CCT
Rencana Tatalaksana
90
60-89
30-59
15-29
< 15
Penting!
Penjelasan
LFG
Komplikasi
90
60-89
TD mulai naik
30-59
Hiperfosfatemia
Hipokalemia
Anemia
Hiperparatiroid
Hipertensi
Hiperhomosistinemia
15-29
Malnutrisi
Asidosis Metabolik
Cenderung hiperkalemia
Dislipidemia
Gagal ginjal
< 15
Gagal jantung
Uremia
ANEMIA
Terjadi pada 80-90% pasien penyakit ginjal kronik
Disebabkan oleh defisiensi eritropoetin
Hal yg lain ;
defisiensi besi
kehilangan
darah (PSC,
hematuri)
masa hidup
eritrosit pendek
karena hemolisis
defisiensi as.
Folat
penekanan
sumsum tulang
oleh substansi
uremik
proses inflamasi
akut maupun
kronik
ANEMIA
Evaluasi thdp anemia dimulai saat kadar Hb
10g% atau Ht 30%
Evaluasi status besi (TIBC, feritin serum, kadar
besi serum)
Mencari sumber perdarahan
Morfologi eritrosit
Hemolisis
ANEMIA
Penatalaksanaan ditujukan pd penyebab utamanya
Pemberian EPO (Eritropoietin)
Status besi harus mendapat perhatian karena EPO
OSTEODISTROFI RENAL
Komplikasi penyakit ginjal kronik yg sering
Mengatasi hiperfosfatemia dan pemberian hormon
kalsitriol
Penatalaksanaan hiperfosfatemia:
Mengatasi Hiperfosfatemia
Pembatasan asupan fosfat
Pemberian pengikat fosfat
Pemberian bahan kalsium mimetik
kardiovaskular
Air masuk ke tubuh seimbang dgn air yg keluar.
Insensible water loss 500-8000ml/hari, maka air
yg dimasukkan dianjurkan 500-800ml/hari
Elektrolit diwaspadai; K dan Na
Hiperkalemita aritmia jantung
Obat-obat yg mengandung K dan makanan tinggi K
(buah dan sayur) harus dibatasi
K darah 3,5-5,5mEq/lt
Hemodialisis
Peritoealdialisis
Transplantasi
ginjal