Suatu pekerjaaan yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang berkualitas tinggi dalam
melayani atau mengabdi pada kepentingan umum untuk mencapai kesejahteraan manusia.
Keterampilan teknis yang didukung oleh pengetahuan dan sikap kepribadian tertentu yang dilandasi
oleh norma norma yang mengatur perilaku anggota profesi
Tujuan Pendidikan
UU RI no 2 thn 1989
Tentang sistem pendidikan nasional
pada pasal 4
Tujuan pendidikan:
Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya
Tujuan kegiatan pengembangan profesi guru adalah untuk meningkatkan mutu guru agar
guru lebih profesional dalam pelaksanaan tugas pada bidang pengembangan profesi meliputi
kegiatan sebagai berikut :
a. Melakukan kegiatan karya tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan.
b. Membuat alat pelajaran/alat peraga/alat bimbingan.
c. Menciptakan karya seni.
d. Menemukan teknologi tepat guna dibidang pendidikan.
e. Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum.
KOMPETENSI PROFESI KEGURUAN
Kompetensi dari definisikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang direfleksikan
dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk
penguasaan pengetahuan dan perbuatan secara profesional dalam menjalankan fungsi sebagai
guru.
Kompetensi guru menurut Direktorat Tenaga Teknis dan Pendidikan Guru, yakni antara lain
sebagai berikut :
a. Memiliki kepribadian sebagai guru.
b. Menguasai landasan kependidikan.
c. Menguasai bahan pelajaran.
d. Menyusun program pengajaran.
e. Melaksanakan proses belajar-mengajar.
f. Melaksanakan proses penilaian pendidikan.
g. Melaksanakan bimbingan.
h. Melaksanakan administrasi sekolah.
i. Menjalin kerja sama dan interaksi dengan guru sejawat dan masyarakat.
j. Melaksanakan penelitian sederhana.
1. Hakikat Pembelajaran
Pada hakekatnya pembelajaran adalah kegiatan guru dalam membelajarkan siswa, ini berarti
bahwa proses pembelajaran adalah membuat atau menjadikan siswa dalam kondisi belajar. Siswa
dalam kondisi belajar dapat diamat dan dicermati melalui indikator aktivitas yang dilakukan, yaitu
perhatian fokus, antusias, bertanya, menjawab, berkomentar, presentasi, diskusi, mencoba,
menduga, atau menemukan.
Prinsip dasar yang harus diperhatikan di dalam menyusun tes hasil belajar:
1. Tersebut hendaknya dapat mengukur secara jelas hasil belajar
2. Mengukur sampai yang representatif dari hasil belajar dan bahan pelajaran.
3. Mencakup bermacam-macam bentuk soal yang benar-benar cocok untuk mengukur hasil belajar
yang diinginkan sesuai dengan tujuan.
4. Di desain sesuai dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil yang diinginkan.
5. Tes yang bertujuan untuk mencari sebab-sebab kesulitan se-realible mungkin sehingga mudah di
interpretasikan dengan baik.
6. Di gunakan untuk memperbaiki cara belajar siswa dan cara mangajar guru.
BAB IV
PERAN PROFESI GURU
DI BIDANG LAYANAN ADMINISTRASI
BAB V
PERAN PROFESI GURU
DI BIDANG LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSLING
BAB VI
ORGANISASI PROFESI KEGURUAN
2. Profesi Kependidikan
3. Posted in Label: guru, profesi kependidikan
4. 02:56
5. Pengertian profesi
6. Secara estimologi, istilah profesi berasal dari bahasa Inggris yaitu profession atau
bahasa latin, profecus, yang artinya mengakui, adanya pengakuan, menyatakan
mampu, atau ahli dalam melakukan suatu pekerjaan. Sedangkan secara terminologi ,
profesi berarti suatu pekerjaan yang mempersyaratkan pendidikan tinggi bagi
pelakunya yang ditekankan pada pekerjaan mental; yaitu adanya persyaratan
pengetahuan teoritis sebagai instrumen untuk melakukan perbuatan praktis, bukan
pekerjaan manual (Danin, 2002). Jadi suatu profesi harus memiliki tiga pilar pokok,
yaitu pengetahuan, keahlian, dan persiapan akademik,
7.
8.
Menurut Ornstein dan Levine (1984) menyatakan bahwa profesi itu adalah jabatan
yang sesuai dengan pengertian profesi di bawah ini:
a. Melayani masyarakat merupakan karier yang akan dilaksanakan sepanjang hayat.
b. Memerlukan bidang ilmu dan keterampilan tertentu diluar jangkauan khalayak
ramai.
c. Menggunakan hasil penelitin dan aplikasi dari teori ke praktik.
d. Memerlukan pelatihan khusus dengan waktu yang panjang
e. Terkendali berdasarkan lisensi buku dan atau mempunyai persyaratan yang masuk.
f. Otonomi dalam membuat keputusan tentang ruang lingkup kerja tertentu
g. Menerima tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil dan unjuk kerja yang
ditampilkan yang gerhubungan denan layanan yang diberikan
h. Mempunyai komitmen terhadap jabatan dan klien
i. Menggunakan administrator untuk memudahkan profesinya relatif bebas dari
supervisi dalam jabatan
j. Mempunyai organisasi yang diatur oleh anggota profesi sendiri
k. Mempunyai asosiasi profesi dan atau kelompok ‘elit’ untuk mengetahui dan
mengakui keberhasilan anggotanya
l. Mempunyai kode etik untuk menjelaskan hal-hal yang meragukan atau
menyangsikan yang berhubungan denan layanan yang diberikan
m. Mempunyai kadar kepercayaan yang tinggi dari pablik dan kpercayaan diri setiap
anggotanya
n. Mempunyai status sosial dan ekonomi yang tinggi
dedi supriadi (alm) dalam bukunya bertajuk "mengangkat citra dan martabat guru"
telah menjelaskan secara sederhana ketiga istilah tersebut. Profesi menunjuk pda
suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian, tanggung jawab, dan kesetiaan
terhadap profesi. Lebih lanjut dinyatakan bahwa suatu profesi secara teori tidak bisa
dilakukan oleh sembarang orang yang tidak dilatih atau disiapkan untuk itu.
Sementara profesional menunjuk pada dua hal. Pertama, menunjuk pada penampilan
atau performance atau kinerja seseorang yang sesuai dengan tuntutan profesinya.
Misalnya, 'pekerjaan itu dilaksanakan secara profesional'. Kedua, menunjuk pada
orang yang melakukan pekerjaan itu, misalnya 'dia seorang profesional'.
Guru adalah mereka yg secara sadar mengarahkan pengalaman dan tingkah laku dari
serang individu hingga terjadi pendidikan (jd. Grambs & c. Morris mc. Clare)
Jadi guru adalah orang dewasa yg scr sadar bertanggungjawab dlm mendidik,
mengajar, dan membimbing siswa.
Agar guru dpt melaksanakan tugasnya scr profesional, guru perlu mengetahui
beberapa gurubmerupakan suatu profesi, berarti jabatan yg memerlukan keahlian
khusus sbg guru dan tdk dpt dilakukan sembarang orang diluar bidang pendidikan.
Prinsip:
1. Hrs dpt membangkitkan minat siswa pada meteri pelajaran, serta dpt menggunakan
berbagai media dan sumber belajar.
2. Guru hrs dpt membangkitkan minat siswa utk aktif berpikir serta mencari dan
menemukan sendiri pengetahuan
3. Guru hrs dpt membuat urutan dlm pem belajaran dan memahami perkembang-an
siswa
4. Guru hrs selalu melaks. Kegiatan apersepsi
5. Diharapkan guru dpt menjelaskan secara gamblang, sehingga jelas
6. Guru wajib memperhatikan dan memikirkan korelasi antara mapel dan /atau praktik
nyata dlm kehidupan sehari-hari
7. Guru hrs tetap menjaga konsentrasi belajar siswa
8. Guru hrs mengembangkan sikap siswa dlm membina hubungan sosial
9. Guru hrs menyelidiki dan mendalami perbedaan siswa scr individual Guru sebagai
suri tauladan
2. Guru sebagai fasilitator memili-ki peran memfasilitasi siswa bljr scr maksimal dg
menggunakan berbagai strategi, metode, media, dan sumber belajar
Kompetensi guru
Pada tahun 70-an, direktorat tenaga teknis dan pendidikan guru (dikgutentis)
merumuskan sepuluh kompetensi guru, yakni: (1) memiliki kerpibadian sebagai guru,
(2) menguasai landasan kependidikan, (3) menguasai bahan pelajaran, (4) menyusun
program pengajaran, (5) melaksanakan proses belajar mengajar, (6) melaksanakan
proses penilaian pendidikan, (7) melaksanakan bimbingan, (8) melaksanakan
administrasi sekolah, (9) menjalin kerja sama dan interaksi dengan guru sejawat dan
masyarakat, (10) melaksanakan penelitian sederhana.
Pada tahun 2003, direktorat tenaga kependidikan (nama baru dikgutentis) telah
mengeluarkan standar kompetensi guru (skg), yang terdiri atas tiga komponen yang
saling kait mengait, yaitu (1) pengelolaan pembelajaran, (2) pengembangan potensi,
dan (3) penguasaan akademik, yang dibungkus oleh aspek sikap dan kepribadian
sebagai guru. Ketiga komponen kompetensi tersebut dijabarkan menjadi tujuh
kompetensi dsasar, yaitu (1.1) penyusunan rencana pembelajaran, (1.2) pelaksanaan
interaksi belajar mengajar, (1.3) peniliaian prestasi belajar peserta didik, (1.4)
pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik, (2)
pengembangan profesi, (3.1) pemahaman wawasan kependidikan, dan (3.2)
penguasaan bahan kajian akademik (sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan).
Ketujuh kompetensi dasar guru tersebut dapat diukur dengan seperangkat indikator
yang telah ditetapkan.
a. Menuntut adanya keterampilan yang didasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan
yang mendalam.
b. Menemukan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang
profesinya.
c. Menuntut adanya tingkat pendidikan yang memadai.
d. Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan.
e. Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan.
f. Memiliki kode etik sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
g. Memiliki klien/objek layanan yang tetap, seperti guru dengan muridnya.
h. Diakui oleh masyarakat, karena memang jasanya perlu dimasyarakatkan.
Pengertian diatas, dapat dipahami bahwa profesi adalah suatu pekerjaan yang
memerlukan pendidikan lanjut, profesi juga memerlukan keterampilan melalui ilmu
pengetahuan yang mendalam, ada jenjang pendidikan khusus yang mesti dilalui
sebagai sebuah persyaratan.
Guru adalah suatu sebutan bagi jabatan, posisi, dan profesi bagi seseorang yang
mengabdikan dirinya dalam bidang pendidikan melalui interaksi edukatif secara
terpola, formal dan sistematis.
Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Pasal 1) dinyatakan
bahwa : “Guru adalah pendidikan profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta
didik pada jalur pendidikan formal, pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan
menengah”
.
Kegiatan pengembangan profesi adalah kegiatan guru dalam rangka penerapa dan
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan keterampilan untuk
meningkatkan mutu proses pembelajaran dalam rangka menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat bagi pendidikan pada umumnya maupun lingkup sekolah pada khususnya.
Tujuan kegiatan pengembangan profesi guru adalah untuk meningkatkan mutu guru
agar guru lebih profesional dalam pelaksanaan tugas pada bidang pengembangan
profesi meliputi kegiatan sebagai berikut :
Kompetensi guru menurut Direktorat Tenaga Teknis dan Pendidikan Guru, yakni
antara lain sebagai berikut :
Pada UU Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005 dimensi kompetensi yang harus
dimiliki oleh profesi guru adalah :
a. Kompetensi pedagogik.
b. Kompetensi profesional.
c. Kompetensi pribadi.
d. Kompetensi sosial.
1. Hakikat Pembelajaran
Pada hakekatnya pembelajaran adalah kegiatan guru dalam membelajarkan siswa, ini
berarti bahwa proses pembelajaran adalah membuat atau menjadikan siswa dalam
kondisi belajar. Siswa dalam kondisi belajar dapat diamat dan dicermati melalui
indikator aktivitas yang dilakukan, yaitu perhatian fokus, antusias, bertanya,
menjawab, berkomentar, presentasi, diskusi, mencoba, menduga, atau menemukan.
(2) As conselor Guru berkewajiban memberikan bantuan kepada murid agar mereka
mampu menemukan masalahnya sendiri, memecahkan masalahnya sendiri, mengenal
diri sendiri, dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
(3) As leader Guru mengadakan superisi atas keiatan balajar murid, mengadakan
menajemen kelas, mengadakan manajemen balajar sebaik-baiknya, mengatur disiplin
kelas secara demoktaris.
(4) As scientist Guru menyampaikan pengetahuan kepada murid dan berkewajiban
mengembangkan pengetahuan itu dan terus memupuk pengetahuan yang telah
dimilikinya.
(5) As person Sebagai pribadi setiap guru harus memiliki sifat-sifat yang di senangi
oleh murid-muridnya oleh orang tua dan masyarakat.
(6) As communicator Guru sebagai pelaksana menghubungkan sekolah dan
masyarakat.
(7) As modernisasi Guru memegang peranan sebagai pembaharu.
(8) As contruktor Membantu berhasilnya rencana pembangun masyarakat.
Evaluasi pencapaian belajar siswa adalah salah satu kegiatan yang merupakan
kewajiban bagi setaiap guru/pengajar dimana setiap pengajaran pada akhirnya harus
dapat memberikan informasi kepada lembaganya atau pun kepada siswa itu sendiri,
bagaimana dan sampai di mana penguasaan dan kemampuan yang telah dicapai siswa
tentang materi dan keterampilan-keterampilan mengenai mata ajaran yang telah
diberikannya.
Prinsip dasar yang harus diperhatikan di dalam menyusun tes hasil belajar:
Tersebut hendaknya dapat mengukur secara jelas hasil belajar
1. Mengukur sampai yang representatif dari hasil belajar dan bahan pelajaran.
2. Mencakup bermacam-macam bentuk soal yang benar-benar cocok untuk mengukur
hasil belajar yang diinginkan sesuai dengan tujuan.
3. Di desain sesuai dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil yang diinginkan.
4. Tes yang bertujuan untuk mencari sebab-sebab kesulitan se-realible mungkin
sehingga mudah di interpretasikan dengan baik.
5. Di gunakan untuk memperbaiki cara belajar siswa dan cara mangajar guru.
Profesi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses
sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada
bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer,teknikdan desainer
Seseorang yang memiliki suatu profesi tertentu, disebut profesional. Walaupun begitu, istilah
profesional juga digunakan untuk suatu aktivitas yang menerima bayaran, sebagai lawan kata
dari amatir. Contohnya adalah petinju profesional menerima bayaran untuk pertandingan
tinju yang dilakukannya, sementara olahraga tinju sendiri umumnya tidak dianggap sebagai
suatu profesi.