Anda di halaman 1dari 3

Pengembangan Industri Lidah Buaya dengan Kluster Bisnis di Kalimantan Barat

Oleh Nurul Farhanah H, 0806328644

Judul : Model Pengembangan Agribisnis Komoditi Lidah Buaya ( Aloevera );


hal 1-17 ( Jurnal )
Tahun : 2004
Penulis : Suhendar Sulaiman

Mutiara Hijau/atau Lidah Buaya (Aloevera) adalah, tanaman yang tumbuh subur di
Pontianak dan sekitarnya, tanaman ini menurut catatan WHO, lebih dari 23 negara menggunakan
si “Mutiara Hijau” sebagai bahan baku obatobatan dan pada zaman raja Mesir Cleopatra
menggunakan Aloevera sebagai pembasuh kulit yang sangat mujarab sehingga dijadikan bahan
baku kosmetika yang penting. Di Amerika bagian barat daya lidah buaya (Aloevera) ditanam
sebagai tanaman hias di perkarangan rumah, dan dimanfaatkan sebagai obat luka bakar
(Aloevera Center www.bppt.go.id).
Lidah buaya di Pontianak Kalimantan barat mempunyai kualitas unggul. Pelepahnya
mempunyai berat sekitar 0,8-1,2 kg dan dipanen 10-12 bulan setelah penanaman dan juga pada
setiap panen tergolong mutu A yaitu tanpa cacat. Dengan manfaatnya yang begitu besar juga
peluang dan potensi yang dimiliki Kalimantan Barat sangat tepat untuk mengembangkan
industry lidah buaya. Penggunaan tanaman lidah buaya dalam industri secara garis besar dapat
dibagi menjadi empat jenis industri, yaitu pangan, industry farmasi, industry pertaniandan
industry kosmetik.

Industri-industri dengan komoditi utama lidah buaya akan tercapai jika industry dan
budidaya terkait secara langsung dalam suatu klaster bisnis. Dengan adanya klaster bisnis yang
mengaitkan industry dan budidaya yang didukung kehadiran institusi yang kuat akan mencegah
terjadinya perebutan bahan baku, sehingga diharapkan dapat mengembangkan usah akecil dan
mennengah terpadu yang tangguh. Memberkan nilai tambah ekonomis bagi komoditass lidah
buaya dan juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Kalimantan.
Metode yang digunakan suhendar Sulaiman pada kajian penelitian terapannya ini
dengan menggunakan metode survai. Mundrajad (2003) menyebutkan bahwa penelitian terapan
adalah penelitian yang menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu.
Dengan lokasi survey di Pontianak dan Siantan, Propinsi Kalimantan Barat sehingga di dapat
data primer, sekunder . sehingga kita dapat mengetahui apakah industry ini cukup layak atau
tidak dikembangkan di Pontianak, Kalimantan Barat.
Industri lidah buaya merupakan industry berbasis hasil pertanian hal ini terkaitan erat
dengan hulu ( up stream ) disini petani kedudukannya dan hilir ( down stream ). Hal ini
dikarenakan petani mempunyai keahlian dan barang sementara mempunyai keterbatasan dalam
memasarkan barang daganganya . Sementara itu, dipihak hilir dalam hal ini pabrik
kedudukannya memiliki akses untuk memasarkan dan juga teknologi. Kebutuhan akan hulu dan
hulir ini dapat dijembatani oleh suatu lembaga yang di tinggkat hulu bertindak sebagai
pendamping, pembimbing dan pemonitor. Sementara itu di pihak hilir sebagai pemberi masukan
dan informasi tentang ketersediaan barang di tingkat hilir. Model demikian ini yang disebut
kluster bisnis. Mekanismenya seperti bagan berikut ini .
Pada model kluster industry ini terdapat beberapa komponen yaitu petani, BDS
( Business Development Servise, Lembaga ULP2 peruahaan pembla dan Lembaga
Pembiayaan Bank atau bukan Bank. Kelompok tani nin bertugas mengenail
pemproduksian lidah buaya sehingga dihadilkan hasil panen yang bagus baik pelepahnya
maupun dagingnya. Sementara itu BDS ini badan independen yang berfungsi sebagai
pendamping dan pemonitor kerja ULP2 yaitu badan independen yang menampung
pelepah segar dari petani untuk selanjutnya dilakukan proses pembersihan, sortasi an
pengemasan untuk selanjutnya di jal ke perusahaan penghela. Perusahaan penghela yaitu
sebagai pabrik pengolah pelepah lidah buaya dengan menggunakan mesin modern
sehingga di hasilkan produk aloe gel dan aloe powder yang akan dipasarkan ke pasar
domestic maupun internasional. Sementara Lembaga pembiayaan sebagai salah satu
sumber dana bagi keberlangsungan klaster lidah buaya. Fungsinya sebagai pemberi
pinjaman modal bagi komponen-komponen yang telah disebutkan penulis sebelumnya.
Selain peminjam modal juga sebagai penseleksi kelompok tani, Lembaga LUP2, dan
BDS yang akan terlibat dalam klaster.
Manfaat dari klaster lidah buaya ini diantaranya berfungsi sebagai peringantan
dinidalam mengembangkan usaha dan memberikan keyakinan terhadap lembaga
keuangan atau bank dalm menyalurkan pembiyaan terhadap usaha lidah buaya. Dampak
positif dari pengembangan industry lidah buaya dalam rangka meningkatkan kegiatan
ekonomi wilayah dan masyarakat dengan memanfaatkan keunggunln sumber daya local.

Anda mungkin juga menyukai