JL.NAMBANGAN KEC.KENJERAN
SURABYA
(Arsitektur Pemukiman)
Latar Belakang
Disalah satu kota terbesar dan terpadat di indonesia yaitu surabya ini,
tidak akan luput dengan yang namanya pemukiman kumuh. Persoalan
peukiman kumuh ini menjadi masalah yang serius karena dikhawatirkan
akan menyebabkan terjadinya kantong-kantong kemiskinan yang kronis dan
kemudian menyebabkan lahirnya berbagai persoalan sosial diluar kontrol
kemampuan pemerintah kota untuk menangani. Arti dari pemukiman itu
sendiri ialah sebagai kawasan lindung, dapat berupa perkotaan atau
pedesaan yang dapat berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal /hunian
dan tempat kegiatan yang mendukung prikehidupan dan penghidupan.
Menurut WHO Pemukiman kumuh diartikan sebagai suatu kawasan
pemukiman atau pun bukan kawasan pemukiman yang dijadikan sebagai
tempat tinggal yang bangunan-bangunannya berkondisi substandar atau
tidak layak yang dihuni oleh penduduk miskin yang padat. Kawasan yang
sesungguhnya tidak diperuntukkan sebagai daerah pemukiman di banyak
kota besar, oleh penduduk miskin yang berpenghasilan rendah dan tidak
tetap diokupasi untuk dijadikan tempat tinggal, seperti bantaran bibir
pantai, di pinggir rel kereta api, tanah-tanah kosong di sekitar pabrik atau
pusat kota, dan di bawah jembatan. Jadi secara sederhana, pemukiman
kumuh adalah tempat tinggal/hunian yang kotor.
RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
TUJUAN
1.
2.
3.
4.
Analisa keadaan
Analisa keadaan
Orientasi tempat dari kota yaitu mengarah ketimur-utara, akses menuju spot
jika ditempuh dari kota kira-kira 10 Km,
Kondisi Lingkungan
Kawasan nambangan
memiliki 71 rumah.
Pada umumya ukuran kafling
tanah didaerah ini 5x10.
Setiap rumah terdiri dari 10
orang( kakek,nenek,ayah,ibu
,
Dua orang anak,paman,bibi,
Dua orang anak)
Bidang
Konstruksi
Pembangunan
Bidang
Transportasi
Buruh Pabrik
Pegawai
negeri
Pengangguran/
Dll
-Nelayan
-Tukang Bangunan
- Kuli bangunan
-Sopir
- Kernet
-Buruh
-TNI AD
-TNI AL
-TNI AU
-dll
-Pengrajin Aksesoris
dari bahan laut
- Pengrajin Dll
Total:+/- 51
Orang
Total : +/- 23
Orang
Total : +/- 31
Orang
Total:0 Orang
Total: 19 Orang
- Pengusaha Swasta
Total: 11 Orang
Pengangguran
Total : Lebih umumnya
Pengangguran
Bidang
Konstruksi
Pembangun
an
Bidang
Transportasi
Buruh Pabrik
Pegawai
negeri
Penganggur
an/
Dll
+/- Rp.100.000
(jika Hasil Banyak)
+/- Rp.100.000
+/- Rp.100.000
+/- Rp.75.000
+/- Rp.0
+/- Rp.100.000
(jika laku bnayak)
+/- Rp.0
Pendidikan
SD
Total:
+/- 421 orang
SMP
Total:
+/- 320 orang
SMA
Total:
+/- 120 orang
S1
Total:
+/- 0 orang
S2
Total:
+/- 0 orang
Tidak
Beberapa SDM
fasilitas
Ada beberapa fasilita syang ada dikampung ini salah salah satunya
yaitu:
1. Masjid al-mabrur sebelah utara pemukiman warga nambangan
2. Terdapat TPI(tempat pelelangan ikan di sekitar pemukiman)
3. Terdapat pendopo untuk musyawarah bagi para
nelayan/warga nambangan
4. Terdapat sekolah madrasah,ibtidaiyah, tsanawiyah, yaitu
bernama al-falakh
ANALISA
AKSESING
Akses masyarakat
Masyarakat nambangan setiap harinya melakukan aktivitas yang
berhubungan dengan sosialisi dengan warga yang lain. Contoh
1. Pagi hari para ibu melakukan aktivitasnya yaitu pergi
kepasar.
2. Bapak-bapak yang berprofesi sebagai nelayan setiap harinya
setelah
pulang dari menjaring ikan, pergi ketempat TPI. Untuk menjual
hasil
tangkapannya.
3. Pada saat masuk jam melaksanakan ibadah sholat, maka
warga nambangan berbondong-bondong pergi menuju masjid
al-mabrur
4. Biasanya pada saat para nelayan mengadakan musyawarah
maka bangunan pendopolah yang dituju para warga
nambangan.
Akses fasilitas
Akses menuju
masjid sangat dekat
dengan wilayah
pemukiman warga
nambangan
Permasalahan pemukiman
Permasalahan pemukiman
Kesimpulan
Dari hasil data yang di dapat, dapat disimpulkan
bahwa permukiman kumuh timbul dikarnakan
sebagian besarnya terjadi oleh faktor ekonomi
penduduknya yang rata-rata menengah kebawah. Hal
ini tentu menjadi problema di negara kita. Sebab bila
lingkungan kumuh tersebut dibiarkan bahkan bila
terus berkembang, hal ini akan memicu tercemarnya
lingkungan dan kesemerawutan tatanan kota. Oleh
karna itu perlu diadakannya solusi oleh pemerintah
dan dukungan oleh pendudukya agar lingkungan
kumuh tersebut segera berevolusi menjadi tatanan
permukiman yang layak.
thanks