OLEH :
NURRRRRRRR
NPM: 2012-60-201-???????
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL
: Siti Rohani
NPM
Mengetahui,
Pembimbing
Mengesahkan,
Menyetujui,
Dekan
Ketua Jurusan
ii
Motto:
Apa yang kau kerjakan hari ini akan menentukan di hari esok teruslah bergerak
dan mencoba karena semuanya butuh pengorbanan dan doa.
Persembahan.
Proposal ini kupersembahkan kepada:
1. Bapak Ibuku, Adik, dan Kakakku
2. Seluruh keluargaku
3. Almamaterku tercinta
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat
dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal ini.
Penulisan proposal ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi. Judul
yang penulis ajukan adalah Pengaruh Orientasi Wirausaha Terhadap Kinerja
Pemasaran pada Salon-Salon Di Kabupaten Merauke.
Dalam penyusunan dan penulisan proposal ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan
ini penulis menyampaika terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Philippus Betaubun, ST. MT, Selaku Rektor UNMUS Merauke
2. Bapak Dr. Samel Ririhena, M.Si selaku Dekan Program Studi Ekonomi yang
selalu
Penulis
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Landasan Teori
i. Orientasi Kewirausahaan
Menurut
Untoro
dan
Tim
Guru
Indonesia
(2010:55),
kewirausahaan
merupakan
orientasi
strategi
maka
penulis
menyimpulkan
bahwa
orientasi
penulis
kewirausahaan
telah
berusaha
dan
John
Burgess
1993
dalam
Suryana
konseptual
dalam
mengatur
strategi
dan
memperhitungkan resiko
2. Keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah
3. Keterampilan dalam memimpin dan mengelolanya
4. Keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi
5. Keterampilan teknik dalam bidang usaha yang dilakukan.
Pengetahuan, keterampilan dan kemampuan itulah yang
membentuk kepribadian wirausaha, sehingga menjadi wirausaha
tangguh yang tidak hanya handal dalam teori saja akan tetapi dalam
praktek pun jauh lebih handal.
Berdasarkan sikap diatas Suryana (2000: 25) mengemukakan
pula bahwa perilaku kewirausahaan adalah sebagai berikut :
1. Keinovasian, yaitu usaha untuk menciptakan, mengemukakan dan
menerima ide baru
2. Keberanian menanggung resiko, yaitu usaha untuk menimbang dan
mananggung resiko dalam mengambil keputusan dan menghadapi
ketidakpastian
4.
individualisme
dan
kapitalisme,
karena
tidak
sesuai
dengan
2.
Jujur
3.
4.
5.
Toleransi
6.
7.
Silaturahmi
Dari pendapatpendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
kemempuan
dan
pengetahuan
mengelola
usaha
berpengalaman
kemampuan
baik
memvisualisasikan
dalam
usaha,
kemampuan
kemampuan
teknik,
dalam
maupun
kemampuan
mengintegrasikan
operasi
perusahaan
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan, agar perusahaan dapat
berhasil dengan baik, faktor paling utama dalam keuangan adalah
opoerasional
perusahaan
dan
mengakibatkan
b)
hal
yang
menggembirakan.
Peluang
untuk
2. Kerugian Berwirausaha
10
11
Faktor-Faktor Kinerja
Tercapainya suatu kinerja seseorang atau pekerja karena adanya upaya
dan tindakan yang dihasilkan. Upaya tersebut yaitu berupa hasil kerja
(kinerja) yang dicapai oleh pekerja. Kinerja dapat dihasilkan dari
pendidikan, pengalaman kerja dan profesionalisme. Pendidikan adalah
modal dasar dan utama seorang pekerja dalam mencari kerja dan
bekerja. Pengalaman dalam bekerja berkaitan dengan masa kerja
karyawan, semakin lama seseorang bekerja pada suatu bidang
pekerjaan maka semakin berpengalaman orang tersebut, dan apabila
seseorang telah mempunyai pengalaman kinerja pada suatu bidang
pekerjaan tertentu, maka ia mempunyai kecakapan atas bidang
pekerjaan yang ia lakukan. Profesionalisme adalah gabungan dari
pendidikan dan pengalaman kerja yang diperoleh oleh seorang
pekerja. Ada beberapa hal untuk membangun mentalitas profesional
menurut Jansen H. Sinamo (2007:289), salah satunya adalah
mentalitas mutu yaitu seorang professional menampilkan kinerja
terbaik yang mungkin, mengusahakan dirinya selalu berada di ujung
12
kebutuhan
pelanggan.
Bila
pemasar
memahami
13
itu,
pemasaran
memainkan
peranan
penting
dalam
14
dan
inginkan
dengan
pemasaran
sering
dikacaukan
dengan
pengertian-
pemasaran
juga
memberikan
kepuasan
kepada konsumen
jika
15
menginginkan
usahanya
berjalan
atau
konsumen mempunyai
dan
mengkomunikasikan
nilai
pelanggan yang unggul.Manajemen pemasaran terjadi bila sekurangkurangnya satu pihak pelaku pertukaran potensial berfikir tentang
sarana-sarana untuk melaksanakan tanggapan pemasaran sebagai seni
dan ilmu untuk memilih pasar sasaran serta mendapatkan, menjaga
dan menambah jumlah pelanggan melalui penciptaan, penyerahan
dan pengkomunikasian nilai pelanggan yang unggul.
Ada beberapa konsep yang menjadi perhatian atau fokus
dari pemasaran, yaitu (Kotler dan Keller, 2009: 12):
a. Kebutuhan
adalah
suatu
keadaan
ketika
dirasakannya
kebutuhan-kebutuhan
yang
lebih
mendalam
tadi.
16
satu
makan
roti,
yang
lainnya
makan
soto.
Meskipun
terus
menerus
dibentuk
dan
dibentuk
kembali oleh kekuatan masyarakat dan institusi, termasuk tempattempat ibadah, sekolah-sekolah, keluarga-keluarga dan korporasi
bisnis.
c. Permintaan adalah keinginan terhadap produk-produk tertentu yang
didukung oleh suatu kemampuan dan kemauan untuk membelinya.
Keinginan akan menjadi permintaan, jika didukung oleh kekuatan
membeli.
Contoh,
banyak
orang
ingin
membeli
mobil
agar pemuasan
17
perusahaan
dapat
hubungan
pertukaran
yang
kuat
dengan
18
pada
konsumen
menjual barang dan jasa yang paling baik dengan harga layak.
d. Kinerja Pemasaran
Kinerja pemasaran merupakan faktor yang umum digunakan
untuk mengukur dampak dari
sebuah
strategi
perusahaan.
seperti
tingkatpertumbuhan
volume
penjualan
penjualan,
maupun
porsi
kinerja
pasar
dan
keuangan.
19
rekomendasi
dari
mulut
kemulut
yang
menguntungkan perusahaan,
4) Mendorong terciptanya loyalitas pelanggan,
5) Membangun reputasi perusahaan di mata pelanggan,
6) Meningkatkan laba.
c. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat
pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk
20
dilakukan
perusahaan
untuk
mempengaruhi
permintaan
tempat/distribusi
(place),
dan
promosi
(promotion).
E. Kerangka Pikir
Gambar 1.1
Kerangka Pikir
F. Penelitian terdahulu
1. Tri Listianawati 2006, Analisis pengaruh orientasi wirausaha terhadap
kinerja perusahaan dengan strategi pemasaran sebagai variabel moderating
(Studi pada industri kecil batik di Kota Surakarta) Hasil analisis
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
orientasi wirausaha terhadap kinerja perusahaan. Dari hasil itu pula
ditemukan bahwa innovativeness (kecenderungan perusahaan untuk
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu
Penelitian ini bertempat di Kabupaten Merauke yaitu pada Salon-salon
yang telah ditentukan (Salon Rudi, Rumah Cantik, Salon Ekhy, Salon Sagita,
Salon, dan Farida Salon.). Adapun waktu dalam penelitian ini dilakukan
selama 3 bulan, dari bulan April 2016 hingga Juni 2016.
B.
Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
jenis penelitian asosiatif kuantitatif. Jenis penelitian asosiatif adalah jenis
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau
lebih Penelitian ini mempunyai tingkatan yang lebih tertinggi bila
dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan komparatif. Dengan penelitian
ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk
menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala (Sugiyono, 2007:11).
Sugiyono
(2007:
72)
populasi
adalah
wilayah
22
23
Dalam penelitian ini yang diambil sebagai populasi adalah pimpinan dan
pegawai-pegawai yang ada pada setiap salon-salon yang diteliti.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2007: 73) mengatakan bahwa sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Sampel pada penelitian ini adalah pimpinan dengan seluruh pegawai
salon-salon yang diteliti sebanyak ..... orang dengan perincian:
a. Salon Rudi
orang
b. Rumah Cantik =
orang
c. Salon Ekhy
orang
d. Salon Sagita
orang
e. Farida Salon
orang
Jumlah Sampel =
orang
24
25
Sugiyono
(2007:
261)
analisa
regresi
digunakan
untuk
26
H. Pengujian Hipotesis
1.
Uji Korelasi
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan
N
[N X X ] [N Y 2 Y
2
2]
Keterangan:
r
xy
koefisien korelasi r
X =
Y =
N =
banyaknya responden
Tabel 3.1
Tabel Interprestasi Nilai Koefisien Korelasi (r)
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,000 0,199
Sangat Rendah
0,200 0,399
Rendah
0,400 0,599
Sedang
27
0,600 0,799
Kuat
0,800 1,000
Sangat Kuat
2.
Uji Determinansi
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh yang
3.
Uji Signifikansi
Merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui signifikansi
28
t - tes
r. n - 2
1 - r2
Keterangan :
t
= koefisien signifikan
= koefisien korelasi
= jumlah sampel
hitung
>t
tabel
hitung
<t
tabel
DAFTAR PUSTAKA
Buku-buku
Aditya Barry Kurniawan. 2014. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,
Upah Minimum, Dan Investasi Terhadap Jumlah Pengangguran Di
Kabupaten Gresik. Malang: Universitas Brawijaya.
Badan Pusat Statistik (BPS). 2000. Statistik Indonesia. Beberapa Edisi. Jakarta :
Badan Pusat Statistik (BPS). 2001. Statistik Indonesia. Beberapa Edisi. Jakarta :
BPS. Kabupaten Merauke. 2014
Liyasmi Ika Harjana 2015. Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, Tingkat
Pengangguran Terbuka, Dan Belanja Langsung Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi (Studi Kasus Pada 38 Kabupaten/Kota di Jawa
Timur). Malang: Universitas Brawijaya.
Moekijat. 2007. Penilaian Pekerjaan untuk Menentukan Gaji & Upah. Cetakan
II. Bandung: Mandar Maju.
Ravi
29
30
Indonesia
Nomor
13
Tahun
2003 Tentang
WEB
http://www.dukcapil. kemendagri.go.id /article/Administrasi Kependudukan dari
Aspek Ha k Keperdataan. Diakses, 15 Februari 2016