Disusun Oleh
13. Eliminasi baik, urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama,
mekonium berwarna hitam kecoklatan.
C. Perubahan Yang Terjadi Pada Bayi Baru Lahir
1. Perubahan Metabolisme Karbohidrat
Dalam waktu 2 jam setelah lahir akan terjadi penurunan kadar gula darah,
untuk menambah energi pada jam-jam pertama setelah lahir diambil dari
metabolisme asam lemak.
2. Perubahan Suhu Tubuh
Ketika bayi baru lahir, bayi berada dalam suhu lingkungan yang lebih rendah
dari suhu didalam rahim ibu, akibatnya metabolisme jaringan meningkat dan
kebutuhan O2 juga.
3. Perubahan Pernafasan
Selama dalam uterus janin mendapat O2 dari plasenta, setelah lahir melalui
paru-paru bayi.
4. Perubahan Sirkulasi
Dengan berkembangnya paru tekanan O2 meningkat CO2 menurun
mengakibatkan resistensi pembu;uh darah sehingga aliran darah meningkat,
hal ini menyebabkan darah dalam uterus pulmonalis mengalir ke paru
puctus arterosus menutup.
Dengan munculnya arteri dan vena umbilikasi dan terpotongnya tapi pisat,
aliran darah dalam plesenta melalui vena kawa inferior dan foramen ovale ke
atrium kiri terhenti, sirkulasi janin sekarang berubah menjadi sirkulasi bayi
yang hidup diluar badan ibu.
5. Perubahan alat pencernaan, hati ginjal mulai berfungsi.
D. Pengkajian Keperawatan
Fokus utama pengkajian pada bayi baru lahir adalah transisi dari
kehidupan intrauterus ke ekstra uterus dengan mengenalkan kepada anggota
keluarga sesuai kondisi neonatus.
1. Sirkulasi
Nadi apical dapat berfluktuasi dari 110 sampai 180 kali/menit. Tekanan darah
60 mmHg sampai 80 mmHg untuk systole dan 40 mmHg sampai 45 mmHg
untuk diatole. Bunyi jantung seperti murmur biasa terjadi selama beberapa jam
pertama kehidupan. Nadi perifer mungkin lemah, nadi brakhialis dan radialis
lebih mudah dipalpasi daripada nadi femoralis.
2. Eliminasi
Pada bayi baru lahir tidak ada perbedaan. Bayi yang lahir cukup bulan tanpa
ada kelainan dapat segera berkemih secara spontan. Abdomen lunak tanpa
distensi, bising usus akan aktif dalam beberapa jam setelah kelahiran.
Pengeluaran feses mekonium dalam 24 jam sampai 48 jam setelah kelahiran.
3. Makanan/Cairan
Berat badan pada bayi baru lahir mencapai 2500 gram sampai 4000 gram
dengan panjang badan 44cm sampai 55cm.
4. Neurosensori
Tonus otot fleksi hipertonik dari semua ekstremitas. Sadar dan aktif
mendemonstrasikan reflex menghisap selama 30 menit pertama setelah
kelahiran. Kaput suksedaneum dan/molding mungkin ada selama 3 sampai 4
hari. Sutura cranial yang bertumpang tindih mungkin terlihat, sedikit obliterasi
fontanel anterior. Mata dan kelopak mata mungkin udema, hemorargi
subkonjungtiva atau hemorargi retina mungkin terlihat, konjungtivitis selama
1 sampai 2 hari ungkin terjadi setelah penetesan obat mata oftalmik terapeutik.
Adanya reflex moro, plantar, genggaman palmar, dan babinskis.
5. Pernapasan
Apgar skor optimal, harus mencapai 7 sampai 10. Rentang dari 30 samapai
60/menit dengan pola periodic yang dapat terlihat. Bunyi nafas bilateral,
kadang-kadang krekels. Takipnea mungkin terlihat, diagfragmaik dan
abdominal dengan gerakan sinkron dari dada dam abdomen. Pernapasan
dangkal dan cuping hidung kadang terlihat. Krekels pernapasan dapat menetap
selama beberapa jam pertama setelah kelahiran.
6. Keamanan
Suhu terntang dari 36,5C sampai 37,5C. kulit berwarna merah muda dan ada
pengelupasan pada tangan dan kaki. Akrosianosis mungkin ada selama
beberapa hari periode transisi. Sefalohematoma dapat tampak sehari setelah
kelahiran, peningkatan ukuran pada usia 2 sampai 3 hari kemudian
direabsorpsi perlahan selama 1 sampai 6 bulan.
7. Pemeriksaan Penunjang
a. pH tali pusat, tingkat 7,20 sampai 7,24 menunjukkan status praasidosis,
tingkat rendah menunjukkan gangguan asfiksia bermakna.
b. Hemoglobin mencapai 15 sampai 20 g. hematokrit berkisar antara 43%
sampai 61%.
dengan jumlah lemak subkutan yang terbatas, sumber yang tidak dapa
diperbaharui dari lemak cokelat, dan lapisan epidermis yang tipis.
Tujuan dan Kriteria Hasil
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan resiko
tinggi terhadap perubahan suhu tubuh teratasi dengan criteria hasil :
1. Tanda-tanda vital dalam batas normal.
2. Tidak ada tanda-tanda hipotermia.
Rencana Tindakan :
1. Tempatkan bayi baru lahir pada lingkungan yang hangat.
2. Pertahankan suhu lingkungan dalam zona termoneural.
3. Jangan mandikan bayi jika suhu tubuh belum stabil.
4. Perhatikan tanda-tanda sekunder distress dingin.
c. Diagnosa 3 : Perubahan proses keluarga berhubungan dengan transisi
perkembangan atau penambahan anggota keluarga baru.
Tujuan dan Kriteria Hasil
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan
perubahan proses keluarga teratasi dengan criteria hasil :
1. Orang tua memulai proses kedekatan dengan cara bermakna.
2. Dapat dengan tepat mengidentifikasi bayi.
Rencana Tindakan :
1. Informasikan kepada orang tua tentang kebutuhan neonatus.
2. Anjurkan orang tua untuk mengelus atau berbicara kepada bayi.
3. Diskusikan kemampuan bayi untuk berinteraksi.
4. Gunakan system identifikasi yang dapat diterima oleh hukum.
d. Diagnosa 4 : Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan peningkatan laju metabolic, kebutuhan metabolic tinggi,
simpanan nutrisi yang minimal.
Tujuan dan Kriteria Hasil
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan resiko
perubahan nutrisi teratasi dengan criteria hasil :
1. Bebas dari tanda-tanda hipoglikemia.
2. Glukosa darah dalam batas normal.
Rencana Tindakan :
1. Perhatikan nilai apgar skor.
b) Mengganti handuk atau kain yang basah, dan bungkus bayi terebut dengan
selimut dan jangan lupa memastikan bahwa kepala yang telah terlindung
dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh.
5) Kontak dini dengan ibu.
a) Memberikan bayi kepada ibunya secepat mungkin untuk kehangatan.
b) Untuk ikatan batin dan pemberian ASI.
6) Pernafasan
Periksa pernafasan dan warna kulit bayi setiap 5 menit.
7) Perawatan mata
Obat mata eritromisin 0,5%/ tetrasikklin 1% dianjurkan untuk pencegahan
penyakit mata karena klamidia.
8) Pemeriksaan fisik bayi
a) Gunakan tempat yang aman (hangat dan bersih) untuk pemeriksaan.
b) Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan, menggunakan sarung
tangan dan bertindak lembut pada saat menangani bayi.
c) Lihat, dengarkan dan raasakan tiap-tiap daerah, dimulai dari kepala dan
berlanjut secara sistematis menuju jari kaki.
d) Menulis hasil pengamatan.
a) Pemeriksaan fisik bayi
b) Kepala
cephal hematoma.
c) Telinga
d) Mata
g) Dada
menonjol/ tidak/
h) Bahu, lengan dan tangan gerakan normal atau tidak, jumlah jari.
i) Perut
Adanya
tanda lahir.
n) Sistem syaraf
reflek
morro,
lakukan
DAFTAR PUSTAKA