Anda di halaman 1dari 15

PENYAKIT KARDIOVASKULAR DALAM KEDOKTERAN GIGI

PENDAHULUAN
Sistem kardiovaskuler

Suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan darisel


Stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian Homeostatis)

Distribusi : oksigen, nutrisi, air, elektrolit, vitamin, hormon, obat, etc ke organ
dan jaringan
KARDIOVASKULER :

membawa dan mentransport : Carbon dioksida, produksi metabolisme,


residual metabolisme
konstributor : sistem imun
termoregulation

Kardiovaskuler meliputi :

Jantung : Memompa : oksigen dan nutrisi ke seluruh organ dan jaringan


Pembuluh darah : jalan atau pipa untuk distribusi oksigen dan nutrisi
Darah : membawa bahan dan garbages dari tubuh keluar

Penyakit Kardiovaskuler dibagi menjadi


1. Penyakit jantung
a. Aritmia
i. Bradikardi / takikardi
b. Gagal jantung
c. penyakit katup jantung
i. stenosis / regurgitasi aorta
ii. stenosis / regurgitasi mitral
d. penyakit jantung koroner
i. (coronary artery disease / CAD)
e. penyakit infeksi
i. perikarditis
ii. miokarditis
iii. endokarditis
2. Penyakit pembuluh darah
a. Arterosklerosis
b. Hipertensi
c. Syok
i. Hipovolemik / Refraktory / distributif / kardiogenik / obstruktif
Etiologi Penyakit kardiovaskuler:

Herediter
KAMELA RIYANI IPM 3
1

Kongenital
Dapatan (Gangguan perkembangan)
Infeksi
Pola hidup
Obat-obatan

Faktor resiko penyakit jantung:

Merokok
Hipertensi
Kolesterol tinggi
Diabetes
Riwayat keluarga
Penyakit arteri perifer
Obesitas

1. ARITMIA JANTUNG
Setiap variasi denyut jantung tidak normal, termasuk gangguan irama, frekuensi,
atau pola konduksi jantung
Penyebab utama :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Penyakit kardiovaskular primer


Gangguan paru
Gangguan saraf autonom
Penyakit sistemik
Drug-related adverse effect
Ketidakseimbangan elektrolit

Tanda aritmia jantung:

Detak jantung lambat (<60 beats / menit)


Detak jantung cepat (>100 bears / menit)
Ritme yang tidak biasa / irregular rhythm

Gejala Aritmia jantung :

Palpitasi
Fatigue
Dizziness
Syncope
Angina
Gagal jantung kongestif
o Napas pendek
o Peripheral edema
o othopnea

2. GAGAL JANTUNG
KAMELA RIYANI IPM 3
2

Suatu kompleks sindrom klinis akibat gangguan struktur atau fungsi jantung
sehingga merusak kemampuan ventrikel untuk mengisi atau mengeluarkan
darah
Gejala :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Dyspnea
Lemah
Orthopnea
Dyspnea paroksismal nokturna
Gangguan pergerakan
Penambahan berat badan asites
Anoreksia, mual, muntah, konstipasi
Edema

Tanda klinis

Rapid, shallow breathing ( napas yg cepat, napas yang dangkal)


Respirasi Cheyne-stokes (hiperventilasi alternating dengan apnea selama
tidur)
Inspiratory rales (crackles)
Heart murmur
o Ritme Gallop
o Peningkatan tekanan vena
o Pembesaran cardiac silhouette (siluet) pada radiografi dada
o Pulsus alternans
o Timbulnya vena pada leher
o Liver yg besar dan tender
o Jaundice
o Peripheral edema
o Ascites
o Penambahan berat badan
o Clubbing of fingers

drugs
DIURETICS
Loop Diuretics
Bumetanide (Bumex)
Furosemide(Lasix)
Torsimide (Demadex)
Thiazide Diuretics
Chlorothiazide (Diutil)
Chlorthalidone
(thalitone)
Hydrochlorothiazide
(HCTZ)
Indapamide (Lozol)

Vasoconstricto
r Interaction

Oral
manifestation

Pertimbangan
lain

NONE

Mulut kering

Hipotensi
Orthostatic

NONE

Mulut kering

Hipotensi
Orthostatic

KAMELA RIYANI IPM 3


3

Metolazone (mykrox)
Potasaium-Sparing
Diuretics
Amiloride (Midamor)
Spironolactone
(Aldactone)
Triamterene (Dyrenium)
ACE inhibitor
Benazepril (Lotensin)
Captopril (Capoten)
Enalapril (Vasotec)
Fosinopril (Monopril)
Lisinopril(prinivil)
Moexapril (univasc)
Perindopril (Coversyl)
Quinapril (Accupril)
Ramipril (altace)
Trandolapril(Mavik)
Angiotensin Receptor
Blockers

NONE

Mulut kering

Hipotensi
Orthostatic

NONE

Angioedema di
bibir, wajah,
atau lidah ;
perubahan rasa,
burning mouth,
reaksi lichenoid

Hipotensi
Orthostatic;
hindari
penggunaan
NSAIDs dalam
jangka
panjang

NONE

Manajemen dental untuk pasien dengan gagal jantung :

Evaluasi pasien untuk riwayat, tanda, atau gejala dari gagal jantung (HF)
Untuk pasien dengan gejala yang tidak ditangani atau gagal jantung tidak
terkontrol, tunda perawatan dental elektif dan rujuk ke dokter
Untuk pasien yang didiagnosa dan dirawat untuk gagal jantung :
o Confirm status dengan pasien atau dokter
o New York Heart Association (NYHA) class I pasien (asimptomatik)
perawatan rutin
o NYHA class II (dan beberapa pasien class III) konsultasi dengan
dokter untuk penjelasan medis dan perawatan rutin
o NYHA (beberapa pasien class III dan class IV) konsultasi dengan
dokter ; pertimbangkan perawatan khusus atau RS
o Identifikasi underlying cardiovascular disease ( contoh : coronary
artery disease, hipertensi, cardiomyopathy, valvular disease), dan
menangani secara sesuai
Pertimbangan obat
o Untuk pasien taking digitalis jauhi penggunaan epinefrin jika
considered essential, gunakan secara waspada (maksimum 0,036
mg epinefrin atau 0,20 mg levonordefrin); hindari gag reflex; hindari
erythromycin dan charithromycin yang dapat meningkatkan
absorpsi dari digitalis dan mengarah ke toksisitas
o Untuk pasien dengan NYHA kelas III dan IV kongestif heart failure,
hindari penggunaan vasikonstriktor, jika diharuskan penggunaan
harus didiskusikan dengan dokter
o Hindari epinefrin-impregnated retraction cord
KAMELA RIYANI IPM 3
4

Lihat tabel 6-1 untuk pertimbangan obat dan efek samping


Jadwal yang pendek, kesepakatan yang tidak membuat stress
Menggunakan semisupine atau upright posisi kursi
Mengamati hipotensi orthostatic, membuat posisi atau perubahan kursi
dental secara perlahan dan membantu pasien ketika hendak menaiki kursi
atau turun dari kursi dental
Menjauhi penggunaan obat nonsteroid antiinflamasi (NSAIDs)
Mengamati tanda dari digitalis toxicity (contoh: takikardi, hipersalivasi,
visual disturbances, dll)
nitrous oxide/ oksigen sedasi dapat digunakan dengan minimum 30%
oksigen

3. PENYAKIT JANTUNG KORONER


Aterosklerotik --> penebalan lapisan intima dinding arteri diseabkan oleh
akumulasi plak lipid
Faktor resiko :

Pria
Usia tua
Riwayat keluarga
Hipertensi
Merokok
Obesitas
DM
Stress mental
Depresi

Tanda klinis :

Xanthoma pada kulit (hiperlipidemi)


Tekanan darah meningkat
Irama / frekuensi denyut jantung abnormal tanda gagal jantung
Sianosis, asites, edema perifer

Gejala klinis

Nyeri dada
Angina pektoris

Terapi
Obat

NITRATES
Nitroglycerin
Nitrogard

Interaksi
vasokonstrik
tor

Oral manifestasi

Pertimbangan lain

None

Mulut kering

Hipotensi
orthostatic, sakit

KAMELA RIYANI IPM 3


5

Nitrolingual
Nitro-Bid
Nitrek
Nitrosfat
Nitro-Time
Nitrol
Nitro-Tab
Nitrogard
Nitro-Dur
Minitran
Isosorbide dinitrate
Dilatrate-SR
Isordil
Isosorbide 5mononitrate
Monoket
Imdur
Ismo

kepala

BETA BLOCKERS (N.S BLOCKADE OF BETA, AND BETA2) RECEPTORS; CS,


BLOCKADE OF BETA2 RECEPTORS ONLY)
Propranolol/LA
(Inderal ) (NS)
Nadolol (Corgard) (NS)
Carteolol (Cartrol) (NS)
Timolol (Blocadren )
(NS)
Penbutolol (Levatol)
(NS)
Pindolol (Visken) (NS)
Sotalol (Betapace) (NS)

Metoprolol / XL
(Lopressor) (CS)
Atenolol (Tenormin)
(CS)
Acebutolol (Sectral)
(CS)
Labetalol
(Normodyne.Trandate)
(CS)

NS,
meningkatkan
tekanan darah
yang mungkin
dengan
sympathomime
tics.
Waspada
penggunaan
rekomendasi
(Maksimum
0,036 mg
epinefrin; 0,20
mg
levonordefrin)
CS, efek
minimal
dengan
sympathomime
tics,
penggunaan
normal

Perubahan rasa,
reaksi lichenoid

KAMELA RIYANI IPM 3


6

Orthostatic
hipotension

CALCIUM CHANNEL BLOCKERS


Bepridil (Vascor)
Diltiazem / CD (Cardiazem,
Cartia, Dilacor, Diltia,
Taztia, Tiazac)
Felodipine (Plendil)
Isradipine (DynaCirc)
Nifedipine/PA/XL(Adalat,
Nifedical, Procardia)
Verapamil / SR (Calan,
isoptil, verelan, covera)
Amiodipine (Norvasc)
Nicardipine / SR (Cardene)
Nisoldipine (Sular)
Nitrendipine

None

Hiperplasia
gingival, mulut
kering, lichenoid
eruption (rare)

none

PLATELET AGGREGATION INHIBITORS


Aspirin

None

None

Clopidogrel
(Plavix)

None

None

Meningkatkan
perdarahan tapi
tidak signifikan
secara klinis
dengan dosis
sehari-hari =<
325mg
Meningkatkan
waktu perdarahan

Penatalaksanaan dalam rongga mulut :


Pasien dengan stable angina atau pernah mengalami infark miokard
Morning appointments
Short appointments
Nyaman dengan posisi kursi
Pretreatment vital signs
Nitroglycerin readily available
Reduksi stress melalui
o Komunikasi yg baik
o Sedasi oral (cth triazoma 0,125 sampai 0,25 mg pada malam hari
sebelum dan 1 jam sebelum perjanjian)
o Intraoperatif N2O / O2
o Anestesi lokal yg baik
KAMELA RIYANI IPM 3
7

Penggunaan vasokonstriktor yg terbatas (maksimum 0,036 mg epinefrin,


0,20 levonordefrine) dpt diaplikasikan jika pasien menggunakan
nonselektif beta blockers
Hindari epinefrin-impregnated retraction cord
Antibiotik profilaksis tidak direkomendasikan untuk pasien dengan
coronary artery stents
Antiobiotik profilaksis tidak direkomendasikan untuk riwayat coronary
artery bypass graft (CABG)
Menghindari anticholinergics (cth scopolamine dan atropine)
Kontrol rasa sakit postoperatif yg adekuat
Hindari perawatan eletif
Jika perawatan diperlukan, konsultasi dengan dokter dan perawatan
terbatas untuk pain relief, perawatan infeksi akut, atau kontrol
perdarahan
Pertimbangan termasuk :
o Prophylactic nitroglycerin
o Penempatan intravenous line
o Sedasi
o Oksigen
o Monitoring electrocardiographic kontinu
o Pulse oximeter
Frekuensi Monitoring tekanan darah
Waspada penggunaan epinefrin dan anestetik lokal , kombinasi dengan
above measure
4. ENDOKARDITIS INFEKTIF
Infeksi mikroba pada permukaan endotel atau katup jantung, biasa terjadi akibat
defek jantung kongenital atau dapatn
Klasifikasi :

Akut subakut
Mikroorganisme penyebab Streptococcal / staphylococcal / candidal
endocarditis. Tipe katup yg terinfeksi native/ prosthetic valve endocarditis.
Sumber infeksi community / hospital acquired / IV DU

Penegakan diagnosis

Kriteria mayor
o Kultur darah
o EKG
o Regurgitasi katup
Kriteria minor
o Faktor predisposisi (IVDU)
o Demam
o Manifestasi vaskular
o Manifestasi imunologis
o Pemeriksaan mikrobiologis lainnya
KAMELA RIYANI IPM 3
8

Diagnosis :

2 kriteria mayor
1 kriteria mayor dan 3 kriteria minor
5 kriteria minor

Oral Manipulation
Prosedur Dental / Oral Manipulation
Ekstraksi gigi
Bedah periodontal
Scalling dan root planing
Pembersihan gigi
Rubber dam matrix / wedge placement
Prosedur endodontik
Toothbrushing dan flossing
Penggunaan tusuk gigi kayu
Penggunaan water irrigation devices
Mengunyah makanan

Frekuensi Bakteriemia yg dilaporkan


10%-100%
36%-88%
8%-80%
=<40%
9%-32%
=<20%
20%-68%
20%-40%
7%-50%
7%-51%

Penatalaksanaan dalam rongga mulut :


Antibiotik anafilaksis
AHA,2004 antibiotik profilaksis dapat diberikan untuk prosedur dental invasif,
meskipun keefektifannya belum jelas diketahui
Hasil suatu studi : Amosisilin efektif mengurangi insidensi bakteri pada suatu
prosedur dental, tetapi tidak efektif mencegah bakteriemi
Antibiotik profilaksis
Keadaan
Per oral
Tidak dapat
secara per oral
Alergi
penisilin
/ampisilin per
oral
Alergi
penisilin
/ampisilin dan
tidak dapat per
oral

obat
amoksisilin
Ampisilin/sefazolin/seftri
akson
Sefaleksin / klindamisin
Azitromisin/Klaritromisin

Dewasa
2 gr
2 gr IM/IV
1gr IM/IV
2g
600mg
500mg

Anak
50 mg/kg
50 mg/kg IM/IV

Sefazolin / seftriaksone /
Klindamisin fosfat

1 g IM/IV
600mg IM/IV

50 mg/kg
20mg/kg
IM/IV

5. HIPERTENSI

KAMELA RIYANI IPM 3


9

50mg/kg
20mg/kg
15 mg/kg

Merupakan suatu peningkatan tekanan artei yang abnormal, dapat menjadi fatal
jika terjadi terus menerus dan tidak diterapi
Dibagi menjadi 2:

90% tidak diketahui penyebabnya essential/primary/idiopathic


hipertensi
10% penyebab diketahui Secondary hipertensi

BP Classification
Normal

Systotic BP
(mmHg)
<120

Diastotic BP
(mmHg)
Dan <80

Prahipertensi

120-139

Atau 80-89

Stage 1 hipertensi

140-159

Atau 90-99

Stage 2 hipertensi

>=160

Atau >= 100

Recommended
Follow-up
Recheck selama 2
tahun
Recheck selama 1
tahun
Confirm dalam 2
bulan
Evaluasi atau
mengarah sumber
perawatan dalam
1 bulan. Untuk
tekanan darah yg
lebih
tinggi(>180/110m
m Hg), evaluasi
dan tangani
segera atau dalam
waktu 1 bulan,
tergantung dari
situasi klinis dan
komplikasi

Etiologi hipertensi

Primer
o Chronic kidney disease (CKD)
o Coarctation of the aorta
o Cushings syndrome
o Terapi steroid
o Drug-induced atau drug-related (contoh : NSAIDs, oral
contraceptives, dekongestan)
o Obstructive uropathy
o Pheochromocytoma
o Primary aldosteronism
o Renovascular hipertensi
o Sleep apnea
o Penyakit tiroid atau paratiroid
Sekunder
KAMELA RIYANI IPM 3
10

o
o
o

Unilateral renal disease (renal artery obstruction / pyelonephritis)


Pheochromocytoma pada adrenal medulla
Tumor pada korteks adrenal atau cortical hiperplasia

Dini :

Peningkatan tekanan darah


Penyempitan dan sklerosis arteriol retina
Sakit kepala
Pusing
Tinnitus

Lanjut :

Ruptur dan perdarahan arteriol retina


Edema papila
Hipertrofi ventrikel kiri
Proteinuria
Gagal jantung kongestif
Angina pectoris
Gagal ginjal
Demensia
Ensefalopati

Kapan mulai terapi PHARMACOTHERAPEUTICS?

Kegagalan terapi non farmakologis


Resiko rendah (selama 6-12bulan)
o SBP >= 150 mm Hg
o DBP >= 95 mm Hg
Resiko menengah (selama 3-6 bulan)
o SBP >= 140 mm Hg
o DBP >= 90 mm Hg
Resiko tinggi dan sangat tinggi
o Harus langsung terapi farmakologis

EFEK SAMPING OBAT


obat
DIURETICS
Thiazide Diuretics
Chlorothiazide (Diuril)
Chlorthalidone
(Generic)
Hydrochlorothiazide(H
CTZm HydroDIURIL,
Microzide)
Polythiazide (renese)

Interaksi
vasokonstriktor

Manifestasi oral

Pertimbangan
lain

none

Mulut kering,
reaksi lichenoid

Orthostatic
hypotension,
hindari
penggunaan
NSAIDs jangka
panjang- dapat
mengurangi efek
antihipertensi

KAMELA RIYANI IPM 3


11

Indapamide (lozol)
Metolazone (Mykrox)
Metolazone
(Zaroxolyn)
Loop Diuretica
Gumetanide (Bumex)
Furosemide (Lasix)
Torsemide (Demadex)
Potassium-Sparing
Diuretics
Amiloride (Midamor)
Triamterene
(Dyrenium)
Aldosterone
Receptor Blockers
Eplerenone(inspra)
Spironolactone(aldact
one)
Combination
Aldactazide, Dyazide
BETA BLOCKERS
NONSELECTIVE
Propanolol
Timolol
Nadolol(Corgard)
Pindolol(Viskan)
Penbutolol(Levatol)

CARDIOSELECTIVE
Mesoprolol
(lopressor)
Acebutolol (Sectral)
Atenolol (Tenormin)
Betaxolol (kerione)
Bisoprolol (Zebeta)

Berpotensi
meningkatkan
tekanan darah
(penggunaan
Maksimum dari
0,036 mg,
Epinefrin 0,20 mg
levonordefrin)
Penggunaan
normal

Taste
changes,
reaksi
lichenoid

Hindari
penggunaan
jangka panjang
dari NSAID dapat
mengurangi efek
antihipertensi

COMBINED ALPHA AND BETA BLOCKERS


Carvedilol (Coreg)
Labetalol
(Normodyne,
Trandate)

Karena kedua
Perubahan rasa
reseptor beta1
dan beta 2 diblok,
potensi untuk
interaksi bolakKAMELA RIYANI IPM 3
12

Orthostatic
hypotension;
hindari
penggunaan
NSAIDs jangka

balik; tidak terlihat


akan terjadi
karena
compensatort
alpha receptor
blockade

panjang-dapat
mengurangi efek
antihipertensi

ANGIOTENSIN - CONVERTING ENZYME INHIBITORS (ACEIs)


Benazepril
(Lotensin)
Captopril
(Capoten)
Enalapril (Vasotec)
Fosinopril
(Monopril)
Lisino[ril (Prinivil;
Zestril)
Moexipril
(Univasc)
Perindopril
(Aceon)
Quinapril
(Accupril)
Ramipril (altace)

none

Angiedema pada
bibir, wajah,
lidah ; perubahan
rasa

Hipotensi
orthostatic;
hindari
penggunaan
NSAIDs jangka
panjang- dapat
mengurangi efek
antihipertensi

ANGIOTENSIN RECEPTOR BLOCKERS (ARBs)


Candersartan(Atac
and)
Eprosartan
(Teveten)
Irbesartan
(Cozaar)
Olmesartan(Benic
ar)
Telmisartan
(Micardis)
Valsartan (Diovan)

None

Angioedema pada
bibir, wajah, dan
lidah

CALCIUM CHANNEL BLOCKERS (CCBs)


Diltiazem
(Cardiazem)
Verapamil (Calan)

None

Hiperplasia
gingiva
KAMELA RIYANI IPM 3
13

Hipotensi
orthostatic

Amlodipine
(Norvasc)
Felodipine
(plendil)
Isradipine
(DynaCirc)
Nicardipine
(Cardene)
Nifedipine
(procardia)
Nisoldipine (Sular)
ALPHA BLOCKERS
Doxazosin
(Catapres)
Prazosin
(minipress)
Terazosin (hytrin)

None

Mulut kering ,
perubahan rasa

Hipotensi
orthostatic,
hindari
penggunaan
NSAIDs jangka
panjang- dapat
mengurangi efek
antihipertensi

CENTRAL ALPHA2 AGONISTS AND OTHER CENTRALLY ACTING DRUGS


Clonidine
(Catapres)
Methyldopa
(Aldomet)
Reserpine
(generik)
Guanfacine
(Tenex)

None

Mulut kering,
perubahan rasa

Hipotensi
orthostatic

Lupus like oral dan


lesi di kulit,
limfadenopati

Hipotensi
orthostatic,
hindari
penggunaan
NSAIDs jangka
panjang dapat
mengurangi efek
antihipertensi

DIRECT VASODILATORS
Hydralazine
(Apresoline)
Minoxidil (Loniten)

None

KAMELA RIYANI IPM 3


14

Penatalaksanaan dalam rongga mulut


1. Identifikasi sudah atau belum didiagnosis
2. Riwayat medis obat-obat, gejala-gejala, stabilitas penyakit
Tekanan darah
=<120/80
>=120/80 tapi <140/90
>= 140/90 tapi <
160/100
>= 160/100 tapi
<180/110

>= 180/110

Rekomendasi perawatan
dental
Any required
Any required
Any required
Any required tergantun
intraoperative monitoring
tekanan darah untuk
upper level stage 2
Defer elective treatment

rujuk ke dokter
No
Meyakinkan pasien untuk
melihat dokter
Meyakinkan pasien untuk
melihat dokter
Rujuk pasien ke dokter
dengan cepat (dalam 1
bulan)
Rujuk ke dokter sesegera
mungkin; jika pasien
simptomatik, rujuk
segera

Rekomendasi manajemen dental untuk pasien dengan hipertensi

Mengurangi stress / anxiety


Establishment good rapport
Jadwal kunjungan singkat dan pada pagi hari
Pertimbangkan premedikasi dengan sedatif/anxiolytic
Pertimbangkan penggunaan intraoperatif dari nitrous oxida/oksigen
Anestesi lokal yang baik, bisa digunakan epinefrin dengan jumlah yang
sedang
Waspada penggunaan epinefrin di anetesi lokal pada pasien yang
mengkonsumsi non-selective b-beta blockers atau peripheral adrenergic
antagonists
Hindari penggunaan epinefrin-impregnated gingival retraction cord
Pertimbangkan intraoperatif periodic BP monitoring untuk pasien dengan
upper level stage 2 hipertensi; akhiri kunjungan jika BP di atas 179/109
Perubahan posisi yang perlahan untuk mencegah hipotensi orthostatic

KAMELA RIYANI IPM 3


15

Anda mungkin juga menyukai