengganti Kaisar Frans
Joseph II) terpaksa turun takhta tahun 1918 sehingga Austria-Hongaria menjadi republik.
Setelah Perang Dunia I berakhir, baik negara-negara yang menang perang maupun yang kalah
perang sibuk mengadakan perjanjian-perjanjian damai seperti : Perjanjian Versailles,
Perjanjian St.Germain, Perjanjian Neuilly, Perjanjian Trianon, dan Perjanjian Sevres.
d. Akibat Perang Dunia 1
Perang Dunia I membawa dampak atau akibat dalam berbagai kehidupan antara lain:
a. Bidang Politik
Dampak atau akibat yang ditimbulkan adalah adanya perubahan teritorial dan
munculnya paham-paham baru. Perubahan teritorial terjadi karena tenggelamnya empat
negara besar seperti Jerman, Turki, Rusia dan Austria, dan munculnya negara-negara baru
seperti Polandia, Hongaria, Cekoslowakia, Yugoslavia dsb, serta adanya perubahan
penguasaan terhadap daerah jajahan yang disebabkan semua jajahan Jerman diambil alih oleh
Inggris, Perancis Jepang dan Australia.
Paham-paham politik baru yang muncul akibat PD I adalah Diktatorisme karena
demokrasi dianggap tidak mampu menyelesaikan kekacauan politik maupun ekonomi.
Diktatorisme yang muncul adalah Nazi di Jerman Fascisme di Italia, Nasionalisme di di Turki
dan Diktatorisme Proktariat di Rusia.
b. Bidang Ekonomi
Akibat PD I yang ditimbulkan adalah adanya egoisme ekonomi yang merajalela
melalui penetapan perjanjian oleh negara-negara yang menang perang terhadap negara yang
kalah dan sebagai reaksinya. timbullah paham-paham politik ekonomi seperti komunisme di
Rusia, Fascisme di Italia, Nazi di Jerman. Dampak dari adanya kekacauan ekonomi dan
nasinalisme seperti yang dilakukan oleh negara-negara tersebut diatas, menyebabkan
timbulnya bea masuk yang tinggi sehingga menghentikan perdagangan internasional. Hal
tersebut berakibat terjadinya Over Produksi di beberapa negara seperti USA dan Canada, yang
akhirnya terjadi Malaise atau krisis ekonomi tahun 1923 dan 1929.
c. Bidang Sosial
Akibat yang ditimbulkan PD I adalah kesengsaraan dan kemiskinan karena kehancuran
perang dan munculnya gerakan emansipasi wanita dimana selama perang berlangsung wanita
perannya sama dengan laki-laki yang banyak dibutuhkan digaris depan. Pengalaman wanitawanita ini memperkokoh perasaan sama antara wanita dan pria.
d. Bidang Kerohanian
Kesengsaraan yang ditimbulkan oleh peperangan menumbuhkan keinginan untuk
melenyapkan peperangan dan menciptakan perdamaian yang kekal bagi ummat manusia untuk
itu munculnya gerakan perdamaian yang berkembang antara tahun 1920-`931 yang di sebut
dengan LBB (Liga Bangsa-Bangsa).
2. Liga Bangsa-Bangsa (League of Nations)
Setelah berakhirnya perang dunia, maka cita-cita untuk menciptakan perdamaian yang
abadi dengan melenyapkan perang dari muka bumi, selalu timbul setelah orang mengalami
kengerian peperangan besar. Hal tersebutlah yang mendorong berdirinya Liga Bangsa Bangsa
(Leahue of Nations). Dimana LBB ini merupakan gagasan dari presiden USA yaitu Woodrow
Wilson. Beliau mengusulkan suatu konsep perdamaian yang disebut dengan "Peace Without
Victory". Usul tersebut kemudian menjelma menjadi Wilson's Fourteen Poin (14 pasal
perdamaian Wilson). Pasal-pasal inilah yang akhirnya menjadi landasan lahirnya LBB pada
tanggal 10 Januari 1920. Pada awal berdirinya LBB mempunyai anggota 24 negara
selanjutnya berkembang menjadi 60 negara dengan berkedudukan di Jenewa, Swiss. Pada
intinya LBB bertujuan menjamin perdamian dunia, melenyapkan perang, mengadakan
diplomasi terbuka dan menaati hukum internasional dan perjanjian internasional. Dalam
susunan organisasi, LBB mempunyai empat badan utama yaitu
1. Sidang Umum (the council)
2. Sekretariat Tetap (the secretary)
3. Dewan Khusus
4. Mahkamah Internasional (the world court)
Sedangkan sifat dari keanggotaan LBB adalah sukarela, tidak mengikat, walaupun ada
sangsi berupa boikot untuk negara-negara yang melanggar tetapi negara lain sukarela
menjalankan atau tidak. Maka dengan hal tersebut pada akhirnya LBB mengalami kegagalan
dan tidak mampu menciptakan perdamaian dikarenakan negara-negara besar menggunakan
LBB untuk kepentingan sendiri. Disamping hal tersebut LBB tidak mempunyai alat
kekuasaan yang nyata untuk memaksa suatu negara yang menentangnya untuk tunduk kembali
ke LBB. Dan hal inilah tujuan LBB tergelincir dari soal-soal perdamaian menjadi soal politik
belaka, akibatnya LBB menjadi alat politik negara-negara besar.
3. Perang Dunia II
Sebab-Sebab Umum
1. Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa dalam menjalankan tugasnya.
2. Munculnya politik alinasi (politik mencari kawan).
4.Perserikatan Bangsa-Bangsa
Liga Bangsa-Bangsa dianggap gagal mencegah meletusnya Perang Dunia II (19391945). Untuk mencegah meletusnya Perang Dunia Ketiga, yang mana tidak diinginkan oleh
seluruh umat manusia, pada tahun 1945 PBB didirikan untuk menggantikan Liga BangsaBangsa yang gagal dalam rangka untuk memelihara perdamaian internasional dan
meningkatkan kerjasama dalam memecahkan masalah ekonomi, sosial dan kemanusiaan
internasional.Rencana konkrit awal untuk organisasi dunia baru ini dimulai di bawah naungan
Departemen Luar Negeri AS pada tahun 1939. Franklin D. Roosevelt dipercaya sebagai
seorang yang pertama menciptakan istilah "United Nations" atau Perserikatan Bangsa-Bangsa
sebagai istilah untuk menggambarkan negara-negara Sekutu. Istilah ini pertama kali secara
resmi digunakan pada 1 Januari 1942, ketika 26 pemerintah menandatangani Piagam Atlantik,
dimana masing-masing negara berjanji untuk melanjutkan usaha perang.
Pada tanggal 25 April 1945, Konferensi PBB tentang Organisasi Internasional dimulai
di San Francisco, dihadiri oleh 50 pemerintah dan sejumlah organisasi non-pemerintah yang
terlibat dalam penyusunan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. PBB resmi dibentuk pada 24
Oktober 1945 atas ratifikasi Piagam oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan-Perancis,
Republik Cina, Uni Soviet, Inggris dan Amerika Serikat-dan mayoritas dari 46 anggota
lainnya. Sidang Umum pertama, dengan 51 wakil negara, dan Dewan Keamanan, diadakan di
Westminster Central Hall di London pada Januari 1946. Kedudukan organisasi ini awalnya
menggunakan bangunan milik Sperry Gyroscope Corporation di Lake Success, New York,
mulai dari 1946 hingga 1952. Sampai gedung Markas Besar PBB di Manhattan telah selesai
dibangun.
Sejak pendiriannya, banyak kontroversi dan kritik tertuju pada PBB. Di Amerika
Serikat, saingan awal PBB adalah John Birch Society, yang memulai kampanye "get US out
of the UN" pada tahun 1959, dan menuduh bahwa tujuan PBB adalah mendirikan "One World
Government" atau Pemerintah Seluruh Dunia. Setelah Perang Dunia Kedua berakhir, Komite
Kemerdekaan Perancis terlambat diakui oleh AS sebagai pemerintah resmi Perancis, sehingga
Perancis awalnya tidak diikutsertakan dalam konferensi yang membahas pembentukan PBB.
Charles de Gaulle menyindir PBB dengan menyebutnya le machin (dalam bahasa Indonesia:
"Si Itu"), dan merasa tidak yakin bahwa aliansi keamanan global akan membantu menjaga
perdamaian dunia, dia lebih percaya pada perjanjian atau pakta pertahanan antar negara secara
langsung.
C. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PERANG DINGIN
1. Kekuatan Negara-Negara Adikuasa
Perang Dingin antara Amerika Serikat (USA) dan sekutu-sekutunya di satu pihak dan Uni
Soviet (USSR) serta kawan-kawannya di pihak lain berawal dari masalah penyelesaian Perang
Dunia II (PD II). Dalam PD II tersebut, USA dan USSR berada dala satu Sekutu dan
memenangkan perang terhadap Jerman, Italia, dan Jepang. Ternyata, kemenangan total Sekutu
tersebut tidak diikuti dengan terciptanya perdamaian sejati. Persekutuan USA dan USSR
ditandai dengan perbedaan ideologi yang kontras antara kapitalis-liberalis dan komunis.
Keduanya berseteru setelah perang melawan Hitler, Musolini, dan kawan-kawan berakhir.
Konferensi antara Stalin (USSR), Roosevelt (USA) dan Churchill (Inggris) yang dikenal
dengan The Big Three atau Tiga Besar yang diselenggarakan di kota Iran, Teheran
(Konferensi Teheran), pada November 1943, merupakan faktor yang paling berpengaruh
terhadap kejadian-kejadian berikutnya. Dalam konferensi tersebut, mereka menyatakan untuk
menghancurkan Jerman dan berusaha mencari strategi militer terbaik.
Pada Konferensi pasca perang di Postdam (Juli 1945), perbedaan yang berlangsung lama
mengenai Eropa Timur, akhirnya muncul kembal lebih jelas, Presiden USA, Harry S. Truman,
memiliki
kebijaksanaan
berbeda
dengan
pendahulunya.
Dia
menginginkan
diselenggarakannya pemilu yang bebas di seluruh negara-negara di Eropa Timur. Stalin
menolak usulan tersebut dengan mengatakan Sebuah pemerintahan yang dipilih secara bebas
di Eropa Timur akan membentuk pemerintahan anti Uni Soviet dan kami tidak akan
mengizinkannya.
Perbedaan pandangan antara Uni Soviet dan USA dalam Konferensi Posdam tersebut
dianggap sebagai kunci asal mula Perang Dingin. Sikap orang-orang Amerika Serikat yang
dipengaruhi oleh perang suci terhadap Hitler dan pandangan politik di Amerika yang
diperngaruhi oleh jutaan pemilih dari negara-negara Eropa Timur, menginginkan diadakannya
pemilu yang bebas di negara-negara yang telah diduduki oleh Uni Soviet.
Di pihak lain, Stalin, yang merasakan dan menyaksikan sendiri negerinya hancur akibat
dua serangan raksasa pasukan Nazi Jerman menginginkan keamanan militer yang total dari
Jerman dan sekutu-sekutu potensialnya di Eropa Timur untuk selamanya. Stalin percaya
bahwa hanya negara-negara komunis yang dapat menjadi sekutu sejati bagi Uni Soviet Oleh
karena itu, Stalin khawatir bahwa pemilu yang bebas akan menghasilkan pemerintahan yang
bermusuhan dengan USSR di perbatasan sebelah barat. Sejak pasukan Stalin menduduki
negara-negara timur, Stalin merasa harus konsisten dengan keyakinannya. Jawaban USA
terhadap konsep keamanan Stalin, yang tampaknya berlebihan, mulai terlihat. Pada Mei 1945,
sebelum diselenggarakan konferensi Postdam, Truman mengusulkan dihentikannya semua
bantuan ke USSR. Pada Oktober 1945, Truman menyatakan bahwa USA tidak akan mengakui
suatu pemerintahan yang didirikan dengan paksa dan tidak mengabaikan aspirasi politik
rakyatnya. Pada Maret 1946, mantan PM Inggris, Churchill, ketika mengunjungi USA,
menyatakan di depan publik Amerika bahwa tirai besi telah digelar diseluruh daratan Eropa
dengan membagi Jerman dan Eropa ke dalam dua kubu yang saling berlawanan. Segera
setelah itu muncul kembali sikap emosional dan sikap mencela orang Amerika terhadap Stalin
serta Uni Soviet. Sikap tersebut kemudian menjadi bagian dari kehidupan politik Amerika di
era Perang Dingin. USA sendiri meresponnya dengan melakukan mobilisasi di berbagai
bidang dengan cepat.
2. Perkembangan Perang Dingin
Istilah Perang Dingin diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter
Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara
Amerika Serikat dan Uni Soviet. Perang Dingin (1947-1991) adalah sebutan bagi sebuah
periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta
sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang
terjadi antara tahun 19471991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi
militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi;
pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang
ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi.
a. Sistem Aliansi
Pada 4 April 1949, Amerika Serikat berhasil membujuk negara-negara Eropa Barat untuk
menandatangani pendirian suatu pakta pertahanan yang dikenal dengan nama North Atlantic
Treaty Organization(NATO) atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara. Anggotanya terdiri
atas Inggris, Irlandia, Islandia, Norwegia, Denmark, Belgia, Belanda, Luxemburg, Prancis,
Portugal dan Kanada serta Amerika Serikat. Segera setelah itu pada 1955, Uni Soviet juga
mengikat negara-negara satelitnya di Eropa Timur yang berhaluan komunis dalam Pakta
Warsawa. Anggotanya terdiri atas Unis Soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslovakia, Jerman
Timur, Hongaria, Polandia dan Rumania. Dengan adanya pakta petahanan, kedua pemimpin
blok militer berlomba-lomba saling mengembangkan senjata, memata-matai dan
mempertahankan pegaruhnya bersama sekutunya masing-masing yang sengaja dituju kan
untuk menghadapi ancaman NATO.
3.Dampak Perang Dingin Bagi Dunia
a. Dampak Positif
Selama Perang Dingin berlangsung perkembangan IPTEK maju pesat karena kedua
Blok ini banyak melakukan pengembangan dan mempunyai hasil yang sangat bagus terutama
masalah eksplorasi luar angkasa. Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana
terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut
Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun
19471991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi,
psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan;
perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan
berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri
diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika
Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa
tersebut. Dampak positif di tiap bidang:
1. Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi ternyata perang dingin juga membawa dampak positif pada
perekonomian dunia. Baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja. Hal ini ditandai dengan
munculnya negara super power. Dengan adanya negara super power, maka perekonomian
dunia banyak dikuasai oleh para pemegang modal. Mereka saling berlomba untuk
mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dengan cara menginvestasikan modal mereka
ke negara-negara berkembang yang upah buruhnya masih relatif rendah. Sehingga keuntungan
mereka juga melambung tinggi. Namun siapa sangka bahwa hal diatas juga berdampak baik
bagi negara yang ditempati untuk membuka usaha para pemilik modal. Pertumbuhan ekonomi
di negara itu juga akan tumbuh pesat. Jadi keduanya diuntungkan dalam usaha ekonomi ini.
Pada saat itu negara pemilik modal yang berlomba-lomba untuk menguasai dunia
perekonomian, secara tidak langsung juga membawa unsur politik didalamnya.
Sehingga pemilik modal besar mendapatkan keuntungan besar, sementara negara yang
modalnya terbatas keuntungannya juga kecil. Karena itu munculah istilah globalisasi ekonomi
di masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukanlah beberapa tindakan seperti
misalnya menyatukan mata uang. Contoh yang sangat terlihat adalah negara-negara di
kawasan eropa yang menyatukan mata uang mereka menjadi euro.
2. Bidang Militer
Karena adanya rasa iri di antara negara- negara yang berseteru, masing-masing negara
mulai meningkatkan persenjataannya. Mereka melakukan hal ini agar tidak kalah dengan
negara besar. Dengan begitu persaingan senjata semakin maju dan berkembang pesat. Itu
semua memacu tiap negara untuk terus mengembangkan pertahanan negaranya masingmasing.
Dampak dalam bidang politik dapat kita lihat dari dibangunnya tembok berlin di Jerman
sebagai batas antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Dalam perang dunia kedua negara ini
memang sudah terbagi menjadi 2, yaitu Jerman Baran yang beribukota di Bonn dan Jerman
Timur yang beribukota di Berlin. Negara ini mengalami perpecahan karena adanya 2 paham
yang berbeda berlaku di negara ini, yaitu liberal yang dianut jerman barat dan Komunis yang
dianut jerman timut.
Dalam perjalanan pemerintahannya, Jerman barat mengalami perkembangan yang jauh
lebih pesat daripada Jerman timur. Oleh sebab itu, banyak orang Jerman timur yang
memutuskan untuk hijrah ke Jerman barat. Namun karena saat itu terjadi perang dingin antara
Amerika dan Uni Soviet, Uni soviet merasa tersinggung dengan adanya orang-orang pindah
ke Jerman Barat. Kerena itu Uni soviet mendanai dan mendukung untuk membangun sebuah
tembok yang berada di kota berlin yang menyebabkan terbelahnya kota itu. Selain itu di
tembok ini, uni soviet juga menyiagakan tentaranya agar menembaki orang-orang yang masih
berani untuk menyebrang. Kemudian tembok ini sangat dikenal orang sebagai simbol bagi
perang dingin.
D.BERAKHIRNYA PERANG DINGIN DAN PERKEMBANGAN-PERKEMBANGAN
MUTAKHIR
A. Berakhirnya Perang Dingin
Perang Dingin telah berlangsung selama 45 tahun lebih yang melibatkan USA dan
sekutunya Blok Barat melawan USSR dan sekutunya Blok Timur, sehingga kedua negara
Adikuasa berlomba-lomba untuk mempengaruhi dunia dan menjadi Peminpin Dunia dengan
menyiapkan persenjataan yang mutakhir, hal ini tentu sangat menimbulkan kemungkinan
meletusnya Perang Dunia III yang sangat dahsyat dan akan menghancurkan dunia ini. Perang
Dingin antara Blok Barat dan Blok Timur yang semakin memanas menyebabkan kesadaran
antara USA dan USSR untuk mengurangi ketegangan dengan mengadakan Perundingan.
Perundingan tersebut antara lain:
1. Perjanjian non Proliferasi Nuklir (Non-Proliferation Teaty) tahun 1968 antara USA,
USSR, dan Inggris.
Hasil dari perjanjian ini adalah kesepakatan untuk tidak menjual senjata nukliratau
memberikan informasi tentang persenjataan nuklir kepada negara-negara yang tidak
mengembangkan senjata nuklir.
2. SALT (Strategic Arm Limitation Talks): Perundingan Pembatasan Persenjataan Strategis.
SALT I berlansung di Helsinki, Finlandia (17 November 1969) Hasilnya ditandatangani oleh
Presiden Richard Nixon (USA) dan Leonid Brezhnev (USSR).SALT II dilangsungkan di
Jenewa, Swiss (November 1972) Hasilnya ditandatangani oleh Presiden Jimmy Carter (USA)
dan Pemimpin USSR, Leonid Brezhnev pada tanggal 18 Juni 1979 di Wina, Austria.START
(Strategic Arms Reduction Treaty), Perjanjian pengurangan senjata-senjata strategis antara
USA dan USSR. Hasil perjanjian ini adalah: Pemusnahan nuklir dengan daya luncur berjarak
menengah. Perundingan kesepakatan pengurangan senjata nuklir juga berkembang ke negara
atau wilayah lain.Di Bangkok pada bulan Desember 1995 ditandatangani Southeast Asia
Nuclear Weapons Free Zone oleh beberapa negara Asia Tenggara. Kesepakatan tentang
wilayah yang bebas dari nuklir.Penandatanganan lain juga terjadi di Eropa dan Afrika sebagai
bentuk realisasi dari penghentian Perang Dingin di dunia.
3. Sampai Tahun 1980 Uni Soviet membelanjakan 11% GNP-nya untuk kepentingan militer
yang banyak diambil dari keuntungan ekspor minyak. Tapi setelah tahun 1980 Uni Soviet tak
mampu lagi membiayai Perang Dingin dari ekpor minyak, sehingga mulai mengurangi
kekuatan senjata mereka di Eropa Timur. Tahun 1989 Uni Soviet menarik tentaranya dari
Afghanistan. Akhirnya rezim komunis mulai runtuh di Eropa Timur.
4. Tahun 1991 Uni Suviet bubar, Rusia dan negara-negara bagian Uni Soviet yang lain
menjadi negara yang merdeka. Runtuhnya Uni Soviet (USSR) di Eropa Timur inilah
mengakhiri Perang Dingin yang berlangsung selama kurang lebih empat puluh lima tahun (45
tahun).
B. Perkembangan Mutakhir Dunia
Berbagai peristiwa mutakhir yang terjadi di dunia antara lain sebagai berikut:
1. Philipina
a.Pertentangan antara Presiden Ferdinand Marcos dan Benigno Aquino
Pemerintahan dan tindakan-tindakan Persiden Marcos banyak mendapat kritikan keras dari
Benigno Aquino tokoh Partai Lakas Ng Bayan (artinya people power) yang bertentangan
denga Demokrasi Philipina, karena Marcos memerintah secara totalitarian. Tahun 1967
Aquino kembali mengkritik Marcos mengadakan kecurangan dalam pemilihan presiden.
Tahun 1973 dalam pemilihan presiden berikutnya Marcos mulai melakukan tekanan pada
Aquino yang telah menjadi Senator dengan menuduh Aquino sebagai subversi ke pengadilan
militer. Upaya ini tidak berhasil, bahkan tahun 1978 Aquino ikut dalam pemilihan untuk
anggota Parlemen. Tahun 1983 Aquino kembali ke Philipina setelah 3 tahun menetap di
Amerika Serikat untuk berobat.
Walau Marcos menyatakan tidak menjamin keselamatannya, Aquino bersikeras kembali ke
Philipina, tetapi ketika turun dari tangga pesawat yang mendarat di Manila Aquino tewas
ditembak. Perjuangan Aquino dilanjutkan oleh istrinya Corazon Aquino yang lebih dikenal
sebagai Qory Aquino, ia mulai mendapat banyak simpati dan menempatkan dirinya menjadi
pemimpin oposisi yang harus diperhitungkan oleh Marcos. Tahun 1986 dalam Pemilihan
Umum Qory Aquino dinyatakan menang dalam Pemilu oleh Komisi Pemilihan Independen,
tetapi Komisi Pemilihan dari Pemerintah menyatakan Kemenangan dari Marcos. Perbedaan
itu menimbulkan tuduhan bahwa Marcos melakukan kecurangan dan akhirnya tuduhan itu
dikuatkan oleh pernyataan atau kesimpulan dari Richard Lugar, ketua tim pengamat dari
Amerika Serikat, bahwa Marcos secara sistematis telah memanipulasi hasil penghitungan
suara.
b.People Power
Walau hasil penghitungan diragukan, parlemen mengumumkan Marcos sebagai pemenang,
akibatnya rakyat marah dan 2,5 juta penduduk datang ke Manila untuk mengajukan petisi agar
Qory Aquino menjadi Presiden Philipina shari setelah pengumaman parlemen. Qory
menyambut baik kehendak rakyat dan mengumumkan dirinya menjadi Presiden dan Salvador
Laurel sebagai Wakil Presiden. Qory juga mendapat dukungan dari tokoh politik, agama dan
militer, yaitu: Menteri Pertahanan : Juan Ponce Enrile Pemimpin Gereja Katolik: Kardinal Sin
Panglim Angkatan Bersenjata: Letnan Jendral Fidel Ramos Dukungan dari para perwira muda
dipimpin oleh : Kolonel Gregorio Honasan. Tanggal 22-25 Februari 1986 diadakan Revolusi
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perang Dunia I dan Perang Dunia II merupakan tragedy kemanusiaan yang paling dahsyat
pada abad ke 20. Banyak negara yang terlibat dalam peperangan tersebut yang mengakibatkan
tatanan kehidupan masayarakat dunia. Pada masa ini terjadi perkembangan dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi terutama dalam bidang persenjataan dan teknologi luar angkasa.
Sebagai bagian dari perang dingin mereka mengembangkan berbagai teknologi dengan
maksud untuk memperlihatkan pada dunia kehebatan dan kebesarannya.
B. Saran
Dengan dibuatnya makalah Hubungan Perang Dunia dengan Perkembangan Ilmu
Pengetahuan Teknologi ini untik memenuhi tugas sejarah kami berharapa siswa-siswi
maupun pembaca lainnya mampu memberikan saran guna menyempurnakan makalah ini.
Makalah ini akan lebih baik lagi apabila mendapat kritik dan saran dari pembaca. Kami akan
sangat menghargai saran yang telah diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Badrika, I Wayan. 2006 Sejarah untuk SMA jilid 3 kelas XII Program Ilmu Alam. Jakarta:
Erlangga
http://aalmarusy.blogspot.com/2011/01/hubungan-perang-dunia-i-dengan.html
http://agary-noname.blogspot.com/2010/02/sebab-sebab-terjadinya-perang-dunia-1.html
http://nabilmufti.wordpress.com/2010/02/23/sejarah-perang-dunia-i/
http://ttirta.blogspot.com/2010/04/perang-dingin.html
http://id.wikipedia.org/wiki/
http://dedearip.blogspot.com/2011/01/makalah-manfaat-penerapan-iptek-bagi.html