Anda di halaman 1dari 2

Salah satu bentuk partisipasi politik menurut Almond adalah pengajuan petisi.

Seperti
kita ketahui dengan mobilitas masyarakat yang sangat tinggi sejak tahun 2011 Change.org hadir
untuk memberikan wadah bagi masyarakat untuk berpartisipasi politik dengan mengisi petisi
lewat online. Mereka memilih media online untuk pengumpulan petisi karena apabila
menggunakan media cetak seperti Koran dengan kebiasaan masyarakat masih jarang
mengandalkan bahan bacaan kemungkinan tingkat partisipasi masyarakat masih kecil, selain itu
apabila mengandalkan unjuk rasa atau aksi damai harus ada banyak pertimbangan terutama dari
biaya, waktu, koordinasi dengan pihak terkait, dan juga tempat sehingga dirasa akan mendapat
partisipasi yang sedikit dari masyarakat. Change.org telah mengeluarkan beberapa petisi dan
terbukti mendapat respon dari para pengambil kebijakan dengan jumlah partisipasi sampai
ratusan ribu orang. Sampai sekarang jumlah anggota yang terdaftar di Change.org sampai saat ini
sudah menyapai satu juta lebih. Beberapa petisi yang paling banyak mendapat perhatian
diantaranya petisi tentang menolak pembekuan gojek, petisi tentang kriminalisasi KPK, dan yang
terbaru yang mendapat pertisipasi hingga 62.034 pendukung yaitu petisi tentang desakan
pembahasan Undang-undang Kekerasan Seksual terkait kasus YY yang dianggap masih kurang
adil karena hukuman bagi para pelaku masih kurang. Salah-satu kasus yang mendapat dukungan
lebih dari 90.000 orang adalah petisi tentang papa minta saham yang dilakukan oleh Setya
Novanto.

Metrotvnews.com,
demokrasi

digital

Jakarta:
sepanjang

Gerakan
2015

mengalami pertumbuhan yang signifikan.


Gerakan netizen atas isu ataupun kasus
tertentu yang tertuang lewat petisi online
terus meningkat masif.
Indikatornya, dapat terlihat dari meningkatnya jumlah pengguna wadah petisi online Change.org
Indonesia. Pada 2014 tercatat ada 900 ribu pengguna wadah petisi itu. Namun, hingga akhir
tahun ini, Change.org menyatakan punya 1,9 juta pengguna.
Direktur Komunikasi Change.org Indonesia, Desmarita Murni mengatakan, pertumbuhan netizen
menggunakan petisi online yang besar ini berimplikasi pada kemenangan-kemenangan petisi

yang ada. Sepanjang 2015 saja, situs wadah petisi online ini mengklaim ada 536.099 pengguna
yang meraih kemenangan melalui petisi di Change.org.
Dan petisi yang terakhir dan yang banyak menjadi perhatian masyarakat yakni soal skandal
'Papa Minta Saham' yang ditujukan agar Setya Novanto mundur dari kursi Ketua DPR. Petisi itu
dibuat oleh seorang dosen komunikasi bernama A Setiawan Abadi. Dosen komunikasi dan ilmu
politik di salah satu universitas swasta tanah air itu membuat petisi mendesak Novanto turun dan
disebar melalui Change.org.
Petisi tersebut meraih 90 ribu tanda tangan netizen. Meski tak secara langsung membuat
lengsernya Novanto dari kursi Ketua DPR, menurut Desma, petisi tersebut setidaknya bisa jadi
sikap rakyat atas kasus Novanto.
"Ini merupakan kemenangan rakyat. Meskipun MKD tidak memutuskan pelanggaran apa-apa
karena berdalih Setya Novanto mundur sebelum putusan," tandas dia.
Kondisi ini menunjukkan bahwa demokrasi digital di Indonesia telah berkembang dengan baik.
Menurut Desma, melalui media sosial, jutaan orang dapat terfasilitasi, terdanai, hingga
termobilisasi dengan cepat dan efektif.
"Kita tak lagi terbatas oleh sistem birokrasi berlapis hanya untuk menyampaikan usulan, kritik,
atau dukungan kepada pengambil kebijakan," pungkas Desma.

Anda mungkin juga menyukai