Disusun oleh :
CAHYA YUSTISIA
NIM: 15615204
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN
PADA ANAK 36 BULAN DENGAN ISPA RINGAN DI RUANG UGD
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG TULUNGAGUNG
TAHUN 2016
MAHASISWA
CAHYA YUSTISIA
NIM: 15615204
PEMBIMBING INSTITUSI
PEMBIMBING KLINIK
(..)
(..)
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahhirobbilalamin, segala puji bagi Allah semesta alam.
Shalawat dan salam semoga senantiasa Allah SWT limpahkan kepada nabi
Muhammad SAW sebagai rahmat dan kasih sayang bagi alam semesta dan nabi
yang telah membawa umat manusia untuk menggapai kebahagiaan hidup di dunia
dan akhirat.
Kami bersyukur kepada Allah karena dapatmenyelesaikan askeb kompre
ini pada waktunya. Judul yang kami buat
ASUHAN KEBIDANAN
UGD
RUMAH
SAKIT
MUHAMMADIYAH
BANDUNG
CAHYA YUSTISIA
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul.........................................................................................................
i
Lembar Pengesahan.................................................................................................
ii
Kata Pengantar.........................................................................................................
iii
Daftar Isi ..................................................................................................................
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
1.2
1
Tujuan
...................................................................................................................
1.3
2
Metode
Pengambilan
Data
...................................................................................................................
1.4
3
Sistematika
Penulisan
...................................................................................................................
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1
Konsep
ISPA
...................................................................................................................
2.2
5
Konsep Manajemen Kebidanan pada Anak Sakit
.......................................................................................................
12
BAB 3
3.1
TINJAUAN KASUS
Asuhan Kebidanan Anak Sakit dengan menggunakan
metode
7
Langkah
Varney
.......................................................................................................
3.2
15
Asuhan Kebidanan Pada Anak Sakit Dengan Menggunakan
Metode
SOAP
iv
.......................................................................................................
23
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1
Pengkajian
dan
Analisis
Data
...................................................................................................................
4.2
25
Identifikasi
Diagnosa/Masalah
Aktual
...................................................................................................................
4.3
25
Identifikasi
Diagnosa/Masalah
Potensial
...................................................................................................................
4.4
25
Melaksanakan
Tindakan
Segera/Kolaborasi
...................................................................................................................
4.5
26
Rencana
Asuhan
...................................................................................................................
4.6
26
MelaksanakanTindakan
Asuhan
Kebidanan
...................................................................................................................
4.7
27
Evaluasi
Asuhan
Kebidanan
...................................................................................................................
27
BAB 5
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
...................................................................................................................
5.2
28
Saran
...................................................................................................................
29
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
ISPA merupakan penyakit saluran pernapasan akut yang disebabkan
agen infeksius yang ditularkan dari manusia ke manusia (WHO, 2007). ISPA
adalah penyakit infeksi akut yang menyerang satu bagian atau lebih dari
saluran napas mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah)
termasuk jaringan adneksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah dan juga
pleura (Depkes RI, 2006). Penyakit ini dapat menimbulkan berbagai spektrum
penyakit dari penyakit tanpa gejala sampai penyakit parah dan mematikan.
tergantung pada patogen penyebabnya, faktor lingkungan, dan pejamu. Data
10 Besar Penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan Rumah Sakit di
Indonesia tahun 2009, menempatkan Infeksi saluran napas bagian atas pada
urutan pertama dengan total kasus sebanyak 488.794, sedangkan pada pasien
rawat inap menempati urutan ke tujuh dengan total kasus 36.048 serta CFR
0,45% (Depkes RI,2010).
Anak balita merupakan salah satu populasi paling beresiko terkena
bermacam gangguan kesehatan (kesakitan dan kematian). Menurut Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2009. Angka Kematian
Balita (AKB) di Indonesia sebesar 44 per 10.000 kelahiran hidup. Penyebab
utama kesakitan dan kematian balita di Indonesia yaitu Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (ISPA) yaitu sebesar 28% (Depkes RI, 2010).
Berbagai faktor yang menyebabkan ISPA adalah lingkungan dan host.
Menurut
berbagai
penelitian
sebelumnya
factor
lingkungan
yang
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
2.1.1 Definisi ISPA
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dibedakan menjadi dua,
ISPA atas dan bawah menurut Nelson (2002), Infeksi saluran pernapasan
atas adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dan bakteri termasuk
nasofaringitis atau common cold, faringitis akut, uvulitis akut, rhinitis,
nasofaringitis kronis, sinusitis. Sedangkan, infeksi saluran pernapasan akut
bawah merupakan infeksi yang telah didahului oleh infeksi saluran atas
yang disebabkan oleh infeksi bakteri sekunder, yang termasuk dalam
penggolongan ini adalah bronkhitis akut, bronkhitis kronis, bronkiolitis
dan pneumonia aspirasi.
1. Infeksi
5
2.2.3
2.2.5
2.2.6
Penatalaksanaan ISPA
Menurut Depkes RI (2007), Pedoman penatalaksanaan kasus ISPA
akan memberikan petunjuk standar pengobatan penyakit ISPA yang akan
berdampak mengurangi penggunaan antibiotik untuk kasus-kasus batuk
pilek biasa, serta mengurangi penggunaan obat batuk yang kurang
bermanfaat. Strategi penatalaksanaan kasus mencakup pula petunjuk
tentang pemberian makanan dan minuman sebagai bagian dari tindakan
penunjang yang
penting
ISPA.
Pencegahan ISPA
Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga keadaan gizi agar
tetap baik, imunisasi dasar lengkap, menjaga kebersihan, mencegah anak
untuk berhubungan dengan anak penderita ISPA, membiasakan mencuci
tangan teratur menggunakan air dan sabun terutama setelah kontak dengan
penderita ISPA, danupayakanventilasi yang cukupdalamruangan/rumah.
(Depkes RI,2007)
2.2.8
Komplikasi ISPA
Menurut Whaley and Wong (2005), Penyakit ISPA apabila tidak
mendapatkan pengobatan dan perawatan yang baik dapat menimbulkan
penyakit seperti :
1. Tracheitis
2. Bronchitis
3. Bhronco pneumonia
4. kematian
Konsultasikan ke dokter jika:
a. Bayi <3 bulan
b. Demam > 72 jam
c. Batuk > 1 minggu atau batuk hebat dengan muntah-muntah
d. Rewel dan letargi (kesadaran menurun)
e. Sesak napas atau tampak kebiruan sekitar bibir dan mulut
f. Jarang buang air kecil atau tidak mau minum
11
dirumuskan
dalam data
fokus. Data
objektif
terdiri
dari
pemeriksaan fisik yang sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tandatanda vital, pemeriksaan khusus (inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi)
dan
pemeriksaan
penunjang
(laboratorium,
catatan
baru
dan
sebelumnya).
b.
c.
d.
12
f.
g.
benar-benar
tetap
terpenuhi
sesuai
dengan
kebutuhan
tersebut
dianggap
efektif
pelaksanaannya
13
jika
memang
benar
dalam
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 Asuhan Kebidanan Anak Sakit dengan menggunakan metode 7 Langkah
Varney
No RM
: 06.63.67
Tanggal pengkajian
: 22 Juni 2016
Pukul
: 14.00 WIB
I. Pengkajian Data
A. Data Subyektif
1. Biodata
Identitas / Biodata
Nama bayi
: An. M
Umur
: 3 tahun
Jenis kelamin
: Laki laki
Tanggal/Jam Lahir
: -
Nama Ibu
: Ny E
Nama Ayah
: Tn S
Umur
: 31 tahun
Umur
: 34 tahun
Suku/Bangsa
: Jawa/Indonesia
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
2. Alasan datang
Ibu mengatakan anaknya batuk, pilek, sesak nafas dan badan anaknya
terasa panas kemarin
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Penyakit Terdahulu
Ibu mengatakan ananknya tidak pernah dirawat di rumah sakit
karena penyakit apapun.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu mengatakan anaknya batuk, pilek, sesak nafas dan badan
anaknya terasa panas kemarin
14
Umur
Usia
Tempat
Jenis
Kehamilan
persalinan
Persalinan
38
RS
Spontan
tahun
hari
Ke3
mg 5
Penolong
Penyulit
JK
BB
Nifas
2800
Tidak ada
gram
komplikasi
kehamilan
Dokter
Tidak ada
dadada.
Usia 9 bulan sudah mulai belajar berdiri dengan kedua kaki
Usia 10 bulan dapat berjalan dengan dituntun
Usia 12 bulan sudah bisa berjalan sendiri tanpa dibantu
Usia 18 bulan bisa menirukan pekerjaan rumah tangga dan
b. Keadaan Lingkungan
Keadaan lingkungan di sekitar tempat tinggalnya bersih, seperti
memiliki tempat pembuangan sampah dan pembuangan air limbah
rumah tangga.
c. Kebiasaan Keluarga
Kebutuhan keluarga dalam kebutuhan nutrisi dan personal hygiene
cukup baik serta air yang digunakan bersih.
d. Pandangan keluarga terhadap penyakit anak
Ibu dan keluarga tidak mengerti mengapa anaknya mengalami
batuk pilek dan badan panas.
15
6. Riwayat Imunisasi
Imunisasi yang telah didapat:
HB0 :
DPT :
DPTHB2:
BCG:
Polio:
DPTHB3:
Polio 2:Polio3:
Campak:
7. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Pola Nutrisi
1) Sebelum Sakit
Jenis Makanan : Nasi lembek, sayur, lauk, dan susu
Porsi
: 1 piring sedang untuk anak
Frekuensi
: 3 x sehari
Pantangan
: Tidak ada
Masalah
: Tidak ada
2) Sekarang
Jenis Makanan : Nasi lembek, sayur, lauk, dan susu
Porsi
: setengah piring kecil
Frekuensi
: 3 x sehari
Pantangan
: Tidak ada
Masalah
: Nafsu makan menurun
b. Pola Aktifitas
1) Sebelum sakit : Anak bermain aktif
2) Sekarang
: Anak kurang aktif dan sering tertidur
c. Pola Istirahat
1) Sebelum sakit : Tidur malam 9 jam, Tidur siang 2 jam
2) Sekarang
: Tidur malam 8 jam, Tidur siang 3 jam
d. Pola Eliminasi
Sebelum sakit
BAK
Frekuensi : 6x/hr
Warna
: Kuning Jernih
Bau
: Pesing
Masalah : Tidak ada
Sekarang
BAK
Frekuensi : 6x/hr
Warna
: Kuning Jernih
Bau
: Pesing
Masalah : Tidak ada
BAB
Frekuensi : 1x/hr
Warna
: Kuning Kecoklatan
Konsistensi : Lembek
Masalah
: Tidak ada
BAB
Frekuensi : 1x/hr
Warna
: Kuning Kecoklatan
Konsistensi : Lembek
Masalah
: Tidak ada
e. Personal Hygiene
Sebelum Sakit
Frekuensi mandi
Frekuensi ganti pakaian
Frekuensi keramas
Sekarang
: 2x sehari
: sesuai kebutuhan
: 1x sehari
16
Frekuensi mandi
Frekuensi ganti pakaian
Frekuensi keramas
B. Data Objektif
1. Pemerikasan Umum
1) Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran
: Composmentis
BB
: 13 kg
b. Tanda-Tanda Vital
Nadi
: 98 x/menit
Suhu
: 39,2C
Pernapasan
: 52x/menit
2. Pemeriksaan Khusus
a.
Pemeriksaan Fisik
Kepala
: bersih, rambut keriting, tidak rontok, tidak odem
Wajah
: bentuk simetris, tidak ada benjolan abnormal
Mata
: bentuk simetris dan konjungtiva tidak pucat
Telinga
: bentuk simetris, bersih, tidak ada sekret
Hidung
: bentuk simetris, tidak bersih, ada sekret
Mulut
: bentuk simetris, lidah bersih, tidak ada gangguan
menelan dan bicara, tidak ada stomatitis
Dada
: bentuk simetris, ada wheezing, ada tarikan
dada ke dalam, sesak.
Abdomen : bentuk simetris, turgor kulit baik, tidak ada nyeri
Tekan, tidak ada bising usus.
Punggung : bentuk normal, tidak ada benjolan abnormal
Ekstremitas: simetris, tidak ada odema, jari lengkap, kuku tidak
pucat, tidak ada kelainan, otot kuat untuk
digerakkan
Genetalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
Anus
: Berlubang
3. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
II.
INTERPRETASI DATA
Tanggal/Jam: 22 Juni 2016/14.15 WIB
A. Diagnosa Kebidanan
Anak 36 bulan dengan ISPA ringan
Data Dasar
17
DS: Ibu mengatakan anaknya batuk, pilek, sesak nafas dan badan
anaknya terasa panas sejak 2 hari yang lalu
DO :
1. Keadaan Umum : lemah
Kesadaran
: Composmentis
Berat badan
: 13 kg
2. Tanda-Tanda Vital
Nadi
: 98 x/menit
Suhu
: 39,2C
Pernapasan
: 52x/menit
Pemeriksaan fisik:
Hidung
Mulut
Dada
B. Masalah
Batuk, pilek, sesak nafas dan demam
C. Kebutuhan
Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan terapi obat antibiotik dan
pereda batuk, pilek, sesak nafas dan demam.
III.
IV.
V.
INTERVENSI
Tanggal/Jam : 22 Juni 2016/14.25 WIB
Diagnosa : Anak 36 bulan dengan ISPA ringan
Tujuan
: Setalah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan tidak
terjadi infeksi saluran pernafasan atas.
Kriteria Hasil : Anak bisa sembuh dan tidak mengalami keluhan lagi,
tidak terjadi ISPA berat, K/U baik, dan TTV kembali dalam
batas normal N : 80-90x/mnt, : 36,50C-37,50C : , R: 2050x/mnt
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan pada keluarga pasien dan pasien
18
Tujuan
VI.
c.
Bronchitin syrup 3x 1
EVALUASI
Tanggal/Jam: 22 Juni 2016/15. 00 WIB
S: An M masih mengalami panas, batuk pilek, sesak nafas berkurang
karena sudah diberikan ventolin dengan menggunakan Nebulizer.
O: Ku :Sedang
Kesadaran Composmentis
Vital Sign: N:108x/mnt
S: 39,20C
R: 30x/mnt
Pemeriksaan fisik:
Hidung
Mulut
SOAP
Data Subyektif :
Ibu mengatakan anaknya batuk, pilek, sesak nafas dan badan anaknya
terasa panas kemarin
Data Obyektif :
DO :
1. Keadaan Umum : lemah
Kesadaran
: Composmentis
Berat badan
: 13 kg
2. Tanda-Tanda Vital
20
Nadi
: 108x/menit
Suhu
: 39,2C
Pernapasan
: 52x/menit
Pemeriksaan fisik:
Hidung
Mulut
Dada
Assesment :
Anak 36 bulan dengan ISPA ringan
Planning :
Tanggal/Jam : 22 Juni 2016/14.35 WIB
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada keluarga pasien, suhu 39,2C,
nadi 98 x/menit, respirasi 52x/menit.
2. Memberikan KIE tentang:
c. Nutrisi
1) Makanan yang bergizi tinggi
2) Menghindarkan anak dari makanan yang tidak terjamin
kesehatannya juga minuman es
3) Beri air putih yang banyak untuk mengencerkan dahak
d. Menganjurkan anak untuk di kompres dengan air bersih,dan gunakan
air hangat. Ibu bersedia.
3. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi obat :
f. Nebule Ventolin 1 amp (2,5 mg)
g. Cefadroxil 250 mg syrup 3x2
h.
Bronchitin syrup 3x 1
21
BAB 4
PEMBAHASAN
para-influenza, virus influenza, dan virus campak) dan adenovirus. Virus parainfluenza merupakan penyebab terbesar dari sindroma batuk rejan, bronkiolitis
dan penyakit demam saluran nafas bagian atas. Pada bayi dan anak-anak, virus
influenza merupakan penyebab terjadinya lebih banyak penyakit saluran nafas
bagian atas dari pada saluran nafas bagian bawah (Siregar dan Maulany, dalam
Arifin, 2009).
Keadaan seperti ini mempengaruhi keadaan anak, data-data menunjang
pada kasus An.M dapat ditegakkan diagnosa/masalah potensial sebagai berikut
ISPA sedang sampai ISPA Berat. Dengan demikian ada kesamaan antara
konsep dasar dan studi kasus pada An. M.
4.4 Melaksanakan Tindakan Segera/Kolaborasi
Pada kasus An. M tindakan segera yaitu melakukan tindakan penggunaan
obat Antibiotik. Dalam hal ini penulis tidak menemukan kesenjangan karena
sudah sesuai dengan konsep dasar yang mana Pada penderita umur 2 bulan
sampai <5 tahun yang terdiagnosa pneumonia dapat dilakukan perawatan
rumah, pemberian antibiotik selama 5 hari, pengontrolan dalam 2 hari atau
lebih cepat bila penderita memburuk, serta pengobatan demam dan yang ada
(R.Hartono-Dwi Rahmawati H, 2012). Dan dalam hal ini terapi yang
diberikan sesuai dengan petunjuk dokter.
4.5 Rencana Asuhan
Perencanaan adalah suatu proses rencana tindakan berdasarkan identifikasi
masalah saat sekarang serta antisipasi masalah yang akan terjadi. Pada tahap
perencanaan penulis membuat asuhan kebidanan pada An. M mulai dari tujuan
yang hendak di capai serta keberhasilan dan intervensi.
Berdasarkan konsep dasar bahwa rencana tindakan pada ISPA Pada
penderita umur 2 bulan sampai <5 tahun yang terdiagnosa pneumonia dapat
dilakukan
perawatan
rumah,
pemberian
antibiotik
selama
hari,
pengontrolan dalam 2 hari atau lebih cepat bila penderita memburuk, serta
pengobatan demam dan yang ada.
Penderita di rumah untuk penderita Pneumonia umur 2 bulan sampai
kurang dari 5 tahun, meliputi :
a. Pemberian makanan yang cukup selama sakit dan menambah jumlahnya
setelah sembuh.
b. Pemberian cairan dengan minum lebih banyak
23
c. Pemberian obat pereda batuk dengan ramuan, yang aman dan sederhana
( R.Hartono-Dwi Rahmawati H, 2012).
Hal ini menunjukkan tidak ada kesenjangan antara rencana tindakan yang
dilakukan pada anak dengan ISPA baik diteori maupun dikasus An. M.
4.6 Melaksanakan Tindakan Asuhan Kebidanan
Dalam tahap ini penulis telah melakukan asuhan kebidanan berdasarkan
perencanaan yang telah di susun sesuai dengan kebutuhan klien dengan
mengobservasi pasien dan memberikan terapi sesuai dengan advis dokter.
4.7 Evaluasi Asuhan Kebidanan
Proses evaluasi merupakan langkah akhir dari asuhan kebidanan. Pada tahap
ini penulis tidak mendapatkan permasalahan atau kesenjangan.
24
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Penulis mampu melakukan pengkajian secara menyeluruh pada An. M
umur 36 bulan dengan Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) ringan
di RSM Bandung Tulungagung ini dilihat dari yang sudah dipaparkan
penulis yaitu pada pengumpulan data/informasi mengenai identitas,
riwayat kesehatan, tumbuh kembang, psikososial dan spiritual.
Pengumpulan data dilakukan melalui anamnesis secara langsung
melalui wawancara dengan ibu atau keluarga pasien.
2. Penulis mampu menginterpretasikan data dengan merumuskan
diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan pada secara menyeluruh
pada . M umur 36 bulan dengan Infeksi Saluran Pernafasan Atas
(ISPA) ringan di RSM Bandung Tulungagung ini dilihat dari yang
sudah dipaparkan penulis berdasarkan data subyektif dan objektif yang
mengacu pada teori dan studi kasus.
3. Penulis mampu mengidentifikasi diagnosa potensial pada . M umur
36bulan dengan Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) sedang di
RSM Bandung Tulungagung dari yang sudah ditegakkan dan
menunjukkan adanya persamaan antara teori dan studi kasus.
4. Penulis mampu mengidentifikasi terhadap tindakan segera pada An. M
umur 36 bulan dengan Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) ringan
di RSM Bandung Tulungagung yaitu adanya kolaborasi dengan dokter
dengan pemberian terapi obat.
5. Penulis mampu melakukan perencanaan asuhan menyeluruh dengan
tepat dan rasional berdasarkan keputusan yang dibuat pada . M umur
36 bulan dengan Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) ringan di
RSM Bandung Tulungagung hal ini dibuat berdasarkan kebutuhan
pasien dengan pemberian antiiotik sesuai petunjuk dokter.
6. Penulis mampu melakukan pelaksanaan asuhan kebidan pada . M umur
36 bulan dengan Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) ringan di
RSM Bandung Tulungagung sesuai perencanaan secara efektif, dan
25
praktik
penanganan masalah
patologi
pada
anak
26
DAFTAR PUSTAKA
Arifin. 2009. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Diakses tanggal 12 Juni
2016. http://httpyasirlblogspotcom.blogspot.com/2009/04/infeksi-saluranpernafasan-akut-ispa.html
Depkes RI, 2005.Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas. Jakarta:Depkes
RI
Depkes RI. 2006. Modul dan Materi Promosi Kesehatan untuk Politeknik/D3.
Pusat Promosi Kesehatan.
Depkes RI. 2010. Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat
2015. Jakarta. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Depkes RI.
Depkes RI.2007. Pedoman Program Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran
Pernafasan Akut Untuk Penanggulangan Premonia Pada Balita.
Jakarta:Depkes RI
Layuk. Ribka Rerung, dkk. 2012. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
ISPA
Balita
di
Lembang
Batu
Sura.
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/4279/RIBKA
%20RERUNG%20LAYUK%20%28K11109326%29.pdf?sequence=1
unduh pada tanggal 24 N0vember 2013
Mukono, J.2008.Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya:Airlangga
University Press
Nelson .2002.Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta:EGC
Widayono. 2008. Penyakit Tropis, Epidemiologi, Penuluran, Pencegahan dan
Pemberantasannya. Jakarta. Erlangga
27