Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN MENSTRUASI

1.1 Dismenorrhoe
1. Definisi
Dismenore (nyeri menstruasi), yaitu nyeri di perut bawah, menyebar ke daerah
pinggang, dan paha. Nyeri ini timbul lama sebelumnya atau bersama-sama dengan
permulaan haid dan berlangsung beberapa hari sebelum dan selama menstruasi.
(Winkjosastro, 2007)
Disminore adalah nyeri selama haid yang dapat dirasakan di perut bawah atau
pinggang, dapat bersifat seperti malas-malas, ngily seperti ditusuk-tusuk
(Prawiraharjo, 1994)
Dismenore dibagi menjadi 2 yaitu dismenore prime dan sekunder:
-Dismenorea primer adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan alat genital
yang nyata, atau tidak ada hubungan dengan kelainan genekologik dan merupakan
cirri-ciri siklus ovulasi dan biasanya timbul stelah 12 bulan atau lebih setelah
menarche. Rasa nyeri timbul tidak lama sebelumnya bersama-sama dengan
permulaan haid dan berlangsung beberapa hari. Sifat rasa nyeri ialah seperti
kejang yang biasanya terbatas pada perut bawah tetapi dapat menyebar ke daerah
pinggang dan paha. Bersamaan dengan rasa nyeri dijumpai rasa mual muntah,
sakit kepala, diare, iritabilitas, dan sebagainya.
-Desmenorea sekunder adalah rasa nyeri yang diakibatkan oleh penyebab ganguan
klinik.
Rasa sakit yang muncul pada desminora ini berkaitan dengan hormon
prostaglandin. Karena kenyataannya prostaglandin banyak dihasilkan rahim bila
ada benda asing di salam rahim seperti alat KB, atau tumor.
Prostaglandin berpengaruh dalam meningkatkan kontraksi otot rahim yang
bertujuan mendorong benda asing itu keluar. Kelihatannya kontraksi otot rahim
meningkat selama haid, dan rendakontraksi pada masa lutheal.
2. Penyebab
Desminore Primer:
Penyebabnya tidak jelas, tetapi yang pasti selalu berkaitan dengan pelepasan selsel telur (ovulasi) dari kelenjar indung telur (ovarium), sehingga dianggap
berhubungan dengan ganggua keseimbangan hormone.
Adapun factor penyebab nyeri menstruasi ini antara lain,
-Faktor psikis
Remaja dan ibu-ibu emosinya tidak stabil sehingga mudah mengalami nyeri
menstruasi
-Faktor endokrin
Timbulnya nyeri menstruasi diduga karena kontraksi rahim uters yang berlebihan.
-Faktor prostaglandin
Teori ini menyatakan nyeri menstruasi timbul karena peningkatan produksi
prostaglandin (oleh dinding rahin) saat menstruasi.
Desminore Sekunder
-Rahim kurang sempurna karena ukurannya terlalu kecil
1

-Posisi rahim yang tidak normal


-Adanya tumor dalam rongga rahim, misalnya myoma uteri
-Adanya tumor dalam rongga panggul, terutama tumor fibroid, yang letaknya
dekat permukaan selaput lender rahim, adanya selaput lendir rahim, adanya
selaput lendir rahim di tempat lain(endometriosis), bisa ditemukan di dalam
selaput usus, di jaringan payudara atau di tempat lain.
-Penyakit-penyakit tubuh seperti ; TBC, anemia,Konstipasi, Postur tubuh terlalu
kurus.
-Udara terlalu dingin.
-Penyakit rongga panggul
-Polip uterus, Uterine fibroids, servical stenosis.

3. Patofisiologi

-Peningkatan
Ovulasi
hormone
progesterone
-hormon
prostaglandin
meningkat
-proliferasi
endometrium dan

Mual dan
muntah

Dx:
resiko
kuran
g
nutrisi
2
Dismnorh
oea

-Posisi rahim tdk


normal
-Ukuran rahim terlalu
kecil
-tumor
-penyakit lain: TBC,
anemia

Sakit
daerah
bwah
pingga
ng

Keluhan
pd seluruh
bag tubuh

Rasa
letih
Disminorho
e sekunder

Nyeri
haid
Kerusaka
n jarigan

Nyeri

Disminorh
oe Primer

Cemas &
tegang

bingun
g

Kontraksi miometrium dan pembuluh darah uterus


Hipoksia

Nyeri
Intolera
nsi

4. Tanda dan Gejala


Mual dan muntah-muntah
Rasa letih
Sakit daerah bawah pinggang
Perasaan cemas dan tegang
Pusing kepala dan bingung
Diare
Sakit kepala.
5. Pemeriksaan penunjang
Ultrasonography, untuk mencari tahu apakah terdapat kelainan dalam anatomi
rahim, missal posisi, ukuran dan luas ruangan rahim.
3

Histerosalphingographi, untuk mencari tahu apakah terdapat kelainan dalam


rongga rahim, seperti polypendometrium, myoma submukosa, atau adenomyosis.
Hesteroscopy, untuk membuat gambar dalam rongga rahim, seperti polyp atau
tumor lain.
Laparoscopy, untuk melihat kemungkinan adanya endometriosis, dan penyakitpenyakit lain dalam rongga panggul.
6. Penatalaksanaan
Secara umum ,olahraga dan latihan peregangan otot-otot dan ligament sekitar
rongga panggul , agar aliran darah di rongga panggul lancar. Selain itu , dengan
berolahraga perlu diatasi, misalnya dengan kebiasaan makan berserat. Bila perlu
sekali-kali boleh diberi obat pencahar. Penderita dianjurkan tetap melakukan
aktivitasnya sehari-hari. Pemberian obat-obat antisakit.
Secara khusus kelainan-kelainan di dalam rongga panggul perlu dibenahi,
misalnya lobang saluran leher rahim yang terlalu sempit bisa dilebarkan, posisi
rahim yang tidak normal dibenarkan menggiunakan alat yang disebut pessarium.
Setelah posisi rahim benar dan kelihatannya disminore menjadi berkurang /hilang
kemudian dilanjutkan dengan penegangan ligament rahim.Penyakit radang di
daerah rongga panggul memerlukan obat-obatan antibiotic atau penyinaran
/pemanasan daerah panggul.
Pengobatan secara umum yaitu;
-Obat-obatan analgesic sebaiknya bukan dari golongan narkotik seperti morphin
dan codein.
-Obat-obatan tecolitic, yaitu obat-obatan untuk mengurangi kontraksi otot rahim,
dan memperlancar aliran darah ke dalam rongga panggul, khususnya rahim.
-Pengobatan hormonal berupa obat-obatan KB yang kombinasi untuk
menghambat terjadinya pelepasan telur dari kelenjar ovarium.
-Obat-obat penghambat pengeluaran hormon prostaglandin, seperti jeni I, aspirin,
indo metchine, asam mefenamat.
-Operasi seperti curet , dan operasi pemotongan syaraf daerah pinggul.
7. Asuhan Keperawatan.
A. Pengkajian
Hal-hal yang perlu dikaji pada klien dengan desmenore adalah sebagai berikut:

Karakteristik nyeri
Gejala yang mengikutinya

B. Analisa Data
No

Data
DS:
Pasien menyatakan nyeri pada
bagian perut bawah dan daerah
4

Problem
Nyeri akut (haid)
Code: 00132
Domain12:

Etiologi
kontraktilitas uterus,
hipersensitivitas, dan
saraf nyeri uterus.

bawah pinggang
Pasien mengeluh sakit pada selurh
bagian tubuhnya
DO:
Perubahan selera makan
Peubahan tekanan darah
Rasa letih
Sakit
daerah
bawah
pinggang
Perasaan cemas dan tegang

Kenyamanan
Kelas1: Kenyamanan
fisik
Aksis:
-Aksis 1:Nyeri
-Aksis 2:Individu
(wanita)
-Aksis 3:Gangguan
-Aksis 4: neurologi
-Aksis 5 : remaja,
dewasa
-Aksis 6: akut
-Aksis 7: aktual

C. Intervensi
No
1

Diagnosa
Nyeri akut (haid) b/d
kontraktilitas uterus,
hipersensitivitas, dan saraf
nyeri uterus.

Tujuan/NOC
Tujuan:
Stelah dilakukan tindakan
selama 1x24 jam rasa nyeri
haid teratasi
Kriteria Hasil:
Menunjukkan tingkat nyeri,
dibuktikan
dengan
indicator:
-Ekspresi nyeri lisan atau
pd wajah (4)
-posisi tubuh melindungi
(4)
-kegelisahan
atau
ketegangan otot (4)
-perubahan
dalam
kecepatan
pernapasan,
denyut jantung atau tekanan
darah (5)

NIC
Aktivitas Keperawatan:
1. Lakukan pengkajian nyeri
secara
konprehensif
meliputi
lokasi,
karakteristik, awitan/durasi,
frekuensi,
kualitas,
intensitas, atau keperahan
nyeri.
2. Berikan informasi tentang
nyeri, penyebab nyeri yaitu
desmenorea.
3. Management nyeri
Berikan diuresis natural
(vitamin) tidur dan
istirahat.
Lakukan latihan ringan
Lakukan teknik
relaksasi.
Hangatkan bagian
perut.
Lakukan distraksi
Masase kutaneus
Aktivitas Kolaboratif:
4. Laporkan pada dokter jika
tindakan tidak berhasil.
Aktivitas lain:
5. Kendalikan
factor
lingkungan yang dapat

mempengaruhi
respon
pasien
terhadap
ketidaknyamanan.

1.2 Menoragia
1. Definisi
Menorrhagia, yaitupada bentuk gangguan siklus menstruasi tetap teratur dan
jumlah darah yang dikeluarkan cukup banyak, penyebabnya kemungkinan
terdapat mioma uteri (pembesaran rahim), polip endometrium atau hyperplasia
endometrium (penebalan didinding rahim).
Menoragia adalah istilah medis untuk perdarahan menstruasi berlebihan. Dalam
satu siklus menstruasu norma, perempuan rata-rata kehilangan sekitar 30 ml darah

selama sekitar 7 hari haid. Bila perdarahan melampui 7 hari dan mengalir terlalu
deras (melebihi 80 ml), maka dikategorikan menoragia.
2. Etiologi
Biasanya muncul sebagai kejadian yang biasa hanya sekali :

Kehamilan
intrauteri
Ektopik
Neoplasma tromboplastik gestasional (ex: mola hidatidosa)
Infeksi (biasanya terkait dengan PRP, penggunaan AKDR, atau prosedur lanjutan
intrauteri yang berbasiskan instrument)
Endometriasis
Salpingitis

Biasanya muncul sebagai pola siklis berlanjut:

Penggunaan AKDR
Neoplasma
Kista ovarium
Fibroid uteri (mioma)
Adenomiosis (jaringan endometrium yang berlokasi dalam miometrium)
Hiperplasia endometrium
Polip
Karsinoma
Kelainan koagulasi
Bawaan (ex: penyakit von Willebrand)
Didapat (ex: idiopatihic thrombocytopenia purpura /ITP)
Farmakologis (ex: penggunaan heparin, atau bahkan aspirin)
Penyakit hati (ex: sirosis)
Gangguan metabolism esterogen
Penurunan sintesis fibrinogen dan factor pembekuan
Endokrin
Hipotiroidisme

3. Patofisiologi

Abortus

Kehamilan:
7

Intrauterine
ektopik

Gangguan
hormonal

Endometriosis

Mioma Uteri
Gangguan
perdarahan
Medikamentosa

Lepasnya
implantasi hasil
konsepsi

hipotiroi
d

Gangguan haid

infeksi
Keganasan
Polip

Perdarahan
endometrium

Kelainan
koagulasi

Ptekie,
memar
/
ekimos
is,purp

Menoragi
a

Perdarahan fase
menstruasi yg
berlebih

Perdarahan di
anatara dua siklus
haid

Anemia

Dx Nyeri

keletihan

4. Tanda dan Gejala

Nyeri
abdomen
bawah

Adanya gumpalan-gumpalan darah pada perdarahan


Sakit panggul patologi
Galaktorea akibat tumor hipofisis
Perdarahan fase menstruasi yang berlebihan
Perdarahan diantara dua siklus haid
Nyeri mengejang pada abdomen
Ptekie, memar, pupura
Lesu
Anemia
8

lesu

Hipo/ Hipertiroid
Obesitas

5. Komplikasi
Mettrorhagia
6. Pemeriksaan Penunjang
Uji Lab:
Mencakup uji hemoglobin dan hematokrit untuk menentukan apakah perdarahan
yang terjadi pada wanita mengarah ke keadaan anemia. Pemeriksaan hitung darah
lengkap juga memungkinkan untuk mendeteksi jumlah tombosit yang rendah
(tromositopenia) yang dapat menyertai kelainan perdarahan. Uji kadar tyroidStimulating hormon (TSH) untuk menyingkirkan penyakit thyroid, waktu
protrombin (PT), waktu paruh tromboplastin (PTT) untuk mengkaji adanya
kelainan darah tertentu.
Dan uji fungsi hati (LFT) untuk menyingkirkan penyakit hati. Uji HCG dapat
menyingkirkan kehamilan.
Ultrasonografi panggul juga dapat menjadi alat diagnostic yang efektif untuk
menunjukkan adanya hyperplasia atau arsinoma.
Sonografi mampu mendeteksi miomata serta polip endometrium (pertumbuhan
benign yang dapat mengakibatkan menoragi)
7. Penatalaksanaan
Terapi menorrhagia sangat tergantung usia pasien, keinginan untuk memiliki
anak, ukuran uterus keseluruhan, dan ada tidaknya fibroid atau polip. Spektrum
pengobatannya sangat luas mulai dari pengawasan sederhana, terapi hormon, operasi
invasive minimal seperti pengangkatan dinding endometrium (endometrial resection
atau EMR), poli (polipektomi), atau fibroid (miomektomi) dan histerektomi (pada
kasus yang refrakter)
Dapat juga digunakan herbal yarrow, nettles purse, agromony ,ramuan cina,
dan lain-lain yang diperkirakan dapat memperkuat uterus. Selain itu dianjurkan juga
pemberian suplemen besi untuk mengganti besi yang hilang melalui perdarahan.
Vitamin diberikan adalah vitamin A karena wanita dengan kehilangan darah hebat
biasanya mengalami penurunan kadar vitamin A dan K yang dibutuhkan untuk
pembekuan darah. Vitamin C , zink dan bioflavinoids dibutuhkan untuk
memperkuatvena dan kapiler.
8. Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
Pemeriksaan fisik:

Tanda-tanda depresi volume berat ( ex: anemia), ini dapat membantu


mengonfirmasi sejarah pasien perdarahan sangat berat dan/ atau rawat inap promp
segera.
Obesitas : hal ini merupakan factor resiko independen untuk kanker endometrium.
Jaringan adipose adalah local untuk konversi esterogen. Oleh karena itu, semakin
besar pasien, semakin meningkat resiko.
Tanda-tanda kelebihan androgen( misalnya, hirsutisme): ini biasanya menunjuk ke
polycystic ovarian syndrome (PCOS), menyebabkan perdarahan anovulasi.
Ecchymosis, ptekie dan pupura: ini biasanya adalah tanda trauma atau ganggua
perdarahan.

Pemeriksaan umum mencakup evaluasi dari:

Visual field
Perdarahan gusi
Thyroid evaluasi
Galaktorea
Pembesaran limpa atau hati

Pembesaran panggul harus mengevaluasi untuk kehadiran lesi genital eksternal

Vagina/debit serviks : cari debit berlebihan menunjukkan infeksi, dan pastikan situs
sebenarnya dari perdarahan (jika ada), nilai sebagai berikut:
-Ukur rahim, bentuk, dan kontur : sebuah rahim membesar berbentuk tidak teratur
menunjukkan fibroid jika pasien berusia 30-50 tahun. Sebuah rahim seragam
berbentuk membesar pada pasien dengan perdarahan postmenopause menunjukkan
kanker endometrium sampai terbukti sebaliknya.
-Kelembutan gerak Serviks : Ini adalah gejala umum dari penyakit radang panggul
(PID) yang biasanya disebabkan oleh gonoroe atau klamdia.
kelembutan Adenexal atau massa : Halini terutama menyangkut pada pasien yang
lebih tua dari 40 tahun. Kanker ovarium dapat hadir dengan perdarahan intermenstrual
sebagai gejala satu-satunya.
Pemeriksaan papsmear,
Pemeriksaan bimanual mencakup pengkajian terhadap adanya massa dalam ovarium
dan uterus serta adanya nyeri.

B. Analisa Data
No
1

Data
Prolem
DS:
Nyeri akut
Pasien menyatakan nyeri pada Code: 00132
Domain12:
abdomen bagian bawah.
Kenyamanan
DO:
Kelas1:
Perubahan tekanan darah
Kenyamanan fisik
10

Etiologi
Agen
cedera
biologis :Perdarahan
endometrium

Aksis:
-Aksis 1:Nyeri
-Aksis 2:Individu
(wanita)

-Aksis 3:Gangguan

-Aksis 4: neurologi
-Aksis 5 : remaja,
dewasa
-Aksis 6: akut
-Aksis 7: aktual
DS:
Keletihan
Pasien
menyatakan
kurang Code:00093
Domain 4:
energy tidak kunjung reda
Pasien menyatakan ia merasa Aktivitas/istirahat
Kelas 3:
lelah sekali
Keseimbangan
DO:
energy
Gangguan konsentrasi
Aksis:
Gangguan libido
-Aksis 1 : Keletihan
Lesu
-Aksis 2: Individu
Lelah
(wanita)
Perdarahan diantara siklus haid
-Aksis 3 :
Mengantuk
Ketidakmampuan
Ketidakmampuan
-Aksis 4: kinestetik
mempertahankan aktivitas fisik -Aksis 5: Remaja,
pada tingkat biasanya.
Dewasa
-Aksis 6: Akut
-Aksis: Aktual
Perubahan frekuensi jantung,
berkeringat
(akibat hyper/hypotiroid)
Gelisah, waspada, menangis
Ptekie, purpura dan ekimosis

Anemia akibat
kehilangan darah
berlebih.

C. Intervensi
No
1

Diagnosa
Nyeri akut b/d agen
cedera
biologis
:
perdarahan
endometrium
Batasan karakteristik:
DS:
Pasien menyatakan
nyeri
pada
abdomen bagian
bawah.
DO:

Tujuan/NOC
Tujuan:
Setelah
dilakukan
tindakan dalam 1x24 jam
nyeri teratasi.
Kriteria Hasil:
Menunjukkan
tingkat
nyeri, dibuktikan dengan
indicator:
-Ekspresi nyeri lisan atau
pd wajah (4)
-posisi tubuh melindungi
(4)
11

NIC
Aktivitas Keperawatan:
6. Lakukan
pengkajian
nyeri
secara
konprehensif meliputi
lokasi,
karakteristik,
awitan/durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas, atau
keperahan nyeri.
7. Berikan
informasi
tentang nyeri, penyebab
nyeri yaitu menoragia.
8. Ajarkan
penggunaan

Perubahan
tekanan darah
Perubahan
frekuensi jantung,
berkeringat
(akibat
hyper/hypotiroid)
Gelisah, waspada,
menangis
Ptekie,
purpura
dan ekimosis

-kegelisahan
atau
teknik nonfarmakologis:
ketegangan otot (4)
relaksasi, distraksi,
-perubahan
dalam Aktivitas Kolaboratif:
kecepatan
pernapasan, 9. Laporkan pada dokter
denyut
jantung
atau
jika
tindakan
tidak
tekanan darah (5)
berhasil.
Aktivitas lain:
10. Pastikan
pemberian
analgesic ketika nyeri
akibat perdarahan tidak
tertahankan.

Keletihan b/d Anemia Tujuan:


dilakukan
akibat
kehilangan Setelah
tindakan dalam waktu
darah berlebih.
2x24
jam
keletihan
teratasi.
Kriteria hasil:
Pasien akan menunjukkan
pengehematan
energy,
dibuktikan
dengan
indicator:
Tingkat daya tahan
adekuat
untuk
beraktivitas (4)
Mempertahankan
nutrisi yg adekuat (4)
Keseimbangan
aktivitas
dan
istirahat(4)
Gunakan
teknik
penghematan energy
(4)
Kriteria lain:
Pasien
menyatakan
tidak merasa lelah
terus menerus
Tidak lesu
Perdarahan berkurang

12

Aktivitas Perawat:
1. Pantau bukti adanya
keletihan fisik yang
berlebihan pada pasien.
2. Tentukan
presepsi
pasien tentang penyebab
keletihan: menoragia
3. Ajarkan pasien untuk
mengenali tanda dan
gejala keletihan yang
memerlukan
pengurangan aktivitas.
Aktivitas Kolaboratif:
4. Konsulltasikan dengan
ahli gizi tentang cara
untuk
meningkatkan
asupan
makanan
berenergi tinggi (untuk
mengatasi anemia)
Aktivitas lain:
5. Kurangi
ketidaknyamanan fisik
pada pasien
6. Batasi
stimulus
lingkungan.
7. Cegak perdarahan lebih
lanjut.

1.3 Amenorea
1. Definisi
Amenorea adalah tidak terjadinya menstruasi. Amenorea dibagi menjadi 2 golongan yaitu
;

Amenorea Primer : Pada usia 14 tahun lebih tidak terjadi haid dan pada yang
bersangkutan tidak ditemukan adanya perkembangan karakteristik seksual sekunder
seperti penonjolan payudara atau rambut pubis, atau pada usia 16 tahun tidak terjadi
haid (menarke) namun pada yang bersangkutan terjadi perkembangan karakteristik
seksual sekunder.
Amenorea Sekunder : proses haid sudah terjadi namun berhenti selama 6 bulan atau
dalam jangka waktu yang setara dengan siklus haid.

2. Etiologi
1. Aminorea Primer
Dengan kekurangan karakteristik seksual sekunder (hypogonadal)
Hypogonadotropic Hypogonadism:
13

-Keterbelakangan mental
-Kallamans syndrome (defisiensi GnRH)
-Tumor sistem saraf pusat
-Disfungsi pituitary/ Hypothalamic : anorexia dan kehilangan berat badan,
Kegiatan yang berlebihan, penyakit sistemik.
-Hypothyroidism
-Hyperprolactemia
Hypergonadotropic hypogonadism:
-Perkembangan abnormal kelamin (gonadal dydgenesis); 45XO, 46XX,
46XY
-Perkembangan abnormal kelamin murni
-Kelainan kromosom seks (sex cromosom mosaicism)
-Kegagalan ovarium karena radiasi
-Gonadotropin resitance (Savage or Jones syndrome)
-Defisiensi enzim galaktosemia

Karena karakteristik keberadaan alat seksual sekunder:

Bentuk abnormal:
-hymen inperforata
-Transverse vaginal septum
Androgen insensitivity
Hemaprodit
Endometrium tidak terbentuk
Kegagalan ovarium:

2. Aminorea Sekunder:
Common:
-Pregnancy
-kerusakan hypothalamus
-Stress atau latihan berlebih
-Anorexia nervosa
-Idhiopatic
-Penyakit kronik
-Anovulation
-Polycystic ovary syndrome
-Hyperprolactemia
-Hyper/ hypothyroid
Less common:
-Premature ovarian failure
-Asherman syndrome (penempelan intrauterine)
-Pitutary failure( sheen syndrome)
Rare:
-Chusing disease
-Adrenal tumor
-Diabetes
-Radiation of chemotherapy
-Surgery
14

-Malnutrisi
-Chirosis hepatis

15

3. Patofisiologi
Amenore
a
fisiolog
is

patologis

hipertiroi
d

-Sebelum
-Menarche

TRH

Sekunder

Primer

-Hamil
-Post
partum
menopaus
-Tanpa obat

Menopaus
e Stres,
BB
,olahraga
=kolestrol

Hormona
l:

-prwtan
menopause

Ganggua
n citra
tubuh

-pem
hormone

dll

-ANC
-Perawatan
post partum

Kelainan kromosom,
agenesis genetalia,
kriptomenorea,hime
n imperforate,dst

Galaktore

Kehamil
an
GnRh
Factor
endometrium:
estrogen
tinggi
mual

Factor
ovarium: FSH
tinggi

Faktor
hipofise:
-FSH & LH
rendah
-Kelainan
congenital

Ganggua
n
penglihat

16

Kanker endometrium, prdrahan


uterus difungsional, infertilitas,
osteoporosis(krn isufisiensi
hormone)

4. Tanda dan Gejala


Gejala aminorea bervariasi tergantung dari penyebabnya, jika penyebabnya adalah
kegagalan mengalami pubertas, maka tidak akan ditemukan tanda-tanda pubertas
seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut kemaluan dan rambut ketiak saat
perubahan bentuk tubuh.
Jika penyebabnya kehamilan, akan ditemukan morning sickness dan pemebsaran
perut. Jika penyebabnya adalah kadar hormon tiroid yang tinggi maka gejalanya adalah
denyut jantung cepat, kecemasan, kulit yang hangat dan lembab.
Gejala lain yang mungkin ditemukan antara lain;
-Sakit kepala
-Galaktore(pembentukan air susu pada wanita yang tidak hamil dan tidak menyusui)
-Gangguan penglihatan (pada tumor hipofisa)
-Penurunan atau penambahan berat badan yang berarti
-Vagina kering
-Hirsutisme (pertumbuhan rambut yang berlebihan, yang mengikuti pola pria),
perubahan suara, dan perubahan ukuran payudara.
5. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah:
Biopsi endometrium
Progestin withdrawal
Kadar prolaktin
Kadar hormon (misalnya testosteron)
Tes fungsi tiroid
Tes kehamilan
Kadar FSH (follicle stimulating hormone)< LH (luteinizing hormone), TSH (thyroid
stimulating hormone)
Kariotipe untuk mengetahui adanya kelainan kromosom
CT scan kepala (jika diduga ada tumor hipofisa).
6. Penatalaksanaan
Amonorea Primer:
Pada pasien hypergonadotropic hypogonadal dengan penggantian esterogen (diawali
dengan dosis rendah), dan kombinasi penggantian hormon lain atau dengan
kontrasepsi oral untuk memulai pebertas dan memelihara perkembangan tulang.
Untuk dysgenetic gonad dilakukan pembedahan
Pasien dengan keterbelakangan perkembangan vagina dapat menormalkan vagina
dengan vagina dilator, jika tidak bisa maka dibutuhkan pembedahan.
Pasien dengan Hypogonadotropic hypogonadal membutuhkan pengkajian secara
hati-hati dalam diet, latihan, dan factor stres.
Amenorea Sekunder:
17

Penatalksanaan pada amenorea sekunder tergantung dari etiologinya dan gangguan


reproduksi.
Pasien dengan estrogen normal harus disikluskan dengan progesterone agent
(medroxyprogeterone acetate 10 mg oral selama 10-12 hari/bulan) atau dengan
kontrasepsi oral setiap hari utuk mencegah hyperplasia endometrium dan
karsinoma.
Pasien hypoesterogen seperti pada hypothalamic amenorea, ovarian failure atau
hyperprolactemia membutuhkan terapi penggantian hormon
Pasien dengan gangguan kehamilan karena ovarian failure membutuhkan donor
indung telur.

7. Asuhan Keperawatan
A. Diagnosa
Mual b/d kehamilan : peningkatan esterogen
B. Analisa Data
No
1

Data
DS:
Pasien mengeluh seperti ingin
muntah
DO:
Keengganan terhadap makanan
Sensasi tersedak
Peningkatan salvias
Peningkatan sensasi menelan
Rasa asam dalam mulut

Problem
Mual
Code:00134
Domain 12:
Kenyamanan
Kelas 1:
Kenyamana fisik
Aksis:
-Aksis 1:
Kenyamanan
-Aksis 2: Individu
-Aksis 3: Gangguan
-Aksis 4:Mulut/oral
-Aksis 5: dewasa
-Aksis 6: Akut
-Aksis 7 :Aktual

Etiologi
Kehamilan :
Peningkatan
esterogen

C. Intervensi
No
1

Diagnosa
Mual b/d
Kehamilan:
Peningkatan
estrogen

Tujuan/NOC
Tujuan:
Setelah
dilakukan
tindakan selama 1x24 jam
mual dapat dikurangi

NIC
Aktivitas Keperawatan:
1. Pantau status nutrisi pasien
2. Pertahankan
kekuatan
pencatatan
asupan
dan
haluran
cairan;
pantau
Kriteria Hasil:
makanan/
cairan
yang
Menunjukkan
status
diingestikan
dan
nutrisi dengan indicator:
perhitungkan asupan kalori
Asupan makanan oral
18

Asupan cairan
Lain-lain:
Melaporkan terbebas
dari mual
Mengidentifikasi
tindakan yang dapat
menurunkan mual

1.4

Oligomenoria
19

setiap hari.
3. Ajarkan untuk makan secara
berlahan.
Aktivitas Kolaboratif
4. Berikan obat antiemetic
sesuai dengan anjuran
Aktivitas lain:
5. Perhatikan perubahan status
nutrisi yang signifikan dan
mulai lakukan penanganan

1. Pengertian
Oligomenorea merupakan suatu keadaan dimana siklus menstruasi memanjang
lebih dari 35 hari, sedangkan jumlah perdarahan tetap sama. Wanita yang mengalami
oligomenorea akan mengalami menstruasi yang lebih jarang daripada biasanya.
Namun, jika berhentinya siklus menstruasi ini berlangsung selama lebih dari 3 bulan,
maka kondisi tersebut dikenal sebagai amenorea sekunder.
Istilah oligominore sering kali digunakan dalam klinis untuk kedua bentuk
pengurangan aliran menstruasi.
Oligomenorea sering terjadi pada 3-5 tahun pertama setelah haid pertama ataupun
beberapa tahun menjelang terjadinya menopause. Oligomenorea yang terjadi pada
masa-masa itu merupakan variasi normal yang terjadi karena kurang baiknya
koordinasi antara hipotalamus, hipofisis dan ovarium pada awal terjadinya menstruasi
pertama dan menjelang terjadinya

menopause, sehingga timbul gangguan

keseimbangan hormon dalam tubuh.


Biasanya oligomenorea yang terjadi pada remaja, seringkali disebabkan karena
kurangnya sinkronisasi antara hipotalamus, kelenjar pituari & indung telur. Keadaan
oligomenore umumnya adalah siklus ovulator sehingga fertilitas tidak terganggu.
2. Etiologi
Oligomenorea biasanya berhubungan dengan anovulasi umumnya pada
remaja. Hal ini disebabkan karna pola ovulasi yang belum teratur dan pada wanita
perimenopouse hal tersebut disebabkan karena mengalami pematangan ke arah status
menapouse yaitu saat ovulasi tidak terjadi lagi. Penyebab oligomenorea non patologis
lainnya adalah penggunaan atau pengahentian dari pengguanan kontrasepsi hormone.
Penggunaan kmbinasi kontrasepsi hormone, depoprovera, norplant, atau AKDR yang
mengandung hormon sering kali mengurangi aliran atau waktu terjadinya menstruasi
dan jika salah satu metode pengaturan kehamilan ini dihentikan akan menimbulkan
pelambatan kembalinya ke pola menstruasi yang teratur. Faktor lain yang dapat
menyebabkan oligomenorea yaitu mencakup ansietas, stress, penyakit kronis, obatobatan tertentu bahaya ditempat kera ataupun lingkungan sekitar, status penyakit,
nutrisi yang buruk, olahraga berat, penurunan berat badan yang signifikan dan juga
adanya malfungsi sepanjang aksis HPO mengakibatkan penurunan aliran menstruasi.
3. Manifestasi Klinis
20

Periode siklus menstruasi yang lebih dari 35 hari sekali, dimana hanya didapatkan 49 periode dalam 1 tahun.

Haid yang tidak teratur dengan jumlah yang tidak tentu. Pada beberapa wanita yang
mengalami oligomenore terkadang juga mengalami kesulitan untuk hamil.

Bila kadar estrogen yang menjadi penyebab, wanita tersebut mungkin mengalami
osteoporosis dan penyakit kardiovaskular. Wanita tersebut juga memiliki resiko
besar untuk mengalami kanker uterus.

4. Komplikasi
Komplikasi yang paling menakutkan adalah terganggunya fertilitas dan setres
emosional pada penderita sehingga dapat memperburuk terjadinya kelainan haid lebih
lanjut. Prognosa akan memburuk bila oligomenorea mengarah pada fertilitas atau
tanda dari keganasan, oligominorea, pada umumnya oligomenorea yang avulator tidak
memerlukan teraphi, kalau mendekati amenorea maka dapat diusahakan mangadakan
ovulasi. Kelainan banyaknya perdarahan dan lamanya perdarahan, banyak perdarahan
ditentukan oleh:
a. Lebarnya pembuluh darah: pada hipoplasia uteri, astheni, tumor-tumor yang
mengurangi daya kontraksi seperti mioma.
b. Banyaknya pembuluh darah yang terbuka atau luasnya luka: pada uterus
myomatosus, endrometriosis interna.
c. Tekanan intravaskuler: tekanan arteriil meninggi, pada tumor-tumor, kelainan
letak.
d. Daya beku darah.

5. Patofisiologi

21

Depoprovera,
norplant,
AKDR
Penggunaan/penghen
tian kontrasepsi
hormone

Gangguan
hormone
dlm tubuh

Estrogen dan
progesteron
e meningkat

Anovulasi pada
remaja

Ovulasi
belum
teratur

Waktu
haid lebih
cepat
Ganggu
an
kesubur

infertilita
s

Ansietas,
stress,
penyakit
kronis,
obatobatan,
lingkunga
n,status
penyakit,

keletihan

tumor rahim,
tumor di
indung telur.
menopause

nyeri

Penurunan
aliran
menstruasi

oligomeno
ria

6. Pengobatan
a. Pengobatan oligomenore tergantung dengan penyebab, berikut uraiannya:

22

b. Pada oligomenore dengan anovulatoir serta pada remaja dan wanita yang
mendekati menopouse tidak memerlukan terapi.
c. Perbaikan status gizi pada penderita dengan gangguan nutrisi dapat
memperbaiki keadaan oligomenore.
d. Oligomenore sering diobati dengan pil KB untuk memperbaiki ketidak
seimbangan hormonal.
e. Bila gejala terjadi akibat adanya tumor, operasi mungkin diperlukan: Adanya
tumor yang mempengaruhi pengeluaran hormon estrogen, maka tumor ini
perlu di tindak lanjuti seperti dengan operasi, kemoterapi, dll.
f. Pengobatan alternatif lainnya dapat menggunakan akupuntur atau ramuan
herbal.

Pengobatan secara herbal seperti :


a. Air degan
b. Lalapan daun pepaya yg sudah direbus
c. Minum jamu dari kunyit dan asam jawa campur sedikit gula jawa.
d. rimpang kunyit, sendok teh ketumbar, sendok teh biji pala, genggam
daun srigading. Semua bahan ditumbuk halus, direbus dengan 1 kliter air
sampai mendidih, saring dan dinginkan. Minum 1 gelas perhari untuk
memperlancar haid.
7. Asuhan Keperawatan
A. Analisa Data
NO

Data

Masalah

Etiologi

1.

Ds :

Keletihan
Code:00093
Domain 4:
Aktivitas/Istirahat
Kelas 3: Keseimbangan
energy
Aksis:

Ansietas, stress

Mengatakan letih luar biasa


Kapasitas kerja fisik menurun

Do :
-

Peningkatan keluhan fisik


Peningkatan kebutuhan terhadap

istirahat
Kurang energy
Lesu
Lelah
Gangguan konsentrasi

23

Aksis 1: keletihan
Aksis 2: individu
Aksis 3: gangguan
Aksis 4: Aksis 5: remaja/dewasa
Aksis 6: akut
Aksis 7: aktual

B. Diagnosa
Keletihan berhubungan dengan ansietas, stress

C. Intervensi
N
O

Diagnosa Keperawatan

1.

Keletihan berhubungan
dengan anemia

NOC

NIC

Tujuan / Kriteria hasil

Pasien akan beradaptasi

Bina

percaya
Pantau

dengan keletihan yang


dibuktikan

gaya

hidup

tingkatan energy
Pasien
menunukkan

adanya

berlebihan pada pasien


Pantau
nutrisi
untuk
keadekuatan

sumber energy
Pantau pemberian dan efek

stimulant serta depresan


Jelaskan
pada
keluarga

dapat

aktivitas dan istirahat


Pasien dapat memper
tahankan nutrisi yang
adekuat

bukti

menjamin

dengan

antara

saling

keletihan fisik dan emosi

dengan

konsentrasi
Pasien dapat beradaptasi

hubungan

tentang

teknik

mengatur

waktu

untuk

mencegah

keletihan
Kurangi

ketidaknyamanan

fisik yang dapat dipengaruhi


oleh fungsi kognitif dan
pemantauan
aktivitas diri

1.5 Metrhoragia
24

pengaturan

1. Definisi
Metroragia adalah perdarahan dari vagina yang tidak berhubungan dengan
siklus haid. Perdarahan ovulatoir terjadi pada pertengahan siklus sebagai suatu
bercak-bercak (spotting) dan dapat lebih diyakinkan dengan pengukuran suhu basal
tubuh.
2. Penyebab
Kehamilan
Intrauteri
Ektopik
Neoplasma trophoblastik gastosional (mis, mola hidatisoda)
Infeksi (biasanya berkaitan dengan PRP, Penggunaan AKDR, atau prosedur intrauteri

yang menggunakan instrument )


Endometrisis
Salpingitis
Penggunaan AKDR
Pasca ligasi tuba (masih kontroversi)
Ovulasi
Penyebab hormone
OCP, Depo, Norplant
HRT
Obat-obatan, herbal
Gangguan tiroid
Neoplasia
Kista ovarium
Mioma uteri (fibroid)
Adenomiosis (jaringan endometrium yang berada dalam miometrium)
Hiperplasia endometrium
Polips
Karsinoma
Kelainan koagulasi, kelainan bawaan
Penyakit organ. misalnya, gagal hati atau gagal ginjal
Keterangan :
Metroragia diluar kehamilan dapat disebabkan oleh luka yang tidak sembuh;
carcinoma corpus uteri, carcinoma cervicitis; peradangan dari haemorrhagis (seperti
kolpitis haemorrhagia, endometritis haemorrhagia); hormonal.
Perdarahan fungsional :
a) Perdarahan Anovulatoar; disebabkan oleh psikis, neurogen, hypofiser,
ovarial (tumor atau ovarium yang polikistik) dan kelainan gizi, metabolik, penyakit
akut maupun kronis. b) Perdarahan Ovulatoar; akibat korpus luteum persisten,
25

kelainan pelepasan endometrium, hipertensi, kelainan darah dan penyakit akut


ataupun kronis.
3. Klasifikasi
Metroragia oleh karena adanya kehamilan; seperti abortus, kehamilan ektopik.
Metroragia diluar kehamilan.
4. Manifestasi klinis

Adanya perdarahan tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid namun
keadaan ini sering dianggap oleh wanita sebagai haid walaupun berupa bercak

Terapi : kuretase dan hormonal, pemeriksaan sonografi.

5. Pencegahan

Menstimulasi kelenjar pituitary di otak da adrenal untuk menyeimbangkan kadar


dan LH FSH dengan pengobatan hormone.

Lebih memperhatikan organ reproduksi : melakukan tes usap bagi yang sudah
menikah 1 tahun sekali termasuk pemeriksaan menggunakan kontrasepsi IUD
setiap tahun sekali.

6. Patofisiologi
Wanita

luka tidak sembuh,


carcinoma corpus uteri,
carcinoma cervicitis,
peradangan dari
haemorrhagis (seperti
kolpitis haemorrhagia,
endometritis

psikis, neurogen,
hypofiser, ovarial
26 atau ovarium
(tumor
yang polikistik) dan
kelainan gizi,
metabolik, penyakit

Perdarahan
Fungsional
korpus luteum
persisten,
kelainan
pelepasan
endometrium,
hipertensi,
kelainan darah
dan penyakit
akut ataupun

Perdarahan
Anovulatoa
r

Metroragi di
luar
kehamilan

Perdaraha
n
Ovulatoar

Metrorargie

Ansietas
Ketakutan
gangguan
ketidaknyamanan
(nyeri )

7. Asuhan Keperawatan
A. Diagnosa : Ketakutan berhubungan dengan kondisi fisik
B. Analisa Data
No

Data

Masalah

27

Etiologi

1.

Ds :
- Mengungkapkan takut
- Mengungkapkan Gusar
- Mengungkapkan Khwatir
Do :
- Konsentrasi pada sumber
(ketakutan)
- Perilaku menantang
-menarik diri
- Panik
-Gugup
- Berespon cepat terhadap
objek dari ketakutan

Ketakutan
Code : 00148
Domain 9 : Koping/toleransi
stress
Kelas 2 : Respons koping
Aksis:
Aksis 1 : Ketakutan
Aksis 2 : Individu
Aksis 3 : Gangguan
Aksis 4 : Aksis 5 : Adult
Aksis 6 : Akut
Aksis 7 : Aktual

Kondisi Fisik: tumor


ovarium

C. Intervensi
No
Diagnosa
1. Ketakutan berhubungan
dengan kondisi fisik:
tumor ovarium

NOC
Tujuan / Kriteria Evaluasi

NIC
Pengkajian

- Pasien akan memperlihatkan

1. Kaji respons takut

pengendalian ketakutan,

subjektif dan obyektif

dibuktikan dengan indicator

pasien

sebagai berikut (Ketentuan

Pendidikan Untuk pasien

1-5 : tidak pernah, jarang,

2. Jelaskan semua

kadang-kadang, sering, atau

pemeriksaan dan

secara konsisten

pengobatan untuk

menampilkan)

pasien atau keluarga

- Mencari information untik


menurunkan ketakutan
- Menghindari sumber
ketakutan bila mungkin
- Menggunakan teknik

Aktifitas Kolaborasi
3. Kaji kebutuhan akan
layanan social dan atau
intervensi psikiatrik
4. Dukung diskusi pasien-

relaksasi untuk menurunkan

dokter tentang

ketakutan

ketakutan pasien

- Mempertahankan control
terhadap kehidupan
- Mempertahankan penampilan
peran dan hubungan social.
28

Aktifitas Lain
5. Sering berikan
penguatan positif bila
pasien

mendemonstrasikan
Perilaku yang dapat
menurunkan atau
mengurangi takut.
6. Tetap dengan pasien
selama dalam situasi
baru.

DAFTAR PUSTAKA

Varney,Helen dkk.2007.Buku Ajar Asuhan Kebidanan.Edisi 4. EGC: Jakarta


Duff, Patrick dkk.2005.Obstetrick & Gynecology.International Edition. Mc. Grow Hill
Medical: North America
DTM, Dr Faisal Yatim.2001.Haid Tidak Wajar dan Menopause.Pustaka Populer Obor:Jakarta
Wilkinson, Judith M. 2007.Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan
Kriteria Hasil NOC.EGC: Jakarta
Nanda Internasional.2011. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 20092011.EGC:Jakarta.
jtptunimus-gdl-srirahayug-5493-3-babiia-u.pdf (diakses pada tanggal 5 april 2012)
http://elamardiana.blogspot.com/2011_04_01_archive.html (diakses pada tanggal 8 april
2012)

29

http://www.langsing-cepat.com/artikel-gangguan-haid.html (diakses pada tanggal 8 april


2012)
http://kesehatan-dokter-kebidanan-farmasi.blogspot.com/2011/11/kelainan-siklusmenstruasi.html (diakses pada tanggal 8 april 2012)

30

Anda mungkin juga menyukai