MAKALAH KEPEMIMPINAN Baru
MAKALAH KEPEMIMPINAN Baru
PEMBAHASAN
A) Pengertian kepemimpinan sitiuasional
Kepemimpinan adalah sebuah proses mempengaruhi orang lain
untuk melaksanakan tugas-tugas organisasi secara suka rela (Fairholm,
1991; Gardner, 2000). Bahkan menurut Gemmil dan Oakley (1992)
kepemimpinan
adalah
sebuah
proses
kerjasama
antara
anggota
untuk
mempengaruhi
orang
lain
tanpa
paksaan
untuk
demikian
walaupun
terdapat
banyak
variable-variabel
dari
anggota-anggota
bahwa
bawahannya,
dan
pemimpin
situasi
memahami
sebelum
prilakunya,
menggunakan
sifat-sifat
suatu
gaya
kepemimpinan tertentu.
Jadi kepemimpinan situasional adalah gaya kepemiminan yang
bergantung
pada
kesiapan
para
pengikutnya,
melakukan
interaksi
orang
memerhatikan
pemimpin
dalam
peranannya,
dengan
orang
menjalankan
yang
lain
lebih
dalam
kepemimpinan
efektif
dalam
kesehariannya.
dengan
berinteraksi
Dalam
hal
saat seorang pemimpin berusaha mempengaruhi orang lain, maka tugastugas yang harus diketahui terdiri dari 2 bagian penting, diantaranya
adalah mendiagnosa tingkat kesiapan bawahan dalam tugas-tugas
tertentu, dan dapat menunjukkan gaya kepemimpinan yang tepat untuk
setiap situasi.
Dalam kepemimpinan situasional, kematangan merupakan suatu hal
yang kerap dipandang sebagai kemampuan dan kemauan orang-orang
atau kelompok untuk memikul tanggung jawab untuk mengarahkan
prilaku mereka sendiri dalam situasi tertentu. Dengan hal ini, maka dalam
kepemimpinan situasional, maka kematangan merupakan konsep yang
berkaitan dengan tugas tertentu dan bergantung kepada hal yang ingin
dicapai oleh seorang pemimpin.Dalam hubungannya dengan prilaku
pemimpin ini, ada dua hal yang biasanya dilakukan terhadap bawahannya
atau pengikutnya menurut Hersey dan Blanchard yang dikutip oleh Miftah
Thoha,( 2003:65) yakni : prilaku mengarahkan atau prilaku mendukung.
a) Perilaku mengarahkan adalah sejauh mana seorang pemimpin
melibatkan dalam komunikasai satu arah. Bentuk pengarahan
dalam komunikasi satu arah ini antara lain, menetapkan peranan
yang seharusnya dilakukan pengikut, memberitahukan pengikut
tentang apa yang saharusnya bias dikerjakan, dimana melakukan
hal tersebut, bagaimana melakukannya dan melakukan pengawasan
secara ketat kepada pengikutnya.
b) Perilaku mendukung adalah sejauh
mana
seorang
pemimpin
Tinggi
Tinggi Dukungan
Dan Rendah
Pengarahan
Tinggi Pengarahan
Dan Tinggi
Dukungan
Perilaku
(Partisipasi)
(Konsultasi)
Mendukung
G3
G2
Rendah Dukungan
Dan Rendah
Pengarahan
Tinggi Pengarahan
Dan Rendah
Dukungan
(Delegasi)
(Konsultasi)
G4
G2
Rendah
Perilaku Mengarahkan
instruksi yang spesifik tentang peranan dan tujuan bagi pengikutnya, dan
secara
ketat
memberikan
mengawasi
batasan
tugas
mereka.
peranan
Dalam
pengikutnya
hal
dan
ini
pemimpin
memberitahu
(G2),
pemimpin
menunjukan
perilaku
yang
banyak
dua
arah
dan
perilaku
mendukung,
dengan
berusaha
tetap
pemimpin
harus
terus
memberikan
pengawasan dan
(G3),
perilaku
pemimpin
menekankan
pada
banyak
masalah,
komunikasi
mmendukung
dua
arah
usaha-usaha
ditingkatkan,
mereka
dalam
dan
pemimpin
menyelesaikan
juga
tugas
pengikutnya.
Gaya 4 (G4), perilaku pemimpin yang memberikan sedikit dukungan
dan sedikit pengarahan. Gaya ini dirujuk sebagai Delegasi, karena
pemimpin
mendiskusikan
masalah
bersama-sama
dengan
bawahan
sendiri
dalam
Teori ini sering disebut juga great man, lebih lanjut menyatakan bahwa
seseorang itu dilahirkan membawa atau tidak ciri-ciri atau sifat-sifat yang
diperlukan bagi seorang pemimpin, atau dengan kata lain, individu yang
lahir telah membawa ciri-ciri tertentu yang memungkinkan dia dapat
menjadi seorang pemimpin.
Keith Davis mengiktisarkan ada 4(empat) ciri utama yang mempunyai
pengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan dalam organisasi :
1. Kecerdasan (intelligence)
2. Kedewasaan sosial dan hubungan sosial yang luas (social motuorty
and breadth)
3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi
4. sikap-sikap hubunga manusiawi
Ciri-ciri yang dikemukakan Davis diatas hanyalah salah satu daftar
diantara
banyak
kemungkinan
sifat-sifat
penting
untuk
pencapaian
kepemimpinan
organisasi.
2) Teori kelompok
Teori
ini
menyatakan
bahwa
tujuan-tujuan
untuk
mengungkapkan
teori
kepemimpinan
menyeluruh,
Model
ini
menjelaskan
hubungan
antara
gaya
berkeyakinan
bahwa
situasi-situasi
menguntungkan
yang
lain.
Teori
Path-Goal
ini
menganalisa
pengaruh
(dampak)
dan
harapan
bawahan
11
melakukan
pekerjaan
mendua
tersebut
serta
melaksanakannya
dengan
baik.
Diperoleh
dan
tidak
rutin,
makin
tinggi
orientasi
pemimpin
akan
12
pemimpin
mempunyai
gaya
yang
ingin
memancarkan
masalah
dan
pengambilan
keputusan.
Pemimpin
13
Dengan
cara
ini
pemimpin
berkesempatan
menguju
14
BAB III
PENUTUP
A) Kesimpulan
Kepemimpinan situasional tidak jauh berbeda dengan kepemimpinan
transformasional. Kepemimpinan situasional merupakan gaya pemimpin
yang mempertimbangkan situasi yang dihadapi sebuah perusahaan. Baik
dalam proses pengambilan keputusan terhadap sebuah masalah maupun
dengan mengarahkan para bawahannya. Kepemimpinan situasional dalam
hal
ini,
mengubah
gaya
kepemimpinan
yang
lama
dengan
gaya
situasi
kematangan
berpengaruh
yang
para
dialami
oleh
pengikutnya.
terhadap
parusahaan,
Kematangan
perkembangan
pengikut
perusahaan
15
tetapi
juga
melihat
juga
sehingga
sangat
perlu
B) Saran
Gaya kepemimpinan situasional hanya salah satu dari beberapa
macam
gaya
kelebihan
kepemimpinan.
dan
kelemahan.
Setiap
gaya
Berdasarkan
kepemimpinan
kesimpulan
dan
memiliki
dengan
guru
dapat
menggunakan
gaya
kepemimpinan
membutuhkan
kemampuan
gaya
kepemimpinan
yang
baik
untuk
kepemimpinan
yang
betulbetul
efektif
16
dan
dapat
DAFTAR PUSTAKA
Riberu, J. 1982. Dasar-dasar Kepemimpinan. Jakarta : LEPPENAS
Thoha, Miftah. 1983. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta:
Rajawali Pers.
Tampu bolon, Manahan p, (2004). Perilaku Keorganisasian, Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Winardi, 2000, Kepemimpinan Dalam Manajemen, Jakarta : PT
Rineka Cipta
Kartini Kartono, 1983, Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta : CV
RAJAWALI
Marat, 1980. Pemimpin dan kepemimpinan, Bandung : Ghalia
Indonesia
17
18