NIM
: 06111010008
Cr,
24
Mn,
25
Fe,
26
Ni, dan
28
Cu.
29
Jelaskan kestabilan konfigurasi elektronik kromium dan tembaga ditinjau dari prinsip
Aufbau.
Jawab :
:
24Cr
:
25Mn
:
26Fe
:
28Ni
:
29Cu
Menurut aturan Aufbau, konfigurasi elektron krom adalah [Ar]3d 4s2, tetapi faktanya
bukan demikian melainkan [Ar]3d5 4s1. Demikian juga pada konfigurasi elektron atom
tembaga, yaitu [Ar]3d10 4s1. Hal ini karenakan kestabilan subkulit d yang terisi penuh
atau setengah penuh. Ini berarti bahwa energi konfigurasi [18Ar] 3d5 4s1 lebih rendah
(lebih stabil) daripada energi konfigurasi [18Ar] 3d4 4s2. Lebih stabilnya tingkat energi
tersebut dikarenakan apabila konfigurasinya [18Ar] 3d4 4s2 maka orbital d tidak terisi
penuh atau setengah penuh. Elektron pada kulit d yang terisi penuh atau setengah penuh
lebih stabil dikarenakan oleh elektron-elektron terdistribusi secara merata di sekeliling
inti atom yang mengakibatkan energi tolakan antar elektron menjadi minimum dan
energi total konfigurasi menjadi lebih rendah. Begitu pula dengan Tembaga, 29Cu = [18Ar]
3d10 4s1 bukan [18Ar] 3d9 4s2.
2. Apa penyebab unsur transisi mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu macam?
Jelaskan !
Jawab :
Senyawa-senyawa unsur transisi di alam ternyata mempunyai bilangan oksidasi lebih
dari satu. Adanya bilangan oksidasi lebih dari satu ini disebabkan mudahnya
melepaskan elektron valensi. Dengan demikian, energi ionisasi pertama, kedua dan
seterusnya memiliki harga yang relatif lebih kecil dibanding unsur golongan utama.
Meskipun unsur transisi memiliki beberapa bilangan oksidasi, keteraturan dapat
dikenali. Bilangan oksidasi tertinggi atom yang memiliki lima elektron yakni jumlah
orbital d berkaitan dengan keadaan saat semua elektron d (selain
elektron s) dikeluarkan. Jadi, dalam kasus skandium dengan konfigurasi elektron
(n-1)d ns , bilangan oksidasinya 3. Mangan dengan konfigurasi (n-1)d ns , akan
berbilangan oksidasi maksimum +7.
Bila jumlah elektron d melebihi 5, situasinya berubah. Untuk besi Fe dengan
konfigurasi elektron (n-1)d ns , bilangan oksidasi utamanya adalah +2 dan +3. Sangat
jarang ditemui bilangan oksidasi +6. Bilangan oksidasi tertinggi sejumlah logam
transisi penting seperti kobal Co, Nikel Ni, tembaga Cu dan zink Zn lebih rendah dari
bilangan oksidasi atom yang kehilangan semua elektron (n1)d dan ns-nya.
Di antara unsur-unsur yang ada dalam golongan yang sama, semakin tinggi bilangan
oksidasi semakin penting untuk unsur-unsur pada periode yang lebih besar.
3. Jelaskan mengapa logam logam seng, kadmium , dan raksa tidak termasuk golongan
logam logam transisi atau logam logam alkali tanah (ns2).
Jawab :
Konfigurasi elektron :
Zn = [18Ar] 3d10 4s2
Cd = [36Kr] 4d10 5s2
Hg = [54Xe] 4f14 5d10
Konfigurasi diatas tersebut sudah penuh pada orbital d nya demikian juga dalam
senyawanya untuk tingkat oksidasi +2 (maupun +1 untuk Hg). Logam seng, cadmium,
dan raksa dianggap tidak sepenuhnya sebagai unsur transisi karena orbital d-nya terisi
penuh. Elektron valensinya terisi dua elektron (s2), maka bilangan oksidasi yang
tertinggi adalah +2. Bilangan oksidasi Seng dan Cadmium hanya +2, sedangkan Raksa
+1 dan +2. Logam Seng dan Cadmium menyerupai perak, bersifat reaktif dan larut dalam
asam yang bukan pengoksidasi (Newton, 1994: 325).
Sifat-sifat khas unsur transisi berkaitan dengan adanya subkulit d yang terisi tidak penuh.
Semua unsur transisi periode keempat memenuhi definisi ini, kecuali zink. Pada tingkat
oksidasi nol (sebagian unsur) maupun pada tingkat oksidasi +2 (satu-satunya tingkat
oksidasi zink), subkulit 3d-nya terisi penuh.
Fe(CN)633+
5
26Fe : [18Ar] 3d
Fe(CN)642+
6
26Fe : [18Ar] 3d
Fe(CN)63- memiliki 1 elektron yang Fe(CN)64- tidak memiliki elektron yang tidak
tidak berpasangan, high spin.
High
spin
adalah
dibutuhkan
untuk
mendapatkan
5. Dikaitkan dengan sifatnya, jelaskan bahwa logam mangan sangat baik untuk campuran
baja (paduan). Jelaskan juga peran MnO2 dalam baterai-sel kering !
Jawab :
Mangan digunakan untuk membentuk banyak alloy yang penting. Logam mangan
sangat baik untuk campuran baja aliasi (paduan) dalam meningkatkan kualitas
tempaan baik dari segi kekuatan, kekerasan, dan kemampuan pengerasan. Karena
mangan dapat mengikat belerang, sehingga mencegah terjadinya FeS yang dapat
merapuhkan baja. Selain itu, mangan juga mampu mengikat oksigen sehingga dapat
mencegah terjadinya rongga-rongga (gelembung) pada baja yang terbentuk setelah
proses pendinginan dilakukan.
Peran MnO2 dalam baterai sel-kering yaitu sebagai katoda. MnO 2 dicampur dengan
NH4Cl dan ZnCl2 dalam air dan ditambah tepung kanji agar diperoleh medium pasta
yang kental-merekat untuk menghindari kebocoran. Campuran ini juga berfungsi
sebagai media elektrolit kering, dibungkus dengan lembaran Zn yang berfungsi
sebagai anode, sedangkan untuk katodenya (karbon) ditanamkan dibagian
tengahnya. Adapun reaksi yang terjadi adalah :
Anode (oksidasi) : Zn(s) Zn2+(aq) + 2eKatode (reduksi) : 2NH4+(aq) + 2MnO2(s) + 2e- Mn2O3(s) + 2NH3(aq) +
Zn(s) + 2NH
+
4 (aq)
H2O(l)
+ 2MnO2(s) Zn2+(aq) + Mn2O3(s) + 2NH3(aq) + H2O(l)
6. Tuliskan persamaan reaksi yang menunjukkan sifat amfoter dari kromium (III) oksida
Jawab :
Persamaan reaksi :
Sifat amfoter Cr3O3 dan (CrOH)3, dimulai dengan ionisasi Cr3+(aq) terhidrat.
[Cr(H2O)6]3+ (aq) + H2O Cr(H2O)5OH2+ (aq) + H3O (aq)
Struktur ion :
Aminaperak (I)
[Ag(NH3)2]+
heksasianoferat (II)
[Fe(CN)6]4-