KIMIA FISIK II
Dosen Pengampu :
Dr Yusnaidar, S.Si, M.Si.
Disusun Oleh :
Habib Wijaya (RSA1C117007)
Anis Nabila (RSA1C117014)
Oktora Oktaviani Sihaloho (RSA1C117010)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Kimia Fisik II ini yang berjudul
“Potensial Kimia Gas, Potensial Kimia Larutan, dan Ciri-Ciri Kesetimbangan
Kimia”. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Dr Yusnaidar, S.Si, M.Si selaku
dosen mata kuliah yang telah membantu kami menyelesaikan tugas ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Kimia Fisik II, dimana Kimia
Fisik II merupakan salah satu mata kuliah yang ada di program studi pendidikan
kimia Universitas Jambi. Makalah ini disusun sebagai upaya untuk membantu
mahasiswa dalam memahami masalah-masalah dan konsep-konsep yang
berhubungan dengan sel elektrolisis. Kami sangat berharap makalah ini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenaipotensial kimia gas dan potensial kimia larutan serta ciri-ciri
kesetimbangan itu.
Penulis juga menyadari sepenuhnya di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan masukan yang membangun demi perbaikan makalah yang telah
kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang memebangun.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan berdasarkan rumusan masalah di atas adalah :
1. Dapat mengetahui pengertian potensial kimia gas.
2. Dapat mengetahui pengertian potensial kimia larutan.
3. Dapat mengetahui cirri-ciri kesetimbangan kimia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dimana ni pada derivatif parsial berarti semua jumlah mol konstan dalam
diferensiasi dan nj pada derivatif parsial berarti semua jumlah mol kecuali satu
dalam derivatif adalah konstan dalam diferensiasi.
Jika suatu sistem tidak mengalami suatu perubahan komposisi, maka
dn1 = 0, dn2 = 0,
Sehingga Eq. (11.2) menjadi
Jadi :
2
-SdT + Vdp =
Jadi :
Untuk penyederhanaan,
3
2.2. Properti dari µi
Jika sedikit jumlah dari zat i, dni mol, di tambahkan ke system, menjaga T,p
dan semua jumlah mol lainnya konstan, kemudian kenaikan energy Gibbs
diberikan dengan Eq. (11.7), yang mana disederhanakan menjadi dG = µidni
kenaikan energi Gibbs setiap mol dari zat ditambahkan adalah
Konstan
4
dGB = µiBdni, karena +dnimol-mol masuk ke dalam B dan – dnimol masuk ke A.
Totalperubahan energi Gibbs dari sistem adalah jumlah dG = dGA + dGB, atau
dGA = µiA (- dni)
dGB = µiBdni
dG = dGA + dGB,
jadi; dG = µiBdni + µiA (- dni)
Sekarang jika µiB kurang dari µiA, maka dG negatif, dan transfer materi ini
menurunkan energi Gibbs dari sistem; Oleh karena itu, transfer itu terjadi secara
spontan. Dengan demikian, substansi i mengalir secara spontan dari daerah yang
tinggi ke wilayah yang rendah; aliran ini berlanjut sampai nilai fli seragam di
seluruh sistem, yaitu sampai sistem dalam keseimbangan. Fakta bahwa µi harus
memiliki nilai yang sama di seluruh sistem merupakan kondisi keseimbangan
penting, yang akan kita gunakan berulang-ulang.
Sifat µidisebut potensial kimia dari zat i. Materi mengalir
secara spontan dari daerah dengan potensial kimia tinggi ke daerah Potensilkimia
rendahsama seperti arus listrik mengalir secara spontan dari daerah listrik tinggi
potensial untuk salah satu potensi listrik yang lebih rendah, atau saat massa
mengalir secara spontan dari posisi potensial gravitasi tinggi ke salah satu potensi
gravitasi rendah. Nama lain yang sering diberikan kepada µi adalah
kecenderungan melepaskan diri dari i. Jika potensi kimia Komponen dalam suatu
sistem tinggi, komponen itu memiliki kecenderungan melepaskan diri yang besar,
sedangkan jikaPotensial kimia rendah, komponennya memiliki kecenderungan
melepaskan diri yang kecil.
5
Perhatikan transformasi berikut :
𝐺
Gǀ𝐺 ∗ = ∑𝑖 µiniǀn𝑖.
n𝑖∗
6
µi diambil dari integral karena, seperti yang telah kita tunjukkan di atas,
masing-masing µi harus memiliki nilai yang sama di mana-mana di seluruh sistem
pada keseimbangan. Sekarang kita membiarkan batas kecil awal kita menyusut
sampai batas melampirkan volume nol; maka ni* = 0, dan G * = O. Ini akan
mengurangi Pers. (11.8) sampai
G – 0 =∑𝑖 µi(ni – 0 )
Dengan Persamaan (11.10), µ dari zat murni hanyalah energi molar Gibbs;
untuk alasan ini simbol µ diperkenalkan untuk energi Gibbs molar di Bagian 10.8.
Dalam campuran, µi adalah energi Gibbs molar parsial dari zat i.
7
Persamaan ini menunjukkan bahwa pada suhu tertentu tekanan adalah
ukuran potensial kimia gas. Jika ketidaksetaraan dalam tekanan ada dalam wadah
gas, maka materi akan mengalir dari daerah bertekanan tinggi (potensi kimia
tinggi) ke tekanan rendah (potensi bahan kimia lebih rendah) sampai tekanan
disamakan di seluruh bejana. Kondisi keseimbangan, Kesamaan potensial kimia
di mana-mana, mengharuskan agar tekanan seragam di seluruh bejana. Untuk gas-
gas nonideal, ini adalah barang yang harus seragam di seluruh bejana; Namun,
karena fugacity adalah fungsi darisuhu dan tekanan, pada suhu tertentu, nilai yang
sama dari fugacity berarti samanilai tekanan.
8
Hidrogen dalam campuran (lihat Bagian 2.8). Kondisi kesetimbangan
mensyaratkan bahwa potensi kimia hidrogen harus memiliki nilai yang sama di
kedua sisi bejana.
Dimana 𝑝𝑖 adalah tekanan parsial zat i dalam campuran. Itu, 𝜇𝑖 ° (T) memiliki
arti yang sama seperti untuk gas murni; Ini adalah potensi kimia dari gas murni di
bawah 1 atm tekanan pada suhu T.
Dengan menggunakan relasi 𝑝𝑖 = 𝑥𝑖 𝑝, dimana 𝑥𝑖 adalah fraksi mol dari zat i
dalam campuran dan 𝑝 adalah tekanan total, untuk 𝑝𝑖 dalam Pers. (11.12), dan
memperluas logaritma, kita dapatkan
𝑝𝑖 = 𝑥𝑖 𝑝,
𝜇 i= 𝜇 i0(T) + RT ln (p.xi)
Maka;
9
Dengan Persamaan (11.11), dua istilah pertama dalam Pers. (11. 13) adalah,
𝜇untuk 𝑖 murni di bawah tekanan 𝑝, jadi Pers. (11. 13) dikurangi menjadi
RT ln p = 𝜇- 𝜇 i0(T)
𝜇 i= 𝜇 i0(T) + 𝜇 - 𝜇 i0(T) + RT ln xi
10
2.6 Energi Gibbs Dan Entropi Campuran
Karena pembentukan campuran dari komponen murni selalu terjadi secara
spontan, Proses ini harus dihadiri oleh penurunan energi Gibbs.Objek kita
sekarang adalah menghitung energi pencampuran Gibbs.Status awal ditunjukkan
pada Gambar 11.2(a). Masing-masing kompartemen mengandung zat murni di
bawah tekanan 𝑝. Partisi yang memisahkan zat ditarik keluar dan keadaan akhir,
yang ditunjukkan pada Gambar 11,2(b), adalah campuran di bawah tekanan yang
sama. Suhu awalnya sama dan akhirnya. Untuk zat murni, energi Gibbs adalah
𝜇𝑖 − 𝜇𝑖 ° = RT ln xi
∆𝐺𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 = ∑𝑖 𝑛𝑖 RT ln xi
11
Yang bisa diletakkan dalam bentuk yang sedikit lebih nyaman dengan
substitusi 𝒏𝒊 = 𝒙𝒊 𝒏, dimana
Gambar 11.2 Energi pencampuran bebas. (a) keadaan awal (b) keadaan akhir𝑛
adalah jumlah mol dalam campuran, dan 𝑥𝑖 adalah fraksi mol dari 𝑖. Kemudian
Yang merupakan pernyataan terakhir untuk energi pencampuran Gibbs dalam hal
fraksi mol dari unsur penyusun campuran. Setiap istilah di sisi kanan negatif,
sehingga jumlahnya selalu negatif. Dari penurunan tersebut, dapat dilihat bahwa
dalam membentuk campuran ideal sejumlah jenis, energi Gibbs untuk
pencampuran
Diketahui x1 = x x2 = 1 - x
12
Sebidang fungsi di Pers. (11,17) ditunjukkan pada Gambar 11.3. Kurva
1
simetris sekitar 𝑥 = 2. Penurunan terbesar energi Gibbs pada pencampuran
dikaitkan dengan pembentukan campuran yang memiliki jumlah mol yang sama
dari dua konstituen. Dalam sistem terner, penurunan terbesar energi bebas pada
1
pencampuran terjadi jika fraksi mol dari masing-masing zat sama dengan 3, dan
seterusnya.
Diferensiasi, ∆𝐺𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 = 𝐺𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 − 𝐺𝑎𝑤𝑎𝑙 , berkenaan dengan suhu,
menghasilkan ∆𝑆𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 langsung, melalui Pers. (l1.4a):
Membedakan kedua sisi Pers. (11.16) berkenaan dengan suhu, kita miliki
∆𝐺𝑚𝑖𝑥 = - ∆𝑆𝑚𝑖𝑥
13
Gambar 11.3∆𝐺𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 /𝑛𝑅𝑇 untuk campuran ideal biner.
Bentuk fungsional entropi pencampuran sama dengan energi Gibbs
pencampuran, kecuali bahwa T tidak muncul sebagai faktor dan tanda minus
terjadi pada ekspresi entropi pencampuran. Tanda minus berarti entropi
pencampuran selalu positif, sementara energi pencampuran Gibbs selalu negatif.
Entropi pencampuran positif sesuai dengan peningkatan keacakan yang terjadi
dalam mencampur molekul dari beberapa jenis.Ungkapan entropi pencampuran di
Pers. (11.19) harus dibandingkan dengan yang di Pers. (9.75), yang diperoleh dari
argumen statistik. Perhatikan bahwa 𝑛 di Pers. (9.75) adalah jumlah molekul,
sedangkan pada Persamaan. (1 1.19) 𝑛 adalah jumlah d ni ; Oleh karena itu,
konstanta yang berbeda, 𝑅 dan 𝑘, muncul dalam dua persamaan. Sebidang entropi
pencampuran campuran biner sesuai dengan persamaan
x1 = x x2 = 1 - x
14
n
x=½
yang menjadi
15
Persamaan (11.23) menunjukkan bahwa kekuatan pendorong,−∆𝐺𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛
yang menghasilkan pencampuran adalahseluruhnya merupakan efek entropi.
Keadaan campuran adalah keadaan yang lebih acak, dan karena itu lebih
16
Namun, pemeriksaan Pers. (11.16) menunjukkan bahwa energi
pencampuran Gibbs tidak tergantung pada tekanan, maka turunannya adalah nol,
karenanya,
Dimana µliq adalah potensial kimia pelarut dalam fase cair, µvappotensial
kimia pelarut dalam uap. Karena uap adalah pelarut murni di bawah tekanan p,
ungkapan untuk µvap diberikan oleh persamaan (10.47), diasumsikan bahwa uap
adalah gas ideal µvap= µvap+ RT ln p. Maka persamaan (13.4) menjadi
Jika pelarut murni dalam kesetimbangan dengan uap, tekanan menjadi po;
kondisi kesetimbanganadalah
Dimana µoliq adalah potensial kimia pelarut zat cair murni. Kemudian
17
2.8 Ciri-Ciri Kesetimbangan Kimia
Kesetimbangan kimia bersifat dinamis sehingga juga sering disebut
kesetimbangan dinamis. Kesetimbangan dinamis adalah suatu reaksi bolak-balik
pada saat keadaan konsentrasi tetap tetapi sebenarnya tetap terjadinya reaksi
(terus-menerus). Kesetimbangan dinamis tidak terjadi secara makroskopis
melainkan secara mikroskopis (partikel zat).
Pada keadaan setimbang:
1. konsentrasi zat baik ruas kiri maupun kanan berada dalam keadaan
tetap.
2. Pembentukan zat diruas kanan (reaksi maju) selalu disertai
pembentukan kembali zat diruas kiri (reaksi balik).
3. Reaksi terus berlangsung dua arah.
4. kecepatan reaksi ke kanan sama dengan kecepatan reaksi ke kiri
Ciri-Ciri Kesetimbangan kimia
1. Hanya terjadi dalam wadah tertutup, pada suhu dan tekanan tetap
2. Reaksinya berlangsung terus-menerus (dinamis) dalam dua arah yang
berlawanan
3. Laju reaksi maju (ke kanan) sama dengan laju reaksi balik (ke kiri)
4. Semua komponen yang terlibat dalam reaksi tetap ada
5. Tidak terjadi perubahan yang sifatnya dapat diukur maupun diamati.
18
2.9 Contoh Soal
1. Hitunglah entropi campuran dari 3 mol hidrogen dengan 1 mol dari
nitrogen.
Diketahui :
R = 8,314 J/K.mol
𝑚𝑜𝑙 𝑛𝑖𝑡𝑟𝑜𝑔𝑒𝑛 1 1
X1(nitrogen) = 𝑚𝑜𝑙 ℎ𝑖𝑑𝑟𝑜𝑔𝑒𝑛+𝑚𝑜𝑙 𝑛𝑖𝑡𝑟𝑜𝑔𝑒𝑛 = 1+3 =4 = 0,25
Ditanya ∆Smix = ?
Diketahui :
R = 8,314 J/K.mol
𝑚𝑜𝑙 𝑛𝑖𝑡𝑟𝑜𝑔𝑒𝑛 1 1
X1(nitrogen) = 𝑚𝑜𝑙 ℎ𝑖𝑑𝑟𝑜𝑔𝑒𝑛+𝑚𝑜𝑙 𝑛𝑖𝑡𝑟𝑜𝑔𝑒𝑛 = 1+3 =4 = 0,25
T = 273 + 25 = 298 K
Ditanya = ∆Gmix = ?
19
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Potensial kimia adalah perubahan energi bebas Gibbs ketika satu mol zat
ditambahkan ke jumlah yang sangat besar sampel.Potensial kimia adalah ukuran
stabilitas kimia yang dapat digunakan untuk memprediksi dan menafsirkan
perubahan fasa dan reaksi kimia. Zat kimia dengan potensi tinggi akan bereaksi
atau bergerak dari satu fase ke yang lain untuk menurunkan keseluruhan energi
bebas Gibbs dari sistem. Sebagai contoh, perhatikan campuran es dan air.Jika es
mencair, potensial kimia air lebih rendah dari pada es.Jika air membeku, potensial
kimia es lebih rendah.
Ciri-ciri kesetimbangan kimia antara lain: hanya terjadi dalam wadah
tertutup, pada suhu dan tekanan tetap, reaksinya berlangsung terus-menerus
(dinamis) dalam dua arah yang berlawanan, laju reaksi maju (ke kanan) sama
dengan laju reaksi balik (ke kiri), semua komponen yang terlibat dalam reaksi
tetap ada dan tidak terjadi perubahan yang sifatnya dapat diukur maupun diamati.
20
DAFTAR PUSTAKA
Castellan, G.W. 1983. Physical Chemistry Third Edition. New York: Addison-
Wesley PublishingCompany
Tim Dosen Kimia Fisika. 2003. Diktat Bahan Ajar Kimia Fisika II. Semarang:
Universitas Negeri Semarang.
21