Anda di halaman 1dari 19

Proposal Bussiness Plan Agroinput

PT. WAT TINI


Budidaya Tanaman Tin

Anggota Kelompok :

Muhammad Khalis 13051020100xx


Risha Muliana 1305102010036
Siti Maulidini 1305102010056
Arif Fadhillah 1405102010063
Danil Rizal 1405102010052

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2017
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................2

RINGKASAN.........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA BISNIS............................................6

2.1 Gambaran Unit Bisnis.............................................................................6

2.2 Analisis Produksi.....................................................................................6

2.3 Analisis Pasar Dan Pemasaran..............................................................9

2.4 Analisis Sumber Daya Manusia...........................................................11

2.5 Rencana Pengembangan Usaha...........................................................12

BAB III METODE PELAKSANAAN................................................................14

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN....................................................15

4.1 Analisis Keuangan/Biaya......................................................................15

4.2 Jadwal Kegiatan....................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
RINGKASAN
Indonesia merupakan negara yang sangat melimpah akan kekayaan
alamnya, sehingga Indonesia juga disebut dengan negara agraris. Salah satu
kekayaan Indonesia dalam segi pertanian adalah tanaman Tin/Ara. Produksi
tanaman Tin di Indonesia banyak dimanfaatkan sebagai tanaman obat-obatan atau
pembuatan teh daun Tin.
Tujuan dari kegiatan ini adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan di
kalangan mahasiswa untuk mendorong terciptanya wirausahawan muda yang
dapat mengaplikasikan bidang keilmuan yang dimilikinya, dengan tidak
mengenyampingkan aspek-aspek pelestarian lingkungan serta aspek sosial
masyarakat. Target khusus dari kegiatan ini adalah memasarkan produk-produk
tanaman tin mulai dari bahan tanam hingga produk olahannya serta menjadi salah
satu membentuk usaha kreatif mahasiswa mini farm terpadu yang dapat berjalan
berkelanjutan. Penggunaan sistem mini farm ini diharapkan dapat menjadi suatu
prototype pengaplikasian sistem pertanian berkelanjutan dalam skala kecil,
sehingga dapat menginisiasi masyarakat lain.
Ketersediaan varietas dan mudahnya tanaman Tin/Ara (Ficus carica)
tumbuh di Indonesia, serta peningkatan minat masyarakat akan budidaya
tanaman tin kurang didukung dengan upaya pengelolaan hasil pasca panennya,
sehingga masih jarang didapati produk hasil olahan dari tanaman tin sendiri. Hal
ini membuat peluang usaha dalam pemasaran tanaman tin dari on-farm hingga
off-farm terbuka lebar. Rencana kegiatan usaha ini berusaha menangkap peluang
usaha yang ada mulai dari penyediaan bibit tanaman Tin/Ara hingga olahan hasil
tanaman.
PT. WAT TINI merupakan singakatan dari Wahana Tani Tin. PT.WAT
TINI adalah salah satu Mini Farm Tin/Ara (Ficus Carica) sebagai Roda
Ekonomi Berkelanjutan dan Pengaplikasian Sistem Agroinput Pertanian , yang
memiliki satu keutamaan yang menonjol yakni dalam usaha ini menerapkan
sistem agroinput pertanian untuk ketersediaan hasil pertanian di Indonesia. Dari
rencana usaha mini farm yang menjadikan rencana kegiatan ini berupa miniatur
aplikasi sistem agroinput pertanian. Diharapkan mini farm tanaman Tin menjadi
tempat kami untuk belajar mengelola dan memanajemen sebuah sistem agroinput
pertanian. Maka dari itulah rencana kegiatan usaha ini masih dalam tingkat
miniatur agar lebih mudah pengelolaannya sehingga bisa berjalan secara
berkelanjutan. Jika berhasil mengelola sistem mini farm ini, sangat mungkin
sekali jika mempunyai modal besar kegiatan usaha akan dikembangkan menjadi
farming yang berskala besar dan komponen akan semakin banyak. Tidak hanya
budidaya satu varietas tanaman, namun juga sistem dengan varietas lainnya.
Metode untuk mencapai tujuan kami adalah dengan membuat sistem budidaya
yang baik yang mengedepankan kualitas dan publikasi sebaik-baiknya dengan
pemberian branding terbaik

Key word: Pertanian,Wirausawan, Budidaya, Ficus Carica, Tin/Ara


BAB I
PENDAHULUAN

Indonesia adalah bangsa yang kaya akan sumber alamnya, banyak plasma
nutfahnya, subur tanahnya, besar potensi pertaniannya, dan besar penduduknya.
Namun, dalam kenyataannya besarnya penduduk justru menjadikan masalah
pangan dan ekonomi karena hasil pertanian dan potensi sumber daya alam tak
bisa dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan. Ketidaktahuan akan aplikasi
budidaya agroinput pertanian membuat petani terus menggunakan bahan masukan
pertanian yang merusak lingkungan pertanian. Hal ini sangat memprihatinkan
karena jumlah penduduk Indonesia terus bertambah sedangkan lahan cenderung
berkurang dan semakin rusak. Pertanian yang menjadi peran besar dalam
perekonomian Indonesia tidak dapat tercapai. Bangsa ini mempunyai masalah
kekurangan tenaga ahli dan penerus bangsa yang kompeten dalam bidang
agronomi. Potensi negeri sangatlah besar, namun sedikit sekali yang menjadikan
petani itu petani wirausaha yang sukses. Petani tetap menjadi strata terbawah
dalam negeri agraris ini.
Bangsa Indonesia dikenal dunia juga sebagai bangsa yang memiliki
kekayaan alam yang sangat melimpah. Namun disamping itu, sumber daya
manusia (SDM) yang dimiliki tidak sepadan dengan melimpahnya kekayaan
alam tersebut. Hal itulah yang membuat para penjajah dapat bertahan lama dalam
menduduki wilayah Indonesia dan mereka memanfaatkan keadaan tersebut untuk
kepentingan mereka sendiri tanpa memberi imbalan pada penduduk pribumi
sendiri.
Setelah bangsa Indonesia merdeka dan mengenal teknologi seperti saat ini,
tetap saja bangsa Indonesia belum sepenuhnya memanfaatkan kekayaan alam
yang melimpah tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Terbukti
dengan masih banyaknya Indonesia mengimpor kebutuhan-kebutuhan yang
dibutuhkan masyarakatnya. Padahal jika dilihat dari kekayaan alam yang
melimpah, banyak sekali komoditi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
Indonesia dan bila perlu Indonesia dapat mengekspor komoditi tersebut. Salah
satu komoditi yang tersebut salah satunya adalah tanaman Tin/Ara.
Prospek pengembangan budidaya dan pengolahan tanaman Tin/Ara (Ficus
carica) sangat baik di Indonesia. Seperti yang kita ketahui, Indonesia adalah
negara yang mempunyai penganut agama Islam terbesar di dunia. Tanaman yang
disebut dalam Al-Quran ini sudah banyak sekali sering orang mendengarnya,
namun masih belum banyak yang pernah berbudidaya, sekedar melihat, atau
memakan buahnya. Tanaman Tin/Ara (Ficus carica) sangat mudah sekali
tumbuh dan berkembang di Indonesia dan cocok akan iklimnya.
Memperbanyaknya bisa dengan stek batang atau cangkok sederhana. Meskipun
masih jarang yang memakan buahnya, tanaman ini banyak memiliki komunitas-
komunitas kecil yang setia. Sirkulasi penjualan bibit dan produk-produk seperti
buah dan teh daun Tin pun berjalan dengan lancar di setiap wilayah-wilayahnya.
Di Malaysia pun sudah mulia banyak yang mengembangkan tanaman yang
berbuah tidak mengenal musim ini.
Tidak mengherankan tanaman Tin/Ara mempunyai sekelompok penggemar
tersendiri, karena tanaman ini memang banyak khasiatnya. Tanaman yang
tergolong tanaman tropis dan subtropis ini mempunyai khasiat-khasiat yang
turun- temurun. Tanaman Tin/Ara (Ficus carica) mempunyai banyak jenis yang
sudah masuk di Indonesia, penanaman dan perawatannya pun tidak sulit.
Dikarenakan masih sedikitnya yang membudidayakan tanaman Tin/Ara (Ficus
carica) di Indonesia, hal ini menjadikan satu peluang atau prospek yang bagus
untuk membuat sistem budidaya tanaman Tin/Ara (Ficus carica).
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA BISNIS

2.1 Gambaran Unit Bisnis


Rencana bisnis utama kami adalah membuat sebuah sistem budidaya
tanaman Tin/Ara sebagai sistem agroinput untuk pertanian. Tanaman Tin/Ara
merupakan tanaman tahunan yang berbuah tidak mengenal musim serta mudah
perawatannya. Usaha ini memerlukan jangka waktu tertentu menunggu tanaman
Tin/Ara dapat tumbuh optimal untuk dapat kami manfaatkan buah, daun dan
batangnya untuk di cangkok atau stek batang lalu kami jual.
Dari mini farm ini akan muncul berbagai peluang bisnis seperti: jual
tanaman dari cangkokkan, buah, dan produk teh dari daun tim. Kami akan
membuat sebuah branding usaha ini dengan nama PT. WAT TINI. Kata
tersebut kami pilih karena termuat jelas dalam Al-Quran sehingga sudah sangat
familiar dengan masyarakat Indonesia karena sebagian besar penduduknya
beragama Islam., selain itu kami berharap usaha ini dapat menjadi suatu
pengaplikasian dalam busisaya agroinput pertanian melalui budidaya tanaman tin.
Kami sudah mempersiapkan satu orang yang akan menjadi manager lapangan,
yakni teman kami sediri yang saat ini memiliki kesibukan dibidang jual beli
tanaman Tin. Tempat kebun mini Tin juga akan bertempat di sebidang lahan
milik manager lapangan tadi. Jaraknya yang dekat dengan kampus, mendorong
kami untuk mengembangkannya menjadi sebuah farm dan berharap kami pun
dapat mengaplikasikan ilmu kami di perkuliahan serta memberikan kegiatan
yang disenangi dan didalami oleh teman kami tidak meneruskan kuliah tadi.
Kemudian dapat disimpulkan, jika kegiatan ini dapat direalisasikan maka dapat
berjalan secara berkelanjutan karena bertempat di kebun teman sendiri dan tidak
perlu memerlukan pekerja yang harus diupah. Cukup dikerjakan bersama-sama
dan manager lapangan yang siap fokus di lahan adalah teman kami sendiri.
2.2 Analisis Produksi
1) Bahan baku dan bahan penolong
Bahan baku yang diperlukan antara lain bibit tanaman Tin. Sementara
untuk bahan penolong yakni bahan persiapan tanam dan bibit seperti
pupuk kandang (kambung), sekam mentah, air, planter bag, plastik mulsa,
rumah plastik, pagar bambu. Bahan yang digunakan untuk pemeliharaan
antara lain pupuk NPK, TSP, pupuk AB mix, Pestisida, Dursban,
Furadan/Curater, perekat perata dan listrik.
2) Peralatan yang digunakan
Peralatan yang digunakan lebih mengarah kepada biaya tetap, yakni
pompa air, sprayer, tong penampung, peralatan cangkok, gunting
pangkas, pacul, dan golok.
3) Proses produksi/budidaya
Proses produksi/budidaya Tin di PT. WAT TINI dimulai dengan
menentukan cara budidaya tanaman yang efektif yaitu salah satu cara
budidaya yang paling mudah untuk penanaman pohon buah tin ini adalah
dengan cara mencangkok. Media yang dibutuhkan dalam
menanam pohon tin ini hanya berupa kompos dan juga tanah yang gembur.
Jika memang tidak memiliki kompos atau sulit untuk mencarinya, Anda bisa
menggantinya dengan menggunakan sabut kelapa yang justru dapat
membuat hasil yang jauh lebih baik. Perbadingan dari kompos dan tanah
gemburnya adalah satu banding satu.
Langkah pertama dengan cara mengupas batang dan
memotong daun yang terdapat di batangnya, lalu media yang sebelumnya
telah dibungkus dengan plastik kemudian dilubangi sedikit saja dan
tempelkanlah pada bagian batang tadi. Kemudian ikat dengan kencang pada
bagian tersebut dan tunggulan sekitar tiga minggu yang nantinya dalam
bagian batang yang terbungkus plastik tersebut akan tumbuh akar. Jika
sudah mulai tumbuh akar, sebaiknya cepat untuk dipotong lalu tanamlah di
dalam polybag dan kemudian simpan di tempat yang teduk dan sejuk selama
satu minggu. Jika sudah satu minggu pindahkanlah ke tempat yang panas,
karena pohon ini akan lebih baik tumbuh di tempat yang panas.
Sebelumnya pindahkan terlebih dahulu pohon Tin tersebut dari
polybag ke pot atau bidang tanah. Cara memindahkannya ke tanah juga
cukup mudah cara tanam nya, pertama lubangi dahulu tanah dengan ukuran
sedang, biarkanlah terlebih dahulu terbuka hingga dua sampai tiga hari
lamanya. Lalu setelah tiga hari berlangsung, campurlah tanah tersebut
dengan kompos yang sudah dipersiapkan sebelumnya atau dengan
menggunakan pupuk kandang, lalu barulah pindahkan tanaman pohon Tin
dari polybag. Lakukan pemeliharaan atau perawatan tanaman hingga sampai
masa panen.
4) Produksi yang Dihasilkan Selama 1 Tahun Pertama
Dalam waktu satu tahun dihasilkan 4 kali panen hasil produksi
buah dan daun Tin yaitu pada setiap 3 bulan sekali, PT. WAT TINI
menghasilkan buah atau bibit cangkokan. Pada tahun pertama dengan
asumsi tanaman sehat 90% x 300 pohon = 270 pohon, total cangkokan
tahun pertama yaitu 3 cangkokan x 270 pohon dengan harga satuan Rp
25.000/bibit jadi hasil penjualan bibit tahun pertama sebesar Rp
20.250.000,-. Sehingga dengan biaya sebesar Rp 76.555.600,-
menghasilkan keuntungan pada tahun pertama sebesar Rp 56.305.600,-.
Keuntungan penjualan buah dan bibit dihasilkan sampai pada tahun ke 5
sebesar Rp 374.881.000,-.
Produksi hasil budidaya PT. WAT TINI diharapkan mampu
berkembang dengan pesat dan mampu bersaing dengan berbagai produksi
hasil budiaya tanaman lain. Semakin banyak hasil produksi PT. WAT
TINI , maka akan semakin banyak juga jumlah tenaga kerja yang diserap,
sehingga mampu mengurangi jumlah pengangguran.
5) Bahan yang Dibutuhkan Selama 1 Tahun
Untuk bahan yang dibutuhkan dalam menghasilkan produksi setahun
pertama yaitu seperti yang tertera ditabel berupa bahan dan alat persiapan
tanaman dan bibit, pemeliharaan, dan investasi alat dan sarana, serta
promosi dan pemasaran dan kegiatan lain-lain 10% menggunakan total
biaya sebesar 76.555.600,-.
6) Pengembangan Hasil Produksi
Persaingan berbagai produksi hasil pertanian yang cukup ketat di
dunia bisnis hasil budidaya akan mampu diimbangi oleh PT. WAT TINI,
karena PT. WAT TINI melakukan tekhnik budidaya sndiri dengan kuliatas
hasil buah dan bibit yang terjamin. Dalam pengembangan hasil produksi
PT. WAT TINI akan terus berinovasi dengan membudidayakan berbagai
varietas tanaman Tin/Ara tidak hanya varietas jenis Green Jordan namun
juga varietas lainnya.
2.3 Analisis Pasar Dan Pemasaran
1) Analisis Pasar
Tanaman Tin/Ara merupakan salah satu komoditas budidaya yang
banyak manfaat dan dibudidayakan oleh masyarakat terutama di Indonesia.
Namun pengolahannya dan pemanfaatan hasil masih terbatas. Selain
buahnya dapat dikonsumsi langsung, daun tanaman Tin/Ara dapat diolah
menjadi teh daun Tin yang mempunyai nilai tambah yang berbeda dari teh
biasanya. Salah satu bagian dari tanaman Tin/Ara yang dapat
dimanfaatkan menjadi menjadi m i n u m a n t e h y a i t u d a u n T i n y a n g
menjadi teh daun Ti n . Daun tin/Ara kerap kali tidak
diperhatikan dan dianggap sampah o l e h m a s y a r a k a t p a d a h a l
justru memiliki n i l a i t a m b a h s e t e l a h d i o l a h m e n j a d i d a u n
teh.
Mengingat daun Tin/Ara dapat dengan mudah diperoleh dari
budidaya tanaman Tin/Ara dikarenakan tidak banyak diimanfaatkan atau
diolah pada masyarakat umumnya. Hal itulah yang menjadi peluang dalam
menciptakan suatu hasil produksi yang memiliki nilai tambah kreatif yang
baru. PT. WAT TINI adalah salah satu unit usaha yang
membudidayakan dan menciptakan hasil produk pertanian tanaman
Tin/Ara yang dari produk kreatif dan inovatif yang dapat dijadikan salah
satu minuman teh. Produk ini berasal dari daun Tin.Ara yang dikeringkan
dan diolah menjadi daun teh atau olahan teh yang berasal dari daun
Tin/Ara.
Pemanfaatan daun Tin/Ara menjadikan PT. WAT TINI menjadi
unit usaha yang diharapkan dapat menciptakan produk lainnya dari hasil
produksi tanaman Tin/Ara yang dapat mempertinggi nilai jual tanaman
tersebut dan dapat menjadi alternative usaha dibidang budidaya dan olahan
hasil pertanian lainnya. Selain itu dapat memperkaya pengetahuan tentang
cara pemanfaatan hasil produksi tanaman Tin/Ara.
2) Gambaran tentang 4P dan STP
Pemasaran yang dilakukan PT. WAT TINI dilakukan dengan
menganalisis beberapa poin yakni poin dari 4P dan STP, diantaranya :
Product
Dilihat dari segi produk, teh daun Tin dari unit usaha PT. WAT
TINImerupakan produk inovasi dalam memanfaatkan limbah daun. PT.
WAT TINI membuat olahan daun Tin/Ara menjadi minuman teh yang
berkualitas menjadi minuman. Minuman teh daun Tin ini tidak hanya
menjadi minuman biasa namun juga menjadi minuman obat yang
memilik banyak khasiat untuk kesehatan.
Price
Harga dari produksi buah dan teh daun tin di unit usaha PT. WAT
TINI sangat terjangkau. Harganya akan dipatok sebesar Rp 25.000,00/
kg buah dan daun.
Place
Posisi pemasaran h a s i l p r o d u k s i PT. WAT TINI adalah
d i UKM Fakultas P e r t a n i a n , serta UKM fakultas lainnya di
Universitas Syiah Kuala. Akan tetapi, tidak hanya sebatas area
kampus saja yang akan digunakan menjadi basis penempatan, tetapi
tempat lainnya juga dijadikan sasaran, seperti pasar herbal dan outlet-
outlet minuman dan buah yang ada di Kota Banda Aceh.
Promotion
Pengembangan produk hasil budidaya tanaman Tin/Ara ini dari PT.
WAT TINIakan dilakukan dengan :
1) Pemberian informasi secara langsung
Pemberian informasi secara langsung dilakukan oleh para anggota
tim ketika melakukan dirrect selling.
2) Pemberian informasi secara tidak langsung
Pemberian informasi secara tidak langsung dilakukan dengan
menggunakan brosur dan leaflet.
Promosi dari PT. WAT TINI lainnya adalah dengan memanfaatkan
teknologi yang semakin menguasai kehidupan masyarakat secara umum.
Oleh karena itu pemasaran ini juga dilakukan melalui media internet,
seperti facebook, twitter, blog, kaskus dan lain-lain.
Segmenting
Segmentasi pasar dari produk PT. WAT TINI adalah kelompok
mahasiswa/mahasiswi dari Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala
dan kelompok umum yaitu warga sekitar kampus, dan masyarakat umum
di kota Banda Aceh. Akan tetapi, karena promosi juga dilakukan dengan
cara online melalui internet, maka tidak menutup kemungkinan
pelanggan juga berasal dari luar Kota Banda Aceh.
Targeting
Target pemasaraan lebih difokuskan pada semua sekompok baik
remaja, dewasa maupun anak-anak yang menyukai produk hasil pertanian
tanaman Tin/Ara tersebut seperti buah dan teh daun Tin nya. Hal ini
dikarenakan semua kalangan dapat mengonsumsi produk hasil pertanian
yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tersebut.
Position
Produk ini diharapkan dapat diharapkan dapat mempertinggi nilai jual
akan bahan tersebut dan menjadi alternative usaha dibidang produksi
hasil pertanian. Selain itu dapat memperkaya pengetahuan tentang cara
pemanfaatan daun Tin dan aplikasinya menjadi sebuah minuman
berkhasiat serta meningkatkan kesadaran tentang pemanfaatan hasil
pertanian.

2.4 Analisis Sumber Daya Manusia


Bisnis kami sudah dibagi tugas dan tanggungjawab sesuai dengan keahlian
masing- masing sehingga pekerjaan dapat terlaksana secara efektif dan efisien
dengan tujuan mendapatkan tujuan yang maksimal. Di dalam menganalisis
Sumber Daya Manusia, bisnis kami membagi beberapa bagian yang terdiri dari
General Manajer, Manajer Pemasaran, Manajer Produksi, Manajer Keuangan dan
Karyawan.
General Manager (GM) Disini GM sebagai koordinator utama yang
biasa mengendalikan dan bertanggungjawab terhadap keberlangsungan
usaha ini, sehingga barisan yang teratur.
Manajer Pemasaran bertanggung jawab dalam pemasaran dan pelayanan
konsumen serta melaksanakan kerjasama dengan berbagai pihak guna
memperluas jaringan dalam perkembangan usaha ini.
Manajer Produksi bertanggungjawab atas keberlangsungan produksi,
seperti pembuatan desain produk sesuai dengan keinginan konsumen.
Peningkatan produktivitas tenaga kerjadan lain sebagainya.
Manajer Keuangan bertanggungjawab dalam mengatur semua aspek
keuangan baik pemasukan atau pengeluaran dalam usaha ini.
Karyawan aspek paling penting dalam terlaksananya PT. WAT TINI,
seperti yang dijelaskan sebelumnya, karyawan atau tenaga kerja akan
berasal dari masyarakat sekitar untuk meminimalisir jumlah penganguran
yang ada di daerah tersebut.

General Manager
Muhammad
Gambar 1. Struktur Khalis
Perusahaan PT. WAT TINI

2.5 Rencana Pengembangan Usaha


1) Deskripsi rencana pengembangan usaha
Manajer Produk buah dan teh daun ManajerTin dari hasil budidaya tanaman Tin/Ara Manajer
Pemasaran Produksi
dari PT. WAT TINI yangDanil terdapat Keuangan
Siti Maulidini Rizaldi Kota Banda Aceh dapat tersedia
Risha Muliana
dalam d i p a s a r a t a u o u t l e t - o u t l e t b u a h d a n m i n u m a n t e r d e k a t
d e n g a n berbagai p e n ya j i a n b u a h d a n t e h d a u n Tin serta dapat
dikonsumsi oleh siapa pun serta akan membantu pengembangan produk
Karyawan
Arif Fadhillah
PT. WAT TINI . Selain itu inovasi dengan menghasilkan kreasi-kreasi
baru olahan baru atau hasil pertanian yang baru dan berbeda dengan

sebelumnya akan terus dikembangkan sehingga produk PT. WAT TINI


dapat mengikuti trend masyarakat yang sedang berkembang. Merek Produk
ini dibuat dengan merk PT. WAT TINI b a i k b u a h a t a u p u n t e h
d a u n T i n yang diproduksi oleh PT. WAT TINI Coorporation.
2) Tahap-tahap pengembangan usaha
Adapun gambaran rencana pengembangan produk PT. WAT TINI
di masa depan adalah sebagai berikut:
1) Empat bulan rata-rata penjualan bibit tanaman Tin/Ara minimal
mencapai 270 bibit cangkokan per hari.
2) Empat bulan pertama, informasi tentang PT. WAT TINI menyebar di
lingkungan kampus Unsyiah.
3) Empat bulan kedua penjualan bibit cangkokan tanaman Tin/Ara rata-rata
mencapai 405 bibit per harinya.
4) Empat bulan kedua, menjalin kerjasama dengan outlet-outlet buah dan
pasar yang ada di kota Banda Aceh untuk memasarkan produk pertanian
hasil PT. WAT TINI di outlet-outlet tersebut.
5) Empat bulan ketiga dan keempat, menjalin kerjasama dengan outlet-
outlet buah dan pasar yang ada di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar
dengan penjualan rata-rata 810 bibit cangkokan tanaman per hari.
6) Tahun ke dua PT. WAT TINI terus meningktkan jumlah mitra
kerjanya.
7) Tahun ke tiga PT. WAT TINI membuka outlet buah permanen (Galeri
Buah Tin PT. WAT TINI ) di ruko daerah Darussalam yang
menyediakan aneka inovasi produk olahan atau hasil tanaman
TinPT. WAT TINI . Tempat tersebut sekaligus sebagai kantor pusat
PT. WAT TINI.
BAB III
METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan yang digunakan dalam rencana bisnis ini adalah


dengan awal menentukan tempat yang sesuai, kemudian menyiapkan sarana dan
prasarana yang dibutuhkan dan yang selanjutnya pelaksanaan usaha.
Merencanakan suatu usaha merupakan kegiatan awal yang sangat penting
dilakukan sebelum usaha dimulai. Beberapa kegiatan untuk merencanakan usaha
adalah:
1) Menyusun kegiatan
Komponen kegiatan di sini diartikan sebagai kegiatan yang berhubungan
dengan langkah persiapan atau pengadaan sarana dan prasarana.
2) Menentukan struktur pekerjaan
Struktur pekerjaan di sini berkaitan erat dengan tenaga kerja yang
digunakan dalam pelaksanaan usaha.
3) Merencanakan metode pendekatan pasar dan membuat branding
Ada tiga faktor yang penting dalam merencanakan metode pendekatan
pasar, yaitu menciptakan gambaran tentang pasar, menciptakan saluran distrubusi
dan menentukan harga. Agar lebih menarik dan kuat di pasar maka perlu
dilakukan pembrandingan produk dengan desain visual pemasaran yang bagus
melalui sosial media (facebook, twitter, WA, BBM, dll) dan website.
4) Pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini yaitu pelaksanaan usaha budidaya Tin/Ara.
Kemudian melakukan perbanyakan tanaman tin dengan cangkok lalu dijual. Serta
produksi teh dari daun Tin dan buahnya jika sudah berbuah dapat dipanen dan
dijual.
5) Evaluasi
Pada tahap evaluasi, tim mengevaluasi tahap demi tahap yang telah
dilaksanakan dan mencari solusi apabila terdapat kendala selama pelaksanaan
budidaya.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Analisis Keuangan/Biaya


Luas areal tanam : 400 m2
Jumlah tanaman : 300 pohon
Varietas : Green Jordan
Data berdasarkan pengalaman Fauzi Effendi 2016 (diolah)

Harga Tahun Pertama Tahun ke 2 - 5


Jenis Pekerjaan Jumlah
Satuan Biaya Produksi Rp Biaya Produksi Rp
A. Persiapan tanam dan bibit
- Sewa lahan selama 4 tahun + kenaikan harga 25%/tahun 1 1.000.000 1.000.000 4.800.001
- Bibit tin 300 25.000 7.500.000
- Pupuk Kandang (kambung) 100 12.000 1.200.000 480.000
- Sekam mentah 450 8.000 3.600.000 1.440.000
- Air 900 9.000 8.100.000
- Planter bag 300 25.000 7.500.000
- Rumah plastik 1 8.000.000 8.000.000
- Pagar bambu 1 3.000.000 3.000.000
- Plastik mulsa 400 8.000 3.200.000
Jumlah A 43.100.000 6.720.001
B. Pemeliharaan
- Pupuk NPK 54 12.000 648.000 2.592.000
- TSP 14 5.000 70.000 280.000
- Pupuk AB mix 10 65.000 650.000 2.600.000
- Pestisida 12 110.000 1.320.000 5.280.000
- Dursban 2 65.000 130.000 520.000
- Furadan / Curater 4 25.000 100.000 400.000
- Perekat perata 4 27.000 108.000 432.000
- Tenaga kerja 1 12 1.500.000 18.000.000 72.000.000
- Listrik 12 50.000 600.000 2.400.000
Jumlah B 21.626.000 86.504.000
Harga Tahun Pertama Tahun ke 2 - 5
Jenis Pekerjaan Jumlah
Satuan Biaya Produksi Rp Biaya Produksi Rp
C. Investasi Alat dan Sarana
- Pompa air 1 500.000 500.000
- Sprayer 1 400.000 400.000
- Tong penampung 2 200.000 400.000
- Peralatan cangkok 4 75.000 300.000
- Plastik cangkok 30 rol 30 15.000 450.000
- Gunting pangkas 2 60.000 120.000
- Pacul 2 @ 50.000 2 50.000 100.000
- Golok 2 @ 50.000 2 50.000 100.000
Jumlah C 2.370.000
D. Pemasaran
- Promosi dan Pemasaran 1 500.000 500.000 2.000.000
Jumlah D 500.000 2.000.000
E. Lain - lain 10% 1 2.000.000 2.000.000 8.000.000
Jumlah E 2.000.000

Total A + B + C + D + E 69.596.000 95.224.001

Biaya tak terduga 10% dari total 69.596.000 10% 6.959.600 9.522.400
Total Biaya 76.555.600 104.746.401
Total biaya pertahun (tahun ke 2-5) 26.186.600

Penerimaan hasil penjualan Bibit


- Asumsi tanaman sehat 90% x 300 pohon = 270 pohon
- Total cangkokan tahun pertama = 3 x 270 @ Rp 100.000 810 25.000 20.250.000
- Produksi tahun ke-2 = 10 x 270 @Rp 75.000 2.700 25.000 67.500.000
- Produksi tahun ke-3 = 20 x 270 @Rp 50.000 5.400 25.000 135.000.000
- Produksi tahun ke-4 = 30 x 270 @Rp 50.000 8.100 25.000 202.500.000
- Total produksi bibit 16.200 100.000 405.000.000
25.000
Total Produksi Bersih
- Keuntungan penjualan bibit Penjualan Biaya
- Keuntungan tahun ke-1 20.250.000 76.555.600 56.305.600
- Keuntungan tahun ke-2 67.500.000 26.186.600 41.313.400
135.000.00
- Keuntungan tahun ke-3 0 26.186.600 161.186.600
202.500.00
- Keuntungan tahun ke-4 0 26.186.600 228.686.600
425.250.00
Total keuntungan selama 5 tahun dari penjualan buah 0 155.115.401 374.881.000
Harga Tahun Pertama Tahun ke 2 - 5
Jenis Pekerjaan Jumlah
Satuan Biaya Produksi Rp Biaya Produksi Rp
Total keuntungan dari penjualan buah dan bibit Bibit
374.881.000
Pertimbangan usaha
1. BEP (Break Even Point )
BEP untuk harga produksi 16.200
BEP untuk harga 374.881.000 16.200 23.141
Dengan volume produksi Rp 16.200, maka titik balik modal tercapai jika harga Rp 23.140
2. BEP untuk volume Produksi
BEP untuk produksi 25.000
BEP produksi bibit 374.881.000 16.200 14.995
Dengan harga jual Rp 25.000/bibit, maka titik balik modal tercapai jika volume produksi total selama 5 tahun sebanyak 14.995 bibit
3. B/C (Perbandingan Penerimaan dengan Biaya)
B/C = Total penjualan/Total biaya 425.250.000 155.115.401 2.742
Artinya: setiap penambahan biaya Rp 1 maka akan diperoleh penerimaan Rp2.74

4.2 Jadwal Kegiatan


Jadwal kegiatan awal budidaya tanaman Tin/Ara (Ficus carica)

No Bulan1
Kegiatan
. 1 2 3 4

Survei
ketersediaan bibit,
1.
pupuk dan bahan
lainnya.

Persiapan tempat
2.
atau lahan
Persiapan sarana
3.
dan prasarana
Membuat media
4.
tanam
5. Penanaman
Mulai
pemeliharaan dan
6.
perawatan
tanaman
Jadwal kegiatan setelah tanam tanaman Tin/Ara (Ficus carica)

Bulan
No. Kegiatan 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Mencangkok
Pemeliharaa
2. n dan
perawatan
Pemanenan
3. cangkok dan
daun
Pengeringan
4.
daun tin
Pengemasan
5.
teh tin
Penjualan
6. dan
pemasaran
Evaluasi dan
7. penyusunan
laporan
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Javed et al. 2013. Evaluation of Antioxidant and Antimicrobial Activity


of Ficus Carica Leaves. Journal Plant Pathology4:1
Kalaskar et al. Pharmascognostic Ana Phytochemical Investigation of Ficus
Carica Linn. Journal ethnobotanical leaflets 14: 599
Syuhaib,Abu. 2013. Sehat dengan Metode Pengobatan Nabi: Ringkasan Ath-
thibb An-Nabawi dari Ibnu Qayyim Al-Jauziyah. Penerbit Arafah:
Sukoharjo

Anda mungkin juga menyukai