Kode Log.0012.002.001
Kode Log.0012.002.001
MENGUKUR LISTRIK/ELEKTRONIKA
LOG.OO12.002.00
BUKU INFORMASI
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
KATA PENGANTAR
Modul pelatihan berbasis kompetensi merupakan salah satu media pembelajaran yang
dapat digunakan sebagai media transformasi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
kepada peserta pelatihan untuk mencapai kompetensi tertentu berdasarkan program
pelatihan yang mengacu kepada Standar Kompetensi.
Modul pelatihan ini berorientasi kepada pelatihan berbasis kompetensi (Competence
Based Training) diformulasikan menjadi 3 (tiga) buku, yaitu Buku Informasi, Buku Kerja
dan Buku Penilaian sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penggunaannya
sebagai referensi dalam media pembelajaran bagi peserta pelatihan dan instruktur, agar
pelaksanaan pelatihan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Untuk memenuhi kebutuhan pelatihan berbasis kompetensi tersebut, maka disusunlah
modul pelatihan berbasis kompetensi dengan judul Mengukur Listrik / Elektronika
yang mengacu pada SKKNI Sektor Industri Pengolahan Sub Sektor Industri Barang dari
Logam Bidang Jasa Industri Pengelasan Sub Bidang Pengelasan SMAW yang telah
ditetapkan dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. Nomor
KEP.342/MEN/X/2007.
Kami menyadari bahwa modul yang kami susun ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan agar tujuan
dari penyusunan modul ini menjadi lebih efektif.
Demikian kami sampaikan, semoga Tuhan YME memberikan tuntunan kepada kita dalam
melakukan berbagai upaya perbaikan dalam menunjang proses pelaksanaan pelatihan di
lembaga pelatihan kerja.
Jakarta,
Nopember 2013
DIREKTUR
STANDARDISASI KOMPETENSI
DAN PROGRAM PELATIHAN
Halaman: 1 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
DAFTAR ISI
STANDAR
KOMPETENSI
KERJA
NASIONAL
(SKKNI)
DAN
SILABUS
Halaman: 2 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
Halaman: 3 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
BAB I
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI)
DAN SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK)
LOG.OO12.002.01
2. JUDUL UNIT
Mengukur listrik/elektronik
3. DESKRIPSI UNIT
Unit
ini
menggambarkan
kegiatan
pengukuran
sesuai,
melaksanakan
melakukan
pengukuran
serta
peralatan
ukur
pemeliharaan
Pengukuran
5. Bobot Unit
6. Unit Prasyarat
ELEMEN
KOMPETENSI
1. Menggunakan
peralatan
pengukur listrik
2.
1.2
untuk mengukur
variabel
Memelihara
2.1
peralatan
pengukur listrik.
7. BATASAN VARIABEL
Unit ini meliputi pengukuran tegangan, arus, hambatan, daya listrik, frekuensi,
dll pada rangkaian arus bolak-balik (AC) dan arus searah (DC) sampai tegangan
1000V, dengan menggunakan peralatan pengukur yang tepat. Peralatan ini
Judul Modul: Mengukur Listrik/Elektronika
Buku Informasi
Versi: 2013
Halaman: 4 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
8. PANDUAN PENILAIAN
a. Konteks penilaian
Unit ini sebaiknya dinilai pada lokasi kerja, di luar lokasi kerja atau kombinasi
keduanya. Kompetensi dalam unit ini ditunjukkan oleh individu yang bekerja
sendiri atau bekerja dalam suatu tim/kelompok. Lingkungan penilaian
sebaiknya tidak merugikan calon (siswa yang akan dinilai).
b. Kondisi Penilaian
Calon (siswa yang akan dinilai) akan menggunakan seluruh perkakas,
perlengkapan, material dan dokumentasi yang diperlukan. Calon (siswa yang
akan dinilai) diijinkan untuk mengacu pada dokumen-dokumen berikut:
1) Prosedur kerja yang relevan.
2) Spesifikasi produk dan fabrikasi yang relevan.
3) Kode-kode,
standar-standar,
manual-manual,
dan
bahan-bahan
referensi yang
relevan.
4) Calon (siswa yang akan dinilai) akan diminta untuk:
a) Secara lisan, atau dengan cara-cara komunikasi lainnya, menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh penilai.
b) Menyebutkan kolega-kolega/rekan kerja yang dapat didekati untuk
mendapatkan bukti-bukti kompetensi apabila diperlukan.
c) Menunjukkan bukti sertifikat/penghargaan pelatihan-pelatihan di luar
Judul Modul: Mengukur Listrik/Elektronika
Buku Informasi
Versi: 2013
Halaman: 5 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
kerja yang berhubungan dengan unit ini. Penilai harus yakin bahwa
calon (siswa yang akan dinilai) tersebut dapat melakukan secara
cakap dan konsisten seluruh elemen-elemen unit ini seperti yang
telah ditetapkan dalam kriteria-kriteria, termasuk pengetahuan yang
diperlukan.
c. Aspek Kritis
Unit ini dapat dinilai bersama dengan unit-unit lain mengenai keselamatan
(safety), kualitas, komunikasi, penanganan material, pencatatan dan
pelaporan
yang
listrik/elektronik
berhubungan
atau
unit-unit
dengan
lain
yang
mendapatkan
pengukuran
membutuhkan
penerapan
keterampilan dan pengetahuan yang dicakup oleh unit ini. Kompetensi dalam
unit ini tidak dapat diminta hingga semua prasyarat telah dipenuhi.
d. Catatan khusus
1) Selama penilaian setiap individu akan:
a)
d) selalu
merencanakan
tugas-tugas
dan
meninjau
kembali
spesifikasi nya.
f)
e. Pedoman penilai
1) Peralatan pengukur listrik dan pengesetannya yang tepat ditentukan dan
digunakan sesuai dengan prosedur operasi (kerja) yang terstandar
(SOP) untuk mendapatkan suatu pengukuran listrik.
Judul Modul: Mengukur Listrik/Elektronika
Buku Informasi
Versi: 2013
Halaman: 6 dari 80
2) Aplikasi
berbagai
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
peralatan
pengukuran
listrik
dapat
diberikan.
menghubungkan
alat-alat
pengukur
dengan
sirkuit
dapat
diidentifikasi.
5) Pengukuran listrik tertentu diperoleh dan diinterpretasikan dengan benar
sesuai dengan prosedur operasi (kerja) yang terstandar (SOP). Apabila
diperlukan, nilai yang didapat dikonversikan ke satuan pengukuran yang
dibutuhkan.
6) Skala yang tepat untuk setiap pengesetan alat pengukur listrik dapat
diidentifikasi. Apabila diperlukan, faktor skala diterapkan pada hasil yang
diperoleh dari alat pengukur listrik dapat diidentifikasi. Satuan yang
dipakai untuk pengukuran listrik dan elektronik dapat diidentifikasi.
7) Seluruh peralatan yang telah diset dirawat dan disimpan sesuai dengan
prosedur manufaktur atau prosedur operasi (kerja) yang terstandar
(SOP).
8) Persyaratan perawatan dan penyimpanan berbagai peralatan pengukur
listrik dapat diidentifikasi. Prosedur pemeliharaan dan penyimpanan
berbagai peralatan pengukur listrik dapat diidentifikasi. Spesifikasi dari
peralatan pengukur listrik yang dipilih dapat diidentifikasi.
Halaman: 7 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
9. KOMPETENSI KUNCI
NO
B.
TINGKAT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Memecahkan masalah
7.
Menggunakan teknologi
Halaman: 8 dari 80
C.
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
:
:
:
Elemen
Kompetensi
1. Menggunakan
peralatan
pengukur listrik
untuk mengukur
variabel
Kriteria
Unjuk Kerja
Mengukur listrik/elektronik
LOG.OO12.002.00
Unit ini menggambarkan kegiatan pengukuran dengan menggunakan alat ukur listrik/elektronik
yang meliputi pemilihan peralatan dan pengesetan yang sesuai, melakukan pengukuran
serta melaksanakan pemeliharaan peralatan ukur listrik/elektronik sesuai dengan prosedur.
36 Jp @ 45 Menit
Indikator
Unjuk Kerja
dipilih untuk
memperoleh Dapat menjelaskan cara
mengeset peralatan yang
hasil yang
tepat untuk memperoleh hasil
dibutuhkan
yang dibutuhkan
Mampu memilih peralatan
yang tepat untuk memperoleh
hasil yang dibutuhkan
Mampu mengeset peralatan
yang tepat untuk memperoleh
hasil yang dibutuhkan
Harus cermat, teliti dan taat
asas dalam memilih dan
mengeset peralatan dengan
tepat untuk memperoleh hasil
yang dibutuhkan
Materi Pelatihan
Pengetahuan
Cara memilih peralatan yang
tepat untuk memperoleh hasil
yang dibutuhkan
Cara mengeset peralatan
yang tepat untuk memperoleh
hasil yang dibutuhkan
Keterampilan
Sikap
Prakiraan
Waktu Pelatihan
Penge- Keteramtahuan
pilan
4
12
Halaman: 9 dari 80
Elemen
Kompetensi
Kriteria
Unjuk Kerja
Indikator
Unjuk Kerja
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
Materi Pelatihan
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
1.2 Rangkaian
Dapat menjelaskan cara
Cara menghubungkan
Menghubungkan
Cermat
listrik yang
menghubungkan peralatan
peralatan untuk memperoleh
peralatan untuk
Teliti
tepat
untuk memperoleh hasil yang hasil yang diperlukan sesuai
memperoleh hasil yang
dihubungkan
diperlukan sesuai dengan
dengan prosedur operasi
diperlukan sesuai
engikuti
untuk
prosedur
prosedur operasi standar
standar
dengan prosedur
memperoleh
operasi
operasi standar
Mampu menghubungkan
Cara memperoleh hasil
hasil yang
standar
peralatan untuk memperoleh
pengukuran dan
Menginterpretasikan
dibutuhkan
sesuai dengan hasil yang diperlukan sesuai
menginterpretasikannya
hasil pengukuran
dengan prosedur operasi
dengan benar
dengan benar
prosedur
operasi (kerja) standar
Cara mengkonversikan ke
Mengkonversikan ke
yang
Dapat menjelaskan cara
satuan ukuran yang
hasil pengukuran
terstandar
dubutuhkan
satuan ukuran yang
menginterpretasikan hasil
(SOP).
dubutuhkan
pengukuran dengan benar
Prakiraan
Waktu Pelatihan
Penge- Keteramtahuan
pilan
2
Halaman: 10 dari 80
Elemen
Kompetensi
2. Memelihara
peralatan
pengukur listrik.
Kriteria
Unjuk Kerja
Indikator
Unjuk Kerja
penyimpanan
peralatan
secara
rutin
dilakukan
sesuai dengan
prosedur
manufaktur
atau prosedur
operasi (kerja)
yang
terstandar
(SOP).
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
Materi Pelatihan
Pengetahuan
Keterampilan
merawat peralatan
secara rutin sesuai
dengan prosedur
manufaktur atau
prosedur operasi
standar
menyimpan peralatan
secara rutin sesuai
dengan prosedur
manufaktur atau
prosedur operasi
standar
Sikap
Prakiraan
Waktu Pelatihan
Penge- Keteramtahuan
pilan
Cermat
Teliti
engikuti
prosedur
operasi
standar
pemeliharaan
dan
penyimpanan
peralatan
Halaman: 11 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
BAB II
MENGUKUR LISTRIK/ELEKTRONIKA
A.
Latar Belakang
Mesin-mesin dan peralatan produksi dalam melakukan produksinya mengonsumsi
energi dan tidak sedikit mesin yang mengonsumsi energi listrik. Demikian penting
nya energi listrik untuk melakukan proses produksi sehingga dalam konstruksi
mesin, komponen mekanik, komponen listrik beserta rangkaiannya serta komponen
lainnya menjadi satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan satu sama
lain.
Oleh karena itu seorang mekanik dalam melaksanakan tugasnya bukan saja
menangani hal-hal yang terkait dengan mekanik saja melainkan juga sampai taraf
tertentu harus menangani hal-hal yang terkait dengan kelistrikan.
Pemahaman tentang kelistrikan melalui berbagai macan besaran-besaran listrik
bagi seorang mekanik sangatlah diperlukan . Besaran-besaran listrik seperti
tegangan, arus, daya dan frekuensi serta besaran-basaran lainnya tidak dapat
ditanggapi langsung oleh panca indera tetapi dapat diidentifikasi, diukur dan diuji
menggunakan berbagai macam alat-alat ukur listrik, mulai dari aplikasi yang
sederhana sampai kepada aplikasi lanjut.
Oleh karena itu seorang mekanik yang menangani masalah-masalah kelistrikan
harus menggunakan alat-alat ukur listrik.
Modul pengukuran listrik/elektronika ini diharapkan dapat menjadi media bagi
seorang mekanik untuk mencapai kompetensi yang dibutuhkan dalam melakukan
pengukuran menggunakan alat-alat ukur listrik dasar.
B. Tujuan
Adapun tujuan mengukur listrik / elektronika adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui prinsip kerja peralatan Ukur Listrik/elektronika.
2.
3. Cara melakukan pemeliharaan dan perbaikan alat-alat ukur dan uji kelistrikan.
Halaman: 12 dari 80
C.
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan Mengukur listrik/elektronika adalah menangani jenis-jenis
alat ukur/uji : multimeter dan tang ampere serta osciloscope yang digunakan dalam
lingkup pekerjaan teknik listrik /elektronika, cara menggunakan peralatan dengan
benar sesuai dengan standard keselamatan dan kesehatan kerja, cara melakukan
perawatan berkala dan perbaikan ringan serta cara penyimpanan alat ukur/uji
sesuai standar yang berlaku.
D. Pengertian-pengertian
1. AC
Halaman: 13 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
9. Circuit
Suatu jalur konduktif di mana muatan listrik dapat mengalir
Program Pelatihan
E.
Diagram Alir
MULAI
MEMILIH DAN
MENGESET PERALATAN
UNTUK MEMPEROLEH
HASIL YANG
DIBUTUHKAN
MENGHUBUNGKAN
PERALATAN DENGAN
RANGKAIAN LISTRIK
UNTUK MEMPEROLEH
HASIL YANG
DIBUTUHKAN
MELAKUKAN
PERAWATAN DAN
PENYIMPANAN
PERALATAN SECARA
RUTIN
SELESAI
= PREPARATION
= TRANSPORTATION
= MANUAL OPERATION
= DECISION
Halaman: 14 dari 80
F.
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
Peralatan
Pengukur
Listrik
Untuk
Mengukur
Variabel
Pengetahuan yang diperlukan dalam Menggunakan Peralatan
Pengukur Listrik Untuk Mengukur Variabel.
a. Cara Memilih Peralatan Yang Tepat Untuk Memperoleh Hasil Yang
Dibutuhkan
Pemilihan alat-alat ukur listrik sangat erat kaitannya dengan penerapan
dasar-dasar kelistrikan di bidang mekanik karena banyaknya mesin dan
peralatan mekanik yang mengonsumsi energi listrik. Mesin-mesin perkakas
beroperasi dan dijalankan dengan bantuan motor listrik, transformator las
memerlukan energi listrik, mesin-mesin pengujian memerlukan energi listrik,
perlengkapan pemanas memerlukan energi listrik. Sering, bahwa seorang
mekanik atau electrician harus melakukan trouble shooting jika mesin
berhenti beropersi karena masalah sistem kelistrikan.
1)
Dasar-Dasar Kelistrikan
Jika pemahaman tentang listrik sangat misterius bagi kita, hal ini akan
menjadi jelas jika pemahaman tentang kelistrikan kita diskusikan dalam
bahasa non teknik dengan analogi sederhana. Listrik adalah energi dan
air adalah benda, tetapi keduanya dapat dibandingkan.
di
mana
tambahan
air
Halaman: 15 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
seperti air
(+) ke
2) Besaran-Besaran Listrik.
Arus listrik : Aliran elektron yang terus-menerus disebut arus listrik
dengan satuan Amper dan notasinya adalah huruf I.
Amper: Muatan satu colom melewati suatu penampang penghantar
dalam satu detik disebut satu Amper.
Satu colom: Jumlah elektron 2 x 1018 disebut satu colom.
Voltase: Untuk membuat suatu aliran arus dalam suatu penghantar,
yakni tekanan listrik yang digunakan untuk menggerakkan elektron
disebut Voltase dengan satuan Volt dan notasinya adalah V
Halaman: 16 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
Satu Volt: Satu Volt berarti gaya yang diperlukan untuk menggerakkan
satu kolom elektron dalam satu detik.
Tahanan:
= V x I watt
Menghitung tahanan:
Tahanan = (tahanan spesifik kali panjang)
Gambar 3. Tahanan
spesifik
Halaman: 17 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
Di mana:
R - tahanan, dalam ohm
- tahanan spesifik dalam ohm meter
l panjang penghantar dalam meter
a luas penampang penghantar dalam cm2
Emas
2,42 x 10-8
Perak
1,63 x 10-8
Tembaga
1,724 x 10-8
Aluminium
2,83 x 10-8
Karet
8 x 107
Kaca
10 x 1011
Contoh 1:
Hitung tahanan suatu penghantar tembaga yang luaspenampangnya
1cm2 dengan panjang 50 M (tahanan spesifiknya 1,72 x 10
-8
Ohm-cm)
Jawab:
Panjang = 50m x 100 = 5000 cm
Luas penampang
= 1 cm2
Tahanan spesifik
= 1,72 x 10
Tahanan R
= R = .l/a
Tahanan R
= (1,72 x 10
-8
Ohm-cm
-8
Contoh:
Dari suatu penghantar Aluminium yang luas penampangnya 0,009 cm2
dengan tahanan spesifik 2,69 x 10-8 Ohm-meter mempunyai beda
Halaman: 18 dari 80
potensial
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
yang mengalir
Jawab:
Luas penampang (a) = 0,009 cm2 = 0,009 x 10-4 M2
Tahanan spesifik () = spesifik 2,69 x 10-8 Ohm-meter
Beda potensial (V)
= 20 V
Arus (I)
=2A
Tahanan (R)
= V/I = 20/2 = 10
R = .l/a atau
l = R.a/
Halaman: 19 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
ukur
pengintegrasian:
yang
mencatat
secara
Halaman: 20 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
1.
Arus (Amper)
2.
Tegangan (Volt)
Volt meter
3.
Tahanan (Ohm)
Ohm meter
4.
Ketersambungan (continuity)
Multimeter
4.
Osiloskop
5.
Frekuensi sinyal
Osiloskop
6.
Osiloskop
7.
Amper meter
Tang amper
Yang Dibutuhkan
Oleh karena cara mengeset alat-alat ukur yang tepat untuk memperoleh
hasil yang dibutuhkan terkai dengan penggunaan alat ukur itu sendiri, maka
pembahasan cara mengeset alat-alat ukur disatukan dengan pembahasan
tentang cara menggunakan alat ukur pada bahasan berikutnya.
Halaman: 21 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
1) Rangkain Listrik
Rangkaian listrik didefinisikan sebagai aliran arus dari titik suplai sampai
ke beban sebagai jalur yang utuh.
a) Rangkaian tertutup:
di
antara
terminal-terminal
suplai
mengalir
beban
melalui
tersebut
(lihat
gambar 4)
b) Rangkaian terbuka:
terbuka
jika
disebabkan
pemutusan
kabel
oleh
atau
Halaman: 22 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
seri jika
resistor-resistor
dihubung
menurut
= V1 + V2 + V3
= I (R1 + R2 + R3)
V/I
= R1 + R2 + R3
Di mana R
= R1 + R2 + R3
baterei
dihubungkan
seri satu sama
lain,
beda potensial totalnya adalah jumlah dari masing-masing baterei.
Dalam gambar 7., empat buah baterei dihubungkan seri satu sama
lain (V1, V2, V3 dan V4).
Beda potensial total (V = V1 + V2 + V3 + V4)
Berdasarkan hukum Ohm I = V/R, maka: V = IR
Di sini V = V1 + V2 + V3 + V4
Voltage drop pada masing-masing resistor adalah:
V1 = IR1
V2 = IR2
Judul Modul: Mengukur Listrik/Elektronika
Buku Informasi
Versi: 2013
Halaman: 23 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
V3 = IR3
V4 = IR4
Di mana R1, R2, R3 dan R4 adalah tahanan internal pada masingmasing baterei.
Oleh karena itu R = R1 + R2 + R3 + R4
Contoh:
Resistor 20 Ohm,
40
Ohm
dan
60 Ohm
bungkan
dihu
secara
240
(gambar 8.).
Hitung tahanan total pada rangkaian dan arus yang mengalir melalui
rangkaian tersebut.
Jawab:
Berdasarkan hukum Ohm I = V/R
Di mana R = R1 + R2 + R3;
maka R = 20 + 40 + 60 ; R = 120 Ohm
I = V/R
I = 240/120
I = 2A
(2)
(3)
(4)
Total drop pada rangkaian seri adalah jumlah voltage drop dari
masing-masing resistor V = V1 + V2 + V3 .......
Halaman: 24 dari 80
(5)
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
Seluruh rangkaian akan mati (tidak ada arus mengalir) jika salah
satu resistor tidak berfungsi
(6)
b) Rangkaian Paralel
Suatu rangkaian disebut
pada
masing
resistor
masingsama
(gambar 9).
Arus pada masing-masing resistor tidak sama dan arus I dari power
suplai dibagi antara resistor-resistor
Pada rangkaian paralel, arus total I sama dengan jumlah arus pada
masing-masing resistor.
I = I1 + I2 + I3 ..........
Berdasarkan hukum Ohm dapat dicari tahanan totalnya sebagai
berikut:
I = V/R ;I1 = V/R1; I2 = V/R2 ; I3 = V/R3
Tetapi :
I = I1 + I2 + I3
I = V/R1 + V/R2 + V/R3
I = V(1/R1 + 1/R2 + 1/R3)
I/V = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
Jadi I/V = 1/R
Di mana:
1/R = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
1/R = (R2R3 + R1R3 + R1R2) : R1 R2 R3
R = R1 R2 R3 : (R2R3 + R1R3 + R1R2)
Hal-hal penting pada rangkaian paralel:
Judul Modul: Mengukur Listrik/Elektronika
Buku Informasi
Versi: 2013
Halaman: 25 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
(1) Pada rangkaian paralel arus mengalir melalui dua atau lebih jalur
pada persimpangan jalan dan terbagi-bagi
(2) I = I1 + I2 + I3 .......
(3) Jika ada tiga resistor dalam rangkaian (R1, R2, R3) maka
1. R = R1 R2 R3 : (R2R3 + R1R3 + R1R2)
1.10):
Resistor 6 Ohm dan
4 Ohm dihubungkan
paralel pada power
suplai 240V. Hitung
tahanan total dan
arus yang mengalir!
Jawab:
R1= 6 Ohm; R2= $ Ohm; V = 240V; R = .......?
Pada rangkaian paralel:
R = (R1 R2) : (R1 + R2)
R = (6 x 4) : (6 + 4)
R = 2,4 Ohm
I = 100 Amper
c) Rankaian Seri-Paralel
Pada rangkaian seri-paralel
dihubungkan
seri
Halaman: 26 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
Pada rangkaian di atas dua buah resistor dihubungkan seri dan tiga
buah resistor dihubungkan paralel. Rangkaian paralel (R3; R4 dan R5)
terhubung seri dengan R1 dan R2.
Di sini tahanan total pada rangkaian:
(R) = R1 + R2 + (R3xR4xR5):(R4R5 + R5R3 + R3R4)
Contoh : (gambar12)
Resistor
10
Ohm
rangkaian seri-paralel
3) Menggunakan Multimeter
Multimeter adalah alat ukur listrik yang universal merupakan 3 in 1
(tiga dalam satu), sebagai Volt meter untuk mengukur tegangan
(voltase), Amper meter untuk mengukur arus dan Ohm meter untuk
mengukur tahanan sewrta untuk mengukur ketersambungan (continuity)
sekali gus dalam satu alat.
Multimeter tersedia dalam dua tipe berdasarkan cara pembacaannya
yaitu :
a) Multimeter analog yang me
menggunakan
jarum
Halaman: 27 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
b) Multimeter
digital
penunjukan
nilai
yang
ukurnya
jarum
yang
terus
menerus
memungkinkan
untuk
Halaman: 28 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
atas
jarum
dan
skala,
pembagian
skalanya
skalanya
berfungsi
berdasarkan
posisi
range
Halaman: 29 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
mengguna
multimeter
pada
dan
selector
estimasi
atur
range
pada
posisi
besarnya
nilai
(3)
Menghubungkan probe
Hubungkan secara benar
kabel
merah
pada
Halaman: 30 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
probe
(4)
range
pengukuran
utama
pada
hanya
Pengguna
Halaman: 31 dari 80
(2)
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
Hubungan kabel-probe
Jika probe dihubungkan ke rangkaian yang akan diukur,
yakinkan polaritasnya sudah benar
(3)
(4)
Lain-lain
Hindari
getaran
dan
kejutan,
Hindari
langsung
suhu
tinggi,
sinar
matahari
Halaman: 32 dari 80
(1) Atur
range
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
selector
multimeter
paralel
rangkaian
yang
dengan
akan
diukur
(3) Bacalah posisi jarum pada
skala DCV.
Contoh pembacaan:
Range 1000V
Range
Range
Range
Range
Range
Range
500V
250V
50V
10V
2,5V
0,25V
multimeter
paralel
rangkaian
yang
dengan
akan
diukur
3) Bacalah posisi jarum pada
skala ACV.
Halaman: 33 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
Contoh pembacaan:
Kalikan 100 pada penunjukan skala 0 10 untuk
memperoleh voltase sesungguhnya
Kalikan 10 pada penunjukan skala 0 50
Langsung baca penunjukannya pada skala 0 250
Langsung baca penunjukannya pada sak 0 - 50
Langsung baca penunjukannya pada sak 0 - 10
Kalikan 0,01 penunjukan pada skala 0 250
Kalikan 0,001 penunjukan pada skala 0 250
Range 1000V
Rang 500V
Range 250V
Range 50V
Range 10V
Range 2,5V
Range 0,25V
dan
probe
merah
posisi
jarum
pada
skala DCA.
Contoh pembacaan:
Range 0,5A
Rang 25mA
Range 50A
Halaman: 34 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
tahanan
Range 10X
Range 100K
Pemeriksaan ketersambungan(continuity)
Jika suatu rangkaian listrik mempunyai jalur di mana arus listrik
dapat mengalir, maka hal ini dikatakan punya ketersambungan
(continuity) . Suatu rangkaian yang punya ketersambungan disebut
rangkaian tertutup.
Jika arus listrik tidak dapat mengalir yang disebabkan oleh tahanan
yang sangat tinggi atau rangkaiannya terputus, maka hal ini
dikatakan tidak punya ketersambungan. Hal yang demikian disebut
rangkaian terbuka. Mengukur ketersambungan akan memberikan
kepada kita suatu rangkaian adalah tertutup atau terbuka.
Mengukur
ketersambungan
dapat
membantu
kita
untuk
Halaman: 35 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
sumber
tegangan.
Jika
melakukan
pemeriksaan
utama
multimeter
negatif
pada
display
mengubah
penukuran
range
maupun
fungsi
pengukurannya.
Tipe
fungsi
hanya
saja
pengukuran
Judul Modul: Mengukur Listrik/Elektronika
Buku Informasi
Versi: 2013
mengubah
(yaitu,
range
otomatis
Halaman: 36 dari 80
berubah
sesuai
besarnya
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
de
ngan
variabel/besaran
yang diukur.
Measuring terminal
Jumlah dan jenis terminalnya
Halaman: 37 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
b) Langkah-langkah pengukuran
Secara umum langkah-langkah pengukuran seperti berikut:
(1) Power Supply
Hidupkan
de
suplly
ke
mengantisipasi
be
ukur
sebenarnya
(gambar
30).
range
tidak
secara
menampilkan
satuan.
Oleh karena itu nilai yang
ditampilkan harus dikalikan
dengan satuan sesuai dengan
range selectornya.
Judul Modul: Mengukur Listrik/Elektronika
Buku Informasi
Versi: 2013
Halaman: 38 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
berlebih akan
tanda
overinput.
jangan
gunakan
range
selector
akan
selector
sebelumnya
(gbr.
1.32).
Halaman: 39 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
Pengukuran voltase AC
(1) Hidupkan multimeter (power ON)
(2) Atur range selector ke ACV yang sesuai
(3) Hubungkan multimeter secara paralel dengan rangkaian yang
akan diukur
(4) Perhatikan posisi titik desimal ketika membaca hasilnya
Pengukuran arus DC
1) Hidupkan multimeter (power ON)
2) Atur range selector ke posisi DCA yang sesuai
3) Putuslah rangkaian yang akan diukur kemudian hubungkan
probe hitam dengan muatan rendah dan probe merah dengan
muatan tinggi
4) Perhatikan posisi titik desimal ketika membaca hasilnya.
Halaman: 40 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
Pengukuran tahanan
1) Hidupkan
multimeter
(power ON)
2) Atur range selector ke posisi
range yang sesuai
3) Hubungkan
kedua
probe
Definisi
Tang Amper atau Clamp Meter/Tong Tester adalah alat ukur listrik
yang mempunyai dua rahang (jaws) yang dapat dibuka dan
memungkinkan pengalungan pada konduktor listik. Tang amper
memungkinkan untuk mengukur arus listrik
digital
Halaman: 41 dari 80
b)
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
yang
aktif
berresiko
pada
pekerja
termasuk
peralatannya.
Judul Modul: Mengukur Listrik/Elektronika
Buku Informasi
Versi: 2013
Halaman: 42 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
(2)
(3)
rahang-
Atur tang amper untuk pembacaan jenis arus (AC atau DC, jika
tang amper tersebut dapat mengukur kedua jenis arus AC dan
DC), dan range yang diharapkan (miliAmper atau Amper). Jika
range besarnya arus yang akan diukur tidak diketahui, aturlah
pada range tinggi, kemudian turunkan jika diperlukan.
(5)
proses.
Jika
pembacaannya
berfluktuasi,
Kegunaan Osiloskop
Osiloskop
(gambar
36)
Gbr.1.36. Osiloskop
paling
beraneka
untuk
ti
bentuk
Halaman: 43 dari 80
gelombang
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
(lihat
memung
kinkan
sebuah
sinyal.
(2) frekuensi
sinyal
yang berosilasi.
paling
penganalisisan
berguna
dan
dalam
melakukan
pengetesan,
pula
osiloskop
memungkinkan
kita
untuk
misalnya
tegangan
mekanis
(mechanical
stress),
b)
Halaman: 44 dari 80
(2)
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
(3)
(4)
Decibel
(dB):
Satuan
ukuran
yang
digunakan
untuk
(6)
vertical
amplifier
dan
jaringan
input
kopel.
c)
tiga
blok
Halaman: 45 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
vertikal
mengatur
aksis
vertikal
pada
tampilan
dan
terdiri
atas
rangkaian
kopel
input, input
attenuator dan vertical amplifier (untuk osiloskop jejakan ganda
mempunyai dua rangkaian vertikal yang sama untuk setiap
channel).
Rangkaian kopel input
Rangkaian
kopel
input
memungkinkan
pengguna
untuk
Jika
menggroundkan
rangkaian
input
kopel
skop,
input
maka
diset
input
untuk
attenuator
Halaman: 46 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
(attenuation)
sinyal
input.
Biasanya,
rangkaian
Halaman: 47 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
kaian
horizontal/
trigger
dibagi
menjadi tiga ba
gian yakni rang
kain trigger, ge
nerator
untuk
sweep
dan
ampli
fier
horisontal, lihat
gambar 40.
Rangkaian trigger
Rangkaian trigger suatu osiloskop memainkan peranan penting
untuk memberikan informasi skop pada rangkaian lain ketika
mulai menggambarkan trace. Karena display skop memberikan
grafik voltase versus waktu, adalah penting bahwa skop mulai
menggambar pada titik yang sama pada bentuk gelombang
setiap kali disweep pada display. Jika osiloskop tidak dapat
mengontrol poin trigger secara teliti maka tidak mungkin
mengukur sesuatu yang berhubungan dengan waktu dan oleh
sebab itu bentuk gelombang akan bergerak ke posisi yang
berbeda setiap kali CRT disweep.
Level trogger dan kendali slope memungkinkan pengguna skop
untuk memilih poin yang tepat di mana sweep akan ditrigger.
Judul Modul: Mengukur Listrik/Elektronika
Buku Informasi
Versi: 2013
Halaman: 48 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
slop.
Gambar 41 me
nunjukkan ber
fungsinya slope
dan level con
trol.
Rangkaian trigger juga memungkinkan pemilihan sumber trigger.
Karena sering diperlukan untuk mentrigger hal-hal selain sinyal
yang dilihat, osiloskop juga memungkinkan untuk memilih
sumber trigger.
Sumbernya dapat internal (salah satu channel didisplaykan) atau
secara eksternal (sinyalnya menggunakan jek input trigger
eksternal atau jarinag frekuensi.
Jika sumber trigger internal dipilih, suatu bagian sinyal dari satu
atau lebih preamplifier vertikal dimasukkan ke rangkaian trigger.
Sinyal ini bisa jadi yang sedang dilihat pada CRT, channel yang
sedang tidak dilihat atau dalam hal display multi trace, sumber
trigger dapat secara otomatis diswit di antara channel-channel
yang didisplaykan. Ini yang dikenal sebagai alternate triggering
dan digunakan dalam hubungannya dengan alternate display.
Jika dipilih sumber trigger eksternal sumbernya adalah sinyal
yang digunakan melalui jek input trigger eksternal. Biasanya
trigger eksternal digunakan untuk melihat sinyal logik dengan
referensi waktu yang telah diketahui.
Jaringan trigger menggunakan frekuensi untuk trigger dan
digunakan untuk kerja power supply atau rangkaian yang harus
disinkronisasi dengan jaringan voltase.
Pengkopelan trigger juga dipilih di dalam rangkaian trigger.
Mode pengkopelan trigger yang lazim adalah AC (sinyal trigger
Judul Modul: Mengukur Listrik/Elektronika
Buku Informasi
Versi: 2013
Halaman: 49 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
trigger
TV
(menggunakan
sync
separator)
untuk
silkan
bentuk
gelombang
seperti pada
gambar 42.
level puncak (bagian atas ram), sinar elektron berada pada tepi
kanan CRT.
Halaman: 50 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
Kendali
tahapan
berbasis
waktu
member8ikan
penggunaan
kendali
ini
menyebabkan
kendali
Halaman: 51 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
Amplifier Horisontal
Secara sederhananya, amplifier horisontal memperbesar sinyal
ke suatu tingkat yang dapat menggerakkan pelat defleksi
horisontal dari suatu CRT.
dibalikkan
dengan
pelat
defleksi
vertikan
dan
Halaman: 52 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
ganda
berla
bel 10 dan 90
dan tanda po
in 0 dan 100
juga ada.
Keempat titik ini berguna untuk pengukuran rise time dan fall
time karena rise time merupakan waktu yang diperlukan
untuk menaikkan sinyal dari 10% ke 90% dari amplitudo
maksimalnya.
Pada hampir semua osiloskop modern, graticulenya dietch
langsung di dalam CRT. Ini akan mengurangi kesalahan yang
mungkin terjadi ketika melihat CRT dari sudut sempit.
Halaman: 53 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
mengatur
osiloskop
intensitas
atau
keceraha
n
dari
trace.
(3) Kendali rotasi trace. Medan magnet bumi berubah dari satu
lokasi ke berikutnya yang dapat memengaruhi kemiringan trace.
Osiloskop punya kendali rotasi trace yang dapat digunakan
untuk mengkompensasikan medan magnet bumi dan mengatur
trace posisi horisontal lebih sempurna. Kendali ini biasanya jenis
pengaturan menggunakan obeng.
(4) Kendali fokus. Mengatur fokus trace
(5) Terminal cal. Biasanya disebut probe adjust (pengaturan
probe).
Terminal
ini
menhasilkan
luas
gelombang
sinyal
ketelitian
kalibrasi
osiloskop.
Namun
tidak
boleh
Kendali Vertikal
Pada osiloskop dual trace terdapat masing-masing 2 kendali dari no.
7 sampai no 11, satu untuk tiap channel.
Halaman: 54 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
pada
kedua
channel
memberikan
pengaturan
kemudian
pengukuran
vertikan
menjadi
tak
Ini
Halaman: 55 dari 80
(12)
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
terus-menerus
berganti-ganti
sampai
sweep0
Halaman: 56 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
berbasis
waktu.
Sebagaimana
halnya
dengan
berbasis
memberikan
waktu
pengaturan
variabel.
halus
Memutar
(skala)
laju
kendali
ini
sweep.
Ini
trigger
automatic-normal.
Pilih
mode
triggering
Halaman: 57 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
Beberapa mode
trigger
level:
menentukan
titik
pada
benntuk
Halaman: 58 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
dan
pemilihan
jaringan
voltase.
Kadang-kadang
pertama
menghidupkannya
menggunakan
dan
memperoleh
osiloskop
trace.
adalah
Kendali-kendali
Halaman: 59 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
Menampilkan sinyal.
Prosedur ini menampilkan bentuk gelombang pada channel 1. Proses
yang sama dapat digunakan untuk menampilkan trace tungggal
pada channel 2.
(1) Hubungkan sinyal ke jek input channel 1. Ini boleh jadi suatu
poin dalam rangkaian test yang dihubungkan memalui probe
atau output suatu generator fungsi melalui kabel BNC ke BNC.
Jika melakukan probing pada rangkaian test, hubungkan ground
probe ke sasis atau seperti biasanya dalam test peralatan.
Kemudian hubungkan ujung probe ke titik yang dituju.
Saran:
Selalu gunakan klip ground probe dipasang pada titik yang dekat
dengan titik yang diukur. Jangan hanya bertumpu pada kawat
ground eksternal dalam penggantian klip probe ground, sebab
dapat terinduksi sinyal yang tidak diinginkan.
Probe harus dikompensasikan.
Kompensasi akan mencocokan probe dengan input osiloskop.
Ini
harus
dilakukan
pada
awal
untuk
kemudian
selalu
Halaman: 60 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
berhubungan
dengan
frekuensi,
atau
satu
bentuk
trace
per
tama
Me
nunjukkan
bentuk
ge
lombang
jam
dan
yang kedua
bentuk
gelombang
out put.
Halaman: 61 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
sampai
selesai
kemudian
berulang
secara
selesai.
Jika dipilih
sweep
kecepatan
rendah,
Halaman: 62 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
Catatan:
Teknik sweep alternate dan chop biasa digunakan pada
semua osiloskop multi trace. Namun banyak yang secara
otomatis memilih alt atau chop tergantung pada setting base
line yang ditentukan. Osiloskop ini adalah yang mempunyai
tombol dual bukan yang tombol alt dan chop nya
terpisah.
(4) Atur kendali posisi vertikal pada channel 1 dan 2 ke posisi dua
trace yang diinginkan. Posisi channel 1 biasanya berada di atas
channel 2 seperti pada gbr.1.46.
(5) Atur attenuator vertikal pada channel 1 dan 2 (Volt/Div.)
sedemikian rupa sehingga ketinggian bentuk gelombang seperti
yang diinginkan.
(6) Atur kendali time base (time/div.) ke jumlah cycle yang
diinginkan
dari
bentuk
gelombang.
Jika
tampilan
tidak
vertical
amplifier.
Besarnya
pengurangan
selalu
Halaman: 63 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
gelombang
yang
diobservasi,
hanya
sebagian
yang
Triggering (Pemicuan).
Triger adalah kejadian atau sinyal yang menyebabkan sinar pada
CRT osiloskop mulai bergerak sepanjang tampilan. Tanpa triger yang
tepat, tampilan memulai dari titik yang tidak tepat pada bentuk
Judul Modul: Mengukur Listrik/Elektronika
Buku Informasi
Versi: 2013
Halaman: 64 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
Halaman: 65 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
melampaui
puncak
amplitudo
sinyal
picuan.
Tombol slope picuan pasti ada pada setiap osiloskop. Pilih slope
sinyal picuan pada ambang batas. Lihat kembali ke Gambar 46. Jika
slope picuan diset ke posisi (+) sweep dilakukan dari sinyal picuan
jika melewati level ambang ke arah gerakan positif. Dalam posisi (-)
sweep terjadi jika sinyal melewati ambang ke arah gerakan negatif.
Pada banyak osiloskop, fungsii level dan slope dikombinasikan dalam
satu kendali biasanya fungsi tekan tarik pada suatu tombol putar
(level).
Channel 1:
Sinyal channel 1 ihubungkan ke rangkaian picuan. Pada banyak
osiloskop, sinyal channel 1 seolah-olah tidak tampil. Oleh karena itu
Judul Modul: Mengukur Listrik/Elektronika
Buku Informasi
Versi: 2013
Halaman: 66 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
jaringan
daya
mendengung
pada
sinyal
dengan
Halaman: 67 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
osiloskop
memungkinkan
pembesaran
bentuk
Halaman: 68 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
fitur
umum pada
osiloskop
adalah
mode
ADD
yang
hasilnya
adalah
pengurangan.
Ini
perlu
untuk
Halaman: 69 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
X-Y
pengukuran
memungkinkan
yang
tidak
osiloskop
mungkin
melakukan
dengan
operasi
banyak
sweep
Halaman: 70 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
(tetapi
amplitudo
inputnya
tetap)
frekuensi
yang
f)
Halaman: 71 dari 80
Setelah
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
mempelajari
cara
pengukuran
maka
sebelum
cal
Tombol
pada
kendali
horisontal
diatur
hingga
(2)
mengukur
tegangan AC perlu
dipahami
an
tegang
yang
mana
Halaman: 72 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
(3)
dilaku
kan
dengan
membaca
garis
skala
horisontal
yang
terpakai
untuk
memenuhi 1 gelombang.
Sama seperti pembacaan
tegangan,
nilai
skala
Halaman: 73 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
Halaman: 74 dari 80
c.
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
Halaman: 75 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
meter
penutup
belakang
dengan
membuka 4 buah
baud A.
e) Angkat papan rangkaian di tengah-tengah untuk dapat
mencapai tempat sekring.
f) Lepas sekring lama dan ganti dengan sekring baru secara hatihati.
g) Selalu gunakan sekring dengan ukuran dan nilai seperti yang
dianjurkan.
h) Luruskan papan rangkaian dengan konektornya dan tekan
pada tempatnya.
i) Pasang dan kencangkan penutup belakang, bateri dan penutup
bateri.
4) Pemeliharaan Osiloskop.
Pemeliharaan osiloskop terdiri atas pemeriksaan periodik dan
prosedur pembersihan, pelumasan dalam hal ini tidak diperlukan.
Pembersihan harus dilakukan secara hati-hati untuk menghindari
kerusakan.
Pada
kondisi
operasional
normal,
pembersihan
Halaman: 76 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
Cermat dan teliti dalam merawat dan menyimpan peralatan pengukur listrik
Halaman: 77 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
BAB III
SUMBER-SUMBER LAIN
YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
A.
SUMBER-SUMBER PERPUSTAKAAN
1. Daftar Pustaka
a.
b.
c.
d.
e.
en.wikipedia.org/wiki/Current_clamp
2. Buku Referensi
a. ......................................................................................................
b. ......................................................................................................
Nama Peralatan/Mesin
Keterangan
Halaman: 78 dari 80
Kode Modul
LOG OO 12.002.01
2. Daftar Bahan
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Nama Bahan
Macam-macam Resistor
Keterangan
Untuk 1 Grup /16 org
Halaman: 79 dari 80
MENGUKUR LISTRIK/ELEKTRONIKA
LOG.OO12.002.01
BUKU PENILAIAN
Kode Modul
LOG. OO 12. 002.01
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ------------------------------------------------------------------------- 2
A. Latar Belakang --------------------------------------------------------------------- 2
B. Tujuan ----------------------------------------------------------------------------- 2
C. Metoda Penilaian
BAB II
--------------------------------------------------------------- 2
Halaman: 1 dari 30
Kode Modul
LOG. OO 12. 002.01
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Buku penilaian untuk unit kompetensi Mengukur Listrik/Elektronika dibuat sebagai
konsekuensi logis dalam pelatihan berbasis kompetensi yang telah menempuh
tahapan penerimaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja melalui buku
informasi dan buku kerja. Setelah latihan-latihan (exercise) dilakukan berdasarkan
buku kerja maka untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang dimilikinya perlu
dilakukan uji komprehensif secara utuh per unit kompetensi dan materi uji
komprehensif itu ada dalam buku penilaian ini.
B. Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya buku penilaian ini, yaitu untuk menguji kompetensi peserta
pelatihan setelah selesai menempuh buku informasi dan buku kerja secara
komprehensif dan berdasarkan hasil uji inilah peserta akan dinyatakan kompeten atau
belum kompeten terhadap unit kompetensi Mengukur Listrik/Elektronika.
C. Metoda Penilaian
1. Metoda Penilaian Pengetahuan
a.
Tes Tertulis
Untuk menilai pengetahuan yang telah disampaikan selama proses pelatihan
terlebih dahulu dilakukan tes tertulis melalui pemberian materi tes dalam
bentuk tertulis yang dijawab secara tertulis juga. Untuk menilai pengetahuan
dalam proses pelatihan materi tes disampaikan lebih dominan dalam bentuk
obyektif tes, dalam hal ini jawaban singkat, menjodohkan, benar-salah, dan
pilihan ganda. Tes essay bisa diberikan selama tes essay tersebut tes essay
tertutup, tidak essay terbuka, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi faktor
subyektif penilai
Halaman: 2 dari 30
b.
Kode Modul
LOG. OO 12. 002.01
Wawancara
Tes wawancara dilakukan untuk menggali atau memastikan hasil tes tertulis
sejauh itu diperlukan. Tes wawancara ini dilakukan secara perseorangan
antara penilai dengan peserta uji/peserta pelatihan. Penilai sebaiknya lebih
dari satu orang.
Tes Simulasi
Tes simulasi ini digunakan untuk menilai keterampilan dengan menggunakan
media bukan yang sebenarnya, misalnya menggunakan tempat kerja tiruan
(bukan tempat kerja yang sebenarnya), obyek pekerjaan disediakan atau
hasil rekayasa sendiri, bukan obyek kerja yang sebenarnya.
b.
Aktivitas Praktik
Penilaian dilakukan secara sebenarnya, di tempat kerja sebenarnya dengan
menggunakan obyek kerja sebenarnya.
Observasi
Untuk melakukan penilaian sikap kerja digunakan metoda observasi
terstruktur, artinya pengamatan yang dilakukan menggunakan lembar
penilaian yang sudah disiapkan sehigga pengamatan yang dilakukan
mengikuti petunjuk penilaian yang dituntut oleh lembar penilaian tersebut.
Pengamatan dilakukan pada waktu peserta uji/peserta pelatihan melakukan
keterampilan kompetensi yang dinilai karena sikap kerja melekat pada
keterampilan tersebut.
Halaman: 3 dari 30
Kode Modul
LOG. OO 12. 002.01
BAB II
PENILAIAN TEORI
Lembar Penilaian Pengetahuan:
Unit kompetensi
Pelatihan
waktu
Mengukur Listrik/Elektronika
90 menit
PETUNJUK UMUM
Jawablah materi tes ini pada lembar jawaban/kertas yang sudah disediakan.
Modul terkait dengan unit kompetensi agar disimpan.
Bacalah materi tes secara cermat dan teliti.
A. Pilihan ganda
1. Besaran listrik yang menyatakan gaya yang digunakan untuk menggerakkan
elektron dari satu titik ke titik lain mempunyai satuan..................................
a. Watt
b. Volt
c. Amper
d. Ohm
2. Jika dua buah resistor R1 dan R2 yang disambung secara seri dihubungkan
dengan power supply, maka arus yang mengalir pada rangkaian adalah
..........................:
a. Arus pada R1 dan pada R2 sama
3. Jika dua buah resistor R1 dan R2 yang yang berbeda nilainya disambung secara
paralel dihubungkan dengan power supply, maka voltase yang mengalir pada
rangkaian adalah ...........................................................:
a. Voltase R1 dikurangi Voltase R2
Halaman: 4 dari 30
Kode Modul
LOG. OO 12. 002.01
b. Harus seri
c. Harus paralel
d. Seri paralel
6. Untuk mengukur besarnya arus DC dengan multi meter, maka probe harus
dihubungkan dengan rangkaian...................................................
a. Secara hubung singkat
b. Harus seri
c. Harus paralel
d. Seri paralel
7. Dalam pengaturan nol jarum suatu multi meter analog sebelum melakukan
pengukuran tahanan/resistansi, kedua probe harus.................................:
a. Dihubung singkat
b. Dihubungkan seri
c. Dihubungkan paralel
d. Dihubungkan seri-paralel
8. Kelebihan tang amper dengan alat ukur listrik lainnya seperti multi meter adalah
karena tang amper dapat mengukur................................................................:
a. Arus AC tanpa kontak fisik
9. Gerakan sinar elektron pada CRT suatu osiloskop dari kiri ke kanan yang
menimbulkan tampilnya penjejakan (trace) disebut..................................
besaran listrik dengan AVO meter :
a. Sweep
b. Sensitivity
c. Bandwidth
d. Attenuation
b. Waktu
c. Voltase
d. pulsa
Halaman: 5 dari 30
Kode Modul
LOG. OO 12. 002.01
B. Melengkapi/isian
1. Material
atau
bahan-bahan
yang
memungkinkan
arus
listrik
mengalir
melewatinya disebut.....................................................................................
2. Material atau bahan-bahan yang mempunyai nilai konduktan antara konduktor
dan isolator disebut.....................................................................................
3. Suatu rangkaian di mana suatu beban dihubungkan di antara terminal-terminal
supply listrik sedemikian sehingga arus mengalir melalui beban tersebut
disebut........................................................................................................
4. Jika dua terminal suatu power supply terhubung satu sama lain secara langsung
tanpa melewati suatu beban, maka nilai arusnya sebesar...................................
5. Untuk mengukur tegangan listrik (AC/DC) menggunakan multi meter, maka multi
meter harus dihubungkan secara.....................................................................
dengan rangkaian yang akan diukur.
6. Untuk mengukur arus listrik DC menggunakan multi meter, maka multi meter
harus
dihubungkan
secara.....................................................................
Halaman: 6 dari 30
Kode Modul
LOG. OO 12. 002.01
11. Pengurangan amplitudo sinyal yang biasanya dihitung dalam decibel (dB)
disebut ........................................................................................................
12. Rangkaian Osiloskop analog dasar dapat dibagi kedalam tiga blok, yakni blok
rangkaian vertikal, blok rangkaian horisontal/trigger dan blok rangkaian .........
...........................................................................................................
13. Pada penggunaan umum, jika mengukur sinyal voltase AC menggunakan
osiloskop, maka sumbu horisontal menyatakan................................................
14. Tahap
pertama
menggunakan
osiloskop
adalah
menghidupkannya
dan
suatu
dengan
sensitivitas
vertikal
16.
Halaman: 7 dari 30
Kode Modul
LOG. OO 12. 002.01
C. Essay
1.
Halaman: 8 dari 30
Kode Modul
LOG. OO 12. 002.01
NO.
KUK
NO.
SOAL
KUNCI JAWABAN
JAWABAN PESERTA
KETERANGAN
K
BK
PG
A.1.
A.2.
A.3.
A.4.
A.5.
A.6.
A.7.
A.8.
A.9.
A.10.
ISIAN
B.1.
Konduktor
B.2.
Semi konduktor
B.3.
Rangkaian tertutup
B.4.
Tak terbatas
B.5.
Paralel
B.6.
Seri
B.7.
Dikalikan
B.8.
- COM
B.9.
Arus listrik
B.10.
Bandwidth
B.11.
attenuation
B.12.
Display
B.13.
Waktu
B.14.
GND
B.15.
400 Hz
B.16.
Epeak=8Volt
Halaman: 9 dari 30
Kode Modul
LOG. OO 12. 002.01
ESSAY
C.1.
C.2.
C.3.
C.4.
C.5.
C.6.
Kadang-kadang
penunjukan harganya tidak
sama dengan harga aktual
Terdapat banyak skala
dalam satu alat dapat
membingungkan
Polaritas kabel-kabel harus
benar, jika terbalik jarum
akan bergerak karah
sebaliknya yang dapat
merusak multimeter
Bagian meter
Range selector
Zero point position
0 adjuster
Measuring terminal
Pengaturan posisi nol
Pemilihan range selector
Menghubungkan probe
Membaca penunjukan
jarum
Atur range selector ke
posisi ACV/ DCV yang
sesuai
Hubungkan probe paralel
dengan rangkaian
Baca posisi jarum pada
skala ACV/DCV
Kalikan sesuai dengan
rangenya
Hidupkan multi meter /
power ON
Atur range selector ke DCA
yang sesuai
Putus rangkaian yang akan
diukur kemudian
hubungkan probe hitam
dengan muatan rendah
dan probe merah dengan
muatan tinggi
Perhatikan posisi titik
desimal ketika membaca
hasilnya
Hidupkan multi meter /
power ON
Atur range selector ke0
yang sesuai
Hubungkankedua probe
nya pada resistor yang
akan diukur
Perhatikan posisi titik
desimal ketika membaca
hasilnya
Halaman: 10 dari 30
C.7.
C.8.
C.9
Kode Modul
LOG. OO 12. 002.01
Halaman: 11 dari 30
C.10.
Kode Modul
LOG. OO 12. 002.01
Halaman: 12 dari 30
Kode Modul
LOG. OO 12. 002.01
BAB III
PENILAIAN PRAKTIK
Lembar Penilaian Keterampilan
A. Tugas Unjuk Kerja Mengukur listrik/elektronika
1. Waktu
: 360 menit
2. Alat
3. Bahan
5. Standar Kinerja
(1) Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari yang
ditetapkan.
(2) Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, tetapi bukan pada kesalahan kegiatan kritis.
6. Instruksi Kerja
a) Instruksi kerja Menggunakan Multi meter
(1)
Halaman: 13 dari 30
Kode Modul
LOG. OO 12. 002.01
Siapkan multi meter dan objek yang akan diukur serta peralatan
lainnya yang diperlukan
Atur range selector ke ACV atau DCV sesuai dengan jenis arus yang
akan diukur
(2)
Siapkan multi meter dan objek yang akan diukur serta peralatan
lainnya yang diperlukan
Atur range selector ke DCA sesuai dengan jenis arus yang akan
diukur
(3)
Halaman: 14 dari 30
Kode Modul
LOG. OO 12. 002.01
Siapkan multi meter dan objek yang akan diukur serta peralatan
lainnya yang diperlukan
(4)
Matikan
sumber
tegangan.
Jika
melakukan
pemeriksaan
Sentuhkan probe merah dan probe hitam satu sama lain dan jika
jarum tidak pada posisi nol, atur jarum dengan menggunakan
tombol jari sedemikian sehingga jarum pada posisi nol.
Bacalah multimtter.
Siapka tang amper dan objek yang akan diukur serta peralatan lainnya
yang diperlukan
Halaman: 15 dari 30
(2)
Kode Modul
LOG. OO 12. 002.01
(3)
(4)
(5)
(7)
Siapkan osiliskop dan objek yang akan diukur serta peralatan lainnya
yang diperlukan
(2)
Hidupkan (On-kan) Osciloscope, set dan atur pada range sesuai dengan
keperluan manual pabrik.
(3)
yang
teknik
dan
prosedur sesuai dengan manual pabrikan.
(5)
(6)
prosedur
Halaman: 16 dari 30
Kode Modul
LOG. OO 12. 002.01
(2)
Jagalah multi meter tetap kering, jika lembab keringkan dengan lap
kering.
(3)
(4)
(5)
(6)
Gunakan selalu bateri yang baru, bateri yang lemah dapat bocor dan
merusak multimeter.
(7)
(8)
Jika multi meter disimpan dalam waktu lama, baterei harus dilepas untuk
menghindari kerusakan multi meter
7. Langkah Kerja
a) Langkah Kerja Menggunakan multi Meter
(1)
Menyiapkan multi meter dan objek yang akan diukur dan peralatan
lainnya yang diperlukan.
Mengatur range selector ke ACV atau DCV sesuai dengan jenis arus
yang akan diukur
Halaman: 17 dari 30
Kode Modul
LOG. OO 12. 002.01
Membacal posisi jarum pada skala ACV atau DCV, jika menggunakan
multi meter analog
(2)
Menyiapkan multi meter dan objek yang akan diukur serta peralatan
lainnya yang diperlukan.
Mengatur range selector ke DCA sesuai dengan jenis arus yang akan
diukur
(3)
Menyiapkan multi meter dan objek yang akan diukur serta peralatan
lainnya
Menyentuhkan probe merah dan probe hitam satu sama lain dan jika
jarum tidak pada posisi nol, atur jarum dengan menggunakan
Halaman: 18 dari 30
Kode Modul
LOG. OO 12. 002.01
(4)
Siapkan multi meter dan objek yang akan diperiksa serta peralatan
lainnya yang diperlukan.
Mematikan
sumber
tegangan.
Jika
melakukan
pemeriksaan
Menyentuhkan probe merah dan probe hitam satu sama lain dan jika
jarum tidak pada posisi nol, atur jarum dengan menggunakan
tombol jari sedemikian sehingga jarum pada posisi nol.
Membaca multimtter.
Siapkan tang amper dan objek yang akan diukur serta peralatan lainnya
yang diperlukan.
(2)
(3)
(4)
(5)
Mengatur tang amper untuk pembacaan jenis arus AC dan range yang
diharapkan (miliAmper atau Amper).
Halaman: 19 dari 30
(6)
Kode Modul
LOG. OO 12. 002.01
(7)
Siapkan osiloskop dan objek yang akan diukur serta peralatan lainnya
yang diperlukan.
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(2)
(3)
(4)
(5)
Halaman: 20 dari 30
(6)
Kode Modul
LOG. OO 12. 002.01
(7)
(8)
Jika multi meter disimpan dalam waktu lama, baterei harus dilepas
untuk menghindari kerusakan multi meter
Halaman: 21 dari 30
Kode Modul
LOG. OO 12. 002.01
JUDUL UNIT
: Mengukur listrik/elektronika
NAMA ASESI
: ......................................................................................
HAL-HAL YANG
DIAMATI
TUGAS
Menghidupkan multimeter
(power ON) jika
menggunakan multi meter
digital,
Mengatur range selector ke ACV
atau DCV sesuai dengan jenis
arus yang akan diukur
Mampu Menghubungkan
multi meter untuk
memperoleh hasil yang
diperlukan sesuai dengan
prosedur operasi standar
Menghubungkan multimeter
secara paralel dengan rangkaian
yang akan diukur
Mampu Mengkonversikan
hasil pengukuran ke satuan
ukuran yang dubutuhkan
Mengkonversikan hasil
pembacaan dengan faktor
perkalian yang sesuai
Memperhatikan posisi titik
desimal ketika membaca
hasilnya, jika menggunakan
multi meter digital
PENILAIA
N
K
BK
Halaman: 22 dari 30
Kode Modul
LOG. OO 12. 002.01
HAL-HAL YANG
DIAMATI
TUGAS
Menghidupkan multimeter
(power ON) jika
menggunakan multi meter
digital,
Mengatur range selector ke DCA
sesuai dengan jenis arus yang
akan diukur
Mampu Menghubungkan
multi meter untuk
memperoleh hasil yang
diperlukan sesuai dengan
prosedur operasi standar
Mampu Mengkonversikan
hasil pengukuran ke satuan
ukuran yang dubutuhkan
Mengkonversikan hasil
pembacaan dengan faktor
perkalian yang sesuai
PENILAIA
N
K
BK
Halaman: 23 dari 30
Kode Modul
LOG. OO 12. 002.01
Mampu Menghubungkan
multi meter untuk
memperoleh hasil yang
diperlukan sesuai dengan
prosedur operasi standar
HAL-HAL YANG
DIAMATI
TUGAS
Menghidupkan multimeter
(power ON) jika
menggunakan multi meter
digital,
Mengatur range selector ke 0
sesuai dengan jenis arus yang
akan diukur
Menyentuhkan probe merah
dan probe hitam satu sama lain
dan jika jarum tidak pada posisi
nol, atur jarum dengan
menggunakan tombol jari
sedemikian sehingga jarum
pada posisi nol jika
menggunakan multi meter
analog.
Menghubungkan kedua probe
nya pada resistor yang akan
diukur
Mampu Mengkonversikan
hasil pengukuran ke satuan
ukuran yang dubutuhkan
PENILAIA
N
K
BK
Halaman: 24 dari 30
Kode Modul
LOG. OO 12. 002.01
HAL-HAL YANG
DIAMATI
TUGAS
PENILAIA
N
K
BK
Mampu Menghubungkan
multi meter untuk
memperoleh hasil yang
diperlukan sesuai dengan
prosedur operasi standar
Membaca multimtter.
Mampu Mengkonversikan
hasil pengukuran ke satuan
ukuran yang dubutuhkan
Menentukan ada/tidaknya
ketersambungan ada
ketersambungan.
Halaman: 25 dari 30
Kode Modul
LOG. OO 12. 002.01
HAL-HAL YANG
DIAMATI
TUGAS
Mampu Menghubungkan
tang amper untuk
memperoleh hasil yang
diperlukan sesuai dengan
prosedur operasi standar
Mampu Mengkonversikan
hasil pengukuran ke satuan
ukuran yang dubutuhkan
Jika pembacaannya
berfluktuasi, tunggulah
beberapa saat sampai
pembacaan stabil.
Memutus hubungan daya dari
rangkaian dan lepaskan tang
amper.
PENILAIA
N
K
BK
Halaman: 26 dari 30
Kode Modul
LOG. OO 12. 002.01
6. Menggunakan Osiloskop
INDIKATOR UNJUK
KERJA
Mampu Mengeset osiloskop
yang tepat untuk
memperoleh hasil yang
dibutuhkan.
HAL-HAL YANG
DIAMATI
TUGAS
Mampu Menghubungkan
osiloskop untuk
memperoleh hasil yang
diperlukan sesuai dengan
prosedur operasi standar
Mampu Mengkonversikan
hasil pengukuran ke satuan
ukuran yang dubutuhkan
PENILAIA
N
K
BK
Halaman: 27 dari 30
Kode Modul
LOG. OO 12. 002.01
HAL-HAL YANG
DIAMATI
TUGAS
(1)
Memelihara alat-alat
Menjaga multi meter tetap
ukur listrik/elektronika.
kering, jika lembab kering
kan dengan lap kering.
Menggunakan multimeter
pada temperatur normal,
temperatur yang ekstrim
dapat memperpendek usia
komponen elektronik dan
merusak bahkan
melelehkan komponen
dari plastik.
Menggunakan multimeter
secara hati-hati, jatuh
dapat merusak komponen
elektronik maupun
casingnya.
Menjaga multimeter tetap
bersih, gunakan lap
bersih, jangan gunakan
bahan kimia, larutan
pembersih ataupun
deterjen.
Menggunakan selalu bateri
yang baru, bateri yang
lemah dapat bocor dan
merusak multimeter.
(2)
Menyimpan alat-alat
ukur listrik/elektronika
PENILAIA
N
K
BK
Catatan :
Halaman: 28 dari 30
Kode Modul
LOG. OO 12. 002.01
BAB IV
PENILAIAN SIKAP KERJA
CEK LIS PENILAIAN SIKAP KERJA
Menngunakan Alat Ukur dan Alat Uji
INDIKATOR UNJUK KERJA
NO. KUK
1.1
1.2
2.1
BK
KETERANGAN
2.1
Catatan :
Halaman: 29 dari 30