DINAS PERHUBUNGAN
KOMUNIKASI
DAN INFORMATIKA
DOKUMEN
PENGADAAN
Jalan Sukarno-Hatta, Giri Menang, Gerung
SPESIFIKASI TEKNIS
Nomor : __________
Tanggal : ________
Pasal 4
Peil Dan Pengukuran
Pasal 6
Kantor Direksi,
Pemborong Dan
Gudang
Pasal 7
Kebersihan Dan
Ketertiban
Pasal 8
Alat-Alat Kerja Dan
Alat-Alat Pembantu
Pasal 9. Pembangkit
Tenaga Dan Sumber
Air
Pasal 11
Jalan Masuk Dan
Jalan Keluar
Pasal 12
Perlindungan
Terhadap Bangunan
Lama Dan Milik Umum
Pasal 13
Pengawasan
Pasal 14
Pemeriksaan Dan
Penyediaan Bahan
Dan Barang
a. Bila dalam RKS disebutkan nama dan pabrik pembuatan dari suatu
bahan dan barang, maka ini dimaksudkan untuk menunjukkan
standart minimal/kualitas bahan dan barang yang digunakan.
b. Setiap bahan dan barang yang akan digunakan harus disampaikan
Direksi pekerjaan, untuk mendapatkan persetujuan dan penyampaian
barang/material sebelum pekerjaan dilaksanakan.
c. Usulan penggunaan nama, pabrik dan pembuatan barang material,
harus mendapatkan rekomendasi dari Direksi pekerjaan berdasarkan
petunjuk dalam RKS serta gambar-gambar dan risalah penjelasan.
d. Contoh bahan dan barang disimpan Direksi pekerjaan untuk dijadikan
dasar penolakan bila bahan dan barang yang dipakai tidak sesuai
dengan contoh baik kualitas maupun sifat.
e. Pemborong dalam menawarkan harga penawaran, harus sudah
termasuk biaya pengujian bahan dan barang.
Pasal 15
Rks Dan Gambar
Kerja
Bila ada perbedaan ukuran atau penjelasan atau tidak sesuai antara
gambar yang berlainan bidang / jenisnya maka dapat dipakai pedoman
sebagai berikut:
gambar kerja arsitektural dengan gambar struktural/ mechanical/electrical
yang dipakai sebagai pegangan secara fungsional adalah gambar
arsitektural, sedang mengenai jenis dan kualitas bahan yang dipakai
adalah gambar struktural/mechanical/electrical.
Pasal 17
Gambar Pelaksanaan
(Shop Drawing)
Pasal 18.
Gambar Yang
Berubah Dari Rencana
Pasal 19
Gambar Yang Sesuai
Dengan Kenyataan
Pasal 20.
Penyerahan Pertama
Cara Pelaksanaan :
Pekerjaan yang harus dilaksanakan dengan penuh keahlian sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dalam Rencana Kerja & Syarat-Syarat
(RKS) gambar rencana, Berita Acara Penjelasan serta mengikuti petunjuk
Direksi.
Pasal 22
Pekerjaan
Pendahuluan
Syarat teknis :
a. Pembersihan lokasi lahan.
Pohon-pohon dan lain sebagainya yang ditebang kecuali pohon
yang masuk dalam kategori ukuran besar, tanaman penghias
(taman) termasuk yang dipertahankan.
Pohon-pohon yang akan dibongkar harus dibongkar sampai
kedalaman 30 cm dibawah permukaan lahan, permukaan akhir
ditentukan setelah pengupasan tanah yang kurang baik serta
sampah-sampah, akar-akaran dibuang dari lapangan pekerjaan.
Penebangan
pohon-pohon
dilakukan
setelah
mendapat
persetujuan Direksi pekerjaan.
Kerusakan bangunan, pagar milik orang lain yang terjadi akibat
waktu pembersihan, harus diperbaiki dan biaya ditangung
pemborong
Pembersihan lokasi dan persiapan pekerjaan termasuk membuat papan
nama dan direksi keet dengan ketentuan :
Papan Nama Proyek, minimum berisikan :
Proyek
: ..
Pekerjaan
: ..
Biaya
: ..
Tgl. Mulai
: ..
Tgl. Selesai
: ..
Kontraktor Pelaksana
: ..
Tahun Anggaran
: .. Dan lain lain
Pemborong wajib memasang Papan Nama Proyek ditempat lokasi
proyek dan dipancangkan ditempat yang mudah dilihat umum.
Pemasangan Papan Nama Proyek dilakukan pada saat
dimulainnya pelaksanaan proyek dan dicabut kembali setelah
proyek selesai dan mendapat persetujuan Direksi pekerjaan;
Bentuk, ukuran, isi tulisan ditentukan kemudian.
Pasal 23
Pekerjaan Urugan
Peninggian Lahan
Syarat Teknis :
1. Urugan Sirtu
Aktifitasnya adalah memilih urugan sirtu mutu baik, menghampar
dan memadatkannya di atas lapisan sub base yang telah ada.
Material yang dipilih untuk digunakan harus bebas dari bahanbahan organic atau bahan-bahan yang tidak baik lainnya.
Peralatan :
1) Meteran ukuran 30 m dan 5 m
2) Benang dan palu
3) Patok kayu
4) Alat penghampar
5) Keranjang pengangkut
6) Gerobak sorong
7) Mesin pemadat (steel wheel roller) 5 8 ton
Pelaksanaan Pekerjaan :
1) Set ketebalan laisan dan kemiringan dengan menggunakan
patok-patok dan benang. Beri tanda ketebalan lapisan pada
patok dan pasang benang.
2) Material harus ditempatkan dan dihampar oleh pekerja dengan
menggunakan peralatan dan alat bantu yang sesuai (skop,
basket, gerobak sorong, dan alat penghampar) sampai
dengan batas ketinggian yang telah ditentukan.
2. Pemadatan
Pematan menyeluruh harus dilakukan dengan menggunakan
peralatan yang tepat dan pada kadar air optimum seperti yang
Syarat Teknis :
a. Pekerjaan Bowplank dan Pengukuran
Sebelum dimulainya pekerjaan, pemborong harus melaksanakan
pengukuran dan pemasangan bowplank dilokasi yang sudah
disepakati.
Sebelum pelaksanaan pematokan, pemborong wajib memberikan
laporan tertulis kepada Direksi pekerjaan.
Hasil pelaksanaan pekerjaan pengukuran dimintakan persetujuan
Direksi pekerjaan, dan hanya hasil pengukuran yang telah disetujui
Direksi digunakan sebagai dasar pekerjaan selanjutnya.
Bila terdapat penyimpangan dari gambar pelaksanaan, pemborong
harus mengajukan 3 (tiga) lembar gambar penampang dari daerah
yang terjadi penyimpangan, kepada Direksi untuk dimintakan tanda
tangan persetujuan penyimpangan tersebut.
Apabila terdapat revisi, hasilnya diajukan kembali untuk
mendapatkan persetujuan Direksi pekerjaan, hasil persetujuan
tersebut dibuat di kertas kalkir dengan 3 (tiga) lembar hasil
reproduksi. Ukuran huruf yang dipakai pada gambar serta
ketentuan-ketentuan Direksi pekerjaan akan dijadikan gambar
pelaksanaan sebagai pengganti gambar lama.
Semua bouwplank untuk masing masing pekerjaan menggunakan
kayu kelas kuat II + III/terentang diserut rata dan terpasang
waterpas dengan peil + 0,00 setiap jarak 2 meter (disesuaikan
dengan jenis pekerjaan). Papan bouwplank diperkuat dengan patok
kayu berukuran 5/7 cm. Pada papan bouwplank ini harus dicatat
sumbu-sumbu cat yang tidak luntur oleh pengaruh iklim.
Setelah pekerjaan papan bouwplank selesai, pemborong wajib
memintakan pemeriksaan dan persetujuan dari Direksi.
Pemborong bertangung jawab penuh atas tepatnya pelaksanaan
pekerjaan menurut peil-peil dan ukuran yang ditetapkan dalam
gambar dan RKS.
Pemborong dalam melaksanakan pekerjaan menurut peil yang
sudah ditentukan, bila terjadi kelalaian pemborong tidak akan
ditolerir kesalahannya dan pekerjannya berhak untuk diulang
kembali (bongkar) atas beban biaya ditanggung pemborong.
Pemborong wajib mencocokan ukuran-ukuran dengan yang lain
dalam setiap pekerjaan, jika terjadi selisih/perbedaan segera
melaporkan kepada Direksi pekerjaan, untuk diberikan keputusan
pembetulannya.
b. Pekerjaan Galian Tanah Untuk Pondasi dan Talud
Galian tanah harus dilaksanakan seperti tertera dalam gambar baik
lebar, panjang, dalam kemiringan dan water pass. Bila terjadi
kesulitan pelaksanaan pekerjaan menurut gambar, pemborong
segera mengajukan usulan kepada Direksi pekerjaan mengenai
penyelesaiannya.
c. Urugan Kembali
Urugan kembali lubang bekas galian pondasi hanya boleh
dilaksakan setelah ada ijin Direksi yaitu setelah dilakukan
pemeriksaan pondasi. Urugan tanah harus dipadatkan dengan
mesin pemadat (compactor) dan tidak dibenarkan hanya memakai
d.
e.
f.
g.
h.
timbris.
Dalam hal pengurugan untuk peninggian, jika bagian-bagian yang
dipadatkan sudah siap, Pemberi Tugas/Direksi harus segera
diberitahu agar dapat segera mengatur untuk mengadakan
pengujian kepadatan bila diperlukan.
Urugan tanah kembali dilakukan 1/3 galian dan dipadatkan denga
menggunakan alat pemadat.
Pasir Urug bawah pondasi dan talud
Urugan pasir harus disiram dengan air sehingga mencapai yang
dikehendaki/padat dengan tebal 10 cm.
Pasir laut tidak boleh digunakan untuk urugan dibawah pondasi,
bawah lantai dan urugan pasir lainnya.
Pasir pasang dari jenis yang kasar dapat dipakai sebagai pasir
urug.
Pek. Pas. Batu kali (1 pc : 5 pp)
Perekat yang dipergunakan untuk pasangan batu kali adalah
campuran 1 Pc : 5 Ps.
Ukuran minimum batu adalah :
Tebal minimum = 15 cm
Lebar minimum = 1,5 tebal ( 22,5 cm )
Panjang minimum = 1,5 lebar (33,75 )
Ukuran batu maksimum akan ditentukan oleh Direksi Teknik
dengan memperhitungkan jenis, struktur, lokasi batu dalam struktur
dan persyaratan umum stabilitas dan saling mengunci.
Batu yang dipilih harus bersih, keras tanpa lapisan yang lemah
atau retak dan harus memiliki satu daya tahan (awet)
Batu-batu tersebut harus berbentuk datar, baji, ataupun oval dan
harus dapat dilapisi seperlunya untuk menjamin saling mengunci
yang rapat bila dipasang bersama-sama.
Semua galian harus selalu bebas air dan kontraktor harus
melengkapi semua bahan-bahan yang diperlukan, peralatan dan
tenaga untuk membuang atau mengalirkan air, termasuk saluransaluran sementara pengaliran lintasan air.
Batu harus bersih dan dibasahi sepenuhnya sebelum dipasang,
diberikan waktu untuk penyerapan air.
Tebal alas adonan untuk masing-masing lapisan pekerjaan batu
adalah dalam batas-batas 2 5 cm, tetapi harus dipertahankan
sampai keperluan minimum untuk menjamin bahwa semua rongga
diantara batu yang telah dipasang telah diisi sepenuhnya.
Batu harus diletakkan dengan permukaan yang paling panjang
mendatar dan permukaan menonjol masing-masing batu harus
diatur sejajar dengan permukaan dinding yang sedang dibangun.
Pek. Plesteran siar (1 pc : 2 pp)
Pasir pasang harus bersih, tajam dan harus bebas lumpur tanah
liat, kotoran organik dan bahan yang dapat merusak pelesteran,
untuk itu pasir yang akan digunakan terlebih dahulu diayak lewat
ayakan dengan diameter lobang sebesar 10 mm.
Semen yang dipakai harus memenuhi persyaratan N.I 8 Type I
menurut ASTM dan memenuhi S 400 standard Portland Cement.
Pasangan batu diplester siar dengan menggunakan campuran 1 Pc
: 2 Ps dengan ketebalan 5 mm untuk mendapatkan ikatan yang
lebih baik. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga
pengeringan bidang plesteran stabil.
Seluruh pekerjaan pelesteran yang tidak lurus, berombak dan
retak-retak harus dibongkar dan diperbaiki, atas biaya pemborong.
Pipa Rembesan
Pipa rembesan bambu dipasang pada talud dengan jarak
horizontal 2 m dan jarak vertikal 1 m.
Pekerjaan Beton
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan
Syarat Teknis
1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan pengukuran, penyiapan saluran-saluran dan bak
kontrol sesuai dengan gambar rencana mengenai batas-batas
kedudukan, kemiringan dan dimensinya, serta pembuatan dan
pemasangan penutup saluran, termasuk pengadaan bahan, peralatan
pembantu.
2. Ketentuan Umum
1. Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi harus
meneliti semua gambar rencana untuk disesuaikan dengan
(shop drawing) dengan persetujuan Pengawas, Penyedia Jasa
Konstruksi harus mengatur pekerjaan drainase sedemikian rupa,
sehingga aliran hujan tetap berjalan baik, lancar selama dan
2.
3.
4.
Pasal 26
Pekerjaan Paving
Block dan Kansteen
e.
f.
g.
h.
Kansteen Beton
Syarat Teknis :
1. Pek. Beton kansteen saluran
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan
pekerjaan yang berkualitas. Pekerjaan beton non-struktural hanya
mencakup pekerjaan konstruksi yang bukan bagian dari struktur
utama dari bangunan, diantaranya beton kansteen ini.
Campuran beton adalah 1 : 2 : 3, adukan beton mutu K-175
Pelaksanaan Pekerjaan
Beton
Beton harus seragam dalam komposisi dan konsistensi dari adukan
keadukan, kecuali bila diminta adanya perubahan dalam komposisi
maupun konsistensi. Semua agregat, semen, air, beratnya harus
ditakar dengan seksama.
Bekisting
a. Bekisting harus dibuat dan disangga sedemikian rupa hingga
dapat menahan getaran yang merusak atau lengkung akibat
tekanan adukan beton yang cair atau sudah padat. Cetakan
harus dibuat sedemikian rupa hingga mempermudah
penumbukan-penumbukan untuk memedatkan. Pengecoran
tanpa merusak konstuksi. Semua ukuran bekisting harus tepat
sesuai dengan gambar.
b. Steger cetakan dari kayu dolken atau kaso dan bambu
Pengecoran
a. Pemberitahuan Tentang pelaksanaan pengecoran. Sebelum
melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagianbagian utama dari pekerjaan, Kontraktor harus memberitahu
Direksi/Pengawas Lapangan untuk mendapatkan persetujuan.
Jika tidak ada pemberitahuan yang semestinya, atau
persiapan pengecoran tidak disetujui oleh Direksi/Pengawas
Lapangan, maka kontraktor dapat diperintahkan untuk
menyingkirkan /membongkar beton yang dicor, dengan biaya
sendiri
b. Pengangkutan Beton. Dalam semua hal, beton yang akan
dicor harus diusahakan agar pengangkutannya ke tempat
posisi terakhir sependekmungkin, sehingga pada waktu
pengecoran tidak mengakibatkan pemisahan antara kerikil dan
spesinya.
c. Pengecoran. Pengecoran kedalam cetakan harus selesai
sebelum adukan mulai mengental, yang dalam keadaan
normal biasanya dalam waktu 30 menit. Pengecoran suatu
unit atau bagian dari pekerjaan harus dilanjutkan tanpa
berhenti dan tidak boleh terputus tanpa adanya persetujuan
Direksi/Pengawas Lapangan.
Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan
cetakan/bekisting, baja tulangan beton, penyokong dan
pengikatan serta permukaan-permukaan yang berhubungan
dengan pengecoran harus bersih dari air yang menggenang.
- Permukaan-permukaan beton yang telah dicor lebih dahulu
dimana akan dilanjutkan pengecoran beton baru, permukaan
beton tersebut harus bersih dan lembab ketika dicor dengan
beton baru. Pada sambungan pengecoran ini bisa dipakai
perekat beton yang telah disetujui oleh Direksi/Pengawas
Lapangan.
- Perawatan. Untuk melindungi beton yang baru dicor dari
cahaya matahari, angin dan hujan, sampai beton itu
mengeras dengan baik, dan untuk mencegah pengeringan
yang terlalu cepat, dilakukan penyiraman terus menerus
minimal selama 14 hari atau sesuai dengan persetujuan
Direksi/ Pengawas Lapangan.
2. Pek . Plesteran 15 mm dan acian
Semua sudut horizontal, luar maupun dalam serta garis tegaknya
dalam pekerjaan plesteran harus dilaksanakan secara sempurna,
tegak dan siku. Sudut luar hendaknya dibuat agak bulat.
Bilamana terdapat bidang plesteran yang bergelombang harus
diusahakan memperbaikinya secara keseluruhan. Bagian-bagian
yang harus diperbaiki hendaknya dibobok secara teratur (dibuat
bobokan yang bentuk segi empat) dan plesteran baru harus rata
dengan sekitarnya.
Semua bahan plesteran harus diaduk dengan mesin atau dengan
tangan sesuai persyaratan Direksi Pekerjaan dan Kontraktor akan
mendapatkan kesempatan untuk menggunakan bahan kimia
tambahan yang diperlukan.
Hanya semen yang masih baik diperbolehkan dipakai.
Untuk dapat mencapai tebal yang rata pada suatu plesteran,
sebaiknya diadakan pemeriksaan silang.
Pekerjaan ini harus dilaksanakan dengan menggunakan garisan
panjang yang digerakkan secara vertikal (silang). Biasanya
plesteran akan mencapai antara 15 mm. Tebal 15 mm, hendaknya
dicapai dalam 2 (dua) kali pekerjaan.
Lapisan pertama setebal 10 - 12 mm merupakan lapisan dengan
permukaan kasar (juga dicek secara silang).
Kemudian lapisan kedua plesteran untuk mencapai bidang yang
lebih rata dengan mengerjakan yang lebih teliti dan kemudian baru
dilakukan pengacian.
Akhirnya akan ditemukan lapisan plesteran yang tebalnya lebih
kurang 15 mm.
3. Pek. Pengecatan Kansteen
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan
pekerjaan yang memenuhi standar keamanan yang telah ada.
Pekerjaan pengecatan mencakup semua pekerjaan, diantaranya :
Bahan
a. Air
b. Cat mutu tinggi/KW1.
c. Dll sesuai kebutuhan
Pelaksanaan
a. Semua bagian yang akan dicat harus dalam keadaan bersih
dari segala macam kotoran.
b. Permukaan bidang kansteen akan dicat, sebelumnya harus
dibersihkan dengan cara menggosoknya dengan memakai kain
yang dibasahi air.
c. Pengecatan minimal dilakukan 2 kali sampai baik dan rata
dengan menggunakan kuas atau dengan cara lain yang telah
disetujui oleh Direksi. Lapisan kedua baru boleh dilaksanakan
-
Pasal 28
Pekerjaan Pos Jaga
b.
c.
d.
bermutu baik dan bebas dari bahan kimia dan bahan organic,
dengan ukuran minimum batu 20 cm.
Adukan yang disyaratkan untuk pasangan pondasi batu kali
adalah 1Pc : 5Ps.
Air sebagai bahan pencampur digunakan air bersih, tawar dan
bebas dari bahan kimia yang dapat merusak pondasi, atau
bahan organik.
Pasir pasang untuk campuran harus bersih dari bahan-bahan
yang dapat merusak pasangan. Pasir yang digunakan terlebih
dahulu diayak lewat ayakan dengan diameter lubang sebesar
10 mm.
Sebelum penggalian pondasi batu kali terlebih dahulu diset posisi,
titik as pondasi tersebut dan ditentukan dengan teliti sesuai
gambar dan telah disetujui oleh Direksi Teknis.
Pemeriksaan terhadap galian pondasi dilaksanakan terhadap
posisi penempatannya, kedalaman dan dimensi galian. Sebelum
pelaksanaan
pekerjaan
pondasi
hendaknya
mendapat
persetujuan tertulis dari pihak Direksi atau persetujuan dari
Direksi Teknis dilapangan yang dapat langsung memantau
kondisi galian.
Pemborong harus memperhatikan letak dan posisi tempat
pemasangan stek tulangan sloof
3. PEKERJAAN BETON
a. Lingkup pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga kerja
dan jasa-jasa lain sehubungan dengan pekerjaan kolom praktis
dan bagian lain sesuai dengan gambar-gambar dan persyaratan
teknis ini.
b. Standar
Kecuali ditentukan lain, maka semua pekerjaan beton harus
mengikuti ketentuan-ketentuan seperti tertera dalam: ASTM
C150, ASTM C 33, SII 0051 74, SII 0013 81, dan SII
0136 84.
c. Bahan - bahan
Bahan-bahan / material yang digunakan berupa agregat kasar,
agregat halus, PC, dan sebagainya sesuai dengan yang dipakai
pada beton konstruksi.
Demikian juga mengenai cara
penyimpanan.
d. Ukuran-ukuran
Sloof praktis dengan ukuran 12/20 dengan dengan
penulangan pokok 4 diameter 10 mm sedangkan sengkang
menggunakan tulangan diameter 8 mm jarak 15 cm
Kolom praktis dengan ukuran 12/12 cm dengan penulangan
pokok 4 diameter 10 mm sedangkan sengkang menggunakan
tulangan diameter 8 mm jarak 15 cm
Balok Latei dengan ukuran 12/20 cm dengan penulangan
pokok 4 diameter 10 mm sedangkan sengkang menggunakan
tulangan diameter 8 mm jarak 15 cm
Ring balk praktis dengan ukuran 12/15
cm dengan
penulangan pokok 4 diameter 10 mm sedangkan sengkang
menggunakan tulangan diameter 8 mm jarak 15 cm
Plat cantilever lebar 60 cm tebal 7 cm, menggunakan tulangan
diameter 10 jarak 15 cm.
4. PEKERJAAN PASANGAN
a. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan pasangan bata adalah pekerjaan pasangan bata
seperti ditunjukkan gambar rencana yang berfungsi sebagai
dinding, pagar dan penebalan kolom hingga terbentuk pasangan
bata yang sempurna untuk difinishing lebih lanjut, juga meliputi
b.
c.
air.
d.
Material
Semen
- Semen yang dipakai adalah semen jenis Portland Cement
(PC) mutu tinggi.
- 1 (satu) merk semen untuk seluruh pekerjaan.
- Semen harus didatangkan dalam zak yang tidak
pecah/utuh, tidak terdapat kekurangan berat dari apa yang
tercantum pada zak.
- Semen masih harus dalam keadaan fresh (belum mulai
mengeras).
- Penyimpanan semen tidak akan segera digunakan harus
menjamin mutu semen, dengan menyediakan tempat
penyimpanan yang kedap air dan tetutup rapat.
- Semen yang sudah disimpan lebih dari 6 bulan sejak
dibuat perlu diuji sebelum digunakan, jika sudah rusak
harus ditolak.
Batu bata :
- Batu bata Tela/lokal yang digunakan batu bata yang
mempunyai warna merah menyala yang menunjukkan
kesempurnaan pada waktu pembakaran.
- Batu bata tidak boleh retak diuji dengan memukulkan dua
buah batu bata, suara yang nyaring menunjukkan batu
bata tidak retak.
- Batu bata harus keras, tidak mudah tergores, dan padat
(tidak banyak pori-pori)
Pasir :
- Pasir harus terdiri dari butir-butir yang tajam, kuat dan
bersudut.
- Bebas dari bahan-bahan organis, lumpur, tanah lempung
dan sebagainya,
- jumlah kandungan bahan ini maksimal 5% dan tidak
mengandung garam.
b.
Usuk 4/6 cm kayu kelas kuat II, reng 3/4 cm kayu kelas kuat
I semua ukuran kayu tersebut adalah ukuran jadi.
d.
b.
c.
kerusakan
atau
kesalahan
harus
diperbaiki
atas
tanggungjawab Pemborong.
Semua bahan dan perlengkapannya yang diperlukan untuk
mengadakan testing tersebut merupakan tanggung jawab
Pemborong.
Hasil Pengujian dituangkan dalam Berita Acara sebagai
Syarat Penyerahan Pertama.
Peralatan instalasi ini harus digaransi selama satu tahun
terhitung sejak saat penyerahan pertama.
Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah selama enam
bulan terhitung sejak saat penyerahaan pertama.
Selama masa pemeliharaan, Pemborong instalasi ini
diwajibkan mengatasi dan mengganti segala kerusakan yang
terjadi tanpa adanya tambahan biaya.
Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi yang telah
selesai dilaksanakan masih merupakan tanggung jawab
Pemborong sepenuhnya.
Selama masa pemeliharaan ini, apabila Pemborong instalasi
ini tidak melaksanakan teguran dari Konsultan Pengawas
atas perbaikan / penggantian / penyetelan yang diperlukan,
maka Konsultan Pengawas berhak menyerahkan perbaikan /
penggantian / penyetelan tersebut kepada pihak lain atas
biayaPemborong instalasi ini.
Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini harus
melatih petugas-petugas yang ditunjuk oleh pemilik sehingga
dapat mengenali sistem instalasi dan dapat melaksanakan
pemeliharaannya.
Serah terima pertama dari instalasi ini harus dapat
dilaksanakan setelah ada bukti pemeriksaan dengan hasil
yang baik yang ditanda tangani oleh Pemborong dan
Konsultan Pengawas serta dilampir Surat Ijin Pemakaian dari
Jawatan Keselamatan Kerja.
Apabila diperlukan oleh Pemberi Tugas, Pemborong harus
bersedia datang ke lokasi Kegiatan untuk mengatasi dan
memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi. Petugas
yang ditunjuk oleh Pemborong harus sudah hadir paling
lambat 3 jam setelah dihubungi oleh Pemberi Tugas.
Ruang lingkup
Kontraktor melakukan pekerjaan instalasi listrik ini harus
melakukan pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan
dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan. Garis
besar scope pekerjaan instalasi listrik yang dimaksud adalah
sebagai berikut :
- Pengadaan dan pemasangan instalasi penerangan dan
stop kontak bangunan.
Kabel Daya Tegangan Rendah
- Kabel daya tegangan rendah yang dipakai adalah
bermacam-macam ukuran dan type yang sesuai dengan
gambar rencana (NYY, NYFGbY) kabel daya tegangan
rendah ini harus sesuai dengan standard SII atau SPLN.
- Kabel tegangan rendah harus ditanam minimal sedalam
80 cm.
- Kabel yang ditanam langsung dalam tanah harus
dilindungi dengan bata merah, dan diberi pasir, ditanam
minimal sedalam 80 cm.
- Untuk yang lewat jalan raya ditanam sedalam 100 cm dan
dilindungi dengan pipa Galvanized dengan diameter
minimum 2 kali. .
- Kabel-kabel yang menyeberang jalur selokan, dilindungi
dengan pipa galvanized atau pipa beton yang dilapisi
dengan pipa PVC type AW, kabel harus berjarak tidak
kurang dari 30 cm dari pipa gas, air dan lain-lain.
Pasal 29
Pekerjaan Rumah
Penjaga
b.
c.
d.
4. PEKERJAAN PASANGAN
a. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan pasangan bata adalah pekerjaan pasangan bata
seperti ditunjukkan gambar rencana yang berfungsi sebagai
dinding, pagar dan penebalan kolom hingga terbentuk pasangan
bata yang sempurna untuk difinishing lebih lanjut, juga meliputi
pekerjaan pasangan bata yang lain seperti pasangan bata rollag,
dan pasangan bata lainnya seperti yang ditunjukkan pada
gambar rencana.
b. Standar
SK SNI S-03-1994-03 (Spesifikasi Peralatan Pemasangan
Dinding Bata dan Plasteran). Atau Produk Lokal yang telah
memenuhi standar uji material.
Pt T-03-2000-C ( Tata Cara Pengerjaan Pasangan dan
Plasteran Dinding ).
SK SNI S-04-1989-F ( Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A
(Bahan Bangunan Bukan Logam).
SK SNI S-02-1994-04 (Spesifikasi Agregat Halus Untuk
Pekerjaan Adukan dan Plesteran Dengan Bahan Dasar
Semen ).
c. Pelaksanaan pekerjaan
Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 hari,
penyedia Jasa konstruksi harus menyiapkan rencana kerja
pekerjaan pasangan bata meliputi volume pekerjaan, jumlah
tenaga kerja dan alat, jadwal pelaksanaan dan alur pekerjaan,
serta contoh material yang akan dipakai untuk mendapat
persetujuan dari Tim Teknis dan Konsultan Pengawas, di
sertai gambar shop drawing.
d.
Usuk 4/6 cm kayu kelas kuat II, reng 3/4 cm kayu kelas kuat
I semua ukuran kayu tersebut adalah ukuran jadi.
c.
d.
Material
Rangka kayu klas II 5/7 dan untuk gantungan plafond.
Gipsum Board tebal 9 mm
List profil gypsum lebar 7 sampai 10 cm.
Pelaksanaan Pekerjaan
Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 hari,
penyedia Jasa konstruksi harus menyiapkan rencana kerja
pekerjaan plafond meliputi volume pekerjaan, jumlah tenaga
kerja dan alat, jadwal pelaksanaan dan alur pekerjaan,serta
contoh material yang akan dipakai untuk mendapat
persetujuan dari Tim Teknis dan Konsultan Pengawas, di
sertai gambar shop drawing.
Arah dan jarak seperti yang di tunjukkan pada gambar.
Pola plafond harus sesuai dengan gambar rencana.
Batas antara plafond dan tembok harus membentuk sudut
yang rapi dengan sudut dan ukuran seperti pada gambar,
dengan menggunakan list profil gypsum dengan lebar sampai
7 sampai 10 cm.
Opening untuk pekerjaan M&E harus sesuai dengan gambar
rencana.
Penyambungan antar Gipsum harus rapat tidak menimbulkan
goresan bekas sambungan.
c.
Pasal 30
Bangunan Penunjang
- Musholla
d.
pekerjaanpekerjaan ME.
Sebelum melaksanakan pekerjaan harus jelas terlebih dahulu
mengenai bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Pasangan bata yang digunakan adalah pasangan bata dan
pasangan 1 bata.
Campuran spesi yang dipakai 1PC : 5 Pasir, untuk dinding
biasa.
Campuran untuk dinding trasram 1PC : 3 Pasir.
Campuran untuk rollag 1PC : 3 Pasir.
Pengadukan spesi harus dilakukan dengan molen pengaduk
spesi.
Bata harus di rendam agar jenuh air agar tidak menyerap air
dari campuran.
Penyedia Jasa konstruksi harus menjamin pasangan bata
horizontal dengan alat bantu profil kayu lot pengukur
ketegakan pasangan dan benang.
Ketebalan spesi diusahakan sama pada arah vertikal dan
horisontal.
Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap
tahap terdiri maksimum 24 lapis setiap harinya, diikuti dengan
cor kolom praktis.
Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua
melebihi dari 5 %. Bata yang patah lebih dari 2 tidak boleh
digunakan.
Pasangan batu bata untuk dinding harus menghasilkan
dinding finish setebal 15 cm.
Setelah bata terpasang, nad/siar-siar harus dikerok sedalam 1
cm dan dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram
air.
Material
Semen
- Semen yang dipakai adalah semen jenis Portland Cement
(PC) mutu tinggi.
- 1 (satu) merk semen untuk seluruh pekerjaan.
- Semen harus didatangkan dalam zak yang tidak
pecah/utuh, tidak terdapat kekurangan berat dari apa yang
tercantum pada zak.
- Semen masih harus dalam keadaan fresh (belum mulai
mengeras).
- Penyimpanan semen tidak akan segera digunakan harus
menjamin mutu semen, dengan menyediakan tempat
penyimpanan yang kedap air dan tetutup rapat.
- Semen yang sudah disimpan lebih dari 6 bulan sejak
dibuat perlu diuji sebelum digunakan, jika sudah rusak
harus ditolak.
Batu bata :
- Batu bata Tela/lokal yang digunakan batu bata yang
mempunyai warna merah menyala yang menunjukkan
kesempurnaan pada waktu pembakaran.
- Batu bata tidak boleh retak diuji dengan memukulkan dua
buah batu bata, suara yang nyaring menunjukkan batu
bata tidak retak.
- Batu bata harus keras, tidak mudah tergores, dan padat
(tidak banyak pori-pori)
Pasir :
- Pasir harus terdiri dari butir-butir yang tajam, kuat dan
bersudut.
- Bebas dari bahan-bahan organis, lumpur, tanah lempung
dan sebagainya,
- jumlah kandungan bahan ini maksimal 5% dan tidak
mengandung garam.
4. PEKERJAAN PLESTERAN
a. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan plesteran meliputi pekerjaan :plesteran, acian, dan
sponengan adalah semua pekerjaan plesteran pada semua
permukaan bata yang ditunjukkan pada gambar seperti plesteran
yang siap difinishing lebih lanjut.
b. Standar
SK SNI S-03-1994-03 (Spesifikasi Peralatan Pemasangan
Dinding Bata dan Plesteran).
Pt T-03-2000-C ( Tata Cara Pengerjaan Pasangan dan
Plesteran Dinding )
SK SNI S-04-1989-F ( Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A
(Bahan Bangunan Bukan Logam).
SK SNI S-02-1994-04 (Spesifikasi Agregat Halus Untuk
Pekerjaan Adukan dan Plesteran Dengan Bahan Dasar
Semen ).
c. Pelaksanaan pekerjaan
Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 hari,
penyedia Jasa konstruksi harus menyiapkan rencana kerja
pekerjaan plesteran, acian, dan sponengan meliputi volume
pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat, jadwal pelaksanaan
dan alur pekerjaan, serta contoh material yang akan dipakai
untuk mendapat persetujuan dari Tim Teknis dan Konsultan
Pengawas, di sertai gambar shop drawing.
Campuran/bahan dibuat menggunakan mixer selama 3 menit
dan memenuhi persyaratan sebagai berikut :
- Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding batu bata
yang berhubungan dengan udara luar, dan semua
pasangan batu bata di bawah permukan tanah sampai
ketinggian 30 cm dari permukaan lantai dipakai adukan
plesteran 1 pc : 3 pasir.
- Untuk plesteran trasraam menggunakan campuran 1 pc : 3
pasir
- Semua jenis adukan perekat tersebut di atas harus
disiapkan sedemikian rupa sehingga selalu dalarn keadaan
baik dan belum mengering, diusahakan agar jarak waktu
pencampuran
aduk
perekat
tersebut
dengan
pemasangannya tidak melebihi 30 menit terutama untuk
adukan kedap air.
- Untuk dinding tertanam di dalam tanah harus diplaster
dengan memakai spesi kedap air.
- Untuk permukaan yang datar, harus mempunyai toleransi
lengkung atau cembung bidang tidak melebihi 5 mm untuk
setiap jarak 2 m. Jika melebihi, Penyedia Jasa konstruksi
berkewajiban memperbaikinya dengan biaya atas
tanggungan Penyedia Jasa konstruksi.
- Tidak diperbolehkan adanya pertemuan antar dinding atau
dengan lantai yang membentuk sudut.
- Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada
permukaannya diberi alur-alur garis horizontal atau dikretek
(scrath) untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap
bahan finishingnya, kecuali untuk menerima cat.
- Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya
yang bertemu dalam satu bidang datar, harus diberi naat
(tali air) dengan ukuran lebar 0,7 cm dalamnya 05 cm,
kecuali bila ada petunjuk lain di dalam gambar.
- Kelembaban plasteran harus dijaga sehingga pengeringan
berlangsung
wajar/tidak
terlalu
tiba-tiba
dengan
membasahi permukaan plasteran setiap kali terlihat kering
dan melindungi dari terik panas matahari langsung dengan
bahan-bahan penutup yang bisa mencegah penguapan air
secara cepat.
Plasteran harus mendapatkan curing minimal 1x sehari
selama 3 hari.
Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton
bertulang yang akan difinish dengan cat dipakai plesteran
halus (acian di atas permukaan plasterannya).
Plasteran harus sudah berumur 3 hari sebelum di-aci.
Acian harus rata/tdk bergelombang dengan ketebalan
acian 2mm atau maksimal 3mm.
Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang
tidak baik, plasteran harus dibongkar kembali dan
diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh
Konsultan Pengawas dengan biaya atas tanggungan
penyedia Jasa konstruksi. Selama 7 (tujuh) hari setelah
pengacian selesai penyedia Jasa konstruksi harus selalu
menyiram dengan air, sampai jenuh sekurang-kurangnya 2
kali setiap hari.
Galvanised (Z220)
Pelapisan Galvanised
Kelas Z22
Galvalume (AZ100)
Pelapisan Zinc-Aluminium
Jenis Hot-dip-allumunium-zinc
Kelas AZ100
Pelaksanaan
Sebelum pelaksanaan dimulai pemborong harus menyerahkan
gambar kerja dan hasil perhitungan shoftware structure untuk
rangka atap, serta menyerahkan contoh produk rangka atap
beserta data teknis bahan yang akan digunakan untuk mendapat
persetujuan dari Ahli. Pemasangan jarak kuda-kuda harus sesuai
dengan hasil perhitungan struktur yang telah dihitung oleh suplier
dan telah disetujui oleh Konsultan Pengawas ( batas maksimal
jarak kuda-kuda 120 cm).
Pada saat pemasangan rangka harus diperhitungkan besaran
sudut atap sesuai dengan gambar perancangan. Rangka
merupakan konstruksi utama, sebelum dipasang harus diperiksa
dan diteliti sebaik-baiknya. Penguat-penguat tertentu dapat
ditambahkan untuk lebih memperkuat konstruksi rangka, dan
harus disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Pengawas.
Bila rangka atap yang terpasang kemudian dibongkar karena
adanya ketidak sesuaian dari hasil gambar kerja yang telah
diajukan, maka akan dibongkar dan semua biaya ditanggung oleh
Pemborong.
Jaminan
Setelah pelaksanaan rangka atap baja ringan selesai, maka
diwajibkan kepada pemborong untuk menyerahkan sertifikat
garansi pemasangan dan jaminan produk resmi selama max. 10
tahu
d.
Pelaksanaan Pekerjaan
7. PEKERJAAN CAT
a. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan cat meliputi pekerjaan politur kayu dan vernis plafond
bedek kulit sesuai dengan gambar rencana. Sebelum pengecatan
dimulai, penyedia Jasa konstruksi harus melakukan pengecatan
pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan.
Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna,
texture, material dan cara pengerjaan. Bidang-bidang yang akan
dipakai sebagai mock up ini akan ditentukan oleh Tim Teknis
dan Konsultan Pengawas. Jika masing-masing bidang tersebut
telah disetujui oleh Tim Teknis dan Konsultan Pengawas,
bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standard minimal
keseluruhan pekerjaan pengecatan.
b. Standar
SNI 03-2407-1991 (Tata Cara Pengecatan Kayu Untuk
Rumah dan Gedung)
SNI 03-2408-1991 (Tata Cara Pengecatan Logam )
c. Material
Politur yang digunakan adalah politur jadi adalah mutu
tinggi/KW1.
Cat genteng digunakan adalah mutu tinggi/KW1.
d. Pelaksanaan Pekerjaan
2.
3.
hantaran
maupun antara hantaran dan tanah, sekurangkurangnya 1000 ohm untuk setiap satu volt tegangan
nominal.
Test elektrikal beban penuh selama 3 x 24 jam, harus
disaksikan oleh Direksi/Konsultan Pengawas dan bila terjadi
kerusakan
atau
kesalahan
harus
diperbaiki
atas
tanggungjawab Pemborong.
Semua bahan dan perlengkapannya yang diperlukan untuk
mengadakan testing tersebut merupakan tanggung jawab
Pemborong.
Hasil Pengujian dituangkan dalam Berita Acara sebagai
Syarat Penyerahan Pertama.
Peralatan instalasi ini harus digaransi selama satu tahun
terhitung sejak saat penyerahan pertama.
Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah selama enam
bulan terhitung sejak saat penyerahaan pertama.
Selama masa pemeliharaan, Pemborong instalasi ini
diwajibkan mengatasi dan mengganti segala kerusakan yang
terjadi tanpa adanya tambahan biaya.
Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi yang telah
selesai dilaksanakan masih merupakan tanggung jawab
Pemborong sepenuhnya.
Selama masa pemeliharaan ini, apabila Pemborong instalasi
ini tidak melaksanakan teguran dari Konsultan Pengawas
atas perbaikan / penggantian / penyetelan yang diperlukan,
maka Konsultan Pengawas berhak menyerahkan perbaikan /
penggantian / penyetelan tersebut kepada pihak lain atas
biayaPemborong instalasi ini.
Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini harus
melatih petugas-petugas yang ditunjuk oleh pemilik sehingga
dapat mengenali sistem instalasi dan dapat melaksanakan
pemeliharaannya.
Serah terima pertama dari instalasi ini harus dapat
dilaksanakan setelah ada bukti pemeriksaan dengan hasil
yang baik yang ditanda tangani oleh Pemborong dan
Konsultan Pengawas serta dilampir Surat Ijin Pemakaian dari
Jawatan Keselamatan Kerja.
Apabila diperlukan oleh Pemberi Tugas, Pemborong harus
bersedia datang ke lokasi Kegiatan untuk mengatasi dan
memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi. Petugas
yang ditunjuk oleh Pemborong harus sudah hadir paling
lambat 3 jam setelah dihubungi oleh Pemberi Tugas.
Ruang lingkup
Kontraktor melakukan pekerjaan instalasi listrik ini harus
melakukan pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan
dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan. Garis
besar scope pekerjaan instalasi listrik yang dimaksud adalah
sebagai berikut :
- Pengadaan dan pemasangan instalasi penerangan dan
stop kontak bangunan.
Kabel Daya Tegangan Rendah
- Kabel daya tegangan rendah yang dipakai adalah
bermacam-macam ukuran dan type yang sesuai dengan
gambar rencana (NYY, NYFGbY) kabel daya tegangan
rendah ini harus sesuai dengan standard SII atau SPLN.
- Kabel tegangan rendah harus ditanam minimal sedalam
80 cm.
- Kabel yang ditanam langsung dalam tanah harus
dilindungi dengan bata merah, dan diberi pasir, ditanam
minimal sedalam 80 cm.
- Untuk yang lewat jalan raya ditanam sedalam 100 cm dan
dilindungi dengan pipa Galvanized dengan diameter
minimum 2 kali. .
Kabel-kabel yang menyeberang jalur selokan, dilindungi
dengan pipa galvanized atau pipa beton yang dilapisi
dengan pipa PVC type AW, kabel harus berjarak tidak
kurang dari 30 cm dari pipa gas, air dan lain-lain.
- Galian untuk menempatkan kabel yang dipasang dalam
tanah harus bersih dari bahan-bahan yang dapat
merusak isolasi kabel, seperti : batu, abu, kotoran bahan
kimia dan lain sebagainya. Alas galian (lubang) dilapisi
dengan pasir kali setebal 10 cm. kemudian kabel
diletakkan, diatasnya diberi bata dan akhirnya ditutup
dengan tanah urug.
- Penyambungan kabel dalam tanah tidak diperkenankan.
- Penanaman dan penyambungan kabel harus diberikan
marking yang jelas pada jalur-jalur penanaman kabelnya.
Agar memudahkan didalam pengoperasian, pengurutan
kabel
dan
menghindari
kecelakaan
akibat
tergali/tercangkul.
Kabel Penerangan dan Conduit
- Untuk penerangan dan stop kontak biasa, kabel yang
dapat dipergunakan adalah type NYM, penampang kabel
minimum yang dapat dipakai adalah 2,5 mm, 3 core
(NYM 3x2,5 mm). Kabel-kabel ini harus dipasang di
dalam pipa conduit 20mm, atau disesuaikan dengan
kabel yang dipakai.
- Kabel-kabel yang turun dari plafond ke stop kontak dan
saklar melalui dinding dapat memakai pipa conduit PVC.
Diameter pipa yang dipergunakan disesuaikan dengan
kabel yang dipakai.
- Untuk penyambungan kabel-kabel harus menggunakan
terminal box (dura doos,tee doos) dari PVC. Terminal box
tersebut tutupnya harus dapat dilepas dan dipasang
kembali dengan mudah, dengan memakai skrup. Sedang
untuk penyambungan di dalam beton harus memakai
terminal box metal.
- Pemasangan pipa kabel-kabel diatas plafond harus
disusun rapih dan harus diklem/ diikat dengan kawat
pada rak-rak kabel (trunking) dan pada prinsipnya kabelkabel tidak diperkenankan langsung diklem pada
konstruksi bangunan.
- Penyambungan kabel-kabel penerangan dan stop kontak
di dalam doos harus memakai las dop yang terbuat dari
bakelit berwarna (buatan Legrand, 3M atau
- equivalent yang dapat disetujui oleh Direksi). Las dop dari
bahan poselin tidak diperkenankan untuk dipergunakan.
- Saluran cadangan (stop kontak dan penerangan) harus
dipasang sampai di atas plafond, dilengkapi kotak
sambung.
- Semua instalasi pengabelan harus dipasang di dalam
conduit, baik yang dipasang rak kabel (trunking) maupun
yang menuju ke titik-titik lampu dan stop kontak.
Stop Kontak dan Saklar
- Stop Kontak 1 phase yang dipakai untuk panggung
adalah yang dipasang rata (flush Mounting) 250V, 10A.
- Stop Kontak dipasang 30 cm di atas lantai.
- Stop kontak harus mempunyai terminal phase, netral dan
grounding
- Saklar dinding yang dipakai adalah Flush mounting, rating
250V, 10Ampere, single gang, double gangs, atau muliti
gangs (grid switch), dipasang 150 cm di
- atas lantai.
- Stop Kontak dan saklar diruang basah/lembab harus jenis
-
WD (Water Dich)
Kotak sambung (Junction Box) untuk saklar dan stop
kontak harus dari Bahan Metal yang mempunyai Terminal
Grounding, dipasang pada kedalaman tidak kurang dari
3,5 cm sehingga diperoleh pemasangan saklar atau stop
kontak yang rapi. Junction Box harus mempunyai
Terminal Grounding.
Lampu dan Armature
- Lampu dan armaturnya harus sesuai dengan yang
dimaksud dalam gambar rencana.
Fixture lampu CFL Essential 18 Watt.
-
Pasal 31
Pekerjaan Lain-lain