Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN


REPUBLIK INDONESIA

Disusun Oleh :
Kelompok : IV

1.
2.
3.
4.
5.

Agustina Sadononi
Anaztasya.M.Silalahi
Cynthia Putrie
Endah Puspita Dewi
Fitria Perdiana

NIM : PO.62.24.2.14.
NIM : PO.62.24.2.14.043
NIM : PO 62.24.2.14.046
NIM : PO.62.24.2.14.051
NIM : PO.62.24.2.14.053

KELAS : REGULER XVI

JURUSAN DIII KEBIDANAN


POLITEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA

2014

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.. i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah .. 2
1.3 Tujuan . 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pembukaan UUD1945 sebagai tata tertib hukum tertinggi 3
2.2 Pembukaan UUD1945 memenuhi syarat adanya tertib hukum Indonesia . 3
2.3 Pembukaan UUD1945 sebagai pokok kaidah Negara yang fundamental... 4
2.4 Pembukaan UUD1945 tetap terlekat pada kelangsungan hidup Negara 5
2.5 Pengertian pembukaan UUD1945... 6-7
2.6 Nilai nilai hukum Tuhan, hukum kodrat dan hukum yang terkandung dalam pembukaan
UUD1945 7
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ... 8
3.2 Saran .. 8
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PEMBUKAAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai dasar Negara, pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang dalam ilmu
kenegaraan populer disebut sebagai dasar filsafat Negara ( Philosofische Granslag ).
Pancasila merupakan suatu asas kerohanian Negara, sehingga merupakan suatu sumber nilai,
norma dan kaidah baik moral maupun hukum dalam Negara republik Indonesia. Kedudukan
pancasila yang demikian ini justru mewujudkan fungsinya yang pokok sebagai dasar Negara
republik Indonesia, yang manivestasinya dijabarkan dalam suatu peraturan perundang
undangan. Oleh karena itu pancasila merupakan sumber hukum dasar Negara baik yang
tertulis yaitu undang-undang dasar Negara maupun hukum dasar tidak tertulis atau convensi.
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan republik Indonesia yaitu pembagian
kekuasaan, lembaga-lembaga tinggi Negara, hak dan kewajiban warga Negara, keadilan
sosial dan lainnya diatur dalam suatu undang-undang dasar Negara. Pembukaan UUD 1945
dalam konteks ketatanegaraan republik Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting
karena merupakan suatu staasfundamentalnorm dan berada pada hierarki tertib hukum
tertinggi di Negara Indonesia.

1
1.2 Rumus Masalah
2. Bagaimana pembukaan UUD 1945 sebagai tertib hukum tertinggi?
3. Bagaimana pembukaan UUD 1945 memenui syarat adanya tertib hukum Indonesia?
4. Bagaimana pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah Negara yang fundamental?

5. Bagaimana pembukaan UUD 1945 tetap terletak pada kelangsungan hidup Negara
(17 Agutus 1945)?
6. Bagaimana pengertian isi pembukaan UUD 1945?
7. Nilai nilai hukum Tuhan, hukum kodrat dan hukum yang terkandung dalam
pembukaan UUD 1945?
1.3 Tujuan
2. Dapat memahami bagaimana pembukaan UUD 1945 sebagai tertib hokum tertinggi.
3. Dapat memahami bagaimana pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah Negara
yang fundamental.
4. Dapat memahami bagaimana pembukaan UUD 1945 tetap terletak pada
kelangsungan hidup Negara (17 Agutus 1945).
5. Dapat memahami bagaimana pengertian isi pembukaan UUD 1945.
6. Dapat memahami nilai nilai hukum Tuhan, hukum kodrat dan hukum yang
terkandung dalam pembukaan UUD 1945.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pembukaan UUD 1945 Sebagai Tertib Hukum Tertinggi
Di dalam pembukaan UUD 1945 terdapat rumusan dasar Negara Indonesia, yaitu
pancasila. Oleh karena itu, kedudukan kedudukan pembukaan UUD 1945 sangatlah tinggi.
Pembukaan UUD 1945 memiliki kedudukan sebagai tertib hukum tertinggi. Pada saat
pemerintahan melakukan amandemen terhadap UUD 1945, satu-satunya unsur dalam
sistematika UUD 1945 yang tidak diamandemen adalah Pembukaan UUD 1945. Pembukaan
UUD 1945 mungkin dapat dianggap sebagai Preambule yang lengkap, karena memenuhi

unsur-unsur politik, religius, moral dan mengandung ideology Negara ( State Ideology )
Pancasila.
Kedudukam pancasila sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah
sebagai sumber dari segala sumber hukum Indonesia.Pokok-pokok pikiran dalam pasal-pasal
UUD 1945 dapat di simpulkan bahwa pembukaan UUD 1945 sebagai sumber hukum positif
Indonesia. Dengan demikian seluruh peraturan perundang-undangan di Indonesia harus
bersumber pada pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya terkandung asas kerokhanian
Negara atau dasar filsafat Negara RI.
2.2 Pembukaan UUD 1945 Memenuhi Syarat Adanya Tertib Hukum Indonesia
Dalam Alinea keempat Pembukaan UUD 1945, termuat unsur-unsur yang menurut ilmu
hukum disyaratkan bagi adanya suatu tertib hukum di Indonesia yaitu suatu kerbulatan dan
keseluruhan peraturan-peraturan hukum.
Syarat-syarat tertib hukum yang dimaksud adalah meliputi empat hal yaitu :
- Adanya kesatuan subjek
- Adanya kesatuan asas kerokhanian
- Adanya kesatuan daerah
- Adanya kesatuan waktu
Pembukaan UUD 1945 secara hukum tidak dapat diubah. Hal ini sesuai dengan
ketetapan No. xx/MPRS/1966, juga ditegaskan dalam ketetapan No. V/MPR/1973, ketetapan
No. IX/MPR/1978, serta ketetapan No. III/MPR/1983.
3
2.3 Pembukaan UUD 1945 sebagai Pokok Kaidah Negara yang Fundamental
UUD sebagai hukum dasar tertulis mempunyai dasar-dasar pokok yang bersifat tidak
tertulis dan terpisah dari UUD, dan dalam hal ini yang dimaksudkan adalah pembukaan
UUD 1945 berkedudukan sebagai pokok kaidah Negara yang fundamental. Pokok kaidah
Negara yang fundamental menurut ilmu hukum tatanegara memiliki beberapa unsur mutlak
antara lain :
a. Dari segi terjadinya
Ditentukan oleh pembentuk Negara dan terjelma dalam suatu pernyataan lahir sebagai
penjelmaan kehendak pembentuk Negara, untuk menjadikan hal-hal tertentu sebagai
dasar-dasar Negara yang dibentuk.
b. Dari segi isinya :

Dari segi isinya pembukaan UUD 1945 memuat dasar-dasar pokok Negara sebagai
berikut :
- Dasar tujuan Negara
- Ketentuan diadakannya Undang-Undang Dasar Negara
- Bentuk Negara
- Dasar filsafat Negara
Pokok kaidah Negara yang fundamental menurut ilmu hukum mempunyai hakikat dan
kedudukan hukum yang tetap, terlekap pada kelangsungan hidup Negara dan berkedudukan
sebagai tertib hukum tertinggi maka secara hukum tidak dapat diubah, karena mengubah
pembukaan UUD 1945 sama halnya dengan pembubaran Negara Republik Indonesia
(Notonagoro, 1974 : 45)

4
2.4 Pembukaan UUD 1945 Tetap terlekat pada kelangsungan hidup Negara RI (17
Agustus 1945)
Pembukaan UUD 1945 memiliki hakikat kedudukan hukum yang kuat bahkan secara
yuridis tidak dapat di ubah, terlekat pada kelangsungan hidup Negara. Hal ini berdasarkan
alasan-alasan sebagai berikut :
a.
Pembukaan UUD 1945 sebagai staatsfundamentalnorm dari segi terjadinya ditentukan
oleh pembentuk Negara`
b. Pembukaan UUD 1945 pada hakikatnya merupakan suatu tertib hukum yang tertinggi
di Negara RI.
c. Dari segi isinya pembukaan UUD 1945 adalah merupakan pengejawantahan proklamasi
kemerdekaan bangsa Indonesia yang hanya satu kali terjadi.
2.5 Pengertian Isi Pembukaan UUD 1945
a. Alinea pertama
Dalam alinea pertama tersebut terkandung suatu pengakuan tentang nilai hak
kodrat yaitu yang tersimpul dalam kalimat Bahwa kemerdekaan adalah hak segala
bangsa.. hak kodrat adalah hak yang merupakan karunia dari Tuhan yang Maha Esa
yang melekat pada manusia sebagai makhluk individu dan mahluk sosial.

b. Alinea kedua
Alinea kedua ini sebagai suatu konsekuensi logis dari pernyataan akan kemerdekaan
pada aline pertama . Pengertian Negara yang merdeka adalah Negara yang benar-benar bebas
dari kekuasaan bangsa lain. Bersatu mengandung pengertian kebulatan kesatuan unsur utama
negara yaitu bangsa. Berdaulat diartikan dalam hubungannya dengan eksistensi negara yang
merdeka yang berdiri di atas kemampuan sendiri, kekuatan dan kekuasaannya sendiri berhak
dan bebas menentukan tujuan dan nasibnya sendiri, dan dalam kedudukannnya diantara
sesama bangsa dan Negara adalah memiliki derajat yang sama. Pengertian Negara Indonesia
yang adil yaitu Negara yang mewujudkan keadilan dalam kehidupan bersama. Cita-cita
bangsa dan Negara tentang kemakmuran diartikan sebagai pemenuhan kebutuhan manusia
baik material maupun spiritual,jasmaniah maupun rokhniah.
5
c. Alinea ketiga
Dinyatakannya kembali proklamasi pada alinea III Pembukaan UUD
1945,menunjukan bahwa pembukaan dengan proklamasi 17 Agustus 1945 adalah
merupakan satu kesatuan.Dalam pengertian inilah maka pembukaan UUD 1945,disebut juga
sebagai naskah proklamasi yang terinci.
d. Alinea Keempat
Dalam alinea keempat sebagai kelanjutan berdirinya Negara RI tanggal 17 Agustus
1945,dirinci lebih lanjut tentang prinsip-prinsip serta pokok-pokok kaidah pembentukan
pemerintahan Negara Indonesia.
Adapun isi pokok yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat
adalah meliputi empat hal yang merupakan prinsip-prinsippokok kenegaraan,yaitu:
1. Tentang Tujuan Negara
(a.) Tujuan khusus
-Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
-Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
(b.) Tujuan Umum
-Melaksanakan ketertibsn dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi
dan keadilan social.
2. Tentang Ketentuan

Diadakannya UUD NegaraKetetuan yang terdapat dalam alinea keempat inilah


yang merupakan dasar yuridis bahwa pembukaan UUD 1945,sehingga dengan demikian
pembukaan UUD 1945 memiliki kedudukan lebih tinggi dari pada pasal-pasal UUD
1945.
3. Tentang Bentuk Negara
Bentuk Negara Indonesia adalah Republik yang berkedaulatan rakyat.Negara
dari ,oleh dan untuk rakyat.Dengan demikian hal ini merupakan suatu norma dasar
Negara bahwa kekuasaan adalah di tangan rakyat.

6
4.

Tentang Dasar Filsafat Negara


Ketentuan ini terdapat dalam anak kalimat sebagai berikut:
.Dengan berdasar kepada Ketuhanan yang maha Esa.Kemanusiaan yang
adil dan beradab,Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,serta dengan mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia..

2.6 Nilai-nilai Hukum Tuhan,Hukum Kodrat, Hukum yang Terkandung dalam


Pembukaan UUD 1945
Telah dijelaskan bahwa di antara alinea I, II, II dan IV terdapat hubungan kesatuan. Oleh
karena itu dalam Pembukaan UUD 1945 alinea I, II, III terkandung nilai-nilai hukum kodrat
(alinea I) yang konsekuensinya direalisasikan dalam alinea II, dan hukum Tuhan dan
hukum etis (alinea III), yang kemudian dijelmakan dalam alinea IV yang merupakan dasar
bagi peksanaan hukum positif Indonesia.
Hubungan keempat hukum tersebut adalah sebagai berikut bahwa hukum Tuhan,
hukum kodrat dan hukum etis berturut-turut merupakan sumber bahan dan sumber nilai
bagi negara dan hukum positif Indonesia.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Sebagai dasar Negara,Pancasila merupakan suatu asas kerokhanian atau sebagai filsafat
Bangsa Indonesia.
2. Kedudukan Pancasila dalam pembukaan UUD 1945 adalah sebagai sumber dari segala
sumber hokum Indonesia.
3. Kedudukan Pembukaan UUD 1945 memiliki 2 aspek yang sangat fundamental yaitu :
Memberikan factor-facktor multak bagi terwujudnya tertib hukum Indonesia dan,
Memasukan diri alam tertib hokum Indonesia sebagai tertib hokum tertinggi
4. Negara Indonesia adalah Negara demokrasi yang berdasarkan atas hokum, oleh karena itu
segala aspek dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara di atur dalam suatu system
peraturan perundang-undangan.
3.2 Saran
Berupaya sebagai mahasiswa yang mampu mewujudkan semangat jiwa muda yang dapat
membangun Negara Indonesia yang mandiri, bersatu dan damai walaupun berbeda agama, suku,
dan budaya, serta dapat berpikir Rasional, Demokratis, dan Kritis dalam menuntaskan segala
masalah yang ada di Negara kita. Dengan cara cinta tanah air dan rela berkorban bagi bangsa
Indonesia, serta menjunjung tinggi nilai nasionalisme dan persaudaraan antar agama, ras atau
suku bagi semua bangsa Indonesia agar tidak terjadi perpecahan ataupun perselisihan antar
bangsa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
http://rofikandihidayatulloh.blogspot.com/2012/12/pancasila-dalam-konteksketatanegaraan.html
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20111018232129AA3YB8r
http://blog.umy.ac.id/suhe08/2011/12/14/pancasila-dalam-konteks-ketatanegaraan-republikindonesia/

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan KaruniaNya kami dapat menyelasaikan makalah yang berjudul Pancasila Dalam Konteks
Ketatanegaraan RIini dengan baik dan sesuai pada waktunya.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Pancasila yang
telah memberi arahan baik langsung maupun tidak langsung dalam proses pengerjaan makalah
ini.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman terhadap makna yang terkandung
dalam Pancasila yang berhubungan erat dengan kehidupan sehari-hari dalam menjunjung tinggi
nilai nasionalisme dan persaudaraan antar agama, ras atau suku bagi semua bangsa Indonesia.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi kita semua untuk mampu
mencapai kehidupan yang lebih baik dalam berbangsa dan bernegara.

Palangka Raya,18 September 2014

Tim Penyusun
(Kelompok IV)

Anda mungkin juga menyukai