desinfektan kulit, digunakan kadar ethyl alcohol 70%. Daya kerjanya yaitu
mengkoagulasikan protein dan menarik air sel (wahyu,2004).
Pengaruh lingkungan pada pertumbuhan dan perkembangan bakteri
a. Pengaruh suhu
tiap jenis bakteri memiliki suhu optimum dimana pertumbuhanya paling baik.
Berdasarkan hal ini bakteri dibagi dalam 3 (tiga) golongan yaitu:
Golongan Suhu pertumbuhan
Minimum Optimum Maxsimum
Psychrophill 00C 100 – 150C 300C
Mesophill
150 – 250C 250 – 370C 400 – 550C
Thermophill
250 - 450C 500 – 600C 600 – 900C
optimumnya sama dengan suhu tubuh manusia (370C) tiga puluh derajat
Celsius.
1. pengaruh suhu rendah
Suhu rendah sampai di bawah minimumnya, menyebabkan bakteri tidak
dapat berkembang biak, pada umumnya tidak segera mematikan bakteri, bahkan
ada yang tahan bertahun – tahun pada suhu minus 700C. bakteri yang pathogen
pada manusia umumnya cepat mati pada suhu 00C (nol derajat Celsius).
2. pengaruh suhu tinggi
Suhu tinggi lebih membahayakan kehidupan bakteri dibandingkan dengan
suhu rendah, bila bakteri dipanskan pada suhu diatas suhu maksimumnya, akan
segera mati. Semua bakteri, baik yang pathogen maupun tidak. Dalam bentuk
vegetatifnya mati dalam waktu 30 menit, pada suhu 600 – 650C. kenyataan ini
merupakandasar tindakan pasteurisasi.
b. Cahaya
sebagian besar bakteri adalah chemotrope, karena itun pertumbuhanya
tidak bergantung pada adanya cahaya matahari, pada beberapa spesies, cahaya
matahari dapat membunuhnya karena pengaruh sinar ultraviolet.
c. Pengeringan (kelembaban)
air sangat penting untuk kehidupan bakteri terutama karena bakteri hanya
dapat mengambil makanan dari luar dalam bentuk larutan (holophytis). Semua
bakteri tumbuh dengan baik pada media yang basah dan udara yang lembab,
dan tidak dapat tumbuh pada media dan udara kering. Kenyataan ini merupakan
dasar pengawetan bahan makanan dengan pengeringan (Etjang,2003).