Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah KESRETARISAN
Dosen Pembina :
Dra. Hj. Nani Sutarni, M.Pd.
Disusun oleh :
Mohamad Hilman Nurhikmah (1505401)
Wina Nurwindi (1204129)
Reni Permata Sari (1507200)
Regina Srinita (1500507)
KATA PENGANTAR
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I...................................................................................................... 3
1.1.
LATAR BELAKANG......................................................................3
1.2.
RUMUSAN MASALAH..................................................................4
1.3.
BAB II..................................................................................................... 5
2.1.
Pengertian Telepon..........................................................................5
2.2.
Macam-Macam Telepon...................................................................7
2.3.
2.4.
2.5.
2.6.
2.7.
2.8.
2.9.
2.10.
telepon
2.11.
BAB III.................................................................................................. 24
3.1.
KESIMPULAN............................................................................ 24
3.2.
SARAN...................................................................................... 24
DAFTAR PUSAKA................................................................................... 25
BAB I
1.1. LATAR BELAKANG
Di zaman modern ini teknologi semakin canggih. Komunikasi jarak jauh
tidak lagi menjadi masalah karena tercipta alat komunikasi seperti telepon. Alat
telekomuniksi
yang
paling
banyak
digunakan
adalah
telepon.
Dalam
diperhatikan.
Begitu
pula
dalam
penggunaan
telepon,
haruslah
memperhatikan etika serta sopan santun dan tata caranya. Terutama dalam
penggunaan telepon sebagai media komunikasi pada saat bekerja. Hal ini perlu
diperhatikan dengan seksama, mengingat dari tata cara seseorang menerima
telepon akan mewakili citra dari pimpinan maupun perusahaan atau organisasi
tempatnya bekerja. Maka dari itu etika serta tata cara dan sopan santun dalam
bertelepon terutama saat bekerja sangatlah penting. Seseorang akan dapat
menyimpulkan bagaimana keadaan suatu perusahaan atau organisasi hanya
dengan cara mereka melakukan hubungan melalui telepon baik itu sebagai
penelpon maupun penerima telpon. Walaupun komunikasi melalui telepon tidak
bertatap muka secara langsung namun hal ini juga harus mendapatkan perhatian
lebih. Agar nantinya hal ini tidak berpengaruh buruk bagi kelangsungan
perusahaan untuk kedepannya.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
BAB II
2.1.
Pengertian Telepon
Telepon di ciptakan oleh Alexander Graham Bell (paten 1876 dan 1877)
dengan memanfaatkan perubahan kekuatan dan frekuensi arus listrik yang
disebabkan oleh perubahan gelombang suara.
kemudian tekan nomor kode negara, tekan nomor kode wilayah, kemudian
tekan nomor telepon yang dituju.
2.2.
Macam-Macam Telepon
Pesawat telepon sebagai sarana atau alat untuk menyampaikan informasi
3.
Ditinjau dari tata letaknya, ada tiga macam pesawat telepon, yaitu :
3.1. Telepon meja (tablephone), yaitu telepon yang diletakkan di atas meja
3.2. Telepon dinding (wallphone), yaitu telepon yang diletakkan pada
dinding atau tembok
3.3. Telepon unit bergerak, yaitu telepon yang terdapat pada unit atau
peralatan bergerak, misalnya telepon mobil, telepon kapal, telepon pesawat.
4.
4.4. Telepon SMS, adalah telepon yang selain berfungsi untuk mengirim
dan menerima informasi lisan dapat pula berfungsi untuk mengirim SMS
(Short Message Service). Dewasa ini, mengirim SMS dari ponsel atau
handphone merupakan hal biasa.
4.5. Telepon komputer, adalah komputer yang sekaligus dapat berfungsi
sebagai telepon.
2.3.
Pesawat Telepon
Kalender meja
Jam dinding
Alat tulis.
Alat tulis diperlukan agar penerima telepon tidak kelabakan
ketika ada pesan dari penelepon yang perlu catatan. Kurang tepat
jika penerima telepon meminta penelepon menunggu karena
penerima telepon akan mencari kertas dan alat tulis dulu. Apalagi
penelepon harus menunggu lama untuk itu. Terlebih lagi jika
penelepon menelepon dari luar kota atau luar negeri, hal itu bisa
memboros pengeluaran penelpon melalui besar pulsa yang
terbuang. Menyediakan kertas dan pena di dekat telepon adalah
e)
f)
g)
2.4.
a.
b.
c.
mendengus.
Konsentrasi,
g.
h.
berlangsung.
Simak baik-baik pesan dan kalimat penelepon.
Apabila Sekretaris tidak mengerti, tidak ada salahnya Sekretaris
i.
j.
mengulangi pertanyaan.
Akhiri pembicaraan dengan salam.
Letakkan gagang telepon dengan benar dan pas pada posisinya.
2.5.
Agar hubungan melalui telepon dapat memuaskan kedua belah pihak, pelayanan
telepon, baik untuk telepon masuk maupun keluar, perlu memdapatkan perhatian.
Langkah-langkah untuk menerima telefon adalah sebagai berikut :
1. Angkat telepon sesegera mungkin, maksimalnya berdering tiga kali harus
sudah diangkat.
2. Perkenalkan diri anda, dengan cara :
Menyebutkan nama anda sendiri dan nama instansi tempat anda
kerja
Menyebutkan nomor telepon instansi atau kantor tempat anda
bekerja
Ucapkanlah kata salam selamat blabla sesuai dengan waktu dan
10
11
a. Caring
Memperhatikan, mendengarkan dan mencatat masalah konsumen atau
penelepon
b. Commited
Merasa terikat dengan organisasi,tidak melemparkan permasalahan kepada
orang lain dengan alasan bukan tugas atau urusan pribadi
c. Confident
Penuh keyakinan dalam mengatasi masalah.
d. Considetate
Bersahabat, menolong, dan mengerti emosi penelepon
e. Controlled
Tidak terbawa emosi pada saat penelepon mengungkapkan kekecewaan
(marah)
f. Creative
Mampu menemukan cara - cara yang baik dalam menerima telepon
g. Contagious
Bersikap gembira, antusias, sejuk, damai pada penelepon.
2.7.
a.
b.
c.
d.
12
lalu.
Kami percaya bahwa bapak Doni akan membantu kami, dan
seterusnya.
i. Tutuplah pembicaraan dengan mengucapkan terima kasih.
j. Letakkan gagang telepon dengan hati-hati.
k. Perhatikan pada saat berbicara, dari awal sampai akhir, anda menggunakan
kata-kata yang tulus (give magic word) sehingga lawan bicara merasa
nyaman.
2.8.
13
14
2.9.
disediakan juga alat tulis dan lembar pesan telepon (LPT), untuk mencatat
pesan telepon.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika mencatat pesan yaitu :
a. Mencatat tanggal, waktu, nama lengkap penelpon, nama perusahaan,
nomor telepon, isi pesan untuk pimpinan, tanda tangan penerima
telepon
b. Memindahkan segera ke lembar pesan telepon (LPT).
c. Meletakkan pesan telepon diatas meja orang yang dituju atau diatas
meja pimpinan agar mudah terlihat.
d. Meletakkan pesan telepon pada tempatnya kembali.
15
16
17
No. Waktu
Alamat
Nama
Tujuan
Penelepon
18
Nomor
Jabatan Instansi
Telepon
Isi
Pesan Paraf
2.10.
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan pada saat bekomunikasi
menggunakan telepon
a.
b.
c.
d.
e.
f.
2.11.
Meskipun sampai saat ini telepon merupakan alat komunikasi yang efektif
akan tetapi hal itu tidak berarti bahwa hubungan telepon selalu lancar. Berbagai
hambatan dapat dijumpai saat melakukan hubungan telepon. Pada dasarnya,
hambatan hubungan telepon dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu hambatan
yang bersifat teknis dan hambatan kondisi lingkungan kerja serta hambatan
bahasa.
1. Hambatan yang bersifat teknis.
Hambatan yang bersifat teknis dibedakan menjadi dua macam, yaitu hambatan
karena kondisi fisik Pesawat telepon dan hambatan karena kondisi fasilitas
perlengkapan telepon yang tidak memadai.
1.1.
penerima telepon pun mungkin tidak akan mendapatkan jawaban atau respon
seperti yang diharapkan. Bahkan mungkin sekali akan terjadi perbedaan
presepsi atas berita yang disampaikan.
Walaupun demikian, kita tidak perlu ber-teriak-teriak sehingga banyak orang
mendengar suara kila. Bila kita memang sudah memperhatikan dengan serius
pembicaraan seseorang, namun tidak jelas terdengar akibat ada gangguan, kila
dapat mengatakan, "Maaf, mohon diulang pembicaraan tadi, karena ada
gangguan dalam saluran telepon." Bila kita memang benar-benar tidak dapat
mendengar karena gangguan yang hebat, hentikan dulu pembicaraan saat itu
dan kita coba beberapa saat kemudian untuk berkomunikasi kembali. Untuk
itu kita perlu mengatakan, misalnya, "Maaf Bapak/Ibu, karena ada gangguan
dalam saluran telepon, kami akan menghubungi kembali Bapak/Ibu lain
waktu, tcrima kasih."
Untuk mengatasi hambatan yang demikian sebaiknya pesawat telepon
dilengkapi dengan facsimile. suara berisik dalam saluran telepon, sehingga
kita tidak mampu mendengar percakapan seseorang.
Adapun, Keengganan kita untuk menanyakan lebih lanjut mengenai
sesuatu yang kurang jelas dari si penelepon, sehingga kila sering
menginterpretasikan mak-sud tersebut berdasar penangkapan kita. Dengan
demikian, tidak tertutup kemungkinan pesan yang disampaikan tidak sama
dengan pesan yang di-maksud penelepon. Bahkan sering kita melakukan
kesalahan dalam menyebut nama penelepon. Misalnya telepon dari Bapak
Sulamo, padahal telepon tersebut berasal dari Bapak Sukarno.
Apabila memang kurang jelas, kila perlu menanyakan sekali lagi dan
mengulang kembali pesan tersebut kepada si penelepon serta minta tanggapan
apakah benar demikian maksud penelepon. Hal ini memang penting dilakukan
agar apabila pimpinan kembali mengontak penelepon, tidak terjadi kcsalahan
dalam menanggapi pesan penelepon. Bila nama penelepon kurang jelas, kita
juga harus menanyakan sekali lagi bila perlu kita mgngeja huruf yang
dianggap nyaris sama terdengar. Jangan ragu atau enggan untuk menanyakan
kembali hal-hal yang kurang jelas.
20
21
telepon karena suara teman bicara tidak bisa terdengar jelas. Apabila kita sedang
berbicara melalui telepon dan orang-orang yang ada disekitar kita terus bergurau
dan bercanda, pembicaraan kita akan terganggu.
Ataupun hambatan lain, misalnya pada saat kita melakukan hubungan telepon,
ada rekan kerja kita yang masuk dan membutuhkan sekali bantuan kita karena
situasi yang mendesak. Tentu saja mau tidak mau kita menghentikan sebentar
percakapan tersebut. Apabila ia memang perlu segera dengan kita, kita minta
waktu sebentar pada penelepon, kemudian secepatnya melanjutkan percakapan
kembali. Saat kita berbicara dengan rekan kerja kita, hendaknya mikrofon
pembicara kita tutup dengan tangan kita agar tidak terdengar oleh lawan bicara.
Apabila hal itu sampai terjadi, maka akan bijaksana dan lebih sopan apabila
kita meminta maaf dan meminta waktu sebentar kepada pihak penelepon, dan
kemudian secepatnya melanjutkan pembicaraan.
3. Hambatan Bahasa
Hubungan telepon akan terhambat apabila bahasa yang digunakan oleh
penelepon tidak dimengerti oleh sekretaris, baik karena penelepon menggunakan
bahasa asing atau bahasa daerah lainnya. Umtuk mengatasi hambatan bahasa,
seorang sekretaris ynag baik harus mengembangkan kemampuan bahasanya dan
juga menguasai istilah-istilah yang umum dipakai oleh dunia bisnis.
22
BAB III
3.1.
KESIMPULAN
Telepon di ciptakan oleh Alexander Graham Bell (paten 1876 dan 1877)
Menurut Kamus Administrasi Perkantoran, telepon adalah penyampaian warta
dari satu pihak lain dalam organiasi sendiri ataupun keluar kantor (atau keluar
kota yang jauh jaraknya) dengan memakai peralatan yang meneruskan suara
pembicaraan langsung dari kedua belah pihak.
Dari berbagai pendapat dapat disimpulkan bahwa telepon dapat dilihat dari
dua segi, yaitu dari wujud, materi, atau harga, dan dari segi kegiatannya.
Dalam menangani telepon kita tidak boleh meninggalkan etika dan etiket
bertelepon. berbicaralah dengan sopan dan santu serta ramah sehingga lawan
bicara anda bisa merasakan anda berbicara penuh senyum dan menyenangkan.
Berbagai hambatan dapat dijumpai saat melakukan hubungan telepon. Pada
dasarnya, hambatan hubungan telepon dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
hambatan yang bersifat teknis dan hambatan kondisi lingkungan kerja serta
hambatan bahasa.
3.2.
SARAN
23
DAFTAR PUSAKA
24