Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan banyak kenikmatannya kepada kami sehingga kami mampu
menyelesaikan Makalah/Paper tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
pada salah satu perusahaan kontruksi yaitu PT. Bangun Indah Perkasa
Nusantara sesuai dengan waktu yang kami rencanakan. Makalah/Paper ini kami
buat dalam rangka memenuhi salah satu syarat penilaian mata kuliah
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) yang meliputi nilai tugas dan nilai
kelompok.
Kami sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu
pula dalam penyusunan makalah/paper ini, yang mempunyai banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas segala kekurangannya.
Kami ucapkan terima kasih kepada ibu Rini Rahmawati, SE, MM sebagai
dosen pengajar mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia yang telah
membimbing kami dalam penyusunan makalah/paper ini, tidak lupa pula
kepada rekan- rekan yang telah ikut berpartisipasi sehingga makalah ini selesai
tepat pada waktunya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 3
1.1
1.2
Rumusan Masalah......................................................................................... 6
1.3
2.2
2.3
Kecelakaan Kerja.......................................................................................... 9
2.4
Profil Perusahaan........................................................................................ 12
3.2
3.2.1
3.2.2
3.2.3
3.2.4
3.2.5
3.2.6
3.2.7
3.2.8
3.3
3.3.1
3.3.2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
kecelakaan
kerja
harus
dicegah
atau
setidak-
menyebabkan ketidaknyamanan
hal
tersebut serta
secara
baik.
Kelelahan
kerja
ditandai
oleh
adanya
penurunan kekuatan otot, rasa lelah yang merupakan gejala subjektif dan
penurunan kesiagaan (Grandjean, 1985).
Setiap orang membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuan
hidupnya.Dalam bekerja Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan
faktor yang sangat penting untuk diperhatikan karena seseorang yang
mengalami sakit atau kecelakaan dalam bekerja akan berdampak pada diri,
keluarga dan lingkungannya. Salah satu komponen yang dapat meminimalisir
Kecelakaan dalam kerja adalah tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan
mempunyai kemampuan untuk menangani korban dalam kecelakaan kerja dan
dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk menyadari pentingnya
keselamatan dan kesehatan kerja.
di perusahaan kontruksi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
stroke,
dan
heat
cramps
(keadaan
suhu
panas
yang
badan
rendah
heat
yang
dapat
dansebagainya.
d. Uap, menyebabkan keracunan dan penyakit kulit.
e. Cairan beracun.
3. Golongan Biologis
a. Tumbuh-tumbuhan yang beracun atau menimbulkan alergi;
b. Penyakit yang disebabkan oleh hewan-hewan di tempat kerja,
tubuh manusia.
b. Sikap kerja yang menyebabkan keletihan dan kelainan fisik.
c. Cara bekerja yang membosankan atau titik jenuh tinggi.
5. Golongan Psikologis
a.
10
kondisi
yang
kurang
aman
salah
satunya
peralatan
yang
rusak, peralatan
pelindung
yang
sebagai
kegagalan
menggunakan peralatan
keselamatan,
11
BAB III
PEMBAHASAN
12
3.2 Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT. Bangun Indah
Perkasa Nusantara
3.2.1
13
dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien
dan produktif.
Tujuan dan sasaran Sistem Manajemen K3 adalah menciptakan
suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan
kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi
kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang
aman, efisien dan produktif. Tujuan SMK3 Permenaker, yaitu
meningkatkan kondisi kesehatan kerja dan mencegah terjadinya potensi
kecelakaan kerja karena kondisi K3 tidak saja menimbulkan kerugian
secara ekonomis tetapi juga kerugian non ekonomis seperti menjadi
buruknya citra perusahaan. Ada beberapa elemen dari SMK3 yang harus
dijalankan, antara lain: Policy, Planning, Implementation, Checking
And Corrective Action, Management Review
3.2.2
usaha-usaha
keselamatan kerja.
14
sistematis
untuk
meningkatkan
15
kerja yang tidak aman seperti terlalu gelap, panas, dan gangguangangguan faktor fisik lingkungan tempat kerja, dapat diminimalkan
bahkan dieliminasi. Komponen-komponen dalam penerapannya di
perusahaan meliputi:
a. Adanya komitmen perusahaan tentang K3
b. Adanya perencanaan tentang program-program K3
c. Operasi dan Implementasi K3
d. Pemeriksaan dan tindakan koreksi terhadap pelaksanaan K3 di
perusahaan
e. Pengkajian manajemen perusahaan tentang kebijakan K3 untuk
pelaksanaan berkesinambungan.
Berdasarkan 5 komponen utama diatas, tahapan dalam penyusunan
SMK3 dibagi dalam 7 tahapan, antara lain:
a. Mengindentifikasi resiko dan bahaya.
b. Mengidentifikasi ketetapan UU dan peraturan yang berlaku.
c. Menentukan target dan pelaksana program.
d. Melancarkan program perencanaan untuk mencapai target dan objek
yang telah ditentukan.
e. Mengadakan perencanaan terhadap kejadian darurat.
f. Peninjauan ulang terhadap target dan para pelaksana system.
g. Penetapan kebijakan sebagai usaha untuk mencapai kemajuan yang
berkesinambungan.
16
3.2.3
3.2.4
17
b.
c.
18
19
3.2.5
adalah
ketinggian,
scaffolding,
pengelasan,
cutting,
1. Pengendalian Teknik
2. Pengendalian Administratif
3. Peralatan Pelindung Pekerja
Kesemua tipe pengendalian ini kami gunakan, tetapi prioritas kami
berikan kepada pengendalian teknik, sebelum metoda pengendalian
yang lain diaplikasikan. Dan hal perlu diingat bahwa yang terbaik untuk
melindungi pekerja adalah Dengan Mengendalikan Bahaya Yang Ada,
Bukan Pekerjannya.
3.2.6
rangkaian
kejadian.
Bekerja
pada
ketinggian
dapat
3.2.7
21
22
3.2.8
23
tidak
dapat
dianggap
selesai
sampai
selesai
merapikannya.
5. Housekeeping yang baik mengarah pada keselamatan secara lebih
luas.
6. Menumpuk dan menata material pada posisi yang stabil dan kokoh.
7. Meletakkan alat dan peralatan lain untuk menghindari terjatuh atau
menjatuhi orang di bawahnya.
8. Memasang rambu-rambu dengan jelas di pagar atau penutup lubang
di lantai, atap atau tanah.
9. Merapikan dan bersihkan gang, jalan setapak, jalan dan tangga dari
penghalang.
10. Setiap pekerjaan penggalian di area kerja diberi tanda/dikelilingi
dengan handrail.
11. Menyediakan toeboard dan railing pada semua perancah dan
platform( Apabila diperlukan ).
12. Saat bekerja di ketinggian menyingkirkan semua material yang
dapat terlepas seperti baut, mur, peralatan/tools, kayu-kayu,dll jika
pekerjaan telah selesai.
13. Memastikan alat atau material disampaikan dari tangan ke tangan.
3.3 Visi, Misi, Kebijakan, Strategi, dan Program Kerja Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
3.3.1
24
3.3.2
kegiatan
operasinal
kami
harus
secara
kontinyu
25
Chief Executive officer (CEO) memikul tanggung jawab ini pada level
group, ia mendukung dengan tingkat kepedulian yang tinggi untuk
menjamin bahwa dalam tiap divisi dan unit bisnis manajemen memiliki
otoritas, keahlian dan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan
tanggung jawabnya. Group Executive/Vice President SDM dari
Perusahaan
bertanggung
jawab
untuk
mengkoordinasi
dan
27
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada setiap aktivitas pekerjaan pasti selalu ada resiko kegagalan. Pada setiap
aktivitas pekerjaan pasti selalu ada resiko kegagalan yang akan mengakibatkan
efek kerugian (loss). Maka perlu dilakukan Keselamata dan Kesehatan Kerja
(K3) adalag pada hakekatnya keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu
keilmuan multidisiplin yang menerapkan upaya pemeliharaan dan peningkatan
kondisi lingkungan kerja, keamanan kerja, keselamatan, dan kesehatan tenaga
kerja serta melindungi tenaga kerja terhadap resiko bahaya dalam melakukan
pekerjaan serta mencegah terjadinya kerugian akibat kecelakaan kerja, penyakit
akibat kerja, kebakaran, peledakan, atau pencemaran lingkungan kerja, dll.
PT. Bangun Indah Perkasa Nusantara adalah sebuah perusahaan swasta di
Surabaya, Jawa Timur yang merupakan perusahaan kontraktor umum dan
perdagangan yang membangun segala jenis bangunan, seperti: pabrik, gudang,
kantor, rumah, pondasi mesin, bangunan komersial, dll. Sistem manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) perusahaan dibagi menjadi 7 tahapan,
diantaranya:
1. Mengindentifikasi resiko dan bahaya
2. Mengidentifikasi ketetapan UU dan peraturan yang berlaku.
3. Menentukan target dan pelaksana program.
4. Melancarkan program perencanaan untuk mencapai target dan objek yang
tela ditentukan.
28
4.2 Saran
4.2.1 Bagi Perusahaan
Bagi pihak perusahaan untuk disarankan menekankanm seminimal
mungkin terjadinya kecelakaan kerja, dengan jalan antara lain
meningkatkan dan menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
dengan baik dan tepat. Hal ini dapat dilakukan dengan sering diadakan
sosialisasi tentang manfaat dan arti pentingnya program keselamatan
dan kesehatan kerja (k3) bagi karyawan, seperti misalnya dengan
pemberitahuan bagaimana cara penggunaan peralatan, pemakaian alat
29
30
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan. (1992). Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992. Jakarta.
PT.
Bangun
Indah
Perkasa
Nusantara.
(n.d.).
http://www.bangunindah.com/?p=page&action=view&pid=17. Retrieved
from http://www.bangunindah.com.
31