Permenkes TTG Prasarana Instalasi Elektrikal RS
Permenkes TTG Prasarana Instalasi Elektrikal RS
NOMOR 2306/MENKES/PER/XI/2011
TENTANG
Menimbang
(6)
Kesehatan
tentang
Persyaratan
Teknis
Prasarana
Mengingat
1.
Indonesia
Tahun
Lembaran
Negara
1970
Nomor
Republik
1,
Tambahan
Indonesia
Nomor
2918);
2.
Indonesia
Lembaran
Tahun
2005
Negara
Nomor
Republik
83,
Tambahan
Indonesia
Nomor
4532);
3.
Ketenagakerjaan
Indonesia
Lembaran
(Lembaran
Tahun
Negara
2003
Negara
Nomor
Republik
39,
Republik
Tambahan
Indonesia
Nomor
4729);
4.
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor
Tahun
2004
(Lembaran
2008
tentang
Negara
Nomor
59,
Pemerintahan
Daerah
Republik
Indonesia
Tahun
Tambahan
Lembaran
Negara
5. Undang-Undang ...
5.
Ketenagalistrikan
(Lembaran
Negara
Republik
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor
5052);
6.
7.
Rumah
Sakit
(Lembaran
Negara
Republik
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor
5072);
8.
Peraturan
Tentang
Pemerintah
Penyediaan
Listrik
(Lembaran
Tahun
1989
Negara
Republik
Pemerintah
dan
10
24,
diubah
Tenaga
Indonesia
Tambahan
Lembaran
Nomor
dengan
26
1989
Republik
Indonesia
Nomor
Tahun
Pemanfaatan
Negara
Nomor
sebagaimana
Nomor
Tahun
3394)
Peraturan
2006
tentang
Tenaga
Listrik
Indonesia
Lembaran
(Lembaran
Tahun
2006
Negara
Negara
Nomor
Republik
56,
Republik
Tambahan
Indonesia
Nomor
4628);
9.
Peraturan
Pemerintah
Nomor
36
Tahun
2005
(Lembaran
2005
Negara
Nomor
83
Republik
Indonesia
Tahun
Tambahan
Lembaran
Negara
10. Peraturan
Nomor
Menteri
Pertambangan
01.P/40/M.PE/1990
dan
tentang
Energi
Instalasi
Ketenagalistrikan;
/PRT/M/2006
tentang
Pedoman
Persyaratan
12. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
Kesehatan;
13. Keputusan
Menteri
Tenaga
Kerja
dan
Pemberlakuan
mengenai
(SNI)
Nomor
Persyaratan
SNI-04-0225-2000
Umum
Instalasi
Listrik
14. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
04-0225-2000/Amd
1-2006
mengenai
16. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
1144/
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
PERATURAN
MENTERI
PERSYARATAN
TEKNIS
KESEHATAN
TENTANG
PRASARANA
INSTALASI
Pasal 1
bertujuan untuk :
a.
memberikan acuan kepada rumah sakit dalam mewujudkan instalasi
b.
terselenggaranya fungsi prasarana instalasi elektrikal rumah sakit
yang
menjamin
keselamatan,
kesehatan,
kenyamanan,
dan
sakit.
Pasal 2 ...
Pasal 2
Persyaratan
teknis
prasarana
instalasi
elektrikal
rumah
sakit
Pasal 3
pengendalian
penyelenggaraan
pembangunan
prasarana
instalasi
Pasal 4
Persyaratan
Teknis
Prasarana
Instalasi
Elektrikal
Rumah
Sakit
Pasal 5
(1)
Menteri bersama Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan
(2)
Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui
(3)
Dalam
rangka
pelaksanaan
pengawasan
sebagaimana
dimaksud
(4)
Tindakan
administratif
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)
dilakukan melalui:
a.
teguran lisan;
b.
teguran tertulis; atau
c.
rekomendasi pencabutan izin pemakaian instalasi listrik.
Pasal 6
Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, semua rumah sakit yang sudah
ada
harus
menyesuaikan
dengan
ketentuan
yang
berlaku
dalam
Peraturan ini, paling lambat dalam jangka waktu 2 (dua) tahun setelah
Pasal 7 ...
Pasal 7
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan
Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
MENTERI KESEHATAN,
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal
AMIR SYAMSUDDIN
LAMPIRAN
NOMOR 2306/MENKES/PER/XI/2011
TENTANG
PERSYARATAN TEKNIS
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
sampai
pemeliharaan,
sehingga
listrik
yang
digunakan
pada
Dalam rangka memenuhi amanat Pasal 11 Ayat (1) huruf b UndangUndang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, perlu disusun
B.
Pengertian
1.
Lokasi medik
diagnosis,
perawatan
(termasuk
perawatan
kosmetik),
dalam
lokasi
medik.
Jenis
dan
uraian
bahaya
ini
dapat
2.
Pasien
rumah sakit.
3.
a.
c.
dari perlengkapan.
4.
Bagian terapan,
a.
5.
b.
c.
a.
b.
kelompok 2 .
c.
terapan
yang
dimaksudkan
untuk
digunakan
dalam
6.
Prosedur intrakardiak
konduktif.
7.
yang
salah
satunya
sekurang-kurangnya
merupakan
Sistem
mencakup
lengkapan
yang
diperlukan
untuk
8.
Lingkungan pasien
CATATAN Hal ini berlaku jika posisi pasien ditentukan sebelumnya, jika
10
9.
Panel
distribusi
utama
adalah panel
dalam
gedung
yang
C.
1.
teknis
prasarana
instalasi
elektrikal
untuk
mewujudkan
sesuai
dengan
fungsinya,
andal,
serasi,
selaras
dengan
lingkungannya.
2.
Rumah
Sakit
kenyamanan
yang
dan
menjamin
memberikan
keselamatan,
kemudahan
bagi
kesehatan,
pengguna
D.
Ruang Lingkup
CATATAN : Mungkin perlu untuk memodifikasi instalasi listrik yang ada, sesuai
Sebaiknya
diambil
tindakan
khusus
jika
dilaksanakan
prosedur
11
BAB II
A.
menentukan
klasifikasi
lokasi
medik,
perlu
agar
staf
medis
medik
tertentu
digunakan
untuk
tujuan
yang
berbeda
yang
manajemen risiko).
CATATAN 1
antara bagian terapan dan pasien, maupun untuk tujuan apa lokasi
tersebut digunakan.
CATATAN 2
: Bagian
terapan
ditentukan
oleh
standar
tertentu
untuk
B.
1.
penentuan
kebutuhan
maksimum
adalah
penentuan
kebutuhan
maksimum
instalasi
penting.
atau
Pada
bagian
2.
a.
normal;
arus.
tipikal.
Susunan berikut
dari
konduktor
penghantar
arus
pada
ini.
12
1)
13
14
Catatan:
a) Dalam
hal
susunan
fase
tunggal
2-kawat
yang
didapat
dari
atau konduktor lin dan konduktor netral atau konduktor lin dan
konduktor PEN.
2)
15
Catatan :
Konduktor
PEL
dan
PEM
bukan
konduktor
aktif,
walaupun
b.
Jenis
pembumian
sistem
berikut
diperhitungkan
dalam
standar ini.
CATATAN :
1)
Gambar
B.2.b.1).a).(1)
memperlihatkan
contoh
hingga
sistem
gambar
trifase
yang
B.2.b.3)
umum
digunakan.
2)
bagian
sistem
yang
tidak dicakup
3)
Untuk
sistem
dianggap
privat,
sebagai
persyaratan
ini.
sumber
bagian
Untuk
dan/atau
instalasi
hal
ini,
sistem
dalam
gambar
distribusi
cakupan
tersebut
dapat
pengertian
dapat
lengkap
4)
semua
bagian
aktif
diisolasi
dari
bumi;
atau
satu
titik
instalasi ke bumi.
hubungan
listrik
langsung
dari
BKT
ke
bumi,
tidak
N =
dibumikan
(dalam
sistem
a.b.,
titik yang
dibumikan
dari
sistem daya secara normal adalah titik netral atau, jika titik
Huruf
berikutnya
(jika
ada)
Susunan
konduktor
netral
dan
konduktor proteksi.
(konduktor PEN).
B.2.b.4).e) - B
(M)
netral (PEN)
16
1)
Sistem TN
a)
sistem
TN
dipertimbangkan
sesuai
susunan
terpisah
pada
seluruh
sistem.
Lihat
gambar
B.2.b.1)a).(1) 1.
17
Gambar B.2.b.1).a).(1) - 1
dapat diberikan.
Gambar B.2.b.1).a).(1) - 2
18
19
Gambar B.2.b.1).a).(1) - 3
CATATAN
dapat diberikan.
tunggal
pada
sebagian
sistem.
B.2.b.1).a).(2) - 1, gambar
Lihat
gambar
B.2.b.1).a).(2) - 2 dan
gambar B.2.b.1).a).(2) - 3.
Gambar B.2.b.1).a).(2) - 1
20
Konduktor netral dan konduktor proteksi digabungkan dalam konduktor tunggal pada
sebagian sistem.
Gambar B.2.b.1).a).(2) - 2
21
22
Gambar B.2.b.1).a).(2) - 3
konduktor
proteksi
konduktor
tunggal
digabungkan
di
seluruh
dalam
sistem.
satu
Lihat
gambar B.2.b.1).a).(3) - 1.
23
Gambar B.2.b.1).a).(3) - 1
dapat diberikan.
b)
Sistem multisumber
dengan
tujuan
unik
(electromagnetic
untuk
memberikan
compatibility
EMC
kesesuaian
elektromagnetik KEM).
Sistem
multisumber
tidak
diperlihatkan
dalam
yang
tak
dikehendaki.
Arus
tersebut
dapat
menyebabkan:
(1) kebakaran;
(2) korosi;
dikehendaki.
Persyaratan
desain
esensial
yang
B.2.b.1).b) - 1.
60446/PUIL.
Setiap
perluasan
berkaitan
dengan
dengan baik.
sistem
harus
berfungsinya
diperhitungkan
tindakan
proteksi
24
25
Gambar B.2.b.1).b) - 1
(1)
(2)
Konduktor
interkoneksi
transformator
atau
antara
titik-titik
titik-titik
bintang
generator
netral
harus
titik
ini
tidak
boleh
dihubungkan
ke
perlengkapan
pemanfaat listrik.
(3)
(4)
Pembumian
tambahan
dari
PE
pada
instalasi
dapat
disediakan.
Pada
26
Gambar B.2.b.1).b) - 2
(1)
Tidak
diizinkan
adanya
hubungan
dari
titik
netral
(2)
konduktor
tersebut
ini
tidak
adalah
boleh
seperti
PEN,
namun
dihubungkan
ke
konduktor
perlengkapan
pemanfaat listrik.
(3)
(4)
Pembumian
disediakan.
2)
Sistem TT
tambahan
dari
PE
pada
instalasi
dapat
27
B.2.b.2) - 2.
Gambar B.2.b.2) - 1
seluruh instalasi
28
Gambar B.2.b.2) - 2
diberikan.
3)
Sistem IT
29
impedans.
BKT
instalasi
listrik
dibumikan
secara
30
Gambar B.2.b.3) - 1
(1)
(2)
Konduktor
netral
didistribusikan.
dapat
didistribusikan
atau
tidak
31
Gambar B.2.b.3) - 2
(1)
cukup tinggi.
(2)
Konduktor
netral
dapat
didistribusikan
atau
tidak
didistribusikan.
4)
Sistem a.s.
kutub
positif
atau
negatif
harus
didasarkan
pada
pembumian.
a)
Sistem TN-S
instalasi.
Jenis (A)
32
33
Gambar B.2.b.4).a) - A
Jenis (B)
b)
Sistem TN-C
proteksi
digabungkan
pada
jenis
(B)
dalam
satu
34
Jenis (A)
Gambar - B.2.b.4).b) - A
Jenis (B)
Gambar B.2.b.4).b) - B
c)
Sistem TN-C-S
35
dalam
satu
konduktor
tunggal
PEL
di
sebagian
dalam
satu
konduktor
tunggal
PEM
di
instalasi.
Jenis A
Gambar B.2.b.4).c) - A
sebagian
36
Jenis B)
d)
Jenis (A)
Sistem TT
37
38
Jenis (B)
e)
Sistem IT
(1) Sistem
dapat
dihubungkan
ke
bumi
melalui
dapat diberikan.
Jenis (A)
39
40
(2) Sistem
boleh
dihubungkan
ke
bumi
melalui
dapat diberikan.
Jenis B)
3.
Suplai
a.
Umum
harus
ditentukan
dengan
perhitungan,
pengukuran,
41
1)
voltase nominal
2)
3)
4)
5)
kesesuaian
untuk
persyaratan
instalasi,
termasuk
6)
jenis
dan
peringkat
gawai
proteksi
arus
lebih
yang
b.
Jika
ketentuan
pelayanan
keselamatan
disyaratkan,
tersebut
harus
mempunyai
kapasitas,
keandalan
dan
Untuk
persyaratan
lebih
lanjut
bagi
suplai
pelayanan
Pembagian instalasi
a.
untuk:
1)
mencegah
bahaya
dan
meminimalkan
kesulitan
jika
terjadi gangguan;
2)
aman.;
3)
dari
4)
42
5)
6)
mencegah
energisasi
tak
langsung
pada
sirkit
yang
b.
instalasi
yang
perlu
dikendalikan
secara
terpisah,
C.
Kompabilitas
1.
Kompabilitas karakteristik
Asesmen
harus
dilakukan
pada
setiap
karakteristik
terkait.
b.
voltase kurang;
d.
e. arus asut;
f. arus harmonik;
k.
gangguan.
2.
Kompatibilitas elektromagnetik
relevan.
interference - EMI).
43
D.
Kemampupeliharaan
44
Karakteristik
tersebut
harus
diperhitungkan
dalam
menerapkan
1.
setiap
inspeksi
dan
pengujian
periodik,
pemeliharaan
dan
2.
3.
E.
Pelayanan keselamatan
1.
Umum
CATATAN 1
oleh
otoritas
pemerintah
yang
persyaratannya
harus
diobservasi.
CATATAN 2
bahang.
a.
baterai
b.
sel primer;
c.
d.
2.
Klasifikasi
a.
1)
suplai
nonotomatis;
pengasutannya
dilakukan
oleh
independen
dari
operator; atau
2)
suplai
otomatis,
pengasutannya
operator.
b.
Suplai
otomatis
diklasifikasikan
seperti
berikut
sesuai
1)
periode
transisi,
misalnya
berkaitan
dengan
variasi
45
2)
0,15 detik;
F.
3)
4)
5)
Kontinuitas pelayanan
yang dimaksudkan.
G.
1.
2.
3.
jumlah sirkit;
4.
multisuplai daya;
5.
Klasifikasi
lokasi
medik
harus
dibuat
berdasarkan
kesepakatan
bertanggungjawab
untuk
keselamatan
karyawan
sesuai
dengan
perlu untuk staf medik menunjukkan prosedur medik apa yang akan
manajemen risiko).
1.
Jenis Sistem Pembumian.1)
2.
Suplai Daya.1)
46
BAB III
A.
Pertimbangan Rancangan
ini.
1.
penggunaan peralatan.
2.
distribusi :
a.
fasa,
pengubahan
dan
atau/surja
petir,
penurunan
b.
c.
d.
e.
f.
dipelihara
penting.
tanpa
mengganggu
fungsi
rumah
sakit
yang
47
g.
dan peralatan.
B.
Perlengkapan Pengindera.
singkat.
48
C.
Sirkit Pelindung.
Sirkit
pelindung
mengurangi
beban
beban
atau
generator
sistem
dirancang
prioritas
untuk
beban,
tujuan
tidak
harus
D.
daya
yang
berdiri
sendiri
sumber
normal
biasanya
memasok
E.
F.
G.
layanan.
1.
diklasifikasi sesuai ketentuan yang berlaku seperti pada SNI 047018-2004, Sistem pasokan daya listrik darurat dan siaga.
2.
Sumber
daya
elektikal
yang
penting
kelompok
harus
diklasifikasikan sesuai standar yang berlaku seperti pada SNI 047018-2004, tentang Sistem pasokan daya listrik darurat dan
siaga.
49
H.
1.
mempunyai
normal
cadangan
yang
kebutuhan
dipakai
puncak,
untuk
pelayanan
untuk
maksud
mengontrol
atau
tegangan
penggunaan
mengontrol
internal,
pada
melepas
dan
perlengkapan
generator,
harus
terpenuhi
dengan
satu
2.
Satu generator
set
tiga tahun.
3.
Beban pilihan,
harus
dilayani
oleh
sarana
pemindah
yang
Penggunaan
pilihan
peralatan
tidak
dijelaskan
boleh
dalam
pembangkit
membentuk
butir
H.1
untuk
tujuan
dan
melayani
beban
lain
seperti
yang
untuk
itu
tidak
50
I.
Ruang pembangkit.
1.
dari
sisa
bangunan
dengan
bahan
yang
memiliki
tingkat
hujan
dan
ditentukan
setempat.
menahan
dalam
Kamar
kecepatan
persyaratan
untuk
angin
teknis
peralatan
maksimum
seperti
bangunan
gedung
seperti
itu
tidak
boleh
2.
76
cm)
sekeliling
unit
untuk
pemeriksaan,
perbaikan,
J.
K.
Pengangkatan beban.
Generator
set
mengangkat
harus
beban
mempunyai
dan
kapasitas
memenuhi
yang
persyaratan
cukup
untuk
frekuensi
dan
L.
Menjaga temperatur
dari 10 oC (50 oF) atau temperatur selimut air mesin tidak kurang dari
32 oC (90 oF).
M.
Ventilasi udara
mesin.
51
N.
Baterai
untuk
memutar
motor
bakar
harus
sesuai
dengan
O.
untuk setiap kalinya, serta tidak lebih 10 detik berhenti antara setiap
usaha.
P.
bahan
bakar
untuk
generator
set
harus
memenuhi
Q.
1.
Motor bakar
dengan :
a.
Alat
sensor
menunjukkan
ditambah
alat
temperatur
peringatan
selubung
air
visual
di
bawah
untuk
yang
b.
untuk menunjukkan :
1)
2)
rentang
operasi
aman
yang
direkomendasikan
manufaktur).
3)
c.
1)
2)
kecepatan lebih.
3)
4)
52
d.
2.
3.
pembantunya
harus
dilengkapi
dengan
alat
sensor
untuk
R.
1.
(lihat
ketentuan
yang
berlaku,
SNI
04-0225-2000
tentang
a.
1)
Apabila
sumber
daya
darurat
atau
pembantunya
2)
b.
memperingatkan
kondisi
alarm
mesin
generator harus
menunjukkan :
1)
2)
3)
4)
operasi.
5)
6)
Kecepatan lebih.
53
2.
tepat,
harus
ditentukan
pada
lokasi
yang
terus
menerus
termonitor.
setiap kondisi pada butir R.1 dan butir R.2 terjadi, tetapi kondisi
S.
Baterai
BAB IV
1.
a.
medik
kelompok
dan
kelompok
2,
voltase
nominal
yang
b.
1)
Rintangan
2)
Proteksi
dengan
penempatan
di
luar
jangkauan
tidak
diizinkan.
54
c.
1)
a)
Umum
(a) untuk
sistem
sentuh
(UL 25 V);
(b) untuk
sistem
TN
dan
IT,
berlaku
Tabel
A.1.c.1).a).(1).(b).
Tabel A.1.c.1).a).(1).(b)
Sistem
50 V < Uo 120 V
Uo > 400 V
detik
detik
detik
detik
a.b.
a.s.
a.b.
a.s.
a.b.
a.s.
a.b.
a.s.
TN
0,8
Catatan 1
0,4
0,2
0,4
0,1
0,1
TT
0,3
Catatan 1
0,2
0,4
0,07
0,2
0,04
0,1
Jika dalam sistem TT, diskoneksi dilaksanakan oleh gawai proteksi arus lebih (GPAL)
dan ikatan ekuipotensial proteksi dihubungkan dengan semua BKE di dalam instalasi,
dapat digunakan waktu diskoneksi maksimum yang berlaku untuk sistem TN.
CATATAN 1
listrik.
CATATAN 2
A.1.c.3).
55
CATATAN : Diskoneksi suplai ketika terjadi kondisi beban lebih atau hubung pendek,
dapat dicapai dengan metode desain yang berbeda dalam prosedur aturan
2)
Sistem TN
berikut:
a)
b)
c)
d)
sirkit
untuk
perlengkapan
listrik
nonkritis
(bukan
penunjang hidup).
Pada
lokasi
medik
kelompok
dan
kelompok
2,
jika
CATATAN : Direkomendasikan
bahwa
sistem
TN-S
dipantau
untuk
3)
Sistem TT
GPAS.
4)
Sistem IT medik
Daya Terisolasi
56
a)
digunakan
listrik
untuk
medik
dan
sirkit
yang
sistem
menyuplai
yang
perlengkapan
dimaksudkan
untuk
termasuk
perlengkapan
yang
tercantum
dalam
butir
A.1.c.2).
b)
sama,
sekurang-kurangnya
diperlukan
satu
sistem
IT
spesifik berikut:
k,
(3) arus
yang
diinjeksikan,
bahkan
pada
kondisi
(4) indikasi
harus
ada
saat
terakhir
insulasi
telah
berkurang
ketika
hingga
50
resistans
k.
Harus
c)
visual
harus
(1) lampu
sinyal
hijau
untuk
menunjukkan
operasi
normal;
terdengar
yang
berbunyi
bila
dicapai
satu
transformator
IT
terdedikasi,
maka
dapat
57
5)
a)
keperluan
menyamakan
beda
potensial
antara
bagian
bumi.
b)
Pada
lokasi
medik
kelompok
2,
resistans
konduktor,
konduktor
proteksi
dari
kotak
kontak
dan
dari
c)
dekatnya,
harus
ekuipotensial
dilengkapi
tambahan
yang
dengan
harus
busbar
ikatan
dihubungkan
ke
dengan
jelas
dan
masing-masing
dapat
didiskoneksi
memberikan
persyaratan
dengan mudah.
2.
Proteksi kebakaran
Peraturan
nasional
atau
SNI
yang
58
BAB V
A.
1.
Kondisi operasi
a.
aktif.
b.
Transformator
harus
sesuai
dengan
SNI
04-0225-edisi
Arus
bocor
belitan
keluaran
ke
bumi
dan
tanpa
arus
bocor
beban dan
Transformator
fase
tunggal
harus
digunakan
untuk
transformator
trifase
terpisah
keperluan ini
dengan voltase
harus
disediakan
keluaran lin ke
untuk
lin tidak
melebihi 250 V.
2.
Pengaruh eksternal
CATATAN
interferens elektromagnetik.
Risiko ledakan
CATATAN 1
: Persyaratan
untuk
perlengkapan
listrik
medik
yang
CATATAN 2
khusus.
59
CATATAN 3 : Pencegahan
terhadap
timbulnya
listrik
statik
direkomendasikan.
Gawai
listrik
(misalnya
kotak
kontak
dan
sakelar)
harus
B.
CATATAN Gambar dan diagram perkawatan sebaiknya sesuai dengan SNI 04-0225edisi terakhir.
1.
gambar
lin
tunggal.
Diagram
ini
harus
memuat
informasi
2.
diagram
blok
panel
utama
dan
panel
subdistribusi
yang
3.
gambar arsitektur;
4.
5.
6.
7.
untuk
pelayanan
keselamatan
dengan
menunjukkan
arus
8.
buku
catatan
yang
berisi
rekaman
semua
pengujian
dan
C.
Sistem perkawatan
khusus
untuk
tersebut.
penggunaan
perlengkapan
dan
fiting
di
lokasi
60
D.
2.
Proteksi arus lebih terhadap arus hubung pendek dan beban lebih
perlu untuk setiap sirkit akhir. Proteksi arus beban lebih tidak
diizinkan
pada
sirkit
penyulang
di
hulu
dan
hilir
dari
E.
Perlengkapan lain
1.
Sirkit pencahayaan
Pada
lokasi
medik
kelompok
dan
kelompok
2, sekurang-
Untuk
rute
penyelamatan,
luminer
selang-seling
harus
2.
kelompok 2.
a.
Pada
setiap
tempat
tempat
tidur,
perawatan
konfigurasi
pasien,
kotak
misalnya
kontak
harus
kepala
sebagai
berikut:
1)
harus
dipasang
minimum
dua
sirkit
terpisah
yang
2)
setiap kotak kontak harus secara individu diproteksi
b.
Jika sirkit disuplai dari sistem lain (sistem TN-S atau TT)
pada
lokasi
medik
yang
sama,
kotak
kontak
yang
1)
konstruksinya sedemikian sehingga mencegah digunakan
2)
ditandai dengan jelas dan permanen.
61
F.
Pelayanan keselamatan
Sumber
Kelas 0
(tanpa pemutusan)
Kelas 0,15
(pemutusan sangat
singkat
Kelas 0,5
(pemutusan singkat)
Kelas 15
(pemutusan menengah)
Kelas >15
(pemutusan lama)
CATATAN 1 :
pemutusan
untuk
perlengkapan
listrik
medik.
Namun
perlengkapan
dikendalikan
CATATAN
2 :
Pelayanan
keselamatan
disediakan
untuk
lokasi
yang
mempunyai
G.
Alokasi
nomor
kelompok
dan
klasifikasi
untuk
pelayanan
Daftar
definitif
lokasi
medik
yang
memperlihatkan
kelompok
lokasi medik.
Fungsi ruang
Kelompok
0
Kelas
0,5 detik
Ruang Triage
Ruang Observasi
Ruang Resusitasi
Ruang Tindakan
Xa
62
Ruang Pendaftaran
Ruang Tunggu
Ruang Periksa
Ruang Tindakan
9
10
Kamar Pasien
Ruang Tindakan
Xa
11
Ruang Isolasi
12
Ruang Periksa
13
14
Xa
Xa
Xa
Xa
15
16
17
Ruang Pendaftaran
18
Ruang Persiapan
19
Ruang Induksi/Anestesi
X
X
20
Scrubstation
21
22
23
24
Kamar Bedah
25
Ruang Spoolhuok
X
X
26
Gudang Anestesi
27
28
Gudang Peralatan
29
Gudang Obat
30
Gudang Linen
31
Xa
Xa
Ruang Isolasi
Xa
32
33
34
Ruang Linen
35
Gudang Obat
36
Xa
Xa
38
Xa
39
40
Laboratorium bacteriology
41
Laboratorium biochemistry
42
Laboratorium cytology
43
Laboratorium hematologi
44
Laboratorium histology
45
Laboratorium Microbiology
46
47
Laboratorium pathology
48
Laboratorium serology
49
Bank darah
Xa
37
LABORATORIUM
urine, vishes)
50
Ruang otopsy
51
Farmasi
INSTALASI DIAGNOSTIK
63
52
Ruang Pemeriksaan
53
54
55
56
Ruang Laparascopy
57
Ruang Endoscopy
58
Ruang Bronchoscopy
INSTALASI RADIOLOGI
59
Radiologi Diagnostik
60
Ruang CT Scan
61
Ruang MRI
62
Ruang Angiografi
63
Ruang Panoramik
64
Ruang Radioterapi
Gymnasium Mats
66
Treatment
67
Ruang Hidroterapi
68
Ruang Pemeriksaan
69
Laundri, umum
70
65
INSTALASI LAUNDRY
71
72
73
Ruang Setrika
74
Ruang Disassembly
75
76
Ruang Assembly
77
Gudang Steril
78
Ruang Penerimaan
79
80
Walk in Freezer
81
Walk in Refrigerator
82
Gudang
DAPUR
Luminer dan perlengkapan listrik medik penunjang hidup yang memerlukan suplai daya
1.
Persyaratan umum untuk sumber suplai daya keselamatan dari
a.
Pada
lokasi
keselamatan
sumber
medik,
disyaratkan
suplai
menyulang
suplai
daya
yang
normal,
perlengkapan
yang
daya
dalam
harus
untuk
kasus
pelayanan
kegagalan
dienergisasi
dinyatakan
dalam
untuk
butir
b.
Jika voltase di panel distribusi utama drop pada satu atau
64
otomatis.
Pengalihan
suplai
sebaiknya
dicapai
dengan
penundaan
c.
Untuk kabel interkoneksi antara komponen individu dan
CATATAN :
pelayanan
keselamatan
ke
panel
distribusi
utama
d.
Bila
kontak
tusuk
disuplai
dari
sumber
suplai
daya
2.
Persyaratan rinci untuk pelayanan suplai daya keselamatan
a.
Sumber suplai daya dengan periode tukar alih kurang dari
Saat
terjadi
konduktor
kegagalan
lin
di
panel
voltase
pada
distribusi,
satu
sumber
atau
lebih
suplai
daya
untuk
periode
minimum
jam.
Sumber
ini
harus
0,5 detik.
b.
Sumber suplai daya dengan periode tukar alih kurang dari
dihubungkan
keselamatan
periode
dalam
yang
15
detik
mampu
minimum 24
jam,
ke
sumber
suplai
mempertahankannya
jika
voltase
satu atau
daya
untuk
lebih
jam
jika
persyaratan
medik
dan
penggunaan
lokasi,
dari 24 jam.
c.
Sumber suplai daya dengan periode tukar alih lebih lama
dari 15 detik.
65
1)
perlengkapan sterilisasi;
2)
instalasi bangunan teknik, khususnya sistem pengondisi
3)
perlengkapan pendingin;
4)
perlengkapan masak;
5)
pengisi aki.
H.
Pencahayaan keselamatan
melebihi 15 detik:
a.
rute penyelamatan;
b.
pencahayaan tanda keluar;
c.
lokasi PHBK untuk set generator darurat dan untuk panel
d.
ruangan
yang
dimaksudkan
untuk
pelayanan
esensial.
harus
disuplai
dari
sumber
daya
untuk
pelayanan
keselamatan;
e.
ruangan lokasi medik kelompok 1. Dalam setiap ruangan
sekurang-kurangnya
satu
luminer
harus
disuplai
dari
f.
ruangan
lokasi
pencahayaan
medik
harus
kelompok
disuplai
pelayanan keselamatan.
dari
2.
Minimum
sumber
daya
50
untuk
66
CATATAN :
I.
Pelayanan lain
1.
2.
3.
sistem pemanggilan;
4.
5.
6.
kebakaran.
BAB VI
VERIFIKASI
A.
Verifikasi
B.
Verifikasi awal
sebagai
dilakukan
sebelum
komisioning
dan
kedua-duanya harus
setelah
perubahan
atau
1.
akustik/visual.
2.
3.
4.
keselamatan.
67
5.
Pengukuran
arus
bocor
sirkuit
keluaran
dan
selungkup
C.
Verifikasi periodik
terdapat
peraturan
daerah/nasional,
direkomendasikan
interval
berikut:
1.
2.
3.
bulan;
4.
pengukuran
untuk
memverifikasi
ikatan
ekuipotensial
suplemen: 36 bulan
5.
ekuipotensial: 36 bulan;
6.
a.
pelayanan keselamatan dengan aki: 15 menit;
b.
pelayanan keselamatan dengan mesin bakar: hingga suhu
tahan;
c.
pelayanan keselamatan dengan aki: uji kapasitas;
d.
pelayanan keselamatan dengan mesin bakar: 60 menit;
7.
Dalam semua hal sekurang-kurangnya 50 % hingga 100 % daya
a.
pengukuran arus bocor transformator IT: 36 bulan;
b.
pemeriksaan trip GPAS pada IN: tidak kurang dari 12 bulan.
68
BAB VII
A.
1.
Perlengkapan listrik, termasuk perlengkapan elektromedik atau
2.
Perlengkapan yang harus dihubungkan secara khusus hanya
3.
Perlengkapan dalam ruang fasilitas pelayanan kesehatan harus
dipasang
sedemikian rupa
sehingga
tidak
dipengaruhi
oleh
pesawat
panggil)
yang
secara
fungsi
berhubungan,
atau
4.
Bila voltase, arus, atau frekuensi yang digunakan berbeda-beda,
5.
Dalam
ruang
kelompok
2,
di
atas
plafonnya
hanya
boleh
6.
Hanya inti dari sirkit utama yang boleh dipasangkan pada kabel
berinti
banyak,
berinti
7.
Pada setiap sirkit dalam ruang pelayanan kesehatan, yang
69
yang sama bagi sirkit arus fase tiga yang betul-betul simetris.
CATATAN
Pencegah
gangguan
frekuensi
sering
kali
dipasang
antara
yang
melalui
B.
2.
1.
PHBK harus dipasang di luar ruang pelayanan kesehatan dan
CATATAN :
Kotak
hubung
dan
terminal
yang
menjadi
satu
dengan
2.
Tiap ruang pelayanan kesehatan dan ruang bukan pelayanan
a.
PHBK
untuk
dihubungkan ke
diperluas,
PHBK
ruang
kelompok
harus
langsung
tersebut
boleh
dihubungkan
ke
PHBK
b.
Daya
untuk
PHBK
ruang
Kelompok
dan
boleh
3.
PHBK untuk ruang pelayanan kesehatan dan ruang bukan
70
a.
b.
4.
Bagian PHBK yang terhubung pada aparat catu daya pengganti
tersendiri.
5.
Pengujian insulasi untuk tiap sirkit harus dapat dilaksanakan
6.
Penampang
rel
konduktor
proteksi
harus
sama
dengan
mm2 Cu.
C.
Tindakan proteksi
Ruang yang pada saat yang sama, atau untuk sementara, dapat
digolongkan
dalam
berbagai
kelompok,
izin
proteksinya
hanya
1.
Tindakan
proteksi
berlaku
bagi
semua
perlengkapan
yang
2.
Cara proteksi tersebut dalam butir C.1 di atas harus dipilih yang
sebagai berikut :
a.
Jenis proteksi yang diizinkan untuk ruang Kelompok 0 dan 1
ialah:
1)
insulasi proteksi dengan memperhatikan butir C.3 ;
2)
voltase ekstra rendah dengan memperhatikan butir C.4 ;
3)
sistem IT dengan memperhatikan butir C.5 ;
4)
gawai proteksi arus sisa dengan memperhatikan butir
C.6.
b.
Macam proteksi yang diperkenankan untuk ruang Kelompok
2 ialah :
71
1)
insulasi proteksi dengan memperhatikan butir C.3 ;
2)
voltase ekstra rendah proteksi dengan memperhatikan
butir C.4;
3)
sistem IT dengan memperhatikan butir C.5, untuk aparat
4)
gawai proteksi arus sisa dengan memperhatikan butir C.6
untuk:
a)
pertama
tidak
menimbulkan
bahaya,
baik
bagi
b)
dari 5 kVA;
c)
d)
3.
Insulasi di tempat kaki berpijak saja tidak diizinkan sebagai
4.
Voltase
nominal
dari
voltase
rendah
proteksi
tidak
boleh
melebihi 25 V
5.
Sistem IT
a.
Harus menggunakan transformator pasangan tetap yang
b.
Setiap ruang atau setiap
kumpulan ruang
Kelompok
c.
1)
72
2)
Setiap
ruang
yang
termasuk
Kelompok
harus
dari lantai.
d.
Sebagai proteksi hubung pendek dan beban lebih dari sirkit
e.
Transformator tersebut di atas harus mempunyai kumparan
yang
terpisah,
dan
berinsulasi
ganda
yang
diperkuat.
1)
2)
a)
dan 8 kVA;
b)
gawai
proteksi
insulasi
harus
dipasang
secara
sistematis.
f.
Setiap sistem IT harus dilengkapi dengan gawai monitor
73
1)
fase.
2)
k.
3)
petugas.
a)
b)
lampu
insulasi
berwarna
kuning
berada
di
yang
bawah
menyala
nilai
jika
yang
nilai
sudah
c)
isyarat
bunyi
dipasang
paralel
dengan
lampu
dapat diputuskan.
d)
4)
sesuai
dengan
butir
3)
antara
konduktor
fase
dan
konduktor proteksi.
6.
a.
dengan :
IN
= arus
operasi
sisa
pengenal
(membidaskan) GPAS.
yang
mentripkan
74
7.
Konduktor proteksi
a.
1)
tersebut.
merupakan
salah
satu
konduktor
dari
kabel
berinti
banyak.
2)
Penampang
konduktor
proteksi
harus sekurang-
b.
1)
Tidak
diizinkan
menggunakan
sebuah
konduktor
berbagai
sirkit
beban
boleh
dihubungkan
yang
satu
konduktor
proteksi,
dan
ekuipotensial
yang
sudah
melalui
rel
yang
disambungkan
dengan
2
konduktor
2)
panjangnya
hanya
minimum
maksimum
2,5 mm2
20
m;
75
2) memasang
sejumlah
rel
konduktor
proteksi
yang
c.
Dalam
PHBK
dan
pada
rel
konduktor
proteksi,
setiap
d.
8.
Ekuipotensial khusus.
berlaku
untuk
bagian
konduktif
yang
diinsulasi
sehingga
a.
ekuipotensial khusus:
1)
2)
3)
4)
BKT
perlengkapan
mungkin
magun
tersentuh,
dan
berinsulasi
BKT
proteksi
perlengkapan
yang
dengan
5)
pipa
gas,
bak
elektrogalvanisasi).
b.
mandi
kecuali
bak
untuk
1)
Konduktor ekuipotensial yang disebut dalam butir C.8.a
76
2)
Kedua rel di atas harus dihubungkan ke konduktor yang
dilepas.
3)
Konduktor ekuipotensial dengan penampang minimum 4
mm2
Cu
harus
berinsulasi
untuk
voltase
nominal
4)
Antar rel ekuipotensial dari ruang atau kelompok ruang
mm2
Cu.
5)
Pada
rel
ekuipotensial
harus
tersambung
konduktor
menurut fungsinya.
6)
Bagian konduktif yang termasuk dalam ekuipotensial
yang
sama,
semuanya
harus
secara
langsung
7)
Dalam
ruang
Kelompok
harus
disediakan
alat
kemungkinan
terlepas
tanpa
sengaja,
untuk
8)
77
maka harus:
CONTOH :
78
79
1.
2.
Aparat rontgen
3.
Aparat elektromedik
4.
Lampu operasi
5.
Pencahayaan ruang
6.
7.
8.
Panel dengan tanda-tanda akustis dan optis, tombol uji coba, dan tombol PE
9.
jauh
30 mA.
30 mA.
30 mA.
80
81
1.
2.
3.
4.
Lampu operasi
PE
5.
Meja operasi
6.
Pelindung konduktor
7.
8.
9.
Gambar C.8.a.8) - 3
1.
82
D.
2.
3.
Perlengkapan medik
4.
Lampu operasi
5.
Penderita
6.
Sakelar injak
7.
Zone M
8+9
10.
11.
Zone G.
1.
a.
1)
Perlengkapan
elektromedik
jenis
dan
2)
(dalam Zone M) juga perlengkapan listrik lainnya yang
a.
Zone G, juga disebut sistem gas medis
mencakup
seluruh
rongga
(tidak
tertutup,
selalu
harus
b.
Zone M, juga disebut daerah sekitar kegiatan medis,
mencakup
mudah
bagian
meledak
dari
dapat
ruang
tempat
terbentuk
udara
sebagai
yang
akibat
yang singkat.
b.
luar biasa
sesuai
dengan
di
ruang
fungsinya
fasilitas
dapat
pelayanan
timbul
zone
tersebut
berlaku
ketentuan
dalam
PUIL,
butir
D.1.a.1)
83
c.
keluar (misal, gas anastesi) dan tidak boleh berada pada arah
arus gas.
2.
a.
bagian
perlengkapan
listrik
yang
dapat
menimbulkan
gas mengalir.
b.
jalur,
pipa,
atau
kotak,
maka
konduktor
listrik
harus
E.
1.
Bila aliran listrik terputus dalam ruang pelayanan kesehatan
butir E.2 harus dapat bekerja terus dengan daya dari suatu
CONTOH :
84
Gambar C.4
Pelayanan Kesehatan
2.
Menghubungkan perlengkapan
a.
Dalam setiap ruang bedah atau ruang kegiatan medis lain
85
b.
Pada
CDPK
khusus
harus
bila
juga
terhubung
padamnya
lampu
pencahayaan
pencahayaan
umum
akan
membahayakan penderita.
c.
Perlengkapan
medis
yang
digunakan
untuk
menjamin
d.
CDPK dapat juga dihubungkan dengan sirkit lain dari sistem
3.
Persyaratan umum
86
a.
3 jam.
b.
1)
2)
paling sedikit
pada satu
konduktor fase.
waktu secukupnya.
c.
CATATAN : Dengan
pengecualian
ini
maka
pada
beban
yang
kecil
d.
e.
pelayanan
kesehatan,
kecuali
pembangkit
tenaga
listrik
pengganti rendah.
kerusakan mekanik.
f.
Untuk
gambar
instalasi
listrik,
PHBK,
dan
konduktor
g.
proteksi
pendek.
arus
lebih
harus
terjamin
bila
terjadi
hubung
87
C.2.a.
4.
a.
b.
digunakan.
c.
1)
2)
3)
F.
Menguji instalasi
1.
Agar instalasi listrik dapat digunakan dengan baik, instalasi itu
a.
diagram umum (diagram listrik dalam bentuk sederhana)
pengganti khusus;
b.
c.
88
d.
buku uji atau berita acara pengujian mengenai hasil semua
2.
Pengujian sebelum penggunaan yang pertama dilakukan sesuai
dengan PUIL.
3.
a.
Resistans konduktor proteksi dan konduktor ekuipotensial
harus diuji.
b.
Pengujian menurut PUIL harus dilakukan sedapat mungkin
pada
saat
instalasi
seluruh
bangunan
mengalami
yang
tetap
maupun
yang
randah,
dihidupkan
atau
dinyalakan.
Daerah
frekuensi
voltmeter
tersebut
hendaknya
tidak
c.
4.
a.
Instalasi listrik dalam ruang fasilitas pelayanan kesehatan
yang
dipasang
mengalami
sesuai
perubahan
dengan
atau
ketentuan
penambahan
ini,
setelah
harus
tetap
b.
Untuk itu, instalasi harus diuji sesuai dengan butir F.2 dan
pada instalasi.
5.
Pengujian berkala
a.
Untuk mempertahankan tingkat keamanan yang tinggi dari
seluruh
instalasi
haruslah
dilakukan
pengujian
berkala
b.
Hasil pengujian harus dicatat dalam buku uji sesuai dengan
butir F.1.
c.
89
1)
Pengujian sesuai dengan bab VII.F harus dilakukan oleh
2)
Pengujian monitor insulasi dan sakelar proteksi arus sisa
sekali.
3)
Uji coba CDPK harus dilakukan dengan pembebanan
petugas
sekurang-kurangnya
sebulan
sekali
sesuai
BAB VIII
2)
dipilih
A.
perlengkapan listrik
B.
1.
Bagian aktif harus berada di dalam selungkup atau di belakang
penghalang
yang
memberikan
tingkat
proteksi sekurang-
90
a.
harus
diambil
tindakan
pencegahan
yang
sesuai
untuk
b.
harus dapat dipastikan sejauh dapat dipraktikkan, supaya
c.
lubang
harus
sekecil
mungkin,
konsisten
dengan
penggantian bagian.
2.
Permukaan bagian atas horizontal penghalang atau selungkup
3.
Penghalang dan selungkup harus terpasang dengan kokoh di
memadai
untuk
mempertahankan
tingkat
proteksi
yang
dalam
kondisi
pelayanan
normal
yang
dikenal,
dengan
4.
Jika diperlukan untuk melepaskan penghalang atau membuka
selungkup
atau
melepas
bagian
selungkup,
hal
ini
hanya
mungkin :
a.
dengan menggunakan kunci atau perkakas menggunakan
b.
setelah
diskoneksi
proteksi
oleh
suplai
ke
penghalang
bagian
atau
aktif
yang
selengkup
diberi
tersebut,
c.
jika
ada
proteksi
penghalang
antara
sekurang-kurangnya
yang
memberikan
IPXXB
atau
IP2X
tingkat
untuk
5.
Jika
dibelakang
penghalang
atau
di
dalam
selungkup,
91
CATATAN : Sentuh tidak sengaja tidak dianggap berbahaya jika voltase yang yang
dihasilkan dari muatan satik turun di bawah 120 V a.s dalam waktu
92
BAB IX
PENUTUP
Persyaratan
teknis
prasarana
instalasi
elektikal
rumah
sakit
ini
dengan
kegiatan
pengaturan
dan
pengendalian
penyelenggaraan
Persyaratan teknis yang lebih spesifik dan atau yang bersifat alternatif
sakit
oleh
masing-masing
daerah
disesuaikan
dengan
kondisi
dan
Sebagai
pedoman/petunjuk
kelengkapan
dapat
digunakan
Standar
MENTERI KESEHATAN,