KKM MP
KKM KD
KKM SK
Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga KKM mata pelajaran.
Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran disahkan oleh kepala
sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan penilaian.
KKM yang ditetapkan disosialisasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu
peserta didik, orangtua dan dinas pendidikan;
KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada orangtua/wali
peserta didik.
c. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal
Hal yang harus diperhatikan dalam penentuan KKM adalah:
1. Tingkat Kompleksitas, kesulitan/kerumitan setia indicator, kompetensi dasar, dan
standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik.
: Memahami hukum-hukumdasar
perhitungan kimia (stoikiometri)
kimia
dan
penerapannya
dalam
SK 2.2
KD 1.1
Indikator
Indikator ini memiliki kompleksitas yang rendah karena tidak memerlukan tahapan
berpikir/penalaaran yang tinggi.
2. Kemampuan Sumber daya Pendukung Dalam Penyelenggaraan Pembelajaran
Pada Masin-masing Sekolah
a. Sarana dan Prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yang
harus dicapai peserta didik seperti perpustakaan, laboratorium, dan alat/bahan untuk
proses pembelajaran;
b. Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, dan kepedulian stakeholders sekolah.
Contoh :
SK 3
KD 3.3
Indikator
Daya dukung untuk Indikator ini tinggi apabila sekolah mempunyai sarana dan prasarana
yang cuku untuk melakukan percobaan, dan guru mampu menyajikan
pembelajaran dengan baik, tetapi daya dukungnya rendah apabila sekolah
tidak mempunyai saran untuk melakukan percobaan atau guru tidak
mampu menyajikan pembelajaran dengan baik.
3. Tingkat Kemampuan (Intake) rata-rata peserta didik di sekolah yang bersangkutan.
Penetapan intake di kelas X dapat didasarkan pada hasil seleksi saat penerimaan peserta
didik baru, Nilai Ujian Nasional/Sekolah, rapor SMP, tes seleksi masuk atau psikotes,
sedangkan penetapan intake di kelas XI dan XII berdasarkan kemampuan peserta didik
di kelas sebelumnya. Adata KKm semua mata pelajaran dapat dilihat pada bahagian
lampiran ( lampiran 2).
d. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN
Kenaikan kelas dan kelulusan kelas diatur oleh sekolah dengan mengacu pada ketentuanketentuan yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Sikka.
Kenaikan kelas dilaksanakan setiap akhir tahun pelajaran atau pada akhir semester 2 atau
akhir semester genap
Ketentuan kenaikan kelas didasarkan pada hasil penilaian yang dilakukan pada semester 2
(dua)
Peserta didik yang dinyatakan naik kelas XI apabila yang bersangktan memiliki:
1) Mata pelajaran yang tidak mancapai KKM maksimal 3 mata pelajaran
2) Kehadiran pesrta didik dalam PBM ada semester 2 minimal 90% dari total kehadiran per
semester
Peserta didik yang dinyakan naik ke kelas XII apabila yang bersangkuatan memiliki:
1) Mata pelajaran yang tidak mencapai KKM maksimal 3 mata pelajaran
2) Untuk program ilmu bahasa, semua mata pelajran yang menjadi cirri khas program ilmu
bahasa ( bahasa Indonesia, bahsa inggris, sejarah dan kesenian) mencapai KKM
3) Untuk program ilmu alam, semua mata pelajaran yang menjadi cirri khas program ilmu
alam (matematika, kimia, fisika dan biologi) mencapai KKM
4) Untuk program ilmu sosial, semua mata pelajaran yang menjadi cirri khas program ilmu
sosial (Ekonomi, Geografi, Sosiologi, dan Sejarah) mencapai KKM
5) Kehadiran peserta didik dalam PBM di sekolah 90%
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari
satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
b. Memperoleh nilai minimalbaik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani,
olahraga dan kesehatan;
c. Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
dan
d. Lulus Ujian Nasional
e. JURUSAN
a. Penetapan Program
Sesuai kesepakatan sekolah dan komite sekolah serta dengan memperhatikan keadaan
sarana dan prasarana sekolah maka ditetapkan tiga jurusan yang diprogramkan yaitu:
Ilmu Bahasa, Ilmu Alam, dan Ilmu Sosial
b. Waktu Penjurusan
1) Penetuan penjurusan program studi Ilmu Bahasa, Ilmu Alam dan Ilmu Sosial
dilaksanakan pada akhir semester 2 kelas X
2) Pelaksanaan penjurusan di semester 1 kelas XI
c. Kriteria Jurusan
1) Peserta didik yang bersangkutan naik ke kelas XI
2) Peserta didik yang dinyatakan masuk jurusan ilmu bahasa, apabila yang
bersangkutan berminat ke jurusan bahasa dan nilai mata pelajaran yang mencari cirri
khas jurusan bahasa (bahasa Indonesia, bahsa inggris, sejarah dan kesenian)
mencapai kategori tuntas.
3) Peserta didik yang dinyatakan masuk jurusan ilmu Alam, apabila yang bersangkutan
berminat ke jurusan Ilmu Alam dan nilai mata pelajaran yang mencari cirri khas
jurusan Ilmu Alam (Matematika, Fisika, Kimia dan biologi) mencapai kategori
tuntas.
4) Peserta didik yang dinyatakan masuk jurusan ilmu sosial, apabila yang bersangkutan
berminat ke jurusan Ilmu sosial dan nilai mata pelajaran yang mencari cirri khas
jurusan Ilmu Sosial (Ekonomi, Geografi, sejarah dan Sosiologi) mencapai kategori
tuntas.
f. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
Kurikulum untuk SMA Negeri 1 Maumere memasukan pendidikan kecakapan hidup, yang
mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan/atau kecakapan
vokasional.
Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata
pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.
Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang
bersangkutan dan/ atau dari satuan pendidikan formal lain dan/ atau formal.
g. PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DAN GLOBAL
Pendidikan berbasis keunggulan local dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan
keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa,
teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain yang semuanya bermanfaat bagi
pengembangan kompetensi peserta didik.
Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukan pendidikan berbasis
keunggulan local dan global.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata
pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran dan juga dapat menjadi nata pelajran
muatan lokal.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan
formal lain dan/atau satuan pendidikan nonformal.
BAB IV
KALENDER AKADEMIK
Pada setiap tahun pelajaran sekolah menyusun Kalender Pendidikan yang mengacu Kelender
Pendidkan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Nusa tenggara Timur
dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sikka. Pengaturan waktu belajar
mengacu pada Standar Isi dan disesuaikan dengan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan
peserta didik dan kebutuhan masyarakat dan Pemerintah daerah.
Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran selama satu tahun pelajaran sebagai berikut:
PERMULAAN TAHUN PELAJARAN
Permulaan tahun pelajaran 2010/2011 dimulai pada tanggal 12 juli 2010 hari Senin, hari ke-2.
hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung selama 3 hari dengan pengaturan sebagai berikut:
Kelas X melaksanakan Masa Orientasi Sekolah (MOS) dari tanggal 12-14 Juli 2010
Kelas XI dan XII melakukan pendaftaran Ulang
Menyelesaikan penyusunan Program Kerja yang meliputi :
a. Program Tahunan
b. program semester
c. silabus
WAKTU BELAJAR
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi 2
semester yaitu semester 1 (gazal) dan semester 2 (genap)
kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 6 hari kerja yaitu:
NO
1
2
3
4
5
6
Nama hari
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Waktu Belajar
07.15 13.00
07.15 13.00
07.15 13.00
07.15 13.00
07.15 11.00
07.15 12.00
Jenis Kegiatan
Intrakurikuler
Intrakurikuler
Intrakurikuler
Intrakurikuler
Intrakurikuler
Intrakurikuler
Keterangan
7 Mapel
8 Mapel
8 Mapel
8 Mapel
5 Mapel
6 Mapel
LIBUR SEKOLAH
Hari libur sekolah adalah hari-hari yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, propinsi dan
kabupaten untuk tidak diadakan proses belajar mengajar di sekolah. Penentuan hari libur dengan
memperhatikan ketentuan berikut:
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia
Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia
Peraturan Pemerintah Pusat, Propinsi Dan Kabupaten
Hari libur yang ditetapkan oleh pemerintah pusat antara lain:
1. Tahun Baru
2. Idul Adha
3. Tahun Baru Imlek
4. hun Baru Hijriah
5. Hari Raya Nyepi
6. Maulid Nabi Muhamad SAW
7. Wafat Isa Almasih
8. Hari Raya Waisak
9. Kenaikan isa Almasih
10. HUT Proklamasi RI
11. Isra Miraj
12. Idul Fitri dan cuti bersama
13. hari Raya Natal
Mengambil Kebijakan hari libur sebagai berikut:
1. Libur awal puasa
2. Libur Semester 1
3. Libur semester 2
Awal Kegiatan
Rencana kegiatan sekolah tahun 2010/2011 adalah tertera dalam tabel di bawah ini:
No
Jenis Kegiatan
Pelaksanaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
13 Mei 2010
26s/d 30 Juni 2010
21 Juni 2010
12 Juli 2010
12s/d15 Juli 2010
16 Juli 2010
20 juli 2010
19 s/d 25 Oktober 2010
20 s/d 28 Oktober 2010
17 Agustus 2010
26 s/d 28 Agustus 2009
10 s/d 13 agustus 2010
9 s/d 15 September 2010
28 s/d 30 Oktober 2010
24 Nopember 2010
7 s/d 12 desember 2010
21 desember 2010
8 januari 2010
22 Des 2010 s/d 4 jan 2011
5 Jan 2011
1 5 maret 2011
18 23 Mei 2011
Minggu ke-4 Feb. 2011
Minggu ke-2 Maret 2011
21-23 april 2011
Minggu ke 3 / 4 april2011
Minggu ke-3 Mei 2011
Minggu ke 2 juni 2011
Mei-Juni 2011
05 Juni 2010
08 14 Juni 2011
15 18 Juni 2011
33
34
35
Keteranga
n
22 juni 2011
25 Juni 2011
1 juli 2011
Rincian kegiatan sesuai kelender pendidikan SMA Negeri 1 Maumere tahun pelajaran 2010/2011
dapat dilihat pada bagian lampiran (Lampiran 3)
BAB V
PENGEMBANGAN SILABUS
A. PENGERTIAN SILABUS
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/ atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian kompetensi untuk
penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
B. prinsip pengembangan silabus
1. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus
sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, social, emosional, dan spiritual
peserta didik.
3. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai
kompetensi.
4. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indicator,
materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem
penilaian.
5. Memadai
cakupan indicator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar,
dan sisitem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6. Aktual dan Konstekstual
Cakupan indicator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan sisietm
penilaian memperhatiakan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam
kehiduan nyata dan peristiwa yangterjadi
7. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasikan keragaman peserta didik,
pendidik serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
8. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi( kognitif, afektif,
Psikomotorik).
C. Unit waktu silabus
1. silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan
untuk mata pelajaran untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di
tingkat satuan pendidikan.
2. penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan persemester, per
tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok
3. implementasi pembelajaran persemester menggunakan penggalan silabus sesuai
dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk mata pelajaran dengan
alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum.
D. Pengembangan Silabus
pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok.
di SMA Negeri 1 Maumere pengembangan silabus dilaksanakan secara berkelompok
yaitu melalui Kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang dikoordinir
tim pengembangan kurikulum Sekolah.
E. Langkah-langkah pengembangan kurikulum
1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaiman
tercantum dalam standar isi, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Urutan berdasarkan hirarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi,
tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI
b. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata
pelajaran
c. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antara mata pelajaran
2. Mengidentifikasi Materi pokok/pembelajaran
Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian
kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:
a. potensi peserta didik
b. Relevansi dengan karakteristik daerah
c. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, social, dan spiritual peserta
didik.
d. Kebermanfaatan bagi peserta didik
e. Struktur keilmuan
f. Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran
g. Relevansi dengan kebutuhan pesertadidik dan tuntutan lingkungan
h. Alokasi waktu