Anda di halaman 1dari 2

Mengapa Asosiasi Profesi Pekerja Informasi Dibutuhkan?

Siapakah yang disebut dengan Pekerja Informasi?


Pekerja informasi adalah semua pekerja yang secara strategis mengelola kegiatan di
antara penciptaan informasi dan pemanfaatannya. Seorang pekerja informasi
memanfaatkan segala bentuk informasi yang dapat menyumbang kepada pencapaian tujuan
pengguna jasanya. Untuk memberikan jasanya secara profesional, seorang pekerja informasi
menggunakan segala sumberdaya dan teknologi yang diperlukan untuk menghasilkan,
mengumpulkan, menyimpan, dan menyebarkan informasi. Pekerja informasi terdiri dari,
tetapi tidak terbatas pada, pustakawan, arsiparis, dokumentalis, manajer rekod, manajer
rekam medis, pialang informasi, manajer pengetahuan, web master, manajer basisdata,
manajer informasi, spesialis subjek, dan peneliti informasi.*
Sebuah asosiasi profesi pekerja informasi perlu karena beberapa alasan:
Pertama, untuk memperbaiki kondisi pekerja informasi melakukan tawar menawar secara
bersama-sama. Asosiasi profesi adalah organisasi yang demokratis dan berkelanjutan,
dibentuk oleh orang-orang dengan profesi dalam kategori yang sama yang memilih
pemimpin mereka untuk melakukan negosiasi dengan manajemen atau perusahaan atau
lembaga tempat bekerja. Asosiasi profesi pekerja informasi berkepentingan untuk
memperoleh imbalan serta kondisi terbaik dalam bekerja.
Kedua, untuk melindungi anggotanya. Asosiasi profesi pekerja informasi dapat memberi
keuntungan finansial bagi para anggota –tunjangan pengangguran atau masa sulit, misalnya.
Namun, paling utama yang bisa diberikan oleh asosiasi profesi ini adalah solidaritas. Ketika
semua orang adalah anggota asosiasi profesi, perorangan memiliki kekuatan bersama yang
penting sekali untuk melindungi anggotanya dari praktik tak adil seperti pemecatan, lembur,
pemotongan gaji, dll.
Ketiga, untuk memperbaiki kondisi pekerja informasi dan menyediakan alat bagi pekerja
informasi untuk menyampaikan pandangannya, aspirasinya, kepentingan akan
kemaslahatan hidupnya, serta opini dan keberpihakannya terkait berbagai persoalan di
masyarakat. Sebuah asosiasi profesi juga dapat bekerja sama dengan asosiasi profesi lain
atau lembaga lain untuk mempengaruhi lembaga politik serta pengambil kebijakan untuk
meyakinkan tentang perlunya perubahan dan perbaikan kondisi supaya para pekerja
informasi memperoleh kehidupan yang lebih layak. Cita-cita terciptanya masyarakat yang
berkeadilan juga merupakan masalah yang perlu disuarakan serta diperjuangkan oleh
asosiasi profesi.
Peran asosiasi profesi adalah membantu mengorganisasi hubungan antara manajemen
dan pekerja informasi untuk memecahkan masalah dan mendiskusikan tuntutan para
pekerja profesional, agar kesepakatan bisa dicapai dan ditaati, agar semua bisa bekerja
dalam suasana tentang dan penuh pengertian.
Hubungan kerja atau praktek hidup bersama antara manajemen dan pekerja informasi
seharusnya adalah tanggung jawab perusahaan atau lembaga tempat bekerja. Sebuah
asosiasi profesi ada untuk memastikan bahwa kepentingan pekerja informasi senantiasa
tidak dilupakan dan kebutuhan mereka dipenuhi.

1
Tanpa asosisasi profesi setiap pekerja informasi terancam risiko. Setiap pekerja informasi
perlu ikut dalam asosiasi profesi. Tanpa bergabung dalam asosiasi profesi, setiap pekerja
informasi berada dalam belas kasihan kepentingan manajemen atau lembaga tempat
bekerja.
Problem di tempat kerja yang dihadapi pekerja informasi sama dengan yang terjadi pada
umumnya di dunia kerja: berkembangnya teknologi baru, kurangnya fasilitas latihan
profesional, jam kerja panjang dengan upah sedikit, kurangnya santunan, sedikitnya
pensiun, fasilitas asuransi, maupun tunjangan kesehatan, serta diskriminasi di tempat kerja
terhadap perempuan.
Masalah-masalah tersebut hanya bisa ditangani dengan baik jika pekerja informasi mau
berhimpun. Dengan membentuk asosiasi profesi mereka bisa bersuara lebih lantang.
Perorangan yang percaya bahwa mereka dapat berjuang sendirian sebetulnya mengambil
langkah pertama menuju kekalahan. Semua pekerja informasi perlu berhimpun demi
perbaikan pekerjaan.
Pekerja informasi juga memiliki tanggung jawab yang lebih besar. Sebagai pekerja mereka
berada dalam relasi dengan perusahaan atau lembaga tempat bekerja, tetapi sebagai
pekerja informasi mereka juga bertanggung jawab terhadap profesi mereka dan terhadap
kepentingan publik. Tanggung jawab profesional pekerja informasi hanya dapat dilindungi
oleh mereka sendiri dengan membentuk asosiasi profesi yang mewakili mereka dalam
persoalan etik serta kebebasan informasi. Cara terbaik adalah dengan membentuk asosiasi
profesi.
Pekerja informasi perlu memiliki orang-orang yang berbicara atas nama mereka.
Perusahaan atau lembaga tempat bekerja menyatakan bahwa mereka juga berpihak pada
kebebasan informasi, namun tak jarang mereka menyingkirkan pertimbangan etik demi
kepentingan komersil maupun kepentingan penguasa yang hendak menutup-nutupi
informasi publik. Pemerintah juga mengatakan bahwa pentingnya kebebasan informasi,
tetapi sering pula mereka menggunakan berbagai ijin dan peraturan untuk membatasi
masyarakat mengakses informasi.
Pekerja informasi memang harus menghormati budaya bangsanya, tetapi mereka juga
menghormati kode etik profesi. Membangun asosiasi profesi pekerja informasi yang kuat
adalah cara terbaik untuk memastikan bahwa perusahaan dan penguasa tidak mengontrol
mereka bahkan mengarahkan mereka sehingga merugikan kepentingan mereka serta
kepentingan publik untuk mengakses informasi.

Tulisan ini merupakan saduran dari:


Lukas Luwarso (ed). 1998. “Membangun Serikat Kerja Jurnalis”. Jakarta: Aliansi Jurnalis
Independen. hal. 2-4.
*
Dikutip dari artikel berjudul Pekerja Informasi Profesional.

Anda mungkin juga menyukai