2010
Ibnu Rachman Tanjung (8215 06 7717)
Ringkasan Eksekutif
Dari kenyataan seperti itu tercermin bahwa peluang usaha ayam pedaging
cukup besar dan selalu ada tempat untuk penjualan daging ayam.
Ayam pedaging mempunyai potensi ekonomi yang tinggi baik sebagai ternak
potong maupun ternak bibit. Selama ini ayam pedaging dapat memenuhi kebutuhan
daging untuk lokal. Seperti rumah tangga, hotel, restoran, industri pengolahan,
perdagangan antar pulau.
Baru – baru ini pun gejolak isu kesehatan nasional dan dunia membuat
konsumsi daging di indonesia sempat merosot tajam, seperti halnya flu H5N1 yang juga
kita kenal sebagai flu burung, walaupun flu ini serangan utamanya menyerang ternak
burung, bukan saja semata – mata peternak burung yang bingung hendak berbuat apa,
tapi hampir seluruh peternak dibuat kaget dengan konsumsi daging indonesia menurun
tajam dalam beberapa bulan terakhir, hal ini pun menjadi salah satu peluang untuk
peternak yaitu mengutamakan kuantitas ternaknya dengan menjual ayam sehat
untuk dikonsumsi seluruh rakyat pada umumnya.
Page 2 of 27
BUSINESS PLAN
Deskripsi Umum
Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras unggulan
hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi,
terutama dalam memproduksi daging ayam. Sebenarnya ayam broiler ini baru
populer di Indonesia sejak tahun 1980-an dimana pemegang kekuasaan
mencanangkan penggalakan konsumsi daging ruminansia yang pada saat itu
semakin sulit keberadaannya. Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat
Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah bisa dipanen.
Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak
peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan diberbagai wilayah
Indonesia.
Page 3 of 27
BUSINESS PLAN
Total produksi pangan hewani daging ruminansia, daging ayam, telur dan
susu pada tahun 1999 sebesar 2.13.200 ton, tahun 2002 sebesar, 2.669.835 ton,
tahun 2006 sebesar 3.096.025 ton dan tahun 2011 sebesar 3.741.622 ton
3. Keunikan Produk
Page 4 of 27
BUSINESS PLAN
Pemasaran
3. Persaingan
Pesaing kita adalah peternak yang ada di wilayah JABODETABEK,
namun bukan rumah potong dan ternak besar.
Page 5 of 27
BUSINESS PLAN
Page 6 of 27
BUSINESS PLAN
Sapi Potong/ Cattle 11,008 11,137 11,298 10,504 10,533 10,569 10,875 11,515 11,869
Sapi Perah/ Dairy Cattle 354 347 358 374 364 361 369 374 408
Kerbau/ Buffalo 2,405 2,333 2,403 2,459 2,403 2,128 2,167 2,086 2,192
Kuda/ Horse 412 422 419 413 397 387 398 401 411
Kambing/ Goat 12,566 12,464 12,549 12,722 12,781 13,409 13,790 14,470 15,806
Domba/ Sheep 7,427 7,401 7,641 7,811 8,075 8,327 8,980 9,514 10,392
Babi/ Pig 5,357 5,369 5,927 6,151 5,980 6,801 6,218 6,711 7,376
Ayam Buras/ Native Chicken 259,257 268,039 275,292 277,357 276,989 278,954 291,085 272,251 290,803
Ayam Ras Petelur/ Layer 69,366 70,254 78,039 79,206 93,416 84,790 100,202 111,489 116,474
Ayam Ras Pedaging/ Broiler 530,874 621,870 865,075 847,744 778,970 811,189 797,527 891,659 1,075,885
Itik/ Duck 29,035 32,068 46,001 33,863 32,573 32,405 32,481 35,867 36,931
Dengan data diatas, Ayam Ras Pedaging/ Broiler mempunyai laju pertumbuhan yang
belum signifikan dan juga daging kambing yang biasanya menjadi substitusi daging ayam.
2. Rencana Pemasaran
1. Strategi pasar
Sudah sebagai mana umumnya peternak bekerjasama dengan pihak
pembibitan oleh karena itu distribution channel kita gunakan dari dan oleh
pembibit, terlepas dari penawaran kita terhadap :
Pedagang pasar induk, rumah makan, hotel, dll.
Pasar utamanya adalah kota - kota besar seperti kota metropolitan
Jakarta dan sekitarnya. Konsumen untuk daging di Indonesia dapat digolongkan
ke dalam beberapa segmen yaitu :
Konsumen Akhir
Page 7 of 27
BUSINESS PLAN
2. Kebijakan harga
Page 8 of 27
BUSINESS PLAN
3. Kebijakan promosi
Sehubungan dengan bisnis yang kami jalankan lebih bersifat
Business to Business kami menggunakan jalur distribusi yang sudah ada seperti
penawaran kepada Makro, Giant, Superindo dan juga pasar – pasar tradisional
untuk pedagang menengah.
Untuk memperkuat pernyataan diatas berikut saya lampirkan analisi
SWOT secara umum :
Strengths
a) No Competitive Pricing (Estimator planner konsumen bisa bekerja lebih
kompeten).
b) Fasilitas terbaik menghasilkan kualitas terbaik.
c) Tenaga kerja ahli yang professional di bidang peternakan.
d) Letak pool yang strategis.
e) Sistem manajemen yang baik dan mendukung kelancaran usaha.
f) Menawarkan data privacy dan kenyamanan transaksi via DO (Delivery Order)
yang tidak bisa didapat di peternakan pada umumnya.
g) Melayani dengan waktu singkat dan hasil yang memuaskan, karna kami
mengerti waktu anda sangat berharga.
Weaknesses
a) Tidak melayani pelanggan luar jabodetabek.
b) Bagi pelanggan awal, harus mensetujui perjanjian umum untuk kecelakaan
kerja pada saat pengambilan barang hingga ketempat tujuan bukan menjadi
tanggung jawab For Him Chicken Farm, baik dari segi barang yang diangkut
maupun karyawan dan kendaraannya.
Opportunity
a) Dengan tingginya laju permintaan daging ayam berkualitas dan rendahnya
pertumbuhan grafik Ayam broiler di jabodetabek.
b) Sebagai Broiler specialist yang kompeten dan hanya menjual ayam broiler.
Threat
a) Belum tingginya awareness masyarakat terhadap Ayam broiler.
Page 9 of 27
BUSINESS PLAN
b) Tekanan pesaing yaitu peternak yang lebih dahulu memasuki pasar – pasar
potensial seperti ; supermarket yang sudah mempunyai brand yang telah
menjadi market leader.
c) Lama kelamaan jika Ayam broiler specialist ini berhasil maka nantinya akan
ada pesaing baru.
Page 10 of 27
BUSINESS PLAN
Operasi
- Analisis Lokasi
Page 11 of 27
BUSINESS PLAN
1) Perkandangan
Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha ternak ayam broiler meliputi :
tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah
mata angin kencang, model kandang disesuaikan dengan umur ayam,
untuk anakan sampai umur 2 minggu atau 1 bulan memakai kandang box, untuk
ayam remaja ± 1 bulan sampai 2 atau 3 bulan memakai kandang box yang
dibesarkan dan untuk ayam dewasa bisa dengan kandang postal atapun kandang
bateray.
Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting
kuat, bersih dan tahan lama.
2) Peralatan
4. Litter (alas lantai)
Alas lantai / litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang
bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter
setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan
sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang
antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
5. Indukan atau brooder
Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m
dengan alat pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang
menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas.
6. Tempat bertengger (bila perlu)
Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan
diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat
tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
Page 12 of 27
BUSINESS PLAN
Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken)/ayam umur
sehari:
Untuk pemberian pakan ayam ras broiler ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-
4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu).
Page 13 of 27
BUSINESS PLAN
Page 14 of 27
BUSINESS PLAN
Page 15 of 27
BUSINESS PLAN
Pengelolaan Usaha
1. Personil kunci
Job description
Job description yaitu uraian pekerjaan yang menjelaskan tentang pekerjaan
teknis anggota organisasi yang menjabat pekerjaan tertentu. Berikut ini adalah
job description dari bisnis peternakan ayam kami :
1) General Manager
General Manager (GM) merupakan tingkatan manajemen perusahaan
yang paling tinggi, dimana GM bertanggung jawab langsung kepada investor
atau owner dari perusahaan.
General Manager sebagai supervisor tertinggi dapat meminta laporan
dari setiap manager berkaitan dengan performa perusahaan. GM juga
merupakan decision maker terutama yang berhubungan dengan keputusan
strategis perusahaan. Namun dalam kondisi tertentu General Manager dapat
memberikan wewenang kepada setiap manager untuk mengambil keputusan
yang berhubungan dengan bidang atau divisinya masing-masing.
3) Operation Manager
Kegiatan operasi perusahaan dibawah pengawasan Operation
Manager. Karyawan yang berada di bawah tanggung jawab pengawasan
Operation Manager adalah :
a) Monitoring Staff
Staff yang bertugas memonitor seluruh aspek usaha dilapangan dan
melaporkannya kepada manager terkait
b) Broiler Specialist
Menjaga kelangsungan hidup ayam dari bibit hingga terjual.
Page 16 of 27
BUSINESS PLAN
5) Marketing Manager
Marketing manager bertugas menangani strategi pemasaran dan
promosi perusahaan. Strategi promosi yang jitu tentunya sangat menentukan
perkembangan perusahaan yang sedang berada pada tahap introduction dalam
Product Life Cycle (PLC). Marketing plan yang disusun oleh Marketing Manager
harus berdasarkan pertimbangan biaya dari Finance and Accounting Manager
sebelum diajukan ke General Manager.
2. Struktur legal
Pasar persaingan sempurna dicirikan pula dengan no barrier to entry, artinya
dalam pasar industri makanan ini, para pemain baru akan dengan mudahnya masuk
ke dalam pasar. Para pemain baru ini dapat masuk dengan modal yang tidak terlalu
besar, biaya produksi yang murah dan teknologi yang tidak terlalu rumit. Namun,
keadaan pasar seperti ini menuntut setiap pemain dalam industri memiliki diferensiasi
serta value added yang diberikan kepada konsumen sehingga dapat membedakan
dengan pemain lainnya.
Page 17 of 27
BUSINESS PLAN
Oleh karena itu kami membuat bentuk badan usaha PT. FOR HIM CHICKEN FARM
Pendiri, pemegang saham dan pengurus adalah warga negara dan Badan Hukum
Indonesia (Tidak ada modal asing)
Page 18 of 27
BUSINESS PLAN
3. Struktur organisasi
GM
General Manager
General
Monitoring Broiler
Administration Janitor Staff
Staff Specialist
Staff
Page 19 of 27
BUSINESS PLAN
Risiko
- Marketing
- Financial
- Management
Risiko yang timbul sebagai akibat pihak manajemen belum memiliki pengalaman
yang cukup pada bisnis ini sebab bisnis ini merupakan bisnis baru dapat diatasi dengan
pengumpulan informasi yang banyak mengenai bisnis ini oleh pihak manajemen baik
informasi mengenai segi operasional, pemasaran, SDM, dan lain sebagainya. Selain itu,
pihak manajemen harus mengevaluasi segala macam risiko yang mungkin timbul dan
langsung ditetapkan rencana-rencana untuk menghadapi berbagai risiko yang mungkin
Page 20 of 27
BUSINESS PLAN
timbul. Metode, persyaratan serta prosedur recruitment juga harus ditetapkan dengan jelas.
Sehingga diharapkan nantinya akan mendapatkan SDM yang berkualitas dan sesuai
dengan job description yang ada di dalam perusahaan.
- Operation
- Legal
Mengenai masalah legal akan sulit bagi perusahaan untuk melakukan intervensi
karena semua kebijakan dan peraturan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah
selaku regulator. Namun untuk mengurangi resiko tersebut perusahaan dapat melakukan
diversifikasi fasilitas yang ditawarkan sehingga tidak secara langsung berkompetisi dengan
peternak besar yang sudah lebih dulu menguasai pasar.
2. Tindakan Alternatif
Integrasi ke Depan
Mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas distributor atau
pengecer
Integrasi ke Belakang
Mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pemasok
perusahaan
Integrasi Horizontal
Mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pesaing
Penetrasi Pasar
Meningkatkan pangsa pasar untuk produk / jasa saat ini di pasar melalui
upaya pemasaran yang lebih besar.
Likuidasi
Menjual seluruh aset perusahaan atau sepotong – sepotong.
Page 21 of 27
BUSINESS PLAN
Finansial
1. Estimasi Finansial
1. Jenis ayam yang dipelihara adalah jenis ayam ras pedaging (broiler) dari strain
CP.707.
2. Sistem pemeliharaan yang diterapkan dengan cara intensif pada kandang model
postal
3. Luas tanah yang digunakan yaitu 200 m2 dengan nilai harga sewa tanah dalam 1
ha/tahun adalah Rp 10.000.000,-.
4. Kandang terbuat dari kerangka bambu, lantai tanah, dinding terbuat dari bilah-bilah
bambu denga alas dinding setinggi 30 cm, terbuat dari batu bata yang plester dan
atap menggunakan genting.
5. Ukuran kandang, yaitu tinggi bagian tepinya 2,5 m, lebar kandang 5 m dan lebar
bagian tepi kandang 1,5 m.
6. Lokasi peternakan dekat dengan sumber air dan listrik.
7. Menggunakan alat pemanas (brooder) gasolec dengan bahan bakar gas.
8. Penerangan dengan lampu listrik.
9. Umur ayam yaitu dimulai dari bibit yang berumur 1 hari
10. Litter/alas kandang menggunakan sekam padi.
11. Jenis pakan yang diberikan adalah BR-1 untuk anak ayam umur 0-4 minggu dan
BR-2 untuk umur 4-6 minggu.
12. Tingkat kematian ayam diasumsikan 6%.
13. Lama masa pemeliharaan yaitu 6 minggu (42 hari).
14. Berat rata-rata per ekor ayam diasumsikan 1,75 kg berat hidup pada saat panen.
15. Harga ayam per kg berat hidup, yaitu diasumsikan Rp 14500,-di kalangan
peternak.
16. Ayam dijual pada umur 6 mingu atau 42 hari.
17. Nilai pupuk kandang yaitu Rp 60.000,-.
18. Bunga Bank yaitu 1,5%/bulan
19. Nilai penyusutan kandang diperhitungkan dengan kekuatan masa pakai 6 tahun
dan nilai penyusutan peralatan diperhitungkan dengan masa pakai 5 tahun.
Page 22 of 27
BUSINESS PLAN
1. Neraca (proforma)
Harga per satuan (@) Total
Jenis Modal Kerja Banyak Qty
(Rp) (Rp)
1. Biaya prasarana produksi
a) Sewa tanah 200 m2 selama 1 tahun Rp 8.500.000
b) Kandang ukuran 20 x 10 m
Bambu 180 batang 180 batang Rp 7.500 Rp 1.350.000
Semen Holcim 4 zak 4 zak Rp 44.850 Rp 179.400
Kapur 30 zak 30 zak Rp 10.000 Rp 300.000
Genting 2600 bh 2600 bh Rp 1.500 Rp 3.900.000
Paku reng 5 kg 5 kg Rp 9.500 Rp 47.500
Paku usuk 7 kg 7 kg Rp 9.500 Rp 66.500
Batu bata 1000 buah 1000 bh Rp 600 Rp 600.000
Pasir 1 truk Rp 500.000 Rp 500.000
Tali 28 meter 28 meter Rp 8.000 Rp 224.000
Tenaga kerja ahli Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
2. Peralatan Total kandang Rp 8.167.400
Tempat pakan 28 bh 28 bh Rp 10.000 Rp 280.000
Tempat minum 32 bh 32 bh Rp 6.000 Rp 192.000
Sekop 1 bh 1 bh Rp 20.000
Ember 2 bh 2 bh Rp 25.000 Rp 50.000
Tong bak air 1 bh 1 bh Rp 50.000 Rp 50.000
Ciduk 2 bh 2 bh Rp 5.000 Rp 10.000
Tabung gas besar 1 bh 1 bh Rp 500.000 Rp 500.000
Thermometer 1 bh 1 bh Rp 10.000 Rp 10.000
Regulator 1 bh 1 bh Rp 100.000 Rp 100.000
Brooder (gasolec) 1 bh 1 bh Rp 40.000 Rp 40.000
Tali gantung tempat pakan 120 m 120 meter Rp 1.000 Rp 120.000
Jumlah biaya prasarana produksi Rp 26.206.800
4. Biaya produksi
- Sewa tanah 200 m2 selama 1 tahun Rp 8.500.000
- Nilai susut prasarana produksi/2 bln
kandang Rp 100.000
Peralatan Rp.1.372.000 : 30 Rp 45.733
- Bibit DOC 1000 ekor 1000 ekor Rp 3.800 Rp 3.800.000
- Pakan dan obat-obatan Rp 4.072.000
- Tenaga kerja pelihara/bantu Rp 400.000
- lain-lain Rp 2.480.400
- Bunga modal 1,5% per bulan Rp 566.666
- Bulan modal 1,5 bulan Rp 150.000
Jumlah biaya produksi Rp 20.114.799
Pendapatan
1. Total Produksi 1000x94%x1,75x14500 23.852.500
2. Nilai Pupuk Kandang 60.000
3. Jumlah Pendapatan 23.912.500
4. Keuntungan 3.797.701
Page 23 of 27
BUSINESS PLAN
Production Cost
Land Rent Rp 8.500.000 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
henhouse Rp 8.167.400 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
equipment Rp 1.372.000 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
DOC seed Rp 3.800.000 Rp 3.800.000 Rp 4.180.000 Rp 4.598.000 Rp 5.057.800 Rp 5.563.580 Rp 6.119.938 Rp 6.731.932 Rp 7.405.125 Rp 8.145.637 Rp 8.960.201 Rp 9.856.221 Rp 10.841.843
feed and medicines Rp 4.072.000 Rp 4.072.000 Rp 4.479.200 Rp 4.927.120 Rp 5.419.832 Rp 5.961.815 Rp 6.557.997 Rp 7.213.796 Rp 7.935.176 Rp 8.728.694 Rp 9.601.563 Rp 10.561.719 Rp 11.617.891
Repairs and Maintenance Rp 45.733 Rp 45.733 Rp 45.733 Rp 45.733 Rp 45.733 Rp 45.733 Rp 45.733 Rp 45.733 Rp 45.733 Rp 45.733 Rp 45.733 Rp 45.733 Rp 45.733
depreciation henhouse Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000 Rp 100.000
Professional Fees Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
Labour Fees Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000
Loan Payment with Interest Rp 566.666 Rp 566.666 Rp 566.666 Rp 566.666 Rp 566.666 Rp 566.666 Rp 566.666 Rp 566.666 Rp 566.666 Rp 566.666 Rp 566.666 Rp 566.666 Rp 566.666
interest per month Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 150.000
Other Cash Disbursed Rp 2.480.400 Rp 2.480.400 Rp 2.480.400 Rp 2.480.400 Rp 2.480.400 Rp 2.480.400 Rp 2.480.400 Rp 2.480.400 Rp 2.480.400 Rp 2.480.400 Rp 2.480.400 Rp 2.480.400 Rp 2.480.400
Loss Rp 228.000 Rp 241.680 Rp 256.181 Rp 271.552 Rp 287.845 Rp 305.115 Rp 323.422 Rp 342.828 Rp 363.397 Rp 385.201 Rp 408.313 Rp 432.812 Rp 458.781
Total Disbursements Rp 30.554.199 Rp 12.514.799 Rp 13.301.999 Rp 14.167.919 Rp 15.120.431 Rp 16.168.194 Rp 17.320.734 Rp 18.588.527 Rp 19.983.100 Rp 21.517.130 Rp 23.204.563 Rp 25.060.740 Rp 27.102.534
CASH POSITION
Balance Before Financing Rp 7.737.601 Rp 19.135.302 Rp 31.659.333 Rp 44.569.848 Rp 57.818.901 Rp 71.345.097 Rp 85.071.373 Rp 98.902.483 Rp 112.722.132 Rp 126.389.715 Rp 139.736.623 Rp 152.562.046 Rp 164.628.216
tax Rp - Rp 1.913.530 Rp 3.165.933 Rp 4.456.985 Rp 5.781.890 Rp 7.134.510 Rp 8.507.137 Rp 9.890.248 Rp 11.272.213 Rp 12.638.971 Rp 13.973.662 Rp 15.256.205 Rp 16.462.822
End Of Month Balance Rp 7.737.601 Rp 21.048.832 Rp 34.825.267 Rp 49.026.832 Rp 63.600.791 Rp 78.479.607 Rp 93.578.511 Rp 108.792.732 Rp 123.994.345 Rp 139.028.686 Rp 153.710.285 Rp 167.818.250 Rp 181.091.038
Page 24 of 27
BUSINESS PLAN
2. Sumber Pendanaan
Modal Awal
Jenis Pendanaan Nama
(Rp)
Modal Sendiri Ibnu Rachman Tanjung 30.000.000,-
Pinjaman Bank 8.291.000,-
Total 38.291.800,-
Page 25 of 27
BUSINESS PLAN
Page 26 of 27
BUSINESS PLAN
Lampiran
Page 27 of 27