A. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu untuk:
- Menjelaskan pengertian desa dan kota
- Mendeskripsikan ciri-ciri desa dan kota
- Menjelaskan potensi desa
- Menganalisis kaitan antara potensi desa dengan
perkembangan desa dan kota
- Membandingkan ciri-ciri struktur desa dan kota
- Menganalisis model-model teori struktur spasial kota
- Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi
terjadinya interaksi spasial desa –kota
- Menghitung kekuatan interaksi antara dua wilayah
B. Materi Pembelajaran
- Pengertian Desa dan Kota
- Ciri-ciri Desa dan Kota
- Potensi Desa
- Struktur Ruang Desa dan Kota
- Interaksi Desa dan Kota
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, penugasan
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan: 15 menit
• Memberi salam dan mengabsen.
• Apersepsi materi: guru menanyakan aspek fisik dan aspek sosial dalam
geografi dan mengaitkannya dengan potensi desa.
2. Kegiatan Inti: 100 menit
• Secara berkelompok, menentukan wilayah tempat tinggal berdasarkan peta
penggunaan lahan wilayah tempat tinggalmu apakah termasuk wilayah kota atau
desa. Analisis dibuat dalam bentuk karangan analitis.
• Setiap kelompok mempresentasikan hasil karangan analitis kelompok masing-
masing. Kelompok lain diminta menanggapi.
• Setiap kelompok membuat kesimpulan masing-masing.
3. Kegiatan Penutup: 20 menit
• Guru memberikan penegasan terhadap hasil diskusi kelompok.
• Melakukan refleksi materi yang telah dibahas dan menarik kesimpulan.
Pertemuan Ketiga
1. Kegiatan Pendahuluan: 25 menit
• Memberi salam dan mengabsen.
• Apersepsi materi: guru menjelaskan secara garis besar mengenai struktur ruang
desa dan kota dengan menggunakan gambar atau chart.
2. Kegiatan Inti: 100 menit
• Secara berkelompok, mengidentifikasi struktur ruang kota tempat tinggal dan
menganalisis model-model teori struktur spasial kota yang sesuai dengan struktur
kota tersebut.
• Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok masing-masing.
Kelompok lain diminta menanggapi.
• Setiap kelompok membuat kesimpulan masing-masing.
3. Kegiatan Penutup: 20 menit
• Guru memberikan penegasan terhadap hasil diskusi kelompok.
• Melakukan refleksi materi yang telah dibahas dan menarik kesimpulan.
• Penugasan kelompok, mendiskusikan. Buatlah laporan hasil diskusi kelompokmu,
kemudian presentasikan pada pertemuan berikutnya.
3
Pertemuan Keempat
1. Kegiatan Pendahuluan: 25 menit
• Memberi salam dan mengabsen.
• Apersepsi materi: tanya jawab tentang interaksi antara desa dan kota.
2. Kegiatan Inti: 100 menit
• Setiap kelompok diberi waktu 10 menit untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompok masing-masing. Kelompok lain diminta menanggapi.
• Setiap kelompok membuat kesimpulan masing-masing.
3. Kegiatan Penutup: 10 menit
• Guru memberikan penegasan terhadap hasil diskusi kelompok.
• Melakukan refleksi materi yang telah dibahas dan menarik kesimpulan.
Pertemuan Kelima
1. Kegiatan Pendahuluan: 15 menit
• Memberi salam dan mengabsen.
• Apersepsi materi: guru mengungkapkan faktor-faktor yang memengaruhi
kekuatan interaksi antar wilayah.
2. Kegiatan Inti: 110 menit
• Guru menjelaskan cara menghitung kekuatan interaksi antara dua wilayah.
• Secara individu, siswa mengerjakan soal latihan menghitung kekuatan interaksi
antara dua wilayah.
• Setiap kelompok membuat kesimpulan masing-masing.
3. Kegiatan Penutup: 10 menit
• Guru memberikan penegasan terhadap hasil diskusi kelompok.
• Melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
• Menarik kesimpulan materi.
• Penugasan individu, mengerjakan soal evaluasi. Tugas ini dikumpulkan pada
pertemuan berikutnya.
F. Penilaian
Teknik : Portofolio
Tagihan : Karangan Analitis
4
Kriteria Penilaian:
Nilai kualitatif Nilai kuantitatif
Memuaskan 4 > 80
Baik 3 68 - 710
Cukup 2 56 - 67
Kurang 1 < 55
Teknik : Unjuk Kerja
Tagihan : Presentasi
*Berilah penilaian sesuai dengan keterangan nilai di bawah rubrik penilaian karangan!
Teknik : Unjuk kerja
Bentuk tagihan : Diskusi
5
* Berilah penilaian sesuai dengan keterangan nilai di bawah rubrik penilaian karangan!
Penilaian Evaluasi
Kunci Jawaban
I. Pilihan Ganda
1. a
2. e
3. b
4. d
5.
6. d
7. c
8. b
9. a
10. e
II. Essai
1. Setiap wilayah di permukaan bumi memiliki karakteristik yang
berbeda antara satu dengan lainnya, baik dilihat dari aspek fisik, manusia, maupun
budaya. Karena itulah potensi masing-masing wilayah adalah beragam.
2. Terdapatnya perbedaan pola atau bentuk perkampungan di
Indonesia dengan beberapa negara maju disebabkan oleh luas kepemilikan lahan
petani. Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Eropa
Barat umumnya memiliki pola permukiman terpencar di daerah perkampungan.
Umumnya permukiman dengan bentuk seperti ini dihuni oleh petani yang memiliki
luas lahan yang besarnya mencapai puluhan hektar dan saling berjauhan satu sama
lain. Walaupun tinggal berjauhan atau menyendiri, pertanian yang mereka garap
dilengkapi dengan gudang, peralatan pertanian modern, penggilingan, lumbung padi,
dan kandang ternak. Jika memerlukan tenaga kerja, mereka dapat memperolehnya dari
perkampungan lain yang berpola terpusat. Bila dibandingkan dengan pola
perkampungan di Indonesia, rata-rata luas kepemilikan lahan pertanian di Jawa yang
6
= 3.000.000 = 1418
2.116
Jika kekuatan interaksi antara Kota A dengan B dibandingkan dengan Kota B dan C
dan Kota A dengan C adalah 1,1 : 1,2 : 1,4. Jadi, kekuatan interaksi Kota A dan C lebih besar
dibandingkan Kota A dengan B dan Kota B dan C.
Kriteria Penilaian:
Nilai kualitatif Nilai kuantitatif
Memuaskan 4 > 80
Baik 3 68 - 710
Cukup 2 56 - 67
Kurang 1 < 55
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu untuk:
- Menjelaskan konsep wilayah dan pewilayahan
- Mengidentifikasi karakteristik wilayah formal dan
fungsional
- Membandingkan perbedaan generalisasi dan klasifikasi
wilayah
- Mendeskripsikan pengertian pusat pertumbuhan
- Menyebutkan hal-hal yang memengaruhi perkembangan
suatu wilayah
- Mengidentifikasi perbedaan spread effect dan backwash
effect
- Mengidentifikasi batas-batas wilayah pusat pertumbuhan
- Mendeskripsikan fase-fase pertumbuhan wilayah
- Menganalisis perbedaan teori tempat yang sentral dan teori
kutub pertumbuhan
- Mendeskripsikan penerapan konsep pewilayahan di
Indonesia
- Menyebutkan pusat-pusat pertumbuhan di Indonesia
- Menemutunjukkan pada peta tentang wilayah pusat
pertumbuhan di Indonesia
- Menganalisis pengaruh pusat pertumbuhan terhadap
perkembangan ekonomi dan perubahan sosial - budaya masyarakat
10
B. Materi Pembelajaran
- Wilayah Formal dan Fungsional
- Pusat dan Batas Wilayah Pusat Pertumbuhan
- Teori Tempat yang Sentral
- Teori Kutub Pertumbuhan
- Penerapan Konsep Pewilayahan di Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, tanya jawab, inquiry, life skills, dan penugasan
Pertemuan Ketujuh
1. Kegiatan Pendahuluan: 15 menit
• Memberi salam dan mengabsen.
• Apersepsi materi: guru menanyakan kembali materi pada pertemuan
sebelumnya.
2. Kegiatan Inti: 100 menit
• Tanya-jawab tentang pengertian pusat pertumbuhan.
• Secara berkelompok, mendiskusikan batas-batas wilayah pusat pertumbuhan
dan mendeskripsikan fase-fase pertumbuhan wilayah
• Setiap kelompok mengemukakan hasil diskusi masing-masing.
• Kelompok lain memberikan tanggapan.
• Setiap kelompok membuat kesimpulan diskusi.
3. Kegiatan Penutup: 20 menit
• Guru memberikan penegasan terhadap hasil diskusi.
• Menarik kesimpulan materi.
• Penugasan kelompok, membuat makalah mengenai wilayah-wilayah pusat
pertumbuhan di Indonesia dan menganalisis pengaruh pusat pertumbuhan terhadap
perkembangan ekonomi dan perubahan sosial-budaya masyarakat. Kemudian
kelompok membuat alat peraga berupa peta untuk mengidentifikasi pusat-pusat
pertumbuhan di Indonesia. Tugas ini dipresentasikan dua pertemuan berikutnya.
Pertemuan Kedelapan
11
Pertemuan Kesembilan
1. Kegiatan Pendahuluan: 20 menit
• Memberi salam dan mengabsen.
• Apersepsi materi: guru menjelaskan secara garis besar tentang penerapan
konsep pewilayahan di Indonesia.
2. Kegiatan Inti: 100 menit
• Setiap kelompok diberi waktu 25 menit untuk mempresentasikan makalah
masing-masing dengan menggunakan alat peraga berupa peta.
• Kelompok lain memberikan tanggapan.
• Mendiskusikan penerapan konsep pewilayahan di Indonesia dan menganalisis
pengaruh pusat pertumbuhan terhadap perkembangan ekonomi dan perubahan
sosial-budaya masyarakat.
• Setiap kelompok membuat kesimpulan diskusi.
3. Kegiatan Penutup: 15 menit
• Guru memberikan penegasan terhadap hasil diskusi.
• Menarik kesimpulan materi.
Pertemuan Kesepuluh
1. Kegiatan Pendahuluan: 15 menit
• Memberi salam dan mengabsen.
• Apersepsi materi: guru menanyakan kembali mengenai materi yang telah
didiskusikan pada pertemuan kesembilan.
2. Kegiatan Inti: 100 menit
• Melanjutkan diskusi kelompok mengenai penerapan konsep pewilayahan di
Indonesia dan menganalisis pengaruh pusat pertumbuhan terhadap perkembangan
ekonomi dan perubahan sosial - budaya masyarakat.
• Setiap kelompok diberi waktu 25 menit untuk mempresentasikan makalah
masing-masing dengan menggunakan alat peraga berupa peta.
• Kelompok lain memberikan tanggapan.
• Setiap kelompok membuat kesimpulan diskusi.
12
Pertemuan Kesebelas
1. Kegiatan Pendahuluan: 35 menit
• Memberi salam dan mengabsen.
• Apersepsi materi: tanya jawab mengenai faktor-faktor yang memengaruhi
perbedaan perkembangan antara wilayah Indonesia Bagian Barat dan Indonesia
Bagian Timur.
2. Kegiatan Inti: 70 menit
• Penugasan secara individu, mengerjakan soal evaluasi
• Membahas soal evaluasi.
3. Kegiatan Penutup: 20 menit
• Mereview materi yang telah dibahas.
• Siswa bertanya mengenai materi yang kurang dimengerti.
F. Penilaian
Teknik : Unjuk kerja
Bentuk tagihan : Diskusi
Kriteria Penilaian:
Nilai kualitatif Nilai kuantitatif
Memuaskan 4 > 80
Baik 3 68 - 710
Cukup 2 56 - 67
Kurang 1 < 55
Teknik : Tugas Kelompok
Tagihan : Makalah
Tema : Penerapan konsep pewilayahan di Indonesia dan pengaruh pusat
pertumbuhan terhadap perkembangan ekonomi dan perubahan sosial-
budaya masyarakat
* Berilah penilaian sesuai dengan keterangan nilai di bawah rubrik penilaian diskusi!
Teknik : Unjuk Kerja
Tagihan : Presentasi
Rubrik Penilaian Presentasi*)
Aspek yang dinilai Nilai Nilai Deskripsi
kualitatif kuantitatif (Alasan)
Kemampuan mengidentifikasi masalah
Kemampuan merumuskan masalah
Kemampuan menganalisis masalah
Kemampuan memecahkan masalah
Kemampuan mengemukakan pendapat
dan menghargai pendapat orang lain
14
* Berilah penilaian sesuai dengan keterangan nilai di bawah rubrik penilaian diskusi!
* Berilah penilaian sesuai dengan keterangan nilai di bawah rubrik penilaian diskusi!
Penilaian Evaluasi
Kunci Jawaban
I. Pilihan Ganda
1. c
2. d
3. b
4. d
5.
6. d
7. b
8.
9. c
10. b
II. Essai
1. Wilayah formal adalah wilayah geografis yang memiliki
keseragaman atau kesamaan kriteria tertentu. Wilayah formal dibedakan berdasarkan
kriteria seperti kriteria fisik alamiah (topografi, iklim, dan vegetasi) dan kriteria sosial
(ekonomi, industri, dan politik). Sementara wilayah nodal (wilayah fungsional) adalah
suatu wilayah yang dalam banyak hal diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang saling
berhubungan dengan garis melingkar. Wilayah fungsional lebih bersifat dinamis
dibandingkan wilayah formal.
15
Kriteria Penilaian:
Nilai kualitatif Nilai kuantitatif
Memuaskan 4 > 80
Baik 3 68 - 710
Cukup 2 56 - 67
Kurang 1 < 55
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu untuk:
- Mengkaji ciri atau indikator negara maju dan negara
berkembang dari berbagai referensi
- Memberikan contoh negara maju dan negara berkembang
- Menganalisis model-model pengembangan wilayah di
negara maju dan negara berkembang
- Menganalisis pola pembangunan atau pengembangan
wilayah Indonesia
B. Materi Pembelajaran
- Indikator Negara Maju dan Negara Berkembang
- Contoh-contoh Negara Maju dan Negara Berkembang
- Model Pengembangan Wilayah di Negara Maju dan Negara Berkembang
- Pola Pembangunan atau Pengembangan Wilayah Indonesia
C. Metode Pembelajaran
Ceramah, inquiry, diskusi, tanya jawab, dan penugasan
F. Penilaian
21
Kriteria Penilaian:
Nilai kualitatif Nilai kuantitatif
Memuaskan 4 > 80
Baik 3 68 - 710
Cukup 2 56 - 67
Kurang 1 < 55
Teknik : Unjuk Kerja
Tagihan : Presentasi
Rubrik Penilaian Presentasi*)
Aspek yang dinilai Nilai Nilai Deskripsi
kualitatif kuantitatif (Alasan)
Kemampuan mengidentifikasi masalah
Kemampuan merumuskan masalah
Kemampuan menganalisis masalah
Kemampuan memecahkan masalah
Kemampuan mengemukakan pendapat
dan menghargai pendapat orang lain
Kemampuan penggunaan bahasa yang
baik dalam presentasi
Partisipasi dalam presentasi
Kerja sama dalam kelompok
Nilai rata-rata
Komentar
* Berilah penilaian sesuai dengan keterangan nilai di bawah rubrik penilaian makalah!
* Berilah penilaian sesuai dengan keterangan nilai di bawah rubrik penilaian makalah!
Teknik : Portofolio
Bentuk tagihan : Karangan Analitis
* Berilah penilaian sesuai dengan keterangan nilai di bawah rubrik penilaian makalah!
Penilaian Evaluasi
23
Kunci Jawaban
I. Pilihan Ganda
1. d
2. b
3. c
4. a
5. a
6. a
7. a
8. a
9. a
10. a
II. Essai
1. Indikator suatu negara dapat digolongkan sebagai negara maju atau negara
berkembang, diantaranya adalah tingkat pendapatan per kapita, tingkat kesehatan,
pendidikan, angka harapan hidup, tingkat pertumbuhan penduduk, penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan upaya pengolahan sumber daya alam.
2. Selain dilihat dari tingkat pendapatan per kapita juga harus diperhatikan bagaimana
kualitas sumber daya manusia dan cara pengolahan sumber daya alam negara yang
bersangkutan.
3. Berkembangnya Inggris dan Jerman menjadi negara maju tidak lepas dari tingginya
kebudayaan yang dimiliki serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologinya.
Kekuasaan Inggris terhadap negara-negara bekas jajahannya mendorong pertumbuhan
ekonomi Inggris hingga saat ini. Sementara kekayaan sumber daya alam Jerman,
terutama barang tambang, mendukungnya pada kemajuannya saat ini.
4. Kekuatan pemerintahan yang mampu mengontrol pembangunan negara Cina
mendorong kemajuan yang signifikan terhadap perkembangan perekonomian Cina.
5. Pertanian masih merupakan tulang punggung perekonomian Brasil. Kayu, gula, kakao,
karet, kapas, kopi, dan tembakau merupakan hasil utama pertanian dan menjadi
komoditas ekspor Brasil.
III. Soal Terapan
1. Berdasarkan letak geografisnya, daerah-daerah kota besar tersebut merupakan daerah p
ir pantai. Daerah p ir pantai merupakan posisi yang strategis yang menyebabkan suatu
tempat menjadi daerah persinggahan dan akhirnya berkembang menjadi pusat
perdagangan, industri dan jasa.
2. Kurangnya perhatian dari pemerintah terhadap Indonesia Bagian Timur, yang terpusat
hanya terhadap wilayah Indonesia Bagian Barat.
3. Aspek sosial geografi, yaitu kondisi sosial budaya masyarakat Kalimantan masih
tradisional sehingga menghambat perkembangan daerah tersebut.
Kriteria Penilaian:
Nilai kualitatif Nilai kuantitatif
Memuaskan 4 > 80
Baik 3 68 - 710
Cukup 2 56 - 67
Kurang 1 < 55
Penilaian Evaluasi
II. Essai
1. Perbedaan antara desa dan kota dalam hal kependudukan antara lain terletak pada
hubungan sosial masyarakat dimana jika di daerah desa bersifat kekeluargaan
sedangkan di kota bersifat individualis. Struktur lapisan sosial di desa bersifat tertutup
sedangkan di kota bersifat terbuka. Biasanya di desa, tradisi masih dipegang teguh
sedangkan di kota masyarakatnya tidak lagi memegang teguh tradisi.
2. Adanya perbedaan potensi di masing-masing desa menyebabkan adanya perbedaan
tingkat perkembangan antara desa-desa tersebut. Berdasarkan tingkat
perkembangannya, desa dapat dibedakan atas desa terbelakang, desa sedang
berkembang, dan desa maju. Tingkat kemajuan suatu desa dipengaruhi oleh hal-hal
berikut ini.
• Potensi desa, baik potensi fisik maupun potensi non fisiknya.
• Interaksi desa dengan kota dalam berbagai bentuk, sehingga memacu
perkembangan desa.
• Lokasi desa, menyangkut jarak antara desa dengan daerah lainnya yang
lebuh maju.
3. Karena beragamnya jenis lapangan pekerjaan yang terdapat di perkotaan menarik
penduduk desa untuk bermigrasi ke kota. Selain itu, adanya ketersediaan sarana dan
prasarana sosial di kota seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, rekreasi, olahraga, dan
sebagainya juga menarik terjadinya urbanisasi.
4. Struktur ruang desa biasanya lebih sederhana. Sementara, struktur ruang kota lebih
beragam dibandingkan desa. Pada kota-kota besar, struktur tersebut lebih kompleks
karena jenis aktivitas penduduk juga lebih beragam.
5. Wilayah formal adalah wilayah geografis yang memiliki keseragaman atau kesamaan
kriteria tertentu. Wilayah formal dibedakan berdasarkan kriteria seperti kriteria fisik
alamiah (topografi, iklim, dan vegetasi) dan kriteria sosial (ekonomi, industri, dan
23
25
politik). Sementara wilayah nodal (wilayah fungsional) adalah suatu wilayah yang
dalam banyak hal diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang saling berhubungan dengan
garis melingkar. Wilayah fungsional lebih bersifat dinamis dibandingkan wilayah
formal.
6. Klasifikasi wilayah menurut jenis terutama menekankan kepada jenis (kriteria) tertentu.
Pada wilayah ini, fungsi wilayah kurang diperhatikan. Sementara klasifikasi wilayah
menurut pengkhususan merupakan daerah tunggal. Wilayah ini memiliki ciri-ciri
geografi khusus yang terutama ditentukan oleh lokasi, penduduk, budaya, bahsa, adat
istiadat, dan kaitannya dengan daerah lain.
7. Teori Tempat Sentral menurut Christaller, bahwa cara menentukan tempat yang sentral
adalah kondisi topografi daerah yang bersangkutan harus homogen agar memudahkan
penentuan lokasi pelayanan. Sementara August Losch memberikan pengembangan
terhadap teori tersebut, bahwa cara yang baik untuk memberikan pelayanan
berdasarkan aspek keruangan, yaitu menempatkan aktivitas pada hierarki permukiman
yang luasnya ada pada simpul-simpul jaringan heksagonal. Dengan demikian, lokasi
kegiatan untuk melayani kebutuhan harus ada pada tempat yang sentral.
8. Walter Christaller mengemukakan Teori Tempat Sentral yang menyatakan bahwa cara
yang baik untuk memberikan pelayanan berdasrakan aspek keruangan adalah
menempatkan aktivitas pada hierarki permukiman yang luasnya ada pada simpul-
simpul jaringan heksagonal.
Perroux mengemukakan Teori Kutub Pertumbuhan, ia menjelaskan bahwa proses
pembangunan wilayah bukan suatu proses yang terjadi secara serentak, tetapi muncul
di tempat tertentu dengan kecepatan dan intensitas yang berbeda. Tempat atau kawasan
yang menjadi pusat pertumbuhan disebut kutub pertumbuhan. Kota yang berkembang
dari pusat pertumbuhan akan menyebar dan berkembang ke wilayah sekitarnya atau ke
pusat-pusat yang lebih rendah di wilayah sekitarnya
9. Tujuan RTRW antara lain sebagai berikut.
Pemerataan pembangunan ekonomi secara nasional.
Membendung arus urbanisasi yang masuk ke Pulau Jawa.
Mencapai delapan jalur pemerataan pembangunan di seluruh tanah air.
Memudahkan koordinasi di setiap wilayah dalam rangka memantau laju
pembangunan.
10. Ciri spektral, ciri spasial, dan ciri temporal merupakan tiga ciri utama yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi suatu kenampakan atau objek yang terekam dalam
penginderaan jauh. Ciri spektral dihasilkan oleh interaksi antara benda dengan energi
elektromagnetik yang dipancarkan sensor. Ciri spasial merupakan ciri yang
berhubungan dengan ruang. Ciri temporal merupakan ciri yang berkaitan dengan umur
benda pada saat perekaman.