Anda di halaman 1dari 3

Komodo (Varanus komodoensis) adalah spesies kadal terbesar di dunia yang

hidup di pulau Komodo, Padar, Rinca, Gili Motang dan Flores di Nusa Tenggara Timur
(Ciofi, 1994). Ukuran terbesar tubuh komodo yang pernah tercatat memiliki panjang
3,13 meter, sedangkan untuk yang betina sangat jarang dapat berkebangan mencapai
panjang 2,5 meter. Dihabitatnya komodo memiliki ukuran tubuh yang cukup besar
diakrenakan komodo berada dipuncak piramida makanan sehingga tidak ada predator
besar lain yang dapat menyainginya. Komodo merupakan jenis satwa diurnal yang
banyak melakukan aktifitasnya pada siang hari dan mampu berlari sejauh 18 km/jam.
Para ilmuan percaya bahwa komodo dapat bertahan hidup hingga mencapai umur 50
tahun (Edrmann, 2004).
Beberapa upaya perlindungan dan peletarian satwa komodo dan habitatnya
telah banyak dilakukan oleh pemerintah, mulai dari penetapan Pulau komodo sebagai
Suaka Marga Satwa pada tahun 1965, kemudian pada tahun 1980 terbentuk sebagai
Taman Nasional Komodo, bertempat di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi NTT.
Taman Nasional Komodo tersebut merupakan tempat pelesatrian yang dilakukan di
dalam habitat aslinya atau konservasi secara in situ.

Sealin itu pemerintah juga

menetapkan Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya


Alam Hayati dan Ekosistemnya dan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang
Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa untuk melungi dan melestarikan satwa enemik
ini dari ancaman kepunahan. Namun seiring berjalannya waktu dan berkembangnya
populasi manusia, hal ini justru menjadi ancaman terhadap keberadaan satwa komodo
seperti, kerusakan habitat asli dan berkurangnya satwa mangsa akibat perburuan liar

yang terjadi sehingga satwa buruan yang menjadi mangsa komodo lambat laun akan
hilang dan berkurangnya populasi komodo di habitat aslinya (habitat in-situ).
Komodo yang hamir punah ini perlu dilestarikan dengan dilakukannya suatu
usaha dan salah satu usaha ini dapat diwujudkan dengan melakukan pelestarikan diluar
dari habitat komodo atau konserasi seara ex-situ. Konservasi secara ex-situ adalah
metode penangkaran yang berupaya untuk mempertahankan populasi satwa liar yang
mulai terancam kepunahannya dengan prinsip memenuhi kebutuhan satwa untuk hidup
layak dengan mengkondisikan lingkungannya seperti yang ada pada habitat alaminya,
sehingga satwa tersebut dapat berproduksi dan berkembang dengan baik (Alikodra,
1990) . Salah satu tempat penangkaran di Indonesia adalah Kebun Binatang Surabaya
(KBS). Kebun Binatang Surabaya merupakan kebun binatang yang mempunyai fungsi
utama sebagai konservasi untuk melakukan berbagai upaya perawatan dan
penangkaran berbagai jenis satwa dalam rangka membentuk dan mengembangkan
habitat baru sebagai sarana perlindungan dan konservasi alam.
Salah satu faktor kebehasilan Konservasi ex-situ atau usaha penangkaran dari
suatu spesies, sangat didukung oleh pengetahuan dari bagaimana perilaku harian
satwa tersebut. Sehingga penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan data
dan informasi yang cukup dalam upaya pemantauan kondisi satwa komodo diluar
habitat aslinya. Selain itu data dan informasi ini diharapkan dapat berguna sebagai
bahan pertimbangan bagi kegiatan konservasi sekaligus dapat menunjang kegiatan
wisata di Kebun Binatang Surabaya.

Dari penelitian-penelitian tersebut masih banyak data dan informasi yang kurang
dan belum lengkap. Salah satu data yang penting adalah mengenai permasalahan
dalam reproduksi komodo ex-situ serta aktivitas harian dan aktivitas reproduksi komodo
karena dapat menjadi penunjang dalam melakukan upaya - upaya peningkatan
populasi dan konservasi bagi kelestarian komodo. Data tersebut dapat diperoleh
dengan melakukan pengamatan pada tempat yang memiliki tingkat keberhasilan yang
tinggi dalam pengembangbiakan komodo, yaitu di Taman Margasatwa Ragunan (TMR)
serta dari data sekunder hasil penelitian beberapa peneliti. Dengan demikian kita dapat
mengetahui permasalahan apa saja yang dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan
reproduksi komodo di habitat ex-situ.

Anda mungkin juga menyukai