BISNIS
Pendidikan Kewirausahaan untuk
Sekolah Menengah Kejuruan dan
Lembaga Pelatihan Kejuruan dan Teknis
MODUL 5
Bagaimana Mendapatkan Ide
Bisnis yang Bagus?
Istilah-istilah yang digunakan dalam buku-buku terbitan International Training Centre ILO yang sesuai dengan aturan
PBB, serta penyajian materi-materi yang terkandung di dalamnya adalah bukan merupakan pendapat International
Training Centre mengenai status hukum suatu negara, daerah, atau wilayah atau otoritas manapun, atau tentang batasbatas negara/daerah tersebut. Tanggung jawab atas pendapat-pendapat yang disampaikan dalam artikel, penelitian
maupun kontribusi lain yang telah ditanda-tangani merupakan tanggung jawab dari masing-masing penulisnya, dan
penerbitan buku ini bukan merupakan bentuk persetujuan dari International Training Centre atas pendapat-pendapat
yang disampaikan didalamnya.
Publikasi dan katalog atau daftar buku-buku terbitan terbaru International Training Centre dapat diperoleh di alamat
berikut ini:
Publications
International Training Centre, ILO
Viale Maestri del Lavoro 10
10127, Turin, Italy
Tel: +39 11 693-6693
Fax: +39 11 693-6352
E-mail: MDP@itcilo.it
http://www.itcilo.it/english/publications/index.htm
MODUL 5
Bagaimana Mendapatkan Ide
Bisnis yang Bagus?
Alokasi waktu : 10 Jam
Tujuan modul:
Cakupan Modul:
Halaman
1.
2.
24
3.
35
TOPIK 1:
II
III TUJUAN:
Agar peserta dapat
a. Menghargai pentingnya mempunyai ide bisnis yang bagus untuk meraih keberhasilan,
baik ketika memulai usaha maupun pada saat menjalankan usaha yang sudah ada.
b. Mengetahui bagaimana menghasilkan ide-ide bisnis.
IV DASAR PEMIKIRAN:
Ide bisnis yang bagus sangat penting untuk memulai bisnis agar bisa meraih sukses dan
untuk tetap dapat bersaing di kemudian hari. Bagaimanapun juga, ide bisnis yang bagus
tidak hanya muncul secara kebetulan pada diri wirausaha, melainkan karena kerja keras,
usaha, dan kreativitas dari wirausaha itu sendiri.
KEGIATAN:
Kegiatan Utama
1. Mintalah peserta menyebutkan apakah yang dimaksud dengan ide bisnis itu!. Tuliskan
jawaban mereka di papan tulis. Tunjukkan TRANSPARANSI 1 dan diskusikan aspek-aspek
apa saja yang belum tercakup sampai mendapatkan pemahaman yang sama.
2. Mintalah masing-masing peserta menjelaskan mengapa penting untuk menghasilkan ide.
Tulislah jawaban peserta pada papan tulis atau flipchart. Dengan menggunakan
TRANSPARANSI 2, bandingkan jawaban peserta dengan topik-topik yang tertera pada
TRANSPARANSI 2, dengan membahas isu-isu penting, termasuk fakta bahwa menghasilkan
ide bisnis diperlukan sebelum dan sesudah usaha itu didirikan.
3. Kemudian, mintalah peserta memberikan contoh orang atau perusahaan di lingkungan
mereka atau di mana saja mereka menemukan orang-orang yang dapat menghasilkan
ide-ide bisnis yang bagus, dan berikan alasan mengapa ide-ide itu dianggap bagus. Pimpinlah
diskusi mengenai beberapa ide tersebut.
4. Mintalah peserta menyampaikan pendapat mengenai bagaimana cara menghasilkan ide
bisnis. Buatlah daftar pendapat tersebut di papan tulis atau flipchart. Tunjukkan
TRANSPARANSI 3 dan bandingkan dengan jawaban para peserta, lalu lanjutkan dengan
diskusi mengenai pokok-pokok bahasan, berikan contoh-contoh dan ilustrasi. Bagikan
handout dan gunakan untuk diskusi.
5. Dengan menggunakan TRANSPARANSI 4, perkenalkan konsep kreativitas dan jelaskan
bahwa hal ini sangat penting untuk memunculkan suatu ide bisnis yang bagus. Lalu, lakukan
latihan mengenai 9 Titik. Tunjukkan bagian atas dari TRANSPARANSI 5 dan ajak para
peserta untuk menghubungkan 9 titik dengan 4 garis langsung tanpa putus. Mintalah
setiap peserta menuliskan solusi mereka. Lalu mintalah peserta yang berhasil
mengerjakannya untuk menjelaskan bagaimana dia melakukannya, sebelum jawaban di
bagian bawah (TRANSPARANSI 6) diperlihatkan. Jelaskan bahwa solusinya terdapat di
luar titik-titik berbentuk kotak, dan kita perlu memperluas imajinasi dan pikiran kita di luar
masalah yang ada.
6. Lakukan latihan kotak kreativitas untuk memberi contoh lain mengenai aksi kreativitas.
Tunjukkan TRANSPARANSI 7 dan ajak setiap peserta menghitung jumlah kotak dalam
diagram. Tekankan bahwa satu kotak adalah sebuah persegi dengan sisi-sisi yang
TRANSPARANSI 1
MODUL 5: Topik 1
TRANSPARANSI 2
MODUL 5: Topik 1
1. Anda memerlukan sebuah ide untuk bisnis dan ide itu harus ide
yang bagus (baik untuk usaha yang baru maupun yang sudah
berjalan).
2. Untuk merespon kebutuhan pasar.
3. Untuk merespon perubahan mode dan kebutuhan.
4. Agar tetap bertahan dalam persaingan.
5. Untuk memanfaatkan teknologi guna melakukan segala sesuatu
secara lebih baik.
6. Karena siklus produk.
7. Untuk menyebar risiko bisnis dan menekan terjadinya kegagalan.
TRANSPARANSI 3
MODUL 5: Topik 1
Hobi/Minat
Keterampilan dan pengalaman
Waralaba
Media massa (koran, majalah, TV, internet)
Pameran
Survei
Keluhan-keluhan
Curah pendapat
Kreatifitas
MODUL 5: Topik 1
TRANSPARANSI 4
Kreatifitas
TRANSPARANSI 5
Sembilan Titik
10
MODUL 5: Topik 1
TRANSPARANSI 6
MODUL 5: Topik 1
Sembilan Titik
11
TRANSPARANSI 7
Segi-Empat Kreatifitas
12
MODUL 5: Topik 1
TRANSPARANSI 6
MODUL 5: Topik 1
Curah Pendapat
13
MODUL 5: Topik 1
LEMBAR KERJA 1
Hobi/ Minat
14
MODUL 5: Topik 1
LEMBAR KERJA 2
Hobi/ Minat
Dari daftar hobi/minat yang telah ditulis di LEMBAR KERJA 1, setiap kelompok harus memilih satu
ide yang akan dikembangkan untuk menjadi suatu usaha. Anggota kelompok harus mendiskusikan
dan bernegosiasi. Dengan menggunakan kertas di bawah ini atau kertas terpisah, misalnya buku
tulis, atau dengan menggunakan software komputer Microsoft Word kalau tersedia, jelaskan ide
Anda dan produk atau layanan yang akan dihasilkan oleh kelompok Anda secara rinci, termasuk
siapa calon pelanggannya. Anda mempunyai waktu 15 menit untuk mengerjakan tugas ini. Setelah
itu, Anda diberi waktu 5 menit untuk mempresentasikan ide Anda kepada seluruh peserta.
15
MODUL 5: Topik 1
LEMBAR KERJA 3
Media massa : Koran dan Majalah
Kelompok Anda harus mengidentifikasi 7 ide bisnis dari artikel dan kolom iklan dari surat kabar atau
majalah. Bagian kolom iklan bisa termasuk iklan-iklan untuk bisnis atau mesin yang akan dijual,
sementara bagian artikel akan menjelaskan jenis bisnis baru atau mengumumkan perubahan mode
atau kebutuhan konsumen. Kemudian untuk setiap ide yang dipilih, berikan alasan mengapa Anda
tertarik pada ide bisnis tersebut. Anda memiliki waktu 20 menit untuk mengerjakan tugas ini.
Ide Bisnis
1
2
3
4
5
6
7
16
Alasan
LEMBAR KERJA 4
MODUL 5: Topik 1
17
MODUL 5: Topik 1
HANDOUT 1
Menghasilkan Ide Bisnis
Ide bisnis yang bagus adalah penting, atau bahkan merupakan prasyarat untuk meraih keberhasilan
dalam bisnis. Namun demikian, ide bisnis yang bagus biasanya tidak tiba-tiba datang kepada
wirausaha, tetapi merupakan hasil dari kerja keras dan upaya yang tidak mengenal lelah dari
wirausaha untuk membangkitkan peluang, mengidentifikasi dan mengevaluasi peluang tersebut
secara terus menerus.
Dengan kata lain, tanpa mengurangi arti penting ide bisnis, sebuah ide hanyalah alat yang harus
dikembangkan, dan diubah menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.
18
Hobi/ Minat
Hobi adalah kegiatan atau pekerjaan yang disukai di waktu luang. Banyak orang, dalam melakukan
hobi atau minat, berhasil mendirikan bisnis berdasarkan hobi tersebut. Sebagai contoh, jika Anda
menyukai bermain komputer, memasak, bermain musik, melakukan perjalanan, olahraga atau
pertunjukan, Anda dapat mengembangkannya menjadi sebuah bisnis. Misalnya, jika Anda menikmati
perjalanan, pertunjukan dan/atau memberikan pelayanan, Anda bisa memasuki bidang pariwisata,
di mana ini merupakan salah satu industri terbesar di dunia.
Waralaba
Waralaba adalah sebuah pengelolaan bisnis di mana produsen atau distributor tunggal dari suatu
merek dagang, produk atau jasa memberikan hak eksklusif kepada pengecer mandiri untuk
melakukan distribusi lokal. Sebagai imbalannya, pengecer mandiri tersebut membayar royalti kepada
pemilik merek dagang tersebut. Prosedur operasi standar, baik produksi maupun layanan harus
sama seperti produsen atau distributor tunggal. Bisnis waralaba dapat mengambil beberapa bentuk,
tetapi satu bentuk yang menarik adalah jenis yang menawarkan nama, citra, cara untuk melakukan
bisnis dan prosedur operasional bisnis.
Pada dekade 1980-an dan awal 1990-an, waralaba tumbuh sangat pesat, dan menjadi metode
yang banyak digunakan untuk memasuki bisnis bagi jutaan bisnis yang didirikan di AS dan Eropa. Di
AS, terdapat lebih dari 2.000 tipe bisnis waralaba, yang membukukan penghasilan lebih dari US$
300 miliar (atau setara Rp 2.700 triliun) dan sekitar sepertiga dari semua penjualan eceran. Selain
membeli bisnis waralaba, seseorang juga bisa mengembangkan dan menjual konsep bisnis waralaba.
Ada banyak buku-buku direktori dan buku pegangan serta asosiasi waralaba, termasuk The
International Frachise Association, yang dapat memberikan banyak informasi.
Contoh bisnis waralaba: Kentucky Fried Chicken (KFC), McDonald, Supermarket Alfa, Supermarket
Indomaret, Ayam Bakar Wong Solo, Burger Londen, Bakso Kota Cak Man, dan lain-lain.
Media Massa
Media massa merupakan sumber informasi, ide, dan bahkan peluang yang besar. Surat kabar, majalah,
televisi, dan dewasa ini internet, adalah contoh dari media massa. Misalnya, jika Anda benar-benar
memperhatikan, pada iklan komersial di surat kabar atau majalah, Anda mungkin mendapatkan
informasi mengenai usaha yang dijual. Satu cara untuk menjadi wirausaha adalah dengan merespon
tawaran seperti itu.
Artikel yang terdapat di media cetak atau internet, atau film dokumenter di TV banyak melaporkan
perubahan gaya hidup atau kebutuhan konsumen. Misalnya, Anda mungkin pemah membaca atau
19
mendengar bahwa sekarang banyak orang yang tertarik pada makanan kesehatan atau kebugaran
fisik.
Anda juga bisa menemukan iklan yang mencari penyediaan jasa tertentu berdasarkan keterampilan,
misalnya akuntansi, katering atau keamanan. Atau Anda mungkin bisa menemukan konsep baru
yang membutuhkan investor, seperti bisnis waralaba.
Pameran
Jalan lain untuk menemukan ide dari suatu bisnis adalah dengan menghadiri pameran dan pameran
perdagangan. Pameran ini biasanya diiklankan di radio atau di surat kabar. Dengan menghadiri
pameran secara teratur, Anda tidak hanya menemukan produk dan jasa baru, tetapi Anda juga bisa
bertemu dengan para penjual, pabrik, pedagang grosir, distributor dan pelaku bisnis waralaba. Mereka
merupakan sumber ide dan informasi bisnis yang bagus dan membantu kita untuk memulai suatu
bisnis. Beberapa dari mereka mungkin pula mencari seseorang seperti Anda.
Survei
IInti dari suatu ide bisnis baru harus berorientasi pada pelanggan. Kebutuhan dan keinginan pelanggan,
alasan pemilihan produk atau jasa oleh pelanggan, dapat kita pastikan melalui suatu survei. Survei
dapat kita lakukan secara formal atau tidak formal melalui percakapan dengan orang-orang
biasanya menggunakan kuesioner, wawancara-- atau melalui observasi.
Anda bisa memulainya dengan berbicara dengan keluarga dan teman-teman untuk mencari tahu,
apa kebutuhan atau keinginan mereka yang belum terpenuhi. Atau, sebagai contoh, apakah mereka
tidak puas dengan produk dan jasa yang sudah ada serta perbaikan atau perubahan apa yang
mereka inginkan. Kemudian Anda bisa melanjutkan dan berbicara dengan mereka yang menjadi
bagian dari rantai distribusi, seperti pabrik, pedagang, distibutor, agent grosir atau penjual ritel.
Sangat berguna jika Anda mempersiapkan pertanyaan terlebih dahulu untuk dicantumkan pada
kuesioner atau digunakan dalam wawancara. Dengan kontak yang dekat dengan pelanggan,
anggota jaringan memiliki pengertian dari apa yang dibutuhkan dan apa yang tidak dapat dijual.
Anda harus banyak bertanya kepada banyak pelanggan - baik pelanggan tetap atau pelanggan
tidak tetap. Semakin banyak informasi yang Anda dapatkan akan semakin baik.
Selain berbicara dengan orang-orang, Anda juga bisa mendapat informasi melalui observasi. Sebagai
contoh, untuk membuat keputusan membuka toko di suatu jalan, Anda harus mengamati dan
menghitung jumlah orang yang melewati jalan tersebut setiap hari dan membandingkan dengan
lokasi lain. Atau, jika Anda tertarik pada daerah yang banyak pelancongnya, Anda dapat membuat
atau memasarkan produk dari bisnis kerajinan. Atau Anda mungkin memperhatikan bahwa di kota
Anda tidak ada hotel atau restoran yang layak di rute turis atau di kota tertentu.
Satu langkah untuk memastikan bahwa Anda tidak lalai di bidang ini adalah agar selalu jeli melihat
kebutuhan dan peluang untuk melakukan bisnis. Seorang wirausaha ada yang secara rutin
menghadiri pesta cocktail dan menanyakan jika ada yang memakai suatu produk yang tidak
memenuhi maksud produk tersebut. Ada lagi wirausaha yang memperhatikan mainan kerabat
anaknya untuk mencari ide peluang pasar.
20
Keluhan
Keluhan dan kekecewaan dari pelanggan telah banyak menghasilkan produk dan jasa baru. Bilamana
pemakai atau pelanggan mengeluh tentang produk atau jasa, atau ketika Anda mendengar
seseorang berkata "Seandainya kita ada......" atau "Jika ada barang atau jasa yang bisa...... ';
Anda mempunyai potensi untuk menghasilkan ide bisnis. Idenya bisa berupa mendirikan perusahaan
tandingan yang menghasilkan produk atau jasa yang lebih baik, atau membuat produk atau jasa
baru yang bisa dijual ke perusahaan tersebut atau dijual ke perusahaan lain.
Curah pendapat
Curah pendapat atau brainstorming adalah suatu teknik pemecahan masalah yang kreatif selain
untuk menghasilkan ide. Tujuannya adalah untuk mendapat sebanyak mungkin ide.
Hal ini biasanya dimulai dengan suatu pertanyaan atau pernyataan masalah. Sebagai contoh, Anda
dapat bertanya "Produk dan jasa apa yang sekarang dibutuhkan di rumah tetapi belum tersedia?"
Setiap ide dapat menghasilkan satu tambahan ide atau lebih, yang jumlahnya akan lumayan banyak.
Ketika Anda menggunakan metode ini, Anda harus mengikuti empat aturan berikut:
Jangan mengkritik atau menghakimi ide orang lain.
Biarkan ide dilontarkan secara bebas, ide yang tampaknya liar dan gila tetap ditampung atau
diterima dengan baik.
Kuantitas diharapkan semakin banyak ide semakin baik.
Gabungkan dan kembangkan ide-ide dari orang lain.
Selanjutnya, semua ide, walaupun tidak logis atau tidak masuk akal, harus dicatat.
21
HANDOUT 2
MODUL 5: Topik 1
22
Anda membutuhkan sebuah ide dan harus ide yang bagus untuk bisnis. Sebagaimana
dibahas sebelumnya, dilihat dari dasar pemikiran topik ini, ide yang bagus adalah penting untuk
suatu bisnis yang sukses baik ketika memulai sebuah bisnis dan untuk bisnis yang sudah berjalan
dengan tujuan agar tetap dapat bersaing .
Untuk merespon kebutuhan pasar. Pasar terdiri atas kepentingan pelanggan yang ingin
agar kebutuhan dan kemauannya dipenuhi. Penghargaan akan diberikan kepada orang atau
perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.
Perubahan mode dan kebutuhan membuka peluang bagi wirausaha untuk merespon
permintaan akan ide, produk, dan jasa baru.
Agar tetap memimpin persaingan. Ingat, jika Anda tidak memiliki ide baru, atau produk dan
jasa baru, pesaing Anda akan memilikinya. Tantangannya adalah bagaimana ide kita berbeda
atau lebih baik dari yang lain.
Memanfaatkan teknologi (untuk melakukan segala sesuatu secara lebih baik). Dewasa
ini, teknologi telah menjadi alat kompetisi yang utama di pasar, dengan laju perubahan yang
memaksa banyak perusahaan untuk berinovasi. Terdapat beberapa perusahaan di dunia yang
bergerak di industri elektronik dan peralatan rumah tangga, yang menghasilkan banyak produk
baru setiap bulan. Bagi perusahaan tersebut dan banyak perusahaan lain di pasar global dewasa
ini, menghasilkan ide bisnis adalah sesuatu yang krusial.
Menyebarkan risiko dan menekan serendah mungkin terjadinya kegagalan. Terkait
dengan konsep siklus produk adalah fakta bahwa lebih dari 80 persen produk baru gagal di
pasar. Maka, perlu bagi perusahaan untuk menyebar risiko dan menekan serendah mungkin
terjadinya kegagalan yang akan muncul dari waktu ke waktu dengan secara konstan
menghasilkan ide-ide baru.
Karena siklus hidup produk. Semua produk mempunyai umur terbatas. Seperti tampak dari
bagan siklus produk, produk baru pada akhirnya nanti akan menjadi tidak terpakai atau kuno.
Maka, dibutuhkan perencanaan untuk produk baru dan pertumbuhannya. Kemajuan dan
pertumbuhan perusahaan tergantung pada kemampuan perusahaan untuk memperkenalkan
produk baru dan mengelola pertumbuhannya.
Siklus Produk
PENJUALAN
PERTUMBUHAN
KEMATANGAN
PENGENALAN
PENURUNAN
WAKTU
23
TOPIK 2:
II
III TUJUAN:
Peserta dapat memahami pentingnya teknik mengidentifikasi dan menilai peluang bisnis.
IV DASAR PEMIKIRAN:
Mengetahui sebuah peluang bisnis dengan kemampuan merespon peluang tersebut secara
efektif adalah dasar untuk memulai dan mempertahankan sebuah bisnis yang sukses. Ini
adalah ciri-ciri yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha yang sukses. Hal ini bukan hanya
untuk menghasilkan ide atau mengetahui peluang, tapi juga untuk menyaring dan
mengevaluasi ide dan peluang tersebut untuk menentukan mana yang paling
menguntungkan dan menarik untuk dipilih dan dikembangkan menjadi sebuah bisnis.
V KEGIATAN:
1. Mintalah peserta menjelaskan istilah peluang bisnis. Tampilkan TRANSPARANSI 1 agar
lebih jelas. Kemudian, gambarkan perbedaan antara ide dan peluang, dengan bantuan
catatan dari HANDOUT 1.
2. Pimpin sebuah diskusi untuk membahas ciri-ciri sebuah peluang bisnis yang bagus, tulis
saran-saran di papan atau flipchart. Bandingkan daftar yang dibuat oleh peserta dengan
TRANSPARANSI 2, diskusikan aspek-aspek yang tidak dimasukkan oleh peserta dengan
bantuan catatan dari HANDOUT 1, jika perlu.
3. Mintalah peserta membuat daftar faktor-faktor yang mempengaruhi identifikasi dan
penilaian peluang bisnis. Lalu bandingkan daftar tersebut dengan TRANSPARANSI 3 dan
jelaskan poin-poin utama
4. Lakukan salah satu hal berikut:
a. Undang seorang wirausaha untuk berbicara kepada para peserta tentang bagaimana
dia menemukan suatu ide/peluang bisnis dan mengubahnya menjadi bisnis yang sukses,
atau
b. Minta seseorang dari masyarakat di sekitar Anda atau seseorang dari organisasi daerah/
nasional seperti pusat promosi investasi, organisasi pengusaha, badan pengembangan
ekonomi wilayah daerah, lembaga promosi bisnis, universitas atau politeknik,
masyarakat pengusaha atau perusahaan konsultansi - untuk datang dan berbicara
mengenai peluang bisnis, atau
c. Bagilah peserta menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 atau 5 orang.
Ajak mereka menyusun daftar pertanyaan sederhana atau merumuskan beberapa
pertanyaan wawancara, dengan menggunakan LEMBAR KERJA sebagai panduan. Lalu,
minta setiap kelompok mengunjungi dan berbicara dengan seorang wirausaha yang
sukses. Wawancara harus difokuskan pada bagaimana wirausaha tersebut
menghasilkan ide bisnis, bagaimana dia mengidentifikasi atau mengenali peluang bisnis,
bagaimana dia menilai peluang dan bagaimana dia mengubahnya menjadi suatu bisnis
yang sukses. Selama wawancara, setiap kelompok harus mengumpulkan beberapa
informasi latar belakang wirausaha dan perusahaannya, seperti tipe bisnisnya, jumlah
pegawainya, berapa lama bisnis dibangun, dan lain-lain. Anggota kelompok harus
mendiskusikan dan mengatur seluruh proses wawancara, namun demikian fasilitator
perlu memberikan beberapa pengarahan. Apabila mereka sudah menyelesaikan latihan
24
25
TRANSPARANSI 1
MODUL 5: Topik 2
26
TRANSPARANSI 2
MODUL 5: Topik 2
2.
3.
Kompetitif
4.
Mencapai tujuan
5.
27
TRANSPARANSI 3
MODUL 5: Topik 2
28
HANDOUT 1
MODUL 5: Topik 2
Kemampuan untuk mengamati dengan cermat, mencari dan memanfaatkan peluang yang tersedia
dengan baik adalah salah satu karakteristik wirausaha sukses di mana saja. Kemampuan ini juga
merupakan dasar untuk memulai dan mempertahankan bisnis yang sudah berhasil. Hal ini mencakup
tidak hanya dalam soal menghasilkan ide dan mengetahui peluang, tetapi juga menyaring dan
mengevaluasi peluang tersebut untuk menentukan ide bisnis yang paling tepat untuk dipilih.
Adanya permintaan yang nyata, yaitu merespon tuntutan atau kebutuhan pelanggan yang
tak terpuaskan padahal pelanggan tersebut memiliki kemampuan untuk membeli dan bersedia
mencoba pilihan tersebut.
Tingkat Pengembalian investasi (Return on Investment), yaitu memberikan hasil dalam
jangka waktu yang lama, tepat waktu, dan sebanding dengan risiko dan jerih payah
(pengorbanan) yang dikeluarkan.
Kompetitif, yaitu sama atau lebih baik dibandingkan dengan produk atau jasa lain yang tersedia
(dari sudut pandang pelanggan)
29
Dapat memenuhi tujuan, yaitu memenuhi tujuan dan aspirasi dari orang atau organisasi yang
berani mengambil risiko
Ketersediaan sumberdaya dan keterampilan, yaitu wirausaha tersebut mampu menyediakan
dan mengatasi masalah sumber daya, kompetensi yang dibutuhkan, ketentuan hukum yang
dibutuhkan, dan lain-lain.
Kondisi Industri dan pasar. Apakah terdapat pasar untuk ide tersebut? Apakah terdapat
pelanggan yang memiliki kemampuan membeli produk atau jasa tersebut? Bisakah Anda
memenuhi apa yang mereka butuhkan atau inginkan? Berapa banyakkah mereka?
Pasar dalam konteks ini terdiri dari para pelanggan potensial atau nyata-nyata memerlukan
pemenuhan kebutuhan dan keinginan, yang memiliki kemampuan untuk membeli produk atau
jasa Anda dan yang bersedia atau cenderung untuk melakukannya. Maka, perlu dipikirkan
apakah keinginan pelanggan dapat dipenuhi dengan harga yang sesuai, di tempat yang tepat,
dan dengan cara yang tepat waktu.
Pertimbangan penting lainnya adalah ukuran pasar dan laju pertumbuhan industri. Situasi ideal
adalah pasar yang besar dan tumbuh di mana untuk mendapatkan pangsa pasar, sekalipun
kecil, dapat merepresentasikan volume penjualan yang signifikan dan bertambah.
Dalam hal ini, calon wirausaha perlu mencari informasi. Jika beberapa wirausaha mengira bahwa
bisnis itu memerlukan banyak kerja keras, mereka akan sedikit terhibur dengan ungkapan
bahwa data pasar yang tersedia (bentuk, ciri-ciri, pesaing, dan lain-lain) sering berhubungan
secara terbalik dengan potensi sesungguhnya dari sebuah peluang. Dengan kata lain, jika data
pasar mudah didapat dan jika data jelas menunjukkan potensi yang signifikan, maka
kemungkinan sejumlah besar pesaing akan memasuki pasar dan peluang akan mengecil.
Terdapat beberapa sumber informasi yang diterbitkan (disebut juga informasi sekunder),
termasuk perpustakaan yang bagus, kamar dagang, pusat promosi investasi, kementerian
pemerintah, universitas, kedutaan asing, internet, surat kabar, dan lain-lain.
Sebagai tambahan, seringkali ada pula kebutuhan untuk mengumpulkan informasi pada
sumbernya langsung (juga disebut penelitian primer) dengan mewawancara orang, sebagai
contoh pelanggan dan pemasok. Dalam hal ini, Anda perlu merancang metodologi penelitian.
Lamanya masa peluang produk. Bisakah Anda menciptakan atau mengambil peluang
sementara peluang itu sudah tertutup?
Peluang sering diumpamakan sebagai sebuah jendela. Jendela tersebut benar-benar ada,
tetapi tidak dibuka selamanya. Pasar tumbuh dengan laju yang berlainan, dan ketika pasar
menjadi besar dan kokoh, kondisinya tidak begitu menguntungkan. Pengambilan waktu juga
penting. Maka tantangannya adalah untuk menentukan lamanya waktu jendela akan terbuka,
dan apakah peluang dapat diciptakan atau diraih sebelum jendela menutup.
30
Tujuan pribadi dan kompetensi yang dimiliki wirausaha. Apakah Anda benar-benar ingin
berusaha dalam bisnis? Apakah Anda memiliki apa yang dibutuhkan? Apakah Anda cukup
termotivasi?
Pertanyaan penting dari seseorang yang memasuki dunia bisnis adalah apakah mereka bersedia
melakukan usaha tertentu. Motivasi pribadi adalah sifat yang penting dari seorang wirausaha
yang ingin berhasil. Dengan demikian, orang tersebut harus betul-betul memilih usaha jenis itu,
atau tidak sama sekali.
Pertanyaan yang selanjutnya ialah apakah calon wirausaha memiliki kompetensi yang diperlukan
(termasuk pengetahuan, keterampilan dan kemampuan) untuk jenis usaha itu dan, jika tidak,
apakah mereka dapat tetap meneruskan rencananya. Banyak pemilik/manajer usaha kecil
memasuki bisnis berdasarkan kekuatan dari keterampilan mereka.
Bila aspek-aspek di atas digabungkan, tantangannya kemudian menjadi apakah ada kecocokan
atau kesesuaian antara persyaratan bisnis dan apa yang dikehendaki oleh pemiliknya. Hal ini
penting, bukan hanya untuk meraih sukses, tapi juga untuk kebahagiaan sang wirausaha.
Sebagaimana diungkapkan, "Sukses adalah mendapatkan apa yang Anda inginkan;
kebahagiaan adalah menginginkan apa yang Anda dapatkan".
Tim manajemen. Siapa saja yang akan terlibat dengan Anda dalam bisnis ini? Apakah mereka
mempunyai pengalaman, pengetahuan, kontak atau atribut lain yang diperlukan?
Dalam banyak usaha, khususnya yang melibatkan modal yang besar, risiko yang tinggi, pasar
yang canggih dan/atau kompetisi yang tinggi, tim manajemen biasanya merupakan dimensi
terpenting dalam menentukan daya tarik. Pengalaman dan keterampilan tim dalam industri,
teknologi dan pasar yang sama atau serupa sering menentukan kesuksesan atau kegagalan.
Ini menjelaskan mengapa penanam modal (atau orang yang menyediakan keuangan untuk
bisnis) begitu menekankan faktor manajemen, dan mereka sering mengatakan bahwa lebih
baik mempunyai manajemen yang baik dengan ide/produk/jasa yang sedang-sedang saja
dibandingkan dengan ide/produk/jasa yang bagus tetapi dengan manajemen yang buruk.
Kompetisi. Siapa saja pesaing Anda? Apakah Anda mempunyai sesuatu yang diinginkan
oleh pelanggan yang tidak dimiliki oleh pesaing Anda? Sebagai contoh, bisakah Anda
memproduksi atau memasarkan sesuatu dengan harga yang lebih murah?
Agar menarik, sebuah peluang harus mempunyai keuntungan kompetitif yang pasti. Sebagai
contoh, ini bisa berupa biaya yang lebih rendah dari segi produksi dan pemasaran. Atau kualitas
yang lebih baik. Sebagai tambahan, adanya entry barriers (hambatan untuk para pemula)
yang dapat berbentuk jumlah modal besar yang diperlukan, perlindungan seperti paten atau
peraturan, keuntungan kontraktual seperti hak ekslusif pada pasar atau dengan pemasok-dapat membuat perbedaan besar antara keputusan untuk melanjutkan investasi atau tidak.
Dengan kata lain, jika sebuah perusahaan tidak dapat menyingkirkan calon pesaing pasarnya,
atau jika perusahaan itu menghadapi hambatan yang ada, maka peluang menjadi tidak begitu
menarik.
Modal, tehnologi, dan sumber daya lain yang dibutuhkan. Berapa banyak modal, tekhnologi
atau sumber daya lain yang diperlukan? Apakah Anda sudah mempunyai hal itu atau dapatkah
Anda memperolehnya?
Ketersediaan dan akses pada modal, teknologi, dan sumberdaya yang lain seperti keterampilan,
menentukan apakah peluang tersebut dapat dikejar dan sampai sejauh mana. Sebagai aturan
umum, semakin sulit persyaratan di bidang ini, semakin menarik usulannya, dengan syarat
bahwa terdapat pasar untuk memasarkan ide/produk/jasa tersebut. Sebagai contoh, meskipun
memasarkan produk terobosan atas dasar teknologi yang dipatenkan bukan jaminan sukses,
namun hal ini pasti akan menciptakan keuntungan kompetitif yang besar.
31
Kondisi lingkungan. Apakah situasi politik, ekonomi, geografis, hukum dan peraturan yang
ada mendukung keberlangsungan bisnis? Apakah bisnis Anda akan menimbulkan kerusakan
lingkungan secara fisik?
Akhirnya, lingkungan tempat bisnis akan beroperasi mempunyai pengaruh yang besar pada
daya tarik peluang apapun. Yang dimaksud dengan lingkungan bukan hanya isu yang
berhubungan dengan lingkungan (yaitu lingkungan fisik, yang sangat penting dan semakin
penting), tapi juga politik, ekonomi, geografi, hukum dan konteks peraturan. Ketidakstabilan
politik, sebagai contoh, mengurangi daya tarik peluang bisnis di banyak negara terutama
untuk bisnis yang memerlukan investasi tinggi dengan periode tingkat pengembalian modal
yang panjang. Selain itu, inflasi dan fluktuasi nilai tukar atau sistem peradilan yang lemah tidak
mencerminkan prospek yang baik untuk investasi, meskipun tingkat pengembalian investasinya
tinggi. Kurangnya ketersediaan infrastruktur dan jasa (seperti jalan, listrik, persediaan air,
telekomunikasi, transportasi dan bahkan sekolah dan rumah sakit) juga mempengaruhi daya
tarik peluang di daerah tertentu.
Berbagai pertanyaan di atas adalah isu-isu yang harus dihadapi. Jawaban dari beberapa pertanyaan
tersebut akan menentukan daya tarik dari peluang bisnis apapun.
32
MODUL 5: Topik 2
HANDOUT 2
Ide Produk Baru
33
LEMBAR KERJA 1
MODUL 5: Topik 2
Bagaimana
Bagaimana
Bagaimana
Bagaimana
Selamat Bekerja !
34
TOPIK 3:
II
III TUJUAN:
Peserta diharapkan dapat memahami pentingnya teknik mengubah ide bisnis menjadi
sebuah produk atau peserta diharapkan dapat mengubah ide-ide bisnis yang potensial
menjadi peluang bisnis yang nyata yang dapat dikembangkan.
IV DASAR PEMIKIRAN:
Memiliki ide bagus merupakan langkah awal bagi seorang wirausaha. Calon wirausaha
sering tidak yakin dengan apa yang harus dilakukan dengan ide tersebut. Ubah mimpi
Anda menjadi sebuah produk yang dapat dipasarkan dengan langkah-langkah yang mudah
ini.
V. KEGIATAN:
1. Jelaskan bahwa peserta akan melakukan sebuah kegiatan simulasi pasar. Ikuti langkahlangkah sebagai berikut:
a. Kosongkan bagian tengah ruangan dan ubahlah menjadi pasar.
b. Pilih seorang peserta untuk menjadi penjaga kartu-kartu Big Apple (Gambar A).
c. Pilih seorang peserta untuk mencatat semua transaksi di Lembar Catatan Transaksi
Kelas Big Apple. Anda harus membuat kembali lembar catatan tersebut di papan agar
dapat dilihat semua orang atau membuat transparansinya di OHP (TRANSPARANSI 1).
d. Bagi kelas menjadi dua kelompok yang seimbang. Sebuah kelompok akan menjadi
penjual; kelompok yang lain menjadi pembeli. Jelaskan bahwa pembeli akan terus
menjadi pembeli sepanjang permainan, demikian juga dengan kelompok penjual.
Jelaskan bahwa ketika seorang penjual menemukan seorang pembeli dan sepakat
tentang suatu harga, penjual pergi ke Lembar Catatan Transaksi Kelas Big Apple dan
mencatatkan kesepakatan tersebut. Kemudian baik penjual dan pembeli mendapatkan
kartu baru dari penjaga kartu Big Apple dan memasuki pasar kembali. (Adalah ide
yang bagus untuk membuat penjaga kartu berlokasi di bagian ruang kelas yang sama
di mana Lembar Catatan Transaksi Kelas Big Apple berlokasi).
e. Jelaskan bahwa pembeli dan penjual dapat membeli/menjual dalam kelipatan Rp 5.000
dan Rp 10.000 saja. Berikan Lembar Penilaian Individual (LEMBAR KERJA 1) dan meminta
setiap peserta mencatat transaksi-transaksinya. Tinjau kembali rincian di lembar
penilaian jika perlu.
f. Jelaskan bahwa tujuan pembeli dan penjual adalah untuk menghasilkan laba.
g. Jelaskan bahwa Anda akan melakukan tiga putaran sesi perdagangan yang masingmasing berlangsung selama 10 menit. Umumkan ke peserta pada saat waktu yang
tersisa tinggal satu menit di masing-masing putaran. (Waktu berdagang).
h. Setelah setiap putaran perdagangan, berikan waktu kepada peserta untuk mencari
tahu kerugian atau keuntungan bersih mereka.
j. Dorong peserta untuk membuat sebanyak mungkin kesepakatan dalam waktu yang
ada. Jelaskan bahwa mereka dibolehkan untuk mengambil kerugian dalam rangka
35
mendapatkan kartu transaksi Big Apple yang baru. Cobalah agar jangan membocorkan
fakta bahwa peserta yang akan memiliki laba tertinggi biasanya adalah mereka yang
terlibat dalam paling banyak transaksi. Fakta ini akan ditemukan selama diskusi
setelah permainan selesai (Prosedur 1).
k. Selama waktu tidak berdagang antara Putaran 1 dan Putaran 2, arahkan perhatian
peserta ke catatan pasar di Lembar Catatan Transaksi Kelas Big Apple. Katakan bahwa
catatan tersebut mengandung informasi yang berguna bagi mereka. JANGAN
MENGURAIKAN LEBIH LANJUT.
2. Adakan diskusi pasca permainan:
Berapa harga apel yang paling sering terjual di Putaran 1? Putaran 2? Putaran 3?
(Periksa datanya.)
Di putaran keberapa terdapat kisaran harga yang lebih tinggi? (Periksa datanya.)
Mengapa harga-harga menjadi semakin mengelompok? (Jawaban: Kompetisi yang
meningkat adalah penyebab yang paling penting bagi pengelompokan harga.
Fenomena ini mewakili kecenderungan pasar yang berdaya saing untuk bergerak ke
arah harga ekuilibrium (titik keseimbangan).)
Siapa yang menentukan harga pasar untuk apel, pembeli atau penjual? (Jawaban:
Keduanya, baik pembeli dan penjual berinteraksi di pasar.)
Bagaimana penawaran dan permintaan (penjual dan pembeli) mempengaruhi harga?
(Jawaban: Penjual berbisnis untuk memperoleh harga yang setinggi-tingginya, pembeli
berbisnis untuk mendapatkan harga yang serendah-rendahnya. Karena terdapat
persaingan antar anggota tiap kelompok, tidak ada yang memiliki kendali harga.)
Mengapa beberapa peserta bisa menghasilkan jumlah laba yang lebih besar
dibandingkan dengan yang lain? (Kemungkinan Jawaban: Mereka dapat menutup
banyak transaksi, masing-masing menghasilkan laba yang kecil.
36
BUAT 36
BUAT 36
Kartu Pembeli
Kartu Penjual
Rp
Rp
BUAT:
4 KARTU PEMBELI
BUAT:
4 KARTU PENJUAL
SEHARGA Rp 50.000,
SEHARGA Rp.100.000,
Rp 80.000, Rp 30.000,
Rp 90.000, Rp 40.000,
Rp 20.000
Rp 30.000
(16 kartu)
(16 kartu)
5 KARTU PEMBELI
5 KARTU PENJUAL
SEHARGA Rp 80.000,
Rp 60.000, Rp 50.000,
Rp. 40.000
(20 kartu)
(20 kartu)
37
MODUL 5: Topik 3
LEMBAR KERJA 1
Lembar Nilai Individual Big Apple
Lingkaran Satu: Pembeli Penjual
Nama ______________________________
Instruksi: Untuk setiap transaksi, ketika Anda memperoleh sebuah kartu masukkan harga di kolom
II. Setelah Anda membuat transaksi, catat harganya di Kolom III di baris yang sama. Jumlahkan
untung, rugi, dan totalnya di akhir permainan. Jumlahkan kerugian dan keuntungan Anda dengan
mengambil selisih antara harga transaksi Anda dan harga di kartu Anda untuk setiap transaksi.
Misalnya, seorang penjual yang menjual dengan harga yang lebih tinggi dari harga di kartu,
memperoleh untung; harga yang lebih rendah berarti rugi. Seorang pembeli yang membeli dengan
harga yang lebih rendah dari harga di kartu, memperoleh keuntungan. Harga yang lebih tinggi
berarti rugi. Tidak usah pedulikan titik impas. Jumlahkan keuntungan dan kerugian Anda dan tandai
di tempat yang tepat di bawah. Keuntungan atau kerugian bersih Anda adalah selisih antara jumlah
keuntungan dan jumlah kerugian. Beri tanda di mana putaran 1, 2 dan 3 berakhir dengan sebuah
tanda.
Transaksi
Nomor
(I)
Harga di Kartu
Anda
Harga
Transaksi
Keuntungan
Kerugian
(II)
(III)
(IV)
(V)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Total # Transaksi ______ Total Keuntungan _______ Total Kerugian ______
Keuntungan/Kerugian Bersih (Lingkari Salah Satu)
38
MODUL 5: Topik 3
TRANSPARANSI 1
HARGA
PUTARAN 1
PUTARAN 2
PUTARAN 3
(10 menit)
(10 menit)
(10 menit)
$ 100
95
90
85
80
75
70
65
60
55
50
45
40
35
30
25
20
Instruksi untuk Pencatat: tempatkan tanda titik di samping harga yang disepakati ketika penjual
melaporkannya untuk Anda. Hanya satu tanda titik yang boleh dicatat untuk setiap transaksi.
39
HANDOUT 1
MODUL 5: Topik 3
Langkah 1: Dokumentasikan
Hanya memiliki "ide" saja tidak berarti apa-apa --Anda harus memiliki bukti bahwa ide tersebut
merupakan buah karya Anda. Tuliskan segala sesuatu yang dapat Anda pikirkan yang terkait dengan
karya cipta Anda tersebut, dari apakah ide tersebut dan bagaimana cara kerjanya sampai ke soal
bagaimana Anda akan membuat dan memasarkannya. Ini adalah langkah pertama untuk
memperoleh hak paten atas ide Anda dan mencegahnya dicuri. Anda mungkin pernah mendengar
tentang "hak paten orang miskin"-- menuliskan ide Anda dan mengirimkannya sendiri di dalam
sebuah amplop kosong sehingga Anda memiliki bukti tanggal dari lahirnya karya cipta tersebut. Hal
ini tidak dapat diandalkan dan kecil kemungkinannya untuk dapat dipertahankan di ruang pengadilan.
Tuliskan ide Anda di sebuah jurnal pencipta dan minta seorang saksi untuk menandatanganinya.
Jurnal ini akan menjadi kitab suci Anda melalui proses perolehan hak paten. Jurnal seorang penemu
dapat berupa buku catatan apapun yang halamannya ditulis secara berurut dan tidak dapat
dipindahkan atau disisipkan. Anda dapat menemukan jurnal yang khusus dirancang untuk pencipta
di toko-toko buku (coba Nolo Press atau Book Factory untuk memulai), atau Anda dapat
menghemat uang dan membeli buku catatan biasa di mana pun buku semacam itu dijual, seperti
toko kelontong, toko alat tulis kantor, toko pasokan alat-alat kantor, dan lain-lain. Pastikan saja
bahwa buku tersebut memenuhi persyaratan di atas.
40
Langkah 2: Menelitinya
Anda perlu meneliti ide Anda dari sudut pandang legal dan bisnis. Sebelum mengajukan hak paten,
Anda harus:
Menyelesaikan pencarian hak paten awal. Hanya karena Anda belum pernah melihat karya
cipta seperti milik Anda, tidak berarti bahwa hal itu belum ada. Sebelum Anda mempekerjakan
seorang pengacara hak paten atau agen hak paten, selesaikanlah pencarian dasar secara
cuma-cuma di www.uspto.gov untuk memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang telah
memiliki hak paten atas ide Anda. Atau telusuri terlebih dahulu di Departemen Kehakiman
apakah ide Anda tersebut orisinal atau sudah ada yang memiliki sebelumnya. Anda juga harus
menyelesaikan pencarian "prior art" non-paten. Apabila Anda menemukan sejenis karya seni
atau rancangan yang terkait dengan ide Anda, Anda tidak dapat memperoleh hak patennya-tanpa memandang apakah hak paten tersebut telah diajukan sebelumnya atau tidak.
Meneliti pasar Anda. Tentu saja kakak Anda pasti berpikir bahwa ide Anda untuk mesin
penyiram halaman yang baru merupakan ide yang bagus, tetapi tidak berarti bahwa tetangga
Anda akan membelinya. Lebih dari 95 persen dari seluruh paten tidak pernah mendatangkan
uang bagi penciptanya. Sebelum Anda menghabiskan terlalu banyak uang dan waktu untuk
memperoleh hak paten atas karya cipta Anda, lakukan beberapa penelitian awal tentang
pasar sasaran Anda. Apakah produk ini merupakan sesuatu yang benar-benar akan dibeli orang?
Setelah Anda mengetahui bahwa ada pasarnya, pastikan bahwa produk Anda dapat dibuat
dan didistribusikan dengan biaya yang cukup rendah, sehingga biaya penjualan ecerannya
masuk akal. Anda dapat menentukan biaya-biaya ini dengan membandingkannya dengan
produk serupa yang sudah ada di pasar. Hal ini juga akan membantu Anda mengukur persaingan-yang akan Anda miliki, tanpa memandang seberapa khas karya cipta Anda menurut Anda
sendiri.
Mulailah dengan sebuah gambar. Sebelum Anda memulai fase prototipe, buatlah sketsa dari
semua ide Anda di dalam jurnal pencipta Anda.
Buat konsep tiruan dari seluruh bahan yang akan memungkinkan Anda menciptakan sebuah
model tiga dimensi dari rancangan Anda.
Setelah Anda puas dengan tiruannya, ciptakan sebuah model dari ide Anda yang dapat bekerja
sepenuhnya. Terdapat banyak buku dan alat-alat yang dapat membantu Anda membuat
prototipe. Apabila karya cipta Anda merupakan sesuatu yang akan menghabiskan banyak
uang atau tidak mungkin dibuat prototipenya (seperti proses pengilangan minyak atau obat
farmasi baru), pertimbangkan untuk menggunakan prototipe virtual animasi komputer.
41
Kerjakan pekerjaan di rumah Anda. Pegang jurnal pencipta, prototipe dan catatancatatan Anda. Hal ini akan menghemat waktu mereka dan uang Anda. Hal ini
j u g a
akan membantu meyakinkan mereka untuk bekerja dengan Anda.
2. Pastikan bahwa mereka (pengacara hak paten) tersebut terdaftar secara legal atau memiliki
izin praktek..
3. Tanyakan apa latar belakang teknis mereka. Apabila karya cipta Anda berbentuk
elektronik, mintalah seorang ahli paten yang juga merupakan insinyur elektro.
4. Diskusikan biayanya. Tetapkan fokus Anda pada perusahaan paten yang lebih kecil. Mereka
lebih murah dan mereka akan bekerja secara lebih dekat dengan Anda. Sepakatilah perkiraan
jumlah biayanya sebelum mempekerjakan ahli hak paten Anda.
42
HANDOUT 2
MODUL 5: Topik 3
Jenis produk seperti apakah yang Anda sukai, Anda nikmati, Anda konsumsi, dan Anda dapat
memperoleh manfaatnya?
Apakah Anda menyukai barang atau jasa yang akan Anda jual?
Apakah Anda bersemangat jika Anda menjual barang atau jasa tersebut?
Apakah Anda sendiri akan membeli dan menggunakannya?
Apakah Anda akan menjualnya ke ibu Anda, sahabat Anda, tetangga di sebelah rumah?
Apakah Anda dapat bertahan untuk menjual barang atau jasa tersebut paling tidak selama
lima sampai 10 tahun ke depan?
Apakah barang atau jasa tersebut adalah barang atau jasa yang sangat Anda inginkan untuk
Anda bawa ke pasar?
Kemudian, analisislah produk atau jasa tersebut dari sudut pandang pelanggan:
1.
2.
3.
4.
Manfaat apa yang akan diperoleh oleh pelanggan? Apa yang dihindari oleh pelanggan berkaitan
dengan produk tersebut? Atau apa yang harus tetap dipertahankan pada produk tersebut
agar pelanggan tetap menyukainya?
Bagaimana produk tersebut mengubah gaya hidup pelanggan Anda ? Atau bagaimana produk
tersebut mempengaruhi pekerjaan pelanggan Anda?
Jenis pelanggan seperti apa yang akan Anda tuju untuk menjual produk tersebut?
Apakah secara pribadi Anda menyukai pelanggan yang akan membeli barang atau jasa yang
Anda jual?
43
Bayangkan bahwa Anda telah mempekerjakan seorang konsultan manajemen untuk memperoleh
saran mengenai cara memperkenalkan produk atau jasa baru ini. Mereka akan langsung masuk ke
pokok permasalahannya dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sangat obyektif dan sangat
mendasar tentang produk tersebut kepada Anda:
1.
2.
3.
Apakah benar-benar ada permintaan atas produk tersebut dengan harga yang Anda kenakan?
Apakah terdapat permintaan yang cukup besar agar Anda dapat menghasilkan laba atau
untung?
Apakah permintaannya cukup terkonsentrasi pada daerah tertentu sehingga Anda dapat
beriklan, menjual, dan mengantarkan produk tersebut dengan harga yang masuk akal?
Gali lebih dalam lagi tentang potensi barang atau jasa yang akan Anda jual dengan menentukan
jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan kritis berikut ini:
1.
Sebenarnya, apa yang akan Anda dijual? Deskripsikan produk tersebut lebih jelas lagi, manfaat
apa yang akan diperoleh oleh pelanggan dengan membeli produk atau jasa tersebut.
2. Kepada siapa produk tersebut akan dijual? Deskripsikan pelanggan ideal Anda.
3. Berapa harga yang pantas yang akan Anda kenakan agar produk tersebut menghasilkan laba?
4. Siapa yang akan menjual produk tersebut?
5. Bagaimana produk tersebut akan dijual?
6. Metode penjualan, atau proses promosi apa yang akan Anda gunakan?
7. Bagaimana barang atau jasa tersebut dibuat atau diproduksi?
8. Bagaimana produk tersebut akan dibayar dan oleh siapa?
9. Bagaimana barang atau jasa tersebut akan disampaikan kepada pelanggan?
10. Bagaimana layanan purna jual, perbaikan, garansi atau penggantian produk tersebut?
Dan Anda belum selesai. Masih ada sejumlah pertanyaan tambahan yang perlu Anda ajukan sebelum
Anda membuat keputusan akhir tentang penawaran barang atau jasa baru.
1.
2.
3.
4.
5.
Apakah benar-benar ada kebutuhan atas barang atau jasa dalam pasar sekarang ini?
Apakah barang atau jasa baru Anda lebih baik dari produk lain yang tersedia pada saat ini?
Apa cara yang membuat produk Anda lebih unggul dari produk pesaing-pesaing Anda?
Apakah produk Anda lebih rendah harganya atau lebih bagus kualitasnya dari hal-hal lain yang
tersedia?
Apakah menurut Anda, Anda dapat menjadi pemasok nomor satu dalam pasar untuk barang
atau jasa ini?
Agar sebuah barang atau jasa sukses di pasar, produk ini harus menjadi produk yang tepat, dijual
pada saat yang tepat, kepada pelanggan yang tepat, di pasar yang tepat pula. Produk ini harus
diproduksi dan dijual oleh perusahaan yang tepat, dan orang yang tepat. Yang harus Anda putuskan
adalah: Apakah produk ini tepat untuk Anda?
44