Anda di halaman 1dari 20

Teknik Budidaya Sayuran Secara Hidroponik

Tuesday, 29 December 2009 14:41

Istilah hidroponik berasal dari istilah Yunani yaitu hidro yang berarti air dan ponos berarti kerja.
Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan cara bercocok tanam tanpa tanah
tetapi menggunakan air atau bahan porous lainnya dengan pemberian unsur hara terkendali
yang berisi unsur-unsur esensial yang dibutuhkan tanaman. Dilontarkan pertama kali oleh W.A.
Setchell dari University of California, sehubungan dengan keberhasilan W.F. Gericke dari
university yang sama, dalam pengembangan teknik bercocok tanam dengan air sebagai
medium tanam.

Berdasarkan media tumbuh yang digunakan, hidroponik dapat dibagi menjadi tiga macam,
yaitu:

1. Kultur Air. Teknik ini telah lama dikenal, yaitu sejak pertengahan abad ke-15 oleh bangsa
Aztec. Dalam metode ini tanaman ditumbuhkan pada media tertentu yang di bagian dasar
terdapat larutan yang mengandung hara makro dan mikro, sehingga ujung akar tanaman akan

1 / 20
Teknik Budidaya Sayuran Secara Hidroponik
Tuesday, 29 December 2009 14:41

menyentuh larutan yang mengandung nutrisi tersebut.

2. Kultur Agregat. Media tanam berupa kerikil, pasir, arang sekam padi (kuntan), dan lain-lain
yang harus disterilkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Pemberian hara dengan cara
mengairi media tanam atau dengan cara menyiapkan larutan hara dalam tangki atau drum, lalu
dialirkan ke tanaman melalui selang plastik.

3. Nutrient Film Technique. Pada cara ini tanaman dipelihara dalam selokan panjang yang
sempit, terbuat dari lempengan logam tipis tahan karat. Di dalam saluran tersebut dialiri air
yang mengandung larutan hara. Maka di sekitar akar akan terbentuk film (lapisan tipis) sebagai
makanan tanaman tersebut.

Faktor-faktor Penting dalam Budidaya Hidroponik:

2 / 20
Teknik Budidaya Sayuran Secara Hidroponik
Tuesday, 29 December 2009 14:41

1. Unsur Hara.

Pemberian larutan hara yang teratur sangatlah penting pada hidroponik, karena media hanya
berfungsi sebagai penopang tanaman dan sarana meneruskan larutan atau air yang
berlebihan.Hara tersedia bagi tanaman pada pH 5.5 – 7.5 tetapi yang terbaik adalah 6.5,
karena pada kondisi ini unsur hara dalam keadaan tersedia bagi tanaman. Unsur hara makro
dibutuhkan dalam jumlah besar dan konsentrasinya dalam larutan relatif tinggi. Termasuk unsur
hara makro adalah N, P, K, Ca, Mg, dan S. Unsur hara mikro hanya diperlukan dalam
konsentrasi yang rendah, yang meliputi unsur Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, dan Cl.

Kebutuhan tanaman akan unsur hara berbeda-beda menurut tingkat pertumbuhannya dan jenis
tanaman (Jones, 1991).Larutan hara dibuat dengan cara melarutkan garam-garam pupuk

3 / 20
Teknik Budidaya Sayuran Secara Hidroponik
Tuesday, 29 December 2009 14:41

dalam air. Berbagai garam jenis pupuk dapat digunakan untuk larutan hara, pemilihannya
biasanya atas harga dan kelarutan garam pupuk tersebut.

2. Media Tanam Hidroponik.

Jenis media tanam yang digunakan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Media yang baik membuat unsur hara tetap tersedia, kelembaban
terjamin dan drainase baik. Media yang digunakan harus dapat menyediakan air, zat hara dan
oksigen serta tidak mengandung zat yang beracun bagi tanaman. Bahan-bahan yang biasa
digunakan sebagai media tanam dalam hidroponik antara lain pasir, kerikil, pecahan batu bata,
arang sekam, spons, dan sebagainya. Bahan yang digunakan sebagai media tumbuh akan
mempengaruhi sifat lingkungan media.

4 / 20
Teknik Budidaya Sayuran Secara Hidroponik
Tuesday, 29 December 2009 14:41

Tingkat suhu, aerasi dan kelembaban media akan berlainan antara media yang satu dengan
media yang lain, sesuai dengan bahan yang digunakan sebagai media. Arang sekam (kuntan)
adalah sekam bakar yang berwarna hitam yang dihasilkan dari pembakaran yang tidak
sempurna, dan telah banyak digunakan sabagai media tanam secara komersial pada sistem
hidroponik.

Komposisi arang sekam paling banyak ditempati oleh SiO2 yaitu 52% dan C sebanyak 31%.
Komponen lainnya adalah Fe2O3, K2O, MgO, CaO, MnO, dan Cu dalam jumlah relatif kecil
serta bahan organik. Karakteristik lain adalah sangat ringan, kasar sehingga sirkulasi udara
tinggi karena banyak pori, kapasitas menahan air yang tinggi, warnanya yang hitam dapat
mengabsorbsi sinar matahari secara efektif, pH tinggi (8.5 – 9.0), serta dapat menghilangkan
pengaruh penyakit khususnya bakteri dan gulma.

3. Oksigen.

Keberadaan Oksigen dalam sistem hidroponik sangat penting. Rendahnya oksigen


menyebabkan permeabilitas membran sel menurun, sehingga dinding sel makin sukar untuk
ditembus, Akibatnya tanaman akan kekurangan air. Hal ini dapat menjelaskan mengapa
tanaman akan layu pada kondisi tanah yang tergenang. Tingkat oksigen di dalam pori-pori

5 / 20
Teknik Budidaya Sayuran Secara Hidroponik
Tuesday, 29 December 2009 14:41

media mempengaruhi perkembangan rambut akar.

Pemberian oksigen ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti: memberikan
gelembung-gelembung udara pada larutan (kultur air), penggantian larutan hara yang
berulang-ulang, mencuci atau mengabuti akar yang terekspose dalam larutan hara dan
memberikan lubang ventilasi pada tempat penanaman untuk kultur agregat.

4. Air.

Kualitas air yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman secara hidroponik mempunyai tingkat
salinitas yang tidak melebihi 2500 ppm, atau mempunyai nilai EC tidak lebih dari 6,0 mmhos/cm
serta tidak mengandung logam-logam berat dalam jumlah besar karena dapat meracuni
tanaman.

6 / 20
Teknik Budidaya Sayuran Secara Hidroponik
Tuesday, 29 December 2009 14:41

Keuntungan dan Kendala Hidroponik

Beberapa kelebihan bertanam secara hidroponik adalah produksi tanaman persatuan luas lebih
banyak, tanaman tumbuh lebih cepat, pemakaian pupuk lebih hemat, pemakaian air lebih
efisien, tenaga kerja yng diperlukan lebih sedikit, lingkungan kerja lebih bersih, kontrol air, hara
dan pH lebih teliti, masalah hama dan penyakit tanaman dapat dikurangi serta dapat menanam
tanaman di lokasi yang tidak mungkin/sulit ditanami seperti di lingkungan tanah yang miskin
hara dan berbatu atau di garasi (dalam ruangan lain) dengan tambahan lampu. Sedangkan
kelemahannya adalah ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik agak sulit,
memerlukan keterampilan khusus untuk menimbang dan meramu bahan kimia serta investasi
awal yang mahal.

7 / 20
Teknik Budidaya Sayuran Secara Hidroponik
Tuesday, 29 December 2009 14:41

Teknik Budidaya

A. Media.

Media hidroponik yang baik memiliki pH yang netral atau antara 5.5 -6.5. Selain itu media harus
porous dan dapat mempertahankan kelembaban. Media yang digunakan dapat dibedakan
menjadi dua berdasarkan tahap pertumbuhan tanaman :

8 / 20
Teknik Budidaya Sayuran Secara Hidroponik
Tuesday, 29 December 2009 14:41

1. Media untuk persemaian atau pembibitan. Untuk persemaian dapat digunkan media
berupa pasir halus, arang sekam atau rockwool. Pasir halus sering digunakan karena mudah
diperoleh dan harganya murah, namun kurang dapat menahan air dan tidak terdapat nutrisi di
dalamnya. Media yang biasa digunakan adalah campuran arang sekam dan serbuk gergaji atau
serbuk sabut kelapa.

2. Media untuk tanaman dewasa. Media untuk tanaman dewasa hampir sama dengan media
semai, yaitu pasir agak kasar, arang sekam, rockwool dan lain-lain. Media yang ideal adalah
arang sekam. Keuntungannya adalah kebersihan dan sterilitas media lebih terjamin bebas dari
kotoran maupun organisme yang dapat mengganggu seperti cacing, kutu dan sebagainya yang
dapt hidup dalam pasir. Media arang sekam bersifat lebih ringan namun lebih mudah hancur,
penggunaannya hanya dapat untuk dua kali pemakaian. Arang sekam dapat dibeli di toko-toko
pertanian atau membuat sendiri.

9 / 20
Teknik Budidaya Sayuran Secara Hidroponik
Tuesday, 29 December 2009 14:41

B. Benih.

Pemilihan benih sangat penting karena produktivitas tanaman teranganutng dari keunggulan
benih yang dipilih. Periksa label kemasan benih, yaitu tanggal kadaluarsa, persentase tumbuh
dan kemurnian benih. Pemilihan komoditas yang akan ditanam diperhitungkan masak-masak
mengenai harga dan pemasarannya. Contoh sayuran eksklusif yang mempunyai nilai jual di
atas rat-rata adalah tomat Recento, ketimun Jepang, Melon, parika, selada, kailan, melon dan
lain-lain.

C. Peralatan Budidaya Hidroponik.

1. Wadah semai, bisa menggunakan pot plastik, polybag kecil, bak plastik, nampan semai, atau
kotak kayu (Wadah tanaman dewasa, umumnya digunakan polybag berukuran 30-40 cm
dengan lobang secukupnya untuk mengalirkan kelebihan air saat penyiraman).

10 / 20
Teknik Budidaya Sayuran Secara Hidroponik
Tuesday, 29 December 2009 14:41

2. Kertas tissu/koran basah untuk menjaga kelembaban.

3. Ayakan pasir untuk mengayak media semai.

4. Handsprayer untuk penyiraman.

11 / 20
Teknik Budidaya Sayuran Secara Hidroponik
Tuesday, 29 December 2009 14:41

5. Centong pengaduk media, pinset untuk mengambil bibit dari wadah semai.

6. Polybag ukuran 5 kg untuk penanaman transplant, benang rami (seperti yang sering
digunakan tukang bangunan) untuk mengikat tanaman, dan ember penyiram.

D. Pelaksanaan.

12 / 20
Teknik Budidaya Sayuran Secara Hidroponik
Tuesday, 29 December 2009 14:41

1. Persiapan media semai. Sebelum melakukan persemaian, sempuran media semai diaduk
dahulu secara merata.

2. Persemaian tanaman.

a. Persemaian benih besar. Untuk benih yang berukuran besar seperti benih melon dan
ketimun, sebaiknya dilakukan perendaman di dala air hangat kuku selama 2-3 jam dan
langsung ditanamkan dalam wadah semai yang berisi media dan telah disiram dengan air.
Benih diletakkan dengan pinset secara horisontal 4-5 mm dibawah permukaan media.
Transplanting bibit dari wadah semai ke wadah yang lebih besar dapat dilakukan ketika tinggi
bibit sekitar 12-15 cm (28-30 hari setelah semai).

13 / 20
Teknik Budidaya Sayuran Secara Hidroponik
Tuesday, 29 December 2009 14:41

b. Persemaian benih kecil. Untuk benih berukuran kecil seperti tomat, cabai, terong dan
sebagainya cara persemaiannya berbeda dengan benih besar. Pertama siapkan wadah semai
dengan media setebal 5-7 cm. Di tempat terpisah tuangkan benih yang dicampurkan dengan
pasir kering steril secukupnya dan diaduk merata. Benih yang telah tercampur dengan pasir
ditebarkan di atas permukaan media semai secara merata, kemudian ditutup dengan media
semai tipis-tipis (3-5 mm). Setelah itu permukaan wadah semai ditutup dengan kertas tisu yang
telah dibasahi dengan handsprayer kemudian simpan di tempat gelap dan aman.Wadah semai
sebaiknya dikenakan sinar matahari tip pagi selama 1-2 jam agar perkecambahan tumbuh
dengan baik dan sehat. Setelah benih mulai berkecambah, kertas tisu dibuang.
Setelah bibit mencapai tinggi 2-3 cm dipindahkan ke dalam pot/polybag pembibitan.

3. Perlakuan semai. Bibit kecil yang telah berkecambah di dalam wadah semai perlu disirami
dengan air biasa. Penyiraman jangan berlebih, karena dapat menyebabkan serangan penyakit
busuk.

4. Pembibitan. Setalah bibit berumur 15-17 hari (bibit yang berasal dari benih kecil) perlu
dipindahkan dari wadah semai ke pot/polybag pembibitan agar dapat tumbuh dengan baik.
Caranya adalah dengan mencabut kecambah di wadah semai (umur 3-4 minggu setelah semai)
secara hati-hati dengan tangan agar akar tidak rusak kemudian tanam pada lubang tanam yang
telah dibuat pada pot/polybag pembibitan.

14 / 20
Teknik Budidaya Sayuran Secara Hidroponik
Tuesday, 29 December 2009 14:41

5. Transplanting/pindah tanam. Sebelum dilakukan pindah tanam, perlu dilakukan persiapan


media tanam, yaitu dengan mengisikan media tanam ke polybag. Sebaiknya pengisian
dilakukan di dekat lokasi penanaman di dalam green house agar sterilitas media tetap terjaga.
Setelah wadah tanam siap dan dibuatkan lubang tanam, maka transplanting siap dilakukan.
Transplanting dilakukan dengan membalikkan pot pembibitan secara perlahan-lahan dan
menahan permukaannya dengan jemari tangan (bibit dijepit diantara jari telunjuk dan jari
tengah). Jika pada pembibitan digunakan polybag, maka cara transplanting bisa dilakukan
dengan memotong/menggunting dasar polybag secara horisontal.

6. Penyiraman. Penyiraman dilakukan secara kontinu, dengan indikator apabila media tumbuh
dipegang dengan tangan terasa kering. Meida tanam hidroponik bersifat kering sehingga
penyiraman tanaman jangan sampai terlambat. Jenis dan cara penyiraman adalah sebagai
berikut:

a. Penyiraman manual. Penyiraman dilakukan dengan handsprayer, gembor/emprat atau


gayung. Cara penyiramannya adalah sebagai berikut :

15 / 20
Teknik Budidaya Sayuran Secara Hidroponik
Tuesday, 29 December 2009 14:41

1) Pada masa persemaian. Cara penyiraman untuk benih berukuran kecil cukup dengan
handsprayer 4-5 kali sehari untuk menjaga kelembaban media. Untuk benih berukuran besar
digunakan gembor/emprat berlubang halus atau tree sprayer.

2) Pada masa pembibitan. Penyiraman dilakukan dengan gembor dilakukan sebanyak 5-6
kali sehari dan ditambahkan larutan encer hara.

3) Pada masa pertumbuhan dan produksi. Penyiraman dilakukan dengan memeberikan


1.5-2.5 l larutan encer hara setiap harinya.

16 / 20
Teknik Budidaya Sayuran Secara Hidroponik
Tuesday, 29 December 2009 14:41

b. Penyiraman otomatis. Penyiraman dapat dilakukan dengan Sprinkle Irrigation System dan
Drip Irrigation System, yaitu sistem penyiraman semprot dan tetes . Sumber tenaga berasal dari
pompa.

7. Perawatan Tanaman. Perawatan tanaman yang perlu dilakukan antara lain adalah :

a. Pemangkasan. Pemangkasan dilakukan untuk membuang cabang yang tidak dikehendaki,


tunas air, atau cabang yang terkena serangan penyakit. Pemangkasan dilakukan untuk
meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Misal pada tomat recento hanya dipelihara
satu batang utama untuk produksi.

17 / 20
Teknik Budidaya Sayuran Secara Hidroponik
Tuesday, 29 December 2009 14:41

b. Pengikatan. Tanaman yang telah berada di wadah tanam selama 7 hari memerlukan
penopang agar dapat berdiri tegak sehingga tanaman dapat tumbuh rapi dan teratur. Penopang
tersebut diberikan dengan cara mengikat tanaman dengan tali (benang rami).

c. Penjarangan bunga (pada sayuran buah). Penjarangan bunga perlu dilakukan agar
pertumbuhan buah sama besar. Namun hasil penelitian penjarangan bunga pada ketimun
Gherkin tidak menunjukkan hasil yang berbeda dengan perlakuan tanpa penjarangan bunga.

d. Pengendalian hama dan penyakit. Pengendalian dapat dilakukan baik secara manual
maupun dengan pestisida.

8. Panen dan Pasca panen.

18 / 20
Teknik Budidaya Sayuran Secara Hidroponik
Tuesday, 29 December 2009 14:41

a. Pemanenan. Dalam pemanenan perlu diperhatikan cara pengambilan buah/ hasil panen
agar diperoleh mutu yang baik, misalnya dengan menggunakan alat bantu pisau atau gunting
panen. Cara panen yang benar dan hati-hati akan mencegah kerusakan tanaman yang dapat
mengganggu produksi berikutnya. Kriteria panen masing-masing jenis sayuran berlainan satu
sama lainnya dan tergantung dari pasar. Makin besar buah belum tentu makin mahal/laku,
malah termasuk kriteria buah afkir sehingga waktu panen yang tepat dan pengawasan pada
proses produksi perlu diperhatikan.

b. Penanganan pasca panen. Pemasaran produk hasil budidaya hidroponik sangat


dipengaruhi oleh perlakuan pasca panen. Standar harga penjualan produksi tergantung dari
menarik atau tidaknya produk yang dihasilkan, terutama dilihat dari penampilan produk (bentuk,
warna, dan ukuran). Perlakuan pasca panen sangat penting karena kualitas produk tidak
semata-mata dari hasil produksi saja, melainkan sangat tegantung dan ditentukan oleh
penanganan pasca panen, kemasan, sistem penyusunan, metode pengangkutam maupun
selektivitas produk. Kerusakan produk dapat dikurangai dengan penanganan pasca panen yang
tepat sehingga diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah pada produk yang dijual.

Sumber: http://ayobertani.wordpress.com

(Tim Aero Kalijati, 29/12/2009)

19 / 20
Teknik Budidaya Sayuran Secara Hidroponik
Tuesday, 29 December 2009 14:41

20 / 20

Anda mungkin juga menyukai