à
à
Dalam upaya mencari sistem pendidikan yang lebih baik dan humanistik,
nampaknya sudah banyak usaha-usaha yang dilakukan pemikir-pemikir yang
serius masalah pendidikan ini.
dengan bahasa anak mendasarkan inti pendidikan pada pemekaran yang aktif dan
hidup dari kesadaran anak.
Contohya, seorang anak yang berumur tiga tahun dan duduk di sekolah
maternal awal, diajarkan untuk merekatkan benang tipis warna kuning dan benang
tebal wol berwarna coklat untuk sekaligus menamai dan meresapi perbedaan
kuning dan coklat, tebal dan tipis. Dalam proses ini anak menjadi aktif karena ia
melakukan sendiri penempelan benang pada kertas dan memegang sendiri tipis-
tebalnya dan melihat sendiri mana yang kuning dan mana yang coklat.
bukanlah seperti dunia yang dilihat dan dihadapinya sehari-hari. Otak anak
dianggap sama dengan kotak bank yang beku dan statis.
merupakan wadah pemersatu para Putra Pangkep yang memiliki latar belakang
berbeda, universitas dan institusi pendidikan yang plural dan kondisi
perekonomian yang bermacam-macam. Bukan sebagai ajang aktualisasi pribadi,
kendaraan politik, ataupun wadah penerapan politik praktis.
Dengan adanya penerapan system otonomi daerah ini, maka secara tidak
langsung akan menjadikan sebuah bergening tersendiri bagi organisasi daerah seperti
IPPM Pangkep. Di mana penguatan daerah kabupaten membutuhkan perhatian lebih
dari masyarakat dan kontrol dari kaum intelektual.
misalnya memberikan kesempatan yang lebih besar bagi timbulnya gerakan sosial
ketimbang pemerintah yang otoriter.
Kedua, Gerakan sosial karena meluasnya ketidakpuasan atas situasi yang ada.
Perubahan dari msyarakat tradisional ke modern pun dapat mengakibatkan
kesenjangn ekonomi yang semakian lebar. Selain itu, dapat menyebabkan kritis
identitas dan lunturnya nilai-nilai sosial yang selama ini diagungkan.
Ketiga, Semata-mata karena masalah kepemipinan (leadershif capability) dari tokoh
pengerak. Adalah sang tokoh yang mampu memberikan inspirasi, membuat jaringan,
membantu organisasi, yang menyebabkan sekelompok orang termotivasi terlibat
dalam pergerakan tersebut.
Tentu saja, hampir setiap orang agaknya pernah melakaukan corat-coret entah
di atas; pesan, memo dan buku harian. Jadi ada pelbagai ragam cara dalam
menuangkan ide-ide atau gagasan. Namun, bila kita masih kesulitan memulai
membikin gaya tulisan yang bersifat luas dan mendalam, maka kita bisa memulai
latihan dengan cara membuat coretan yang ringan dan sederhana. Misalnya saja
dengan membiasakan membikin surat pembaca dan diary. Perbuatan mulia ini,
pernah dikaukan oleh Soe Hok Gie lewat Catatan Seorang Demonstran dan Ahmad
Wahib melalui Catatan Harian (Pergolakan Pemikiran Islam).
Pendek kata, menulis menjadi satu keharusan bagi kaum terpelajar. Pasalnya
tanpa itu semua harkat martabat kita akan dianggap rendah, bahkan lebih buruk
daripada binatang.
Oleh karenanya, IPPM nantinya haruslah menjadi basis para pengkaji dan
orang-orang yang haus akan diskusi, serta dituangkan dalam tulisan-tulisan yang
dapat memberikan sentilan-sentilan terhadap masalah di daerah kita. Dengan
demikian, mudah-mudahan dengan adanya model baru dalam gerakan IPPM, kita
dapat melanjutkan perjuangan kaum lemah.
c
à
å#
à