1.1 Dismenorrhoe
1. Definisi
Dismenore (nyeri menstruasi), yaitu nyeri di perut bawah, menyebar ke daerah
pinggang, dan paha. Nyeri ini timbul lama sebelumnya atau bersama-sama dengan
permulaan haid dan berlangsung beberapa hari sebelum dan selama menstruasi.
(Winkjosastro, 2007)
Disminore adalah nyeri selama haid yang dapat dirasakan di perut bawah atau
pinggang, dapat bersifat seperti malas-malas, ngily seperti ditusuk-tusuk
(Prawiraharjo, 1994)
Dismenore dibagi menjadi 2 yaitu dismenore prime dan sekunder:
-Dismenorea primer adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan alat genital
yang nyata, atau tidak ada hubungan dengan kelainan genekologik dan merupakan
cirri-ciri siklus ovulasi dan biasanya timbul stelah 12 bulan atau lebih setelah
menarche. Rasa nyeri timbul tidak lama sebelumnya bersama-sama dengan
permulaan haid dan berlangsung beberapa hari. Sifat rasa nyeri ialah seperti
kejang yang biasanya terbatas pada perut bawah tetapi dapat menyebar ke daerah
pinggang dan paha. Bersamaan dengan rasa nyeri dijumpai rasa mual muntah,
sakit kepala, diare, iritabilitas, dan sebagainya.
-Desmenorea sekunder adalah rasa nyeri yang diakibatkan oleh penyebab ganguan
klinik.
Rasa sakit yang muncul pada desminora ini berkaitan dengan hormon
prostaglandin. Karena kenyataannya prostaglandin banyak dihasilkan rahim bila
ada benda asing di salam rahim seperti alat KB, atau tumor.
Prostaglandin berpengaruh dalam meningkatkan kontraksi otot rahim yang
bertujuan mendorong benda asing itu keluar. Kelihatannya kontraksi otot rahim
meningkat selama haid, dan rendakontraksi pada masa lutheal.
2. Penyebab
Desminore Primer:
Penyebabnya tidak jelas, tetapi yang pasti selalu berkaitan dengan pelepasan selsel telur (ovulasi) dari kelenjar indung telur (ovarium), sehingga dianggap
berhubungan dengan ganggua keseimbangan hormone.
Adapun factor penyebab nyeri menstruasi ini antara lain,
-Faktor psikis
Remaja dan ibu-ibu emosinya tidak stabil sehingga mudah mengalami nyeri
menstruasi
-Faktor endokrin
Timbulnya nyeri menstruasi diduga karena kontraksi rahim uters yang berlebihan.
-Faktor prostaglandin
Teori ini menyatakan nyeri menstruasi timbul karena peningkatan produksi
prostaglandin (oleh dinding rahin) saat menstruasi.
Desminore Sekunder
-Rahim kurang sempurna karena ukurannya terlalu kecil
1
3. Patofisiologi
-Peningkatan
Ovulasi
hormone
progesterone
-hormon
prostaglandin
meningkat
-proliferasi
endometrium dan
Mual dan
muntah
Dx:
resiko
kuran
g
nutrisi
2
Dismnorh
oea
Sakit
daerah
bwah
pingga
ng
Keluhan
pd seluruh
bag tubuh
Rasa
letih
Disminorho
e sekunder
Nyeri
haid
Kerusaka
n jarigan
Nyeri
Disminorh
oe Primer
Cemas &
tegang
bingun
g
Nyeri
Intolera
nsi
Karakteristik nyeri
Gejala yang mengikutinya
B. Analisa Data
No
Data
DS:
Pasien menyatakan nyeri pada
bagian perut bawah dan daerah
4
Problem
Nyeri akut (haid)
Code: 00132
Domain12:
Etiologi
kontraktilitas uterus,
hipersensitivitas, dan
saraf nyeri uterus.
bawah pinggang
Pasien mengeluh sakit pada selurh
bagian tubuhnya
DO:
Perubahan selera makan
Peubahan tekanan darah
Rasa letih
Sakit
daerah
bawah
pinggang
Perasaan cemas dan tegang
Kenyamanan
Kelas1: Kenyamanan
fisik
Aksis:
-Aksis 1:Nyeri
-Aksis 2:Individu
(wanita)
-Aksis 3:Gangguan
-Aksis 4: neurologi
-Aksis 5 : remaja,
dewasa
-Aksis 6: akut
-Aksis 7: aktual
C. Intervensi
No
1
Diagnosa
Nyeri akut (haid) b/d
kontraktilitas uterus,
hipersensitivitas, dan saraf
nyeri uterus.
Tujuan/NOC
Tujuan:
Stelah dilakukan tindakan
selama 1x24 jam rasa nyeri
haid teratasi
Kriteria Hasil:
Menunjukkan tingkat nyeri,
dibuktikan
dengan
indicator:
-Ekspresi nyeri lisan atau
pd wajah (4)
-posisi tubuh melindungi
(4)
-kegelisahan
atau
ketegangan otot (4)
-perubahan
dalam
kecepatan
pernapasan,
denyut jantung atau tekanan
darah (5)
NIC
Aktivitas Keperawatan:
1. Lakukan pengkajian nyeri
secara
konprehensif
meliputi
lokasi,
karakteristik, awitan/durasi,
frekuensi,
kualitas,
intensitas, atau keperahan
nyeri.
2. Berikan informasi tentang
nyeri, penyebab nyeri yaitu
desmenorea.
3. Management nyeri
Berikan diuresis natural
(vitamin) tidur dan
istirahat.
Lakukan latihan ringan
Lakukan teknik
relaksasi.
Hangatkan bagian
perut.
Lakukan distraksi
Masase kutaneus
Aktivitas Kolaboratif:
4. Laporkan pada dokter jika
tindakan tidak berhasil.
Aktivitas lain:
5. Kendalikan
factor
lingkungan yang dapat
mempengaruhi
respon
pasien
terhadap
ketidaknyamanan.
1.2 Menoragia
1. Definisi
Menorrhagia, yaitupada bentuk gangguan siklus menstruasi tetap teratur dan
jumlah darah yang dikeluarkan cukup banyak, penyebabnya kemungkinan
terdapat mioma uteri (pembesaran rahim), polip endometrium atau hyperplasia
endometrium (penebalan didinding rahim).
Menoragia adalah istilah medis untuk perdarahan menstruasi berlebihan. Dalam
satu siklus menstruasu norma, perempuan rata-rata kehilangan sekitar 30 ml darah
selama sekitar 7 hari haid. Bila perdarahan melampui 7 hari dan mengalir terlalu
deras (melebihi 80 ml), maka dikategorikan menoragia.
2. Etiologi
Biasanya muncul sebagai kejadian yang biasa hanya sekali :
Kehamilan
intrauteri
Ektopik
Neoplasma tromboplastik gestasional (ex: mola hidatidosa)
Infeksi (biasanya terkait dengan PRP, penggunaan AKDR, atau prosedur lanjutan
intrauteri yang berbasiskan instrument)
Endometriasis
Salpingitis
Penggunaan AKDR
Neoplasma
Kista ovarium
Fibroid uteri (mioma)
Adenomiosis (jaringan endometrium yang berlokasi dalam miometrium)
Hiperplasia endometrium
Polip
Karsinoma
Kelainan koagulasi
Bawaan (ex: penyakit von Willebrand)
Didapat (ex: idiopatihic thrombocytopenia purpura /ITP)
Farmakologis (ex: penggunaan heparin, atau bahkan aspirin)
Penyakit hati (ex: sirosis)
Gangguan metabolism esterogen
Penurunan sintesis fibrinogen dan factor pembekuan
Endokrin
Hipotiroidisme
3. Patofisiologi
Abortus
Kehamilan:
7
Intrauterine
ektopik
Gangguan
hormonal
Endometriosis
Mioma Uteri
Gangguan
perdarahan
Medikamentosa
Lepasnya
implantasi hasil
konsepsi
hipotiroi
d
Gangguan haid
infeksi
Keganasan
Polip
Perdarahan
endometrium
Kelainan
koagulasi
Ptekie,
memar
/
ekimos
is,purp
Menoragi
a
Perdarahan fase
menstruasi yg
berlebih
Perdarahan di
anatara dua siklus
haid
Anemia
Dx Nyeri
keletihan
Nyeri
abdomen
bawah
lesu
Hipo/ Hipertiroid
Obesitas
5. Komplikasi
Mettrorhagia
6. Pemeriksaan Penunjang
Uji Lab:
Mencakup uji hemoglobin dan hematokrit untuk menentukan apakah perdarahan
yang terjadi pada wanita mengarah ke keadaan anemia. Pemeriksaan hitung darah
lengkap juga memungkinkan untuk mendeteksi jumlah tombosit yang rendah
(tromositopenia) yang dapat menyertai kelainan perdarahan. Uji kadar tyroidStimulating hormon (TSH) untuk menyingkirkan penyakit thyroid, waktu
protrombin (PT), waktu paruh tromboplastin (PTT) untuk mengkaji adanya
kelainan darah tertentu.
Dan uji fungsi hati (LFT) untuk menyingkirkan penyakit hati. Uji HCG dapat
menyingkirkan kehamilan.
Ultrasonografi panggul juga dapat menjadi alat diagnostic yang efektif untuk
menunjukkan adanya hyperplasia atau arsinoma.
Sonografi mampu mendeteksi miomata serta polip endometrium (pertumbuhan
benign yang dapat mengakibatkan menoragi)
7. Penatalaksanaan
Terapi menorrhagia sangat tergantung usia pasien, keinginan untuk memiliki
anak, ukuran uterus keseluruhan, dan ada tidaknya fibroid atau polip. Spektrum
pengobatannya sangat luas mulai dari pengawasan sederhana, terapi hormon, operasi
invasive minimal seperti pengangkatan dinding endometrium (endometrial resection
atau EMR), poli (polipektomi), atau fibroid (miomektomi) dan histerektomi (pada
kasus yang refrakter)
Dapat juga digunakan herbal yarrow, nettles purse, agromony ,ramuan cina,
dan lain-lain yang diperkirakan dapat memperkuat uterus. Selain itu dianjurkan juga
pemberian suplemen besi untuk mengganti besi yang hilang melalui perdarahan.
Vitamin diberikan adalah vitamin A karena wanita dengan kehilangan darah hebat
biasanya mengalami penurunan kadar vitamin A dan K yang dibutuhkan untuk
pembekuan darah. Vitamin C , zink dan bioflavinoids dibutuhkan untuk
memperkuatvena dan kapiler.
8. Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
Pemeriksaan fisik:
Visual field
Perdarahan gusi
Thyroid evaluasi
Galaktorea
Pembesaran limpa atau hati
Vagina/debit serviks : cari debit berlebihan menunjukkan infeksi, dan pastikan situs
sebenarnya dari perdarahan (jika ada), nilai sebagai berikut:
-Ukur rahim, bentuk, dan kontur : sebuah rahim membesar berbentuk tidak teratur
menunjukkan fibroid jika pasien berusia 30-50 tahun. Sebuah rahim seragam
berbentuk membesar pada pasien dengan perdarahan postmenopause menunjukkan
kanker endometrium sampai terbukti sebaliknya.
-Kelembutan gerak Serviks : Ini adalah gejala umum dari penyakit radang panggul
(PID) yang biasanya disebabkan oleh gonoroe atau klamdia.
kelembutan Adenexal atau massa : Halini terutama menyangkut pada pasien yang
lebih tua dari 40 tahun. Kanker ovarium dapat hadir dengan perdarahan intermenstrual
sebagai gejala satu-satunya.
Pemeriksaan papsmear,
Pemeriksaan bimanual mencakup pengkajian terhadap adanya massa dalam ovarium
dan uterus serta adanya nyeri.
B. Analisa Data
No
1
Data
Prolem
DS:
Nyeri akut
Pasien menyatakan nyeri pada Code: 00132
Domain12:
abdomen bagian bawah.
Kenyamanan
DO:
Kelas1:
Perubahan tekanan darah
Kenyamanan fisik
10
Etiologi
Agen
cedera
biologis :Perdarahan
endometrium
Aksis:
-Aksis 1:Nyeri
-Aksis 2:Individu
(wanita)
-Aksis 3:Gangguan
-Aksis 4: neurologi
-Aksis 5 : remaja,
dewasa
-Aksis 6: akut
-Aksis 7: aktual
DS:
Keletihan
Pasien
menyatakan
kurang Code:00093
Domain 4:
energy tidak kunjung reda
Pasien menyatakan ia merasa Aktivitas/istirahat
Kelas 3:
lelah sekali
Keseimbangan
DO:
energy
Gangguan konsentrasi
Aksis:
Gangguan libido
-Aksis 1 : Keletihan
Lesu
-Aksis 2: Individu
Lelah
(wanita)
Perdarahan diantara siklus haid
-Aksis 3 :
Mengantuk
Ketidakmampuan
Ketidakmampuan
-Aksis 4: kinestetik
mempertahankan aktivitas fisik -Aksis 5: Remaja,
pada tingkat biasanya.
Dewasa
-Aksis 6: Akut
-Aksis: Aktual
Perubahan frekuensi jantung,
berkeringat
(akibat hyper/hypotiroid)
Gelisah, waspada, menangis
Ptekie, purpura dan ekimosis
Anemia akibat
kehilangan darah
berlebih.
C. Intervensi
No
1
Diagnosa
Nyeri akut b/d agen
cedera
biologis
:
perdarahan
endometrium
Batasan karakteristik:
DS:
Pasien menyatakan
nyeri
pada
abdomen bagian
bawah.
DO:
Tujuan/NOC
Tujuan:
Setelah
dilakukan
tindakan dalam 1x24 jam
nyeri teratasi.
Kriteria Hasil:
Menunjukkan
tingkat
nyeri, dibuktikan dengan
indicator:
-Ekspresi nyeri lisan atau
pd wajah (4)
-posisi tubuh melindungi
(4)
11
NIC
Aktivitas Keperawatan:
6. Lakukan
pengkajian
nyeri
secara
konprehensif meliputi
lokasi,
karakteristik,
awitan/durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas, atau
keperahan nyeri.
7. Berikan
informasi
tentang nyeri, penyebab
nyeri yaitu menoragia.
8. Ajarkan
penggunaan
Perubahan
tekanan darah
Perubahan
frekuensi jantung,
berkeringat
(akibat
hyper/hypotiroid)
Gelisah, waspada,
menangis
Ptekie,
purpura
dan ekimosis
-kegelisahan
atau
teknik nonfarmakologis:
ketegangan otot (4)
relaksasi, distraksi,
-perubahan
dalam Aktivitas Kolaboratif:
kecepatan
pernapasan, 9. Laporkan pada dokter
denyut
jantung
atau
jika
tindakan
tidak
tekanan darah (5)
berhasil.
Aktivitas lain:
10. Pastikan
pemberian
analgesic ketika nyeri
akibat perdarahan tidak
tertahankan.
12
Aktivitas Perawat:
1. Pantau bukti adanya
keletihan fisik yang
berlebihan pada pasien.
2. Tentukan
presepsi
pasien tentang penyebab
keletihan: menoragia
3. Ajarkan pasien untuk
mengenali tanda dan
gejala keletihan yang
memerlukan
pengurangan aktivitas.
Aktivitas Kolaboratif:
4. Konsulltasikan dengan
ahli gizi tentang cara
untuk
meningkatkan
asupan
makanan
berenergi tinggi (untuk
mengatasi anemia)
Aktivitas lain:
5. Kurangi
ketidaknyamanan fisik
pada pasien
6. Batasi
stimulus
lingkungan.
7. Cegak perdarahan lebih
lanjut.
1.3 Amenorea
1. Definisi
Amenorea adalah tidak terjadinya menstruasi. Amenorea dibagi menjadi 2 golongan yaitu
;
Amenorea Primer : Pada usia 14 tahun lebih tidak terjadi haid dan pada yang
bersangkutan tidak ditemukan adanya perkembangan karakteristik seksual sekunder
seperti penonjolan payudara atau rambut pubis, atau pada usia 16 tahun tidak terjadi
haid (menarke) namun pada yang bersangkutan terjadi perkembangan karakteristik
seksual sekunder.
Amenorea Sekunder : proses haid sudah terjadi namun berhenti selama 6 bulan atau
dalam jangka waktu yang setara dengan siklus haid.
2. Etiologi
1. Aminorea Primer
Dengan kekurangan karakteristik seksual sekunder (hypogonadal)
Hypogonadotropic Hypogonadism:
13
-Keterbelakangan mental
-Kallamans syndrome (defisiensi GnRH)
-Tumor sistem saraf pusat
-Disfungsi pituitary/ Hypothalamic : anorexia dan kehilangan berat badan,
Kegiatan yang berlebihan, penyakit sistemik.
-Hypothyroidism
-Hyperprolactemia
Hypergonadotropic hypogonadism:
-Perkembangan abnormal kelamin (gonadal dydgenesis); 45XO, 46XX,
46XY
-Perkembangan abnormal kelamin murni
-Kelainan kromosom seks (sex cromosom mosaicism)
-Kegagalan ovarium karena radiasi
-Gonadotropin resitance (Savage or Jones syndrome)
-Defisiensi enzim galaktosemia
Bentuk abnormal:
-hymen inperforata
-Transverse vaginal septum
Androgen insensitivity
Hemaprodit
Endometrium tidak terbentuk
Kegagalan ovarium:
2. Aminorea Sekunder:
Common:
-Pregnancy
-kerusakan hypothalamus
-Stress atau latihan berlebih
-Anorexia nervosa
-Idhiopatic
-Penyakit kronik
-Anovulation
-Polycystic ovary syndrome
-Hyperprolactemia
-Hyper/ hypothyroid
Less common:
-Premature ovarian failure
-Asherman syndrome (penempelan intrauterine)
-Pitutary failure( sheen syndrome)
Rare:
-Chusing disease
-Adrenal tumor
-Diabetes
-Radiation of chemotherapy
-Surgery
14
-Malnutrisi
-Chirosis hepatis
15
3. Patofisiologi
Amenore
a
fisiolog
is
patologis
hipertiroi
d
-Sebelum
-Menarche
TRH
Sekunder
Primer
-Hamil
-Post
partum
menopaus
-Tanpa obat
Menopaus
e Stres,
BB
,olahraga
=kolestrol
Hormona
l:
-prwtan
menopause
Ganggua
n citra
tubuh
-pem
hormone
dll
-ANC
-Perawatan
post partum
Kelainan kromosom,
agenesis genetalia,
kriptomenorea,hime
n imperforate,dst
Galaktore
Kehamil
an
GnRh
Factor
endometrium:
estrogen
tinggi
mual
Factor
ovarium: FSH
tinggi
Faktor
hipofise:
-FSH & LH
rendah
-Kelainan
congenital
Ganggua
n
penglihat
16
7. Asuhan Keperawatan
A. Diagnosa
Mual b/d kehamilan : peningkatan esterogen
B. Analisa Data
No
1
Data
DS:
Pasien mengeluh seperti ingin
muntah
DO:
Keengganan terhadap makanan
Sensasi tersedak
Peningkatan salvias
Peningkatan sensasi menelan
Rasa asam dalam mulut
Problem
Mual
Code:00134
Domain 12:
Kenyamanan
Kelas 1:
Kenyamana fisik
Aksis:
-Aksis 1:
Kenyamanan
-Aksis 2: Individu
-Aksis 3: Gangguan
-Aksis 4:Mulut/oral
-Aksis 5: dewasa
-Aksis 6: Akut
-Aksis 7 :Aktual
Etiologi
Kehamilan :
Peningkatan
esterogen
C. Intervensi
No
1
Diagnosa
Mual b/d
Kehamilan:
Peningkatan
estrogen
Tujuan/NOC
Tujuan:
Setelah
dilakukan
tindakan selama 1x24 jam
mual dapat dikurangi
NIC
Aktivitas Keperawatan:
1. Pantau status nutrisi pasien
2. Pertahankan
kekuatan
pencatatan
asupan
dan
haluran
cairan;
pantau
Kriteria Hasil:
makanan/
cairan
yang
Menunjukkan
status
diingestikan
dan
nutrisi dengan indicator:
perhitungkan asupan kalori
Asupan makanan oral
18
Asupan cairan
Lain-lain:
Melaporkan terbebas
dari mual
Mengidentifikasi
tindakan yang dapat
menurunkan mual
1.4
Oligomenoria
19
setiap hari.
3. Ajarkan untuk makan secara
berlahan.
Aktivitas Kolaboratif
4. Berikan obat antiemetic
sesuai dengan anjuran
Aktivitas lain:
5. Perhatikan perubahan status
nutrisi yang signifikan dan
mulai lakukan penanganan
1. Pengertian
Oligomenorea merupakan suatu keadaan dimana siklus menstruasi memanjang
lebih dari 35 hari, sedangkan jumlah perdarahan tetap sama. Wanita yang mengalami
oligomenorea akan mengalami menstruasi yang lebih jarang daripada biasanya.
Namun, jika berhentinya siklus menstruasi ini berlangsung selama lebih dari 3 bulan,
maka kondisi tersebut dikenal sebagai amenorea sekunder.
Istilah oligominore sering kali digunakan dalam klinis untuk kedua bentuk
pengurangan aliran menstruasi.
Oligomenorea sering terjadi pada 3-5 tahun pertama setelah haid pertama ataupun
beberapa tahun menjelang terjadinya menopause. Oligomenorea yang terjadi pada
masa-masa itu merupakan variasi normal yang terjadi karena kurang baiknya
koordinasi antara hipotalamus, hipofisis dan ovarium pada awal terjadinya menstruasi
pertama dan menjelang terjadinya
Periode siklus menstruasi yang lebih dari 35 hari sekali, dimana hanya didapatkan 49 periode dalam 1 tahun.
Haid yang tidak teratur dengan jumlah yang tidak tentu. Pada beberapa wanita yang
mengalami oligomenore terkadang juga mengalami kesulitan untuk hamil.
Bila kadar estrogen yang menjadi penyebab, wanita tersebut mungkin mengalami
osteoporosis dan penyakit kardiovaskular. Wanita tersebut juga memiliki resiko
besar untuk mengalami kanker uterus.
4. Komplikasi
Komplikasi yang paling menakutkan adalah terganggunya fertilitas dan setres
emosional pada penderita sehingga dapat memperburuk terjadinya kelainan haid lebih
lanjut. Prognosa akan memburuk bila oligomenorea mengarah pada fertilitas atau
tanda dari keganasan, oligominorea, pada umumnya oligomenorea yang avulator tidak
memerlukan teraphi, kalau mendekati amenorea maka dapat diusahakan mangadakan
ovulasi. Kelainan banyaknya perdarahan dan lamanya perdarahan, banyak perdarahan
ditentukan oleh:
a. Lebarnya pembuluh darah: pada hipoplasia uteri, astheni, tumor-tumor yang
mengurangi daya kontraksi seperti mioma.
b. Banyaknya pembuluh darah yang terbuka atau luasnya luka: pada uterus
myomatosus, endrometriosis interna.
c. Tekanan intravaskuler: tekanan arteriil meninggi, pada tumor-tumor, kelainan
letak.
d. Daya beku darah.
5. Patofisiologi
21
Depoprovera,
norplant,
AKDR
Penggunaan/penghen
tian kontrasepsi
hormone
Gangguan
hormone
dlm tubuh
Estrogen dan
progesteron
e meningkat
Anovulasi pada
remaja
Ovulasi
belum
teratur
Waktu
haid lebih
cepat
Ganggu
an
kesubur
infertilita
s
Ansietas,
stress,
penyakit
kronis,
obatobatan,
lingkunga
n,status
penyakit,
keletihan
tumor rahim,
tumor di
indung telur.
menopause
nyeri
Penurunan
aliran
menstruasi
oligomeno
ria
6. Pengobatan
a. Pengobatan oligomenore tergantung dengan penyebab, berikut uraiannya:
22
b. Pada oligomenore dengan anovulatoir serta pada remaja dan wanita yang
mendekati menopouse tidak memerlukan terapi.
c. Perbaikan status gizi pada penderita dengan gangguan nutrisi dapat
memperbaiki keadaan oligomenore.
d. Oligomenore sering diobati dengan pil KB untuk memperbaiki ketidak
seimbangan hormonal.
e. Bila gejala terjadi akibat adanya tumor, operasi mungkin diperlukan: Adanya
tumor yang mempengaruhi pengeluaran hormon estrogen, maka tumor ini
perlu di tindak lanjuti seperti dengan operasi, kemoterapi, dll.
f. Pengobatan alternatif lainnya dapat menggunakan akupuntur atau ramuan
herbal.
Data
Masalah
Etiologi
1.
Ds :
Keletihan
Code:00093
Domain 4:
Aktivitas/Istirahat
Kelas 3: Keseimbangan
energy
Aksis:
Ansietas, stress
Do :
-
istirahat
Kurang energy
Lesu
Lelah
Gangguan konsentrasi
23
Aksis 1: keletihan
Aksis 2: individu
Aksis 3: gangguan
Aksis 4: Aksis 5: remaja/dewasa
Aksis 6: akut
Aksis 7: aktual
B. Diagnosa
Keletihan berhubungan dengan ansietas, stress
C. Intervensi
N
O
Diagnosa Keperawatan
1.
Keletihan berhubungan
dengan anemia
NOC
NIC
Bina
percaya
Pantau
gaya
hidup
tingkatan energy
Pasien
menunukkan
adanya
sumber energy
Pantau pemberian dan efek
dapat
bukti
menjamin
dengan
antara
saling
dengan
konsentrasi
Pasien dapat beradaptasi
hubungan
tentang
teknik
mengatur
waktu
untuk
mencegah
keletihan
Kurangi
ketidaknyamanan
1.5 Metrhoragia
24
pengaturan
1. Definisi
Metroragia adalah perdarahan dari vagina yang tidak berhubungan dengan
siklus haid. Perdarahan ovulatoir terjadi pada pertengahan siklus sebagai suatu
bercak-bercak (spotting) dan dapat lebih diyakinkan dengan pengukuran suhu basal
tubuh.
2. Penyebab
Kehamilan
Intrauteri
Ektopik
Neoplasma trophoblastik gastosional (mis, mola hidatisoda)
Infeksi (biasanya berkaitan dengan PRP, Penggunaan AKDR, atau prosedur intrauteri
Adanya perdarahan tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid namun
keadaan ini sering dianggap oleh wanita sebagai haid walaupun berupa bercak
5. Pencegahan
Lebih memperhatikan organ reproduksi : melakukan tes usap bagi yang sudah
menikah 1 tahun sekali termasuk pemeriksaan menggunakan kontrasepsi IUD
setiap tahun sekali.
6. Patofisiologi
Wanita
psikis, neurogen,
hypofiser, ovarial
26 atau ovarium
(tumor
yang polikistik) dan
kelainan gizi,
metabolik, penyakit
Perdarahan
Fungsional
korpus luteum
persisten,
kelainan
pelepasan
endometrium,
hipertensi,
kelainan darah
dan penyakit
akut ataupun
Perdarahan
Anovulatoa
r
Metroragi di
luar
kehamilan
Perdaraha
n
Ovulatoar
Metrorargie
Ansietas
Ketakutan
gangguan
ketidaknyamanan
(nyeri )
7. Asuhan Keperawatan
A. Diagnosa : Ketakutan berhubungan dengan kondisi fisik
B. Analisa Data
No
Data
Masalah
27
Etiologi
1.
Ds :
- Mengungkapkan takut
- Mengungkapkan Gusar
- Mengungkapkan Khwatir
Do :
- Konsentrasi pada sumber
(ketakutan)
- Perilaku menantang
-menarik diri
- Panik
-Gugup
- Berespon cepat terhadap
objek dari ketakutan
Ketakutan
Code : 00148
Domain 9 : Koping/toleransi
stress
Kelas 2 : Respons koping
Aksis:
Aksis 1 : Ketakutan
Aksis 2 : Individu
Aksis 3 : Gangguan
Aksis 4 : Aksis 5 : Adult
Aksis 6 : Akut
Aksis 7 : Aktual
C. Intervensi
No
Diagnosa
1. Ketakutan berhubungan
dengan kondisi fisik:
tumor ovarium
NOC
Tujuan / Kriteria Evaluasi
NIC
Pengkajian
pengendalian ketakutan,
pasien
2. Jelaskan semua
pemeriksaan dan
secara konsisten
pengobatan untuk
menampilkan)
Aktifitas Kolaborasi
3. Kaji kebutuhan akan
layanan social dan atau
intervensi psikiatrik
4. Dukung diskusi pasien-
dokter tentang
ketakutan
ketakutan pasien
- Mempertahankan control
terhadap kehidupan
- Mempertahankan penampilan
peran dan hubungan social.
28
Aktifitas Lain
5. Sering berikan
penguatan positif bila
pasien
mendemonstrasikan
Perilaku yang dapat
menurunkan atau
mengurangi takut.
6. Tetap dengan pasien
selama dalam situasi
baru.
DAFTAR PUSTAKA
29
30