Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DI BARATA INDONESIA

OLEH
NAMA SISWA/KELAS
NAMA SISWA/KELAS
NAMA SISWA/KELAS
NAMA SISWA/KELAS

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 UDANAWU
APRIL 2016

LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKHIR


PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Laporan akhir kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini telah diperiksa dan
disetujui oleh:
Blitar,

Pembimbing sekolah,

Pembimbing Industri,

Blitar,

Blitar,

Ketua Panitia,

Penguji,

Drs. BUALIM HADIKUSUMA


NIP. 19590824 198101 1 003

Blitar,

Kepala sekolah,

Drs. SUPRIYONO
NIP. 19691022 199412 1 002

KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis haturkan kepada ALLAH SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya serta menganugrahkan kemudahan
sehingga dapat menyelesaikan kegiatan dan laporan akhir Praktek Kerja Lapangan
(PKL).
Dalam menyelesaikan laporan akhir Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini
penulis banyak mendapatkan bantuan dari beberapa pihak, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada yang terhormat:
1. Drs. Supriyono selaku Kepala sekolah SMK Negeri 1 udanawu.
2. Drs. Bualim Hadikusuma selaku Ketua pelaksana Praktek Kerja Lapangan
(PKL).
3. Bapak/Ibu.. selaku pembimbing Sekolah yang telah
memberikan bimbingan, arahan, masukan, dan motivasi bagi penulis
selama kegiatan dan penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
4. Bapak/Ibu.. selaku pembimbing Industri yang telah
memberikan bimbingan, arahan, masukan, dan motivasi bagi penulis
selama kegiatan dan penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL).
5. Kedua orang tuaku yang selalu mendoakan dan mendukung selama
melaksanakan kegiatan dan penulisan laporan Praktek Kerja
Lapangan(PKL) ini.
6. Teman-teman kelas..kegiatan dan penulisan laporan Praktek
Kerja Lapangan(PKL) yang selalu mendukung selama kegiatan dan
penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL).
Semoga ALLAH SWT memberi balasan yang setimpal. Amin. Besar
harapan semoga laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL) ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis pada khususnya, dan pembaca pada umumnya.
Blitar, 20 April 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
3

HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i


LEMBAR PESETUJUAN .....................................................................................ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................iii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL ..................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3

LATAR BELAKANG ..........................................................................1


TUJUAN ..............................................................................................2
WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN .......................................3

BAB II PROFIL DU/DI


2.1 SEJARAH DU/DI ...................................................................................4
2.2 VISI MISI DU/DI ................................................................................5
2.3 LOKASI DU/DI ...................................................................................6
2.4 STRUKTUR ORGANISASI DU/DI ...................................................7
2.5 BIDANG USAHA DU/DI ...................................................................8
BAB III KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
3.1
3.2
3.3
3.4

NAMA KEGIATAN .............................................................................9


NAMA KEGIATAN .............................................................................10
NAMA KEGIATAN .............................................................................11
NAMA KEGIATAN .............................................................................12

BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN .....................................................................................13
4.2 SARAN .................................................................................................13

DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL 1. Jenis-jenis electroda..............................................................................3
TABEL 2. Harga pagar harmonika........................................................................5

DAFTAR GAMBAR
Halaman
GAMBAR 1. Mengelas pagar ...............................................................................3
GAMBAR 2. Memotong bahan.............................................................................6
GAMBAR 3. Menggerinda....................................................................................7
GAMBAR 4. Mengecat pagar...............................................................................9

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Praktek Kerja Lapangan merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang
harus ditempuh oleh siswa. Selain itu, kegiatan tersebut diharapkan dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman tentang dunia usaha dan dunia industri.
Pengalaman di dunia industri diharapkan dapat menunjang pengetahuan secara
teoritis yang didapat dari pelajaran di sekolah. Penguasaan teori yang dilengkapi
dengan pemahaman praktek di lapangan merupakan modal siswa untuk dapat
menjadi salah satu sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan era
globalisasi.
Pelaksanaan kerja praktek di PT. BARATA INDONESIA (Persero)
dilatarbelakangi atas pertimbangan bahwa PT. BARATA INDONESIA (Persero)
merupakan BUMN yang bergerak di bidang pengecoran, manufaktur, dan EPC
(Engineering Procurement and Construction), dengan standard internasional.
Sehingga dapat dikatakan bahwa PT. BARATA INDONESIA (Persero) memegang
peranan penting dalam upaya mendukung kemajuan dan kemandirian industri
nasional. Hal tersebut memberi nilai tambah bagi siswa karena melalui kegiatan
kerja praktek, siswa diberi kesempatan untuk turut ambil peran dalam upaya
memacu perkembangan industri nasional. Teori-teori ilmu dan teknologi yang
didapatkan dari bangku sekolah dapat dikembangkan dan diterapkan pada
perusahaan milik negara demi kepentingan dan kemajuan bangsa sendiri.
Melalui kegiatan kerja praktek di PT. Barata Indonesia, nantinya siswa
diharapakan mampu mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada pada
instansi/ perusahaan. Kegiatan pembelajaran pada praktek kerja lapangan di PT.
BARATA INDONESIA (Persero) ini akan difokuskan pada Workshop I yang di
dalamnya terdapat Divisi Produksi Pengecoran dan Bagian Pengendalian Kualitas
Produk Pengecoran. Proses pembuatan benda dan peralatan berbahan besi dan
baja serta paduan logam melalui teknik pengecoran mulai dari perencanaan dan
perancangan, pengendalian kualitas, proses produksi, hingga menjadi produk jadi,

dikerjakan dalam Workshop I ini. Adapun beberapa permasalahan yang perlu


dikaji adalah mengenai proses produksi, pengaturan komposisi, proses
pengecoran, serta kontrol kualitas yang diterapkan dalam Workshop I.
1.2 TUJUAN
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini memiliki tujuan :
a. Untuk mendapatkan pengalaman kerja sekaligus menggabungkan antara
teori yang diperoleh dari kampus dengan kenyataan di lapangan kerja.
b. Untuk melatih ketrampilan, sikap serta pola bertindak di dalam
lingkungan kerja yang sesungguhnya.
1.3 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan adalah pada tanggal 11
Januari 20 April 2016. Sedangkan tempat pelaksanaannya pada PT. Barata
Indonesia divisi Pengecoran Gresik di jalan veteran km 14 Gresik.

BAB II
PROFIL DU/DI
2.1 SEJARAH DU/DI
PT. BARATA INDONESIA (Persero), yang telah menjadi BUMN sejak
1971, awalnya lahir dari dua perusahaan Belanda, yaitu NV Braat Machine
Fabriek (didirikan pada tahun 1901) dan Machine Fabriek & Werf NV Molen Fliet
(didirikan pada tahun 1920). Pada bulan Juni 1901 seorang berkebangsaan
Belanda, bernama J. Braat, membuka usaha dagang, ijzerwaren, mesin-mesin dan
membuat bermacam benda-benda di Boomstraat. Perlu diketahui, bahwa pada
waktu itu, Braat & Co sudah dapat melayani keperluan alat-alat mesin pabrikpabrik gula dengan menjual barang-barang untuk laboratorium.
Pada tahun 1901 untuk pertama kalinya mendapat order penting dari
pembangunan pabrik garam di Kalianget, Sumenep, Madura, yaitu berupa
pekerjaan tempa, bubutan dan ketam setelah pindah ke Krembangan, Westerkade
(Gatotan Baru), dengan luas persil kurang lebih 7.000 m2 sehingga perlu
penambahan jumlah mesin dan tempat kerja.
Tahun 1904, karena adanya pengaduan dari masyarakat disekitarnya yang
merasa terganggu tidur siangnya akibat aktivitas pabrik, maka perusahaan tersebut
diperintahkan untuk menutup bengkelnya dengan mencabut ijin kerjanya.
Akhirnya setelah Braat menghadap Gouvernear General Van Houtz dan
mengadakan suatu commisie dari 3 (tiga) orang ingenier, yang harus menyelidiki
persoalan tersebut maka pada tahun 1905, Braat mendapatkan ijin usaha baru.
Usaha dagang Braat & Co diubah menjadi CV Braat & Co dengan B.
Braat Jzn dan J.J. Braat sebagai Comanditaire Venenten pada tahun 1908. Tahun
1910, CV. Braat & Co diubah lagi menjadi NV Machinefabriek Braat dibawah
pimpinan Vennot, telah dibuka Inkoop kantor (Kantor Perbelanjaan) di Roterdam
dan New York, disamping mendirikan cabang-cabang pabrik mesin di Roterdam,
Surabaya, Tegal, Yogya dan Medan. Luas persilnya sudah menjadi kurang lebih
24.000 m.
Pada tanggal 28 Juni 1924 seluruh pabrik yang berada di Surabaya
dipindahkan ke jalan Ngagel, setelah pada tahun 1920 bagian konstruksinya telah

terlebih dahulu dipindahkan. Tanah yang dibeli untuk penempatan pabrik baru ini
seluas 150.000 m (68.000 m terletak di sebelah Timur kali Brantas dan sebelah
Barat rel kereta api, sisanya kurang lebih sebesar 82.000 m terletak disebelah
Timur rel kereta api).
Antara tahun 1942 hingga 1945, pabrik ini diambil alih oleh Jepang, nama
pabrik dirubah menjadi Daihatsu Kikai Seisaku Sho. Setelah itu, pada tahun 1945
Jepang mengalami kekalahan dalam peperangan sehingga pabrik ini dikuasai oleh
Pemerintah Republik Indonesia dan diberi nama PAMRI (Pabrik Alat Mesin
Republik Indonesia). Setelah kota Surabaya diduduki kembali oleh tentara Sekutu,
maka oleh Sekutu perusahaan ini dikembalikan kepada pemiliknya semula dan
dibangun kembali dengan nama NV Machinefabriek Braat.
Dalam situasi konfrontasi dengan Belanda, karena persoalan Irian Barat,
maka perusahaan perusahaan milik Belanda dinasionalisasikan berdasarkan
Undang-Undang No. 89 tahun 1958 (LN 1958 No. 162) menjadi Perusahaan
Milik Negara. Penyelenggara Perusahaan diserahkan kepada BAPPIT (Badan
Penyelenggara Perusahaan Industri Teknik). Sejak itu NV Machinefabriek Braat
berubah namanya menjadi BAPPIT BARATA. Berdasarkan UU No. 19 tahun
1960 (LN. 1960 No. 59) tentang Perusahaan Negara maka :

Perlu diadakan reorganisasi dalam alat-alat produksi dan distribusi yang


ditujukan kearah pelaksanaan UU 1945, segala sesuatu kegiatan perlu
diintegrasikan dengan baik.

Dalam usaha sinkronisasi tersebut, maka perlu ditinjau kembali, baik


mengenai status maupun organisasinya, sehingga ada suatu keseragaman
dalam cara merumuskan, menguasai serta bentuk hukum dari Perusahaan
Negara.
Pada tahun 1961 pemerintah membuat suatu peraturan yang berisi tentang

didirikannya Perusahaan Negara yang mana semua perusahaan-perusahaan


Negara diubah bentuknya menjadi suatu PERUM, PERJAN, atau PERSERO.
Berdasarkan PP No. 3 tahun 1971 (LN 1971 No. 3), maka PN. BARATA bersamasama dengan PN. SABANG MERAUKE dan PN. PEPRIDA, digabung menjadi
satu Persero. Pendirian persero ini dilakukan berdasarkan Akte Notaris Eliza
Pondaag No. 35, tanggal 19 Mei 1971. Pendirian Persero tersebut disahkan oleh

10

Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 15 Juni 1971 No. J.A.
5/107/23, didaftarkan di Pengadilan Tinggi Jakarta pada tanggal 31 September
1971 dibawah nomor 2640, dan dimuat dalam Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia tanggal 12 November 1971 nomor 91.
Penggabungan PN. Barata, PN. Sabang Merauke, dan PN. Peprida tersebut
diberi nama PT. BARATA METALWORKS & ENGINEERING (Persero). Jadi
secara resmi PT. BARATA METALWORKS & ENGINEERING berdiri pada
tanggal 19 Mei 1971. Adapun cabang-cabang perusahaan ini berada di beberapa
daerah sebagai berikut.

Medan

Palembang

Jakarta

Steel

Semarang (General
Contracting)

Fabrication

Surabaya Konstruksi Baja /


Sipil

Center

Jakarta Foundry Center

Surabaya Mesin & Cor

Suka Bumi

Surabaya PUSPAM

Bandung

Surabaya Road Roller

Tegal

Surabaya Foundry Center

Ujung

Pandang

(General

Contracting)
Berdasarkan penetapan Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 15
Juni 1971 Nomor J.A 5/107/23 diumumkan dalam Lembaran Tambahan Nomor
513 dari Berita Negara Republik Indonesia tanggal 21 November 1971 Nomor 91,
diselenggarakan rapat di Jakarta tanggal 21 November 1981 yang menghasilkan
keputusan untuk mengadakan perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas,
dengan merubah anak perusahaan.
Dengan tidak mengurangi persetujuan dari pihak yang berwajib untuk
memberikan pengesahan, mengadakan perubahan pada anggaran dasar perseroan
terbatas PT. BARATA INDONESIA (Persero) berkedudukan dan berkantor
pusat di Jakarta. Perseroan ini dipimpin dan diurus oleh suatu Direksi yang terdiri
dari seorang Presiden Direktur dan sebanyak 4 orang Direktur.

11

Kantor Pusat dimulai berkedudukan di jalan Ngagel 109 Surabaya pada


tanggal 19 Juni 1986. Tanggal 1 Januari 1989, dengan organisasi yang baru
disamping Kantor Pusatnya di Surabaya dan Kantor/ Dit. Pemasaran di Jakarta,
juga terdapat cabang-cabangnya antara lain sebagai berikut.

Cabang Surabaya Konstruksi

Cabang Bandung

Cabang Semarang

Cabang Suka Bumi

Cabang Ujung Pandang

Cabang Gresik

Cabang Jakarta Konstruksi

Cabang Jakarta Pengecoran

Cabang Cilegon

Cabang Surabaya Mesin

Cabang Medan

Cabang

Cabang Surabaya Alat Berat

Surabaya

Mesin

Perkakas

Cabang Tegal.

Sejak berdirinya hingga tahun 1989 PT. Barata Indonesia (Persero)


merupakan BUMN yang bernaung dibawah Departemen Perindustrian, tetapi
pada tahun 1989 sesuai dengan S.K. Presiden No. 44 Tahun 1989, dengan
dibentuknya kelompok Industri Strategisnya bersama-sama dengan sembilan
BUMN lainnya seperti :

IPTN

DAHANA

PAL

INKA

PINDAD

KRAKATAU STEEL

BBI

LENLIPI

INTI
Dan selanjutnya disebut kelompok Badan Usaha Milik Negara Industri

Strategis (BUMNIS). BUMNIS dibawah pengelolaan Badan Pengelola Industri


Strategis (BPIS) yang diketuai oleh Menristek, Prof. DR. BJ. HABIBIE.
PT. Barata Indonesia (Persero) mempunyai Unit Produksi Surabaya &
Unit Usaha Mandiri yang tersebar di berbagai propinsi di Indonesia seperti Unit
Usaha Mandiri Medan, Unit Usaha Mandiri Cilegon, Unit Usaha Mandiri
Bandung, Unit Usaha Mandiri Jakarta, Unit Usaha Mandiri Tegal, dan Cabang

12

Ujung Pandang, dengan jumlah karyawan sekitar 3.500 orang dengan produk
unggulan Alat Berat, Permesinan, Pengecoran, Konstruksi dan Jasa Pemasangan.
Sesuai dengan misi BUMNIS selain menghasilkan produk unggulan yang
dikembangkan dengan teknologi tinggi, melalui transfer teknologi. Untuk itu PT.
Barata Indonesia (Persero) bekerja sama dengan perusahan luar negeri antara lain
dengan Yugoslavia, Jerman Barat, Jepang, Australia, Inggris, Amerika, Norwegia,
Finlandia, dan beberapa negara lainnya. Kerja sama ini dalam bentuk lisensi atau
operasi bersama.
Dalam rangka pengembangan usaha PT. Barata Indonesia (Persero)
membentuk Anak Perusahaan yang hingga kini berjumlah tiga Anak Perusahaan
yaitu :

PT. Bani Nusa di Bandung, yang memproduksi Piston Ring.

PT Bitek Barata di Gresik, yang memproduksi Solid Wheels For Railway


(Roda Kereta Api).

PT. ESI di Jakarta, yang mampu memproduksi Boiler dengan Kapasitas


100 T/H UP, Heat Exchanger dan Steam Power Plant Maintenance.

Pada tahun 1998, PT. Barata Indonesia (Persero) dikelola oleh PT. Pakarya
Industri (Persero). Kemudian pada tahun 1999 PT. Barata Indonesia menjadi anak
perusahaan PT. Bahana Pakarya Industri Strategis (Persero) PT. BPIS. Setelah
itu pada tahun 2002 PT. BPIS dibubarkan dan PT. Barata Indonesia (Persero)
berada dibawah Kementrian BUMN. Akhirnya seluruh Kantor dan Pabrik yang
ada di jalan Ngagel Surabaya direlokasikan ke jalan Veteran Gresik pada tahun
2006.
2.2 VISI MISI DU/DI
PT. BARATA INDONESIA (Persero), dalam kapasitasnya sebagai salah
satu dari BUMNIS yang bergerak dibidang pengecoran, manufaktur dan EPC
(Engineering Procurement and Construction), mengemban visi :
PT.

BARATA

INDONESIA

(Persero)

menjadi

perusahaan

Engineering, Procurement & Construction (EPC) dan Manufakturing yang


tangguh
13

Sedangkan misi yang diemban adalah :


1. Melakukan kegiatan usaha EPC di bidang Industri Agro dan Industri
Pembangkit Tenaga Listrik
2. Melakukan

kegiatan

usaha

Manufaktur

Peralatan

Industri

dan

Komponen untuk bidang-bidang Industri Agro, Oil & Gas, Power Plant,
Peralatan Pembuat Jalan, serta Peralatan untuk Pengairan, dengan
mengoptimalkan sumber daya dan fasilitas yang ada.
2.3 LOKASI DU/DI
PT. Barata Indonesia (Persero) terletak di daerah industri tepatnya di kota
Gresik sebelah selatan, yang dekat dengan perbatasan Surabaya. Letak yang
strategis ini diharapkan dapat memacu perkembangan Perusahaan, yang
sebelumnya berdomisili di Ngagel Surabaya. Sekarang PT Barata Indonesia
(Persero) berkantor pusat di jalan Veteran 241 Gresik.
Denah Lokasi DU/DI:

2.4 STRUKTUR ORGANISASI DU/DI


Struktur organisasi di PT Barata Indonesia Gresik menggunakan sistem garis
dan staf. Seiap bagian organisasi mempunya berbagai tugas dan tanggung jawab
terhadap masing masing bagian yang dipegang. Beberapa struktur organisasi
masing-masing Divisi dan Departemen.
Divisi pengecoran.

14

Gambar 1. Stuktur Organisasi PT. Barata Indonesia.

Uraian Tugas Secara Umum.


Mengenai uraian tugas masing-masing bagian adalah sebagai berikut:
Administrasi keuangan dan umum

Memimpin, membina, mengarahkan seluruh kegiatan bagian administrasi


keuangan dan umum

Memberikan petunjuk dalam rangka pengembangan metode, sistem dan


prosedur kerja untuk lebih meningkatkan efisien dan produktifitas.

Menetapka strategi keuangan dan akunatansi dan program kerjanya.

Melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan daya guna dan tertib


administrasi pesanan.

15

Bagian penjualan

Mengembangkan metode, sistem dan prosedur untuk lebih meningkatkan


efisiensi dan produktifitas kerja pemasaran atau penjualan

Menjabarkan program kerja untuk pelaksanaan pengendalian kegiatan


pemasaran atau penjualan.

Menyusun rencana kerja dan anggaran perusahaan di bidang pemasaran


atau penjualan.

Menetapkan dan mengkoordinasikan target kegiatan operasional di bidang


pemasaran dan penjualan dengan bidanng lain yang terkait dan
pengidentifikasian serta mengatasi problem.

Bagian pengendalian kualitas

Memimpin dan mengawasi aktifitas seluruh pegawai yang berada


dibawahnya.

Memberikan petunjuk dan pengembangan metode, sistem dan prosedur


kerja untuk lebih meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja.

Memberikan masukan dalam penetapan strategi pengendalian kualitas


beserta program kerjanya dan melaksanakanya.

Melakukan pengamatan dan pengujian pada bagian-bagian produksi


terhadap barang-barang yang sedang dalam proses produksi.

Pendukung produksi dan perawatan

Menjabarkan program kerja untuk pelakasanaan dan pengendalian


kegiatan bagian pendukung dan perawatan

Membantu menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan bidang


produksi pengecoran.

Membina dan memotivasi bawahan serta mengambil tindakan sesuai


dengan peraturan yang ada.

Menyusun laporan berkala kegiatan dan prestasi produksi pengecoran


kepada General Manager Divisi Pengecoran.

Bagian produksi.

Menjelaskan program kerja untuk pelaksanaan dan pengendalian kegiatan


bagian produksi pengecoran.

16

Membantu menyusun rencana kerja dan anggaran perusahaan bidang


produksi pengecoran.

Melaksanakan dan mengendalikan seluuruh kegiatan produksi pengecoran


untuk pencapaian produksi.

Membina dan memotivasi bawahan serta mengambil tindakan sesuai


dengan peraturan yang ada.

Bagian engineering

Mengembangkan metode , sistem dan prosedur untuk lebih meningkatkan


efisiensi dan produktivitas kerja engineering.

Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan bidang engineering.

Membina dan memotivasi bawahan serta mengambil tindakan sesuai


dengan peraturan yang ada.

Menyusun laporan berkala kegiatan dan prestasi engineering kepada


General Manager Divisi Pengecoran

Bagian administrasi keuangan.

Menetapkan strategi keuangan dan akuntansi beserta program kerjanya.

Mengupayakan dan mengendalikan dana serta anggaran yang diperlukan


dalam rangka pelaksanaan rencana kerja maupun kelancaran operasi divisi
pengecoran.

Melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan daya guna dan tertib


administrasi pesanan.

17

BAB III
KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
3.1 MEMBUAT PAGAR HARMONIKA
a. Tujuan
Tujuan pembuatan pagar harmonika adalah memenuhi pesanan pelanggan
PT. BARATA INDONESIA.(sebutkan tujuan yang lain jika ada)
b. Alat dan bahan
Peralatan yang digunakan antara lain:
Mesin las
Gerinda
Meteran
Penggaris siku
Topeng las
Palu
Gergaji tangan
Sprai gun
Bahan yang digunakan antara lain :
Besi kotak 2x4 cm
Besi kotak 4x4 cm
Cat
Tinner
Dempul
Roda
Engsel
c. Tahapan
Tahapan dalam membuat pagar harmonika sebagai berikut:
Membaca gambar untuk mengetahui bentuk dan ukuran pagar yang
diinginkan.
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

18

Memotong besi kotak 2 x 4 cm dan 4 x 4 cm sesuai ukuran yang di


tentukan.
Mengelas besi 4 x 4 cm untuk pagar bagian luar
Mengelas besi 2 x 4 cm untuk rigi-rigi pagar bagian dalam
Memasang roda dan engsel
Menggerinda hasil pengelasan
Mendempul bagian-bagian yang dirasa perlu
Mengampelas pagar
Mengecat pagar
d. Jenis konsumen
Konsumen pagar haronika ini adalah masyarakat umum/dinas
pemerintahan/rumah sakit/sekolah/tempat ibadah dan lain-lain.
e. Hasil Kegiatan
Kegiatan ini menghasilkan pagar harmonika dengan panjang 10
meter tinggi 3 meter warna hitam.

Gambar 2. Pagar harmonika


f. Kendala yang di hadapi
Selama mengerjakan pagar harmonika mengalami beberapa kendala antara
lain:
Hasil pengelasan masih sering berlubang
Pemotongan bahan besi 4x4 cm dan 2 x 2 cm masih banya yang belum
sesuai ukuran
Proses pengelasan banyak yang tidak benar-benar siku

19

Indikator ampere pada mesin las sudah tidak valid

Foto pembuatan pagar harmonika:

Gambar 3. Mengelas pagar

Gambar 4. Mengelas pagar

3.2 MEMBUAT TRALIS JENDELA


a. Tujuan
Tujuan pembuatan tralis jendela adalah memenuhi pesanan pelanggan PT.
BARATA INDONESIA.
b. Alat dan bahan
Peralatan yang digunakan antara lain:
Mesin las
Gerinda
Meteran
Penggaris siku
Topeng las
Palu
Gergaji tangan
Sprai gun
Bahan yang digunakan antara lain :
Besi kotak 1x1 cm
Besi plat strip 2 mm x 3 cm

20

Cat
Tinner
Dempul
Skrup
c. Tahapan
Tahapan dalam membuat pagar harmonika sebagai berikut:
Membaca gambar untuk mengetahui bentuk dan ukuran tralis yang
diinginkan.
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
Memotong besi kotak 1 x 1 cm dan besi plat strip 2 mm x 3 cm sesuai
ukuran yang di tentukan.
Mengebor plat strip untuk tempat skrup
Melengkungkan plat yang dubutuhkan
Mengelas besi plat strip 2 mm x 3 cm untuk tralis bagian luar
Mengelas besi 1 x 1 cm untuk rigi-rigi tralis bagian dalam
Menggerinda hasil pengelasan
Mendempul bagian-bagian yang dirasa perlu
Mengampelas tralis
Mengecat tralis
d. Jenis konsumen
Konsumen tralis jendela ini adalah masyarakat umum/dinas
pemerintahan/rumah sakit/sekolah/tempat ibadah dan lain-lain.
e. Hasil Kegiatan
Kegiatan ini menghasilkan tralis jendela dengan ukuran 1 x 1,8
meter warna hitam.

21

Gambar 5. Tralis
f. Kendala yang di hadapi
Selama mengerjakan tralis jendela mengalami beberapa kendala antara
lain:
Pemotongan bahan besi 4x4 cm dan 2 x 2 cm masih banya yang belum
sesuai ukuran
Proses pengelasan banyak yang tidak benar-benar siku
Indikator ampere pada mesin las sudah tidak valid
Foto pembuatan tralis:

Gambar 6. Mengelas tralis

Gambar 7. Memasang tralis

22

BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan kerja praktek di PT. BARATA INDONESIA (Persero),
Gresik maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1)

PT. BARATA INDONESIA (Persero) dalam kapasitasnya sebagai salah


satu dari Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis ( BUMNIS ) dibawah
pengelolaan Badan Pengelola Industri Strategis ( BPIS ) merupakan suatu
perusahaan yang memiliki tugas pokok sebagai pelaksana pengembangan
sumber daya alam besi dan baja

2)

PT. BARATA INDONESIA (Persero) menghasilkan beberapa produk dan


jasa antara lain:
a. Pagar harmonica
b. Trails jendela
c. Kanopi
d. Mesin-mesin pertanian

7.2

Saran

1.

Perlu adanya ruangan tesendiri untuk menyimpan


data tentang proses produksi dan alat serta data tentang permasalahan yang
timbul berikut dengan pemecahannya sehingga jika diperlukan atau terjadi
masalah sewaktu-waktu dapat dengan cepat diatasi.

2.

Kerusakan pada alat-alat yang menunjang proses


produksi sebaiknya segera diperbaiki supaya tidak menghambat kelancaran
proses produksi dan menjaga kualitas produksi yang dihasilkan tetap sesuai
standarnya.

23

Anda mungkin juga menyukai