Anda di halaman 1dari 12

Istishna

Definisi
Skema 1
Skema 2
Ketentuan
Pembayaran
Ketentuan Barang
Karakteristik
Contoh Kasus

Definisi

(psak 104, prgf 04)

Istishna adalah akad jual beli dalam


bentuk pemesanan pembuatan
barang tertentu dengan kriteria dan
persyaratan tertentu yang disepakati
antara pemesan (pembeli,
mustashni') dan penjual (pembuat,
shani').
Istishna paralel adalah suatu bentuk
akad Istishna antara pemesan
(pembeli, mustashni') dengan penjual
(pembuat, shani'), kemudian untuk

Skema 1
Istishna
1a. Pesan barang (akad)
PEMESAN
(H.
Syamsudin
)

2a. Penerima modal

BANK
SYARI
AH

Transaksi
istishna =>
Bank Syariah
sebagai
produsen/pembuat

3a. Penyerahan barang pesanan

1b. Pesan barang (akad)


Transaksi istishna
=> Bank Syariah
sebagai pembeli/
pemesan

BANK
SYARI
AH

2b. Penyerahan modal

KONTRAK
TOR (PT.
Anugrah)

3b. Penyerahan barang pesanan

Skema 2 Istishna
Istishna LKS sebagai
pembuat
1a. Pesan barang
(akad)
PEMES
AN

(H.
Syamsu)

2a. Penerima modal

3a. Penyerahan barang


pesanan

Istishna LKS sebagai


pembeli
1b. Pesan barang
(akad)
SUB
Bank
KONTRAKT
Syaria2b. Penyerahan modal
OR (PT.
h
Anugerah)
3b. Penyerahan barang
pesanan

Istishna Paralel LKS sebagai pemesan dan sebagai pembeli


(dengan akad terpisah)

Ketentuan
pembayaran
(Fatwa DSN No. 06/DSNMUI/IV/2000)

1.Alat bayar harus diketahui


jumlah dan bentuknya,
baik berupa uang, barang,
atau manfaat
2.Pembayaran dilakukan
sesuai dengan kesepakatan
3.Pembayaran tidak boleh
dalam bentuk pembebasan

Ketentuan barang
(Fatwa DSN No. 06/DSN-MUI/IV/2000)

1. Harus jelas ciri-cirinya dan dapat


diakui sbg hutang
2. Harus dapat dijelaskan spesifikasinya
3. Penyerahnnya dilakukan kemudian
4. Waktu dan tempat penyerahan barang
harus ditetapkan berdasarkan
kesepakatan
5. Pembeli (mustashni) tidak boleh
menjual barang sebelum menerimanya.
6. Tidak boleh menukar barang kecuali
dengan barang sejenis sesuai
kesepakatan
7. Dalam hal terdapat cacat atau barang

Karakteristik (psak 104, prgf


06 - 13)

Berdasarkan akad Istishna,


pembeli menugaskan penjual
untuk menyediakan barang
pesanan (mashnu') sesuai
spesifikasi yang disyaratkan
untuk diserahkan kepada
pembeli, dengan cara
pembayaran dimuka atau
tangguh.
Spesifikasi dan harga barang
pesanan disepakati oleh pembeli

Karakteristik (psak 104, prgf 06


13)

Barang pesanan harus memenuhi


kriteria:
Memerlukan proses pembuatan
setelah akad disepakati;
Sesuai dengan spesifikasi pemesan
(customized) bukan produk massal;
dan
Harus diketahui karakteristiknya
secara umum yang meliputi jenis,
spesifikasi teknis, kualitas, dan
kuantitasnya.
Barang pesanan harus sesuai dengan
karakteristik yang telah disepakati

Karakteristik (psak 104, prgf


06 13)

Pada dasarnya Istishna tidak dapat


dibatalkan, kecuali memenuhi kondisi:
Kedua belah pihak setuju untuk
menghentikannya; atau
Akad batal demi hukum karena timbul
kondisi hukum yang dapat
menghalangi pelaksanaan atau
penyelesaian akad.
Pembeli mempunyai hak untuk
memperoleh jaminan dari penjual atas:
Jumlah yang telah dibayarkan; dan
Penyerahan barang pesanan sesuai
dengan spesifikasi dan tepat waktu.

Contoh Kasus Istishna


1. Tn. J mendatangi BS dengan
detail jelas tentang rumah
impiannya dan developer yang
akan membangunnya.
2. BS dan developer mengikatkan
diri pada perjanjian dimana
developer membangun rumah
dan BS melakukan
pembayaran sesuai

Contoh Kasus Istishna


3. Saat developer membangun
rumah, developer menerima
pembayaran sesuai
perkembangan dari BS
4. Saat rumah itu selesai,
kepemilikan dialihkan kepada
Tn. J
5. Tn. J membayar angsuran
selama kurun waktu tertentu
yang telah disepakati

Perbedaan Istishna
dengan Salam
Ciri

Istishna

Salam

Jenis aset Biasanya


Biasanya untuk
aset yang produk pertanian
perlu
diproduksi
Pembaya Bisa
ran
dibayarka
n secara
angsuran

Pembayaran
dilakukan di tempat
karena kebutuhan
menggunakan
pembiayaan untuk
memproduksi aset

Anda mungkin juga menyukai