Anda di halaman 1dari 2

Desa Konservasi:

Sebuah Inisatif Upaya Konservasi


yang Partisipatif
Indonesia memiliki sekitar 22
juta hektar kawasan konservasi.
Sebagian besar kawasan tersebut
rusak atau terancam rusak karena
beberapa faktor: konversi lahan,
kebakaran hutan, pembalakan liar
(illegal logging), pasar ilegal untuk
spesies langka, serta tingginya laju
pertumbuhan penduduk.

AGUS WIYONO/KALIANDRA SEJATI


Menurut data dari PHKA
(Perlindungan Hutan dan
Konservasi Alam) saat ini terdapat
sekitar 2.040 desa di daerah
penyangga kawasan konservasi Upaya pendekatan pengelolaan kawasan konservasi yang kolaboratif dan
partisipatif merupakan alternatif untuk menjawab tantangan pengelolaan
yang jumlah penduduknya kawasan konservasi di atas. Hal ini berdasarkan asumsi bahwa masyarakat
mencapai sekitar 660.845 lokal memiliki kepentingan dan keterkaitan dengan sumberdaya alam
di sekitarnya sehingga penting dilibatkan dalam pengelolaan kawasan
keluarga. Sebagian besar penduduk konservasi. Di samping itu, masyarakat lokal akan mau memberikan
tersebut sangat tergantung pada komitmen jangka panjang dalam pengelolaan konservasi apabila ada
sumber daya alam di kawasan kepastian akses manfaat dan akses kepada proses pengambilan kebijakan
dalam pengelolaan kawasan konservasi. Salah satu model yang sekarang
hutan. Oleh karena itu, pelibatan dikembangkan oleh berbagai pihak yang menekankan pelibatan dan
masyarakat adalah salah satu pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan konservasi adalah model desa
konservasi.
kunci keberhasilan upaya
konservasi kawasan dengan nilai Desa konservasi adalah sebuah pendekatan model konservasi yang memberi
keanekaragaman hayati yang tinggi. peluang kepada masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan konservasi untuk
terlibat aktif dalam upaya pengelolaan kawasan konservasi. Ditambah lagi,
model ini juga memberi peluang kepada masyarakat untuk mendapat akses
yang aman untuk pemanfaatan kawasan sehingga dapat menjamin komitmen
jangka panjang mereka untuk mendukung konservasi kawasan hutan.
Model akses pemanfaatan ini bisa berbeda dari satu kawasan ke kawasan
lain tergantung pada kesepakatan dengan pihak yang berwenang dalam
pengelolaan kawasan.
AGUS WIYONO/KALIANDRA SEJATI

Dalam kurun waktu 2005-2009, PHKA, Departemen Kehutanan berencana


untuk mengembangkan 132 Model Desa Konservasi (MDK) di sekitar 77
UPT Balai BKSDA/Balai Taman Nasional. Sejalan dengan komitmen ini, ESP
telah menginisasi beberapa desa konservasi di kawasan konservasi yang
tersebar di 5 provinsi: Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara
dan Aceh.
Dalam mengembangkan model desa konservasi ini, ESP menekankan dua
prinsip:
1. Partisipatif, menggunakan pendekatan sekolah lapangan. Masyarakat
dilibatkan dalam proses perencanaan, implementasi dan monitoring dan
evaluasi;
2. Kolaboratif, mendorong dukungan dari para pihak pemangku
kepentingan yang terkait untuk pengembangan model desa konservasi

panji anom/ybl masta


tersebut.

Rambu-rambu dalam pengembangan desa konservasi:


n Tidak mengubah fungsi kawasan;
n Tidak memberikan hak kepemilikan terhadap lahan;
n Diberikan hak pemanfaatan kawasan;
n Terintegrasi dengan program pembangunan daerah setempat;
n Adanya komitmen para pihak terkait;
n Masyarakat dilibatkan dalam pengelolaan kawasan;
n Masyarakat mendapatkan manfaat, baik langsung maupun tidak langsung.
CUT MEURAH INTAN/YAYASAN MAPAYAH

Capaian:
Capaian dari ESP menginisasi model desa konservasi di 5 provinsi yang
tersebar di beberapa kawasan konservasi tersebut di bawah:

Propinsi Kawasan Konservasi Capaian

Sumatera Utara Tahura Bukit Barisan 2008: 1 Desa Konservasi,


1 rencana aksi konservasi
Suaka Margasatwa Langkat 2008: 1 Desa Konservasi;
Timur Laut 1 rencana aksi konservasi
Taman Nasional Gunung 2008: 2 desa konservasi;
Leuser (Sektor Bahorok dan 2 rencana aksi konservasi
AGUS WIYONO/KALIANDRA SEJATI

Aceh Singkil)
Aceh Tahura Pocut Meurah Intan 2008: 2 Desa Konservasi;
1 rencana aksi forum masyarakat
Kawasan Perlindungan Mata 2008: 9 Desa Konservasi;
Air (Bagian dari Ulu Masen) 1 rencana aksi forum masyarakat
Kawasan Perlindungan Mata 2008: 5 Desa Konservasi;
Air Krueng Kaloek (Bagian 1 rencana aksi forum masyarakat
dari Cagar Alam Jantho)
Jawa Barat Taman Nasional Gunung Gede 2007: 4 desa konservasi,
Pangrango (TNGGP) 2 rencana aksi
2008: 6 desa konservasi,
6 rencana aksi

Wilayah Koridor Taman 2008:1 desa konservasi di TNGHS


Nasional Gunung Halimun
Salak National Park (TNGHS)
Cagar Alam Tangkuban Perahu 2008: 3 desa konservasi,
- Burangrang 3 rencana aksi
Untuk informasi lebih lanjut : Jawa Tengah Taman Nasional Gunung 2008: 6 desa di TNG Merapi dan
Program Jasa Lingkungan Merapi 6 rencana aksi desa
(Environmental Services Program) Taman Nasional Gunung 2008: 6 desa di TNG Merbabu dan
Merbabu 6 rencana aksi desa
Ratu Plaza Building, Lantai 17
Jawa Timur Tahura Raden Soeryo 2007: 9 desa konservasi di Tahura
Jl. Jenderal Sudirman No. 9 R. Soerjo;
Jakarta 10270 2008: 5 desa konservasi,
Tel: +62 21 720-9594 5 rencana aksi konservasi desa
Fax: +62 21 720-4546 Taman Nasional Bromo 2008: 5 desa konservasi di TNBTS,
www.esp.or.id Tengger Semeru (TNBTS) 5 rencana aksi konservasi desa

Anda mungkin juga menyukai