Anda di halaman 1dari 2

Kardiomiopati adalah penyakit otot jantung.

Dalam kebanyakan kasus, kardiomiopati


menyebabkan otot jantung menjadi lemah. Beberapa kelainan medikal menyebabkan
berbagai tipe kardiomiopati, tetapi semua tipe kardiomiopati mempunyai satu persamaan
yaitu menurunkan fungsi efisiensi dari otot jantung dan menghilangkan kemampuan jantung
untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Ketika jantung tidak dapat lagi memompa cukup darah
untuk memenuhi keperluan tubuh, terjadilah apa yang disebut gagal jantung.
Kardiomiopati adalah kelainan fungsi otot jantung dengan penyebab yang tidak diketahui dan
bukan diakibatkan oleh penyakit arteri koroner, kelainan jantung bawaan (congenital),
hipertensi atau penyakit katup.1-7 Kardiomiopati yang secara harfiah berarti penyakit
miokardium, atau otot jantung, ditandai dengan hilangnya kemampuan jantung untuk
memompa darah dan berdenyut secara normal.
Kondisi semacam ini cenderung mulai dengan gejala ringan, selanjutnya memburuk
dengan cepat. Pada keadaan ini terjadi kerusakan atau gangguan miokardium, sehingga
jantung tidak mampu berkontraksi secara normal. Sebagai kompensasi, otot jantung menebal
atau hipertrofi dan rongga jantung membesar. Bersama dengan proses pembesaran ini,
jaringan ikat berproliferasi dan menginfiltrasi otot jantung. Miosit jantung (kardiomiosit)
mengalami kerusakan dan kematian, akibatnya dapat terjadi gagal jantung, aritmia dan
kematian mendadak. Oleh karena itu kardiomiopati dianggap sebagai penyebab utama
morbiditas dan mortilitas kardiovaskular.
Kebanyakan kardiomiopati terjadi sebagai akibat komplikasi penyakit arteri
koroner yang menyebabkan tersumbatnya aliran darah ke otot jantung. Kelainan ini mengenai
1 dari 100 orang pasien, biasanya laki-laki di atas umur 65 th. Pada pasien yang lebih tua
biasanya lebih banyak terjadi pada perempuan. Sementara itu, kardiomiopati bukan sebagai
akibat penyakit arteri koroner cukup jarang dan total diderita oleh 50.000 pasien di USA.
Tetapi kelainan ini sering dijumpai pada orang muda dan merupakan alasan utama untuk
transplantasi jantung. Kebanyakan kelainan ini disebabkan faktor genetis dan cenderung
dijumpai dalam keluarga.
Kardiomiopati dilatasi (KD) mempunyai karakteristik peningkatan volume sistolik
dan diastolik ventrikel kiri yang ditandai dengan terdilatasinya kedua ventrikel terutama
ventrikel yang kiri, jarang yang kanan, yang berakibat menurunnya kontraktilitas miokardium
sehingga menurunkan curah jantung.
Kardiomiopati Dilatasi adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan melemahnya dan
melebarnya, utamanya pada ruang jantung kiri bawah(ventrikel kiri). Ventrikel kiri yang
melebar tidak berfungsi dengan efisien dan memompa darah lebih sedikit keseluruh tubuh.
Seiring waktu, otot jantung akan meregang dan menipis, menyebabkan terjadinya gagal
jantung. Kardiomiopati dilatasi merupakan kardiomiopati yang paling sering terjadi. Orang
yang menderita kardiomiopati dilatasi yang ringan biasanya tidak memperlihatkan adanya
gejala. Tanda dan gejala seperti kelelahan, sesak nafak, pingsan dan pembengkakan di
tungkai kaki, pergelangan kaki atau kaki, muncul ketika keadaan ini telah menyebabkan

terjadinya gagal jantung.


Pada kardiomiopati dilatasi ( sering juga disebut kardiomiopati kongestif atau gagal jantung
kongestif) otot jantung yang sebelumnya normal menjadi rusak, menyebabkan pelemahan
dinding-dinding dari ruang-ruang jantung. Untuk mengkompensasi pelemahan dindingdindingnya yang berotot maka ruang-ruang jantung akan membesar. Pelemahan dan
pembesaran otot-otot jantung akhirnya menyebabkan gagal jantung

Anda mungkin juga menyukai