WIHDAT AL WUJUD
(Studi Pemikiran Syeikh Abd Shamad al-Palimbani dalam
kitab Sayr al Salikin Ila Ibadat Rab al-Alamin)
Tugas Mata Kuliah: Studi Naskah Klasik Nusantara
Dosen Pengampu: Dr. Faisol Fatawi, M. Ag
al-Palimbani
menyebarkan
bukan
hanya
Belanda
yang
menundukkan
terus
menggiatkan
entitas-entitas
politik
usaha-usaha
muslim
di
nusantara.
Fokus dan konsen pada bidang tasawuf, al-Palimbani
menuangkan
pemikirannya
dalam
karya-karya
Ibnu
Arabi.
Meski
demikian,
al-Palimbani
Al-Palimbani
istri kedua dari Syeikh Abdul Jalil seorang gadis asli Palembang
bernama Raden Ranti. Al Palimbani memiliki dua saudara dari
istri pertama ayahnya Wan Zainab Putri Dato Sri Mahareja
Dewa yaitu Wan Abdu Qadir dan Wan Abdullah.
Ayah Al
ijazah
untuk
mendapatkan
ijazah
untuk
wa
Karamah
al-Mujahidin
Sabilillah
yang
di
Aceh.
Untuk
mencegah
apa
yang
tahun
menambahkan
1778
di
dalam
dalamnya
bahasa
soal-soal
Melayu
yang
dengan
dianggapnya
dua
catatan
2.
kuliah
dari
gurunya
al-Damanhuri.
Kitab
ini
3.
4.
5.
tertentu.
Namun
sayang
naskahnya
belum
6.
7.
16 Liaw Yock Fang, Sejarah Kesustraan Melayu Klasik, Jilid. II, (Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia, 2011), hlm. 7
17 Khamami Zada dkk, Intelektualisme Pesantren, (Diva Pustaka,
2003), hlm. 142
18 Lihat Alwi Shihab, Islam Sufistik, hlm. 71. Lihat Juga Khamami Zada,
dkk, Intelektualisme Pesantren, hlm. 143
19 Alwi Shihab, Islam Sufistik, hlm. 72. Lihat Juga Khamami Zada, dkk,
Intelektualisme Pesantren, hlm. 143-144
ibadah lahiriah.
Juz kedua membahas tentang adat yaitu mengenai hukum
dan adab yang berlaku pada adat seperti tata cara makanminum, pernikahan, hukum halal haram, muamalah, dan
sebagainya.
Juz ketiga membahas tentang muhlikat yaitu perkaraperkara yang membinasakan semua amal, yaitu maksiat
E. Analisis Konten
Sebagian kalangan
menyangsikan
corak
pemikiran
tasawuf al-Palimbani, apakah cenderung tasawuf sunni alGhazali atau tasawuf falsafi golongan Wihdatul Wujud yang
diajarkan Ibn Arabi.22 Namun jika kita lihat dari karya-karyanya
yang merupakan representatif dari pemikiran al-Palimbani,
dalam ajaran tasawufnya, al-Palimbani memberi tekanan kuat
pada
penyucian
pencarian
pikiran
mistisisme
dan
perilaku
spekulatif
dan
moral
ketimbang
filosofis.
Dengan
al-Ghazali.
Kitab
ini
berusaha
memadukan
wihdatul wujud Ibnu Arabi dengan prinsip-prinsip ajaran alGhazali. Kedua ajaran tokoh sufi tersebut tidak dipandang
sebagai dua aliran tasawuf yang berbeda dan tidak mungkin
disesuaikan,
tetapi
sebagai
ajaran
yang
dapat
saling
10
tarekat
yang
dikembangkannya
di
nusantara.
Sisi tasawuf falsafi al-Palimbani dapat kita lihat dari
tinjauannya dalam menyoroti kasus wahdat al wujud Ibnu
Arabi sendiri yang diungkapkan dalam 7 tingkatan wujud yang
juga sering disebut dengan tawhid al-shiddiq. Tujuh tingkatan
wujud ini pada dasarnya sama dengan doktrin wahdah alwujud Ibn Arabi yang menyatakan semua wujud ciptaan dapat
eksis hanya jika tuhan mengungkapkan diri-Nya.24 Namun alPalimbani
menafsirkannya
melalui
penjelasan
tentang
bahwa
al-Palimbani
berhasil
mendamaikan
11
al-Palimbani adalah:
Nafs al-ammarah
Nafs al-lawwamah
Nafs al mulhamah
Nafs al muthmainnah
Nafs al-radliyyah
Nafs al-mardliyyah
Nafs al-kamilah.
Upaya menaklukkan
hawa
nafsu
ini
menurut
al
12
seorang
salik
(penempuh
jalan
spiritual)
dalam
proses
jiwa)
maupun
7
Syeikh
proses
Abdul
spiritual
Muhyi
yang
sama
ternyata
dalam
13
tingkat
tertinggi
dari
jalan
spiritual
seseorang
adalah
kamil
al-mukammil
juga
sirnalah
sifat
nasut
dimulai
dengan
perjuangan
menundukkan
nafs
al-
.
: . :
29
14
alam al-ajsam.
Disebut
oleh
al-Palimbani
sebagai
akan
menghasilkan
hati
yang
jernih,
karena
dari
15
Pencipta,
dengan
memanfaatkan
keberkahan
yang
telah
Ketahuilah
bahwa
mengekalkan
zikir
itu
akan
mursyid
kejelekan
nafs
maupun
baiah
yang
dianggap
al-ammarah.
dari
mengetahui
Kemudian
mursyidnya
tentang
mengambil
tersebut.
murid
zikir
juga
16
serta
bergaul
: :
17
Kemudian
menempuh
nafs
diteruskan
al-mulhamah
lagi
yang
dengan
memiliki
perjalanan
sifat-sifat
18
billahi
(dengan
Allah),
yakni
dengan
qudrah
para
wali
Allah
yang
kamil
(sempurna)
lagi
19
keberkahannya
melalui
pengajian-pengajian.
20
Daftar Pustaka
Ali, Yunasril. Manusia Citra Ilahi; Pengembangan Konsep Insan
Kamil Ibn Arabi oleh al-Jilli, Jakarta: Paramadina, 1997
Al-Palimbani, Hidayat al-Salikin fi Maslak al-Muttaqin, Surabaya:
tt
Al-Palimbani, Sayr al Salikin ila Ibadat Rab al-Alamin, Juz III,
Indonesia: Dar Ihya Kutub al-Arabiyyah, tt
Atjeh, Abu Bakar, Pengantar Ilmu Tarekat; Uraian Tentang Mistik,
Solo: Ramadhani, 1963
Azra, Azyumardi. Jaringan Ulama Timur dan Kepulauan
Nusantara Abad XVII & XVIII, Jakarta: Kencana, 2003
Fadlullah Burhanpuri, Muhammad bin. al-Tuhfat al-Mursalah Ila
Ruh al-Naby, tt.
Muchtar, Ali, Shaykh Abd Shamad Al-Palimbani; Alim Nusantara
Abad Ke XVIII, Pathani;tt
Muhammad Khalil, Khalil. Al-Nafsu al-Basyariyyah Kama
Tahddatsa Anha al-Quran, Riyadh: Jamiatu al-Imam
Muhammad bin Saud al-Islamiyyah al-Idarah al-Ammah li
al-Tsaqafah wa al-Nasyr, 2001
Muhyi, Syeikh Abdul. Kitab Istiqlal Thariqah Qadiriyyah
Naqsyabandiyyah, tt.
Mulyati, Sri. Mutabara Tariqas (Notable Sufi Orders) in
Indonesian Islam, Jakarta: Puslitbang Lektur dan Khazanah
Keagamaan Kementrian Agama RI, 2011
Mulyati, Sri. Tasawuf Nusantara; Rangkaian Mutiara Sufi
Terkemuka, Jakarta: Kencana, 2006
Shihab, Alwi. Islam Sufistik; Islam Pertama dan Pengaruhnya
Hingga Kini di Indonesia, Jakarta: Mizan, 2001
Tamrin, Dahlan. Tasawuf Irfani, Malang: UIN Maliki Press, 2010
Umar, Muin. Terjemah Sair al-Salikin, Banda Aceh: Departemen
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Direktorat
Jenderal
Kebudayaan Museum Negeri Aceh, 1985
Yahya, M. Wildan. Menyingkap Tabir Spiritual Syeikh Abdul Muhyi
(Wali Pamijahan); Menapaki Jejak Para Tokoh Sufi
Nusantara Abad XVII-XVIII, Bandung: Refika Aditama, 2007
21
22