Anda di halaman 1dari 4

Pola Pengasuhan Anak secara Tradisional Jawa, Budaya yang Mulai Tersisihkan BAB I PENDAHULUAN

1.I Latar belakang Era globalisasi yang semakin menyebarkan modernisasi di berbagai aspek kehidupan. Modernisasi di berbagai aspek kehidupan tampaknya sudah tidak segan lagi menggerogoti nilai-nilai budaya yang seharusnya bisa bertahan justru ikut terserang dengan mudahnya. Indonesia yang kental dan kaya akan nilai-nilai budaya yang beragam, sudah memperlihatkan kerapuhannya dan seakan angkat tangan mengalir begitu saja mengikuti arus modernisasi. Tidak melihat jauh, melihat kondisi dari budaya sendiri yakni Jawa nampaknya sekarang juga sedang sakit. Sakit karena menurunnya pasokan tenaga pembela dan pecintanya. Budaya Jawa yang terkenal bahkan di pelajari di beberapa tempat di belahan dunia, justru sakit di area sendiri. R. Ng. Kartohasmono dalam bukunya Wiwaha Jawa (1917) menuliskan bahwa: menurunnya minat generasi muda Jawa saat itu (1917 M) (dan ternyata berlanjut hingga saat ini), hanyalah disebabkan Jawa itu kuno (tradisional), sulit, rumit melilit-lilit penalarannya, bertingkat-tingkat bahasanya (tiada demokratis, tidak praktis, feodalistis, diskriminatif, dsb). Dan perlu saya tambahkan lagi: dadine disengit (sehingga akhirnya dibenci) (Budiono Herusatoto, 2010: 220). Deskripsi di atas sangat menggambarkan keadaan sekarang. Pasemon wong jawa ora njawani akhirnya bukan pasemon yang di taluki lagi, namun sudah menjadi rahasia umum. Para pemuda yang menjadi ukuran berhasil tidaknya pewarisan budaya, karena mau tidak mau tetap pemudalah yang menjadi ahli waris pertama dari sebuah regenerasi budaya. Melihat kenyataan sekarang, banyak sekali pemuda terutama pemuda Jawa yang kurang bahkan tidak memahami mengenai budaya Jawa. Lalu, apakah kemunduran wong jawa sing njawa ini disebabkan karena keacuhan sendiri dari para pemuda? Ataukah orang

tua yang gagal dalam melakukan regenerasi kebudayaan kepada sang anak? Tampaknya perlu mendapatkan perhatian khusus. Berbekal dari pepatah populer Keluarga adalah sekolah pertama dan utama maka dapat dikatakan bahwa salah satu peran utama keluarga dalam regenerasi budaya kepada sang anak. Dalam peran keluarga sebagai pemberi pendidikan yang pertama ini, mempunyai banyak saluran dalam mengerjakannya, diantaranya melalui saluran yang paling primer yakni pola asuh. Keluarga adalah suatu sistem norma dan tata cara yang diterima untuk menyelesaikan tugas yang penting (Paul B. Horton, 1999: 268). Maka keluarga haruslah mempunyai suatu sistem tertentu dalam menjalankan tugasnya secara baik, yang dapat dipastikan sukses tidaknya suatu keluarga dapat dilihat dari pola asuhnya. Terkait pola asuh anak dalam keluarga, budaya Jawa mempunyai pola asuhnya yang khas dan berbeda dari budaya lain. Dalam setiap pola asuh suatu budaya pasti mengandung keunggulan masing-masing, termsuk pola asuh anak secara tradisional Jawa dalam membentuk karakter pemuda ban gsa. Melihat hal tersebut, menarik untuk dilakukan pengkajian secara mendalam mengenai pola asuh keluarga Jawa secara tradisional yang saat ini mulai tersisihkan peranannya dalam mencetak generasi bangsa. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah pola pengasuhan anak secara tradional Jawa? 2. Bagaimanakah peranan pola pengasuhan anak secara tradional Jawa dalam mencetak generasi unggulan bangsa? 3. Begaimana penerapan pola pengasuhan anak secara tradisional Jawa di tengah arus modernisasi saat ini?

1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui mengenai pola pengasuhan anak secara tradisional Jawa. 2. Untuk mengetahui peranan pola pengasuhan anak secara tradisional Jawa dalam mencetak generasi unggulan bangsa.

3. Untuk mengetahui sejauh mana penerapan pola pengasuhan anak se cara tradisional Jawa di tengah arus modernisasi dalam masyarakat Jawa saat ini. 1. 4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Peneliti Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi modal telaah untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan lebih kompleks lagi, terutama dalam mengekspolasi kejelasan dan kekuratan data mengenai kebermanfaatan dan keunggulan pola pengasuhan anak secara tradisional Jawa. 1.4.2 Masyarakat Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi untuk disampaikan kepada masyarakat agar memahami tentang banyaknya manfaat dari penerapan pola pengasuhan anak secara tradisional Jawa terutama pada masyarakat Jawa. Selain itu, besar harapan dari penelitian ini adalah setidaknya dapat memperkenalkan dan memperjelas pola pengasuhan anak secara tradi ional s Jawa berikut dengan keunggulan-keunggulannya. 1.4.3 Pemerintah Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi pertimbangan pemerintah, khusunya pemerintah Jawa agar turut memberikan perhatian dalam mencetak generasi unggulan bangsa, khusunya Jawa. Pemerintah diharapkan mampu bekerjasama dengan orang tua untuk mensosialisasikan keunggulan pola pengasuhan anak secara tradisional Jawa.

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Keluarga Keluarga adalah suatu sistem norma dan tata cara yang diterima untuk menyelesaikan tugas yang penting (Paul B. Horton, 1999: 268). Namun dalam kenyataannya banyak keluarga yang mengalamim disorganisasi keluarga.

Disorganisasi Keluarga adalah perpecahan keluarga sebagai suatu unit, karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban yang sesuai dengan kewajiban peranannya. Secara sosiologis bentuk-bentuk disorganisasi keluarga adalah:
y

Unit keluarga yang tidak lengkap karena hubungan di luar perkawinan. Walaupun hal ini secara yuridis dan sosial belum terbentuk suatu keluarga, tetapi bentuk ini dapat digolongkan sebagai disorganisasi keluarga.

Disorganisasi keluarga karena putusnya perkawinan sebab perceraian, tempat meja dan perpisahan tempat tidur dan seterusnya.

Adanya kekerasan dalam keluarga tersebut, yaitu dalam hal komunikasi antar anggota keluarga.

Krisis keluarga, karena salah satu yang bertindak sebagai kepala keluarga di luar kemampuannya sendiri meninggalkan rumah tangga, mungkin karena meninggal dunia atau karena peperangan.

Krisis keluarga yang disebabkan karena faktor intern, misalnya karena terganggu keseimbangan jiwa salah seorang anggota keluarga (Soerjono Soekanto, 1990: 370).

Anda mungkin juga menyukai