PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai keadaan terhindar dari
bahaya selama melakukukan pekerjaan. Dengan kata lain keselamatan kerja
merupakan salah satu faktor yang harus dilakukan selama bekerja. Tidak ada
seorang pun di dunia ini yang menginginkan terjadinya kecelakan.
Keselamatan kerja sangat bergantung pada jenis, bentuk, dan lingkungan
dimana pekerjaan itu dilaksanakan (Cecep Triwibowo, 2013).
Perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja dilakukan agar tenaga
kerja secara aman melakukan pekerjaannya dengan kondisi kesehatannya yang
baik untuk meningkatkan produksi dan produktivitas kerja. Dengan demikian,
tenaga kerja memiliki hak untuk memperoleh perlindungan keselamatan dan
kesehatan dari berbagai risiko atau kemungkinan yang dapat menimpa dan
mengganggu tenaga kerja serta pelaksanaan pekerjaannya. Kesimpulan
tersebut merupakan peran Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam
menyongsong globalisasi industri pada era persaingan pasar bebas (Depkes,
2009).
Keselamatan kerja bertujuan menjamin keadaan, keutuhan dan
kesempurnaan, baik jasmani maupun rohaniah manusia, serta hasil karya dan
budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan pekerja
pada khususnya. Jadi dapat disimpulkan, bahwa keselamatan kerja pada
mengalami
99.000
kecelakaan
dengan
70%
diantaranya
tahun 2013 meningkat menjadi 1651 kasus (Direktorat Bina Kesehatan Kerja
dan Olahraga Kementerian Kesehatan, 2014).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Koperasi, Perindustrian, dan
Perdagangan Kabupaten Hulu Sungai Utara bahwa pada tahun 2012 terdapat
21.071 unit industri kerajinan, pada tahun 2013 terdapat 22.045 unit usaha,
dan pada tahun 2014 terdapat 23.912 industri informal yang ada di Kabupaten
Hulu Sungai Utara. Dari data tersebut terlihat dari tahun ke tahun jumlahnya
mengalami kenaikan dan yang banyak mengalami kenaikan adalah industri
pembuatan meubel di Kabupaten Hulu Sungai Utara yang bersentra di Desa
Banyu Tajun.
Kabupaten di Hulu Sungai Utara selain sudah dikenal sebagai
lumbung peternakan Itik dan Kerbau, namun dikenal juga sebagai sentra
pengolahan meubel kayu dan alumunium atau industri yang bergerak pada
sektor informal sebagai komoditas unggulan. Sebagai daerah yang tidak
banyak memiliki potensi sumber daya alam, Kabupaten Hulu Sungai Utara
dipacu
untuk
terus
berkreasi
dengan
memajukan komuditas
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
C. Batasan Masalah
Pada penelitian ini hanya dibatasi pada faktor manusia yang
mempengaruhi terjadinya kecelakaan akibat kerja meliputi : usia, tingkat
pendidikan, masa kerja, dan status perkawinan pada pekerja di sentra industri
meubel aluminium di Desa Banyu Tajun, Kecamatan Sungai Pandan,
Kabupaten Hulu Sungai Utara tahun 2016.
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui hubungan faktor manusia dengan terjadinya kecelakaan
kerja pada sentra industri meubel aluminium di Desa Banyu Tajun,
Kecamatan Sungai Pandan, Kabupaten Hulu Sungai Utara tahun 2016.
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik pekerja (usia, tingkat pendidikan, masa
kerja, status perkawinan) di sentra industri meubel aluminium di Desa
Banyu Tajun, Kecamatan Sungai Pandan, Kabupaten Hulu Sungai Utara
tahun 2016.
b. Mengetahui tahapan proses produksi di sentra industri meubel
aluminium di Desa Banyu Tajun, Kecamatan Sungai Pandan, Kabupaten
Hulu Sungai Utara tahun 2016.
c. Mengetahui hazard potensial kegiatan proses produksi di sentra Industri
meubel aluminium di Desa Banyu Tajun, Kecamatan Sungai Pandan,
Kabupaten Hulu Sungai Utara tahun 2016.
d. Mengetahui klasifikasi kecelakaan akibat kerja berdasarkan jenis luka,
sifat luka, dan letak luka di sentra Industri meubel aluminium di Desa
Banyu Tajun Kecamatan Sungai Pandan, Kabupaten Hulu Sungai Utara
tahun 2016.
e. Mengetahui hubungan usia dengan terjadinya kecelakaan kerja di sentra
industri meubel aluminium di Desa Banyu Tajun, Kecamatan Sungai
Pandan, Kabupaten Hulu Sungai Utara tahun 2016.
E. Manfaat penelitian
1. Bagi pekerja
Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada pekerja tentang
kecelakaan kerja berdasarkan faktor manusia sebagi penyebab kecelakaan
kerja.
2. Bagi Instansi terkait
Penelitian ini dapat memberikan informsi dan masukan mengenai
analisis kecelakaan kerja di tempat kerja dalam rangka upaya pembinaan
industri sektor informal yang berhubungan dengan masalah kecelakaan
kerja pada industri pembuatan meubel.
3. Bagi Pengusaha
Penelitian ini dijadikan masukan bagi pengusaha industri pembuatan
meubel aluminium di Kabupaten Hulu Sungai Utara dalam perencanaan
F. Keaslian penelitian
Dari studi yang dilakukan ada penelitian serupa :
1. Mega Andriana merupakan mahasiswa dari Poltekkes Kemenkes
Banjarmasin jurusan Kesehatan lingkungan dengan judul Analisis
kecelakaan kerja pada pekerja industri pembuatan pintu, kusen, dan
jendela di kota Banjarbaru tahun 2008. Perbedaannya dapat terlihat jelas
pada penelitian saya yang berjudul Hubungan Faktor Manusia Dengan
Terjadinya Kecelakaan Kerja Di Sentra Industri Meubel Aluminium Di
Desa Banyu Tajun, Kecamatan Sungai Pandan, Kabupaten Hulu Sungai
Utara tahun 2016, dari tujuan, tempat penelitan, jenis bahan baku yang
digunakan, populasi dan sampel yang digunakan serta penulisannya
bersifat analitik.
2. Evi Dwi Erliyanti merupakan mahasiswa dari Poltekkes Kemenkes
Banjarmasin jurusan Kesehatan Lingkungan dengan Judul Hubungan
faktor manusia dengan terjadinya kecelakaan kerja pada industri kayu
lapis PT. Basirih industrial corporation di kota Banjarmasin tahun 2009.
Perbedaannya dapat terlihat jelas pada penelitian saya yang berjudul
Hubungan Faktor Manusia Dengan Terjadinya Kecelakaan Kerja Di
Sentra Industri Meubel Aluminium Di Desa Banyu Tajun, Kecamatan
Sungai Pandan, Kabupaten Hulu Sungai Utara tahun 2016 , dari tujuan,
tempat penelitan, jenis bahan baku yang digunakan, serta populasi dan
sampel yang digunakan.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian-pengertian
1. Kecelakaan kerja
Kecelakaan akibat kerja adalah kejadian yang tak terduga dan tidak
diharapkan. Tidak terduga, oleh karena dibelakang peristiwa itu tidak
terdapat unsur kesengajaan,lebih-lebih dalam bentuk perencanaan yang
berhubung dengan hubungan kerja pada perusahaan atau perkantoran.
Hubungan kerja disini dapat berarti, bahwa kecelakaan dapat terjadi
dikarenakan oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan
(Cecep Triwibowo, 2013).
2. Keselamatan kerja
Keselamatan kerja adalah sarana utama untuk pencegahan
kecelakaan, cacat dan kematian sebagai akibat kecelakaan kerja.
Keselamatan kerja yang baik adalah pintu gerbang bagi keamanan tenaga
kerja. Keselamatan kerja menyangkut segenap proses produksi dan
distribusi, baik barang maupun jasa (Sumamur, 1996).
3. Industri informal
Industri informal adalah kegiatan ekonomi tradisional,usaha-usaha
diluar sektor modern atau formal yang mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
11
pemerintah,
modal,
peraturan,
perlengkapan
dan
sehingga
tidak
ada
pola
yang
jelas
dalam
rangkaian
12
13
2. Bahan
Bahan baku itu sendiri, bahan, pengawat, pencuci/pelarut, perekat,
dsb, dapat menimbulkan kecelakaan dan penyakit, yaitu : kebakaran
peledakan, alergi,iritasi, penyakit, pada jaringan tubuh, keracunan, kanker,
dsb.
3. Proses kerja
Bahaya proses kerja bermacam-macam tergantung dari teknik yang
digunakan. Misalnya : pemotongan aluminium dan kaca menyebabkan
pemaparan debu dari aluminium, tersayat ataupun tergesek gerakan
mekanis yang tidak seirama dengan tenaga kerja menyebabkan
kecelakaan.
4. Cara kerja
Cara kerja dan sikap yang salah dapat menimbulkan bahaya,antara
lain :
a. Cara dan posisi tubuh dalam mengangkat, mengangkut, dan sebagainya
yang tidak ergonomis menyebabkan cedera terutama pada tulang
punggung.
b. Pemakaian alat pelindung diri yang salah dan tidak semestinya
membahayakan tenaga kerja itu sendiri.
14
15
16
17
18
d. Anggota atas.
e. Anggota bawah.
f. Banyak tempat.
g. Kelainan umum.
h. Letak lain yang tidak dapat dimasukkan klasifikasi tersebut.
Klasifikasi tersebut yang bersifat jamak adalah pencerminan
kenyataan, bahwa kecelakaan akibat kerja jarang sekali disebabkan oleh
suatu, melainkan oleh berbagai faktor. Penggolongan menurut jenis
menunjukkan peristiwa yang langsung mengakibatkan kecelakaan dan
menyebabkan terjadinya kecelakaan, sehingga sering dipandang sebagai
kunci bagi penyelidikan sebab lebih lanjut. Klasifikasi menurut penyebab
dapat dipakai untuk menggolongkan-golongan penyebab menurut kelainan
atau luka-luka akibat kecelakaan atau menurut jenis kecelakaan terjadi
yang diakibatkannya. (Sumamur, 1996).
19
1. Faktor Manusia
a. Karakteristik Pekerja
1) Usia
Usia pekerja dapat menjadi penyebab terjadinya kecelakaan
kerja. Pada pekerjaan yang banyak memerlukan tenaga, biasanya
dipilih pekerja yang masih muda karena fisiknya masih kuat, tetapi
usia muda ini biasanya masih penuh dengan sikap emosi, ceroboh,
serta kurangnya pengalaman, sehingga sering menimbulkan
tindakan yang membahayakan keselamatan dirinya serta orang
lain.
2) Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan pekerja sangat berkaitan erat dengan
kemampuan intelegensinya dan hal ini mempengaruhi kecakapan
seseorang dalam melakukan pekerjaan. Selain itu tingkat
pendidikan juga berhubungan dengan cepat atau lambatnya pekerja
dalam mengambil keputusan. Seorang pekerja yang tingkat
pendidikannya rendah akan sering terlambat atau ragu-ragu dalam
pengambilan keputusan, maka kondisi ini akan mengundang
terjadinya kecelakaan kerja.
3) Masa Kerja
Seorang pekerja yang baru memiliki masa kerja yang relatif
minim biasanya lebih cenderung untuk lebih banyak terkena
kecelakaan kerja karena dengan pengalaman kerjanya yang masih
20
relatif
sedikit,
pekerja
tersebut
belum
sepenuhnya
dapat
21
b. Faktor Mekanis
Timbulnya kecelakaan kerja akibat penggunaan mesin-mesin
atau peralatan kerja, disebabkan :
1) Kerusakan pada mesin-mesin yang tidak atau jarang diperbaiki.
2) Mesin-mesin yang letaknya salah, tidak ditutupi alat pengaman
serta alat pelindung.
3) Kurangnya perawatan mesin dan perawatan peralatan, serta
kesalahan desain.
4) Kurangnya peralatan yang memadai.
c. Faktor Lingkungan
1) Pencahayaan atau penerangan
Penerangan yang baik adalah salah satu komponen agar
pekerja atau mengamati benda yang sedang dikerjakan secara jelas,
cepat, nyaman dan aman. Lebih dari itu penerangan yang memadai
akan memberikan kesan pemandangan yang lebih baik dan
keadaan lingkungan yang menyegarkan.
2) Kebisingan
Kebisingan adalaah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha
atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan manusia serta kebisingan yang
terus-menerus akan mengganggu perhatian konsentrasi kerja.
Kebisingan juga dapat menyebabkan kelelahan, sehingga dapat
menimbulkan kecelakaan kerja.
22
Mengerjakan
pekerjaan
yang
bukan
tugasnya/tanpa
perintah.
-
23
Meminum-minuman
keras
(beralkohol)dan
obat-obat
terlarang.
-
24
25
lainnya adalah
26
27
2. Pendekatan Manusia
Pendekatan secara manusia didasarkan hasil statistik yang
menyatakan bahwa 85 % kecelakaan disebabkan oleh faktor manusia
dengan tindakan yang tidak aman. Untuk meningkatkan kesadaran dan
kepedulian mengenai K3 dilakukan berbagai pendekatan dan program K3
antara lain :
a. Pembinaan dan Pelatihan.
b. Promosi K3 dan kampanye K3.
c. Pembinaan Perilaku Aman.
d. Pengawasan dan Inspeksi K3.
e. Audit K3.
f. Komunikasi K3.
g. Pengembangan prosedur kerja aman.
3. Pendekatan Teknis
Pendekatan teknis menyangkut kondisi fisik, peralatan, material,
proses maupun lingkungan kerja yang tidak aman. Untuk mencegah
kecelakaan yang bersifat teknis dilakukan upaya keselamatan antara lain:
a. Rancang bangun yang aman yang disesuaikan dengan persyaratan
teknis dan standar yang berlaku untuk menjamin kelaikan instlasi atau
peralatan kerja
b. Sistem pengaman pada peralatan atau instalasi untuk mencegah
kecelakaan dalam pengoperasian alat atau instalasi.
28
4. Pendekatan Administratif
Pendekatan secara administratif dapat dilakukan dengan berbagai
cara antara lain:
a. Pengaturan waktu dan jam kerja sehingga tingkat kelelahan dan
paparan bahaya dapat dikurangi.
b. Penyediaan alat keselamatan kerja.
c. Mengembangkan dan menetapkan prosedur dan peraturan tentang K3.
d. Mengatur pola kerja, sistem produksi dan proses kerja.
5. Pendekatan Manajemen
Banyak kecelakaan yang disebabkan faktor manajemen yang tidak
kondusif sehingga mendorong terjadinya kecelakaan. Upaya pencegahan
yang dapat dilakukan antara lain:
a. Menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
(SMK3).
b. Mengembangkan organisasi K3 yang efektif.
c. Mengembangkan komitmen dan kepemimpinan dalam K3, khususnya
untuk manajemen tingkat atas.
29
30
J. Kerangka Teori
Karakteristik Pekerja :
1. Usia
2. Tingkat Pendidikan
3. Masa Kerja
4. Latihan Kerja
pPFaktor Manusia
5. Disiplin Kerja :
-Pemakaian APD
-SOP
6. Faktor Psikologis :
-Status Perkawinan
Proses
Produksi
Kecelakaan
Kerja
Mekanis :
1. Mesin
2. Peralatan
Faktor Mekanis &
Lingkungan
Lingkungan :
1. Kebisingan
2. Penerangan
3. Iklim/Cuaca
4. Kimia udara
Keterangan:
= tidak diteliti
= diteliti
31
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep
Variabel Bebas
Variabel terikat
Faktor Manusia
1. Usia
2. Tingkat pendidikan
3. Masa Kerja
Kecelakaan Kerja
4. Status Perkawinan
3. Masa Kerja
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
B. Hipotesis
1.
2.
4.
33
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini bersifat analitik dengan menghubungan faktor
manusia dengan kejadian kecelakaan kerja di sentra industri meubel
aluminium di Desa Banyu Tajun, Kecamatan Sungai Pandan, Kabupaten Hulu
Sungai Utara Tahun 2016.
(Notoatmodjo, 2005)
34
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan
Juni tahun 2016.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Popolasi penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh pekerja pada unit usaha di
sentra industri pembuatan meubel aluminium yang ada di Desa Banyu
Tajun, Kecamatan Sungai Pandan, Kabupaten Hulu Sungai Utara
berjumlah 48 orang pekerja.
2. Sampel penelitian
Sampel penelitian ini adalah semua pekerja di sentra industri
pembuatan meubel aluminium di Desa Banyu Tajun, Kecamatan Sungai
Pandan, Kabupaten Hulu Sungai Utara dengan jumlah pekerja 48 orang.
35
2. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel
4.1 sebagai berikut :
Tabel 4.1
Definisi Operasional
No
1
1
Variabel
2
Bebas
a. Usia
b. Tingkat
Pendidikan
Definisi Operasional
Variabel
3
Usia Pekerja dihitung
mulai saat kelahiran
sampai dengan ulang
tahun terakhir pada
dilaksanakannya
penelitian
Tingkat pendidikan
formal terakhir yang
dimiliki oleh pekerja
Alat Ukur
4
Kuesioner
Ordinal
- Muda(30 tahun)
=1
-Tua
(>30 tahun) = 2
Kuesioner
Ordinal
-Pendidikan dasar
(SD SMP)
=1
-Pendidikan
menengah(SLT
A sederajat)
=2
Kuesioner
Ordinal
-Baru (3 tahun)
=1
-Lama (>3 tahun)
=2
Status
Status perkawinan
Perkawinan pekerja selama masa
bekerja
Kuesioner
Nominal
-Kawin
-Belum Kawin
Kuesioner
Ordinal
-Pernah
-Tidak pernah
Terikat
Kecelakaan
Kerja
Kejadian Kecelakaan
kerja yang dialami oleh
tenaga kerja saat
melakukan pekerjaan
36
37
Tabel 4.2
Jadwal Penelitian
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kegiatan
Tahun 2016
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan
Proposal
Penelitian
Seminar
Proposal
Revisi
Proposal
Pelaksanaan
Penelitian
Penyusunan
Laporan
Penelitian
Ujian
Skripsi
Revisi
Skripsi
Pengumpul
an Skripsi
38
Tabel 4.3
Rencana Anggaran Biaya Penelitian
No
Rincian
1
Kertas HVS A4
2
Tinta printer
3
Fotocopy
4
ATK
5 a. Jilid soft
cover
b. Jilid hard
cover
6
Transportasi
7
Lain-lain
Total Biaya
Jumlah
4 Rim
2 buah
3 buah
3 buah
Biaya (Rp)
160.000
100.000
150.000
100.000
45.000
135.000
100.000
100.000
890.000
DAFTAR PUSTAKA
Pusat
Statistik
Kabupaten
Hulu
Sungai
Utara.
2015.
http://hulusungaiutarakab.go.id/assets/docs/Statistik-Daerah-Kabupaten-HuluSungai- Utara-2015.pdf. Diakses tanggal 1 Febuari 2016.
Budiono Sugeng, 2003, Bunga Rampai Hiperkes dan KK, Semarang: Badan
PenerbitUniversitas Diponegoro Semarang.
Daryanto.2002. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Malang: Rineka Cipta.
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Penanaman Modal, Penanaman Modal dan
Koperasi Provinsi Kalimantan Selatan.2008.Pertumbuhan Ekonomi Sektor
Informal Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008.
Erliyanti, E. D. (2009). Hubungan Faktor Manusia Dengan Terjadinya Kecelakaan
Kerja
Pada
Industri
Kayu
Lapis
PT.
Basirih
Industrial
Corporation.Banjarbaruhttp://www.depkes.go.id,2003.
http://www.depkes.go.id,2008.
http://www.depkes.go.id,2009.
http://www.depkes.go.id,2014.
Infodatin. 2014.Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga Kementerian
Kesehatan
Soekidjo Notoatmodjo, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar,
Jakarta: Rineka Cipta.
Sucipto, Cecep Dani. 2014.Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta :Gosyen
Publishing.
Sugiyono, P. D. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sumamur, 1996. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta : CV Haji
Masagung.
Proposal
Skripsi Guna Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Predikat
Sarjana Sains Terapan Kesehatan Lingkungan
Oleh :
MICHELLE SAVITRI
NIM : P07133212186
@2016
Hak Cipta ada pada Penulis
ii
Proposal Skripsi berjudul Efektifitas Ikan Tiger Barb (Puntius tetrazona) Dan
Ikan Manfish (Pterophyllum spesies) Sebagai Predator Larva Nyamuk Aedes
sp. Tahun 2016 telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Proposal Skripsi
dalam
Lingkungan.
Pembimbing I
Pembimbing II
NIP. 19711141995031002
NIP. 197511041999032002
Mengetahui
Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan
Politeknik Kesehatan Banjarmasin
(...............................)
(...............................)
(...............................)
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena
Rahmat dan Karunia_Nya penulis dapat menyelesaikan peyusunan proposal
skripsi ini. Shalawat beserta salam semoga senantiasa berlimpah curahkan kepada
Nabi Muhammad Saw, kepada keluarganya, para sahabatnya, serta umatnya
hingga akhir zaman. Amin.
Penulisan proposal skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian syarat
untuk memperoleh Predikat Sarjana Sains Terapan Kesehatan Lingkungan. Judul
yang penulis ajukan adalah Hubungan Faktor Manusia Dengan Terjadinya
Kecelakaan Kerja Di Sentra Industri Meubel Aluminium Di Desa Banyu Tajun,
Kecamatan Sungai Pandan, Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2016.
Dalam penulisan dan penyusunan proposal skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti
dengan senang hati menyampaikan terimakasih kepada :
1.
Bapak H. Mahpolah
M.Kes
Banjarmasin.
2.
3.
Bapak Gunung Setiadi S.KM, M.Sc selaku pembimbing I yang telah banyak
memberikan masukan dan nasehat dalam penulisan proposal skripsi ini.
4.
iv
5.
Bapak Arifin S.KM, M.Kes selaku penguji yang telah memberikan saran
saran dalam penulisan propsal ini.
6.
Ayah dan Ibu atas jasa-jasanya, kesabaran, memberikan doa, dan tidak
pernah lelah dalam mendidik dan memberi cinta yang tulus dan ikhlas kepada
penulis semenjak kecil.
7.
Teman-teman semua atas kebersamaan dan bantuan yang berarti bagi penulis.
8.
Proposal Skripsi ini. Tentunya, dengan segala saran dan kritik yang membangun
dari semua pihak yang sangat peneliti harapkan demi perbaikan pada proposal
selanjutnya. Harapan peneliti semoga proposal ini dapat bermanfaat khususnya
bagi kita dan bagi pembaca lain pada umumnya. Semoga Allah SWT memberikan
balasan yang berlipat ganda bagi kita semua. Amin
Peneliti
Michelle Savitri
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar belakang .......................................................................
B. Rumusan Masalah .................................................................
C. Batasan Masalah ....................................................................
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum.................................................................
2. Tujuan Khusus................................................................
D. Manfaat Penelitian.................................................................
E. Keaslian Penelitian ................................................................
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
1
6
6
7
7
8
9
11
12
13
14
15
19
25
26
29
31
32
32
33
33
33
34
34
36
vi
vii
36
37
DAFTAR TABEL
35
37
38
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
31
Gambar 2.2
32
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Tahapan Penelitian
Lampiran 2
Kuesioner Penelitian
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Kartu Konsultasi
Lampiran 7
Saran Perbaikan
Pembimbing I
Pembimbing II
NIP. 196202061988031004
NIP. 19711141995031002
Mengetahui
Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan
Politeknik Kesehatan Banjarmasin
(...............................)
(...............................)
(...............................)
iii