Mesin Arus Bolak-Balik
Mesin Arus Bolak-Balik
Pertemuan
Ke – 1
Klasifikasi Mesin AC
Konstruksi Mesin AC
Stator & Rotor
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Sujono ST, MT. MESIN LISTRIK III 1
Mesin-Mesin Elektrik III Minggu ke - 1
Motor arus bolak-balik (motor AC) ialah suatu mesin yang berfungsi
mengubah tenaga listrik arus bolak-balik (listrik AC) menjadi tenaga gerak atau
tenaga mekanik berupa putaran daripada rotor. Motor listrik arus bolak-balik
dapat dibedakan atas beberapa jenis. Pembagian motor listrik disini didasarkan
pada bermacam-macam tinjauan.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Sujono ST, MT. MESIN LISTRIK III 2
Mesin-Mesin Elektrik III Minggu ke - 1
2. Motor Induksi
Disebut motor induksi, karena dalam hal penerimaan tegangan dan arus
listrik pada rotor dilakukan dengan prinsip induksi listrik. Sehingga tidak
ada sambungan langsung antara bagian rotor dengan sumber tegangan
listrik.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Sujono ST, MT. MESIN LISTRIK III 3
Mesin-Mesin Elektrik III Minggu ke - 1
2. Motor 3 phasa
Disebut motor 3 phasa, karena untuk menghasilkan tenaga mekanik
tegangan yang dimasukkan ke motor adalah tegangan 3 phasa. Ditinjau
dari jenis rotor yang digunakan, motor jenis ini dikelompokkan dalam 3
jenis, yaitu :
1. Motor dengan rotor lilit
2. Motor dengan rotor sangkar tupai
3. Motor kolektor
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Sujono ST, MT. MESIN LISTRIK III 4
Mesin-Mesin Elektrik III Minggu ke - 1
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Sujono ST, MT. MESIN LISTRIK III 5
Mesin-Mesin Elektrik III Minggu ke - 1
A1 - A2 = lilitan phase I
B1 - B2 = lilitan phase II
C1 – C2 = lilitan phase III
Arah arus pada sisi kumparan B2, A1, C2 menjauhi kita, sehingga terbentuk
medan-medan magnit yang searah dengan arah putaran jarum jam. Sebaliknya
arah arus pada sisi kumparan C1, A2, B1 mendekati kita, sehingga terbentuk
medan-medan magnit yang berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Oleh
karena itu, secara keseluruhan arah fluks magnitnya, adalah seperti ditunjukkan
pada gambar 2a.
Pada kedudukan 2, harga IA positif, IB positif dan IC negatif.
Pada kedudukan 3, harga IA negatif, IB positif dan IC negatif.
Pada kedudukan 4, harga IA negatif, IB positif dan IC positif.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Sujono ST, MT. MESIN LISTRIK III 6
Mesin-Mesin Elektrik III Minggu ke - 1
Untuk itu diperlukan bantuan yang pada prinsipnya dilakukan dengan jalan
membentuk medan magnit baru yang tidak sephase dengan medan magnit lilitan
utama (harus terdapat aliran arus listrik baru yang tidak sephase dengan arus
listrik yang mengalir pada lilitan utama), yang berarti harus terdapat lilitan kedua
yang terpisah dari lilitan utama.
Jadi pada motor tersebut meskipun meskipun menggunakan listrik 1 phasa,
tetapi tidak demikian yang terjadi di dalam lilitan stator. Di dalam lilitan stator
terdapat listrik 2 phasa masing-masing pada lilitan utama (main winding) dan
lilitan bantu (auxiliary winding). Apabila motor telah berjalan normal maka lilitan
bantu dapat dilepas (tidak digunakan lagi). Untuk membentuk adanya dua arus
listrik yang berbeda phasa, dapat digunakan penggeser phasa yaitu induktor
atau kapasitor.
120 . f
timbul medan magnit putar dengan kecepatan n s =
P
b. Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor
c. Akibatnya pada batang konduktor dari rotor akan timbul GGL induksi.
d. Karena batang konduktor pada rotor merupakan rangkaian tertutup, maka
GGL tersebut akan menyebabkan terjadinya aliran arus listrik (I)
e. Adanya arus (I) pada batang konduktor yang berada di dalam medan
magnit akan menimbulkan gaya (F) pada rotor.
f. Bila kopel gaya mula yang dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor cukup besar
untuk memikul kopel beban, rotor akan berputar searah dengan medan
putar pada stator.
g. Seperti telah dijelaskan, GGL induksi timbul karena terpotongnya batang
konuktor (rotor) oleh medan magnit putar stator. Artinya agar GGL induksi
tersebut timbul, diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan
medan putar stator (ns) dengan kecepatan putar rotor (nr).
h. Perbedaan kecepatan antara nr dan ns disebut slip, dinyatakan dengan :
n s − nr
s= x 100 %
ns
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Sujono ST, MT. MESIN LISTRIK III 7
Mesin-Mesin Elektrik III Minggu ke - 1
i. Bila nr = ns, GGL induksi tidak akan timbul dan arus tidak mengalir pada
batang konduktor (rotor), dengan demikian tidak dihasilkan kopel.
j. Dilihat dari cara kerjanya, motor induksi disebut juga sebagai motor tak
serempak atau asinkron.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Sujono ST, MT. MESIN LISTRIK III 8
Mesin-Mesin Elektrik III Minggu ke - 1
Oleh karena itu sebenarnya pada motor spilt phase menggunakan listrik 1
phasa, tetapi di dalam lilitan stator terdapat arus listrik 2 phase, yang mengalir
pada kumparan utama dan kumparan kedua. Kumparan kedua ini umumjnya
dinamakan kumparan bantu (auxiliary winding).
Untuk membentuk adanya dua arus listrik yang berbeda phasa, digunakan
sebuah penggeser phase, sehingga dari tegangan listrik 1 phasa yang
dimasukkan maka di dalam motor terbentuk listrik 2 phasa. Umumnya hal ini
dapat dilakukan dengan memasang seri pad kumparan bantu sebuah rangkaian
kumparan (induktor) atau dengan menggunakan kapasitor.
1. Rotor
Jenis rotor yang banyak digunakan pada motor induksi adalah rotor
sangkar tupai. Pada prinsipnya rotor sangkar tupai disusun dari batang-batang
konduktor yang kedua ujungnya disatukan oleh cincin yang dibuat dari bahan
konduktor pula sehingga bentuknya menyerupai dengan sangkar tupai. Lihat
gambar 3.
(a) (b)
Gambar 3
a. Prinsip rotor sangkar tupai
b. Pelat dari rotor
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Sujono ST, MT. MESIN LISTRIK III 9
Mesin-Mesin Elektrik III Minggu ke - 1
Untuk pendinginan dari motor pada bagian tepi dari rotor dilengkapi dengan
daun-daun kipas sehingga kalau rotor berputar aliran udaranya akan membantu
proses pendinginan motor. Susunan dari batang-batang ada yang sejajar dengan
sumbu (poros), kadang-kadang ada juga yang tidak sejajar dengan sumbu, agak
miring (skew). Selain rotor sangkar tupai, pada motor induksi ada juga yang
menggunakan rotor lilit (motor slip ring).
Gambar 4.
a. Letak kumparan utama dan kumparan bantu pada stator
b. Bagan hubungan kumparan utama dengan kumparan bantu
c. Diagram vektor
Terlihat pada gambar 4a, bahwa letak kumparan utama dan kumparan
bantu bergeser 90 O listrik.
Selain tersebut diatas, diusahakan pula agar arus pada kedua kumparan
O
bergeser sebesar mungkin (teoritis 90 listrik) dengan demikian seolah-olah
seperti dua phasa. Dua arus dalam kumparan inilah yang akan menimbulkan
medan magnit berputar dan menyebabkan motor akan berputar dengan
sendirinya (self starting).
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Sujono ST, MT. MESIN LISTRIK III 10
Mesin-Mesin Elektrik III Minggu ke - 1
Relay arus :
- saat start, arus besar kontak akan terhubung
- sesudah berjalan, arus kecil kontak akan terputus
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Sujono ST, MT. MESIN LISTRIK III 11
Mesin-Mesin Elektrik III Minggu ke - 1
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Sujono ST, MT. MESIN LISTRIK III 12
Mesin-Mesin Elektrik III Minggu ke - 1
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Sujono ST, MT. MESIN LISTRIK III 13
Mesin-Mesin Elektrik III Minggu ke - 1
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Sujono ST, MT. MESIN LISTRIK III 14