Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN KASUS

MALNUTRISI PADA
ANAK DENGAN TB

dr. Triaji Baskoro Alam


Rivai

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

TB
MILIER

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular


langsung yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan
serius yang dihadapi dunia, terutama di negaranegara yang sedang berkembang termasuk
Indonesia.
Meski sudah ditetapkan sebagai Global Emergency
pada tahun 1992 oleh WHO, Setiap tahunnya
diperkirakan 9 juta kasus TB baru dan 2 juta di
antaranya meninggal. Dari 9 juta kasus baru TB di
seluruh dunia, 1 juta adalah anak usia <15 tahun.
Dari seluruh kasus anak dengan TB, 75%
didapatkan di dua puluh dua negara dengan beban
TB tinggi (high burden countries). Dilaporkan dari
berbagai negara presentase semua kasus TB pada
anak berkisar antara 3% sampai >25%.

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

2005 diperkirakan kasus TB naik 58% dari tahun 1990, 90% di


antaranya terjadi di negara berkembang.
Amerika Serikat dan Kanada peningkatan TB pada anak berusia
0-4 tahun (19%), usia 5-15 tahun (40%). Di negara berkembang, TB
pada anak berusia <15 tahun adalah 15% dari seluruh kasus TB.

Indonesia menunjukkan proporsi kasus TB Anak di antara semua


kasus TB pada tahun 2010 adalah 9,4%, kemudian menjadi 8,5%
pada tahun 2011 dan 8,2% pada tahun 2012. Kasus TB Anak
dikelompokkan dalam kelompok umur 0-4 tahun dan 5-14 tahun,
dengan jumlah kasus pada kelompok umur 5-14 tahun yang lebih
tinggi dari kelompok umur 0-4 tahun.

Tuberkulosis milier termasuk salah satu bentuk TB dengan gejala


klinis
berat dan merupakan 37% dari seluruh kasus TB, dengan angka
kematian yang tinggi (dapat mencapai 25% pada bayi).

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

MALNUTRISI

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

keadaan dimana tubuh tidak mendapat


asupan gizi yang cukup
Kurangnya asupan makanan dan adanya
penyakit merupakan penyebab langsung
malnutrisi. Penyakit, terutama penyakit
infeksi, mempengaruhi jumlah asupan
makanan dan penggunaan nutrien oleh
tubuh.
Tercatat satu dari tiga anak di dunia
meninggal setiap tahun akibat buruknya
kualitas nutrisi. Sebuah riset juga
menunjukkan setidaknya 3,5 juta anak
meninggal tiap tahun karena kekurangan
gizi serta buruknya kualitas makanan.

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

MALNUTRISI

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

WHO memperkirakan bahwa 54 persen


kematian anak disebabkan oleh keadaan gizi
yang buruk. Sementara masalah gizi di
Indonesia mengakibatkan lebih dari 80 persen
kematian anak.
Kaitan antara TB dengan malnutrisi telah
diketahui selama ribuan tahun. Sejak dulu
penyakit ini sering diilustrasikan dengan
pasien malnutrisi.
Sebuah penelitian di India Selatan pada tahun
2006 mengatakan pasien malnutrisi 11 kali
lebih rentan untuk menderita infeksi TB.
WHO, melalui sebuah penilitian pada tahun
2010 mengatakan kondisi malnutrisi
meningkatkan resiko infeksi TB hingga 3 kali
lipat.

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

IDENTITAS
PASIEN
Nama

An. I.P.

Umur

11 Tahun

Jenis Kelamin

Laki-laki

Nama Ayah / Ibu

Tn R. / Ny. H.M.

Pekerjaan Ayah / Ibu Petani / Ibu Rumah Tangga


Suku/Bangsa

Gorontalo / Indonesia

Alamat

Randangan, Pohuwato

Tanggal Pemeriksaan 25 Agustus 2015 Jam 11.35 WITA

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
Panas dan batuk dialami sejak 1 bulan terakhir

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien pindahan dari Poliklinik anak dengan keluhan panas
dialami sejak 1 bulan terakhir, panas sumer sumer bersifat
hilang timbul. Batuk juga dialami 1 bulan terakhir. Terjadi
penurunan Berat Badan yang Signifikan bersamaan dengan
keluhan. Berat Badan tertinggi 20 kg 2 bulan yang lalu. Nafsu
makan menurun, BAB / BAK tidak ada keluhan.

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

ANAMNESIS

KELUHAN PENYAKIT DAHULU


Pasien dengan Down Syndrome dan Global Development Delayed

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Adanya penderita TB paru dalam keluarga disangkal (Ri wayat
kontak tidak ada)

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum Tampak sakit sedang, Kesan Visible Severe Wasting
Tanda Vital
KEPALA
MATA

T: 100/60 mmHg

N: 96 x/m

R: 22 x/m

S: 37,4C

Normocephal, Rambut coklat tidak mudah dicabut, Mongoloid Face


Conj. Anemis (-), Scl. Ikterik (-), Udeme Palpebra (-)

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

PEMERIKSAAN FISIK
LEHER

Pembesaran KGB (+)

THORAKS

Cor
: SI-II normal, Bising (-)
Pulmo : Retraksi (-) Sp. Bronkovesikuler, Rhonki +/+ , Wheezing -/-

ABDOMEN
EKSTREMITAS

Cembung, Bising usus (+), hepar dan lien tidak teraba, Turgor
kulit kesan menurun
Akral hangat, edema (-)

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

STATUS
GIZI

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

Tgl Pmx
Tgl Lahir

: 25-8-2015
: 24-5-2004

Umur
hr

: 11 thn 3 bln 1

BB aktual : 14 kg
TB aktual : 109,5 cm
BB baku TB aktual : 18,5 kg
Perhitungan Status Gizi
Menurut Waterlow :
BB/TB % = 14
18,5
= 75,6 %

x 100%

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

STATUS
GIZI

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

PEMERIKSAAN PENUNJANG
0
Tidak
dilakukan

2
1
1
1
0
1

Tanpa uji tuberkulin

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium

Laboratorium

Haemogoblin

6,4

MCV

74

LED

110

MCH

18

MCHC

24

Leukosit

21.000

Eritrosit

3,5 juta

Trombosit

423.000

PCV

26 %

GDS

64

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

DIAGNOSIS KERJA
Tuberkulosis Milier
Gizi Buruk Kondisi V
Down Syndrome
Global Development
Delayed

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

TERAPI
IVFD D5% NS 1200 cc/24 jam
Pasang NGT
Inj. Ceftriaxone 2 x 700 mg IV
Paracetamol 3 x 250 mg tab
As. Folat 5 mg tab Kemudian 1 x 1 mg
Vit. A 1 x 100.000 I.U
Multivitamin tanpa FE
Mulai Pemberian OAT RHZE : 210/140/420/280
Prednison 2-2-2 tab
Pemberian segera 50 ml air gula
Pemberian SUSU F75 / Dancow 8 x 150 cc via Syring Pump 30 menit
Bubur 3 x 1 / hari
Pro Transfusi PRC 150 cc

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

FOLLOW UP Harian
S

Hari I
26 / 8 /
2015

KU : Sedang,
Batuk (+)
Panas (+)
Visible Severe
Makan (+)
Wasting
VS : N : 100 R:
sedikit
Susu Via NGT
22
SB: 38
Kep : Mongoloid
BAB/BAK
Biasa
face
Leher :
pembesaran KGB
(+)
Thoraks : Rh +/+
Abd : Turgor kulit
kesan menurun
Ext : Akral hangat

A
TB Milier
Gizi buruk
Kondisi V,
Fase
Stabilisasi
Down
Syndrome
GDD

P
IVFD Aff tutup
Inj. Ceftriaxone 2 x 700 mg
IV (2)
PCT 3 x 250 mg tab
As. Folat 1 x 1 mg
Vit. A 1 x 100.000 I.U
Multivitamin tanpa FE
OAT RHZE :
210/140/420/280 ( hr I)
Prednison 2-2-2 tab
Pemberian Susu F75 /
Dancow
8 x 150 cc via
Syring Pump 30 menit
Bubur 3 x 1 / hari
Pro Transfusi PRC 150 cc

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

FOLLOW UP Harian
S

Hari II
27 / 8 /
2015

KU : Sedang,
Batuk (+)
Makan (+)
Visible Severe
sedikit
Wasting
Susu Via NGT VS : N : 112 R:
BAB/BAK
22
SB: 36,3
Kep : Mongoloid
Biasa
face
Leher :
pembesaran KGB
(+)
Thoraks : Rh +/+
Abd : dbn
Ext : Akral hangat

A
TB Milier
Gizi buruk
Kondisi V,
Fase
Stabilisasi
Down
Syndrome
GDD

P
Inj. Ceftriaxone 2 x 700 mg
IV (3)
PCT 3 x 250 mg tab (k/p)
As. Folat 1 x 1 mg
Vit. A 1 x 100.000 I.U
Multivitamin tanpa FE
OAT RHZE :
210/140/420/280 ( hr 2)
Prednison 2-2-2 tab
Pemberian Susu F75 /
Dancow
4 x 150 cc 4 x
175 cc selang-seling via
Syring Pump 30 menit
Bubur 3 x 1 / hari
Cek Lab Post transfusi

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

FOLLOW UP Harian

Hari III
28 / 8 /
2015

Batuk (+)
Panas (+)
Makan (+)
sedikit
Susu Via NGT
BAK Biasa
BAB cair 3 x,
ampas (+)
lendir (+)
darah (-)

KU : Sedang,
Visible Severe
Wasting
VS : N : 118 R:
26
SB: 38
Kep : Mongoloid
face
Leher :
pembesaran KGB
(+)
Thoraks : Rh +/+
Abd : turgor kulit
kembali cepat
Ext : Akral hangat

A
TB Milier
Gizi buruk
Kondisi III,
Fase Transisi
Diare akut
tanpa
dehidrasi
Down
Syndrome
GDD

P
IVFD KAEN 3B 1000 cc/24
jam
Inj. Ceftriaxone 2 x 700 mg
IV (4)
PCT 3 x 250 mg tab
As. Folat 1 x 1 mg
Vit. A 1 x 100.000 I.U
Multivitamin tanpa FE
OAT RHZE :
210/140/420/280 ( hr 3)
Prednison 2-2-2 tab
Pemberian Susu F75 /
Dancow
4 x 150 cc 4 x
175 cc selang-seling via
Syring Pump 30 menit
Bubur 3 x 1 / hari

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

FOLLOW UP Harian

Hari IV
29 / 8 /
2015

Batuk (+)
Panas (+)
Makan (+)
sedikit
Susu Via NGT
BAK Biasa
BAB cair 4 x,
ampas (+)
lendir (+)
darah (-)
Perut
kembung

KU : Sedang,
Visible Severe
Wasting
VS : N : 112 R:
22
SB: 38
Kep : Mongoloid
face
Leher :
pembesaran KGB
(+)
Thoraks : Rh +/+
Abd : turgor kulit
kembali cepat
Ext : Akral hangat

A
TB Milier
Gizi buruk
Kondisi III,
Fase Transisi
Diare akut
tanpa
dehidrasi
Down
Syndrome
GDD

P
IVFD KAEN 3B 500 cc/24
jam
Inj. Ceftriaxone 2 x 700 mg
IV (5)
PCT 3 x 250 mg tab
As. Folat 1 x 1 mg
Vit. A 1 x 100.000 I.U
Multivitamin tanpa FE
OAT RHZE :
210/140/420/280 ( hr 4)
Prednison 2-2-2 tab
Pemberian Susu F100 /
Entrakid 8 x 150 cc via
Syring Pump 30 menit
Bubur 3 x 1 / hari
Zink 1 x 20 mg

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

FOLLOW UP Harian
S

Hari V
30 / 8 /
2015

KU : Sedang,
Batuk (+)
Panas (-)
Visible Severe
Makan (+)
Wasting
VS : N : 106 R:
sedikit
Susu Via NGT
22
SB: 36,3
Kep : Mongoloid
BAK Biasa
BAB cair (-)
face
Leher :
pembesaran KGB
(+)
Thoraks : Rh +/+
Abd : turgor kulit
kembali cepat
Ext : Akral hangat

A
TB Milier
Gizi buruk
Kondisi V,
Fase Transisi
Down
Syndrome
GDD

P
IVFD KAEN 3B 500 cc/24
jam
Inj. Ceftriaxone 2 x 700 mg
IV (6)
PCT 3 x 250 mg tab (k/p)
As. Folat 1 x 1 mg
Vit. A 1 x 100.000 I.U
Multivitamin tanpa FE
OAT RHZE :
210/140/420/280 ( hr 5)
Prednison 2-2-2 tab
Pemberian Susu F100 /
Entrakid 8 x 150 cc via
Syring Pump 30 menit
Bubur 3 x 1 / hari
Zink 1 x 20 mg

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

FOLLOW UP Harian
S

Hari VI
31 / 8 /
2015

KU : Sedang,
Batuk (+)
Panas (-)
Visible Severe
Makan (+)
Wasting
VS : N : 106 R:
sedikit
Susu Via NGT
22
SB: 36,3
Kep : Mongoloid
BAK Biasa
BAB cair (-)
face
Leher :
pembesaran KGB
(+)
Thoraks : Rh +/+
Abd : turgor kulit
kembali cepat
Ext : Akral hangat

A
TB Milier
Gizi buruk
Kondisi V,
Fase Transisi
Down
Syndrome
GDD

P
IVFD KAEN 3B 500 cc/24
jam
Inj. Ceftriaxone 2 x 700 mg
IV (7)
PCT 3 x 250 mg tab (k/p)
As. Folat 1 x 1 mg
Vit. A 1 x 100.000 I.U
Multivitamin tanpa FE
OAT RHZE :
210/140/420/280 ( hr 6)
Prednison 2-2-2 tab
Pemberian Susu F100 /
Entrakid 8 x 150 cc via
Syring Pump 30 menit
Bubur 3 x 1 / hari
Zink 1 x 20 mg

PEMBAHASAN

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

TB MILIER PADA ANAK


Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang
disebabkan oleh Mycobacterium tuberkulosis
TB milier terjadi oleh karena adanya penyebaran
secara hematogen dan diseminata, bisa ke seluruh
organ, tetapi gambaran milier hanya dapat dilihat
secara kasat mata pada foto torak. Terjadinya TB
milier dipengaruhi oleh 3
faktor, yaitu:
kuman M. tuberculosis (jumlah dan virulensi),
status imunologis pasien (nonspesifik dan
spesifik), seperti infeksi HIV, malnutrisi, infeksi
campak, pertusis, diabetes melitus, gagal ginjal,
keganasan, dan penggunaan kortikosteroid
jangka lama
faktor lingkungan (kurangnya paparan sinar
matahari, perumahan yang padat, polusi udara,
merokok, penggunaan alkohol, obat bius, serta
sosioekonomi).

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

Diagnosis TB pada Anak


Gejala sistemik/umum TB anak adalah sebagai
berikut:
Berat badan turun tanpa sebab yang jelas atau berat
badan tidak naik dengan adekuat atau tidak naik
dalam 1 bulan setelah diberikan upaya perbaikan
gizi yang baik.
Demam lama (=2 minggu) dan/atau berulang tanpa
sebab yang jelas (bukan demam tifoid, infeksi
saluran kemih, malaria, dan lain-lain). Demam
umumnya tidak tinggi.
Batuk lama =3 minggu, batuk bersifat non-remitting
(tidak pernah reda atau intensitas semakin lama
semakin parah) dan sebab lain batuk telah dapat
disingkirkan.
Nafsu makan tidak ada (anoreksia) atau berkurang,
disertai gagal tumbuh (failure to thrive).
Lesu atau malaise, anak kurang aktif bermain.
Diare persisten/menetap (>2 minggu) yang tidak
sembuh dengan pengobatan baku diare.

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

Diagnosis TB pada Anak


Gejala klinis spesifik terkait organ
Tuberkulosis kelenjar (terbanyak di daerah
leher atau regio colli): Pembesaran KGB
multipel (>1 KGB), diameter =1 cm,
konsistensi kenyal, tidak nyeri, dan kadang
saling melekat atau konfluens.
Skrofuloderma: Ditandai adanya ulkus disertai
dengan jembatan kulit antar tepi ulkus (skin
bridge).
Tuberkulosis organ-organ lainnya, misalnya
peritonitis TB, TB ginjal dicurigai bila
ditemukan gejala gangguan pada organ-organ
tersebut tanpa sebab yang jelas dan disertai
kecurigaan adanya infeksi TB.

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

Diagnosis TB pada Anak

Anak didiagnosis TB jika


jumlah skor = 6 (skor
maksimal 13)

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

Diagnosis TB pada Anak


Pemeriksaan Penunjang dengan
Foto Thoraks :
Lesi milier dapat terlihat pada foto toraks
dalam waktu 23 minggu setelah
penyebaran kuman secara hematogen.
Gambarannya sangat
khas, yaitu berupa tuberkel halus (millii)
yang tersebar merata di seluruh
lapangan paru, dengan bentuk yang
khas dan ukuran yang hampir seragam
(13 mm).

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

Pada pasien ini dengan ditemukan


adanya:
keluhan panas sumer-sumer hilang
timbul yang dialami > 2 minggu
Keluhan batuk yang dialami 1
bulan terakhir
Penurunan berat badan
Aanoreksia
Pembesaran Kelenjar getah bening
Skor TB = 6 (tanpa uji tuberkulin)
Gambaran foto thoraks kesan TB
Milier.
Maka di diagnosis dengan

Tuberkulosis Milier

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

Pengobatan TB pada anak


Tatalaksana medikamentosa TB Anak terdiri
dari terapi dan profilaksis. Terapi TB diberikan
pada anak yang sakit TB, sedangkan
profilaksis TB diberikan pada anak yang
kontak TB (profilaksis Primer)
Pengobatan TB pada anak dibagi dalam 2
tahap:
Tahap intensif, selama 2 bulan pertama.
Pada tahap intensif, diberikan minimal 3
macam obat, tergantung hasil pemeriksaan
bakteriologis dan berat ringannya penyakit.
Tahap Lanjutan, selama 4-10 bulan
selanjutnya, tergantung hasil pemeriksaan
bakteriologis dan berat ringannya npenyakit.

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

Pengobatan TB pada anak

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

Pengobatan TB pada anak

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

GIZI BURUK
klinis : sangat kurus , lemak & otot tipis / habis
atau kurus & bengkak pada kedua kaki.
Antropometris : BB / PB < - 3 sd atau BB / PB <
70% median atau lila < 11,0 cm.

Gizi buruk merupakan status kondisi


seseorang yang kekurangan nutrisi,
atau nutrisinya di bawah standar

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

Faktor Resiko GIZI BURUK


Asupan Makanan
Status Sosial Ekonomi
Pendidikan Ibu
Penyakit penyerta
Berat badan lahir rendah
Kelengkapan Imunisasi
ASI

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

Manifestasi Klinis GIZI BURUK


Manifestasi Klinis Marasmus

Manifestasi Klinis Kwashiorkor

Pertumbuhan berkurang atau terhenti


Anak masih menangis walaupun telah
mendapat minum atau disusui
Konstipasi atau Diare. Bila anak
menderita diare maka akan terlihat
berupa bercak hijau tua yang terdiri dari
lendir dan sedikit tinja
Jaringan dibawah kulit akan menghilang,
sehingga kulit kehilangan turgornya dan
keriput
Pada keadaan berat, lemak pipi pun
menghilang sehingga wajah penderita
seperti wajah orang tua
Iga gambang yaitu tulang rusuk yang
menonjol
Vena superfisialis tampak jelas
Perut membuncit atau cekung dengan
gambaran usus yang jelas
Atrofi otot

Gejala terpenting adalah pertumbuhan


yang terganggu.
Perubahan mental. Biasanya penderita
cengeng dan pada stadium lanjut
menjadi apatis.
Edema baik ringan maupun berat.
Anoreksia hebat
Rambut kepala mudah dicabut, kusam
dan berwarna merah seperti rambut
jagung.
Pada sebagian penderita ditemukan
perubahan kulit yang khas untuk
kwashiorkor, yaitu crazy pavement
dermatosis
Pembesaran hati merupakan gejala yang
sering ditemukan. Kadang-kadang batas
hati terdapat setinggi pusat.
Anemia ringan selalu ditemukan.

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

Diagnosis GIZI BURUK


Diagnosis ditegakkan berdasarkan tanda dan gejala
klinis

serta

pengukuran

antropometri.

Anak

didiagnosis gizi buruk apabila:


BB/TB < -3 SD atau <70% dari median (marasmus)
Edema pada kedua punggung kaki sampai seluruh
tubuh (kwashiorkor: BB/TB >-3SD atau marasmikkwashiorkor: BB/TB <-3SD

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

Diagnosis GIZI BURUK


Secara klinis :
Lemak dada, pinggul & punggung tipis
Tampak iga depan, selangka & tulang Pinggul
Tampak iga belakang, belikat, spina tulang punggung
& tulang duduk
Lemak / otot anggota gerak tipis
Bagian atas - lengan tampak kecil
Bagian bawah - tungkai tampak kecil
Lemak daerah kepala tipis
Lemak pipi habis - pipi tampak cekung
Lemak mata habis - mata tampak cekung

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

Diagnosis GIZI BURUK

dr. Triaji Baskoro Alam Rivai

RSUD Pohuwato 2015 - 2016

Pada pasien ini di diagnosis dengan Gizi


Buruk karena ditemukan adanya :
Terdapat manifestasi klinis Marasmus,
dimana anak tampak sangat kurus.
Pada pemeriksaan Antropometri dengan
menggunakan Growth Chart Down
Syndrome : dibawah persentil 5 (Sangat
Kurus)
Diagnosis Gizi Buruk Kondisi V karena
tidak ditemukan adanya Syok, Letargis,
dan Muntah / diare / dehidrasi.

TERIMA KASIH

dr. Triaji Baskoro Alam


Rivai

Anda mungkin juga menyukai