Anda di halaman 1dari 21

ENZIM

a. PENDAHULUAN
b. PENGGOLONGAN DAN TATA NAMA
ENZIM
c. MEKANISME KERJA
d. PENGENDALIAN KERJA ENZIM
e. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
REAKSI ENZIMATIK
a. PENDAHULUAN
- Enzim adalah suatu protein yang bersifat
katalis, disebabkan kemampuannya untuk
mengaktifkan senyawa lain secara
spesifik. (Dixon & Webb).
- Berdasarkan definisi tersebut, pengertian
enzim harus memenuhi 4 kata kunci,
yaitu:

PROTEIN – KATALIS – AKTIF – SPESIFIK


2
Lanjutan
 Protein
- Segala ciri dan sifat protein berlaku bagi
enzim. Namun tidak sebaliknya.
- Lebih dari separuh jumlah protein yang
ada di dalam sel secara biologis tergolong
ke dalam enzim.
- Terdapat katalis lain seperti logam,
makromolekul bukan protein seperti RNA
(ribozim) yang memiliki kemampuan
katalis, tidak dapat digolongkan sebagai enzim.
3
4
Lanjutan
 KATALIS
• Kemampuan membawa atau
memindahkan suatu senyawa dari suatu
keadaan ke keadaan lain dengan cara
yang spesifik.
• Keadaan struktur kimia, tempat,
keadaan bebas atau terikat.

5
Lanjutan
 AKTIF
• Adanya interaksi enzim dengan substrat
dapat meningkatkan dinamika substrat.
• Molekul akan teraktivasi jika molekul
tersebut mengalami kenaikan energi
kinetik.
• Substrat adalah senyawa yang dikenali
serta diikat secara spesifik oleh enzim dan
selanjutnya diaktifkan sehingga mengalami
perubahan kimiawi.

6
Lanjutan
 SPESIFIK
• Ikatan enzim-substrat merupakan ikatan yang spesifik,
sehingga enzim tertentu hanya akan berikatan dengan
substrat tertentu pula, kemudian terjadi pengaktifan
substrat dan terjadi perubahan kimiawi.
• Spesifisitas reaksi enzimatik timbul akibat susunan
tiga dimensi residu asam amino pada tempat aktif
enzim (catalytic site).
• Spesifisitas enzim ini dibagi menjadi 2, yaitu :
- Spesifisitas kerja : berhubungan dengan tipe reaksi yang
dikatalisisnya.
- Spesifisitas substrat : berhubungan dengan jenis reaktan
(substrat) yang reaksi perubahaanya dikatalisis oleh enzim.

7
Lanjutan
Hal-hal yang prinsip mengenai enzim :
- Enzim hanya disintesis oleh dan di dalam sel.
- Sebagai produk sel, enzim hanya akan
disintesis jika sel mempunyai gen untuk
enzim tersebut.
- Keberadaan enzim di dalam sel mempunyai
tempat tersendiri di bagian sel tersebut.
Misalnya enzim-enzim glikolisis dijumpai di
sitoplasma sel, sedangkan enzim-enzim
siklus Krebs dijumpai di matriks ekstraseluler,
dll.
8
Lanjutan
- Peran struktur 3 dimensi enzim
mempunyai berbagai rupa kemungkinan
struktur 3 dimensi, namun hanya satu saja
yang mampu mendukung fungsi biologis
dari enzim sebgai biokatalis.
- Enzim tidak mengubah tetapan
keseimbangan suatu reaksi, melainkan
hanya mempercepat tercapainya tetapan
keseimbangan tersebut. Dengan adanya
enzim laju reaksi meningkat 107 – 1013 kali.

9
b. PENGGOLONGAN DAN TATA NAMA ENZIM

- Oleh International Union of Biochemistry (IUB)


enzim diklasifikasikan menjadi enam kelompok
berdasarkan jenis reaksi yang dikatalisisnya.
- Dan dari 6 kelas besar ini masing-masing memiliki
sub-klas dan sub-subklas.
- Kemudian pada tahun 1992, dibuatlah tata nama
enzim secara baku yang dikenal dengan Enzyme
Nomenclatur 1992.
- Jumlah enzim selalu bertambah seiring dengan
perkembangan pengetahuan dan penelitian di
bidang biokimi/ biologi molekuler.
10
11
Lanjutan
- Setiap enzim memiliki nomor tersendiri dan nama
formal yang berakhiran dengan –ase.
- Setiap nomor enzim diawali dengan EC (Enzyme
Comission) diikuti dengan nomor kelas, subklas,
dan sub-subklas.
- Contoh : EC. 2.7.1.2 ATP:D-glukosa 6-
fosfotransferase
- Selain penamaan baku di atas, enzim juga
memiliki nama umum/ sederhana berdasarkan
aktivitas enzim (bukan tata nama standar).
Contoh : glukokinase.
- Di samping itu terdapat pula enzim-enzim yang
pada penamaannya tidak berakhiran –ase.
Contoh: pepsin, tripsin, kimotripsin.
12
c. MEKANISME KERJA ENZIM

- Enzim berikatan dengan substrat dan


mengarahkannya tepat untuk bereaksi.

13
Lanjutan
• Enzim mengkatalisis suatu reaksi
kimia dengan berikatan dengan
substrat membentuk kompleks
enzim substrat
• Reaksi berlangsung di suatu daerah
dinamis yang berukuran relatif kecil,
yaitu tempat aktif enzim atau tempat
katalitik. Tempat di luar tempat aktif
disebut allosteris site.
• Tempat aktif ini juga mengandung
kofaktor.
• Enzim dan substrat yang telah
diaktifkan membentuk kompleks
berenergi tinggi yang tidak stabil
dengan konfigurasi elektronik yang
tegang antara substrat dan produk.
• Kompleks stadium transisi kemudian
terurai menjadi produk dan
melepaskan diri dari enzim.
• Enzim bebas kemudian mengikat set
sustrat lain dan mengulang proses
tersebut
14
Lanjutan
• Ikatan enzim enzim substrat yang demikian
spesifik dapat dijelaskan melalui model.
– Model “Kunci-Anak Kunci” (Emil Fischer)
– Model Induced Fit (Koshland, Nemethy, Filmer)
• Model pengikatan ini terus berkembang
sehingga dapat digunakan untuk
menjelaskan tentang proses terjadinya
inhibisi terhadap kerja enzim.

15
d. PENGENDALIAN KERJA ENZIM
• Reaksi enzimatik berjalan dengan sangat
terkoordinasi dengan melihat berbagai keadaan dan
keperluan.
• Pengendalian rekasi enzimatik tersebut berlangsung
pada tingkat gen hingga molekul enzim itu sendiri.
- Pengendalian tingkat gen
- Pengendalian di tingkat molekul enzim oleh produk
pengendalian melalui penghambatan (feed back control)
- Pengendalian melalui perubahan struktur molekul
(mekanisme on-off). modifikasi kovalen.

16
e. FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KERJA ENZIM

17
18
19
DAFTAR PUSTAKA
1. Sadikin M. Biokimia Enzim. Jakarta. Widya
Medika, 2002.
2. Koolman J, Rohm KH. Atlas Berwarna & Teks
Biokimia. Jakarta. EGC, 2001.
3. Murray K, et al. Biokimia Harper. Jakarta.
EGC, 2003
4. Marks D, et al. Biokimia Kedokteran Dasar.
Sebuah Pendekatan Klinis. EGC, 2000.
5. King MW. Vitamins and Coenzymes. Medical
Biochemistry Page, 2001. Last modified 22
Agust 2005. www. indstate. edu
20
DAFTAR PUSTAKA
1. Birch P. Enzyme Kinetics. www. indstate. edu
2. Koolman J, Rohm KH. Atlas Berwarna dan Teks
Biokimia. Jakarta. EGC, 2001, hal. 86-103.
3. Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia
Kedokteran Dasar Sebuah Pendekatan Klinis.
Jakarta. EGC, 2000, hal. 96-125.
4. Nomenclature Committee of The International
Union of Biochemistry and Moleculer Biology.
Enzyme Nomenclature. www.chem.qmul.ac.uk/iubmb/enzyme/
5. Sadikin M. Biokimia Enzim. Jakarta, Widya
Medika, 2002.

21

Anda mungkin juga menyukai