Tf3 Guidelines Bahasa
Tf3 Guidelines Bahasa
December 2004
Version 1.0
Daftar isi :
1. PENGANTAR KUNCI PENTING DARI KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA (K 3)
1.1. Posisi konteks
1.2. Tindakan yang diambil oleh CSI Task Force 3 (TF3)
1.3. Praktek terbaik dalam kesehatan dan keselamatan.
DAN
1.
PENGANTAR : KUNCI
KESELAMATAN (K3)
PENTING
DARI
KESEHATAN
&
1.1. Pendahuluan
Perusahaan-perusahaan CSI telah berkomitment penuh untuk meningkatkan
kinerja keselamatan kerja dalam perusahaan mereka dan telah mencapai
peningkatan yang berarti.
Semen adalah salah satu substansi yang paling banyak digunakan di bumi, membuat
semen merupakan proses enerji dan intensif dalam sumber daya yang membawa
akibat terhadap lingkungan lokal maupun global serta akibat bagi keselamatan &
kesehatan.
Menyadari kenyataan ini, beberapa perusahaan semen memprakarsai Cement
Sustainability Initiative (CSI) sebagai program yang disponsori oleh anggota dari
World Business Council for Sustainable Development ( WBCSD) dimana saat ini, 16
(enam belas) perusahaan semen secara bersama-sama yang mewakili lebih dari
separuh industri kelas dunia di luar China, mensponsori inisiatif ini.
Di mulai pada akhir tahun 1999, Lembaga ini melaksanakan (1) Riset yang bersifat
independen terhadap kinerja industri dan issue penting bagi kesinambungan yang
dihadapi; (2) Seri dialog yang mendapat fasilitas dari para Stakeholder di 7 kota
(Kairo, Kuritiba, Bangkok, Lisbon, Brussels, Washington DC dan Beijing); (3) Seri
rekomendasi independen untuk meningkatkan kinerja; (4) Agenda industri dari
tindakan-tindakan yang terkait dengan isu-isu yang timbul.
Menjamin kondisi kesehatan dan keselamatan kerja untuk karyawan dan kontraktor
merupakan dasar dari tanggung jawab sosial korporasi dan merupakan salah satu dari
isu penting di industri semen. Anggota CSI menyadari perlunya diberikan lebih
banyak perhatian pada area ini di seluruh industri dan komitmen untuk memainkan
peran utama dalam prosesnya.
Sebagai latar belakang kutipan-kutipan berikut ini mengihtisarkan temuan CSI
sebelumnya dalam hal keselamatan & kesehatan kerja.
Kutipan-kutipan berasal dari :
- Ringkasan laporan CSI tahun 2002
- Substudy 10 laporan CSI
- Agenda Tindakan
Laporan bulan July 2002 yang dapat disimpulkan dari kesehatan karyawan
bahwa :
Menjamin kondisi kerja yang sehat dan aman bagi karyawan dan kontraktor
merupakan salah satu isu paling penting bagi industri semen, kita menyadari bahwa
perhatian harus diberikan lebih banyak di area ini di keseluruhan industri dan adanya
komitmen untuk memainkan peranan utama dalam proses.
Suatu Kelompok kerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja telah dimulai untuk bertemu
dan mendiskusikan topik-topik untuk kegiatan yang akan datang dan akan dipusatkan
pada Proyek inisiatif dan kesepakatan.
Sistem pelaporan untuk Tingkat Cidera dan Penyakit Akibat Kerja di tiap perusahaan
secara individual telah tersedia untuk berbagai kasus , tetapi hingga saat ini kita belum
dapat melaporkan gambaran industri secara luas. Lembaga Riset Battelee yang benarbenar menekankan pada informasi publik untuk area ini kelihatannya sulit untuk
dilibatkan.
Dari apa yang diketahui, kecelakaan/cidera dan tingkat cidera pada industri kita lebih
tinggi dari industri yang lain seperti petrokimia dan petroleum refining, yakin bahwa
ini tidak dapat diterima dan juga percaya bahwa masalah ini akan pula mempengaruhi
reputasi industri semen secara keseluruhan, merupakan suatu alasan yang
menyebabkan mengapa kita meminta kelompok kerja untuk pertama-tama membuat
standar dan sistem yang berlaku antar Perusahaan untuk mengukur, mengawasi dan
melaporkan kinerja kesehatan dan keselamatan kerja, di mana perusahaan secara
mandiri kemudian dapat mengimplementasikannya.
Desain bangunan dan peralatan operasional yang aman, memiliki peranan yang
penting untuk mengurangi cidera dan insiden dan perusahaan pemasok peralatan
industri secara pasti juga meningkatkan dan memperbaiki produk mereka hingga
peralatan tersebut memenuhi standar keselamatan yang tinggi. Namun pada
kenyataannya, pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja yang efektif dan rutin serta
budaya selamat merupakan alat yang paling efektif guna mengurangi cidera dan
tingkat kesakitan akibat kerja.
Semua perusahaan yang terlibat dalam proyek ini memiliki program K3 dan kelompok
kerja akan mengembangkan adanya pertukaran informasi agar perusahaan-perusahaan
membagi pengalaman mereka, mengidentifikasi penyebab cidera yang umum dan
membuat rekomendasi untuk peningkatan yang berkesinambungan.
Agenda Tindakan, Apa yang akan kita laksanakan memberikan indikasi hal
berikut :
Proyek Gabungan
Kita
akan
meningkatkan
kegiatan
melalui
suatu
kelompok kerja kesehatan &
keselamatan
kerja
(telah
dilakukan secara paralel dengan
Battelle Institutes study), untuk
menjamin adanya sistem yang
efektif
bagi
pengukuran,
pengawasan dan pelaporan atas
kinerja
kesehatan
dan
keselamatan kerja.
Tindakan Individual
Pelaporan keselamatan
Pada awal tahun 2004, TF3 mencapai target utamanya yaitu mewujudkan definisi
keselamatan di dunia industri yang telah disetujui dan kriteria pelaporannya saat ini
telah dipublikasikan dimana sebelumnya, tidak ada definisi dari Industri
internasional yang telah disetujui yang memungkinkan untuk dilakukannya
benchmarking dan pelaporan yang akurat pada keseluruhan industri semen.
Definisi ini meliputi kejadian fatal, tingkat kejadian fatal (untuk karyawan), lost time
injury dan lost time injury frequency ratio (untuk karyawan) sedangkan definisi lain,
meliputi lost time injury severity ratio, dalam proses pembuatan/draft untuk
kesepakatan mendatang.
Kesepakatan pada definisi-definisi ini memungkinkan penyiapan suatu format
pelaporan keselamatan CSI dan laporan menyeluruh saat ini telah dikompilasi atas
data yang dimasukkan oleh 10 perusahaan CSI untuk tahun 2003.
Pelaporan pertama hanya mencakup kegiatan semen saja, namun tentu diharapkan
bahwa pelaporan selanjutnya akan mencakup semua kegiatan dari perusahaanperusahaan CSI.
Manajemen Kesehatan & Keselamatan
Sebagaimana dijanjikan dalam Agenda tindakan, TF3 saat ini telah membuat draft
study kompilasi mengenai praktek-praktek yang baik/percontohan dalam bidang K3
di industri semen. Dokumen ini menggariskan bagaimana Manajemen K3 dapat dan
seharusnya dicapai tanpa menjadi beban berlebihan, dokumen ini memberikan
panduan praktis mengenai praktek yang baik dari prosedur keselamatan dalam
industri semen berdasarkan pengalaman yang ada dan berfokus pada kejadian fatal
yang dilaporkan serta hasil investigasi dari penyebab kecelakaan.
Secara bersamaan dokumen ini juga memberikan panduan kesehatan karyawan,
berfokus pada masalah kesehatan yang paling umum dan yang secara khusus
berhubungan dengan penggunaan dari bahan bakar pengganti (AFR).
Banyak perusahaan yang tergabung dalam CSI telah mengimplementasikan panduan
ini; walaupun telah diketahui sebagai suatu kebutuhan, hal ini penting untuk
disebarluaskan pada industri dengan skala yang lebih luas dan stakeholders eksternal.
http://ifcln1.ifc.org/ifcext/enviro.nsf/AttachmentsByTitle/gui OHS/$FILE/OHSguideline.pdf
http://agency.osha.eu.int/publications/reports/307/enindex.htm
Beberapa elemen sistem Manajemen K3 yang digunakan oleh perusahaan CSI lainnya
digambarkan sbb :
Kebijakan Kesehatan & Keselamatan :
Prinsip-prinsip Panduan :
Semua orang yang bekerja di lokasi kami mempunyai hak untuk mendapatkan
lingkungan/kondisi kerja yang aman dan sehat dan mempunyai kewajiban untuk
memberikan kontribusi pada kondisi tersebut dengan berperilaku yang bertanggung
jawab. Kami melihat K3 sebagai nilai bisnis utama yang diintregasikan pada seluruh
kinerja bisnis. Setiap cidera atau kasus sakit akibat hubungan kerja, dapat dihindari
dengan sistem kerja , peralatan , substansi, training dan supervisi yang tepat.
Manajemen K3 yang efektif mencakup penilaian resiko dari desain lokasi sejak awal tahap konstruksi, komisioning dan perencanaan secara keseluruhan dari suatu
organisasi dan pemeliharaannya. Semua kegiatan operasinal kami harus secara
kontinyu meningkatkan kinerja K3.
Peran dan tanggung jawab utama
Setiap Manager di semua jenjang, menjamin kesehatan dan keselamatan untuk orangorang yang ada di tempat kerja di bawah tanggung jawabnya. Manager harus
menerapkan kebijakan dan sistem dalam area kontrol dan pengaruhnya. Chief
Executive officer (CEO) memikul tanggung jawab ini pada level group, ia mendukung
dengan tingkat kepedulian yang tinggi untuk menjamin bahwa dalam tiap divisi dan
unit bisnis manajemen memiliki otoritas, keahlian dan sumber daya yang diperlukan
untuk melaksanakan tanggung jawabnya.
Group Executive/Vice President SDM dari Perusahaan bertanggung jawab untuk
mengkoordinasi dan mengevaluasi kembali secara keseluruhan kebijakan K3,
memberikan rekomendasikan mengenai hal tersebut kepada Komite Eksekutif.
Semua karyawan memiliki tanggung jawab untuk kesehatan & keselamatan mereka
sendiri dan teman lainnya yang berada dalam lingkup/terpengaruh oleh tindakan
mereka.
Proses dan Alat Utama pada tingkat Korporasi
Divisi memiliki suatu sistem Manajemen K3 untuk memastikan adanya peningkatan
kinerja secara berkesinambungan. Hal ini didasarkan pada kebijakan K3 yang
merefleksikan kebijakan korporasi dalam hal prinsip-prinsipnya, kerangka kerja,
tanggung jawab, koordinasi dan pengawasan, kewajiban ini juga mencakup Unit baru
yang bergabung dengan Perusahaan. Sumber daya tertentu seperti manusia, keuangan
di dedikasikan dan di identifikasikan guna mencapai target.
Analisa Resiko
Proses manajemen dipastikan tersedia untuk menjamin resiko telah di identifikasikan
secara baik, terkontrol dalam organisasi, dll.
Karyawan, kontraktor dan konsumen berhak dan wajib mendapatkan informasi
mengenai resiko yang ada dan langkah-langkah yang diambil untuk mengeliminasi
atau meminimalkannya.
5. Manajemen Keselamatan
3.1. Definisi Keselamatan CSI dan Kriteria Pelaporan
Suatu dokumen detail yang mendiskusikan definisi dan kriteria pelaporan tersedia di
website WBCSD :
http://www.wbcsd.ch/DocRoot/fucY6kajLmftTR8CgnWO/cement-safety-guide.pdf
3.2. Analisa kejadian fatal tahun 2000-2003
Karena kejadian fatal merupakan tragedi paling serius yang dapat terjadi pada industri
semen, TF3 mengumpulkan semua data statistik yang ada, dan melakukan analisa secara
menyeluruh untuk memperoleh strategi pencegahan kejadian fatal yang paling mungkin.
Data dari sejumlah anggota CSI dikumpulkan dan dianalisa sbb :
- Terjadi 389 kecelakaan fatal dari 300,000 karyawan selama 4 tahun terakhir
- Rasio kecelakaan fatal yang terjadi pada kontraktor, bila data tersedia 8 (delapan)
kali lebih banyak dibandingkan karyawan
- Rasio keseluruhan bila dikombinasikan (karyawan dan kontraktor) adalah 2.67
untuk study tersebut.
Penyebab kejadian fatal di Perusahaan CSI
Analisa berdasarkan penyebab memperlihatkan bahwa 79% dari kejadian fatal timbul
dari 3 penyebab utama :
- Lalu lintas/trafik dan peralatan bergerak ( 43%)
- Jatuh dari ketinggian dan tertimpa benda yang terjatuh ( 21%)
- Terjepit / terperangkap dalam peralatan yang bergerak (15%)
Yang lain adalah :
APD yang ditentukan harus selalu dipakai saat menjalankan proses pekerjaan
atau melakukan pekerjaan dengan sistem yang terbuka (mis. pembersihan
sumbatan material, pekerjaan elektrikal, dll).
Pengunaan obat-obat terlarang benar-benar dilarang di lokasi kerja manapundan tidak diperbolehkan mengkonsumsi alkohol/obat legal lainnya yang dapat
mempengaruhi konsentrasi secara personal.
3.3. Kesimpulan :
Penyebab kejadian fatal dan pencegahan
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan pada resiko kejadian fatal yang tinggi, penyebab
utama dan strategi pencegahan yang terkait. Adalah penting bahwa Manajemen
menerapkan strategi pencegahan ini dan mematuhinya secara konsisten dalam mengelola
kegiatan di lokasi sehari-hari.
Kategori resiko Tinggi
- Kontraktor
- Karyawan tidak tetap yang masih muda
Pencegahan :
Manajemen keselamatan kontraktor
Induksi K3 secara khusus
Penyebab langsung
- Lalu lintas & peralatan bergerak (43%)
- Jatuh dari ketinggian atau kejatuhan
obyek dari ketinggian ( 21%)
- Terjepit pada peralatan yang
bergerak (15%)
3.4. Analisa Kecelakaan yang menyebabkan hari hilang (Lost Time Injury)
Statistik berikut ini berhubungan dengan data yang tersedia dari salah satu Perusahaan
CSI .
Penyebab dan Jenis Cidera secara tipikal
Penyebab utama adalah terpeleset , tersandung dan jatuh (29%), obyek yang jatuh atau
bergerak (19%) dan kegiatan mengangkat, kelebihan beban dan pengerahan tenaga secara
berlebih (18%). 3 (tiga) penyebab utama ini mencapai 66% dari total kecelakaan.
Kebanyakan cidera pada lengan dan tangan (32%), kaki dan telapak kaki (25%)
serta punggung (13%), cidera ini mencapai 71 % dari total
Kategori Cidera dan Umur secara tipikal
Operator peralatan (39%) dan operator secara umum (33%) adalah jenis pekerjaan
yang paling banyak mendapat cidera
Usia 30-39 tahun adalah rentang umur yang paling tinggi mendapat cidera (33%),
diikuti oleh pekerja dengan usia 20-29 tahun (25%) dan 40-49 tahun (24%)
Kesimpulan penyebab cidera dan pencegahannya
Tabel berikut mengikhtisarkan penyebab cidera utama dan strategi pencegahan yang
terkait. Strategi pencegahan ini harus ditanamkan pada pengelolaan operasional harian
secara terus menerus.
Penyebab Cidera
Pencegahan
Jenis Cidera
- Lengan dan tangan
- Kaki dan telapak kaki
- Cidera punggung
Keselamatan Mengemudi
Golden Rule :
Semua kategori kendaraan, termasuk self propelled mobile plant, tidak boleh
dioperasikan kecuali :
Kendaraan sesuai dengan tujuannya, dilakukan inspeksi dan konfirmasi sesuai
dengan standar kerja yang aman (SOP).
Jumlah penumpang tidak boleh melebihi spesifikasi desain pabrik kendaraan
tersebut.
Muatan aman dan tidak melebihi spesifikasi desain pabrik atau batas legal
untuk kendaraan
Sabuk pengaman dipasang dan dipergunakan oleh semua penumpang.
Helm keselamatan (safety helmet) dipakai oleh pengendara dan penumpang
sepeda motor, sepeda, quad, snow-mobile dan kendaraan yang sejenis
Pengemudi tidak diberi wewenang untuk mengoperasikan kendaraan kecuali :
Mereka sudah terlatih, mempunyai sertifikat dan secara medis sehat untuk
mengoperasikan kendaraan
Mereka tidak di bawah pengaruh alkohol, obat-obatan , atau menderita
kelelahan/fatigue
Mereka tidak menggunakan handphone atau radio saat mengemudi
(praktek terbaik adalah dengan mematikan semua telpon dan radio 2(dua) arah saat
mengemudi)
Heavy duty design, dapat tahan di lingkungan yang keras - tahan air
Sistem hitam putih atau berwarna
Iluminator infra untuk lokasi kerja dengan penerangan yang rendah
Kabel multi seksional agar pemeliharaan lebih mudah
Ruang pandang yang luas.
Microphone built in dengan suara yang jelas .
Kerangka tahan tumbukan (high impact resistance housing)
Kompensasi backlight guna mengontrol kualitas gambar untuk semua kondisi
penerangan
3. Perancah harus diinspeksi oleh orang yang kompeten dan pelaporan hasil
inspeksi terdata pada buku log perancah.
a. Sebelum penggunaan pertama
b. Setelah perubahan yang substansial
c. Setelah angin besar atau tumbukan
d. Jangka tertentu yang tidak melebihi 7 (tujuh) hari.
4. Jangan pergunakan dan bekerja dengan perancah kecuali luas platform
perancah tersebut minimal 4 board, dilengkapi dengan handrail, intermediate
rail dan toe board .
5. Pekerjaan ringan dapat dilakukan tanpa handrail tetapi diperlukan penggunaan
full harness yang dapat dikaitkan pada anchor
6. Akses harus dilengkapi dengan tangga yang aman
7. Jangan memindahkan board perancah, handrail atau anchor untuk
menjalankan kegiatan.
Perubahan hanya dibuat oleh scaffolder yang mempunyai kompetensi.
Perancah Bergerak (Mobile scafoold tower)
1. Dioperasikan oleh tenaga yang terlatih, kompeten, dan mempunyai sertifikat
yang sesuai.
2. Dioperasikan di landasan tanah yang rata dan kuat, terbebas dari adanya
pekerjaan di bawah tanah.
3. Area kerja di bawah sekitarnya ditandai dengan lingkaran atau alat/tanda
yang sesuai.
4. Platform dilengkapi dengan handrail, intermediate rail dan toeboard. Akses
menuju platform harus malalui tangga internal.
Semua safety harnesses (termasuk yang digunakan oleh kontraktor) harus dicek sebelum
dipergunakan untuk item berikut :
a. Terdapat label yang dapat dilacak dan dilekatkan sesuai keperluan pada alat tsb.
b. Pengecekan jaring dan tali temali :
Kemungkinan adanya lubang atau sobekan
Dipergunakan secara berlebihan
Terbakar atau terkena zat kimia
Serat telah mengeras/kaku
Bagian jahitan terbebas dari lubang.
c. Pengecekan fitting logam :
Adanya sisi yang tajam
Cara penggunaan yang berlebihan
Pengoperasian yang kurang benar
Adanya distorsi/kerusakan
d. Jangan gunakan peralatan ini untuk aktifitas yang akan merusaknya mis. jangan
mematahkan lanyard.
e. Jika peralatan dalam kondisi basah-lembab , keringkan di lokasi dengan ventilasi
yang baik dan jauhkan dari sumber panas secara langsung.
Bekerja di ketinggian :
Golden Rules :
Bekerja pada ketinggian 2 meter (6 kaki) atau lebih tinggi dari atas tanah tidak dapat
dilakukan , kecuali :
Bila dipergunakan/tersedia platform menetap (fixed) yang dilengkapi dengan
guard atau handrail dan telah disetujui oleh tenaga yang mempunyai
kompetensi untuk hal tersebut, atau
Dipergunakannya peralatan penahan jatuh yang memiliki :
- anchor yang baik dan benar, dengan overhead yang telah terpasang
- full body harness menggunakan kunci ganda dengan pengancing yang
dapat mengunci sendiri untuk tiap sambungan yang ada.
- lanyard terbuat dari serat sintetis
- tahan guncangan/shock absorber
Peralatan penahan jatuh akan menahan dari kondisi terjatuh secara bebas
setinggi kurang-lebih 2 meter ( 6 kaki).
Dilakukan inspeksi secara visual pada peralatan penahan jatuh dan bagianbagiannya, peralatan yang telah rusak atau tidak dapat dipergunakan lagi harus
dikeluarkan dari daftar peralatan/penggunaan.
Hanya tenaga yang mempunyai kompetensi yang dapat melaksanakan kegiatan
3.8.3. Isolasi/Lock out Peralatan
Isolasi adalah salah satu area penting dari keselamatan peralatan dan dengan
berkembangannya tehnologi di dunai industri, prosedur ini menjadi lebih komplek,
tetapi sistem yang efektif yang secara pasti akan mengisolasi mesin dari semua sumber
energi yang ada adalah hal yang amat esensial.
(lihat appendix untuik Tag out lock out procedures)
Sistem Isolasi dari bahaya
Prosedur isolasi yang tertulis dan detail harus ditentukan dan disahkan, dan hal ini harus
mencakup semua area isolasi :
Isolasi Elektrikal
Matikan semua switch isolasi elektrikal , yakinkan bahwa isolasi lokal efektif,
beberapa mesin memerlukan isolasi sub-station. Setiap pekerja harus memiliki
kuncinya pribadi untuk menjamin proses isolasi tersebut.
Isolasi proses
Matikan suplai udara bertekanan/compressed air supply
Matikan steam
Cegah elevator run-back
Alihkan system tranportasi
Pembuangan sampah yang benar dan housekeeping yang tertata adalah bentuk
pencegahan yang terbaik.
3.8.7. Memasuki silo dan/atau ruang tertutup (confined space)
Memasuki Confined Space
Peraturan :
Masuk ke dalam confined space tidak dapat
dilakukan kecuali :
Tersedia prosedur emerjensi yang siap diterapkan bila terjadi keadaan darurat
sebelum pekerjaan dimulai .
Pengecekan fungsi alarm.
Tersedia peralatan untuk penyelamatan dan resusitasi (P3K)
Kemampuan regu penyelamat (pengetahuan mengenai penyelamatan dan
peralatan resusitasi)
Prosedur shut down
Prosedur pertolongan pertama
Fasilitas pelayanan emerjensi lokal
(lihat apendiks prosedur memasuki kiln)
Bahaya listrik utama lainnya yang harus dipikirkan adalah adanya kontak tiba-tiba
dengan peralatan bertegangan tinggi atau peralatan yang menyentuh kabel overhead. Jika
ditemui adanya kabel overhead, diperlukan tanda bahaya yang sesuai dan gerbang
untuk mencegah terjadinya kontak. Dalam hal ini juga bermanfaat untuk menyediakan
instruksi kerja yang jelas, dalam kasus kecelakaan ini terjadi lompatan bebas tanpa
pembawa arus yang terus menerus ke tanah
(lihat appendix untuk datasheet resiko listrik).
3.8.9. Tenggelam
Kasus tenggelam dapat terjadi di kolam tambang , fasilitas settlement, penyimpanan air
/pekerjaan pembuangan melalui air atau di slurry basin pada industri dengan proses
basah.
Kebanyakan kasus tenggelam berhubungan dengan adanya pihak ketiga yang masuk
tanpa diundang, pihak ketiga tersebut biasanya anak-anak atau orang muda yang tertarik
untuk berenang pada musim panas, namun tidak menyadari bahaya air atau
kedalamannya.
Karenanya fokus penting adalah pencegahan jalan masuk dengan pemagaran dan
pemasangan tanda peringatan.
Dalam semua kasus di mana ada kegiatan yang melibatkan pekerja secara langsung,
pastikan terpasang handrail untuk mencegah terjatuh ke air, penyediaan sabuk
pengaman/life-belts atau peralatan penyelamatan lain seperti tangga. Bila seorang
karyawan harus bekerja di dekat atau di atas air yang dalam, safety harness atau
pelampung/life jacket merupakan kewajiban untuk digunakan.
3.8.10. Pelindung Mesin (Guarding)
Dimana terdapat resiko kontak fisik dengan pearalatan yang bergerak yang dapat
memungkinkan terjadinya cidera, alat tersebut harus dilengkapi dengan pelindung atau
peralatan lain untuk mencegah akses ke area yang berbahaya.
Kode praktek untuk safeguarding mesin yang digunakan pada coated stone ,
aggregate, ready mixed concrete dan slagplants.
(British Aggregates Construction Materials Industries)
Prinsip dasar untuk mengurangi resiko cidera dari mesin yang bergerak :
Lakukan identifikasi bahaya yang ada.
Eliminasi atau kurangi bahaya melalui proses desain
Penggunaan safeguard yang sesuai
Terapkan penggunaan standar kerja yang aman
Penggunaan safeguard harus selalu diterapkan setiap saat hal tersebut
memungkinkan, sebelum pemberlakuan penerapan standar kerja yang aman
Bahaya dari Mesin
Cidera dapat terjadi sebagai hasil dari :
Kontak langsung atau terbelit mesin
Terperangkap di antara mesin-material atau mesin-struktur tetap
Kontak atau terbelit material yang bergerak
Terbentur peralatan mesin yang terlepas
Terbentur meterial yang keluar / tersembur dari mesin.
Penentuan safeguard
Akses tidak diperlukan selama operasi berjalan normal
Bila akses ke area berbahaya tidak diperlukan (selama operasi berjalan normal),
safeguard direkomendasikan sesuai dengan urutan prioritas sebagai berikut :
Gunakan pagar penutup yang menetap (fixed enclosure guard)
Semua pagar tetap dipersyaratkan untuk dipasang dan diperlukan alat untuk
melepasnya.
Gunakan pagar jarak jauh yang menetap (fixed distance guard)
Tersedia alat interlock
Trip device
Sebagai suatu item terpisah dan dalam hubungannya dengan isolasi mesin, penggunaan
personal tag/locks dan hasp lock harus dilakukan. Penggunaan alat keselamatan tersebut
diterapkan dan digabungkan dengan program pelatihan yang khusus.
3.8.11. Cidera terbakar
Insiden dan kecelakaan yang menyebabkan proses terbakar dapat timbul akibat kontak
langsung dengan klinker panas atau debu semen panas, bahaya khususnya berhubungan
dengan debu semen kiln (CKD), dan debu dari sistem preheater.
Terbakar secara kimia (alkali) juga mungkin timbul dari CKD.
Apa yang diperlukan untuk mengurangi resiko cidera pada kita dan kolega kita ?
Kendalikan/kelola resiko melalui hirarki ERIC P :
MengEliminasi bahaya
Mengurangi Resiko dari sumbernya
MengIsolasi pekerja dari sumber bahaya
Mengontrol (Control) resiko dengan sarana/peralatan lain yang memungkinkan
Melindungi diri anda sendiri dengan Alat pelindung diri (PPE) yang benar.
3.8.12. Penilaian resiko pekerjaan
Untuk aktivitas dengan resiko tinggi sangat direkomendasikan untuk menerapkan
penilaian resiko pekerjaan sebagai konfirmasi bahwa seorang supervisor telah memeriksa
area yang menjadi tanggung jawabnya dan bahwa semua peringatan yang diperlukan
telah diberikan. Dalam situasi seperti ini, khususnya jika sejumlah besar peralatan/mesin
perlu diisolasi secara elektrikal (untuk menjamin kondisi kerja yang aman), surat ijin
untuk sistem kerja wajib diterapkan.
Penilaian resiko harus meliputi hal-hal berikut ini :
Lokasi area kerja dan/atau peralatan
Jenis pekerjaan yang dilakukan
Daftar bahaya yang teridentifikasi
Daftar rambu/peringatan yang ada
APD yang harus dikenakan
Penerapan surat ijin kerja dan lamanya surat ijin tersebut berlaku.
Penilaian resiko diperlukan untuk aktifitas seperti :
Tambang
Drill loading dan peledakan
Pengeboran
Pemuatan dan pengiriman bahan mentah
Penanganan bahan peledak
Penyimpanan dan penanganan bahan bakar dan pelumas
Bahan Mentah
Praktek kerja yang aman di area crushing
Pergantian elemen yang digunakan pada impact crusher
Bekerja ke dalam stacker dan reclaimer
Bekerja dengan/di lokasi overhead crane.
Mills
Bekerja pada/di rotating scrubbers
Bekerja di dalam horizontal miils
Bekerja pada belt conveyor
Pekerjaan laboratorium
Penyimpanan bahan bakar dan pengirimannya
Standar kerja aman untuk pekerjaan di area bahan bakar dan steam lines
Aktivitas di warehouse
Standar kerja aman untuk boiler steam
Penanganan, transportasi dan penyimpanan coal atau pet-coke.
Inspeksi dan bekerja pada substansi elektrikal
Perawatan air residu
Bekerja pada cooling water tower
Masuk ke ruang tertutup/confined space
Aktivitas yang berhubungan dengan hot work
Pengelasan, dimana ada resiko kebakaran atau ledakan
Bekerja di area lini listrik overhead
Pelepasan fixed guards dari suatu mobile crusher
Aktivitas lapangan beresiko tinggi lainnya.
Surat ijin bekerja di area peralatan utama pabrik seperti kiln atau penggilingan (mill)
memerlukan perencanaan sebelumnya secara hati-hati. Isolasi harus dilaksanakan sebaikbaiknya bukan hanya pada mesin pabrik yang utama namun juga pada barring gear dan
exhaust fan, juga semua mesin transpor material ke dan dari pabrik yang bila di-startup
secara tidak berhati-hati dapat menimbulkan konsekuensi keselamatan yang buruk.
Hal lain yang juga cukup penting untuk dipikirkan yaitu adanya resiko dan perlunya
menjamin isolasi efektif, yang merupakan bahaya yang tidak terlihat, yaitu tenaga
pneumatik, hidrolik atau gravitasi.
Kecelakaan dari enerji di atas dapat dengan mudah terjadi jika energi tersebut secara
tidak sengaja keluar.
3.8.13. Bahaya Penerbangan Helikopter
Mei 2002, awak pesawat helikopter yang mengambil foto salah satu pabrik semen di
Israel terpaksa melakukan pendaratan darurat karena kegagalan mesin dikarenakan cuaca
yang buruk. Penyelidikan lebih lanjut menunjukan beberapa kecelakaan lain yang sama
disebabkan karena helikopter tersebut terbang terlalu rendah di atas cerobong/stack yang
aktif dimana konsentrasi oksigen yang rendah menyebabkan terbakar dan terjadi
kegagalan mesin.
Peringatan keras dan konsultasi sebelumnya perlu dipertimbangkan dalam merencanakan
penerbangan helikopter dengan kondisi seperti di atas.
3.8.14. Praktek baik lainnya
Sangat disarankan penggunaan pakaian high visibility sehingga terlihat jelas khususnya
dalam kondisi penerangan yang kurang baik.
Penerangan yang baik di sekitar pabrik semen juga dipersyaratkan untuk keselamatan
kegiatan operasi dan aktivitas pemeliharaan yang dilakukan di malam hari.
Penggunaan telpon genggam harus dibatasi terutama di lokasi yang kurang mendapat
perhatian padahal kondisi tersebut dapat menyebabkan akibat yang dengan konsekuensi
serius.
4. MANAJEMEN KESEHATAN
4.1. Issue Kesehatan
Bahaya kesehatan penting yang mungkin memiliki dampak kesehatan, terkait dengan
industri semen dan kegiatan lain dari aktivitas industri aggregates dan beton yang khas :
Debu yang berada dan melayang di udara
Kebisingan dan getaran
Atmosfir yang berbahaya
Radiasi
Penanganan bahan bakar alternatif
Panduan khusus untuk item kesehatan kerja ini dapat dilihat pada paragraph selanjutnya.
Beberapa isu kesehatan lain yang juga mungkin dihadapi, tapi tidak secara langsung
terkait dengan aktivitas industri semen dan kegiatan yang terkait lainnya adalah :
Kebiasaan merokok dan ketergantungan alcohol/obat terlarang
Penyakit tekanan darah tinggi
Diabetes / kencing manis
Asupan makanan dan kegemukan/obesitas
Stres dan kesehatan mental
Heat stress atau cold stress
Penyakit jantung
Penyakit lain seperti HIV/AIDS, tipus, malaria
Panduan kesehatan untuk isu non-occupational dirasa telah mencukupi, karenanya tidak
akan dibahas lagi dalam dokumen ini. Namun banyak Perusahaan CSI juga memasukan
panduan secara internal dan mendukungnya sebagai bagian dari program kesehatan bagi
karyawan mereka. Bahkan beberapa di antaranya juga menyediakan dukungan yang
sama bagi keluarga karyawan dan masyarakat lokal, yang patut mendapat pujian.
4.2. Monitoring & pelaporan kesehatan
Saat dimana ditemui adanya resiko kesehatan akibat pajanan yang melebihi ambang batas
yang berdampak pada kesehatan pekerja seperti yang disebutkan di atas, pelaporan yang
ada umumnya sedemikian rendah karena minimnya/tidak dilakukannya monitoring dan
pelaporan secara statistik.
Tidak ada standar industri yang berlaku secara universal untuk memonitor dan
melaporkan resiko tersebut, industri kimia menggunakan suatu rasio yang didasarkan
pada jumlah Penyakit Akibat Kerja (PAK) per 1 juta jam kerja, namun diakui pelaporan
ini tidak konsisten antar satu negara dengan negara lainnya.
Guna perlindungan dari kebisingan, adalah perlu bila tingkat kebisingan melebihi yang
ditentukan untuk memberikan dan menggunakan pelindung pendengaran yang sesuai
bagi pekerja.
Kegagalan untuk melakukan perlindungan, akan menyebabkan berkurangnya
pendengaran secara bertahap. (lihat apendik untuk kebijakan APD untuk kebisingan).
Banyak Perusahaan secara rutin melakukan monitoring fungsi pendengaran karyawan
untuk menjamin penurunan yang terjadi tidak melebihi penurunan yang seharusnya
terjadi karena proses usia yang alamiah.
Perlindungan terhadap getaran sangat tergantung pada desain peralatan, secara umum
pada industri semen masalah ini berkaitan hanya dengan truk di area penambangan.
4.3.3. Atmosfir-udara yang berbahaya
Dalam kasus industri semen, hal ini dapat timbul pada :
Area batubara dan petroleum coke mill, dimana partikel halus yang terbawa ke
udara dapat menimbulkan bahaya ledakan.
Kiln dan siklon raw mill serta ducting dimana gas yang dihasilkan selama proses
yang tidak dapat keluar bisa menyebabkan berkurangnya oksigen selama
pekerjaan pemeliharaan dilakukan.
Bekerja di area proses batubara atau petroleum coke :
Kuantitas batubara atau petroleum coke memungkinkan proses yang dapat
menyala sendiri, dengan resiko terjadinya kemungkinan ledakan - hindari ceceran
dan jika mungkin- bersihkan ceceran secepatnya
Campuran debu batubara atau debu arang serta udara, berpotensi untuk meledak
dan membawa kemungkinan terjadi ledakan hebat - hindari terbentuknya awan
debu - jauhkan sumber api seperti batubara yang menyala, bunga api, pengelasan,
listrik statis, merokok, dll.
Merokok sangat dilarang di seluruh area pemrosesan batubara.
Menjamin bahwa pembumian ke tanah yang diperlukan telah tersedia sebelum
mengoperasikan vacuum cleaning.
4.3.4. Bahaya radiasi
Dapat timbul jika dipergunakan peralatan nuklir tingkat rendah seperti indikator level
silo atau hopper.
Panduan berikut ini wajib diterapkan :
Tidak ada seorangpun, kecuali seprti yang telah dijelaskan setiap saat oleh
Petugas Proteksi Radiasi (PPR), dapat mendekat ke garis lingkar sekitar sumber
radioakatif.
Tidak seorangpun boleh memasuki vessel di mana terpasang sumber radioaktif.
Jika diperlukan untuk masuk ke dalam vessel tsb. seseorang harus menunggu
sampai PPR menyatakan bahwa sumber tersebut telah diamankan.
Pencegahan spesifik yang berkaitan dengan berbagai jenis bahan bakar alternatif adalah
sebagai berikut :
Plastik : daur ulang plastik, secara normal dilakukan dalam bentuk potongan dan
menggunakan sistem pengiriman secara pneumatik. Perlu dipertimbangkan kaitannya
dengan debu dimana diperlukan pelindung mata, masker dan juga pakaian yang menutup
sekujur tubuh ; silo logam dan penghubung (duct) memerlukan pembumian elektrik
untuk mencegah terjadinya bahaya ledakan.
Upaya perlindungan dari kebakaran juga diperlukan, yang dilengkapi dengan prosedur
evakuasi dalam kasus kebakaran, karena uap asap yang dihasilkan dapat bersifat racun.
Solvent : daur ulang pelarut, contoh perlu diteliti terutama saat pengambilan karena
komposisi kimia dan fisikanya sangat bervariasi, hal ini penting untuk menentukan jenis
pencegahan efek kesehatan yang mungkin terajdi. Umumnya pelarut bersifat racun dan
mudah terbakar oleh karenanya pencegahan dari efek kesehatan harus diberlakukan sama
dengan apa yang digunakan di industri lain seperti kimia atau farmasi. Transportasi ke
dalam pabrik dan penyimpanan harus dirancang untuk memastikan keamanan,
penanganan secara otomatis, pelindung dari ceceran, api atau ledakan, dan rencana
penanganan keadaan darurat yang terkait.
Prosedur kesehatan kerja mensyaratkan tersedianya pelindung mata, masker pernapasan
dan pakaian pelindung untuk sekujur tubuh.
Oli Bekas : kandungan PCB pada penggunaan oli bekas perlu dicek untuk menentukan
dengan tepat pencegahan yang diperlukan.
Persyaratan umum lainnya, sama dengan persyaratan untuk pelarut-pelarut di atas diikuti
dengan cara pencegahan kesehatannya.
Limbah Fotografi : limbah cair fotografi kadangkala digunakan untuk mengurangi NOx
melalui SNCR (Selective Non-Catalytic Reduction). Masalah kesehatan yang utama
adalah terhadap kulit dan mata, karenanya peringatan yang diutamakan adalah
penggunaan pelindung mata dan sarung tangan.
Emulsi Oli : secara umum persyaratan sama halnya dengan oli.
Endapan kotoran : endapan kotoran umumnya diolah terlebih dulu
dengan
kemungkinan adanya infeksi yang bersifat biologis, perlu penekanan guna pencegahan
terhadap adanya kontak kulit dan penggunaan pelindung kulit (sarung tangan dan pakaian
yang sesuai), diikuti oleh peningkatan higiene karyawan. Perlu diwaspadai adanya resiko
kebakaran.
Lemak Binatang : lemak binatang perlu diolah terlebih dahulu untuk menghindari
kemungkinan resiko infeksi CJD (turunan dari Mad Cow disease). Sama halnya seperti
untuk endapan kotoran , pencegahan utama meliputi pencegahan terhadap kontak kulit
dan peningkatan higiene karyawan.
Bubuk berasal dari daging dan tulang : diperlukan penanganan yang sama dengan
lemak binatang, rekomendasi tambahan guna meminimalkan terjadinya resiko infeksi
yaitu dengan selalu menjaga material dalam kondisi kering.
Tata cara dan daftar AFR terlampir di atas, lebih bersifat sebagai masukan dan tidak
bersifat sebagai suatu keharusan. Secara umum standar untuk menangani AFR dan
material lain harus sesuai dengan standar yang dipergunakan oleh produsen ybs.
Dalam segala hal, contoh dari bahan yang akan dipergunakan sebagai AFR adalah
penting untuk diketahui guna menentukan tatacara penanganan, penyimpanan dan
penggunaan material ini secara aman.
Panduan umum lain adalah :
Semua pekerja operasional wajib memiliki pengetahuan yang menyeluruh mengenai
tatacara pengoperasian yang sesuai dan kompeten dalam penggunaan AFR untuk kondisi
operasi normal, startup, shutdown dan situasi darurat.
Pekerja tersebut wajib mendapat pemberitahuan mengenai bahaya, bagaimana prosedur
yang benar, efeknya bagi kesehatan dan rekomendasi untuk penanganan keadaan darurat.
Monitoring kesehatan yang spesifik, dan penelitian lebih detail (mis. pembiakan) jika
diperlukan harus dipertimbangkan. Lembar Keselamatan (Material Safety Datasheet =
MSDS) harus tersedia di area.
Tersedia prosedur Tanggap Darurat yang sesuai untuk kondisi yang mungkin terjadi yang
timbul selama proses transportasi, penyimpanan, penanganan dan pemrosesan.
Simulasi secara rutin harus dilakukan untuk menguji efektifitas prosedur tersebut.
Peralatan darurat seperti shower dan eye wash wajib disediakan dengan diberi tanda yang
jelas dan diletakan di lokasi dekat dengan area penyimpanan AFR tersebut.
4.3.8. Resiko kesehatan lain yang mungkin terjadi
Resiko kesehatan lain yang mungkin timbul di pabrik semen adalah :
Resiko kesehatan akibat adanya binatang-binatang kecil atau hama lainnya dapat timbul
khususnya di negara-negara dengan iklim panas dengan kondisi higienis yang kurang
baik. Mungkin pula terjadi karena penyimpanan bahan bakar sekunder (AFR) seperti ban
dengan genangan air di dalamnya yang merupakan sarana berkembang biak yang baik
bagi nyamuk ttt.
Sejumlah kecil bahan kimia beracun juga mungkin digunakan dalam proses operasional,
mencakup bahan kimia laborat dan cairan/pelarut untuk pembersih lainnya.
Transformer dan kapasitor mengandung cairan PCB (Poly-Chloro-Biphenyl).
Dalam segala hal, Manajemen harus menjamin bahwa pelatihan yang mencukupi dalam
penggunaan bahan ini telah dilakukan dan MSDS(Material safety data sheets) yang
sesuai tersedia di lokasi.
Pada kondisi di mana terdapat sistem pendinginan air open-loop (mis. AC), terdapat
kemungkinan terjadinya penyakit Legionnaire.
Proses dis-infeksi secara rutin diperlukan pada sistem ini guna mencegah terjadinya
penyakit.
Di pabrik yang telah berdiri lama, perlu dilakukan identifiksi adanya kemungkinan
penggunaan bahan asbestos atau material yang mengandung asbestos, dan bila ditemukan
perlu dilakukan identifikasi dan penilaian resiko serta proses encapsulation yang sesuai,
lakukan prosedur isolasi area tersebut atau lakukan langkah-langkah perbaikan.
Material tersebut akan banyak ditemukan pada instalasi seperti ductwork atau flexible
seal.
4.4.
Karena sifatnya (seperti nilai pH yang tinggi), penanganan semen harus dilakukan dengan
cara hati-hati. Di pelbagai area baik secara nasional maupun internasional terdapat
pengaturan dalam hal pemasaran, penggunaan dan persiapan semen. Dalam banyak kasus
penggunaan MSDS (Material safety data sheet) merupakan suatu kewajiban atau suatu
rekomendasi.
MSDS memungkinkan pengguna semen untuk mengambil langkah-langkah yang perlu
yang terkait dengan perlindungan kesehatan dan keselamatan di tempat kerja.
Untuk memfasilitasi pembuatan MSDS CEMBUREAU, asosiasi semen Eropa, telah
mempublikasikan suatu panduan.
Berdasarkan informasi dari MSDS, pekerja yang menempatkan bahan dan melakukan
persiapan di pasar harus menjamin bahwa siapapun yang akan kontak dengan semen,
telah menerima pelatihan yang sesuai dan mengetahui penggunaan APD dengan benar.
Sehubungan dengan sifat-sifat dari semen, APD yang sesuai merupakan suatu kewajiban
untuk dipergunakan seperti yang tercantum dalam MSDS.
Perhatian khusus untuk perlindungan (APD) pada :
- Perlindungan kulit
- Perlindungan mata
- Perlindungan sistem pernapasan.
Kesepakatan Bersama terkait dengan Kesehatan dan Keselamatan Kerja saat
bekerja untuk persiapan semen basah
Cembereau, BIBM,ERMCO,FIEC, December 2002
Produsen harus dengan jelas mengindikasikan resiko dan sarana perlindungan
terhadap gangguan kulit (infeksi/radang) akibat kontak dengan semen, berikut
label yang sesuai dan MSDS
Perusahaan/kontraktor harus memberikan informasi/instruksi operasional yang
terkait secara memadai bagi para pekerja mengenai potensi resiko saat bekerja
atau yang berhubungan dengan penyiapan semen.
Perusahaan/kontraktor harus memberikan APD yang mencukupi (mis. sarung
tangan khusus bebas Chromium VI, sepatu boots, dll
Para pekerja harus secara efektif mengikuti instruksi yang diterima dan
menggunakan APD dengan benar.
5.
Detail Kontak
Anggota TF3, yang merancang dokumen ini dapat dikontak untuk informasi dan saran
lebih jauh :
Cementos Molins
CEMEX
CEMEX
CEMEX
Cimpor
Cimpor
CRH
CRH
HeidelbergCement
HeidelbergCement
Holcim
Italcementi
Lafarge
Secil
Shree Cement
Siam Cement
Taiheiyo
Taiheiyo
Taiheiyo
Titan Cement
Uniland
WBCSD
WBCSD
6.
Dokumen berikut ini memberikan informasi lebih detail mengenai praktek K3 yang baik.
.
Standar
Safety in the Cement Industry: Guidelines for measuring and reporting
http://www.wbcsd.org/plugins/DocSearch/details.asp?type=DocDet&ObjectId=Njc5Nw
Menjamin kondisi kerja yang sehat dan aman untuk karyawan dan kontraktor merupakan
isu penting untuk industri semen, tujuan dokumen ini untuk menjamin data/pelaporan
yang baik dan akurat atas semua kecelakaan kerja yang terjadi pada Perusahaan anggota
CSI serta untuk mendapatkan dasar yang sama guna pelaporan konsolidasi bagi
keselamatan.
Reference Material
WBCSD Resources
Environment, Health & Safety Performance Improvement
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/sub_ehs.pdf
Executive summary, WBCSD CSI Substudy 10 (December 2002)
Environment, Health & Safety Performance Improvement
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/final_report10.pdf
Full document, WBCSD CSI Substudy 10 (December 2002)
Mobility 2030: Meeting the Challenges to Sustainability
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/mobility-full.pdf
Information on road safety, WBCSD (July 2004)
Independent Resources
Occupational Safety & Health (Guidelines, Codes of Practices, etc.)
Guidelines on Occupational Safety and Health Management Systems
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/guidelin.pdf
Full document, ILO-OSH (2001)
Guidelines on Occupational Safety and Health Management Systems
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/ILO-GUIDELINES-ON-OSHMS2001.pdf
Background & general summary, ILO-OSH (2001)
Safety and Health in Construction An ILO code of practice
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/construc.pdf
ILO (1992)
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/AR04FINAL.pdf
Global Road Safety Partnership (June 2004)
Skin Allergies
Epidemiological assessment of the occurrence of allergic dermatitis in workers in the
construction industry related to the content of Cr(VI) in cement
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/NIOHstudy_
chromium_allergic_dermatitis.pdf
National Institute of Occupational Health (May 2003)
Contact Dermatitis and Allergy - Occupational skin disease in the construction
industry
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/Bock-et-al_Article-Contactdermatitis.
pdf
By M. Bock et al., British Journal of Dermatology (April 2003)
Respiratory Issues
Final Rule on Air Contaminants Project (extract) A Toxicologic Review of Selected
Chemicals (relating to Portland Cement)
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/osha-comments.htm
Comments, OSHA (19 January 1989)
NIOSH and Respiratory Protection
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/NIOSH-RESPIRATORYPROTECTION.
pdf
A report covering the selection, use and maintenance of respiratory protective devices
available in 1987 (to protect workers against airborne contaminants), National
Institute of Occupational Health (1987)
Respiratory Symptoms and Ventilatory Function in Workers Exposed to Portland
Cement Dust
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/Fell-et-al_ArticleRespiratory_Symptoms_Cement_Dust.pdf
By Anne Kristin Moller Fell et al., Journal of Occupational and Environmental
Medicine (Volume 45, Number 9, September 2003)
Initiatives
SafeWork Global Programme on Safety, Health and the Environment
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/ILO-SAFEWORKGLOBALPROGRAM.pdf
ILO InFocus Programme on Safety and Health at Work and the Environment (2003)
Statistics
Table: Fatal occupational injuries by industry (All United States, 1997 to 2002)
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/cftb0170.pdf
Bureau of Labor Statistics (US)
Table: Incidence rates of nonfatal occupational injuries and illnesses by industry and
case types (2002)
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/ostb1244.pdf
Bureau of Labor Statistics (US)
Industry-related Resources
Professor Jean-Paul Escandes Interview Cement and Health (English translation)
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/Interview_with_Prof-Escande.pdf
Conducted by Syndicat Francais De LIndustrie Cimentiere (SFIC) (March 2003)
Chromium VI in Cement - The Saga of a Piece of EU Legislation
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/CEMBUREAUArticle_
GCL_Mag.pdf
By Jean-Marie Chandelle, Chief Executive Of Cembureau, Global Cement and Lime:
Environment (July-August 2003)
Joint approach concerning Health & Safety when working with wet cement
preparations
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/CEMBUREAUArticle_GCL_Mag.pdf
By CEMBUREAU/BIBM/ERMCO/FIEC (2003)
Die Bedeutung des Chromates in Zementen und zementhaltigen Zubereitungen
http://www.wbcsd.org/web/projects/cement/tf3/VDZ-Sachstandsbericht-Chromat.pdf
VDZ Sachstandsbericht (5 January 1999)
Interesting Links
Electronic Library of Construction Occupational Safety and Health
http://www.cdc.gov/elcosh/docs/hazard/chemical_cement.html
Various CDC links regarding health hazards relating to concrete manufacture
DEFINISI :
Karyawan langsung : karyawan yang dibayar sendiri, termasuk karyawan full-time, part
time maupun temporer, kedua terakhir diperlakukan sama dengan karyawan full time.
Kondisi ini mencakup karyawan di semua Perusahaan, di mana terdapat kontrol secara
manajemen dan juga di Perusahaan di mana terdapat kesepakatan yang bersifat
manajemen/tehnis.
Karyawan tidak langsung : Kontraktor atau sub-kontraktor, juga diperlakukan sama
dengan karyawan fulltime.
Ini mencakup individual, firma atau perusahaan yang dikontrak untuk melakukan
pekerjaan, baik untuk jangka pendek (tugas yang khusus) atau jangka panjang (mis. supir
atau karyawan pemeliharaan / maintenance).
Pihak Ketiga : seseorang yang tidak dikategorikan sebagai pekerja langsung maupun
tidak langsung.
Pihak ketiga secara tipikal mencakup pelanggan dan pengunjung ke lokasi perusahaan
(apakah secara khusus diundang atau tidak) dan juga termasuk pengemudi atau
penumpang yang terlibat dalam kecelakaan di luar pabrik (off-site) dengan motor
atau/pada kendaraan perusahaan, tetapi hanya jika terdapat kesalahan di pihak
Perusahaan atau Karyawan (langsung atau tidak langsung).
Kejadian fatal (Fatality) : suatu kematian yang diakibatkan kecelakaan kerja, dengan
tanpa batas waktu antara tanggal kecelakaan dan tanggal kematian.
Kejadian fatal yang dilaporkan yang mengenai karyawan langsung, karyawan tidak
langsung dan pihak ketiga.
Tidak termasuk dalam semua kasus adalah kejadian fatal pada transportasi dari dan ke
pekerjaan, kejadian fatal karena tindakan kriminal dan kejadian fatal karena penyebab
alamiah.
Nilai Kejadian Fatal /fatality rate : # kejadian fatal dalam 1 tahun per 10,000 pekerja
langsung.
Lost Time Injury (LTI) : Kecelakaan akibat kerja menyebabkan ketidakhadiran 1 atau
lebih hari kerja (atau shift), dihitung dari hari setelah kecelakaan , sebelum orang tersebut
kembali ke pekerjaan yang normal atau yang terbatas.
LTI meliputi semua cidera seperti memar, teriris, patah, terkilir, amputasi, dan luka
lainnya yang timbul dari kejadian kerja atau suatu pajanan sesaat yang bersifat tunggal
pada lingkungan kerja dan juga penyakit akut atau gejala/reaksi cepat yang dapat
disebabkan oleh suatu pajanan yang berbahaya (terhirup, terserap, tertelan atau kontak
secara langsung).
LTI dilaporkan mencakup bagi pekerja langsung dan tidak langsung; LTI untuk pihak
ketiga tidak dilaporkan karena tidak ada dasar dari perhitungan hari kerja yang hilang.
Tidak termasuk untuk karyawan langsung dan tidak langsung adalah cidera dalam
perjalanan dari dan ke tempat kerja; cidera karena tindakan kriminal, cidera karena
penyebab alamiah dan penyakit akibat kerja.
LTI Frequency Rate = # LTI dalam 1 tahun per sejuta jam kerja
Jam kerja = semua jam kerja aktual yang dibayar.
Daftar Appendix
List of Appendices
Company
CEMEX
CEMEX
CEMEX
CEMEX
CEMEX
CEMEX
CEMEX
CEMEX
CEMEX
CEMEX
CEMEX
RMC
RMC
RMC
Lafarge
Lafarge
Lafarge
Lafarge
Lafarge
Lafarge
Taiheiyo
Taiheiyo
Holcim
Holcim
Holcim
CRH
Cimpor
Cimpor
Document
Pages
Drive Safely
Fire Prevention and Protection
Hearing Protection
Tags and Locks for your Safety
Care for your Back
Electrical Risks
Breathing Protection
Slips, Trips and Falls
Personal Protection Equipment (PPE)
Emergency Preparedness
Overhead Works
Management of Traffic on RMC Premises
Safe Reversing for Road Haulage Vehicles and Mobile Plant
Responsibility in Action
Clearing of blockages
Isolation Procedures
Contractors and Temporary Workers
Bulk Loading
Kiln Bricking and Concreting
Bag Loading
Poster on Safety on the Road
OHSMS in Taiheiyo Cement
Contractor Control Guidelines
Guidelines for an OH&S Committee
The Bird Pyramid
Safe Use of Mobile Phones
Safety in Driving of Forklifts
Safety in Welding Work
penggalian atau rute pejalan kaki beresiko besar, , penghalang yang cocok dan
mencukupi harus ada untuk mencegah cidera atau kerusakan. Jika penghalang
tidak tepat, misalnya pada beberapa titik loading plant, tanda-tanda harus
dipasang untuk secara jelas menunjukan batasan-batasan.
TAIHEIYO CEMENT
OHSMS pada Taiheiyo Cement
Menuju Zero-accident dan kampanye partisipasi total
Kebijakan keselamatan & kesehatan kerja (OHS) dan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja ( OHSMS, OSHMS di jepang) dari perusahaan semen Taiheiyo
dijelaskan di bawah ini.
Pembuatan rencana manajemen safety didasarkan pada pesan tahunan mengenai
keselamatan dan kesehatan yang dikirim oleh pimpinan perusahaan sebagai bagian dari
sambutan tahun baru.
Berdasarkan pada pesan ini, rencana manajemen tahunan di-review dan dikembangkan
untuk setiap site. Suatu rencana tindakan dan target kemudian diputuskan untuk setiap
site dan setiap seksi. Bersamaan dengan rencana tahunan, kebijakan ini
diimplementasikan yang menjamin progress dibuat mengarah ke target melalui
pengecekan dan pelaporan bulanan serta sistem monitoring. Hasilnya direview dan
direfleksikan dalam kebijakan dan rencana untuk tahun berikutnya.
Juga ada Minggu keselamatan nasional ( minggu pertama bulan Juli) dan minggu
kesehatan industrial nasional ( minggu pertama bulan oktober) , yang ditetapkan olehj
menteri kesehatan, tenaga kerja dan kesejahteraan. Pada saat ini, pimpinan perusahaan
dan ketua serikat pekerja bersama-sama meningkatkan kesadaran OHS dengan
mempromosikan suatu slogan bersama dan pesan OHS.
Lebih jauh, banyak kesempatan lain untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan
kerja sepanjang tahun dimanfaatkan. Sebagai contoh, kapanpun ada meeting atau acara
dimana semua karyawan berpartisipasi , seorang manager akan memberikan sambutan
singkat untuk menekankan kesadaran OHS atau menggarisbawahi suatu kegiatan OHS
khusus. Kesempatan untuk melaporkan kegiatan OHS di tambang dan plant site,
termasuk rekomendasi untuk personil, juga ada pada konvensi asosiasi semen jepang.
Acara tersebut merupakan hal penting dalam kegiatan OHS tahunan.
Holcim
Panduan Kontrol Kontraktor Holcim Ltd
Pengantar
Pada tahun 2003, sekitar 35% dari semua kematian yang dilaporkan dan cacat permanen
pada Holcim terkait dengan kontraktor. Ini adalah persentase yang tinggi, melihat
sejumlah kecil orang terkait dengan jumlah karyawan holcim. Untuk membantu
mengurangi jumlah insiden tersebut, Holcim ltd ingin semua perusahaan group memiliki
program untuk memanaje kontraktor yang bekerja untuk holcim- baik di dalam maupun
di luar site. Elemen kunci dari program ini harus mencakuyp :
Pre-kualifikasi kontraktor berdasarkan pada review record training OH&S, aktual
performa OH&S, sertikasi untuk melakukan pekerjaan, pengalaman dengan tugas
yang sama dan perlindungan asuransi.
Kontrak procuremen untuk menjamin OH&S Kontraktor
Training Induksi training untuk kontraktor
Seorang karyawan Holcim bertindak sebagai supervisor kontraktor pada site
untuk :
- Me-review rencana safety khusus pekerjaan kontraktor
- Mereview praktek kerja dan kondisinya ( memiliki otoritas untuk secepatnya
menghentikan semua pekerjaan karena praktek kerja atau kondisi yang tidak aman
)
- Bertindak sebagai penghubung untuk kontraktor
1. Suatu checklist untuk pre-kualifikasi kontraktor :
Memeriksa sertifikasi
- Registrasi perusahaan yang benar
- Diijinkan untuk melakukan pekerjaan/tugas yang diberikan, jika
diperlukan.
Berpengalaman dengan tugas yang sejenis/sama
- Pada Holcim
- Dengan perusahaan lain
Review record training OH & S personil dilatih sesuai yang dibutuhkan pada :
- Issue OH & S umum
- Penggunaan APD
- Pencegahan/Perlindungan kebakaran
- Bekerja di ketinggian
- Hot work ( mudah terbakar/meledak)
- Entry ke ruang tertutup/confined space
- Excavatioan & Digging ( penggalian)
- Penanganan voltase listrik tinggi yang aman
- OH & S bejana bertekanan ( pressurized vessels)
- Safety peralatan yang mobile
- Mengemudi dengan waspada
- OH& S untuk material/bahan kimia yang berbahaya
Komunikasi bahaya
- Zona bahaya khusus pada site dan pertimbangan APD
Respon keadaan darurat
- Prosedur kebakaran dan emergensi
- Fasilitas pertolongan pertama
- Kontrol emisi lingkungan
Pencatatan dan pelaporan
IV. Memperbaiki kesalahan kontraktor
Contact person dari buyer dan supplier diidentifikasi
Peranan supervisor project/job/site ditentukan
Tugas, tanggung jawab, akuntabilitas dan kekuasaan OH & S ditentukan
Referensi :
1. Holcim Ltd-OH&S handbook
2. Holcim (US) Theodore Plant-Contractors Pre-Qualifying Manual
3. Holcim ( Schweiz) Schulungs CD fur Fremdfirmen
Procurement
Pada tahun 2003, sekitar 35 % kematian dan cacat tetap yang dilaporkan
di Holcim terkait dengan kontraktor. Untuk membantu mengurangi
jumlah insiden tersebut. CSR-OH&S merekomendasikan bahwa semua
perusahaan group memiliki suatu program untuk mengelola kontraktor
yang bekerja untuk Holcim-baik di dalam maupun di luar site. Elemen
kunci harus mencakup :
Pre-kualifikasi kontraktor berdasarkan pada review atas record training
OH & S. performa OH & S aktual, sertifikasi untuk melakukan
pekerjaan, pengalaman dengan tugas yang sama dan perlindungan
asuransi. Kontrak procurement disusun untuk menjamin OH & S
kontraktor
OH & S
WASPADA KECELAKAAN
LAKUKAN
Bawa mobilphone jika bekerja sendirian pada area yang jauh
Jika bekerja sendirian, gunakan mobile phone anda untuk melapor pada manager
lini anda bahwa anda telah selesai untuk hari itu jika anda tidak kembali ke kantor
Bawa mobile phone jika anda prihatin mengenai keselamatan anda untuk ke atau
dari pekerjaan
Yakinkan anda memiliki komunikasi yang cepat dan efektif untuk situasi darurat
Batasi jumlah waktu menelefon jika anda peduli terhadap gelombang radio
Matikan telefon anda saat mengoperasikan mesin pabrik atau item peralatan yang
berbahay
Yakinkan bahwa anda berdiri di area yang aman sebelum menjawab telefon
Ingat menggunakan suatu handsfree kit untuk mobile phone tetap meningkatkan
resiko kecelakaan
Ingat, mobile phone dapat menyalakan bahan bakar dan asap.
Ingat, penggunaan mobile phone saat mengemudi dapat mendatangkan point
penalty dan denda 60. poundsterling.
JANGAN LAKUKAN
Menjawab panggilan telefon saat mengoperasikan plant dan mesin.
Menjawab panggilan jika berkomunikasi dengan orang lain pada radio site
misalnya. Slinger/banksman/crane driers
Menggunakan atau mengoperasikan telefon saat memanjat tangga atau struktur
lain yang sama
Menggunakan suatu mobile phone saat mengemudikan kendaraan khusunya jika
anda tidak memiliki hands free kit
Menggunakan telefon untuk memanggil staff lain saat mereka mengoperasikan
plant dan mesin
Mengoperasikan mobile phone jika bekerja dalam area yang padat lalu lintas
Mengoperasikan mobile phone atau peralatan elektrikal lainnya dekat kontainer
bensin /petrol atau zat mudah terbakar lainnya misalnya :SPBU(Pom bensin)
Jangan mengijinkan penggunaan mobile phone saat menggali dekat pipa gas
Menggunakan mobile phone pada area di mana peraturan site secara tegas
melarangnya
Mengoperasikan mobile phone saat melalui rute lalu lintas.