Anda di halaman 1dari 7

Peran Kimia Analitik dalam

Kehidupan Sehari-hari
By : Maulidya Alfiana
AK-1 Reguler

Kimia Analitik adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari


tentang pemisahan, identifikasi, dan penetuan jumlah relatif
komponen di dalam suatu sampel atau materi.
Pada awalnya kimia analitk ini hanya sebatas penentuan
komponen komponen penyusun suatu materi atau senyawa,
akan tetapi perkembangan selajutnya telah sampai kepada
pengembangan instrumentasi yang mencakup penentuan senyawa
sederhana dan kompleks sampai kepada penetuan struktur kimia
dan juga sifat fisika dari senyawa tersebut. Kimia analitik
mempunyai peran yang sangat fundamental hampir dalam semua
aspek kehidupan seperti halnya bidang kedokteran, industri,
farmasi, pertanian, lingkungan hidup dan bidang bidang
kehidupan lainnya.

Kimia Analitik dalam Bidang Industri


Dibidang industri, ilmu kimia sering kali sangat dibutuhkan,
mesin-mesin besar di industri membutuhkan logam yang baik
dengan sifat tertentu yang sesuai dengan kondisi dan bahan-bahan
yang di gunakan. Semen , kayu, cat , pipa PVC, beton , dan lain-lain
dihasilkan dari riset yang berdasarkan melalui penerapan ilmu
kimia.
Sebagai contoh peran kimia analitik dalam bidang industri yaitu
untuk menentukan kualitas dan kuantitas produk hasil industri yang
dapat berdampak cukup besar dalam masyarakat. Kalau kita melihat
peristiwa tenggelamnya kapal titanic dimana terlihat lambung kapal
terbelah atau patah menjadi dua bagian, maka berdasarkan kimia
analitik hal ini bisa diungkapkan mengapa hal tersebut bisa terjadi.

Pada tanggal 15 agustus 1996 lalu, untuk pertama kalinya sample baja
pada lambung kapal titanic di ambil. Kemudian di lakukan analysis
metalurgi pada sample tersebut. Hasil analysis menunjukkan bahwa
kadar phosphorus pada baja Titanic di temukan 4 kali lebih besar
dibanding baja modern saat ini, sedangkan kadar sulfur 2 kali lebih
besar. Hal ini mengindikasikan bahwa baja Titanic kemungkinan di
produksi dengan cara open-hearth furnace. Hasil analysis lainnya
menunjukkan bahwa rasio Mangan (Mn) terhadap sulfur (S) adalah
7:1, bandingkan saja dengan baja modern saat ini yang memiliki rasio
200:1.
Berdasarkan analysis baja tersebut, maka tragedy titanic menjadi
lebih terkuak. Phosphorus yang berlebih di dalam baja menjadi
inisiator terjadinya kepatahan lambung kapal. Sulfur yang berlebih di
dalam baja akan berkombinasi dengan besi (Fe) untuk membentuk
FeS yang juga merupakan propagator terjadinya kepatahan. Kadar
Mangan (Mn) yang terlalu kecil membuat baja kurang keras dan lebih
rentan terhadap kepatahan.

Dari contoh penerapan kimia analitik dalam industri di atas


membuat kita semakin yakin bahwa kimia analitik merupakan suatu
cabang ilmu yang harus kita kuasai. Akan tetapi semua aspek dari
penerapan kimia anlitik ini tidak terlepas dari kata kunci yaitu
analitik, analisis atau analysis yang artinya ialah identifikasi
kandungan kandungan atau komponen-komponen senyawa
tertentu. Dalam kimia anlitik, hal inilah yang akan dipelajari atau
yang akan dianalisis.

Kesimpulan
Secara umum analisis dalam kimia analitik terbagi dalam dua jenis yaitu
analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif yaitu proses
analisis yang berhubungan atau bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa
kimia yang terdapat dalam sebuah sample secara kualitatif untuk
mengetahui senyawa kimia apa yang terkandung dalam sample atau materi
tersebut. Analisis yang kedua yaitu analisis kuantitatif yaitu proses analisis
yang berhubungan atau yang bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak,
jumlah atau kontribusi suatu senyawa tertentu dalam sample atau materi.
Biasanya urutan analisis dalam kimia analitik adalah analisis kualitatif
kemudian analisis kuantitatif. Hal ini berarti kita terlebih dahulu harus
mengetahui jenis atau kandungan apa saja yang terdapat dalam suatu materi
atau sample, setelah itu baru kita dapat menentukan seberapa banyak
jumlah atau kontribusi senyawa tersebut terhadap materi atau sample yang
dianalisis.

Dalam analisis kualitatif, dikenal ada dua teknik analisis yang


digunakan yaitu teknik analisis basah dan teknik analisis kering.
Pembagian dua macam teknik analisis ini berdasarkan dari jenis
sample yang akan dianalisis dan juga berdasarkan perlakuan yang
diberikan terhadap sample. Teknik analisis kering umumnya
diunakan untuk menganalisis sample yang berupa padatan,
dengan beberapa perlakuan sample seperti dengan pemanasan dan
pembakaran serta perlakuan perlakuan lainnya yang biasanya
tidak berkaitan dengan air. Sedangkan teknik analisis basah
umumnya digunakan dalam menganalisis sample dalam bentuk
larutan serta bentuk perlakuan sampale seperti mencampurkan
larutan dan beberapa perlakuan lainnya yang biasanya berkaitan
dengan air.

Anda mungkin juga menyukai