Anda di halaman 1dari 123

1

BADAN PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI


(BPMIGAS)
PEDOMAN TATA KERJA
No. : 018 / PTK / X / 2008
REVISI I
TENTANG :
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
JAKARTA
migas_17x25 rev.indd 1 11/29/2008 10:08:04 AM
i
BADAN PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI
(BPMIGAS)
SURAT KEPUTUSAN
Nomor KEP- 0051/BP00000/2008/S8
TENTANG
REVISI PEDOMAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
KEPALA BPMIGAS
Menimbang : a. Bahwa Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi dilaksanakan dan
dikendalikan melalui Kontrak Kerja Sama
b. Bahwa pengendalian manajemen operasi Kontrak Kerja Sama barada
di tangan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
(BPMIGAS).
c. Bahwa dalam rangka mengikuti perkembangan kebutuhan pengelolaan
perlu untuk menyempurnakan Pedoman Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Kontraktor Kontrak Kerja Sama yang saat ini telah diberlakukan berdasarkan
Surat Keputusan Kepala BPMIGAS No. Kpts 15/BP00000/2005-S8 tanggal
11 Mei 2005.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi;
2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2002 tentang Badan Pelaksana
Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi;
5. Keputusan Presiden No. 20/P Tahun 2008 tanggal 16 April 2008 tentang
Pengangkatan Kepala BPMIGAS.
6. Production Sharing Contract (PSC).
7. Surat Keputusan Kepala BPMIGAS No. Kpts 15/BP00000/2005-S8 tanggal
11 Mei 2005, tentang Pedoman Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Kontraktor Kontrak Kerja Sama;
8. Pedoman Tata Kerja No. 018/PTK/V/2005 tentang Pedoman Pengelolaan
Sumber Daya Manusia Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Pedoman Tata Kerja
No. 18/2005).
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Memberlakukan Pedoman Tata Kerja No. 018/PTK/V/2005 Revisi l tahun 2008
tentang Pedoman Pengelolaan Sumber Daya Manusia Kontraktor Kontrak Kerja
Sama ("PTK No. 18 Revisi I") sebagaimana terlampir dalam Surat Keputusan ini
untuk seluruh Kontraktor Kontrak Kerja Sama di lingkungan Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi. Revisi l tersebut terdiri dari :
1. Menyempurnakan Pedoman Tata Kerja No. 18/2005 dengan mengubah sebagian
isinya sepanjang menyangkut pedoman mengenai Rekrutmen Tenaga Kerja
Indonesia, Perpanjangan Hubungan Kerja Diatas Usia Purnakarya, Rencana
Penggunaan Tenaga Kerja Di atas Usia Purnakarya, Rencana Penggunaan
Tenaga Kerja (RPTK), dan Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA),
menjadi sebagaimana tercantum dalam lampiran Surat Keputusan ini.
BB
S
U
R
A
T

K
E
P
U
T
U
S
A
N
migas_17x25 cm_2009.indd i 3/19/2009 3:50:47 PM
Sumber Daya Manusia di Lingkungan Kontraktor Kotrak Kerja Sama, dipandang
ii
S
U
R
A
T

K
E
P
U
T
U
S
A
N BADAN PELAKSANA KEGIATAN HULU MINYAK DAN GAS BUMI
(BPMIGAS)
K
E
G
I
A
T
A
N
USA
H
A

H
U
L
U
M
I
N
Y
A
K
D
AN G
A
S

B
U
M
I
-2-
Surat Keputusan
No.: KEP- 0051 /BP00000/2008/S8
2. Menambahkan pedoman baru dalam Pedoman Tata Kerja No. 18/2005, yaitu
pedoman mengenai Total Remunerasi, Cross Posting, Rancangan Struktur
Organisasi Kontraktor Kontrak Kerja Sama, Penanganan Unjuk Rasa dan
Mogok Kerja, dan Bahan Pertimbangan Rujukan Pasien Ke Luar Negeri,
Sebagaimana tercantum dalam lampiran Surat Keputusan ini.
KEDUA : Menugaskan kepada Kepala Divisi Eksternal sebagai penanggungjawab yang
secara berkesinambungan mengadakan penyempurnaan terhadap Pedoman
Pengelolaan Sumber Daya Manusia Kontraktor Kontrak Kerja Sama.
KETIGA : Ketentuan-ketentuan lain yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam PTK
No. 18 Revisi I ini, akan ditetapkan kemudian dan akan menjadi satu kesatuan
dalam PTK No. 18 Revisi I ini.
Surat Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 20 Oktober 2008
Kepala BPMIGAS
Ir. R Priyono

migas_17x25 cm_2009.indd ii 3/19/2009 3:50:47 PM
iii
K
A
T
A

P
E
N
G
A
N
T
A
R
KATA PENGANTAR
Buku Pedoman Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) KKKS ini merupakan
penyempurnaan terhadap pedoman yang sudah ada sebelumnya, yang berisi
tata cara pengelolaan SDM KKKS, baik yang berkaitan dengan proses rencana
penggunaan tenaga kerja, pengembangan tenaga kerja nasional serta hubungan
industrial dan kesejahteraan. Proses penyusunan pedoman ini melibatkan para
praktisi SDM KKKS melalui kelompok kerja I, II, III dan IV, sehingga diharapkan
sudah mengakomodasi sebagian besar kepentingan KKKS, tanpa mengurangi
fungsi pengawasan dari BPMIGAS.
Penyempurnaan pedoman yang dilakukan kali ini dilandasi oleh adanya
perubahan beberapa peraturan perundangan ketenagakerjaan dan semangat
untuk mengelola SDM KKKS yang berpihak kepada tenaga kerja nasional
berdasarkan kompetensi melalui pengawasan dan pengendalian SDM yang
obyektif, transparan, dan bertanggungjawab. Oleh karena itu, para pengelola
SDM KKKS dituntut agar melakukan upaya nyata untuk mengelola SDM secara
profesional supaya program pengembangan tenaga kerja nasional dapat
terlaksana dengan baik guna mendukung proses operasi produksi perusahaan.
Melalui pedoman ini, terlihat jelas bahwa BPMIGAS memberikan kewenangan
kepada KKKS untuk melaksanakan kebijakan yang bersifat operasional,
sedangkan kebijakan yang bersifat strategis serta berdampak besar terhadap
kelangsungan operasi produksi dan hubungan industrial tetap memerlukan
persetujuan BPMIGAS.
Demikian agar buku pedoman ini menjadi acuan bersama dalam mengelola SDM
KKKS. Apabila ada penyimpangan atas pelaksanaan pengelolaan SDM KKKS,
maka buku pedoman ini akan menjadi dasar pengambilan keputusan BPMIGAS
dalam menindaklanjuti temuan audit yang terkait dengan SDM dan setiap
penyimpangan dari ketentuan Pedoman ini dapat berakibat pembiayaannya
tidak dapat diperhitungkan sebagai biaya operasi KKKS.
migas_17x25 cm_2009.indd iii 3/19/2009 3:50:47 PM
iv
STRATEGI BPMIGAS DALAM PENGELOLAAN SDM KKKS
SESUAI BLUEPRINT BPMIGAS 2005-2010
S
T
R
A
T
E
G
I

B
P
M
I
G
A
S

D
A
L
A
M

P
E
N
G
E
L
O
L
A
A
N


S
D
M

K
K
K
S

S
E
S
U
A
I

B
L
U
E
P
R
I
N
T

B
P
M
I
G
A
S

2
0
0
5
-
2
0
1
0
Melakukan Continous Improvement Initiatives dalam semua
proses untuk menurunkan biaya secara menyeluruh.
Meningkatkan pengawasan dan pengendalian terpadu.
Mengendalikan penggunaan Sumber Daya Manusia KKKS secara
terstruktur dan terpola agar biaya TKI bisa mencapai 75% dari
total biaya personnel dengan tetap meperhatikan kaidah Cost-
Benet.
Mengevaluasi kelemahan dalam Regulatory Framework
(ketentuan peraturan ketenagakerjaan) di Kegiatan Usaha Hulu
Migas serta mendorong Pemerintah untuk memperbaikinya.
Mendorong dan mempercepat penyediaan SDM Nasional yang
terlatih untuk mendukung Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi.
migas_17x25 cm_2009.indd iv 3/19/2009 3:50:47 PM
v
DAFTAR ISI
D
A
F
T
A
R

I
S
I
Surat Keputusan ................................................................................................................ i
Kata Pengantar .................................................................................................................... iii
Strategi BPMIGAS Dalam Pengelolaan SDM Sesuai Blueprint BPMIGAS 2005 2010 .... iv
Daftar Isi ............................................................................................................................. v
1. Manajemen Informasi Pekerja KKKS ............................................................................ 1
2. Rencana Kerja Dan Anggaran Ketenagakerjaan (RKA) ................................................ 5
3. Rencana Penggunaan Tenaga Kerja (RPTK) ................................................................ 16
4. Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) ............................................................ 29
5. Career Development Monitoring (CDM) ............................................................................... 37
6. Mentoring ............................................................................................................................... 41
7. Pengembangan Karir Internasional ....................................................................................... 43
8. Perpanjangan Hubungan Kerja Diatas Usia Purnakarya .................................................... 46
9. Rekrutmen Tenaga Kerja Indonesia (TKI) .............................................................................. 48
10. Penyelenggaraan Pendidikan Dan Pelatihan ................................................................. 51
11. Pelatihan Pendidikan Pekerja BPMIGAS Dan Pegawai Instansi Pemerintah
Atas Beban KKKS ........................................................................................................... 55
12. Program Praktek Kerja Mahasiswa, Coop, Siswa Dan Pihak Lain ................................. 58
13. Beasiswa Dan Beawiyata Dalam Negeri ........................................................................ 64
14. Beasiswa Luar Negeri ..................................................................................................... 65
15. Penyusunan Peraturan Perusahaan & Perjanjian Kerja Bersama (PP&PKB) ................ 66
16. Pengupahan Dan Kesejahteraan .................................................................................... 69
17. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) & Mutual Agreement Termination (MAT) ................ 71
18. Ketentuan Administratif Dewan Medik ............................................................................ 73
19. Tata Cara Administrasi Pengesahan Obat Oleh Apoteker ............................................. 75
20. Tata Cara Administrasi Rujukan Pasien Ke Luar Negeri ................................................ 76
21. Tata Cara Administrasi Pemeriksaan Kesehatan Pekerja .............................................. 79
22. Total Remunerasi ............................................................................................................ 81
23. Cross Posting Tenaga Kerja Indonesia ........................................................................... 101
24. Rancangan Struktur Organisasi KKKS .......................................................................... 105
25. Penanganan Unjuk Rasa Dan Mogok Kerja .................................................................. 107
26. Bahan Pertimbangan Rujukan Pasien Ke Luar Negeri .................................................. 113
migas_17x25 cm_2009.indd v 3/19/2009 3:50:47 PM
vi
LAMPIRAN
L
A
M
P
I
R
A
N
1. MANAJEMEN INFORMASI PEKERJA
Lampiran 1. Laporan Kekuatan Pekerja KKKS ............................................................................. 3
Lampiran 2. Laporan Mutasi Tenaga Kerja (MTK) ........................................................................ 4
2. RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KETENAGAKERJAAN (RKA)
Lampiran 1. Budgeted Total Personnel Expenses ..................................................................... 10
Lampiran 2. Compensation & Benets Budget Evaluation ....................................................... 11
Lampiran 3. Operational Statistic For Manpower ...................................................................... 12
Lampiran 4. Operational Statistic For Expatriate Personnel Analysis ................................... 13
Lampiran 5. Budget Year Expenditure ....................................................................................... 14
Lampiran 6. Project Status Report ............................................................................................. 15
3. RENCANA PENGGUNAAN TENAGA KERJA (RPTK)
Lampiran 1. Nota Penjelasan ..................................................................................................... 21
Lampiran 2. Identikasi Pemohon ............................................................................................. 22
Lampiran 3. MD-1 Struktur Organisasi .................................................................................... 23
Lampiran 4. MD-2 Bagan Perencanaan Penggunaan & Penggantian TKA ........................... 24
Lampiran 5. Uraian Singkat Pekerjaan Dan Persyaratan Minimum Jabatan TKA ............ 25
Lampiran 6. Program Pendidikan & Pelatihan Tenaga Kerja Indonesia Dalam Rangka
Penggantian TKA .......................................................................................... 26
Lampiran 7. MD-3 Rekapitulasi Jumlah Formasi Jabatan TKA/TKI dan Rencana
Pengindonesiaan .......................................................................................... 27
Lampiran 8. MD-4 Program Pertukaran Pekerja Internasional ............................................ 28
4. IJIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING (IMTA)
Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Kerja Baru/Perpanjangan/Perpanjangan dan
Pindah Jabatan ..................................................................................................... 32
Lampiran 2. Surat Permohonan Kepada Tiga Ditjen ................................................................ 34
Lampiran 3. Rekomendasi BPMIGAS Untuk Tamu Asing ...................................................... 35
Lampiran 4. Surat Permohonan IMTA Non Reguler ............................................................... 36
5. CAREER DEVELOPMENT MONITORING (CDM)
Lampiran 1. Notulen Rapat CDM ................................................................................................. 40
6. PENGEMBANGAN KARIR INTERNATIONAL
Lampiran 1. Lihat masing-masing KKKS (Individual Development Plan)
7. PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Lampiran 1. Annual Training Report Budget & Evaluation ......................................................... 54
8. PELATIHAN PENDIDIKAN PEKERJA BPMIGAS DAN PEGAWAI INSTANSI PEMERINTAH
ATAS BEBAN KKKS
Lampiran 1. Surat Persetujuan Hak-hak Kewajiban Mengikuti Program Pelatihan Atas Beban
KKKS ...................................................................................................................... 57
9. PROGRAM PRAKTEK KERJA MAHASISWA, COOP, SISWA DAN PIHAK LAIN
Lampiran 1. Technical Education Assistance (TEA) 1 .............................................................. 60
Lampiran 2. Technical Education Assistance (TEA) 2 .............................................................. 62
migas_17x25 cm_2009.indd vi 3/19/2009 3:50:47 PM
vii
10. TATA CARA ADMINISTRASI RUJUKAN PASIEN KE LUAR NEGERI
Lampiran 1. Assistance Requistion Sheet (ARS) .................................................................... 78
11. TOTAL REMUNERASI
Lampiran 1. Komponen & Tariff Remunerasi TKI .............................................................. 85
Lampiran 2. Komponen & Tariff Remunerasi TKA (Local Policies) ................................... 91
Lampiran 3. Evaluasi RKA Ketenagakerjaan terhadap Hasil Survey Remunerasi ........... 99
12. CROSS POSTING TENAGA KERJA INDONESIA
Lampiran 1. Cross Posting Business Process .................................................................. 104
13. PENANGANAN UNJUK RASA DAN MOGOK KERJA
Lampiran 1. Alur Mogok Kerja ........................................................................................... 111
Lampiran 2. Bagan Komunikasi ....................................................................................... 112
migas_17x25 cm_2009.indd vii 3/19/2009 3:50:48 PM

1
M
A
N
A
J
E
M
E
N

I
N
F
O
R
M
A
S
I

P
E
K
E
R
J
A

K
K
K
S

FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
MANAJEMEN INFORMASI PEKERJA
KKKS
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
I. UMUM
1.1. Manajemen Informasi Pekerja KKKS adalah pengelolaan data pekerja KKKS sebagai
dasar pengelolaan SDM yang diperlukan oleh manajemen BPMIGAS dan KKKS.
1.2. Manajemen Informasi Pekerja KKKS dilaksanakan dengan berbagai cara agar cepat
dan tepat dengan menggunakan sistem informasi data ketenagakerjaan KKKS yang
dapat di akses melalui situs http://www.bpmigas.com.
1.3. Informasi pelaporan merupakan data-data pekerja yang diperlukan untuk menunjang
keputusan manajemen dalam pengawasan dan pengendalian SDM KKKS.
1.4. Untuk mengantisipasi perkembangan SDM yang demikian cepat dan kompleks, maka
diperlukan informasi/data pekerja yang cepat dan akurat.
II. TUJUAN
2.1. Memonitor pengelolaan SDM KKKS di lingkungan KKKS.
2.2. Untuk mendapatkan data yang bisa dipakai sebagai acuan dilingkungan KKKS dan bisa
dibuka setiap saat oleh pekerja (yang mempunyai akses kedalam sistem informasi data
ketenagakerjaan KKKS) dilingkungan KKKS.
2.3. Untuk menyediakan informasi dalam melaksanakan pengelolaan SDM KKKS.
III. KEWENANGAN
3.1. Setiap KKKS menentukan petugas yang melakukan pengisian data ke dalam sistem
informasi data ketenagakerjaan KKKS dan membuat laporan ketenagakerjaan yang
disetujui oleh pimpinan tertinggi HR.
3.2. Pekerja yang diberi tugas tersebut mempunyai akses untuk masuk ke dalam sistem
informasi data ketenagakerjaan KKKS di dalam situs http://www.bpmigas.com.
IV. PETUNJUK/PELAKSANAAN
4.1. Untuk dapat menunjang keputusan manajemen dengan cepat dan tepat, informasi
yang diperoleh melalui sistem pelaporan tersebut dikirimkan kepada BPMIGAS dengan
menggunakan sarana :
Situs/Internet KKKS : http://www.bpmigas.com
Surat
Facsimili
E-mail
4.2. KKKS wajib melakukan pengisian sistem informasi data ketenagakerjaan KKKS yang
telah dibuat BPMIGAS yang dapat diakses melalui situs : www.bpmigas.com pada
sistem informasi data ketenagakerjaan.
4.3. KKKS wajib melakukan pembaharuan data setiap saat sesuai kondisi aktual di
perusahaan.
4.4. Sepanjang KKKS belum melakukan pengisian sistem informasi data ketenagakerjaan,
KKKS wajib melakukan pelaporan bulanan sesuai yang berlaku saat ini:
4.4.1. Laporan Kekuatan Pekerja KKKS
Jumlah TKI, baik penuh/full posting (sesuai RPTK), maupun TPC (jangka
pendek, yang bersifat project/sementara).
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:1 3/19/2009 3:50:48 PM
2
M
A
N
A
J
E
M
E
N

I
N
F
O
R
M
A
S
I

P
E
K
E
R
J
A

K
K
K
S
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
MANAJEMEN INFORMASI PEKERJA
KKKS
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
Jumlah TKI yang terdiri dari :
- Pekerja Waktu Tidak Tertentu (PWTT) atau pekerja tetap.
- Pekerja Waktu Tertentu (PWT) atau pekerja kontrak (direct hire).
- Pekerja TPC, untuk jangka pendek yang bersifat project/sementara.
4.4.2. Laporan Mutasi Tenaga Kerja (MTK)
Penerimaan TKI/(B).
Transfer/(T):
- Ta = Pindah Jabatan, Departemen, Lokasi/Area.
- Tb = Promosi (perubahan grade/golongan, jabatan).
- Tc = Internasionalisasi.
- Td = Swapping/Pertukaran Pekerja Internasional.
- Te = Job Assignment/Overseas On The Job Training.
- Tf = Change Job Title dan Perubahan Organisasi.
- Tg = Leave Without Payment.
Pemutusan Hubungan Kerja/(P) :
- Pa = Pensiun Purnakarya.
- Pb = Pensiun Dini atas Permintaan Sendiri.
- Pc = Mengundurkan Diri.
- Pd = Mengundurkan Diri atas Kesepakatan Bersama (Mutual Agreement
Termination = MAT).
- Pe = Meninggal Dunia.
- Pf = Alasan Kesehatan.
- Pg = Disebabkan Pelanggaran berat yang dilakukan pekerja.
- Ph = Penutupan Perusahaan.
4.5. KKKS menyusun Pelaporan selain tersebut diatas yang ditetapkan BPMIGAS.
V. REFERENSI
5.1. Undang-Undang No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
5.2. Undang-Undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
5.3. Peraturan Pemerintah No. 42/2002 tentang Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi.
5.4. Peraturan Pemerintah No. 35/2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi.
5.5. Kontrak Kerja Sama (PSC).
VI. LAMPIRAN
6.1. Laporan Kekuatan Tenaga Kerja (KTK). (Lampiran 1).
6.2. Laporan Mutasi Tenaga Kerja (MTK). (Lampiran 2).
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:2 3/19/2009 3:50:48 PM

3
M
A
N
A
J
E
M
E
N

I
N
F
O
R
M
A
S
I

P
E
K
E
R
J
A

K
K
K
S

FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
MANAJEMEN INFORMASI PEKERJA
KKKS
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005

K
K
K
S
S
t
a
t
e
S
u
b
.
S
t
a
f
f
N
o
n

S
t
a
f
f
S
u
b

T
o
t
a
l
S
t
a
f
f
N
o
n

S
t
a
f
f
S
u
b

T
o
t
a
l
E
m
p
l
.
C
o
n
t
.
P
W
T
N
a
s
i
o
n
a
l
T
e
n
a
g
a

K
e
r
j
a

A
s
i
n
g
I
K
S
S
u
b

K
o
n
t
r
a
k
t
o
r
S
u
b

T
o
t
a
l
A
t
t
a
c
h
m
e
n
t

1
G
r
a
n
d

T
o
t
a
l
K
e
t
e
r
a
n
g
a
n
L
A
P
O
R
A
N

K
E
K
U
A
T
A
N

P
E
K
E
R
J
A

K
K
K
S

B
u
l
a
n

L
o
k
a
s
i
/
W
i
l
a
y
a
h

K
e
r
j
a
N
o
.

T
o
t
a
l
I
M
T
A
P
W
T
T
>


migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:3 3/19/2009 3:50:48 PM
4
M
A
N
A
J
E
M
E
N

I
N
F
O
R
M
A
S
I

P
E
K
E
R
J
A

K
K
K
S
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
MANAJEMEN INFORMASI PEKERJA
KKKS
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
L
A
P
O
R
A
N

M
U
T
A
S
I

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A


I
N
D
O
N
E
S
I
A
B
u
l
a
n

T
m
t
.
C
o
d
e
K
e
t
.
L
o
k
a
s
i
D
e
p
t
.
J
a
b
a
t
a
n
G
o
l
.
L
o
k
a
s
i
D
e
p
t
.
J
a
b
a
t
a
n
G
o
l
.
C
a
t
a
t
a
n

:
B

=

B
a
r
u

(
P
e
n
e
r
i
m
a
a
n

P
e
k
e
r
j
a

B
a
r
u
)
P



=

P
H
K

(
p
e
m
u
t
u
s
a
n

h
u
b
u
n
g
a
n

k
e
r
j
a
)
T

=

T
r
a
n
s
f
e
r
P
a

=

P
e
n
s
i
u
n

P
u
r
n
a
k
a
r
y
a

P
b

=

P
e
n
s
i
u
n

D
i
n
i

A
t
a
s

P
e
r
m
i
n
t
a
a
n

S
e
n
d
i
r
i
T
a

=

P
i
n
d
a
h

J
a
b
a
t
a
n
,

D
e
p
a
r
t
e
m
e
n
,

L
o
k
a
s
i
/
A
r
e
a
P
c

=

M
e
n
g
u
n
d
u
r
k
a
n

D
i
r
i

T
b
=

P
r
o
m
o
s
i

(
p
e
r
u
b
a
h
a
n

g
r
a
d
e
/
g
o
l
o
n
g
a
n
/
j
a
b
a
t
a
n
)
P
d

=

M
e
n
g
u
n
d
u
r
k
a
n

D
i
r
i

A
t
a
s

K
e
s
e
p
a
k
a
t
a
n

B
e
r
s
a
m
a

T
c
=

I
n
t
e
r
n
a
s
i
o
n
a
l
i
s
a
s
i








(
M
u
t
u
a
l

A
g
r
e
e
m
e
n
t

T
e
r
m
i
n
a
t
i
o
n
)
T
d
=

S
w
a
p
p
i
n
g
/
P
e
r
t
u
k
a
r
a
n

P
e
k
e
r
j
a

I
n
t
e
r
n
a
s
i
o
n
a
l
P
e

=

M
e
n
i
n
g
g
a
l

D
u
n
i
a

T
e
=

J
o
b

A
s
s
i
g
n
m
e
n
t
/
O
v
e
r
s
e
a
s

O
n

T
h
e

J
o
b

T
r
a
i
n
i
n
g
P
f


=

A
l
a
s
a
n

K
e
s
e
h
a
t
a
n
T
f
=

C
h
a
n
g
e

J
o
b

T
i
t
l
e

d
a
n

p
e
r
u
b
a
h
a
n

o
r
g
a
n
i
s
a
s
i
P
g

=

D
i
s
e
b
a
b
k
a
n

P
e
l
a
n
g
g
a
r
a
n

B
e
r
a
t

Y
a
n
g

D
i
l
a
k
u
k
a
n

P
e
k
e
r
j
a

T
g
=

L
e
a
v
e

W
i
t
h
o
u
t

P
a
y
m
e
n
t
P
h

=

P
e
n
u
t
u
p
a
n

P
e
r
u
s
a
h
a
a
n

A
t
t
a
c
h
m
e
n
t

2
N
o
.
N
a
m
a

K
K
K
S
N
a
m
a

N
o
p
e
g
L
a
m
a
B
a
r
u
J
a
b
a
t
a
n

d
a
n

K
e
d
u
d
u
k
a
n
K
a
t
e
g
o
r
i
S
N
S
>


migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:4 3/19/2009 3:50:49 PM

5
R
E
N
C
A
N
A

K
E
R
J
A

D
A
N

A
N
G
G
A
R
A
N

K
E
T
E
N
A
G
A
K
E
R
J
A
A
N

(
R
K
A
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
KETENAGAKERJAAN (RKA)
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
I. UMUM
1.1. Rencana Kerja & Anggaran Tenaga Kerja adalah rencana kerja kegiatan pengelolaan
Tenaga Kerja yang dituangkan dalam bentuk rencana pengeluaran biaya di setiap KKKS
yang merupakan dasar penyusunan Work Program & Budget (WP&B).
1.2. Total Personnel Expenses adalah keseluruhan pengeluaran biaya tenaga kerja yang
terdiri dari pengupahan (Salary & Wages), Benet dan belanja Iain-Iain untuk pekerja
(Personnel Expenses).
Total Personnel Expenses dipisahkan untuk 3 jenis kegiatan yaitu kelompok Exploration/
Development, Production dan Administration.
1.2.1. Kelompok Exploration/Development.
Data Total Personnel Expenses ini hendaknya sejalan dengan yang tercantum
dalam Budgeted Exploration/Development Expenses dari Work Program and
Budget (Attachment to Schedule-4).
1.2.2. Kelompok Production
Data Total Personnel Expenses ini hendaknya sejalan dengan yang tercantum
dalam Budgeted Production Expenses dari Work Program and Budget
(Attachment to Schedule-8).
1.2.3. Kelompok Administration
Data Total Personnel Expenses ini hendaknya sejalan dengan yang tercantum
dalam Administrative Expenses dari Work Program and Budget (Attachment to
Schedule-11).
1.3. Budgeted Total Personnel Expenses adalah rincian anggaran yang diisi data pengeluaran
biaya TKI & TKA sampai dengan akhir tahun dari Total Personnel Expenses, yang
mencakup Salary Wages & Benets, serta Personnel Expenses yang dialokasikan pada
fungsi Exploration/Development Expenses, Production Expenses dan Administrative
Expenses.
1.4. Compensation and Benets Budget Evaluation adalah rincian anggaran berdasarkan
komponen Salary Wages, Other/Employee Benets dan kandungan biaya tenaga kerja
yang dimasukan dalam Technical Services, Outside Services, Materials, Insurance,
Environmenttal Control dan Sundries.
II. TUJUAN
2.1. Dalam rangka melaksanakan pengawasan dan pengendalian pengelolaan SDM
Kontraktor Kontrak Kerja Sama dengan analisa dan evaluasi Strategis, berdasarkan
hubungan Kontrak Kerja Sama.
2.2. Untuk menjamin komitmen KKKS dalam pelaksanaan pengelolaan ketenagakerjaan.
III. KEWENANGAN
3.1. KKKS menyusun rancangan anggaran berdasarkan rencana kerja kegiatan bidang
Ketenagakerjaan yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran yang akan datang
sesuai dengan strategi/kebutuhan bisnis dan kemampuan nansial perusahaan.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:5 3/19/2009 3:50:50 PM
6
R
E
N
C
A
N
A

K
E
R
J
A

D
A
N

A
N
G
G
A
R
A
N

K
E
T
E
N
A
G
A
K
E
R
J
A
A
N

(
R
K
A
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
KETENAGAKERJAAN (RKA)
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
3.2. BPMIGAS melakukan evaluasi atas rancangan Rencana Kerja & Anggaran (RKA) di
bidang ketenagakerjaan yang disusun oleh KKKS sesuai dengan WP&B perusahaan
dan memberikan persetujuannya untuk dipedomani oleh KKKS pada pelaksanaan
rencana kerja di bidang ketenagakerjaan dalam tahun anggaran ke depan. Apabila
KKKS harus membuat kebijakan ketenagakerjaan di luar dari RKA yang telah disetujui
BPMIGAS, maka KKKS harus meminta persetujuan terlebih dahulu dari BPMIGAS.
IV. PETUNJUK/PELAKSANAAN
4.1. KKKS menyusun anggaran berdasarkan rencana kerja kegiatan bidang
Ketenagakerjaan yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran yang akan
datang. Hal ini dituangkan dalam formulir Budgeted Total Personnel Expenses,
Compensation & Benets Budget Evaluation Annual dan Training Report
Budget& Evaluation (lihat pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan),
dilengkapi dengan : Budget Schedule No. 17 (Budget Year Expenditure),
Report Table 15 WP&B (Project Status Report), Report Table 11 WP&B
(Operational Statistics for Manpower) dan Report Table 12 WP&B (Operational
Statistics for Expatriates Personnel Analysis). Kemudian disampaikan kepada BPMIGAS
cq. Kepala Dinas Pendayagunaan Tenaga Kerja & Hubungan Industrial sebelum rapat
WP&B dilaksanakan (Sebelum tanggal 30 September tahun berjalan).
4.2. Kepala Dinas Pendayagunaan Tenaga Kerja & Hubungan Industrial melaksanakan
evaluasi Rencana Kerja dan Anggaran yang diajukan tersebut dan dibahas dengan
KKKS terkait untuk rekomendasi kepada Tim WP&B.
4.3. Rencana Kerja dan Anggaran kegiatan bidang Ketenagakerjaan yang telah disetujui,
menjadi bahan pelaksanaan pengelolaan tenaga kerja KKKS pada periode tahunan
anggaran yang akan datang (sesuai dengan periode WP&B).
4.4. Dalam tahun anggaran yang sedang berjalan :
4.4.1. Apabila dalam pelaksanaan/realisasi rencana kerja terjadi kenaikan biaya yang
melebihi batasan anggaran yang telah di setujui, maka KKKS wajib meminta
persetujuan terlebih dahulu kepada BPMIGAS sebelum dapat di masukkan
sebagai tambahan beban biaya operasi. Namun apabila penyebab kenaikan
biaya tersebut semata-mata karena kenaikan jumlah tenaga kerja Indonesia dan
jumlahnya tidak lebih dari 10% dari anggaran ketenagakerjaan yang telah di
setujui, maka KKKS dapat melaksanakan tanpa persetujuan BPMIGAS.
4.4.2. Apabila KKKS melaksanakan kebijakan Pengupahan Ketenagakerjaan,
(Compensation & Benets) di luar dari rencana kerja, KKKS meminta persetujuan
terlebih dahulu dari BPMIGAS.
4.5. Apabila KKKS akan merevisi Anggaran bidang Ketenagakerjaan yang telah disetujui,
maka KKKS menyampaikan revisi tersebut kepada BPMIGAS cq. Kepala Dinas
Pendayagunaan Tenaga Kerja & Hubungan Industrial. Dengan mengajukan formulir
Lampiran 1, 2 yang telah diisi dan revisi Report Table 11 WP&B (Lampiran 3) dan Report
Table 12 WP&B (Lampiran 4).
4.6. Rencana Kerja dan Anggaran bidang Ketenagakerjaan merupakan dasar dalam
penggunaan Tenaga Kerja sehingga setiap pengajuan RPTK & Ijin Penggunaan
Tenaga Kerja khususnya TKA harus berdasarkan pada Rencana Kerja & Anggaran
ketenagakerjaan yang telah disetujui.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:6 3/19/2009 3:50:50 PM

7
R
E
N
C
A
N
A

K
E
R
J
A

D
A
N

A
N
G
G
A
R
A
N

K
E
T
E
N
A
G
A
K
E
R
J
A
A
N

(
R
K
A
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
KETENAGAKERJAAN (RKA)
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
4.7. Kebijakan yang diambil KKKS dalam bidang Ketenagakerjaan yang tidak berdasarkan
pada Rencana Kerja & Anggaran bidang Ketenagakerjaan tanpa melalui persetujuan
BPMIGAS dan atau tidak berdasarkan pada kebijakan-kebijakan/keputusan-keputusan
BPMIGAS, tidak menjadi beban biaya operasi.
V. REFERENSI
5.1. Undang-Undang No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
5.2. Undang-Undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
5.3. Peraturan Pemerintah No. 42/2002 tentang Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi.
5.4. Peraturan Pemerintah No. 35/2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi.
5.5. Kontrak Kerja Sama (PSC).
5.6. Work Program & Budget (WP&B).
VI. LAMPIRAN
6.1. Budgeted Total Personnel Expenses (Lampiran 1).
6.2. Compensation & Benets Budget Evaluation (Lampiran 2).
6.3. Operational Statistics for Manpower, Report Table 11 WP&B (Lampiran 3).
6.4. Operational Statistics for Expatriates Personnel Analysis, Report Table 12 WP&B
(Lampiran 4).
6.5. Budget year Expenditure, Budget Schedule 17 WP&B (Lampiran 5).
6.6. Project Status Report, Report Table 15 WP&B (Lampiran 6).
VII. PETUNJUK PENGISIAN
Lampiran 1 : BUDGETED TOTAL PERSONNEL EXPENSES :
Line 1 : Exploration/Development Expenses.
Data mengenai pekerja dari kelompok Exploration/Development.
Employee Salary Wages/Benets
Data Salary Wages/Benets dimasukan kedalam kolom yang sesuai yaitu pada
kolom Salary Wages/Benets baik bagi pekerja nasional ataupun expat.
Personnel Expenses merupakan biaya yang berkaitan dengan tenaga kerja
selain untuk Salary Wages/Benet. Biaya ini digunakan untuk Employee
Relation, Training, Accommodations, Welfare/Medical dan Other yang
dianggarkan dalam kelompok Exploration/Dev. Data tersebut dicantumkan
di dalam kolom yang sesuai yaitu : pada kolom Technical Service, Outside
Service, Materials, Insurance, Environment Control dan Sundries.
Di dalam Work Program & Budget, Personnel Expenses ini merupakan
bagian dari anggaran Administration (row 21) dibawah sub judul Exploration
Administration Expenditures (row 20) dari Attachment to Schedule-4.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:7 3/19/2009 3:50:50 PM
8
R
E
N
C
A
N
A

K
E
R
J
A

D
A
N

A
N
G
G
A
R
A
N

K
E
T
E
N
A
G
A
K
E
R
J
A
A
N

(
R
K
A
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
KETENAGAKERJAAN (RKA)
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
Manpower Budget diisi sesuai rencana jumlah tenaga kerja dikelompok
Exploration/Dev.
Line 2 : Production Expenses.
Data mengenai pekerja dari kelompok Production.
Employee Salary Wages/Benets
Data salary Wages/benets dimasukan ke dalam kolom yang sesuai yaitu pada
kolom Salary Wages/Benets baik bagi pekerja Nasional ataupun Expat.
Personnel Expenses
Anggaran ini merupakan biaya yang berkaitan dengan tenaga kerja selain untuk
Salary & Benet. Biaya ini sejalan dengan data untuk Employee Relation pada
row 40 dalam Attachment to Schedule-8 WP&B, ditambah dengan anggaran
untuk tenaga kerja lain. Data tersebut dicantumkan di dalam kolom yang sesuai
yaitu : pada kolom Technical Service, Outside Service, Materials, Insurance,
Environment Control dan Sundries.
Manpower Budget
Data tentang jumlah tenaga kerja diisi sesuai rencana jumlah tenaga kerja di
kelompok Production.
Line 3 : Administrative Expenses.
Data mengenai pekerja dari kelompok Administration.
Employee Salary Wages/Benets
Data salary Wages/Benets dimasukan ke dalam kolom yang sesuai yaitu pada
kolom Salary Wages/Benets baik bagi pekerja Nasional ataupun Expat.
Personnel Expenses
Anggaran ini merupakan biaya yang berkaitan dengan tenaga kerja selain
untuk Salary Wages/Benet. Biaya ini sejalan dengan data pada Personnel
Expenses (Row 24), Attachment to Schedule-11 dalam WP&B, ditambah
dengan anggaran untuk tenaga kerja lain (Outside Contract, Technical Services,
dsb.) dari kelompok Administration. Data tersebut dicantumkan di dalam kolom
yang sesuai yaitu : pada kolom Technical Service, Outside Service, Materials,
Insurance, Environment Control dan Sundries.
Manpower Budget: diisi sesuai rencana jumlah tenaga kerja yang dianggarkan
dalam kelompok Administrative.
Lampiran 2 : COMPENSATION & BENEFITS BUDGET EVALUATION.
Data yang dievaluasi adalah data dari setiap kelompok yaitu : Exploration &
Development, Production dan Administration, dengan mengisikan data realisasi
tahun sebelumnya, anggaran tahun berjalan dan rencana anggaran tahun yang
akan datang.
Data diisi sesuai dengan salary & benet Total di seluruh wilayah kerja, data
outside services, material, insurance dan environmental control diisi jika memiliki
alokasi biaya tenaga kerja dalam jenis biaya tersebut.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:8 3/19/2009 3:50:50 PM

9
R
E
N
C
A
N
A

K
E
R
J
A

D
A
N

A
N
G
G
A
R
A
N

K
E
T
E
N
A
G
A
K
E
R
J
A
A
N

(
R
K
A
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
KETENAGAKERJAAN (RKA)
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
Lampiran 3 & 4 :
- OPERATIONAL STATISTICS FOR MANPOWER, REPORT TABLE-11
WP&B (Lampiran 3).
- OPERATIONAL STATISTICS FOR EXPATRIATES PERSONNEL
ANALYSIS, REPORT TABLE-12 WP&B (Lampiran 4).
Merupakan Proposed Budget, pada Report Table-11 WP&B (Lampiran
3) dan Report Table-12 WP&B (Lampiran 4).
Lampiran 5 : BUDGET YEAR EXPENDITURE, Budget Schedule-17 WP&B
(Lampiran 5)
Merupakan proposed budget pada Budget Schedule 17dari WP&B.
Lampiran 6 : PROJECT STATUS REPORT, REPORT TABLE-15 (Lampiran 6).
Adalah data anggaran Supervisi dan General & Adiministration pada
proyek sesuai AFE. Data ini diambil dari Report Table-15, Project Status
Report dari Procedure Manual of Production Sharing Contract. Pada
setiap AFE proyek (misalnya Seismic & Other Survey, G&G, Exploration
Drilling, Delineation Drilling, Development Drilling, dll) terdapat alokasi
anggaran Supervisi, General & Administration, yang merupakan
anggaran ketenagakerjaan proyek yang dicantumkan dalam Project
Status Report/closed out report AFE Project.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:9 3/19/2009 3:50:51 PM
10
R
E
N
C
A
N
A

K
E
R
J
A

D
A
N

A
N
G
G
A
R
A
N

K
E
T
E
N
A
G
A
K
E
R
J
A
A
N

(
R
K
A
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
KETENAGAKERJAAN (RKA)
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
L
A
M
P
I
R
A
N

-

1
O
p
e
r
a
t
o
r
:

C
o
n
t
r
a
c
t

A
r
e
a













:

P
r
o
p
o
s
e
d

B
u
d
g
e
t

Y
e
a
r
:
(
i
n

1
,
0
0
0

U
S
$
)
L
I
N
E
D
E
S
C
R
I
P
T
I
O
N
T
O
T
A
L
E
X
P
A
T
N
A
T
I
O
N
A
L
E
X
P
A
T
N
A
T
.
E
X
P
A
T
N
A
T
.
E
X
P
A
T
E
X
P
A
T
N
A
T
E
X
P
A
T
N
A
T
.
E
X
P
A
T
N
A
T
.
E
X
P
A
T
N
A
T
.
E
X
P
A
T
N
A
T
.
E
X
P
A
T
N
A
T
.
E
X
P
A
T
N
A
T
1
.
E
x
p
l
o
r
a
t
i
o
n
/
D
e
v
.

E
x
p
e
n
s
e
s



a
.

E
m
p
lo
y
e
e

S
a
l
a
r
y

&

B
e
n
e
f
it
s
b
.

P
e
r
s
o
n
n
e
l

E
x
p
e
n
s
e
s

(
A
d
m
i
n
i
s
t
r
a
t
i
o
n
)
*
2
.
P
r
o
d
u
c
t
i
o
n

E
x
p
e
n
s
e
s
a
.

E
m
p
lo
y
e
e

S
a
l
a
r
y

&

B
e
n
e
f
it
s
b
.

P
e
r
s
o
n
n
e
l

E
x
p
e
n
s
e
s
*
*
3
.
A
d
m
i
n
i
s
t
r
a
t
i
v
e

E
x
p
e
n
s
e
s
a
.

E
m
p
lo
y
e
e

S
a
l
a
r
y

&

B
e
n
e
f
it
s
b
.

P
e
r
s
o
n
n
e
l

E
x
p
e
n
s
e
s
*
*
T
o
t
a
l

M
a
n
p
o
w
e
r
*


:

P
e
r
s
o
n
n
e
l

E
x
p
e
n
s
e
s
,

p
a
r
t

o
f

A
d
m
i
n
i
s
t
r
a
t
io
n

E
x
p
e
n
s
e
s

i
n

E
x
p
l
o
r
a
t
i
o
n

/
D
e
v
.

w
i
t
h
o
u
t

S
a
l
a
r
y

&

B
e
n
e
f
it
s
.



*
*

:

P
e
r
s
o
n
n
e
l
E
x
p
e
n
s
e
s

W
it
h
o
u
t

S
a
l
a
r
y

&

B
e
n
e
f
i
t

f
o
r

a
ll

e
m
p
lo
y
e
e

s
t
a
t
u
s
.
S
U
N
D
R
I
E
S
P
E
R
S
O
N
N
E
L

C
O
S
T
T
E
C
H
.

S
E
R
V
.
O
U
T
S
I
D
E

S
E
R
V
.
M
A
T
E
R
I
A
L
S
I
N
S
U
R
A
N
C
E
E
N
V
I
R
O
N
M
.
B
U
D
G
E
T
E
D

T
O
T
A
L

P
E
R
S
O
N
N
E
L

E
X
P
E
N
S
E
S
T
O
T
A
L

T

O

T

A

L
S
A
L
.
/
W
A
G
E
S
B
E
N
E
F
I
T
S
D
O
M
E
S
T
I
C
I
M
P
O
R
T
C
O
N
T
R
O
L
M
A
N
P
O
W
E
R

B
U
D
G
E
T

migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:10 3/19/2009 3:50:51 PM

11
R
E
N
C
A
N
A

K
E
R
J
A

D
A
N

A
N
G
G
A
R
A
N

K
E
T
E
N
A
G
A
K
E
R
J
A
A
N

(
R
K
A
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
KETENAGAKERJAAN (RKA)
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005

Operator :
Contract Area :
LINE DESCRIPTION
EXPAT NATIONAL EXPAT NATIONAL EXPAT NATIONAL EXPAT NATIONAL
1. SALARIES & WAGES
- Base Salary
- Housing Allw
- Transport Allw
- Regional Allw
- Leave day off
..
Total Salaries & Wages
2. OTHER/EMPL. BENEFIT
- Field Allw
- Rotational Allw
- Shift Premium
- Meals & Trpt O/T Allw
- Incentives Comp Plan
- THRK Allw

Total Other/Empl. Benefit


3. TECHNICAL SERVICES
- Salary
- other
Total Technical Services
4. OUTSIDE SERVICES
- Salary
- other
Total Outside Services
5 MATERIALS*
6 INSURANCE*
7 ENVIRONMENTAL CONTROL*
8 SUNDRIES*
(personnel expenses that not
covered by all items above)
* : For Personnel Expenses & Benefits
** : Diisi sesuai Budget Schedule 17 WP&B
Attachment 2
COMPENSATION & BENEFITS BUDGET EVALUATION
** TOTAL
(1) (2) (3)
PREVIOUS BUDGET CURRENT BUDGET
BUDGET FOR
NEXT YEAR
% VARIANCE
(3-2)
2
Operator :
Contract Area :
Proposed Budget Year :

Operator :
Contract Area :
LINE DESCRIPTION
EXPAT NATIONAL EXPAT NATIONAL EXPAT NATIONAL EXPAT NATIONAL
1. SALARIES & WAGES
- Base Salary
- Housing Allw
- Transport Allw
- Regional Allw
- Leave day off
..
Total Salaries & Wages
2. OTHER/EMPL. BENEFIT
- Field Allw
- Rotational Allw
- Shift Premium
- Meals & Trpt O/T Allw
- Incentives Comp Plan
- THRK Allw

Total Other/Empl. Benefit


3. TECHNICAL SERVICES
- Salary
- other
Total Technical Services
4. OUTSIDE SERVICES
- Salary
- other
Total Outside Services
5 MATERIALS*
6 INSURANCE*
7 ENVIRONMENTAL CONTROL*
8 SUNDRIES*
(personnel expenses that not
covered by all items above)
* : For Personnel Expenses & Benefits
** : Diisi sesuai Budget Schedule 17 WP&B
Attachment 2
COMPENSATION & BENEFITS BUDGET EVALUATION
** TOTAL
(1) (2) (3)
PREVIOUS BUDGET CURRENT BUDGET
BUDGET FOR
NEXT YEAR
% VARIANCE
(3-2)
2
Operator :
Contract Area :
Proposed Budget Year :
>
(in 1,000 US$)
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:11 3/19/2009 3:50:51 PM
12
R
E
N
C
A
N
A

K
E
R
J
A

D
A
N

A
N
G
G
A
R
A
N

K
E
T
E
N
A
G
A
K
E
R
J
A
A
N

(
R
K
A
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
KETENAGAKERJAAN (RKA)
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005

OPERAT IONAL ST AT IST IC FOR MANPOWER
Operator :
Contract Area :
Proposed Budget Year :

DESCRIPTION
1. TOTAL MANPOWER
2. NUMBER OF EXPATRIATE POSISITIONS
- Routine
- Project
3. NUMBER OF NATIONAL STAFF
4. NUMBER OF NATIONAL NON-STAFF
5. NUMBER OF INDONESIANIZED POSITIONS
- Exploration
- Other E & P
- Finec
- Administration & Other
6. TRAINING & COURSES
a. Category :
- S1 degree
- S2 degree
- S3 degree
- Other (AKAMIGAS)
- S2 Overseas
- In House
- Domestic
- Overseas
Practical Training for Univ. Student
b. Training Expenditures (K US$) :
Attachment 4
(Report Table 11 of WP&B)
Proposed
Next Year
Budget
Previous
Budget
WP&B Year To Date Q3
CURRENT YEAR
Original Revision Budget Actual
Attachment 3
(Report Table 11 of WP&B)
OPERATIONAL STATISTIC FOR MANPOWER

OPERAT IONAL ST AT IST IC FOR MANPOWER
Operator :
Contract Area :
Proposed Budget Year :

DESCRIPTION
1. TOTAL MANPOWER
2. NUMBER OF EXPATRIATE POSISITIONS
- Routine
- Project
3. NUMBER OF NATIONAL STAFF
4. NUMBER OF NATIONAL NON-STAFF
5. NUMBER OF INDONESIANIZED POSITIONS
- Exploration
- Other E & P
- Finec
- Administration & Other
6. TRAINING & COURSES
a. Category :
- S1 degree
- S2 degree
- S3 degree
- Other (AKAMIGAS)
- S2 Overseas
- In House
- Domestic
- Overseas
Practical Training for Univ. Student
b. Training Expenditures (K US$) :
Attachment 4
(Report Table 11 of WP&B)
Proposed
Next Year
Budget
Previous
Budget
WP&B Year To Date Q3
CURRENT YEAR
Original Revision Budget Actual
Attachment 3
(Report Table 11 of WP&B)
OPERATIONAL STATISTIC FOR MANPOWER
>
ZdtW
C Ca at te eg go or ry y :
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:12 3/19/2009 3:50:52 PM

13
R
E
N
C
A
N
A

K
E
R
J
A

D
A
N

A
N
G
G
A
R
A
N

K
E
T
E
N
A
G
A
K
E
R
J
A
A
N

(
R
K
A
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
KETENAGAKERJAAN (RKA)
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
Operator :
Contract Area :
Proposed Budget Year :
Previous Proposed
Budget Next Year
Budget
1. OPERATIONAL RESULT
a. Discoveries + Reassesment Res. Eq. bbl.
b. Production Equivalent bbl.
2. FINANCIAL RESULT
a. Exploration Expenditures
b. Development Expenditures
c. Production + Other Expenditures
d. Total Expenditures
3. NUMBER OF EXPATRIATES
a. Exploration
b. Other E&P
c. Finance + Administration
d. Total Expatriates
4. UNIT ANALYSIS
a. Expatriates Exploration
- Additional Reserve/personnel (1a:3a)
- Explo. Expenditures/personnel (2a:3a)
b. Other E&P
- Production/Personnel (1b:3b)
- Dev. Expenditures/personnel (2b:3b)
c. Finance + Administration
- Production/Personnel (1b:3c)
- Expenditures/personnel (2d:3d)
DESCRIPTION
Original Revision Budget Actual
Attachment 5
(Report Table 12 of WP&B)
OPERATIONAL STATISTIC FOR EXPATRIATE PERSONNEL ANALYSIS
CURRENT YEAR
W P & B Year to Date Q3
4. UNIT ANALYSIS
Attachment 4
(Report Table 12 of WP&B)
Operator :
Contract Area :
Proposed Budget Year :
Previous Proposed
Budget Next Year
Budget
1. OPERATIONAL RESULT
a. Discoveries + Reassesment Res. Eq. bbl.
b. Production Equivalent bbl.
2. FINANCIAL RESULT
a. Exploration Expenditures
b. Development Expenditures
c. Production + Other Expenditures
d. Total Expenditures
3. NUMBER OF EXPATRIATES
a. Exploration
b. Other E&P
c. Finance + Administration
d. Total Expatriates
4. UNIT ANALYSIS
a. Expatriates Exploration
- Additional Reserve/personnel (1a:3a)
- Explo. Expenditures/personnel (2a:3a)
b. Other E&P
- Production/Personnel (1b:3b)
- Dev. Expenditures/personnel (2b:3b)
c. Finance + Administration
- Production/Personnel (1b:3c)
- Expenditures/personnel (2d:3d)
DESCRIPTION
Original Revision Budget Actual
Attachment 5
(Report Table 12 of WP&B)
OPERATIONAL STATISTIC FOR EXPATRIATE PERSONNEL ANALYSIS
CURRENT YEAR
W P & B Year to Date Q3
4. UNIT ANALYSIS
Attachment 4
(Report Table 12 of WP&B)
>
ZdtW
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:13 3/19/2009 3:50:53 PM
14
R
E
N
C
A
N
A

K
E
R
J
A

D
A
N

A
N
G
G
A
R
A
N

K
E
T
E
N
A
G
A
K
E
R
J
A
A
N

(
R
K
A
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
KETENAGAKERJAAN (RKA)
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005

O
P
E
R
A
T
O
R



:
C
O
N
T
R
A
C
T

A
R
E
A



:
P
R
O
P
O
S
E
D

B
U
D
G
E
T

(
N
E
X
T

Y
E
A
R
)



:
E
x
p
r
e
s
s
e
d

i
n

T
h
o
u
s
a
n
d
s

o
f

D
o
l
l
a
r
s
2
)
3
)

C
O
N
T
R
A
C
T
/
4
)
5
)
6
)
7
)
8
)
L
I
N
E
D
E
S
C
R
I
P
T
I
O
N
E
M
P
L
O
Y
E
E

B
E
N
E
F
I
T
S
T
E
C
H
N
I
C
A
L
O
U
T
S
I
D
E

M
A
T
E
R
I
A
L
S
I
N
S
U
R
A
N
C
E
E
N
V
I
R
O
N
M
E
N
T
A
L
S
U
N
D
R
I
E
S
T
O
T
A
L
E
X
P
A
T
N
A
T
I
O
N
A
L
E
X
P
A
T
N
A
T
I
O
N
A
L
S
E
R
V
I
C
E
S
S
E
R
V
I
C
E
S
C
O
N
T
R
O
L
1
C
A
P
I
T
A
L

E
X
P
A
N
D
I
T
U
R
E
S
2
E
x
p
l
o
r
a
t
i
o
n

a
n
d

D
e
v
e
l
o
p
m
e
n
t

3
P
r
o
d
u
c
t
i
o
n

4
A
d
m
i
n
i
s
t
r
a
t
i
o
n

5
T
o
t
a
l

C
a
p
i
t
a
l

E
x
p
a
n
d
i
t
u
r
e
s
6 7
N
O
N
-
C
A
P
I
T
A
L

E
X
P
A
N
D
I
T
U
R
E
S
8
E
x
p
l
o
r
a
t
i
o
n

a
n
d

D
e
v
e
l
o
p
m
e
n
t
9
P
r
o
d
u
c
t
i
o
n

1
0
A
d
m
i
n
i
s
t
r
a
t
i
o
n

1
1
T
o
t
a
l

N
o
n
-
C
a
p
i
t
a
l

E
x
p
a
n
d
i
t
u
r
e
s
1
2
1
3
T
O
T
A
L

E
X
P
A
N
D
I
T
U
R
E
S
A
t
t
a
c
h
m
e
n
t

6
B
U
D
G
E
T

S
C
H
E
D
U
L
E

1
7

o
f

W
P
&
B

S
A
L
A
R
I
E
S
B
U
D
G
E
T

Y
E
A
R

E
X
P
E
N
D
I
T
U
R
E
1
)


P
E
R
S
O
N
A
L

C
O
S
T
A
t
t
a
c
h
m
e
n
t

5
B
U
D
G
E
T

S
C
H
E
D
U
L
E

1
7

O
F

W
P

&

B

O
P
E
R
A
T
O
R



:
C
O
N
T
R
A
C
T

A
R
E
A



:
P
R
O
P
O
S
E
D

B
U
D
G
E
T

(
N
E
X
T

Y
E
A
R
)



:
E
x
p
r
e
s
s
e
d

i
n

T
h
o
u
s
a
n
d
s

o
f

D
o
l
l
a
r
s
2
)
3
)

C
O
N
T
R
A
C
T
/
4
)
5
)
6
)
7
)
8
)
L
I
N
E
D
E
S
C
R
I
P
T
I
O
N
E
M
P
L
O
Y
E
E

B
E
N
E
F
I
T
S
T
E
C
H
N
I
C
A
L
O
U
T
S
I
D
E

M
A
T
E
R
I
A
L
S
I
N
S
U
R
A
N
C
E
E
N
V
I
R
O
N
M
E
N
T
A
L
S
U
N
D
R
I
E
S
T
O
T
A
L
E
X
P
A
T
N
A
T
I
O
N
A
L
E
X
P
A
T
N
A
T
I
O
N
A
L
S
E
R
V
I
C
E
S
S
E
R
V
I
C
E
S
C
O
N
T
R
O
L
1
C
A
P
I
T
A
L

E
X
P
A
N
D
I
T
U
R
E
S
2
E
x
p
l
o
r
a
t
i
o
n

a
n
d

D
e
v
e
l
o
p
m
e
n
t

3
P
r
o
d
u
c
t
i
o
n

4
A
d
m
i
n
i
s
t
r
a
t
i
o
n

5
T
o
t
a
l

C
a
p
i
t
a
l

E
x
p
a
n
d
i
t
u
r
e
s
6 7
N
O
N
-
C
A
P
I
T
A
L

E
X
P
A
N
D
I
T
U
R
E
S
8
E
x
p
l
o
r
a
t
i
o
n

a
n
d

D
e
v
e
l
o
p
m
e
n
t
9
P
r
o
d
u
c
t
i
o
n

1
0
A
d
m
i
n
i
s
t
r
a
t
i
o
n

1
1
T
o
t
a
l

N
o
n
-
C
a
p
i
t
a
l

E
x
p
a
n
d
i
t
u
r
e
s
1
2
1
3
T
O
T
A
L

E
X
P
A
N
D
I
T
U
R
E
S
A
t
t
a
c
h
m
e
n
t

6
B
U
D
G
E
T

S
C
H
E
D
U
L
E

1
7

o
f

W
P
&
B

S
A
L
A
R
I
E
S
B
U
D
G
E
T

Y
E
A
R

E
X
P
E
N
D
I
T
U
R
E
1
)


P
E
R
S
O
N
A
L

C
O
S
T
A
t
t
a
c
h
m
e
n
t

5
B
U
D
G
E
T

S
C
H
E
D
U
L
E

1
7

O
F

W
P

&

B
L

8
u
u
C
L
1

S
C
P
L
u
u
L
L


C
l

W

8
6 7 8 9 1
0
1
1
(
i
n

1
,
0
0
0

U
S
$
)

T
O
T
A
L

E
X
P
E
N
D
I
T
U
R
E
S
N
O
N
-
C
A
P
I
T
A
L

E
X
P
E
N
D
I
T
U
R
E
S
C
A
P
I
T
A
L

E
X
P
E
N
D
I
T
U
R
E
S
E
x
p
e
n
d
i
t
u
r
e
s
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:14 3/19/2009 3:50:53 PM

15
R
E
N
C
A
N
A

K
E
R
J
A

D
A
N

A
N
G
G
A
R
A
N

K
E
T
E
N
A
G
A
K
E
R
J
A
A
N

(
R
K
A
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
KETENAGAKERJAAN (RKA)
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
OPERATOR
CONTRACT AREA
QUARTERENDED
Remaining Estimated Over/(Under)
Original Revised Prev. Yr This Qtr Total YTD Budget Actual Amount Budget
4 5 6 7 8 9 10 11 16
- Seismic &Other Survey
* Supervisi
* General &Admin.
Subtotal
- G&G
* Supervisi
* General &Admin.
Subtotal
- Exploration Drilling
* Supervisi
* General &Admin.
Subtotal
- Delineation Drilling
* Supervisi
* General &Admin.
Subtotal
- Development Drilling
* Supervisi
* General &Admin.
Subtotal
- Production Facilities
* Supervisi
* General &Admin.
Subtotal
- Work Over
* Supervisi
* General &Admin.
Subtotal
- Equipment
* Supervisi
* General &Admin.
Subtotal
- Other
* Supervisi
* General &Admin.
Subtotal
Grand Total
Note : Data kumulatif diambil dari masing-masing AFEProyek, hanya baris supervisi dan G&A.
Attachment 7
Report Table 15 of WP&B
B P M I G A S
PRODUCTION SHARING CONTRACT
PROJECT STATUS REPORT
AFE byCatagories
Total Budget Actual Expenditures
Remarks
:
:
:
OPERATOR
CONTRACT AREA
QUARTERENDED
Remaining Estimated Over/(Under)
Original Revised Prev. Yr This Qtr Total YTD Budget Actual Amount Budget
4 5 6 7 8 9 10 11 16
- Seismic &Other Survey
* Supervisi
* General &Admin.
Subtotal
- G&G
* Supervisi
* General &Admin.
Subtotal
- Exploration Drilling
* Supervisi
* General &Admin.
Subtotal
- Delineation Drilling
* Supervisi
* General &Admin.
Subtotal
- Development Drilling
* Supervisi
* General &Admin.
Subtotal
- Production Facilities
* Supervisi
* General &Admin.
Subtotal
- Work Over
* Supervisi
* General &Admin.
Subtotal
- Equipment
* Supervisi
* General &Admin.
Subtotal
- Other
* Supervisi
* General &Admin.
Subtotal
Grand Total
Note : Data kumulatif diambil dari masing-masing AFEProyek, hanya baris supervisi dan G&A.
Attachment 7
Report Table 15 of WP&B
B P M I G A S
PRODUCTION SHARING CONTRACT
PROJECT STATUS REPORT
AFE byCatagories
Total Budget Actual Expenditures
Remarks
:
:
:
>
ZdtW
12
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:15 3/19/2009 3:50:53 PM
16
R
E
N
C
A
N
A

P
E
N
G
G
U
N
A
A
N

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

(
R
P
T
K
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
RENCANA PENGGUNAAN TENAGA KERJA
(RPTK)
Revisi Ke I Tanggal. : 20 Oktober 2008
I. UMUM
1.1. BPMIGAS berperan sebagai pengawas dan pengendali tenaga kerja di lingkungan
KKKS, berdasarkan kegiatan yang tertuang di dalam rencana kerja & anggaran KKKS.
1.2. RPTK KKKS (RPTK) adalah Rencana Penggunaan Tenaga Kerja KKKS, yang
digunakan BPMIGAS di dalam melakukan pengendalian dan pengawasan penggunaan
dan penempatan tenaga kerja, melalui format MD-1 & MD-2, yang merupakan bagian
proses formalitas penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA) ke Departemen Tenaga Kerja
& Transmigrasi (Depnakertrans), penyusunan struktur organisasi yang mencerminkan
kegiatan operasi KKKS, serta program-program pengembangan TKI (program suksesi
dan penugasan ke luar negeri).
1.3. RPTK terdiri dari:
1.3.1. RPTK Reguler dibuat untuk dasar penggunaan TKA yang melaksanakan kegiatan
rutin dan menduduki posisi permanen (established) dalam struktur organisasi
KKKS atau jangka waktu penggunaannya lebih dari 12 bulan.
1.3.2. RPTK Proyek merupakan bagian dari RPTK Reguler yang penggunaannya
berdasarkan kegiatan proyek yang tergambar di dalam rencana kerja dan
anggaran proyek di luar dari anggaran rutin personalia.
1.3.3. RPTK Non Reguler dibuat untuk TKA yang melaksanakan kegiatan operasional
yang bersifat sementara dan jangka waktu penggunaannya sampai dengan 12
bulan
1.3.4. RPTK Program Pertukaran Pekerja Internasional dibuat untuk menampung
program Job Swapping, TDE (Technical Development Exchange). RPTK
Co-Operative Academic education (Co-op)/praktek kerja dibuat untuk
menampung program pemagangan dari kantor pusat yang terkait dengan
kebijakan pemerintah.
1.4. Pada dasarnya, dalam melakukan pengisian posisi di RPTK harus mengutamakan
TKI.
1.5. RPTK KKKS dibuat berdasarkan WP&B, AFE, dan POD dengan memperhatikan
kepentingan operasional KKKS, pembinaan dan pengembangan TKI, dan alih
teknologi.
1.6. Penggunaan TKA merupakan bagian dari penerapan teknologi dan pengetahuan, serta
penempatan wakil perusahaan.
1.7. Setiap rencana penggunaan TKA harus diikuti dengan rencana pengembangan TKI.
1.8. Untuk setiap posisi TKA harus diikuti dengan program transfer teknologi, baik melalui
pendampingan dan/atau memberikan pelatihan.
1.9. Evaluasi dan monitoring penggunaan TKA akan dilakukan berdasarkan semua ketentuan
tersebut di atas.
1.10. RPTKA (MD1) kontrak jasa keahlian tenaga kerja melalui pihak ketiga adalah Rencana
Penggunaan Tenaga Kerja yang digunakan sebagai dasar evaluasi penggunaan tenaga
kerja asing, yang secara substansi merupakan penggunaan tenaga kerja asing melalui
kontrak jasa keahlian tenaga kerja dengan pihak ke tiga.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:16 3/19/2009 3:50:54 PM

17
R
E
N
C
A
N
A

P
E
N
G
G
U
N
A
A
N

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

(
R
P
T
K
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
RENCANA PENGGUNAAN TENAGA KERJA
(RPTK)
Revisi Ke I Tanggal. : 20 Oktober 2008
II. TUJUAN
Pada dasarnya RPTK diperlukan dengan tujuan:
2.1. Untuk menunjang kegiatan operasi migas KKKS sesuai dengan rencana kegiatan KKKS
yang tertuang di dalam WP&B, AFE, dan POD.
2.2. Sebagai bagian dari rencana strategi bisnis perusahaan dalam pengelolaan SDM.
2.3. Sebagai alat pengawasan atas penggunaan tenaga kerja agar efektif dan esien.
2.4. Optimalisasi penggunaan TKA dalam rangka memberi kesempatan kerja, pembinaan
dan pengembangan TKI.
2.5. Sebagai dasar pengendalian dan pembebanan biaya.
2.6. Sebagai dasar dalam pengajuan permohonan IMTA.
2.7. Pada dasarnya RPTKA (MD1) kontrak jasa keahlian tenaga kerja asing melalui pihak
ketiga diperlukan dengan tujuan:
2.7.1. Sebagai dasar pengendalian penggunaan biaya tenaga kerja asing.
2.7.2. Sebagai alat pengawasan atas penggunaan tenaga kerja asing agar efektif dan
esien.
III. PENGATURAN/BATASAN
3.1. RPTK dapat dibuat untuk periode maksimum 5 tahun sesuai dengan Kepmenaker
No. Kep 173/MEN/2000 tentang Jangka Waktu RPTK pasal 3 ayat 2. Sepanjang KKKS
telah memiliki rencana kerja & anggaran sesuai periode tahun pengajuan RPTK.
3.2. Perubahan RPTK perlu mendapatkan persetujuan BPMIGAS apabila :
3.2.1. Terjadi perubahan struktur, nama jabatan, periode penggunaan atau penambahan
jabatan TKA.
3.2.2. Terjadi reorganisasi/restrukturisasi secara signikan (3 layer dari atas) di
KKKS.
3.3.3. Terjadi perubahan mendasar pada rencana kegiatan yang tertuang dalam WP&B,
AFE, dan POD, atau pada komitmen Operasi.
3.3. Perubahan-perubahan selain ketiga butir di atas, harus dilaporkan ke BPMIGAS.
3.4. Waktu pengajuan RPTK KKKS :
3.4.1. Bagi KKKS yang mempekerjakan TKA, RPTK Reguler dapat diajukan selambat-
lambatnya 4 bulan sebelum habis masa berlakunya. Bagi KKKS yang tidak
mempekerjakan TKA, RPTK dapat diajukan selambat-lambatnya 1 bulan
sebelum habis masa berlakunya.
3.4.2. RPTK Non Reguler (berikut IMTA) dapat diajukan bersamaan dengan pengajuan
AFE/TSA. Selanjutnya, persetujuan BPMIGAS dapat diberikan dengan ketentuan
pembebanan biaya operasi akan tergantung kepada persetujuan AFE/TSA
tersebut.
3.5. RPTK tidak dipersyaratkan bagi Warga Negara Asing yang menggunakan Visa
Kunjungan untuk keperluan di bawah ini, dengan jangka waktu paling lama 60 hari:
3.5.1. Kerjasama antara pemerintah negara lain dengan Negara Indonesia.
3.5.2. Mengikuti pelatihan singkat.
3.5.3. Melakukan pembicaraan bisnis, seperti transaksi jual beli barang dan jasa serta
pengawasan kualitas barang atau produksi.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:17 3/19/2009 3:50:54 PM
18
R
E
N
C
A
N
A

P
E
N
G
G
U
N
A
A
N

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

(
R
P
T
K
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
RENCANA PENGGUNAAN TENAGA KERJA
(RPTK)
Revisi Ke I Tanggal. : 20 Oktober 2008
3.5.4. Memberikan ceramah atau mengikuti seminar yang tidak bersifat komersil.
3.5.5. Pembuatan lm yang tidak bersifat komersial dan telah mendapat ijin dari instansi
yang berwenang.
3.5.6. Mengikuti pameran Internasional yang tidak bersifat komersial.
3.5.7. Mengikuti rapat yang diadakan dengan kantor pusat atau perwakilannya di
Indonesia.
3.6. Dengan mempertimbangkan aspek legal, kontrak antara BPMIGAS dengan kontraktor,
RPTK dapat diajukan sesuai dengan kontrak KKKS atau dijadikan satu untuk beberapa
kontrak kerja sama yang dikelola oleh operator yang sama, dengan prinsip, terdapat
kejelasan pembebanan biaya.
3.7. RPTK dari beberapa kontrak wilayah kerja KKKS yang dikelola oleh operator yang
sama, pada prinsipnya, diproses ke Depnakertrans dalam satu kesatuan. Apabila terjadi
perubahan program kerja KKKS, maka RPTK dapat direvisi untuk diajukan kepada
Depnakertrans.
3.8. RPTKA (MD1) kontrak jasa keahlian tenaga kerja asing melalui pihak ketiga, disusun
secara terpisah dengan RPTK KKKS, yang menggambarkan posisi-posisi tenaga kerja
asing untuk melaksanakan kegiatan yang akan dikontrakkan melalui kontrak jasa
keahlian tenaga kerja (profesional) dengan pihak ketiga.
3.9. Tenaga kerja asing yang memiliki status kontrak jasa keahlian tenaga kerja melalui
pihak ketiga, tidak dapat ditempatkan dalam posisi RPTK KKKS.
IV. KEWENANGAN
4.1. KKKS mengajukan permohonan RPTK ke BPMIGAS untuk dievaluasi berdasarkan
anggaran (POD, WP&B atau AFE) dan justikasi khusus lainnya.
4.2. BPMIGAS melakukan evaluasi dan menyetujui RPTK KKKS dan melakukan koordinasi
dengan instansi terkait untuk persetujuan RPTK.
V. PETUNJUK PELAKSANAAN
5.1. KKKS menyampaikan dokumen RPTK dalam bentuk buku dan soft copy (lihat Lampiran)
kepada BPMIGAS untuk dibahas dalam rapat konsultasi.
5.2. BPMIGAS melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk persetujuan RPTK.
VI. REFERENSI
6.1. Undang-Undang No. 22/2001 tanggal 23 Nopember 2001 tentang Minyak dan Gas
Bumi.
6.2. Undang-Undang No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Ketenagakerjaan.
6.3. Peraturan Pemerintah No. 42/2002 tentang Badan Pekasana Kegiatan Hulu Minyak dan
Gas Bumi.
6.4. Peraturan Pemerintah No. 35/2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi.
6.5. Kontrak Kerja Sama (PSC).
6.6 Work Program & Budget (WP&B).
6.7. KEPMENAKERTRANS No. Kep-228/Men/2003 tanggal 31 Oktober 2003 tentang Tata
Cara Pengesahan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:18 3/19/2009 3:50:54 PM

19
R
E
N
C
A
N
A

P
E
N
G
G
U
N
A
A
N

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

(
R
P
T
K
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
RENCANA PENGGUNAAN TENAGA KERJA
(RPTK)
Revisi Ke I Tanggal. : 20 Oktober 2008
6.8. KEPMENAKERTRANS No. Kep-20/Men/III/2004 tentang Tata Cara Memperoleh Ijin
Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing.
VII. LAMPIRAN
RPTK memuat rencana kebutuhan TKA dan TKI yang dituangkan dalam :
7.1. Nota Penjelasan Lampiran 1.
Nota Penjelasan disampaikan dalam bentuk pengantar gambaran umum operasional
rencana kerja KKKS yang memuat:
7.1.1. Daerah operasi dan luas wilayah kerja. Kegiatan eksplorasi dengan menyebutkan
secara spesik berupa kilometer data seismic yang dilakukan.
7.1.2. Tingkat produksi minyak dan gas yang akan diupayakan (bagi KKKS Produksi).
7.1.3. Drilling program/jumlah sumur yang akan dibor.
7.1.4. Teknologi yang digunakan.
7.1.5. Anggaran operasi dan kapital.
7.1.6. Rencana pengisian jabatan TKI yang masih lowong, Pengindonesiaan, swapping
dan internasionalisasi (untuk KKKS Produksi).
7.1.7. Community Development.
7.1.8. Environmental Issue.
7.1.9. Training Program.
Dalam rangka keperluan evaluasi kegiatan operasi, KKKS harus melampirkan formulir
isian data kegiatan Perusahaan 5 tahun terakhir (form nota penjelasan).
7.2. Identitas Pemohon (Lampiran I halaman 1 pada KepMen 228/Men/2003) Lampiran 2.
Memuat daftar isian identitas Perusahaan dengan menyebutkan secara jelas nama,
alamat, lokasi kegiatan/produksi, jenis usaha, hasil usaha, status Badan Usaha dan
Instansi Pemberi Ijin Usaha.
7.3. MD-1: Struktur Organisasi, termasuk di dalamnya penggunaan sebutan jabatan dan
penempatan TKA maupun TKI yang jumlah maksimumnya berdasarkan manpower
forecast/budget pada WP&B Lampiran 3.
MD-1 disusun berdasarkan analisa organisasi & analisa jabatan sesuai dengan
kebutuhan operasi yang diproyeksikan pada program kerja. Dalam penyusunan struktur
organisasi dan penempatan TKA harus memperhatikan :
7.3.1. Tersedianya jumlah tenaga kerja berdasarkan pengetahuan, keahlian dan
kemampuan dalam waktu dan tempat yang tepat.
7.3.2. Nama jabatan yang digunakan untuk TKA disesuaikan dengan nama jabatan
yang terdapat pada ketentuan yang berlaku dan penggunaannya disesuaikan
dengan lamanya waktu penggunaan yang ditetapkan pada ketentuan yang
berlaku.
7.3.3. Penempatan TKA hanya pada jabatan yang spesikasi jabatannya belum
terpenuhi oleh kualitas TKI yang ada dan pengguna TKA dapat membuktikannya
bila hal ini diperlukan.
7.4. MD-2: Bagan Rencana Penggunaan dan Penggantian TKA (Lampiran sesuai Kepmen
228/Men/2003) Lampiran 4.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:19 3/19/2009 3:50:54 PM
20
R
E
N
C
A
N
A

P
E
N
G
G
U
N
A
A
N

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

(
R
P
T
K
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
RENCANA PENGGUNAAN TENAGA KERJA
(RPTK)
Revisi Ke I Tanggal. : 20 Oktober 2008
MD-2, disusun dengan menetapkan nama TKA dan TKI pengganti/pendamping yang
tercantum dalam MD-1, dengan menyebutkan pendidikan, pengalaman kerja, jabatan
mulai digunakan dan batasan waktu penggunaannya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Dalam MD-2 tercakup didalamnya data isian yang dibutuhkan pada lampiran 1 halaman
2 dan 3 pada Kepmen 228/Men/2003.
Lampiran MD-2 terdiri dari:
7.4.1. Lampiran 1 : Uraian jabatan dan persyaratan minimum jabatan TKA (lampiran I
halaman 4 pada Kepmen 228/Men/2003, yang memuat uraian singkat sebutan
dan persyaratan minimum jabatan TKA, yang menyebutkan nama jabatan,
uraian singkat pekerjaan/jabatan serta persyaratan minimum jabatan sebagai
dasar penempatan tenaga kerja Lampiran 5.
7.4.2. Lampiran 2 : Program Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kerja Indonesia dalam
rangka penggantian TKA (Lampiran I halaman 5 pada Kepmen 228/Men/2003)
Lampiran 6 : Memuat Program Pendidikan dan Pelatihan TKI yang dipersiapkan
untuk menggantikan TKA. Semua TKI pendamping yang direncanakan
menggantikan TKA, harus diprogram untuk melaksanaan Pendidikan dan
Pelatihan sesuai dengan kualikasi yang dipersyaratkan.
1.5. MD-3 : Rekapitulasi Jumlah Formasi Jabatan, Tenaga Kerja Asing/Tenaga Kerja
Indonesia dan Rencana Pengindonesiaan Lampiran 7.
Berisi rekapitulasi jumlah formasi jabatan, jumlah TKA/TKI dan Rencana Pengindonesiaan
serta Internasionalisasi/Swapping, dirinci menurut kelompok jabatan pada Departemen
yang bersangkutan.
1.6. MD-4 : Program Swapping Lampiran 8. (hanya diperlukan dalam RPTK Pertukaran
Pekerja Internasionalisasi/Swapping).
Berisi Program Swapping yang memuat nama jabatan di Indonesia dan di Luar Negeri
yang direncanakan untuk swapping.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:20 3/19/2009 3:50:54 PM

21
R
E
N
C
A
N
A

P
E
N
G
G
U
N
A
A
N

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

(
R
P
T
K
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
RENCANA PENGGUNAAN TENAGA KERJA
(RPTK)
Revisi Ke I Tanggal. : 20 Oktober 2008
1
.
J
E
N
I
S

P
E
R
U
S
A
H
A
A
N
:
K
K
K
S

/

J
O
B
2
.
L

O

K

A

S

I
:
O
f
f
s
h
o
r
e

/

O
n
s
h
o
r
e
3
.
K
A
T
E
G
O
R
I
:
E
k
s
p
l
o
r
a
s
i

&

p
r
o
d
u
k
s
i

/

P
r
o
d
u
k
s
i

/

E
k
s
p
l
o
r
a
s
i
4
.
M
U
L
A
I

B
E
R
O
P
E
R
A
S
I
:
T
a
h
u
n

(
x
x
x
x
)

E
k
s
p
l
o
r
a
s
i
T
a
h
u
n

(
x
x
x
x
)

P
r
o
d
u
k
s
i
N
O
I
T
E
M
(
N
-
3
)
(
N
-
2
)
(
N
-
1
)
T
a
h
u
n

s
a
a
t

i
n
i



(
N
)
(
N
+
1
)
(
N
+
2
)
(
N
+
3
)
(
N
+
4
)
1
.
E
K
S
P
L
O
R
A
S
I

/

E
X
P
L
O
R
A
T
I
O
N
L
u
a
s

W
i
l
a
y
a
h

(
K
m
2
)
A
r
e
a

(
s
q
.
k
m
)
J
u
m
l
a
h

S
u
m
u
r

P
e
n
g
e
b
o
r
a
n
N
u
m
b
e
r

o
f

e
x
p
l
o
r
a
t
i
o
n

w
e
l
l
s
J
u
m
l
a
h

K
K
K
S
/
B
l
o
k
N
u
m
b
e
r

o
f

P
S
C
/
B
l
o
c
k
s
2
.
P
R
O
D
U
K
S
I

/

P
R
O
D
U
C
T
I
O
N
M
i
n
y
a
k

&

K
o
n
d
e
n
s
a
t

(
B
O
P
D
)
O
i
l

&

C
o
n
d
e
n
s
a
t
e

(
B
O
P
D
)
G
a
s

(
K
B
O
E
P
D
)
G
a
s

(
K
B
O
E
P
D
)
J
u
m
l
a
h

S
u
m
u
r

P
r
o
d
u
k
s
i
N
u
m
b
e
r

o
f

p
r
o
d
u
c
t
i
o
n

w
e
l
l
s
3
.
P
E
N
A
M
B
A
H
A
N

C
A
D
A
N
G
A
N

/

A
D
D
I
T
I
O
N
A
L

R
E
S
E
R
V
E
S

(
M
M
S
T
B
O
E
)
J
u
m
l
a
h

P
e
n
a
m
b
a
h
a
n

C
a
d
a
n
g
a
n
A
d
d
i
t
i
o
n
a
l

r
e
s
e
r
v
e
s
4
.
T
E
K
N
O
L
O
G
I

/

T
E
C
H
N
O
L
O
G
Y
T
e
k
n
o
l
o
g
i

R
e
c
o
v
e
r
y
R
e
c
o
v
e
r
y

T
e
c
h
n
o
l
o
g
y
T
e
k
n
o
l
o
g
i

D
r
i
l
l
i
n
g
D
r
i
l
l
i
n
g

T
e
c
h
n
o
l
o
g
y
T
e
k
n
o
l
o
g
i

B
a
r
u
N
e
w

T
e
c
h
n
o
l
o
g
y
5
.
A
N
G
G
A
R
A
N

(
J
u
t
a
)

/

B
U
D
G
E
T

(
M
i
l
l
i
o
n

U
S
$
)
O
p
e
r
a
s
i
O
p
e
r
a
t
i
o
n
K
a
p
i
t
a
l
C
a
p
i
t
a
l
A
n
g
g
a
r
a
n

P
e
n
g
e
m
b
a
n
g
a
n
D
e
v
e
l
o
p
m
e
n
t
/
T
r
a
i
n
i
n
g
6
.
S
U
M
B
E
R

D
A
Y
A

M
A
N
U
S
I
A

(
o
r
a
n
g
)

/

M
A
N

P
O
W
E
R

(
p
e
r
s
o
n
s
)
T
K
I
N
a
t
i
o
n
a
l

E
m
p
l
o
y
e
e
s
T
K
A
E
x
p
a
t
r
i
a
t
e
s
%

T
K
A

t
e
r
h
a
d
a
p

T
K
I
%

o
f

E
x
p
a
t

t
o

N
a
t
.
A
t
t
a
c
h
m
e
n
t

1
B
A
D
A
N

P
E
L
A
K
S
A
N
A

K
E
G
I
A
T
A
N

U
S
A
H
A

H
U
L
U

M
I
N
Y
A
K

D
A
N

G
A
S

B
U
M
I
D
A
T
A

K
E
G
I
A
T
A
N

P
E
R
U
S
A
H
A
A
N
U
N
T
U
K

P
E
N
G
A
J
U
A
N

R
P
T
K
1
.
J
E
N
I
S

P
E
R
U
S
A
H
A
A
N
:
K
K
K
S

/

J
O
B
2
.
L

O

K

A

S

I
:
O
f
f
s
h
o
r
e

/

O
n
s
h
o
r
e
3
.
K
A
T
E
G
O
R
I
:
E
k
s
p
l
o
r
a
s
i

&

p
r
o
d
u
k
s
i

/

P
r
o
d
u
k
s
i

/

E
k
s
p
l
o
r
a
s
i
4
.
M
U
L
A
I

B
E
R
O
P
E
R
A
S
I
:
T
a
h
u
n

(
x
x
x
x
)

E
k
s
p
l
o
r
a
s
i
T
a
h
u
n

(
x
x
x
x
)

P
r
o
d
u
k
s
i
N
O
I
T
E
M
(
N
-
3
)
(
N
-
2
)
(
N
-
1
)
T
a
h
u
n

s
a
a
t

i
n
i



(
N
)
(
N
+
1
)
(
N
+
2
)
(
N
+
3
)
(
N
+
4
)
1
.
E
K
S
P
L
O
R
A
S
I

/

E
X
P
L
O
R
A
T
I
O
N
L
u
a
s

W
i
l
a
y
a
h

(
K
m
2
)
A
r
e
a

(
s
q
.
k
m
)
J
u
m
l
a
h

S
u
m
u
r

P
e
n
g
e
b
o
r
a
n
N
u
m
b
e
r

o
f

e
x
p
l
o
r
a
t
i
o
n

w
e
l
l
s
J
u
m
l
a
h

K
K
K
S
/
B
l
o
k
N
u
m
b
e
r

o
f

P
S
C
/
B
l
o
c
k
s
2
.
P
R
O
D
U
K
S
I

/

P
R
O
D
U
C
T
I
O
N
M
i
n
y
a
k

&

K
o
n
d
e
n
s
a
t

(
B
O
P
D
)
O
i
l

&

C
o
n
d
e
n
s
a
t
e

(
B
O
P
D
)
G
a
s

(
K
B
O
E
P
D
)
G
a
s

(
K
B
O
E
P
D
)
J
u
m
l
a
h

S
u
m
u
r

P
r
o
d
u
k
s
i
N
u
m
b
e
r

o
f

p
r
o
d
u
c
t
i
o
n

w
e
l
l
s
3
.
P
E
N
A
M
B
A
H
A
N

C
A
D
A
N
G
A
N

/

A
D
D
I
T
I
O
N
A
L

R
E
S
E
R
V
E
S

(
M
M
S
T
B
O
E
)
J
u
m
l
a
h

P
e
n
a
m
b
a
h
a
n

C
a
d
a
n
g
a
n
A
d
d
i
t
i
o
n
a
l

r
e
s
e
r
v
e
s
4
.
T
E
K
N
O
L
O
G
I

/

T
E
C
H
N
O
L
O
G
Y
T
e
k
n
o
l
o
g
i

R
e
c
o
v
e
r
y
R
e
c
o
v
e
r
y

T
e
c
h
n
o
l
o
g
y
T
e
k
n
o
l
o
g
i

D
r
i
l
l
i
n
g
D
r
i
l
l
i
n
g

T
e
c
h
n
o
l
o
g
y
T
e
k
n
o
l
o
g
i

B
a
r
u
N
e
w

T
e
c
h
n
o
l
o
g
y
5
.
A
N
G
G
A
R
A
N

(
J
u
t
a
)

/

B
U
D
G
E
T

(
M
i
l
l
i
o
n

U
S
$
)
O
p
e
r
a
s
i
O
p
e
r
a
t
i
o
n
K
a
p
i
t
a
l
C
a
p
i
t
a
l
A
n
g
g
a
r
a
n

P
e
n
g
e
m
b
a
n
g
a
n
D
e
v
e
l
o
p
m
e
n
t
/
T
r
a
i
n
i
n
g
6
.
S
U
M
B
E
R

D
A
Y
A

M
A
N
U
S
I
A

(
o
r
a
n
g
)

/

M
A
N

P
O
W
E
R

(
p
e
r
s
o
n
s
)
T
K
I
N
a
t
i
o
n
a
l

E
m
p
l
o
y
e
e
s
T
K
A
E
x
p
a
t
r
i
a
t
e
s
%

T
K
A

t
e
r
h
a
d
a
p

T
K
I
%

o
f

E
x
p
a
t

t
o

N
a
t
.
A
t
t
a
c
h
m
e
n
t

1
B
A
D
A
N

P
E
L
A
K
S
A
N
A

K
E
G
I
A
T
A
N

U
S
A
H
A

H
U
L
U

M
I
N
Y
A
K

D
A
N

G
A
S

B
U
M
I
D
A
T
A

K
E
G
I
A
T
A
N

P
E
R
U
S
A
H
A
A
N
U
N
T
U
K

P
E
N
G
A
J
U
A
N

R
P
T
K
>

migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:21 3/19/2009 3:50:54 PM


22
R
E
N
C
A
N
A

P
E
N
G
G
U
N
A
A
N

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

(
R
P
T
K
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
RENCANA PENGGUNAAN TENAGA KERJA
(RPTK)
Revisi Ke I Tanggal. : 20 Oktober 2008

Attachment 2
(Lampiran I hal. 1 Kepmen 228/2003)
R.P.T.K.A.
1. Nama Perusahaan/Proyek :
2. Alamat di Indonesia :
a. Kantor Pusat :
b. Kantor Cabang :
c. Nomor Telepon : Fax :
d. E-Mail (harus diisi) :
3. Nama Pimpinan :
4. Lokasi Kegiatan/Produksi *) :
5. Jenis Usaha/Hasil Usaha :
6. Nomor SIUP : Tanggal :
7. Status Badan Usaha : PMA/PMDN/PROYEK/LEMBAGA/YAYASAN/PERUSAHAAN SWASTA NASIONAL/ASING**)
8. Instansi Pemberi Ijin Usaha :
*) Lokasi sampai Daerah Tingkat II (Kabupaten/Kota)
**) Coret yang tidak perlu
DAFTAR ISIAN
RENCANA PENGGUNAAN TENAGA KERJA DALAM RANGKA PENGGUNAAN
TENAGA KERJA ASING
BADAN PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI
>
> /<
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:22 3/19/2009 3:50:58 PM

23
R
E
N
C
A
N
A

P
E
N
G
G
U
N
A
A
N

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

(
R
P
T
K
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
RENCANA PENGGUNAAN TENAGA KERJA
(RPTK)
Revisi Ke I Tanggal. : 20 Oktober 2008
A
t
t
a
c
h
m
e
n
t

3

B
A
D
A
N

P
E
L
A
K
S
A
N
A

K
E
G
I
A
T
A
N

U
S
A
H
A

H
U
L
U

M
I
N
Y
A
K

D
A
N

G
A
S

B
U
M
I
N
a
m
a

B
a
g
i
a
n
/
S
e
k
s
i
5
6
7
2
3
4
J
O
B
1
E
E D A C B
C D
K
e
t
.
K
e
t
.
K
K
K
S

I
n
d
o
n
e
s
i
a
R
P
T
K

2
0
0
3

-

2
0
0
7
M
D
1

-

H
a
l
a
m
a
n

:

B
A
G
A
N

O
R
G
A
N
I
S
A
S
I
8
J
O
B
A B
>

migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:23 3/19/2009 3:50:58 PM


24
R
E
N
C
A
N
A

P
E
N
G
G
U
N
A
A
N

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

(
R
P
T
K
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
RENCANA PENGGUNAAN TENAGA KERJA
(RPTK)
Revisi Ke I Tanggal. : 20 Oktober 2008










































M
D

-

2
(
L
a
m
p
.

I

h
a
l

2

&
3

K
e
p
m
e
n

2
2
8
/
2
0
0
3
)
K
K
K
S
:
P
E
R
I
O
D
E










:
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
P
E
N
D
I
D
I
K
A
N
P
E
N
G
A
L
A
M
A
N
*
)

B
a
t
a
s
a
n

J
a
b
a
t
a
n

K
e
t
e
n
t
u
a
n

P
e
m
e
r
i
n
t
a
h
T
a
n
g
g
a
l


:



A
t
t
a
c
h
m
e
n
t

4
D
i
s
e
t
u
j
u
i

P
i
m
p
i
n
a
n

T
e
r
t
i
n
g
g
i

K
K
K
S
B
A
T
A
S
A
N
*
)

W
A
K
T
U
H
A
L
.
K
O
O
R
D
.
T
h
n

.
.
T
h
n

.
.
T
h
n

.
.
B
A
D
A
N

P
E
L
A
K
S
A
N
A

K
E
G
I
A
T
A
N

U
S
A
H
A

H
U
L
U

M
I
N
Y
A
K

D
A
N

G
A
S

B
U
M
I
B
A
G
A
N

P
E
R
E
N
C
A
N
A
A
N

P
E
N
G
G
U
N
A
A
N

&

P
E
N
G
G
A
N
T
I
A
N

T
K
A
M
D

-

1
N
A
M
A

J
A
B
A
T
A
N
N
A
M
A

T
K
A
N
A
M
A

T
K
I

P
E
N
D
A
M
P
I
N
G
/

P
E
N
G
G
A
N
T
I
W
A
K
T
U

P
E
N
G
G
U
N
A
A
N

&

P
E
N
G
G
A
N
T
I
A
N

T
K
A
P
E
N
D
I
D
I
K
A
N

&

P
E
N
G
A
L
A
M
A
N





K
E
R
J
A

T
K
I
J
A
B
A
T
A
N

M
U
L
A
I

D
I
G
U
N
A
K
A
N
>

migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:24 3/19/2009 3:50:59 PM



25
R
E
N
C
A
N
A

P
E
N
G
G
U
N
A
A
N

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

(
R
P
T
K
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
RENCANA PENGGUNAAN TENAGA KERJA
(RPTK)
Revisi Ke I Tanggal. : 20 Oktober 2008

Attachment 5
(Lampiran I hal. 4 Kepmen 228/2003)
PENDIDIKAN PENGALAMAN KERJA
1 2 3 4 5
BADAN PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI
URAIAN SINGKAT PEKERJAAN DAN PERSYARATAN MINIMUM
JABATAN TENAGA KERJA ASING
PERSYARATAN MINIMUM
NO NAMA JABATAN URAIAN SINGKAT PEKERJAAN/JABATAN
>
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:25 3/19/2009 3:50:59 PM
26
R
E
N
C
A
N
A

P
E
N
G
G
U
N
A
A
N

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

(
R
P
T
K
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
RENCANA PENGGUNAAN TENAGA KERJA
(RPTK)
Revisi Ke I Tanggal. : 20 Oktober 2008
A
t
t
a
c
h
m
e
n
t

6
(
L
a
m
p
i
r
a
n

I

h
a
l
.
5

K
e
p
M
e
n

2
2
8
/
2
0
0
3
)
J
E
N
I
S
L
A
M
A
N
Y
A
N
A
M
A
J
A
B
A
T
A
N

S
E
K
A
R
A
N
G
D
A
L
A
M

P
E
R
U
S
A
H
A
A
N
L
U
A
R

P
E
R
U
S
A
H
A
A
N

*
)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
*
)
J
a
k
a
r
t
a
,
K
a
l
a
u

D
i
k
l
a
t

d
i
l
a
k
s
a
n
a
k
a
n

d
i
l
u
a
r

p
e
r
u
s
a
h
a
a
n

h
a
r
a
p

s
e
b
u
t
k
a
n

L
e
m
b
a
g
a

D
i
k
l
a
t

d
a
n

a
l
a
m
a
t
n
y
a
.
K
E
T
E
R
A
N
G
A
N
B
A
D
A
N

P
E
L
A
K
S
A
N
A

K
E
G
I
A
T
A
N

U
S
A
H
A

H
U
L
U

M
I
N
Y
A
K

D
A
N

G
A
S

B
U
M
I
P
R
O
G
R
A
M

P
E
N
D
I
D
I
K
A
N

D
A
N

P
E
L
A
T
I
H
A
N

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

I
N
D
O
N
E
S
I
A
Y
A
N
G

D
I
P
E
R
S
I
A
P
K
A
N

U
N
T
U
K

P
E
N
G
G
A
N
T
I

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

A
S
I
N
G
1
0
P
E
L
A
K
S
A
N
A
A
N

P
E
N
D
I
D
I
K
A
N

D
A
N

P
E
L
A
T
I
H
A
N
R
E
N
C
A
N
A

P
E
N
E
M
P
A
T
A
N

(
M
U
L
A
I

P
E
N
G
G
A
N
T
I
A
N
)
N
O
.
N
A
M
A

J
A
B
A
T
A
N

Y
A
N
G

D
I
D
U
D
U
K
I

T
K
A
P
E
N
D
I
D
I
K
A
N

D
A
N

P
E
L
A
T
I
H
A
N

Y
A
N
G

D
I
L
A
K
S
A
N
A
K
A
N
T
K
I

Y
A
N
G

A
K
A
N

D
I
L
A
T
I
H

S
E
B
A
G
A
I

P
E
N
G
G
A
N
T
I

T
K
A
P
i
m
p
i
n
a
n
>

migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:26 3/19/2009 3:50:59 PM



27
R
E
N
C
A
N
A

P
E
N
G
G
U
N
A
A
N

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

(
R
P
T
K
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
RENCANA PENGGUNAAN TENAGA KERJA
(RPTK)
Revisi Ke I Tanggal. : 20 Oktober 2008
L
A
M
P
I
R
A
N

7
K
K
K
S











:

.

.
.
F
o
r
m
u
l
i
r


:

M
D

3
P
E
R
I
O
D
E




:

H
a
l
a
m
a
n

:

1
F
o
r
m
a
s
i
M
a
n
p
o
w
e
r
F
o
r
m
a
s
i
M
a
n
p
o
w
e
r
F
o
r
m
a
s
i

M
a
n
p
o
w
e
r
F
o
r
m
a
s
i
M
a
n
p
o
w
e
r
K
e

1
K
e

2
K
e

3
1
.
P
r
o
d
u
c
t
i
o
n
-


A
P
O

P
r
o
d
u
c
t

O
p
e
r
a
t
i
o
n
s
-


C
o
m
.
/
P
l
a
n
n
i
n
g
/
J
I
-


D
r
i
l
l
i
n
g
-


L
a
n
d

T
e
a
m
-


O
p
e
r
a
t
i
o
n

T
e
c
h
n
i
c
a
l
-


S
H
E
S
u
b

T
o
t
a
l
2
.
E
x
p
l
o
r
a
t
i
o
n
3
.
G
a
s

M
a
r
k
e
t
i
n
g
4
.
U
p
s
t
r
e
a
m

B
u
s
s
i
n
e
s
s

S
e
r
v
i
c
e
s
-


A
u
d
i
t
-


C
o
n
t
r
o
l
l
e
r
s
-


F
a
s
i
l
i
t
i
e
s
-


G
l
o
b
a
l

I
n
f
o
r
m
a
t
i
o
n

S
y
s
t
e
m
-


P
r
o
c
u
r
e
m
e
n
t

S
e
r
v
i
c
e
s
-


J
a
k
a
r
t
a

S
e
c
u
r
i
t
y
-


T
a
x
-


T
r
e
a
s
u
r
y
S
u
b

T
o
t
a
l
5
.
L
a
w
6
.
M
e
d
i
c
i
n
e

&

O
c
c
u
p
a
t
i
o
n
a
l

7
.
P
u
b
l
i
c

A
f
a
i
r
s

8
.
H
u
m
a
n

R
e
s
o
u
r
c
e
s
J
u
m
l
a
h
T
e
n
a
g
a

K
e
r
j
a
R
e
n
c
a
n
a

P
e
n
g
i
n
d
o
n
e
s
i
a
a
n
T
i
a
p

T
a
h
u
n
B
A
D
A
N

P
E
L
A
K
S
A
N
A

K
E
G
I
A
T
A
N

U
S
A
H
A

H
U
L
U

M
I
N
Y
A
K

D
A
N

G
A
S

B
U
M
I
R
E
K
A
P
I
T
U
L
A
S
I

J
U
M
L
A
H

F
O
R
M
A
S
I

J
A
B
A
T
A
N
,

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

A
S
I
N
G
/
T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

I
N
D
O
N
E
S
I
A
N
o
.
K
e
l
o
m
p
o
k

J
a
b
a
t
a
n
D
A
N

R
E
N
C
A
N
A

P
E
N
G
I
N
D
O
N
E
S
I
A
A
N
T
K
W
N
A
P
T
K
I
S
t
a
f
f
N
o
n

S
t
a
f
f
J
u
m
l
a
h
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:27 3/19/2009 3:51:00 PM
28
R
E
N
C
A
N
A

P
E
N
G
G
U
N
A
A
N

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

(
R
P
T
K
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
RENCANA PENGGUNAAN TENAGA KERJA
(RPTK)
Revisi Ke I Tanggal. : 20 Oktober 2008

D
e
p
t
:
K
K
K
S
:
A
r
e
a
:
P
E
R
I
O
D
E
:
H
a
l
a
m
a
n
:
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
N
A
M
A

J
A
B
A
T
A
N

*
)
U
R
A
I
A
N

J
A
B
A
T
A
N
T
H
N
T
H
N
T
H
N
N
A
M
A

P
E
R
U
S
A
H
A
A
N

D
A
N

N
E
G
A
R
A

T
U
J
U
A
N

S
W
A
P
P
I
N
G
T
H
N
H
A
L
K
O
O
R
D
.
N
A
M
A

J
A
B
A
T
A
N

*
)
U
R
A
I
A
N

J
A
B
A
T
A
N
M
D

-

1
B
A
D
A
N

P
E
L
A
K
S
A
N
A

K
E
G
I
A
T
A
N

U
S
A
H
A

H
U
L
U

M
I
N
Y
A
K

D
A
N

G
A
S

B
U
M
I
P
R
O
G
R
A
M

P
E
R
T
U
K
A
R
A
N

P
E
K
E
R
J
A

I
N
T
E
R
N
A
S
I
O
N
A
L

W
A
K
T
U

P
E
L
A
K
S
A
N
A
A
N

N
A
M
A

J
A
B
A
T
A
N

D
I

I
N
D
O
N
E
S
I
A
N
A
M
A

J
A
B
A
T
A
N

D
I

L
U
A
R

N
E
G
E
R
I
A
t
t
a
c
h
m
e
n
t

8
M
D

4
D
e
p
t
:
K
K
K
S
:
A
r
e
a
:
P
E
R
I
O
D
E
:
H
a
l
a
m
a
n
:
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
N
A
M
A

J
A
B
A
T
A
N

*
)
U
R
A
I
A
N

J
A
B
A
T
A
N
T
H
N
T
H
N
T
H
N
N
A
M
A

P
E
R
U
S
A
H
A
A
N

D
A
N

N
E
G
A
R
A

T
U
J
U
A
N

S
W
A
P
P
I
N
G
T
H
N
H
A
L
K
O
O
R
D
.
N
A
M
A

J
A
B
A
T
A
N

*
)
U
R
A
I
A
N

J
A
B
A
T
A
N
M
D

-

1
B
A
D
A
N

P
E
L
A
K
S
A
N
A

K
E
G
I
A
T
A
N

U
S
A
H
A

H
U
L
U

M
I
N
Y
A
K

D
A
N

G
A
S

B
U
M
I
P
R
O
G
R
A
M

P
E
R
T
U
K
A
R
A
N

P
E
K
E
R
J
A

I
N
T
E
R
N
A
S
I
O
N
A
L

W
A
K
T
U

P
E
L
A
K
S
A
N
A
A
N

N
A
M
A

J
A
B
A
T
A
N

D
I

I
N
D
O
N
E
S
I
A
N
A
M
A

J
A
B
A
T
A
N

D
I

L
U
A
R

N
E
G
E
R
I
A
t
t
a
c
h
m
e
n
t

8
M
D

4
>

migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:28 3/19/2009 3:51:00 PM


29
I
J
I
N

M
E
M
P
E
K
E
R
J
A
K
A
N

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

A
S
I
N
G

(
I
M
T
A
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
IJIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA
ASING (IMTA)
Revisi Ke I Tanggal. : 20 Oktober 2008
I. UMUM
1.1. TKA KKKS yang bekerja di lingkungan operasional KKKS harus memperoleh
rekomendasi BPMIGAS untuk mendapatkan Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing
(IMTA).
1.2. Denisi:
1.2.1. IMTA Baru untuk pertama kali diberikan, berdasarkan Visa Tinggal Terbatas
(VTT).
1.2.2. IMTA Perpanjangan yang diperpanjang masa berlakunya pada jabatan yang
sama, diberikan berdasarkan persetujuan dari instansi teknis terkait.
1.2.3. IMTA Pindah Jabatan yang pindah dari jabatan lama ke jabatan baru.
1.2.4. IMTA Non Reguler yang diberikan untuk melakukan pekerjaan yang bersifat
sementara (di bawah 1 tahun), di mana kegiatan TKA tidak termasuk di dalam
visa index 211.
1.2.5. IMTA Program Pengembangan yang diberikan untuk mengisi posisi-posisi
yang terkait dengan program pengembangan, seperti Job Swapping, Technical
Development Exchange.
1.3. TKA yang memerlukan IMTA adalah TKA yang akan melaksanakan kegiatan operasi
KKKS, secara langsung maupun tidak langsung, di Indonesia.
1.4. TKA yang tidak memerlukan IMTA TKA yang menggunakan Visa Kunjungan untuk
melaksanakan kegiatan sebagai berikut :
1.4.1. Kerjasama antara pemerintah negara lain dengan Negara Indonesia.
1.4.2. Mengikuti pelatihan singkat.
1.4.3. Melakukan pembicaraan bisnis, seperti transaksi jual beli barang dan jasa serta
pengawasan kualitas barang atau produksi.
1.4.4. Memberikan ceramah atau mengikuti seminar yang tidak bersifat komersil.
1.4.5. Pembuatan lm yang tidak bersifat komersial dan telah mendapat ijin dari instansi
yang berwenang.
1.4.6. Mengikuti pameran Internasional yang tidak bersifat komersial.
1.4.7. Mengikuti rapat yang diadakan dengan kantor pusat atau perwakilannya di
Indonesia.
1.5. Dalam penggunaan TKA apabila ada pembebanan ke biaya operasi, harus mendapatkan
persetujuan BPMIGAS terlebih dahulu.
II. TUJUAN
1.1. Sebagai acuan untuk proses penggunaan dan perijinan TKA yang akan dipekerjakan
oleh KKKS berdasarkan perundangan yang berlaku.
1.2. Sebagai alat pengawasan dan pengendalian terhadap realisasi penempatan TKA
berdasarkan persyaratan jabatan, kebutuhan operasi KKKS, dan kinerja TKA tersebut.
III. KEWENANGAN
3.1. Berdasarkan RPTK yang disetujui, BPMIGAS berwenang untuk menyetujui
atau menolak permohonan IMTA yang akan diproses ke instansi yang terkait dan
menentukan jangka waktu kerja TKA sesuai kebutuhan operasi KKKS.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:29 3/19/2009 3:51:00 PM
30
I
J
I
N

M
E
M
P
E
K
E
R
J
A
K
A
N

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

A
S
I
N
G

(
I
M
T
A
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
IJIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA
ASING (IMTA)
Revisi Ke I Tanggal. : 20 Oktober 2008
3.2. KKKS berwenang melakukan proses evaluasi terhadap kompetensi TKA sesuai dengan
persyaratan jabatan dan kebutuhan operasi KKKS, untuk diajukan kepada BPMIGAS.
IV. PENGATURAN/BATASAN
4.1. KKKS berwenang melakukan proses evaluasi terhadap kompetensi TKA sesuai dengan
persyaratan jabatan dan kebutuhan operasi KKKS, untuk diajukan kepada BPMIGAS.
4.2. Apabila KKKS akan merekrut TKA dari KKKS lain harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
4.2.1. Sebelum melaksanakan rekrutmen, KKKS berkoordinasi dengan Dinas
PTK&HI BPMIGAS untuk mengevaluasi kinerja TKA tersebut selama bekerja di
perusahaan (KKKS) sebelumnya.
4.2.2. TKA tersebut direkrut setelah yang bersangkutan menyelesaikan tanggung jawab
di perusahaan (KKKS) sebelumnya dan minimal 6 bulan sudah tidak bekerja di
perusahaan (KKKS) lain.
4.3. Masa penggunaan TKA di KKKS berdasarkan keputusan dari BPMIGAS terhitung
mulai tanggal kedatangan TKA tersbut di Indonesia dengan prinsip BPMIGAS hanya
menyetujui satu pemegang jabatan untuk satu jabatan TKA.
4.4. IMTA digunakan sebagai formalitas penggunaan TKA sesuai dengan peraturan dan
perundangan ketenagakerjaan yang berlaku.
4.5. Perubahan IMTA diperlukan apabila terjadi perubahan nama jabatan dan atau lokasi
kerja TKA.
4.6. Rekomendasi IMTA yang telah diterbitkan dapat ditinjau kembali apabila ada indikasi
TKA bermasalah atau terjadi pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku.
4.7. Waktu pengajuan untuk rekomendasi IMTA selambat-lambatnya 2 bulan sebelum IMTA
dibutuhkan, kecuali dengan pertimbangan khusus.
4.8. KKKS tidak dibenarkan mengajukan permohonan IMTA bagi TKA yang masih ada
hubungan kerja dengan KKKS/perusahaan lain di Indonesia.
4.9. Penggunaan TKA untuk beberapa kontrak kerja sama yang dikelola oleh operator yang
sama, menggunakan satu IMTA, dengan menyebutkan kejelasan di dalam ruang lingkup
pekerjaan sebagai dasar proses ke instansi terkait.
4.10. Batas usia TKA minimal 30 tahun (kecuali untuk TKA yang melaksanakan program
terkait dengan pengembangan TKI) dan maksimal 60 tahun.
4.11. Pengecualian terhadap butir 4.10. di atas, dapat dibahas secara khusus.
4.12. Dalam rangka penyegaran organisasi dan penyerapan teknologi baru, bagi TKA yang
telah bertugas di KKKS yang sama (termasuk yang mengalami perubahan kepemilikan)
di Indonesia selama 6 tahun, supaya diadakan penggantian dengan mengutamakan
penggunaan TKI.
4.13. Pengecualian terhadap butir 4.12. di atas, dapat dibahas secara khusus.
4.14. TKA harus memenuhi persyaratan kompetensi seperti tercantum dalam dokumen RPTK
yang disetujui untuk dapat dipekerjakan oleh KKKS.
4.15. Jika KKKS mempekerjakan TKA melebihi jangka waktu yang telah disetujui atau tanpa
persetujuan BPMIGAS, maka beban biaya atas kelebihan waktu kerja TKA tersebut
tidak menjadi beban biaya operasi KKKS.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:30 3/19/2009 3:51:01 PM
31
I
J
I
N

M
E
M
P
E
K
E
R
J
A
K
A
N

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

A
S
I
N
G

(
I
M
T
A
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
IJIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA
ASING (IMTA)
Revisi Ke I Tanggal. : 20 Oktober 2008
4.16. Periode kunjungan warga negara asing dalam rangka kunjungan kerja ditentukan oleh
rekomendasi BPMIGAS terhitung mulai tanggal kedatangan di Indonesia.
V. PETUNJUK PELAKSANAAN
5.1. KKKS mengajukan surat permohonan rekomendasi IMTA beserta dokumen lainnya
seperti tercantum pada lampiran.
5.2. KKKS mengajukan surat permohonan rekomendasi rencana kunjungan kerja warga
negara asing seperti tercantum pada lampiran.
VI. REFERENSI
6.1. Undang-Undang No. 22/2001 tanggal 23 Nopember 2001 tentang Minyak dan Gas
Bumi.
6.2. Undang-Undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara RI Tahun
2003 No. 39, Tambahan Lembaran Negara RI No. 4279).
6.3. Peraturan Pemerintah No. 42/2002 Tentang Badan Pekasana Kegiatan Hulu Minyak
dan Gas Bumi.
6.4. Peraturan Pemerintah No. 35/2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi.
6.5. Permenakertrans No. PER. 02/MEN/III/2008 tanggal 28 Maret 2008 tentang Tata Cara
Penggunaan Tenaga Kerja Asing.
6.6. Kontrak Kerja Sama (PSC).
6.7. Work Program & Budget (WP&B).
VII. LAMPIRAN
7.1. IMTA
7.1.1. Surat Permohonan Ijin Kerja Baru/Perpanjangan/Perpanjangan dan Pindah
Jabatan, yang berisi keterangan singkat atas TKA dan keterangan urgency untuk
mempekerjakan TKA Lampiran 1.
7.1.2. Surat Permohonan kepada tiga Ditjen dari KKKS dan BPMIGAS Lampiran 2.
7.2. Rekomendasi BPMIGAS untuk Tamu Asing Lampiran 3.
7.3. Surat Permohonan IMTA Non Reguler yang berisi keterangan singkat atas TKA (Nama,
Jabatan, copy passport, copy AFE dan keterangan tujuan kunjungan beserta perkiraan
lama kunjungan) Lampiran 4.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:31 3/19/2009 3:51:01 PM
32
I
J
I
N

M
E
M
P
E
K
E
R
J
A
K
A
N

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

A
S
I
N
G

(
I
M
T
A
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
IJIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA
ASING (IMTA)
Revisi Ke I Tanggal. : 20 Oktober 2008
Lampiran 1
No. .. / .. / Tahun. Jakarta,
Kepada Yth.
BPMIGAS
Gedung Patra Jasa Lt. 13 Wing 3
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 32-34
Jakarta 12950
u.p. : Kepala Divisi Eksternal
Perihal : .. (diisi sesuai keperluan)
Dengan hormat,
Sehubungan dengan kebutuhan operasional perusahaan, bersama ini kami mengajukan
permohonan .. (diisi sesuai keperluan) . untuk :
1. Jabatan/koordinat MD :
2. Uraian singkat jabatan :
3. Rencana Indonesianisasi :
4. Persyaratan jabatan
Pendidikan :
Pengalaman Kerja :
TKA yang diusulkan oleh (nama KKKS) .. untuk menduduki jabatan tersebut :
1. Nama :
2. Tempat tanggal lahir :
3. Kewarganegaraan :
4. Pasport
Nomor :
Masa berlaku :
5. IMTA (diisi nomor dan masa berlaku IMTA sebelumnya)
Nomor :
Masa berlaku :
6. Pendidikan formal tertinggi
Universitas/Akademi :
Jurusan :
Ijazah/tahun :
7. Pengalaman kerja :
8. Kompetensi yang dimiliki TKA :
9. Komitmen terhadap transfer teknologi (mentoring) :
10. Keterangan urgency :
11. Hasil penilaian kinerja tahun sebelumnya :
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:32 3/19/2009 3:51:01 PM
33
I
J
I
N

M
E
M
P
E
K
E
R
J
A
K
A
N

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

A
S
I
N
G

(
I
M
T
A
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
IJIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA
ASING (IMTA)
Revisi Ke I Tanggal. : 20 Oktober 2008
TKI pendamping dari TKA yang bersangkutan adalah :
1. Nama :
2. Tempat tanggal lahir :
3. Pendidikan Formal Tertinggi
Universitas/Akademi :
Jurusan :
Ijazah/tahun :
4. Mulai dinas di perusahaan :
5. Jabatan saat ini/koordinat MD :
6. Pengalaman kerja :

..
7. Kursus yang pernah diikuti (yang relevan dengan syarat jabatan di atas) :

..
Berkenaan dengan hal tersebut di atas, mohon agar Bapak dapat memberikan persetujuan
atas .. (diisi sesuai keperluan) .... dimaksud.
Atas perhatian dan bantuan yang diberikan, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami
(Nama KKKS) ..

(Nama Pejabat)
(Nama Jabatan Pemohon)
Catatan :
Untuk pimpinan tertinggi KKKS surat pengajuan ditujukan kepada Kepala BPMIGAS.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:33 3/19/2009 3:51:01 PM
34
I
J
I
N

M
E
M
P
E
K
E
R
J
A
K
A
N

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

A
S
I
N
G

(
I
M
T
A
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
IJIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA
ASING (IMTA)
Revisi Ke I Tanggal. : 20 Oktober 2008
Lampiran 2
BADAN PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI
( BPMIGAS )
KANTOR PUSAT
Gedung Patra Jasa Lt. 1, 2, 13, 14, 16, 21, 22
Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 32 34, Jakarta 12950
I N D O N E S I A
PO BOX 4575 JKP 10045 Telp : 5290.0245-48 Fax : 5290.1261 http://www.bpmigas.com
Nomor : /BPD4000/2009/S8 Jakarta,
Lampiran : Seperti tersebut Yang Terhormat,
Perihal : Permohonan Ijin Kerja Baru / 1. Direktorat Jenderal MIGAS
Perpanjangan, Pindah Jabatan u.p. Direktur Pembinaan Program Migas
2. Direktorat Jenderal BINAPENTA
u.p. Direktur Penggendalian Penggunaan
Tenaga Kerja Asing
3. Direktorat Jenderal IMIGRASI
u.p. Direktur Dokumen Perjalanan Visa
dan Faskim
J a k a r t a
Bersama ini kami sampaikan surat Notanggal .. bulan.. tahun, berikut lampiran-lampirannya perihal
permohonan : (ijin kerja baru/perpanjangan/perpanjangan dan pindah jabatan dan ITAS) :
Nama : (Nama TKA)
Jabatan/Slot No. : (Jabatan TKA) (Koordinat MD-1)
Tempat / Tanggal Lahir : (Tempat & Tanggal Lahir TKA)
Kebangsaan : (Kebangsaan TKA)
Nomor Paspor : (Nomor Paspor TKA)
Perusahaan : (KKKS)
Pengikut : (Jumlah istri dan anak TKA yang ikut ke Indonesia)

Perusahaan tersebut di atas adalah Kontraktor Kontrak Kerja Sama.
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan tenaga kerja untuk kelangsungan operasi KKKS ..................,
BPMIGAS dapat menyetujui penggunaan TKA dimaksud. Selanjutnya, kami mengharapkan agar surat
permohonan tersebut di atas dapat diproses untuk mendapatkan ijin yang diperlukan
Atas kerjasama serta bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.

A.n. Kepala Badan Pelaksana
Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
Kepala Divisi Eksternal

(Nama Pejabat)
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:34 3/19/2009 3:51:01 PM
35
I
J
I
N

M
E
M
P
E
K
E
R
J
A
K
A
N

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

A
S
I
N
G

(
I
M
T
A
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
IJIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA
ASING (IMTA)
Revisi Ke I Tanggal. : 20 Oktober 2008
Lampiran 3
No. Surat Tempat, Tanggal Surat
Kepada Yth.
Kepala Badan Pelaksana
Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
u.p. Kepala Divisi Eksternal
Perihal: Permohonan Persetujuan Kunjungan Kerja Bagi Tamu Asing
Dengan Hormat,
Berdasarkan pengajuan WP&B/POD/AFE nomor .... tanggal ..... dengan ini kami mohon
persetujuan Bapak untuk rencana Kunjungan Kerja bagi Tamu Asing sebagai tersebut
dalam lampiran berikut :
1. Nama : (Nama TKA)
2. Kebangsaan : (diisi sesuai yang tertera dalam passport)
3. Tempat/Tanggal Lahir : (Tempat & Tanggal Lahir TKA)
4. Nomor Passport : (Nomor Paspor TKA)
5. Lamanya Kunjungan : (diisi sesuai ketentuan)
6. Maksud Kunjungan : (diisi dan dijelaskan secara singkat)
Sebagai bahan pertimbangan, terlampir kami sampaikan copy dokumen yang diperlukan.
Atas perhatian dan kerjasama Bapak, kami ucapkan terima kasih.
Mengetahui / Menyetujui
A.n. Kepala Badan Pelaksana Hormat kami,
Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
Kepala Divisi Eksternal

migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:35 3/19/2009 3:51:01 PM
36
I
J
I
N

M
E
M
P
E
K
E
R
J
A
K
A
N

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

A
S
I
N
G

(
I
M
T
A
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
IJIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA
ASING (IMTA)
Revisi Ke I Tanggal. : 20 Oktober 2008
Lampiran 4
No. Surat Tempat, Tanggal Surat
Direktorat Jenderal MIGAS
u.p. Direktur Pembinaan Pengusahaan Minyak dan Gas Bumi
Jl. H.R. Rasuna Said Jakarta Selatan
Direktorat Jenderal BINAPENTA
u.p. Direktur Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing
Jl. Gatot Subroto Jakarta Selatan
Perihal: Permohonan IMTA Non Reguler
Dengan Hormat,
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.: PER.02/MEN/III/2008
tanggal 28 Maret 2008, dengan ini kami mohon persetujuan Saudara untuk memberikan Ijin
Kerja Sementara bagi:
1. Nama : (Nama TKA)
2. Kebangsaan : (diisi sesuai yang tertera dalam passport)
3. Tempat/Tanggal Lahir : (Tempat & Tanggal Lahir TKA)
4. Nomor Passport : (Nomor Paspor TKA)
5. Jabatan : (Jabatan TKA)
6. Lamanya Kunjungan : (diisi sesuai ketentuan)
7. Biaya ditanggung oleh : (diisi sesuai pembebanan biaya)
8. Maksud Kunjungan : (diisi dan dijelaskan secara singkat)
Sebagai bahan pertimbangan, terlampir kami sampaikan copy dokumen yang diperlukan.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Mengetahui / Menyetujui
A.n. Kepala Badan Pelaksana Hormat kami,
Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
Kepala Divisi Eksternal
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:36 3/19/2009 3:51:02 PM

37
C
A
R
E
E
R

D
E
V
E
L
O
P
M
E
N
T

M
O
N
I
T
O
R
I
N
G

(
C
D
M
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
CAREER DEVELOPMENT MONITORING
(CDM)
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
I. UMUM
1.1. Career Development Monitoring (CDM) adalah :
1.1.1. Monitoring berkala antara BPMIGAS dengan KKKS dalam rangka pembahasan
mengenai strategi pengelolaan pekerja KKKS.
1.1.2. Evaluasi kinerja pelaksanaan pengolaan pekerja KKKS, antara lain Rencana
Kerja & Anggaran, pendayagunaan dan pengembangan pekerja KKKS.
1.2 Pembahasan dalam CDM meliputi:
1.2.1. Rencana Kerja & Anggaran Bidang Ketenagakerjaan, untuk dianalisa esiensi
dan efektivitas penggunaan biaya tenaga kerja dan produktitas tenaga kerja
KKKS.
1.2.2. Pelaksanaan Rekrutmen, untuk dianalisa optimalisasi pendayagunaan tenaga
kerja sesuai kebutuhan operasi.
1.2.3. Performance Management, untuk dianalisa apakah dalam pelaksanaan dilakukan
dengan mekanisme terstruktur dan secara obyektif untuk seluruh pekerja baik
TKI maupun TKA.
1.2.4. Program Mentoring (lihat Pedoman SDM perihal Mentoring), untuk dianalisa
apakah transfer kompetensi berjalan dengan baik, khususnya dari TKA kepada
TKI.
1.2.5. Pendidikan dan Pelatihan TKI (lihat Pedoman SDM perihal Pendidikan dan
Pelatihan TKI). Untuk dianalisa apakah programprogram dilaksanakan secara
efektif berdasarkan perencanaan yang sistematis dan berdasarkan Training
Need Analysis.
1.2.6. Penugasan TKI (Internasionalisasi), yaitu pengiriman dan penempatan TKI ke
luar negeri yang memiliki kompetensi standar internasional yang telah terseleksi
serta terpilih untuk ditempatkan pada suatu jabatan di perusahaan tersebut
atau perusahaan Induk/anak perusahaan di Luar Negeri dengan remunerasi
global standard dan biaya Program Penugasan TKI adalah menjadi beban
perusahaan pengguna TKI di Luar Negeri. Untuk dianalisa tingkat keberhasilan
dalam pengembangan kompetensi TKI.
1.2.7. Pertukaran Pekerja Internasional (lihat Pedoman SDM perihal Pengembangan
Karier Internasional), untuk dianalisa tingkat keberhasilan dalam mendorong
pengakuan internasional terhadap kompetensi TKI.
1.2.8. Pelaksanaan Career Development Meeting Internal KKKS, untuk dianalisa apakah
pengembangan kompetensi dan pengembangan karir pekerja dilaksanakan
secara obyektif.
1.2.9. Overseas On-The-Job-Training TKI/Job Assignment, untuk dianalisa kemampuan
dan keberhasilan dalam melaksanakan pengembangan kompetensi pekerja.
1.2.10. Pelaksanaan Suksesi, untuk dianalisa keberhasilan pengembangan karir dan
optimalisasi pendayagunaan tenaga kerja.
1.2.11. Perpanjangan masa kerja atau mempekerjakan kembali TKI, sebagai indikator
kegagalan rencana suksesi dan pengembangan kompetensi.
II. TUJUAN
2.1. Untuk meningkatkan upaya pengelolaan SDM KKKS, produktitas tenaga kerja, mampu
melakukan pengembangan TKI dan mendayagunakan TKI secara optimal.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:37 3/19/2009 3:51:02 PM
38
C
A
R
E
E
R

D
E
V
E
L
O
P
M
E
N
T

M
O
N
I
T
O
R
I
N
G

(
C
D
M
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
CAREER DEVELOPMENT MONITORING
(CDM)
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
2.2. BPMIGAS melaksanakan pengawasan dan pengendalian bidang ketenagakerjaan
secara obyektif dan konsisten serta mampu mendorong KKKS untuk melaksanakan
pengembangan TKI secara profesional agar dapat meningkatkan kompetensi TKI dan
kemampuan nasional secara bersama.
III. KEWENANGAN
3.1. KKKS melaksanakan pengelolaan SDM sesuai dengan rencana kerja KKKS dan
melaporkan kepada BPMIGAS.
3.2. BPMIGAS memonitor, menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan CDM.
IV. PENGATURAN/BATASAN
4.1. CDM ini membahas perkembangan/kemajuan serta upaya-upaya KKKS selama periode
1 (satu) tahun dari CDM sebelumnya dan rencana pengelolaan SDM tahun yang akan
datang.
4.2. CDM mengacu pada data WP&B, data ketenagakerjaan di BPMIGAS, kegiatan
operasional dengan BPMIGAS, data-data pelaporan KKKS, RPTK, realisasi
penggunaan TKA dan hasil monitoring BPMIGAS selama periode 1 (satu) tahun dari
CDM sebelumnya.
V. PETUNJUK/PELAKSANAAN
5.1. CDM dilaksanakan melalui pertemuan berkala, secara terencana dan terpadu dengan
jadwal setiap akhir tahun dan pembahasan lanjutan jika diperlukan.
5.2. KKKS agar melaporkan secara tertulis yang akan dibahas di dalam rapat CDM sebagai
berikut :
5.2.1. Rencana Kerja & Anggaran Bidang Ketenagakerjaan.
5.2.2. Strategi Pembinaan dan Pengembangan TKI secara umum.
5.2.3. Realisasi dan Rencana Penerimaan Pekerja.
5.2.4. Performance Management yang diterapkan.
5.2.5. Mekanisme pencalonan pekerja dalam Pengembangan Karir.
5.2.6. Realisasi tahun berjalan dan rencana tahun yang akan datang dari :
- Mentoring.
- Pendidikan dan Pelatihan TKI.
- Penugasan TKI/lnternasionalisasi.
- Pertukaran Pekerja Internasional (Swapping/Technical Development
Exchange).
- Overseas On The Job Training/On The Job Training dalam negeri.
1.1.7. Realisasi Suksesi TKA oleh TKI pada tahun sebelumnya dan rencana tahun
yang akan datang.
1.1.8. Realisasi dan rencana perpanjangan masa kerja/mempekerjakan kembali
pekerja yang telah purnakarya.
1.1.9. Penundaan dan percepatan Suksesi TKA oleh TKI.
5.3. Hasil pembahasan (notulen rapat) ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dari
BPMIGAS dan KKKS. Berdasarkan hasil pembahasan ini, disusun performance contract
KKKS dalam pengelolaan SDM.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:38 3/19/2009 3:51:02 PM

39
C
A
R
E
E
R

D
E
V
E
L
O
P
M
E
N
T

M
O
N
I
T
O
R
I
N
G

(
C
D
M
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
CAREER DEVELOPMENT MONITORING
(CDM)
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
V. REFERENSI
6.1. Undang-Undang No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
6.2. Undang-Undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
6.3. Peraturan Pemerintah No. 42/2002 tentang Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi.
6.4. Peraturan Pemerintah No. 35/2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi.
6.5. Kontrak Kerja Sama (PSC).
6.6. Work Program & Budget (WP&B).
VII. LAMPIRAN
7.1. Notulen rapat CDM (Lampiran 1).
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:39 3/19/2009 3:51:02 PM
40
C
A
R
E
E
R

D
E
V
E
L
O
P
M
E
N
T

M
O
N
I
T
O
R
I
N
G

(
C
D
M
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
CAREER DEVELOPMENT MONITORING
(CDM)
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
Lampiran 1
BADAN PELAKSANA
KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI
CAREER DEVELOPMENT MONITORING
KKKS :
Tempat / Waktu : BPMIGAS-Lt.-Wing - / 00.00
Tanggal : .........-........
HASIL PEMBAHASAN
BPMIGAS KKKS :
Pemimpin Rapat
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:40 3/19/2009 3:51:02 PM

41
M
E
N
T
O
R
I
N
G
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
MENTORING
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
I. UMUM
1.1. Program Mentoring adalah proses pengembangan TKI melalui Teaching, Coaching dan
Counseling terhadap satu orang TKI atau lebih yang dituangkan dalam suatu program
yang resmi dan terstruktur.
1.2. KKKS wajib melaksanakan Program Mentoring.
1.3. Setiap TKA bertanggung jawab sebagai mentor terhadap TKI.
1.4. Mentee adalah TKI yang mendapat Teaching, Coaching dan Counseling untuk
mendapatkan alih teknologi/kompetensi dari mentor.
1.5. Mentor adalah setiap TKA dan TKI yang memiliki kompetensi unggul untuk melaksanakan
Teaching, Coaching, dan Counseling dalam rangka alih teknologi/kompetensi kepada
Mentee.
II. TUJUAN
2.1. Meningkatkan kompetensi teknis dan non-teknis TKI.
2.2. Alih teknologi kompetensi dari TKA dan TKI yang memiliki kompetensi unggul ke TKI
yang memiliki potensi untuk dikembangkan.
III. KEWENANGAN
3.1. KKKS menyusun Program Mentoring yang terstruktur sesuai dengan sistem dan
metode masing-masing.
3.2. BPMIGAS melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program Mentoring.
IV. PENGATURAN/BATASAN
4.1. Setiap TKA dengan IMTA minimal 1 tahun wajib melaksanakan mentoring
terhadapTKI.
4.2. Hasil pelaksanaan Program Mentoring yang dilakukan TKA menjadi salah satu masukan
dalam memberikan perpanjangan ijin kerja yang bersangkutan.
4.3. Setiap TKI yang ditetapkan sebagai Mentee harus dimonitor dan memiliki perencanaan
karir yang jelas.
4.4. Program Mentoring menjadi tanggung jawab setiap manajer ke atas di KKKS sehingga
dapat dilaksanakan secara nyata.
4.5. Mentor tidak terbatas dilakukan oleh TKA tetapi perlu dilakukan untuk setiap TKI yang
menempati posisi manajer ke atas/memiliki kompetensi unggul.
V. PETUNJUK/PELAKSANAAN
5.1. KKKS mempersiapkan Program Mentoring yang terstruktur terhadap setiap TKA yang
dipekerjakan di KKKS.
5.2. KKKS memilih dan menetapkan pasangan TKA dan TKI yang akan menjadi Mentor dan
Mentee sesuai dengan RPTK.
5.3. Mentee yang dipilih adalah TKI yang memiliki potensi untuk mengembangkan kompetensi
sesuai dengan kompetensi TKA yang menjadi mentornya.
5.4. Mentor dan Mentee menetapkan sasaran kompetensi yang akan ditransfer dituangkan
dalam formulir Kontrak Mentoring yang telah dibuat masing-masing KKKS.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:41 3/19/2009 3:51:02 PM
42
M
E
N
T
O
R
I
N
G
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
MENTORING
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
5.5. Kontrak Mentoring diketahui oleh atasan langsung dan/atau kepala departemen yang
bersangkutan, serta Departemen SDM.
5.6. Mentor dan Mentee bersama-sama mempersiapkan rencana dan melaksanakan
pengembangan Mentee.
5.7. Mentor dan Mentee menyusun hasil evaluasi pelaksanaan Mentoring dan membuat
laporan sesuai format yang dibuat masing-masing KKKS.
5.8. Evaluasi Program Mentoring dilakukan pada pertemuan Career Development Meeting
Internal KKKS dan Career Development Monitoring dengan BPMIGAS.
5.9. Laporan pelaksanaan Mentoring yang telah ditandatangani oleh fungsi SDM KKKS
dilampirkan pada saat permohonan perpanjangan IMTA.
VI. REFERENSI
6.1. Undang-Undang No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
6.2. Undang-Undang No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
6.3. Peraturan Pemerintah No. 42/2002 tentang Badan Pekasana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi.
6.4. Peraturan Pemerintah No. 35/2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi.
6.5. Kontrak Kerja Sama (PSC).
6.6. Work Program & Budget (WP&B).
6.7. Kepmenakertrans 228/Men/2003 tentang Tata Cara Pengesahan Rencana Penggunaan
Tenaga Kerja Asing.
6.8. Kepmenakertrans No. Kep-20/Men/2004 tentang Tata Cara Memperoleh Ijin
Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:42 3/19/2009 3:51:03 PM

43
P
E
N
G
E
M
B
A
N
G
A
N

K
A
R
I
R

I
N
T
E
R
N
A
S
I
O
N
A
L
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
PENGEMBANGAN KARIR INTERNASIONAL
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
I. UMUM
Pengembangan Karir Internasional terdiri dari:
1.1. Program Job Swapping (pertukaran pekerja internasional) adalah Program Pertukaran
TKI dengan TKA dalam rangka mendorong Kantor Pusat KKKS untuk memberikan
pengakuan kemampuan TKI, sehingga TKI tersebut dapat dipekerjakan di kantor pusat/
aliasi di luar negeri dengan memberikan kesempatan TKA bekerja pada KKKS di
Indonesia.
1.2. Technical Development Exchange adalah program pengembangan TKI di luar negeri
melalui pertukaran TKI dengan TKA dalam rangka meningkatkan kompetensi dibidang
teknis bagi junior staff yang merupakan bagian dari program pengembangan kantor
pusat.
1.3. Job Assignment/Overseas On The Job Training adalah program pengembangan TKI
di luar negeri dalam rangka memenuhi competency requirement untuk pengembangan
karir TKI yang memiliki standar internasional.
1.4. Internasionalisasi adalah pengakuan kemampuan TKI untuk bekerja di kantor pusat/
aliasi di luar negeri sesuai kompetensi yang dimiliki sebagai Global Employee.
II. TUJUAN
2.1. Memberikan kesempatan bagi TKI untuk mendapatkan pengalaman kerja Internasional
dan mempercepat pengembangan profesionalisme TKI dengan harapan menimbulkan
unsur kepercayaan dari Kantor Pusat KKKS dalam penempatan TKI pada jabatan-
jabatan strategis.
2.2. Untuk meningkatkan kompetensi teknis TKI sesuai dengan standar internasional.
2.3. Untuk menunjang program suksesi dari TKA kepada TKI.
III. KEWENANGAN
3.1. BPMIGAS menyetujui jabatan TKA untuk program Job Swapping, dan Technical
Development Exchange.
3.2. BPMIGAS menyetujui TKI yang akan direncanakan untuk mengikuti program Job
Swapping, Technical Development Exchange, Job Assignment/Overseas On The Job
Training dan Internasionalisasi.
3.3. KKKS menentukan calon TKI untuk program Pertukaran Pekerja Internasional,
Technical Development Exchange, Job Assignment/Overseas On The Job Training dan
Internasionalisasi.
IV. PENGATURAN/BATASAN
4.1. Job Swapping (Pertukaran Pekerja Internasional).
4.1.1. Semua biaya yang timbul merupakan beban perusahaan penerima.
4.1.2. Jabatan di luar negeri dalam rangka Pertukaran Pekerja Internasional adalah
setara dengan bobot kerja yang sama, biaya yang seimbang, serta dapat
dilaksanakan pada fungsi dan jabatan yang berbeda.
4.1.3. Pelaksanaan program Pertukaran Pekerja Internasional dilakukan dengan
jangka waktu yang relatif sama dan dimulai dengan waktu yang sama.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:43 3/19/2009 3:51:03 PM
44
P
E
N
G
E
M
B
A
N
G
A
N

K
A
R
I
R

I
N
T
E
R
N
A
S
I
O
N
A
L
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
PENGEMBANGAN KARIR INTERNASIONAL
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
4.1.4. Bagan perencanaan penggunaan TKA program pertukaran pekerja internasional
dibuat secara terpisah dengan program penggunaan TKA reguler.
4.1.5. TKI yang telah menyelesaikan program Pertukaran Pekerja Internasional, apabila
kembali ke Indonesia minimal menduduki jabatan yang setara atau dipindahkan
pada jabatan yang lebih tinggi sesuai dengan keahliannya.
4.1.6. Jangka waktu program maksimal 2 Tahun.
4.2. Technical Development Exchange
4.2.1. Semua biaya yang timbul dapat dibebankan pada biaya operasi KKKS.
4.2.2. TKA yang dikirimkan ke Indonesia (diluar biaya operasi KKKS) memiliki kemampuan
teknis untuk diterapkan dan melakukan shared knowledge kepada TKI.
4.2.3. Bagan perencanaan penggunaan TKA program Technical Development
Exchange dibuat secara terpisah dengan program penggunaan TKA reguler.
4.2.4. TKI yang telah menyelesaikan program Technical Development Exchange, harus
mendapat pengembangan karir yang sesuai.
4.2.5. Jangka waktu program maksimum 2 Tahun.
4.3. Job Assignment/Overseas On the Job Training.
4.3.1. Semua biaya yang timbul dapat dibebankan pada biaya operasi KKKS.
4.3.2. TKI yang telah menyelesaikan program Job Assignment/Overseas On The Job
Training, harus mendapat pengembangan karir yang sesuai.
4.3.3. Jangka waktu program maksimum 2 tahun.
4.4. Internasionalisasi
4.4.1. Semua biaya yang timbul dibebankan pada perusahaan penerima.
4.4.2. TKI yang menjalani Internasionalisasi mendapat pengakuan sebagai Global
Employee yang diarahkan dapat menduduki posisi strategis di KKKS.
V. PETUNJUK/PELAKSANAAN
5.1. KKKS melakukan perencanaan, seleksi dan evaluasi posisi TKA dan calon TKI untuk
program pertukaran pekerja internasional dan Technical Development Exchange, serta
perencanaan, seleksi dan evaluasi TKI untuk program Job Assignment/Overseas On
The Job Training dan Internasionalisasi setiap tahun.
5.2. Calon yang lulus seleksi adalah TKI yang mempunyai potensi untuk dapat
mengembangkan karir dan atau menggantikan TKA di masa mendatang.
5.3. KKKS mengirimkan permohonan pelaksanaan Job Swapping, atau Technical
Development Exchange dengan melampirkan Bagan Rencana Penggunaan Tenaga
Kerja Asing (RPTK), data TKI, Individual Development Plan (IDP) TKI.
5.4. KKKS mengirimkan permohonan pelaksanaan Job Assignment/Overseas On The
Job Training atau Internasionalisasi dengan melampirkan data TKI dan Individual
Development Plan (IDP) TKI.
5.5. BPMIGAS mengevaluasi dan memberikan persetujuan pelaksanaan Pertukaran Pekerja
Internasional, Technical Development Exchange, Job Assignment/Overseas On The
Job Training dan Internasionalisasi.
5.6. KKKS melakukan evaluasi terhadap program Job Swapping, Technical Development
Exchange, Job Assignment/Overseas On The Job Training, Internasionalisasi dan
melaporkan kepada BPMIGAS untuk dibahas dalam Career Development Monitoring.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:44 3/19/2009 3:51:03 PM

45
P
E
N
G
E
M
B
A
N
G
A
N

K
A
R
I
R

I
N
T
E
R
N
A
S
I
O
N
A
L
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
PENGEMBANGAN KARIR INTERNASIONAL
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
VI. REFERENSI
6.1. Undang-Undang No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
6.2. Undang-Undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
6.3. Peraturan Pemerintah No. 42/2002 tentang Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi.
6.4. Peraturan Pemerintah No. 35/2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi.
6.5. Kontrak Kerja Sama (PSC).
6.6. Work Program & Budget (WP&B).
6.7. Kepmenakertrans No. 228/Men/2003 tentang Tata Cara Pengesahan Rencana
Penggunaan Tenaga Kerja Asing.
6.8. Kepmenakertrans No. Kep-20/Men/lll/2004 tentang Tata Cara Memperoleh Ijin
Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing.
VII. LAMPIRAN
7.1. Individual Development Plan (IDP) (lihat masing-masing KKKS).
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:45 3/19/2009 3:51:03 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
PERPANJANGAN HUBUNGAN KERJA DI
ATAS USIA PURNAKARYA
Revisi Ke I Tanggal. : 20 Oktober 2008
46
P
E
R
P
A
N
J
A
N
G
A
N

H
U
B
U
N
G
A
N

K
E
R
J
A

D
I

A
T
A
S

U
S
I
A


P
U
R
N
A
K
A
R
Y
A
I. UMUM
1.1. Pada dasarnya hubungan kerja antara pekerja dengan perusahaan/KKKS dilakukan
sampai dengan batas usia purnakarya pekerja (maksimum 56 tahun).
1.2. Hubungan kerja di atas usia 56 tahun merupakan kebijakan khusus yang diberikan atas
dasar kebutuhan operasional, kesulitan mencari pengganti karena kelangkaan SDM di
market/pasar untuk jabatan-jabatan tertentu, dan/atau adanya proyek-proyek vital yang
sedang berlangsung.
II. TUJUAN
2.1. Untuk memenuhi kebutuhan KKKS terhadap tenaga kerja profesional dan
berpengalaman.
2.2. Memberikan batasan bagi KKKS agar dapat melaksanakan agenda suksesi
kepemimpinan dengan baik.
III. KEWENANGAN
3.1. KKKS dapat melaksanakan perpanjangan hubungan kerja sesuai pengaturan/batasan
dalam pedoman ini.
3.2. BPMIGAS melakukan evaluasi atas perpanjangan hubungan kerja di KKKS dan
memberikan persetujuan sesuai pengaturan/batasan dalam pedoman ini.
IV. PENGATURAN/BATASAN
4.1. Tenaga Kerja Indonesia yang menduduki jabatan tertinggi, dapat diperpanjang langsung
oleh KKKS setiap tahun maksimal sampai dengan usia 60 tahun.
4.2. Selain dari poin 4.1 diatas KKKS dapat memperpanjang Tenaga Kerja Indonesia setiap
tahun sampai dengan usia 58 tahun dengan ketentuan sebagai berikut:
4.2.1. Para calon pengganti yang dipersiapkan tidak dimungkinkan karena :
- Belum memenuhi persyaratan jabatan berdasarkan assessment yang
obyektif.
- Pindah ke perusahaan lain.
- Mengundurkan diri.
- Sebab-sebab lain seperti sakit dan meninggal dunia.
4.2.2. Kualikasi yang dimiliki pekerja tersebut sangat dibutuhkan bagi kelancaran
operasi perusahaan.
4.2.3. Pekerja tersebut tengah berperan dalam menangani suatu proyek penting atau
program-program penting yang mempunyai akses langsung terhadap kepentingan
operasi KKKS baik untuk masa sekarang maupun masa mendatang.
4.3. Tenaga Kerja Indonesia yang telah memasuki usia purnakarya (56 tahun) dapat
dipekerjakan kembali melalui perjanjian kerja waktu tertentu dengan ketentuan sifat
pekerjaan yang dilakukan memenuhi peraturan perundangan ketenagakerjaan yang
berlaku dan tidak dapat menempati posisi struktural/manajerial.
4.4. Semua rencana perpanjangan hubungan kerja/mempekerjakan kembali pekerja dalam
pedoman ini, dilaksanakan dengan ketentuan tidak menghambat kesempatan karier
pekerja lainnya dan rencana suksesi yang telah ditetapkan.
4.5. BPMIGAS dapat melakukan peninjauan atas rencana perpanjangan hubungan kerja
dan mempekerjakan kembali pekerja yang dilakukan KKKS.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:46 3/19/2009 3:51:03 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
PERPANJANGAN HUBUNGAN KERJA DI
ATAS USIA PURNAKARYA
Revisi Ke I Tanggal. : 20 Oktober 2008
47
P
E
R
P
A
N
J
A
N
G
A
N

H
U
B
U
N
G
A
N

K
E
R
J
A

D
I

A
T
A
S

U
S
I
A


P
U
R
N
A
K
A
R
Y
A
V. PETUNJUK/PELAKSANAAN
5.1. Perpanjangan hubungan kerja bagi TKI yang menduduki pimpinan tertinggi sampai
dengan maksimal usia 60 tahun dan TKI lainnya sampai dengan usia maksimal 58 tahun
dilaporkan ke BPMIGAS setiap tahun perpanjangan, 1 (satu) bulan sebelum terhitung
mulai tanggal perpanjangan dilaksanakan, dengan menyebutkan:
5.1.1. Nama jabatan dan uraian pekerjaan.
5.1.2. Tanggal dan jangka waktu perpanjangan.
5.1.3. Calon pengganti yang dipersiapkan berikut data-data kualikasi dan pengalaman
kerja.
5.1.4. Justikasi perpanjangan.
5.2. Perpanjangan hubungan kerja pekerja KKKS dilakukan sesuai dengan peraturan
perundangan ketenagakerjaan yang berlaku dan Peraturan/Perjanjian Kerja Bersama.
5.3. Tenaga Kerja Indonesia yang telah memasuki usia purna karya (56 tahun) dapat
dipekerjakan kembali oleh KKKS melalui perjanjian kerja waktu tertentu, sesuai dengan
peraturan perundangan ketenagakerjaan yang berlaku dengan syarat :
5.3.1. Kualikasi yang dimiliki pekerja tersebut sangat dibutuhkan bagi kelancaran
operasi perusahaan dan sangat sulit diperoleh di market/pasar tenaga kerja.
5.3.2. Diselesaikan dahulu hubungan kerjanya antara KKKS dengan pekerja dan
dilakukan pembayaran hak-haknya sesuai dengan ketentuan peraturan yang
berlaku serta Peraturan Perusahaan/Perjanjian Kerja Bersama.
5.3.3. Tidak menduduki posisi struktural/manajerial.
VI. REFERENSI
6.1. Undang-undang No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
6.2. Undang-undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
6.3. Peraturan Pemerintah No. 42/2002 tentang Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi.
6.4. Peraturan Pemerintah No. 35/2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi.
6.5. Kontrak Kerja Sama (PSC).
6.6. Work Program & Budget (WP&B).
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:47 3/19/2009 3:51:04 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
REKRUTMEN TENAGA KERJA INDONESIA
(TKI)
Revisi Ke I Tanggal. : 20 Oktober 2008
48

R
E
K
R
U
T
M
E
N

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

I
N
D
O
N
E
S
I
A

(
T
K
I
)
I. UMUM
1.1. Penerimaan/rekrutmen pekerja di KKKS dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan
operasional perusahaan.
1.2. Diutamakan diisi oleh calon yang telah direncanakan sesuai rencana suksesi dari dalam
perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan pekerja yang potensial
mendapatkan pengembangan karir dan menduduki jabatan kunci di perusahaan.
II. TUJUAN
2.1. Untuk menjaga kelangsungan operasi perusahaan.
2.2. Untuk pendayagunaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) secara optimal.
2.3. Untuk memberi kesempatan pengembangan karir bagi pekerja potensial.
III. KEWENANGAN
3.1. KKKS melakukan proses rekrutmen dan mutasi pekerja.
3.2. BPMIGAS melakukan evaluasi atas program rekrutmen KKKS dan memberikan
persetujuan sesuai pengaturan/batasan dalam pedoman ini.
IV. PENGATURAN/BATASAN
4.1. Rekrutmen pekerja, baik dari dalam maupun dari luar KKKS atau mutasi pekerja untuk
jabatan Senior Manager, General Manager, Vice President, Senior Vice President,
President atau setingkat dengan jabatan-jabatan tersebut termasuk jabatan satu level
dibawah pimpinan tertinggi, memerlukan persetujuan BPMIGAS.
4.2. Rekrutmen TKI Dari Luar Perusahaan.
4.2.1. Mantan pekerja KKKS yang telah memutuskan hubungan kerja dengan alasan
mengundurkan diri sukarela, purnakarya dipercepat, pemutusan hubungan kerja
(PHK) atas kesepakatan bersama (mutual agreement termination), yang telah
mendapatkan pembayaran hak pekerja karena PHK sebesar ketentuan normatif
atau paket/insentif khusus, dapat diterima di KKKS/operator lainnya dan KKKS/
operator yang sama dengan ketentuan sebagai berikut:
4.2.1.1. Apabila telah mendapatkan pembayaran hak pekerja karena PHK
dengan ketentuan normatif, dapat diterima setelah 1 tahun keluar dari
KKKS/operator yang sama.
4.2.1.2. Apabila telah mendapatkan pembayaran hak pekerja karena PHK
dengan ketentuan diatas hak normatif dapat diterima setelah 2 tahun
keluar dari KKKS/operator yang sama.
4.2.2. Rekrutmen diatas usia purnakarya (56 tahun) untuk jabatan tertinggi dapat
dilakukan dengan ketentuan dipekerjakan sampai dengan batas usia maksimal
60 tahun, sedangkan untuk jabatan Senior Manager, General Manager, Vice
President, Senior Vice President atau setingkat dengan jabatan-jabatan tersebut
termasuk jabatan satu level dibawah pimpinan tertinggi dapat dilakukan sampai
dengan batas usia maksimal 58 tahun.
4.2.3. Rekrutmen di atas usia purnakarya (56 tahun) untuk pekerjaan yang dapat
dilakukan melalui Perjanjian Kerja Waktu Tertentu dilakukan sesuai dengan
Peraturan Perundangan ketenagakerjaan yang berlaku dan peraturan
perusahaan/Perjanjian Kerja Bersama.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:48 3/19/2009 3:51:04 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
REKRUTMEN TENAGA KERJA INDONESIA
(TKI)
Revisi Ke I Tanggal. : 20 Oktober 2008
49

R
E
K
R
U
T
M
E
N

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

I
N
D
O
N
E
S
I
A

(
T
K
I
)
4.2.4. Dalam rangka pendayagunaan TKI, KKKS dapat melakukan rekrutmen TKI
untuk melaksanakan pekerjaan yang bersifat proyek melalui perjanjian kerja
waktu tertentu atau kontrak jasa tenaga kerja dengan tariff sesuai kondisi market
regional dan berdasarkan pada peraturan perundangan yang berlaku.
4.2.5. Pelaksanaan rekrutmen terhadap pekerja yang saat ini memiliki status hubungan
kerja di KKKS agar memperhatikan kaidah-kaidah:
4.2.5.1. Proses rekrutmen harus dilakukan secara terstruktur, profesional, wajar
dan etis sehingga menghindari pendekatan personal (poaching) dari
calon pengguna (line user) di perusahaan calon pemberi kerja secara
langsung kepada calon pekerja.
4.2.5.2. Selama proses rekrutmen, calon pemberi kerja harus melakukan
komunikasi dengan fungsi SDM/HR di KKKS tempat calon pekerja
tersebut aktif bekerja, untuk memastikan aktivitas kepindahan pekerja
tersebut tidak sampai menggangu kelancaran operasi di perusahaan
tempatnya bekerja, menjaga etika bisnis, dan dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundangan ketenagakerjaan yang berlaku.
4.2.5.3. Paket total remunerasi yang akan ditawarkan agar memperhatikan
internal equity perusahaan dalam batas skala upah dan struktur
remunerasi yang saat ini berlaku sesuai ketentuan dalam Peraturan
Perusahaan/Perjanjian Kerja Bersama.
4.2.5.4. Setiap pemberian tawaran insentif yang melebihi dari paket remunerasi
standar (seperti signing bonus, lumpsum cash untuk menutup hutang
perusahaan asalnya, benet jabatan yang tidak diatur dalam Peraturan
Perusahaan/Perjanjian Kerja Bersama, kompensasi past service years
selama bekerja di perusahaan asal, dsb) tidak dapat di bebankan
sebagai biaya operasi KKKS.
4.2.6. Masa kerja mantan pekerja di perusahaan/KKKS yang telah mendapatkan
hak pekerja karena PHK sesuai masa kerja di perusahaan/KKKS sebelumnya
dan direkrut kembali oleh perusahaan/KKKS yang sama atau direkrut oleh
perusahaan/KKKS lain maka dihitung 0 (nol) tahun.
4.3. Rekrutmen TKI Dari Dalam Perusahaan.
4.3.1. KKKS melaksanakan perencanaan karir masing-masing pekerja (Individual
Development Plan) untuk pengembangan karir, mutasi dan persiapan rencana
suksesi.
4.3.2. Program-program pengembangan karir, mutasi dan suksesi yang dilaksanakan
oleh KKKS harus dilakukan dengan cara yang sistematis, terstruktur dan
berdasarkan prinsip profesionalisme.
4.3.3. Setiap TKI KKKS mendapat program pengembangan kompetensi dan
berdasarkan kompetensi yang dimiliki harus didayagunakan pada posisi yang
sesuai dengan prinsip persamaan perlakuan dengan TKA.
4.3.4. BPMIGAS akan mengevaluasi pelaksanaan pengembangan karir TKI KKKS dan
mendorong adanya pendayagunaan TKI secara optimal.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:49 3/19/2009 3:51:04 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
REKRUTMEN TENAGA KERJA INDONESIA
(TKI)
Revisi Ke I Tanggal. : 20 Oktober 2008
50

R
E
K
R
U
T
M
E
N

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

I
N
D
O
N
E
S
I
A

(
T
K
I
)
V. PETUNJUK/PELAKSANAAN
5.1. Setiap KKKS yang akan merekrut kembali mantan pekerjanya untuk dipekerjakan
sebagai pekerja waktu tidak tertentu, harus mendapatkan persetujuan dari BPMIGAS,
sesuai dengan pengaturan/batasan pedoman ini.
5.2. Pengajuan permohonan untuk merekrut kembali mantan pekerja harus diajukan dengan
melengkapi persyaratan berikut:
5.2.1. Menyampaikan justikasi yang jelas tentang latar belakang rekrutmen
dilakukan.
5.2.2. Menyampaikan perencanaan suksesi untuk posisi terkait.
5.2.3. Membuat rencana mentoring berkala untuk transfer pengetahuan dan keahlian
kepada calon suksesor yang harus dilakukan oleh pekerja yang direkrut
tersebut.
5.3. Untuk mantan pekerja KKKS yang diterima di KKKS lainnya, maka KKKS penerima
dapat meminta referensi dari KKKS sebelumnya atau BPMIGAS.
5.4. Setiap KKKS yang akan merekrut pekerja Indonesia yang sedang bekerja di luar negeri,
dapat melakukan proses rekrutmen secara normal sesuai dengan RPTK yang sudah
mendapatkan persetujuan dari BPMIGAS
5.5. Pengajuan permohonan untuk memberikan insentif dan bantuan relokasi dapat diajukan
kepada BPMIGAS untuk mendapatkan persetujuan.
5.6. Memastikan bahwa paket remunerasi yang diberikan tidak mengganggu kesetaraan
internal (internal equity).
VI. REFERENSI
6.1. Undang-undang No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
6.2. Undang-undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
6.3. Peraturan Pemerintah No. 42/2002 tentang Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi.
6.4. Peraturan Pemerintah No. 35/2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi.
6.5. Kontrak Kerja Sama (PSC).
6.6. Work Program & Budget (WP&B).
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:50 3/19/2009 3:51:04 PM

51
P
E
N
Y
E
L
E
N
G
G
A
R
A
A
N

P
E
N
D
I
D
I
D
K
A
N

D
A
N

P
E
L
A
T
I
H
A
N
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
I. UMUM
1.1. Pendidikan dan Latihan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) merupakan kewajiban bagi setiap
KKKS untuk melaksanakannya.
1.2. Penyelanggaraan Diklat dilakukan secara efektif berdasarkan analisa kebutuhan.
II. TUJUAN
2.1. Dalam rangka menjamin KKKS untuk melaksanakan pendidikan dan latihan bagi Tenaga
Kerja Indonesia (TKI) sesuai komitmen yang tertuang dalam Kontrak Kerja Sama.
2.2. Dalam rangka mendukung upaya pengembangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
KKKS, agar dapat memiliki kemampuan dalam mencapai kompetensi dipekerjaan dan
didayagunakan secara optimal.
III. KEWENANGAN
3.1. KKKS memiliki kewenangan untuk menganalisa dan mengidentikasi kebutuhan
pendidikan dan pelatihan KKKS.
3.2. KKKS berwenang menyusun rencana pendidikan dan pelatihan tahunan untuk pekerja
KKKS sesuai dengan kebutuhannya dan WP&B.
3.3. KKKS dapat melaksanakan pendidikan & pelatihan di luar negeri sesuai dengan WP&B.
Untuk posisi yang ditinggalkan oleh TKI yang diajukan untuk pendidikan & pelatihan luar
negeri tidak boleh digantikan oleh TKA.
3.4. TKA tidak diperkenankan mengikuti program Diklat dengan beban KKKS, kecuali bersifat
kebijakan pemerintah Indonesia dan bila sangat diperlukan dapat melalui persetujuan
BPMIGAS.
3.5. BPMIGAS memiliki kewenangan untuk menganalisa semua rencana pendidikan dan
pelatihan KKKS serta memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan.
IV. PENGATURAN/BATASAN
4.1. IN-HOUSE (IN-GRIYA).
Merupakan program diklat yang dirancang secara khusus dan dilaksanakan oleh KKKS
dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional.
4.2. PUBLIC COURSE (KURSUS UMUM).
Merupakan program yang diselenggarakan oleh Pihak III baik di dalam negeri maupun
di luar negeri.
4.3. KOMITE KERJASAMA DIKLAT ANTAR KKKS BPMIGAS (KKSD).
Program diklat yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan bersama KKKS dan atau
BPMIGAS, dalam rangka pengembangan kemampuan professional dan manajerial
pekerja dilingkungan KKKS.
4.4. DANA PENGEMBANGAN KEAHLIAN DAN KETERAMPILAN (DPKK).
Merupakan program diklat yang dilaksanakan oleh Ditjen. Migas yang diusulkan oleh
organisasi profesi (seperti IAGI, IATMI, KKSD dll), dengan menggunakan dana yang
berasal dari iuran wajib yang dikenakan pada KKKS yang mempekerjakan TKA.
4.5. PENDIDIKAN FORMAL
Adalah program pendidikan yang dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi baik di dalam
negeri maupun diluar negeri sesuai dengan kebutuhan pengembangan pekerja KKKS.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:51 3/19/2009 3:51:04 PM
52
P
E
N
Y
E
L
E
N
G
G
A
R
A
A
N

P
E
N
D
I
D
I
D
K
A
N

D
A
N

P
E
L
A
T
I
H
A
N
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
4.6. AKAMIGAS/STEM.
Merupakan pendidikan berjenjang dari diploma 1 sampai diploma 3 yang dilaksanakan
oleh PPT Migas Cepu, untuk meningkatkan kompetensi akademis pekerja KKKS.
4.7. JOB ASSIGNMENT/OVERSEAS ON THE JOB TRAINING/TECHNICAL DEVELOVMENT
EXCHANGE.
Adalah program pengembangan kompetisi TKI melalui On The Job Training dan semua
biaya TKI yang timbul dapat dibebankan pada biaya operasi KKKS.
4.8. LAPORAN TAHUNAN DIKLAT (PENGEMBANGAN)/ANNUAL TRAINING REPORT
BUDGET & EVALUATION
Adalah sistem pelaporan tahunan pelaksanaan realisasi dan rencana DIKLAT
(pengembangan) yang pengeluarannya dibebankan pada biaya operasi KKKS.
V. PETUNJUK/PELAKSANAAN
5.1. IN-HOUSE (IN-GRIYA).
5.1.1. Pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing KKKS.
5.1.2. Program tersebut dapat ditawarkan kepada KKKS lain yang membutuhkan.
5.2. PUBLIC COURSE (KURSUS UMUM).
5.2.1. KKKS dapat mengirimkan pekerjaanya untuk mengikuti public course yang tidak
diselenggarakan oleh KKSD.
5.2.2. Pengiriman peserta diarahkan kepada pembekalan kemampuan profesional.
5.3. KKSD.
Dapat dilakukan dengan pihak ke tiga dan dapat menunjuk salah satu KKKS sebagai
koordinator.
5.4. DPKK.
KKKS dalam mencalonkan peserta program tersebut dilakukan dengan secara langsung
ke Ditjen. Migas dengan tembusan ke Subdinas PTN BPMIGAS.
5.5. PENDIDIKAN FORMAL.
Dilaksanakan Perguruan Tinggi baikdi dalam negeri maupun di luar negeri melalui
program konsorsium atau non konsorsium termasuk Formal Academic Education
Assistance.
5.6. AKAMIGAS/STEM.
Dilaksanakan di PPT Migas setelah memenuhi persyaratan penerimaan mahasiswa
baru.
5.7. JOB ASSIGNMENT/OVERSEAS ON THE JOB TRAINING/TECHNICAL DEVELOPMENT
EXCHANGE
KKKS melakukan seleksi dan evaluasi untuk menentukan TKI yang akan dikirimkan
dalam program tersebut.
5.8. LAPORAN TAHUNAN DIKLAT (PENGEMBANGAN)/ ANNUAL TRAINING REPORT
BUDGET & EVALUATION
Disampaikan kepada Dinas PTK & HI BPMIGAS sebagai bagian dari analisa
Rencana Kerja dan Anggaran Bidang Ketenagakerjaan dan disampaikan sebelum
tanggal 30 September setiap tahun (Lihat Pedoman Rencana Kerja Anggaran
Ketenagakerjaan).
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:52 3/19/2009 3:51:04 PM

53
P
E
N
Y
E
L
E
N
G
G
A
R
A
A
N

P
E
N
D
I
D
I
D
K
A
N

D
A
N

P
E
L
A
T
I
H
A
N
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
VI. REFERENSI
6.1. Undang-Undang No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
6.2. Undang-Undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
6.3. Peraturan Pemerintah No. 42/2002 tentang Badan Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi.
6.4. Peraturan Pemerintah No. 35/2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi.
6.5. Kontrak Kerja Sama (PSC).
6.6. Work Program & Budget (WP& B).
6.7. Dana Pengembangan Keahlian dan Keterampilan (DPKK) Migas No. 1/1997.
VII. LAMPIRAN
7.1. Annual Training Report Budget & Evaluation (Lampiran - 1).
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:53 3/19/2009 3:51:05 PM
54
P
E
N
Y
E
L
E
N
G
G
A
R
A
A
N

P
E
N
D
I
D
I
D
K
A
N

D
A
N

P
E
L
A
T
I
H
A
N
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005

Operator :
Contract Area :
Proposed Budget Year :
Budget Budget Budget
(1) (2) (3)
1 FORMAL EDUCATION
- S1 degree (STEM, Academical Program)
- Domestic
- Overseas
- S2 degree
- Domestic
- Overseas
- S3 degree
- Domestic
- Overseas
2 COURSES/SEMINAR/WORKSHOP (Course Work)
- In House
- Domestic (KKSD, DPKK, Public Course)
- Overseas
3 JOB ASSIGNMENT
- Domestic
- Overseas
4 PRACTICAL TRAINING FOR UNIV. STUDENT (Intership
Prog & COOP)
N
o
n

-

S
t
a
f
f
T O T A L
EMPLOYEE CLASIFICATION TRAINING EXPENSES
No DESCRIPTION
PSC Employee
BPMIGAS
M
a
n
a
g
e
m
e
n
t
S
t
a
f
f
% VAR. Govern / Univ.
Student
Previous Current Next Year
(3 - 2)
2
Attachment 1

Operator :
Contract Area :
Proposed Budget Year :
Budget Budget Budget
(1) (2) (3)
1 FORMAL EDUCATION
- S1 degree (STEM, Academical Program)
- Domestic
- Overseas
- S2 degree
- Domestic
- Overseas
- S3 degree
- Domestic
- Overseas
2 COURSES/SEMINAR/WORKSHOP (Course Work)
- In House
- Domestic (KKSD, DPKK, Public Course)
- Overseas
3 JOB ASSIGNMENT
- Domestic
- Overseas
4 PRACTICAL TRAINING FOR UNIV. STUDENT (Intership
Prog & COOP)
N
o
n

-

S
t
a
f
f
T O T A L
EMPLOYEE CLASIFICATION TRAINING EXPENSES
No DESCRIPTION
PSC Employee
BPMIGAS
M
a
n
a
g
e
m
e
n
t
S
t
a
f
f
% VAR. Govern / Univ.
Student
Previous Current Next Year
(3 - 2)
2
Attachment 1 >


A ANNUA NNUAL TRA L TRAI INING RE NING REPORT BUDG PORT BUDGET & EVA ET & EVALU IO LU T N A
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:54 3/19/2009 3:51:05 PM

55
P
E
L
A
T
I
H
A
N

P
E
N
D
I
D
I
K
A
N

P
E
K
E
R
J
A


B
P
M
I
G
A
S


D
A
N

P
E
G
A
W
A
I

I
N
S
T
A
N
S
I

P
E
M
E
R
I
N
T
A
H

A
T
A
S

B
E
B
A
N

K
K
K
S
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
PELATIHAN PENDIDIKAN PEKERJA
BPMIGAS DAN PEGAWAI INSTANSI
PEMERINTAH ATAS BEBAN KKKS
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
I. UMUM
1.1. Pelatihan dan Pendidikan pekerja BPMIGAS dan pegawai instansi pemerintah atas
beban KKKS adalah pemberian bantuan dana Pelatihan dan Pendidikan baik di dalam
maupun di luar negeri yang sifatnya tidak mengikat. Pelatihan dan Pendidikan ini dapat
berupa pendidikan formal, kursus, seminar, workshop, atau konferensi.
1.2. Pelatihan dan Pendidikan dimaksud diberikan kepada pekerja BPMIGAS dan pegawai
instansi pemerintah yang kegiatannya berhubungan dengan bidang industri minyak dan
gas bumi (migas) sesuai dengan jabatan dan tugas pekerja.
1.3. Dana Pelatihan dan Pendidikan pekerja BPMIGAS dan pegawai instansi pemerintah
akan menggunakan anggaran yang telah dialokasikan dalam WP&B.
1.4. Sponsorship untuk Pelatihan dan Pendidikan pegawai instansi pemerintah tidak dapat
berdiri sendiri, senantiasa akan dikaitkan dengan pembinaan dan pengembangan
pekerja BPMIGAS/KKKS atau yang memberikan kontribusi kepada industri minyak dan
gas di Indonesia.
1.5. Yang dimaksud dengan instansi pemerintah adalah instansi pemerintah yang mempunyai
hubungan kerja dengan BPMIGAS/KKKS.
II. TUJUAN
2.1. Membantu pekerja BPMIGAS dan pegawai instansi pemerintah dalam meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan profesionalismenya.
2.2. Meningkatkan kerja sama antara instansi pemerintah dengan KKKS.
2.3. Meningkatkan hubungan baik dengan KKKS dan induk perusahaannya.
III. KEWENANGAN
3.1. KKKS memastikan bahwa program pelatihan dan pendidikan pekerja BPMIGAS dan
pegawai instansi pemerintah berjalan dengan baik dan cost effective.
3.2. KKKS berkewajiban memastikan bahwa pekerja BPMIGAS dan pegawai instansi
pemerintah yang mendapatkan sponsorship dari KKKS wajib menandatangani
surat perjanjian yang berisikan hak & kewajiban dalam mengikuti program pelatihan
tersebut.
3.3. BPMIGAS berkewajiban untuk meminta laporan kegiatan pelatihan dan pendidikan
kepada para peserta.
IV. PENGATURAN/BATASAN
4.1. Permintaan pelatihan dan pendidikan untuk pekerja BPMIGAS dan pegawai instansi
pemerintah harus melalui dan dikoordinir oleh BPMIGAS c.q. Dinas PTK & HI
BPMIGAS.
4.2. KKKS mempelajari proposal yang masuk dari BPMIGAS dan dapat
mengkoordinasikannya dengan perusahaan induk masing-masing.
4.3. KKKS memberitahukan persetujuan atau penolakan pelaksanaan pelatihan tersebut ke
BPMIGAS.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:55 3/19/2009 3:51:05 PM
56
P
E
L
A
T
I
H
A
N

P
E
N
D
I
D
I
K
A
N

P
E
K
E
R
J
A


B
P
M
I
G
A
S


D
A
N

P
E
G
A
W
A
I

I
N
S
T
A
N
S
I

P
E
M
E
R
I
N
T
A
H

A
T
A
S

B
E
B
A
N

K
K
K
S
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
PELATIHAN PENDIDIKAN PEKERJA
BPMIGAS DAN PEGAWAI INSTANSI
PEMERINTAH ATAS BEBAN KKKS
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
V. PETUNJUK/PELAKSANAAN
5.1. Pejabat instansi pemerintah yang berwenang mengajukan permohonan pelatihan dan
pendidikan untuk pegawai dilingkungannya dengan mengirimkan surat permohonan
pelatihan dan pendidikan kepada BPMIGAS dan KKKS yang dimintai sebagai
sponsor, paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sebelum pelaksanaan pelatihan
dan pendidikan di dalam negeri dan 30 (tiga puluh) hari kerja sebelum pelaksanaan
pelatihan dan pendidikan di luar negeri bila paspor dan visa telah dipunyai (apabila
terdapat kepentingan mendesak, kebijakan dapat diberikan melalui evaluasi).
5.2. Pengajuan permohonan pelatihan dan pendidikan ke BPMIGAS oleh instansi pemerintah
dimaksud harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
5.3. Untuk pekerja BPMIGAS, permohonan disampaikan oleh atasan kepada Dinas PTK &
HI dan tembusan kepada KKKS yang di setujui sebagai sponsor.
5.4. Dinas PTK & HI berkoordinasi dengan KKKS meneliti dan memproses permintaan
pelatihan dan pendidikan pegawai instansi pemerintah dimaksud disesuaikan dengan
kebutuhan program pembinaan dan pengembangan pekerja BPMIGAS/KKKS, sebagai
berikut:
5.4.1. Pelatihan dan Pendidikan di Dalam Negeri :
Kursus/seminar/workshop/konferensi.
Kursus kolektif yang dikoordinir oleh Komite Kerjasama Diklat (KKSD) antara
BPMIGAS KKKS.
Kursus In-House yang dilaksanakan KKKS.
Pendidikan formal.
5.4.2. Pelatihan dan Pendidikan ke Luar Negeri
Kursus singkat (short Course)
Konferensi/seminar/workshop
Pendidikan formal.
5.5. Perhitungan biaya yang terkait dengan pelatihan dan pendidikan dimaksud, dibuat oleh
BPMIGAS c.q. Dinas PTK & HI kemudian disampaikan kepada KKKS yang dimintai
menjadi sponsor.
5.6. Tarif biaya perjalanan dinas berdasarkan ketentuan dalam pedoman penyediaan fasilitas
perjalanan dinas yang di tetapkan oleh BPMIGAS.
5.7. Setelah selesai mengikuti program pegawai instansi pemerintah tersebut wajib
memberikan laporan kepada KKKS yang memberikan sponsorship dan tembusan
kepada Ka. Dinas PTK & HI BPMIGAS, selambat-lambatnya 2 minggu setelah pelatihan
berakhir.
VI. REFERENSI
6.1. Undang-undang No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
6.2. Undang-undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
6.3. Peraturan Pemerintah No. 42/2002 tentang Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi.
6.4. Peraturan Pemerintah No. 35/2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi.
6.5. Kontrak Kerja Sama (PSC).
6.6. Work Program & Budget (WP& B).
VII. LAMPIRAN
7.1. Surat persetujuan hak & kewajiban mengikuti program pelatihan atas beban KKKS.
(Lampiran 1).
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:56 3/19/2009 3:51:06 PM

57
P
E
L
A
T
I
H
A
N

P
E
N
D
I
D
I
K
A
N

P
E
K
E
R
J
A


B
P
M
I
G
A
S


D
A
N

P
E
G
A
W
A
I

I
N
S
T
A
N
S
I

P
E
M
E
R
I
N
T
A
H

A
T
A
S

B
E
B
A
N

K
K
K
S
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
PELATIHAN PENDIDIKAN PEKERJA
BPMIGAS DAN PEGAWAI INSTANSI
PEMERINTAH ATAS BEBAN KKKS
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
Attachment 1


Kepada Yth.

Kepala HR. Manager, KKKS


Perihal : Laporan Pelaksanaan
Perjalanan Dinas Ke Luar Negeri



Dengan ini kami laporkan perjalanan dinas Luar Negeri dari ;

1. N a m a : .......

2. No. Pekerja / Golongan : ....

3. Jabatan : ...

4. SKPD Luar Negeri No. : ...

5. Berangkat tanggal : ...

6. Kembali tanggal : ...

Sebagai penyelesaian pertanggung jawaban atas perjalanan dinas Luar Negeri,
terlampir kami sampaikan :
1. Pertanggungjawaban keuangan (akomodasi, tiket dll.)
2. Surat bukti pembayaran fiscal Luar Negeri
3. Photocopy passport
Demikian laporan kami, atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih.



Jakarta,


(____________________)

Tembusan Kepala Dinas PTK & HI BPMIGAS.
<z
>
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:57 3/19/2009 3:51:06 PM
58
P
R
O
G
R
A
M

P
R
A
K
T
E
K

K
E
R
J
A

M
A
H
A
S
I
S
W
A
,

C
O
O
P
,

S
I
S
W
A

D
A
N

P
I
H
A
K

L
A
I
N
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
PROGRAM PRAKTEK KERJA
MAHASISWA, COOP, SISWA DAN
PIHAK LAIN
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
I. UMUM
Program Praktek Kerja Lapangan/Tugas Akhir, Magang dan Cooperative Education (Co-op)
merupakan salah satu bentuk kerjasama dengan Perguruan Tinggi/Lembaga Pendidikan
Tinggi lainnya dalam rangka membantu para mahasiswa/lulusan Perguruan Tinggi dan siswa
untuk persyaratan akademis serta mendapatkan pengalaman bekerja.
1.1. Praktek Kerja Lapangan (PKL) & Tugas Akhir.
Adalah program bagi mahasiswa/siswa dan pihak lain untuk praktek kerja lapangan dan
melakukan penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir dengan waktu 1 s/d 2 bulan.
1.2. Magang
Adalah program bagi lulusan Perguruan Tinggi/Akademi untuk bekerja di perusahaan/
industri dengan jangka waktu tertentu (sesuai peraturan perundangan yang berlaku)
dalam rangka mendapatkan pengalaman bekerja.
1.3. Co-operative Academic Education (Co-op).
Adalah program kemitraan di bidang akademis antara perguruan tinggi dan dunia
usaha/industri. Program tersebut merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk
meningkatkan kualitas calon sarjana S1 dengan cara diberikan kesempatan bekerja di
perusahaan/industri guna mendapatkan pengalaman bekerja secara nyata.
II. TUJUAN
Untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa, siswa dan pihak lain yang memerlukan guna
melaksanakan praktek kerja dan melakukan penelitian dalam rangka memenuhi persyaratan
akademis dan pengalaman bekerja.
III. PETUNJUK/PELAKSANAAN
3.1. Program Praktek Kerja Lapangan/Tugas Akhir.
3.1.1. Surat permohonan Perguruan Tinggi dengan menggunakan Form TEA-1 diajukan
ke Bagian SDM KKKS.
3.1.2. Bagian SDM KKKS meneruskan ke lini untuk mendapatkan tempat praktek kerja
beserta bimbingannya.
3.1.3. Konrmasi KKKS ke Perguruan Tinggi/Sekolah/Lembaga Pendidikan (jika ada
tempat) untuk diberitahukan kepada mahasiswa/siswa dan pihak lain sebagai
pelamar.
3.1.4. Mahasiswa/siswa dan pihak lain mengurus pemeriksaan klinik dan korespondensi
surat menyurat dengan bagian SDM KKKS yang menerima.
3.1.5. Mahasiswa/siswa dan pihak lain menyerahkan hasil pemeriksaan klinik dari
Rumah Sakit, Klinik/Puskesmas Pemerintah setempat (berikut pembacaan hasil
rontgen) ke Diklat KKKS untuk dilegalisir Bagian Kesehatan KKKS.
3.1.6. Berdasarkan surat sehat dari Bagian Kesehatan KKKS, Diklat KKKS
memberitahu mahasiswa/siswa/pihak lain lewat Perguruan Tinggi/Sekolah/
Lembaga Pendidikan tentang konrmasi jadwal praktek kerja.
3.1.7. Mahasiswa/siswa/pihak lain melapor ke KKKS untuk menandatangani perjanjian
praktek lapangan dengan menggunakan formulir TEA-2.
3.1.8. Pelaksanaan praktek kerja ke lapangan operasi.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:58 3/19/2009 3:51:06 PM

59
P
R
O
G
R
A
M

P
R
A
K
T
E
K

K
E
R
J
A

M
A
H
A
S
I
S
W
A
,

C
O
O
P
,

S
I
S
W
A

D
A
N

P
I
H
A
K

L
A
I
N
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
PROGRAM PRAKTEK KERJA
MAHASISWA, COOP, SISWA DAN
PIHAK LAIN
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
3.1.9. Bantuan keuangan Praktek Kerja Lapangan minimal sebesar Rp. 100.000,-
perbulan untuk setiap peserta sesuai dengan kemampuan KKKS dan kondisi
setempat.
3.2. Magang
3.2.1. Permohonan magang dapat ditujukan secara langsung kepada KKKS yang
bersangkutan dengan berpedoman kepada tersedianya tempat magang maupun
mentor.
3.2.2. KKKS melaksanakan seleksi sesuai persyaratan yang berlaku di KKKS masing-
masing.
3.2.3. Jangka waktu pelaksanaan magang maksimum sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
3.2.4. Bantuan keuangan untuk magang minimal Rp. 400.000,- per bulan untuk setiap
peserta sesuai dengan kemampuan KKKS dan kondisi setempat.
3.3. Program Co-op Education
3.3.1. KKKS menerima calon Co-op yang telah diseleksi oleh Perguruan Tinggi.
3.3.2. KKKS membuat surat kesepakatan dengan Perguruan Tinggi.
3.3.3. Dilakukan evaluasi dan diberikan sertikat bagi yang berhasil menyelesaikan
programnya dengan baik. Sertikat dikeluarkan oleh KKKS yang bersangkutan.
3.3.4. Honor Peserta Co-op.
Honor setiap Mahasiswa ditetapkan sendiri oleh KKKS yang bersangkutan.
IV. REFERENSI
4.1. Undang-undang No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
4.2. Undang-undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
4.3. Peraturan Pemerintah No. 42/2002 tentang Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi.
4.4. Peraturan Pemerintah No. 35/2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi.
4.5. Kontrak Kerja Sama (PSC).
4.6. Work Program & Budget (WP&B).
4.7. Pedoman Penyelenggaraan Program Co-operative Academic Education (Co-op) oleh
BAPPENAS, Dirjen. Dikti Depdiknas.
4.8. Konsep Pendidikan Sistem Ganda (PSG) pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
oleh Depdikbud-1994.
V. LAMPIRAN
5.1. TEA (Technical Education Assistance) 1 (Lampiran 1).
5.2. TEA (Technical Education Assistance) 2 (Lampiran 2).
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:59 3/19/2009 3:51:06 PM
60
P
R
O
G
R
A
M

P
R
A
K
T
E
K

K
E
R
J
A

M
A
H
A
S
I
S
W
A
,

C
O
O
P
,

S
I
S
W
A

D
A
N

P
I
H
A
K

L
A
I
N
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
PROGRAM PRAKTEK KERJA
MAHASISWA, COOP, SISWA DAN
PIHAK LAIN
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
Lampiran 1
Form : TEA-1
BADAN PELAKSANA
KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI
KKKS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
PERMOHONAN PRAKTEK LAPANGAN
PADA KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA
NO.: /TEA-1/KPS/20 . . . .
-----------------------------------------------------------------------------------
SEMUA PERMOHONAN PRAKTEK LAPANGAN PADA
KONTRAKTOR KONTRAK KERJASAMA
HARUS MELAMPIRKAN ISIAN LENGKAP DARI
FORMULIR TEA-1 INI
UNIVERSITAS : ........................................................................................
FAKULTAS/JURUSAN : ........................................................................................
ALAMAT/TELEPON : ........................................................................................
A. MAHASISWA
1. Nama : ........................................................................................
2. Lahir di/Tanggal : ........................................................................................
3. Alamat/Telepon : ........................................................................................
4. Tanggal masuk Universitas/
Akademi : ........................................................................................
5. Keterangan mengenai tingkat yang sudah dicapai saat ini (jika sistem kredit, agar
dijelaskan prosentase yang sudah dicapai dari yang semestinya s/d akhir tahun akademi
sekarang).
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
6. Keterangan mengenai Orangtua & Wali
a. Nama : .......................................................................................
b. Alamat : ........................................................................................
c. Pekerjaan/Instansi : ........................................................................................
d. Jabatan : ........................................................................................
7. Jika pernah Kerja Praktek/Thesis Lapangan
Instansi Perusahaan : ........................................................................................
Waktu : ........................................................................................
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:60 3/19/2009 3:51:07 PM

61
P
R
O
G
R
A
M

P
R
A
K
T
E
K

K
E
R
J
A

M
A
H
A
S
I
S
W
A
,

C
O
O
P
,

S
I
S
W
A

D
A
N

P
I
H
A
K

L
A
I
N
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
PROGRAM PRAKTEK KERJA
MAHASISWA, COOP, SISWA DAN
PIHAK LAIN
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
B. Keterangan mengenai Kerja Praktek/Thesis Lapangan yang diinginkan
(Diisi oleh Dosen Pembimbing Akademis)
1. Bidang Studi/Judul Skripsi :
...
...
...
...
2. Ihtisar Permasalahan (singkat, jelas, spesik)
(yang membuat thesis menyerahkan abstrak/outline) :
..
...
...
...
3. Jangka waktu : Kerja Praktek = 1 bulan/Thesis Lapangan = 2 bulan
C. Keterangan lainnya yang dianggap perlu ditambahkan

D. Pernyataan mengenai Tanggungan Resiko.


Perusahaan tidak akan menanggung segala resiko kecelakaan/kematian selama
mahasiswa melakukan Praktek Lapangan. Pernyataan ini mengandung arti bahwa
Perusahaan tidak akan dituntut dikemudian hari oleh Mahasiswa/i ataupun pihak
lainnya.
Dosen Pembimbing Mahasiswa Pemohon,
Tandatangan dan Cap Fakultas
(. . . . . . . . . . . . . . . . .. . . .) (. . . . . . . . . . . . . . . . .. . . .)
Dekan Fakultas
Tandatangan dan Cap Fakultas
(. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .)
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:61 3/19/2009 3:51:07 PM
62
P
R
O
G
R
A
M

P
R
A
K
T
E
K

K
E
R
J
A

M
A
H
A
S
I
S
W
A
,

C
O
O
P
,

S
I
S
W
A

D
A
N

P
I
H
A
K

L
A
I
N
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
PROGRAM PRAKTEK KERJA
MAHASISWA, COOP, SISWA DAN
PIHAK LAIN
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
Lampiran 2
Form : TEA-2
BADAN PELAKSANA
KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI
KKKS/PSC : .
PERJANJIAN PRAKTEK LAPANGAN
PRACTICAL WORK AGREEMENT
Perjanjian ini dibuat antara :
Mahasiswa Perguruan Tinggi : ..........................
..............................................................................
selanjutnya disebut Praktikan dan .....................
..............................................................................
Kontraktor Kontrak Kerja Sama, selanjutnya
disebut Perusahaan
Perjanjian ini dibuat dengan maksud untuk
memberikan program praktek lapangan di industri
minyak dan gas bumi kepada mahasiswa.
Program ini diatur dengan syarat dan kondisi
sebagai berikut :
1. Praktikan setuju untuk mematuhi dan tunduk
kepada semua ketentuan dan peratutran
yang berlaku selama menjalani program
Praktek Lapangan.
2. Program ini berlaku mulai tanggal : ...........
.dan berakhir pada tanggal .,
kecuali ditentukan lain oleh Perusahaan.
3. Praktikan setuju untuk melaksanakan tugas-
tugas Praktek Lapangan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Penilaian Praktek
Lapangan dilakukan oleh Perusahaan.
4. Perusahaan akan berusaha memberikan
kesempatan pengalaman kerja yang sesuai
dengan minat Praktikan maupun kehendak
Perguruan Tinggi akan tetapi pekerjaan
sehari-hari lebih diutamakan, dengan
demikian tidak selamanya dapat berpegang
kepada program yang diinginkan.
5. Perusahaan akan memberikan bantuan
keuangan sebesar Rp. 100.000,-
6. Perusahaan akan memberikan fasilitas
berikut apabila tersedia :
This Agreement is made between :
A Student of University : ......................................
..............................................................................
Here in after referred to as Student Trainee
and .......................................................................
Production Sharing Contractor hereinafter
referred to as Company
The Agreement is made for the purpose of
providing a Practical Training program in oil and
gas industry for University students.
The following terms and conditions shall govern
this program :
1. Practical student agree to abide by and
comply all existing rules and regulations of
the Company while undergoing the practical
work.
2. The Program will be effective on ...............
and expire on ., except stimulated
otherwise by the Company.
3. Practical Student agree to maintain a
satisfactory level of performance in accordance
with the prevailing regulation. Appraisal of
performance shall be done by the Company.
4. Company will make every effort to provide
work experience opportunities within
Practical Student interest as well as special
requirements of the University. How ever,
normal operational requirement shall take
precedence, therefore it may not always be
possible to adhere to the desired program.
5. Company will grand a nancial assistance a
Rp. 100.000,-
6. Company will provide the following if
available :
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:62 3/19/2009 3:51:07 PM

63
P
R
O
G
R
A
M

P
R
A
K
T
E
K

K
E
R
J
A

M
A
H
A
S
I
S
W
A
,

C
O
O
P
,

S
I
S
W
A

D
A
N

P
I
H
A
K

L
A
I
N
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
PROGRAM PRAKTEK KERJA
MAHASISWA, COOP, SISWA DAN
PIHAK LAIN
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
a. Akomodasi dan Makan
b. Pelayanan kesehatan dengan cuma-
cuma sejauh yang dapat diberikan oleh
fasilitas klinik Perusahaan.
7. Tidak ada tunjangan-tunjangan lain yang
akan diberikan selain yang disebut diatas.
Praktikan dianggap bujangan (tidak kawin)
tanpa memperdulikan tanggung jawab dan
tanggungan pribadinya.
8. Praktikan harus mengikuti jam-jam kerja
yang berlaku dilapangan atau kantor
tempat praktikan ditugaskan. Untuk jam-jam
kerja khusus ditentukan oleh pengawas/
pembimbing langsung praktikan.
9. Praktikan harus bersedia melaksanakan
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
dan menerima syarat-syarat seperti yang
diterapkan kepada karyawan lain di tempat
atau dibidang pekerjaan apapun.
10. Pada akhir masa praktek lapangan hubungan
antara Perusahaan dengan Praktikan putus
tanpa adanya kewajiban dari Perusahaan
untuk mepekerjakan Praktikan setelah yang
bersangkutan menyelesaikan studinya.
11. Praktikan wajib merahasiakan semua
keterangan mengenai Perusahaan
dan Praktikan sama sekali tidak akan
membicarakan urusan Perusahaan dengan
pihak lain selain dengan pengawas/
pembimbing Praktikan di Perusahaan.
Perjanjian ini dapat diputuskan dengan
segera apabila ketentuan ini dilanggar.
12. Perusahaan tidak menanggung resiko
apapun selama Praktikan melakukan praktek
lapangan. Dengan demikian Perusahaan
tidak akan dituntut dikemudian hari oleh
Praktikan ataupun oleh Pihak lainnya.
Jakarta,
Praktikan/Practical Student :
Nama lengkap : ...
Name in full
Jabatan : .
Position
Tanda Tangan : ..
Signature
a. Accommodation and Meals
b. Free medical services to the extent
available at Companys Medical Clinic.
7. No benets other than stated above will
be extended. Practical student will be
considered single (unmarried) regardless of
this private responsibilities of commitments.
8. Practical student agrees to follow the same
working hours as applied to the eld or in the
ofce unit. Any other schedule will be strictly
at the discretion of the practical students
immediate supervisor.
9. Practical student must be prepared to carry
out work and assigned tasks as and accept
conditions as applied to other employees in
whatever job and/or location.
10. At the conclusion of this training period, the
agreement will be terminated without any
obligation for the Company to employ the
Practical Student upon the completion of his/
her study.
11. Practical Student is required to keep
condential all information concerning the
Company and he her will never discuss them
with anyone except the practical students
supervisor during the practical training. This
agreement can be immediately terminated if
this secrecy provision in violated.
12. Company is not at all obliget to bear any
risks during the period of practical work. This
agreement means that the Company is not
liable againts any law suit in the future by
practical student or any other party.
Jakarta,
Pihak Perusahaan/For the Company :
Nama Lengkap : .
Name in full
Jabatan : .
Position
Tanda Tangan : .
Signature


migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:63 3/19/2009 3:51:07 PM
64
I. UMUM
Beasiswa dan Beawiyata dalam negeri dilaksanakan melalui Konsorsium Pendidikan
BPMIGAS-KKKS atau melalui Community Development (comdev) dan Community Relation.
II. TUJUAN
2.1. Membantu pembiayaan pendidikan dalam negeri bagi mahasiswa perguruan tinggi di
Indonesia berdasarkan seleksi.
2.2. Meningkatkan citra BPMIGAS dan Kontraktor Kontrak Kerjasama.
2.3. Membantu program Pemerintah dalam rangka ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.
III. KEWENANGAN
Alokasi jumlah beasiswa dalam negeri dan beawiyata KKKS program konsorsium untuk
setiap koordinator daerah operasi ditetapkan Dewan Konsorsium.
IV. PETUNJUK/PELAKSANAAN
4.1. Pemberian beasiswa dan beawiyata dalam negeri beban biaya operasi non konsorsium
ditetapkan oleh KKKS dan Hupmas BPMIGAS.
4.2. Program pemberian beasiswa dan beawiyata yang dilakukan melalui program Community
Development dan Community Relation oleh masing-masing KKKS (beban biaya operasi
non konsorsium) ditetapkan KKKS dan Hupmas BPMIGAS dengan melaporkan kepada
Dinas PTK & HI BPMIGAS.
4.3. Program pemberian beasiswa dalam negeri yang dilakukan melalui Konsorsium
Pendidikan BPMIGAS-KKKS, ditetapkan oleh Dewan Konsorsium Pendidikan
BPMIGAS-KKKS.
V. PROSES DAN PROSEDUR PELAKSANAAN BEASISWA
Pemberian beasiswa dalam negeri dan beawiyata berdasarkan pedoman Konsorsium
Pendidikan BPMIGAS-KKKS.
VI. REFERENSI
6.1. Undang-undang No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
6.2. Undang-undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
6.3. Peraturan Pemerintah No. 42/2002 tentang Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi.
6.4. Peraturan Pemerintah No. 35/2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi.
6.5. Kontrak Kerja Sama (PSC).
6.6. Work Program & Budget (WP&B).
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
BEASISWA DAN BEAWIYATA DALAM
NEGERI
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
B
E
A
S
I
S
W
A

D
A
N

B
E
A
W
I
Y
A
T
A

D
A
L
A
M

N
E
G
E
R
I
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:64 3/19/2009 3:51:07 PM

65
B
E
A
S
I
S
W
A

L
U
A
R

N
E
G
E
R
I
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
BEASISWA LUAR NEGERI
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
I. UMUM
Beasiswa luar negeri dilakukan melalui program sesuai kebutuhan KKKS atau kebijakan
BPMIGAS dengan beban biaya operasi atau melalui Konsorsium Pendidikan BPMIGAS-
KKKS.
II. TUJUAN
2.1. Menyediakan tenaga-tenaga profesional pada industri Migas TKI yang bertaraf
internasional.
2.2. Berpartisipasi dalam pembinaan SDM Nasional dalam Industri Migas dengan
menyediakan kesempatan untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir
melalui pendidikan yang berkualitas.
III. KEWENANGAN
3.1. Alokasi jumlah BSLN yang menggunakan dana konsorsium ditetapkan oleh Dewan
Konsorsium.
3.2. Program BSLN yang dilaksanakan KKKS masing-masing dengan beban biaya operasi
ditetapkan KKKS masing-masing dan diusulkan kepada BPMIGAS.
3.3. KKKS dapat menentukan calon grantee dengan proses seleksi dan persyaratan yang
ditetapkan Konsorsium Pendidikan BPMIGAS-KKKS diusulkan kepada cq. Ketua Harian
Dewan Konsorsium Pendidikan BPMIGAS-KKKS.
3.4. Ketua Harian Konsorsium Pendidikan BPMIGAS-KKKS menyetujui grantee.
IV. PETUNJUK/PELAKSANAAN
4.1. Program pemberian beasiswa luar negeri sesuai kebutuhan masing-masing KKKS
dengan beban biaya operasi, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Dewan Konsorsium
Pendidikan BPMIGAS-KKKS.
4.2. Program pemberian beasiswa luar negeri yang dilakukan melalui konsorsium pendidikan
BPMIGAS-KKKS, ditetapkan oleh Dewan Konsorsium Pendidikan BPMIGAS-KKKS.
V. PROSES DAN PROSEDUR PELAKSANAAN BEASISWA
Pemberian beasiswa luar negeri dilaksanakan berdasarkan pedoman Konsorsium Pendidikan
BPMIGAS - KKKS.
VI. REFERENSI
6.1. Undang-undang No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
6.2. Undang-undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
6.3. Peraturan Pemerintah No. 42/2002 tentang Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi.
6.4. Peraturan Pemerintah No. 35/2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi.
6.5. Kontrak Kerja Sama (PSC).
6.6. Work Program & Budget (WP&B).
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:65 3/19/2009 3:51:08 PM
66
P
E
N
Y
U
S
U
N
A
N

P
E
R
A
T
U
R
A
N

P
E
R
U
S
A
H
A
A
N

&

P
E
R
J
A
N
J
I
A
N

K
E
R
J
A

B
E
R
S
A
M
A

(
P
P

&

P
K
B
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
PENYUSUNAN PERATURAN
PERUSAHAAN & PERJANJIAN KERJA
BERSAMA (PP & PKB)
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
I. UMUM
1.1. Peraturan Perusahaan (PP) adalah peraturan yang dibuat secara tertulis oleh
Manajemen Perusahaan yang memuat syarat-syarat kerja dan tata tertib Perusahaan.
1.2. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) adalah perjanjian yang merupakan hasil perundingan
antara (satu atau beberapa) Serikat Pekerja (SP) yang tercatat di instansi ketenagakerjaan
pemerintah (Depnakertans) dengan Manajemen Perusahaan yang memuat syarat-
syarat kerja untuk mengatur dan melindungi hak dan kewajiban kedua belah pihak.
1.3. Setiap rencana PP/PKB yang disusun KKKS terlebih dahulu harus dibahas bersama
dengan BPMIGAS untuk mendapat persetujuan sehingga terjamin terciptanya
keseimbangan di lingkungan KKKS dan sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
II. TUJUAN
Untuk memberikan acuan bagi perusahaan KKKS dalam pembuatan PP/PKB sehingga
kepentingan nasional, perusahaan dan pekerja terlindungi.
III. KEWENANGAN
3.1. KKKS menyusun rancangan PP/PKB sesuai dengan strategi bisnis dan kemampuan
nansial perusahaan dengan berdasar pada ketentuan normatif peraturan perundang-
undangan serta memperhatikan masukan/hasil diskusi dengan wakil-wakil pekerja
dalam suatu mekanisme kerja sama bipartit dalam perusahaan.
3.2. BPMIGAS melakukan evaluasi atas PP/PKB yang disusun oleh KKKS sesuai dengan
WP&B perusahaan dan peraturan perundang-undangan.
IV. PETUNJUK/PELAKSANAAN
4.1. PP/PKB yang disusun KKKS tidak boleh bertentangan dan lebih rendah kualitas atau
kuantitasnya dari ketentuan peraturan perundang-undangan.
4.2. Prosedur pembuatan Peraturan Perusahaan (PP) :
4.2.1. KKKS menyiapkan rancangan PP dengan berpedoman pada peraturan
perundangan-undangan yang berlaku dan WP&B.
4.2.2. Rancangan PP dikirimkan ke Dinas PTK & HI BPMIGAS untuk dibahas bersama-
sama.
4.2.3. Berpedoman kepada hasil pembahasan tersebut, KKKS menyusun kembali
rancangan PP tersebut dengan memperhatikan masukan dan pertimbangan dari
wakil-wakil pekerja secara bipartit.
4.2.4. Bila masih terdapat perubahan, rancangan PP tersebut dibahas kembali bersama
dengan Dinas PTK & HI BPMIGAS.
4.2.5. Rancangan PP yang sudah disepakati dibuat dokumen aslinya rangkap 3
(tiga), dengan disertai Surat Persetujuan dari BPMIGAS dikirimkan ke instansi
ketenagakerjaan pemerintah (Depnakertans) untuk disahkan.
4.3. Prosedur pembuatan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) :
4.3.1. KKKS menyiapkan rancangan PKB dengan berpedoman pada peraturan
perundangan-undangan dan WP&B.
4.3.2. Rancangan PKB dikirimkan ke Kepala Dinas PTK & HI BPMIGAS untuk dibahas
bersama-sama dengan manajemen/wakil perusahaan KKKS.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:66 3/19/2009 3:51:08 PM

67
P
E
N
Y
U
S
U
N
A
N

P
E
R
A
T
U
R
A
N

P
E
R
U
S
A
H
A
A
N

&

P
E
R
J
A
N
J
I
A
N

K
E
R
J
A

B
E
R
S
A
M
A

(
P
P

&

P
K
B
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
PENYUSUNAN PERATURAN
PERUSAHAAN & PERJANJIAN KERJA
BERSAMA (PP & PKB)
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
4.3.3. Berpedoman kepada hasil pembahasan tersebut, KKKS melakukan perundingan
pembuatan PKB dengan (satu atau beberapa) SP secara bipartit sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
4.3.4. Bila masih terdapat perubahan, rancangan PKB tersebut dibahas kembali
bersama oleh manajemen/wakil perusahaan KKKS dengan Kepala Dinas PTK &
HI BPMIGAS.
4.3.5. Bila telah mencapai kesepakatan, PKB yang sudah disepakati dibuat dokumen
aslinya rangkap 3 (tiga), untuk ditandatangani oleh wakil perusahaan dan wakil
SP dengan disaksikan wakil BPMIGAS dan selanjutnya disampaikan kepada
Depnakertrans.
4.4. 3 (tiga) Dokumen asli PP/PKB yang sudah disahkan/disepakati diberikan; 1 (satu) ke
Depnakertrans; 1 (satu) ke BPMIGAS dan 1 (satu) disimpan oleh KKKS untuk kemudian
diberitahukan/dijelaskan isi PP/PKB tersebut serta diberikan copy naskahnya kepada
para pekerja.
4.5. Selama masa berlakunya PP, apabila ada SP di perusahaan yang sesuai
ketentuan peraturan perundangan-undangan menghendaki perundingan
pembuatan PKB, maka KKKS harus (segera melaporkan ke BPMIGAS) dan
melayani permintaan tersebut.
4.6. PP/PKB yang telah berakhir masa berlakunya tetap berlaku sampai disahkannya PP
atau ditandatanganinya PKB yang baru.
4.7. PP mulai berlaku setelah disyahkan oleh Depnakertrans, sedangkan PKB mulai berlaku
sejak ditandatangani oleh kedua belah pihak.
4.8. Dalam hal terdapat rencana perubahan isi PP/PKB dalam kurun waktu masa berlakunya
PP/PKB tersebut, maka rencana tersebut harus dibahas kembali dengan Dinas PTK
& HI BPMIGAS untuk mendapat persetujuan dan kemudian diproses lebih lanjut oleh
KKKS sesuai dengan prosedur pembuatan PP/PKB di atas.
4.9. Dokumen perubahan atas PP/PKB yang telah disahkan/disepakati tetap harus
diberitahukan/dijelaskan serta diberikan copy naskahnya oleh KKKS kepada para
pekerjanya.
4.10. Perpanjangan berlakunya PP/PKB (tanpa perubahan) dapat di ajukan langsung kepada
Depnakertrans dengan tembusan kepada Dinas PTK & HI BPMIGAS.
4.11. Bila ada rencana pembubaran SP atau pengalihan kepemilikan perusahaan, KKKS
harus membahasnya bersama-sama dengan Dinas PTK & HI BPMIGAS dan PKB yang
ada tetap berlaku sampai berakhir jangka waktunya.
4.12. Bila ada rencana penggabungan perusahaan (merger) dan masing-masing perusahaan
mempunyai PKB, maka rencana tersebut juga harus dibahas bersama-sama dengan
Dinas PTK & HI BPMIGAS.
4.13. Bila ada rencana penggabungan perusahaan (merger) antara perusahaan yang
mempunyai PKB dengan perusahaan yang belum mempunyai PKB, maka rencana
tersebut juga harus dibahas bersama-sama dengan Dinas PTK & HI BPMIGAS dan
PKB yang ada tersebut berlaku bagi perusahaan yang bergabung (merger) sampai
dengan berakhir jangka waktunya.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:67 3/19/2009 3:51:08 PM
68
P
E
N
Y
U
S
U
N
A
N

P
E
R
A
T
U
R
A
N

P
E
R
U
S
A
H
A
A
N

&

P
E
R
J
A
N
J
I
A
N

K
E
R
J
A

B
E
R
S
A
M
A

(
P
P

&

P
K
B
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
PENYUSUNAN PERATURAN
PERUSAHAAN & PERJANJIAN KERJA
BERSAMA (PP & PKB)
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
V. FORMULIR
Surat Persetujuan dari BPMIGAS atas rancangan PP/PKB dan untuk diproses lebih lanjut,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
VI. REFERENSI
6.1. Undang-undang No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
6.2. Undang-undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
6.3. Peraturan Pemerintah No. 42/2002 tentang Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak
dan Gas Bumi.
6.4. Peraturan Pemerintah No. 35/2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi.
6.5. Kepmenakertrans No. 48/2004 tentang Tatacara Pembuatan dan Pengesahan Peraturan
Perusahan serta Pembuatan dan Pendaftaran Perjanjian Kerja Sama.
6.6. Kontrak Kerja Sama (PSC).
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:68 3/19/2009 3:51:08 PM

69
P
E
N
G
U
P
A
H
A
N

D
A
N

K
E
S
E
J
A
H
T
E
R
A
A
N
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
PENGUPAHAN DAN KESEJAHTERAAN
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
I. UMUM
1.1. Penetapan kebijakan dan sistim pengupahan/kesejahteraan di KKKS harus
memperhatikan peraturan perundang-undangan, kinerja keuangan perusahaan dan
mencerminkan tingkat upah yang kompetitif sehingga mampu mendorong produktitas
SDM.
1.2. Kebijakan dan sistim pengupahan/kesejahteraan di lingkungan KKKS harus dicantumkan
dalam Peraturan Perusahaan/Perjanjian Kerja Bersama (PP/PKB). Bila ada yang
diatur di luar PP/PKB, semuanya harus disampaikan ke BPMIGAS untuk dimintakan
persetujuan terlebih dahulu sebelum dapat diterapkan.
II. TUJUAN
2.1. Untuk menjaga keseimbangan di bidang kebijakan dan sistem pengupahan/
kesejahteraan di lingkungan KKKS dan menjaga agar tidak menimbulkan permasalahan
hubungan industrial.
2.2. Untuk mendorong tingkat upah yang kompetitif dan produktitas pekerja sesuai dengan
kinerja nansial perusahaan yang tertuang dalam Work Program & Budget (WP&B).
III. KEWENANGAN
3.1. KKKS menyusun kebijakan dan sistim pengupahan/kesejahteraan sesuai dengan
WP&B dan yang telah disetujui oleh BPMIGAS.
3.2. BPMIGAS melakukan persetujuan dan pengawasan atas semua kebijakan dan sistem
pengupahan/kesejahteraan yang disusun dan yang diterapkan oleh KKKS.
IV. PENGATURAN/BATASAN
4.1. Pengupahaan dan Kesejahteraan pekerja KKKS (TKI dan TKA) disusun berdasarkan
pedoman remunerasi yang ditetapkan BPMIGAS.
4.2. Insentif/bonus yang diberikan kepada pekerja KKKS (TKI dan TKA) dapat di bebankan
sebagai biaya operasi apabila diberikan sesuai kinerja operasi KKKS dengan prinsip
sama antara TKI dan TKA melalui persetujuan BPMIGAS.
4.3. Pembayaran Severance bagi TKA yang diputuskan hubungan kerjanya di KKKS jika
dibebankan pada biaya operasi diperhitungkan secara prorata sesuai masa kerja di
KKKS.
4.4. Pemberian insentif kepada pekerja (TKI dan TKA) dalam rangka Mempertahankan
Pekerja sebagai dampak dari Transfer Interest KKKS (akuisisi dan merjer) tidak
dibebankan pada biaya operasi KKKS.
V. PETUNJUK/PELAKSANAAN
5.1. KKKS menyusun rencana kebijakan dan sistem pengupahan/kesejahteraan dalam PP/
PKB untuk dibahas dengan BPMIGAS.
5.2. Rencana kebijakan dan sistem pengupahan/kesejahteraan yang diatur di luar PP/PKB
tetap harus dibahas dengan BPMIGAS.
5.3. Rencana penetapan atau perubahan kebijakan dan sistem pengupahan/kesejahteraan
tahunan diajukan ke Kepala Dinas PTK & HI BPMIGAS untuk dievaluasi dan
mendapatkan persetujuan BPMIGAS. Rencana tersebut setelah disetujui akan menjadi
dasar rekomendasi penyusunan WP&B KKKS secara keseluruhan.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:69 3/19/2009 3:51:08 PM
70
5.4. Dalam menyusun kebijakan kesejahteraan (employee benets), KKKS wajib
menyesuaikan program tersebut dengan terminologi yang diatur dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan untuk menghindari timbulnya interpretasi yang dapat
berdampak pada perselisihan ketenagakerjaan.
VI. REFERENSI
6.1. Undang-undang No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
6.2. Undang-undang No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
6.3. Peraturan Pemerintah No. 42/2002 tentang Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi.
6.4. Peraturan Pemerintah No. 35/2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi.
6.5. Kontrak Kerja Sama (PSC).
6.6. Work Program & Budget (WP&B).
P
E
N
G
U
P
A
H
A
N

D
A
N

K
E
S
E
J
A
T
E
R
A
A
N
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
PENGUPAHAN DAN KESEJAHTERAAN
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:70 3/19/2009 3:51:08 PM

71
P
E
M
U
T
U
S
A
N

H
U
B
U
N
G
A
N

K
E
R
J
A

(
P
H
K
)

&

M
U
T
U
A
L

A
G
R
E
E
M
E
N
T

T
E
R
M
I
N
A
T
I
O
N

(
M
A
T
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK)
& MUTUAL AGREEMENT TERMINATION
(MAT)
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
I. UMUM
1.1. KKKS dengan segala upaya harus mengusahakan agar tidak terjadi Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK). Dalam hal segala upaya tersebut telah dilakukan, namun tetap
terjadi PHK maka KKKS memproses PHK berdasarkan Peraturan Perusahaan (PP)/
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan peraturan perundangan.
1.2. Mutual Agreement Termination (MAT) dilakukan dengan prinsip penawaran baik dari
perusahaan atau pekerja dengan pengakhiran hubungan kerja atas kesepakatan
bersama secara sukarela.
II. TUJUAN
2.1. Untuk memberikan perlindungan tenaga kerja dan manajemen KKKS.
2.2. Untuk mengakhiri masalah hubungan industrial.
2.3. Untuk meminimalisasi dampak gejolak ketenagakerjaan dan biaya operasi yang
timbul.
III. KEWENANGAN
3.1. KKKS melakukan proses PHK/MAT yang bersifat individu sesuai Peraturan Perusahaan/
PP atau Perjanjian Kerja Bersama/PKB.
3.2. BPMIGAS melakukan penolakan atau persetujuan terhadap PHK/MAT yang bersifat:
Massal (lebih dari 10 orang).
Individu yang pembayaran hak atas PHK/MAT melebihi ketentuan normatif yang
diatur di dalam PP/PKB.
IV. PENGATURAN/BATASAN
4.1. KKKS melakukan proses PHK atau MAT terhadap pekerjanya sejak rencana awal
hingga selesai. Baik yang perlu ataupun yang tidak perlu memperoleh penetapan atas
PHK/MAT tersebut dari lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial atau
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.
4.2. KKKS harus melaporkan setiap pelaksanaan PHK Kasus kepada BPMIGAS. Bila
diperlukan KKKS dapat melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada BPMIGAS
sebelum PHK Kasus dijatuhkan.
4.3. BPMIGAS akan memberikan tanggapan dalam batas waktu 14 hari kalender sejak
menerima surat usulan PHK Individu yang diajukan oleh KKKS.
4.4. Pemutusan Hubungan Kerja bukan karena kasus baik secara individu atau massal hanya
dapat dilakukan apabila terjadi penutupan wilayah kerja atau sebagai upaya esiensi
yang harus dilakukan akibat penurunan kegiatan operasi yang sangat signikan yang
dapat menyebabkan penutupan wilayah kerja.
V. PETUNJUK/PELAKSANAAN
5.1. PHK Individu Karena Kasus.
5.1.1. KKKS meneliti dan memproses kasus yang terjadi serta memutuskan sanksi
yang akan dikenakan.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:71 3/19/2009 3:51:08 PM
72
P
E
M
U
T
U
S
A
N

H
U
B
U
N
G
A
N

K
E
R
J
A

(
P
H
K
)

&

M
U
T
U
A
L

A
G
R
E
E
M
E
N
T

T
E
R
M
I
N
A
T
I
O
N

(
M
A
T
)
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK)
& MUTUAL AGREEMENT TERMINATION
(MAT)
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
5.1.2. Dalam melakukan PHK perlu dipertimbangkan antara lain :
PP/PKB.
Latar belakang kasus/terjadinya pelanggaran oleh pekerja.
Hal-hal lain yang memberatkan/meringankan.
5.1.3. KKKS kemudian memproses PHK menurut ketentuan yang diatur dalam
peraturan perundang-undangan.
5.1.4. KKKS melaporkan pelaksanaan PHK Kasus kepada BPMIGAS.
5.2. MAT Individu.
5.2.1. KKKS memproses MAT menurut ketentuan yang diatur dalam PP/PKB dan
Peraturan Perundangan yang berlaku.
5.2.2. Jika pembayaran hak atas Pengakhiran Hubungan Kerja (pesangon dll) melebihi
ketentuan normatif yang diatur di dalam PP/PKB, maka harus dimintakan
persetujuan dari BPMIGAS.
5.3. MAT Massal yang pembayaran hak atas Pengakhiran Hubungan Kerja melalui ketentuan
normatif yang diatur dalam PP/PKB.
KKKS menyiapkan kepada BPMIGAS sebagai berikut:
5.3.1. Latar belakang rencana MAT.
5.3.2. Tujuan MAT.
5.3.3. Rencana pelaksanaan MAT.
5.3.4. Formula pesangon/paket kompensasi hak pekerja lainnya.
5.3.5. Anggaran pelaksanaan MAT massal.
5.3.6. Perkiraan dampak MAT massal dilihat dari berbagai aspek.
5.3.7. BPMIGAS melakukan evaluasi dan dibahas oleh KKKS yang bersangkutan.
5.4. PHK diluar kasus (individu atau massal).
Diajukan kepada BPMIGAS setelah memiliki dasar yang sangat kuat.
5.5. Istilah dan Formula
5.5.1. Formula pembayaran hak pekerja karena PHK/MAT oleh KKKS memperhatikan
ketentuan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
5.5.2. KKKS agar menyesuaikan istilah dan bentuk formula pembayaran hak pekerja
sebagai akibat PHK/MAT sesuai peraturan perundang-undangan.
5.5.3. KKKS yang masih menggunakan istilah dan bentuk formula yang berbeda
dengan peraturan perundang-undangan agar menegaskan dalam PP/PKB
bahwa di dalam pembayaran hak pekerja tersebut telah terkandung unsur-unsur
yang tercantum di dalam peraturan perundang-undangan.
VI. REFERENSI
6.1. Undang-Undang No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
6.2. Undang-Undang No. 13/2003 tentang ketenagakerjaan.
6.3. Peraturan Pemerintah No. 42/2002 tentang Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi.
6.4. Peraturan Pemerintah No. 35/2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi.
6.5. Kontrak Kerja Sama (PSC).
6.6. Work Program & Budget (WP&B).
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:72 3/19/2009 3:51:09 PM

73
K
E
T
E
N
T
U
A
N

A
D
M
I
N
I
S
T
R
A
T
I
F

D
E
W
A
N

M
E
D
I
K
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
KETENTUAN ADMINISTRATIF DEWAN
MEDIK
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
I. UMUM
Dalam rangka mengambil keputusan untuk suatu kebijakan menyangkut bidang medis
dirasakan perlu adanya pertimbangan keahlian yang diberikan oleh suatu tim dari lingkungan
KKKS. Pertimbangan semacam ini diharapkan dapat lebih seimbang dan berwawasan lebih
luas. Untuk tujuan itulah maka Dewan dibentuk dalam membantu menganalisa dan memberi
rekomendasi menyangkut beberapa hal masalah bidang kedokteran dan kesehatan.
II. TUJUAN
Memberikan persamaan pemahaman dalam pembentukan dan tata kerja Administratif Dewan
Medik sehingga dapat berfungsi secara maksimal.
III. KEWENANGAN
BPMIGAS menetapkan susunan, lingkup tugas dan tanggung jawab Dewan Medik. Dalam
menjalankan fungsinya, Dewan Medik menyampaikan pendapat ataupun rekomendasinya
menurut pandangan keahlian di bidang kedokteran dan bila perlu dapat meminta pertimbangan
dokter ahli lain.
IV. PETUNJUK/PELAKSANAAN
Dewan Medik dipimpin oleh seorang ketua dan dibantu oleh personil lainnya terdiri dari Wakil
ketua, Sekretaris dan anggota.
Susunan personil dewan ditetapkan oleh Kepala Divisi Eksternal berjumlah sedikitnya 6
orang di mana setiap personil mempunyai hak mengajukan pendapat.
4.1. Fungsi Dewan Medik
4.1.1. Memberikan rekomendasi persetujuan pengiriman pasien ke luar negeri.
4.1.2. Memberikan bantuan pendapat pertimbangan penetapan ketidakcakapan
seorang pekerja dalam memangku tugas dan jabatan atas permintaan suatu
KKKS.
4.1.3. Memberikan pendapat dan pertimbangan di bidang medis lainnya atas pemintaan
Kepala Dinas PTK & HI BPMIGAS.
4.1.4. Dewan bersidang atas permintaan Kepala Dinas PTK & HI sesuai keperluan
ataupun kehendaknya maupun setelah menerima permohonan dari KKKS dan
setidak-tidaknya dihadiri oleh 2/3 jumlah personil.
4.2. Tugas Dewan Medik
4.2.1. Tugas Ketua.
Menentukan arah dan memimpin personil dewan dalam melaksanakan
fungsinya.
Menyampaikan rekomendasi kepada Kepala Dinas PTK & HI.
4.2.2. Tugas Wakil Ketua.
Menghadiri sidang, mengemukakan pendapat dan usulan.
Menjabat sebagai ketua apabila berhalangan hadir.
4.2.3. Tugas Sekretaris.
Mendokumentasikan dan mengadministrasikan kegiatan dewan.
Mempersiapkan sidang-sidang.
Merangkap anggota.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:73 3/19/2009 3:51:09 PM
74
K
E
T
E
N
T
U
A
N

A
D
M
I
N
I
S
T
R
A
T
I
F

D
E
W
A
N

M
E
D
I
K
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
KETENTUAN ADMINISTRATIF DEWAN
MEDIK
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
4.2.4. Tugas Anggota.
Menghadiri sidang.
Mengemukakan pendapat dan usulan.
V. REFERENSI
6.1. Undang-Undang No. 23/1992 tentang Kesehatan.
6.2. Undang-Undang No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
6.3. Undang-Undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
6.4. Peraturan Pemerintah No. 42/2002 tentang Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi.
6.5. Peraturan Pemerintah No. 35/2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi.
6.6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per 03/Men/82 tentang Pelayanan Kesehatan
Pekerja.
6.7. Kontrak Kerja Sama (PSC).
6.8. Work Program & Budget (WP&B).
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:74 3/19/2009 3:51:09 PM

75
T
A
T
A

C
A
R
A

A
D
M
I
N
I
S
T
R
A
S
I

R
U
J
U
K
A
N

P
A
S
I
E
N

K
E

L
U
A
R

N
E
G
E
R
I
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
TATA CARA ADMINISTRASI RUJUKAN
PASIEN KE LUAR NEGERI
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
I. UMUM
Pembelian obat dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan bagi keperluan perawatan
dan pengobatan sebagai pelaksanaan salah satu program kesehatan kerja dan layanan
kesehatan. Obat merupakan satu komoditi yang peredaran dan perdagangannya diatur
secara khusus oleh Pemerintah.
II. TUJUAN
Penetapan prosedur pembelian obat yang memenuhi azas kepatuhan terhadap peraturan
dan harga yang bersaing sehingga diperoleh esiensi biaya.
III. KEWENANGAN
3.1. BPMIGAS menetapkan standar obat, menunjuk dan berkoordinasi dengan apoteker serta
membagi beban jasa apoteker secara proporsional kepada KKKS yang memanfaatkan
apoteker.
3.2. KKKS menetapkan obat yang diperlukan sendiri dengan mengacu pada daftar standar
obat, merencanakan dan melaksanakan pembelian obat.
IV. PETUNJUK/PELAKSANAAN
4.1. Setiap pemesanan obat harus disahkan oleh Apoteker yang terdaftar di Departemen
Kesehatan.
4.2. Bagi mereka yang belum memiliki tenaga apoteker sendiri, disediakan apoteker oleh
BPMIGAS yang dimanfaatkan bersama dengan Kontraktor Kerjasama yang lain.
4.3. Surat Pemesanan Obat dikirim ke BPMIGAS cq. Dinas Pendayagunaan Tenaga Kerja
Dan Hubungan Industrial untuk diteliti jenis dengan mengacu daftar standar dan harga
obat.
4.4. BPMIGAS selanjutnya mengirimkan berkas tersebut untuk dilakukan pengesahan oleh
apoteker.
4.5. Berkas pemesanan obat yang sudah disetujui dikirim kembali kepada KKKS.
4.6. BPMIGAS menyampaikan informasi pembebanan biaya kepada setiap KKKS yang
memanfaatkan Apoteker.
4.7. Pembelian obat golongan narkotika diproses dan dilakukan sendiri oleh KKKS dengan
menggunakan resep dokter langsung ke apotik yang ditunjuk Perusahaan.
V. REFERENSI
5.1. Undang Undang No. 23/1992 tentang Kesehatan.
5.2. Undang Undang No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
5.3. Undang Undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
5.4. Peraturan Pemerintah No. 42/2002 tentang Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi.
5.5. Peraturan Pemerintah No. 35/2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi.
5.6. Permenaker No. Per 03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.
5.7. Kontrak Kerja Sama (PSC).
5.8. Work Program & Budget (WP&B).
5.9. Undang-Undang 1/1970 mengenai Keselamatan Kerja.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:75 3/19/2009 3:51:09 PM
76
T
A
T
A

C
A
R
A

A
D
M
I
N
I
S
T
R
A
S
I

R
U
J
U
K
A
N

P
A
S
I
E
N

K
E

L
U
A
R

N
E
G
E
R
I
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
TATA CARA ADMINISTRASI RUJUKAN
PASIEN KE LUAR NEGERI
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
I. UMUM
Rujukan ke luar negeri merupakan salah satu bentuk layanan pengobatan dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi karyawan dan keluarganya.
Disadari bahwa kemajuan teknologi kedokteran telah demikian pesatnya dan hal ini dapat
dimanfaatkan sebaik mungkin untuk tujuan pelayanan kesehatan pekerja dan keluarganya.
Secara bertahap para dokter menyusul menguasai teknologi tersebut dan mengembangkannya
di Indonesia.
II. TUJUAN
Menyamakan persepsi dan mengupayakan terjaminnya pelaksanaan layanan kesehatan
yang optimal dengan mengutamakan jasa layanan kesehatan yang ada di dalam negeri.
III. KEWENANGAN
3.1. KKKS mengajukan pekerja atau keluarga yang akan dirujuk sesuai dengan yang diatur
dalam Peraturan Perusahaan/Perjanjian Kerja Bersama masing-masing mengenai
layanan kesehatan.
3.2. BPMIGAS menyetujui atau menolak usulan rujukan tersebut setelah mempertimbangkan
pikiran-pikiran yang disampaikan oleh tim yang ditunjuk untuk itu (Dewan Medik).
IV. PETUNJUK/PELAKSANAAN
Pada dasarnya dapat disediakan layanan berobat ke luar negeri sesuai dengan ketentuan
masing-masing KKKS seperti yang tercantum dalam PP/PKB.
4.1. Setiap pengiriman pasien ke luar negeri perlu mendapat persetujuan dari BPMIGAS.
4.2. KKKS mengajukan permohonan dengan mengirim Assistance Requisition Sheet (ARS)
kepada Kepala Dinas PTK & HI BPMIGAS yang selanjutnya meminta Dewan Medik
untuk bersidang.
4.3. Riwayat dan status terakhir pasien juga dikirimkan kepada Kepala Dinas PTK & HI
BPMIGAS sebagai bahan sidang.
4.4. Dewan Medik menyiapkan rekomendasi.
4.5. Persetujuan diberikan oleh Kepala Dinas PTK & HI BPMIGAS dengan membubuhkan
tanda tangan pada formulir ARS ataupun melalui surat.
4.6. Dalam situasi gawat darurat yang perlu penanganan lebih lanjut karena mengancam
jiwa pekerja, KKKS dapat merujuk langsung ke luar negeri dengan mempertimbangkan
keselamatan jiwa dan akses kelayanan pengobatan tanpa meminta persetujuan
BPMIGAS terlebih dahulu. KKKS harus melaporkan pengiriman tersebut dalam waktu
selambat-lambatnya 2x24 jam.
V. REFERENSI
5.1. Undang Undang No. 23/1992 tentang Kesehatan.
5.2. Undang Undang No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
5.3. Undang Undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
5.4. Undang-Undang 1/1970 mengenai Keselamatan Kerja.
5.5. Peraturan Pemerintah No. 42/2002 tentang Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:76 3/19/2009 3:51:09 PM

77
T
A
T
A

C
A
R
A

A
D
M
I
N
I
S
T
R
A
S
I

R
U
J
U
K
A
N

P
A
S
I
E
N

K
E

L
U
A
R

N
E
G
E
R
I
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
TATA CARA ADMINISTRASI RUJUKAN
PASIEN KE LUAR NEGERI
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
5.6. Peraturan Pemerintah No. 35/2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi.
5.7. Permenaker No. Per 03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.
5.8. Kontrak Kerja Sama (PSC).
5.9. Work Program & Budget (WP&B).
VI. LAMPIRAN
6.1. Assistance Requisition Sheet (ARS) Lampiran 1.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:77 3/19/2009 3:51:10 PM
78
T
A
T
A

C
A
R
A

A
D
M
I
N
I
S
T
R
A
S
I

R
U
J
U
K
A
N

P
A
S
I
E
N

K
E

L
U
A
R

N
E
G
E
R
I
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
TATA CARA ADMINISTRASI RUJUKAN
PASIEN KE LUAR NEGERI
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
Lampiran 1
ASSISTANCE REQUEST SHEET
From : To : No. ARS/HPR/V/2004
Date :
Details of Assistance Required :
Bersama ini kami mengajukan permohonan untuk mengirim istri dari karyawan kami, Sdr/i
(nama karyawan/i dan nama pasien)
Adapun permohonan ini atas rekomendasi dari .....(nama dokter) untuk berobat ke
rumah sakit .....(nama rumah sakit yang dituju)..
Perlu kami jelaskan bahwa pasien tersebut diatas di diagnosa menderita penyakit
(diagnosa penyakit) sejak tahun .. dan telah dirawat beberapa kali di
Rumah Sakit yang ada di Indonesia, tanpa ada tandatanda penyembuhan penyakitnya.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, kami sangat mengharapkan persetujuan dari
Bapak.
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Requested : (Nama KKKS)
Signature :
Name : ...
Function : ...
Charge To : ...
To Be Completed by BPMIGAS
Date of Completion or delivery Special Remark :
Signature : ..
Name : ..
Function : ..
Charge To : ..

migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:78 3/19/2009 3:51:10 PM

79
T
A
T
A

C
A
R
A

A
D
M
I
N
I
S
T
R
A
S
I

P
E
M
E
R
I
K
S
A
A
N

K
E
S
E
H
A
T
A
N

P
E
K
E
R
J
A
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
TATA CARA ADMINISTRASI PEMERIKSAAN
KESEHATAN PEKERJA
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
I. UMUM
1.1. Pemeriksaan kesehatan merupakan salah satu cara melakukan pengawasan derajat
kesehatan pekerja berkaitan dengan lingkungan kerjanya, dilakukan untuk memperoleh
dan menjaga tenaga kerja agar mempunyai derajat kesehatan yang tinggi, terlindung
dari bahaya kerja sehingga tidak membahayakan dirinya, rekan sekerja di sekitar dan
lingkungan.
1.2. Hasil pemeriksaan kesehatan mencerminkan pelaksanaan program kesehatan kerja
secara umum.
II. TUJUAN
2.1. Untuk menjamin KKKS melaksanakan program pemeriksaan kesehatan sebagai bagian
dari Program Kesehatan Kerja, fungsi BPMIGAS selaku pengawas dan koordinator
dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja adalah sesuai dengan ketentuan yang
tertuang dalam PP 42/2002.
2.2. Sebagai sarana dalam memperoleh dan mengumpulkan data di bidang kesehatan
kerja yang dapat digunakan sebagai evaluasi, menyusun standar serta perbaikan
pelaksanaan program.
2.3. Untuk memonitor tingkat kesehatan kerja di seluruh KKKS secara umum.
III. KEWENANGAN
3.1. KKKS menyusun dan menetapkan Program Pemeriksaan Kesehatan termasuk antara
lain jadwal dan jenis pemeriksaan serta sumber daya pemeriksa sesuai dengan anggaran
yang tersedia namun tetap memenuhi peraturan dan pedoman yang ditetapkan.
3.2. BPMIGAS melaksanakan pengawasan, meminta laporan maupun data untuk keperluan
evaluasi, penyusunan standar serta penetapan kebijakan.
IV. PETUNJUK/PELAKSANAAN
4.1. Menyusun pedoman dan rencana kerja untuk pelaksanaan setiap jenis Pemeriksaan
Kesehatan yang dilaporkan kepada Dinas PTK & HI BPMIGAS.
4.2. Secara berkala menyampaikan Laporan Kegiatan Pemeriksaan kesehatan sesuai
dengan formulir yang sudah ditetapkan kepada Dinas PTK & HI BPMIGAS.
4.3. Melakukan pengawasan dan pembinaan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan berkala
di perusahaan kontraktor dengan cara bekerja sama dengan fungsi lain yang terkait.
4.4. Bentuk dan cara pelaporan ditetapkan terpisah yang dituangkan dalam pedoman teknis
mengenai pencatatan dan pelaporan.
4.5. Tata Cara Pemeriksaan Berkala dilakukan sebagai berikut :
4.5.1. Pemeriksaan kesehatan calon pekerja
Dilakukan atas permintaan dari Bagian Sumber Daya Manusia.
Keputusan memenuhi atau tidak memenuhi syarat kesehatan seorang
calon pekerja merupakan rekomendasi bagi Manajemen dalam menentukan
diterimanya calon tersebut untuk menjadi pekerja.
4.5.2. Pemeriksaan kesehatan berkala
Dilakukan sekurang-kurangnya sekali setahun untuk semua pekerja.
Hasil pemeriksaan dicatat, dirangkum dan dianalisa.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:79 3/19/2009 3:51:10 PM
80
T
A
T
A

C
A
R
A

A
D
M
I
N
I
S
T
R
A
S
I

P
E
M
E
R
I
K
S
A
A
N

K
E
S
E
H
A
T
A
N

P
E
K
E
R
J
A
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 11 Mei 2005
PERIHAL :
TATA CARA ADMINISTRASI PEMERIKSAAN
KESEHATAN PEKERJA
Mulai Berlaku Tanggal. : 11 Mei 2005
Pemeriksaan meliputi pemeriksaan sik beserta kesegaran jasmani,
pemeriksaan penunjang, serta pemeriksaan lain yang dianggap perlu.
Bila ditemukan kasus penyakit akibat kerja, wajib menyampaikan laporan
kepada Dinas Tenaga Kerja setempat dengan tembusan kepada Dinas PTK
& HI BPMIGAS.
4.5.3. Pemeriksaan Kesehatan Berkala Khusus
Sasaran pemeriksaan kesehatan khusus ialah pekerja yang :
- Akan dan masih bekerja maupun setelah bekerja di tempat kerja khusus
yang mengandung potensi merugikan kesehatan dan keselamatannya.
- Baru mengalami kecelakaan atau hampir terjadi kecelakaan atau
mengalami sakit yang dirawat dalam tempo lebih dari 2 minggu.
- Berumur di atas 40 tahun, tenaga kerja wanita atau tenaga kerja cacat
yang bekerja di tempat tertentu yang mengandung potensi merugikan
kesehatan dan keselamatannya.
- Mengajukan keluhan atau diduga mengidap gangguan kesehatan
berkaitan dengan pekerjaannya.
Pemerikasaan Kesehatan ini juga dapat dilakukan sebagai hasil dari
pengamatan petugas pengawas keselamatan dan kesehatan kerja atau
penilaian dari Pusat Bina Hiperkes dan Keselamatan (Depnakertrans)
ataupun pendapat umum masyarakat.
V. REFERENSI
5.1. Undang Undang No. 23/1992 tentang Kesehatan.
5.2. Undang Undang No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
5.3. Undang Undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
5.4. Undang-Undang 1/1970 mengenai Keselamatan Kerja.
5.5. Peraturan Pemerintah No. 42/2002 tentang Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi.
5.6. Permenaker No. Per 03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.
5.7. Permenaker No. Per 02/Men/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
5.8. Kontrak Kerja Sama (PSC).
5.9. Work Program & Budget (WP&B).
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:80 3/19/2009 3:51:10 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
TOTAL REMUNERASI
Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008
81
T
O
T
A
L

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I
I. UMUM
1.1. Kebijakan dan program remunerasi di KKKS mengacu pada loso dan strategi bisnis
dari masing-masing KKKS dengan ketentuan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia termasuk pedoman BPMIGAS dan prinsip-prinsip/
kaidah remunerasi serta best practices yang berlaku umum terutama di lingkungan
industri hulu migas.
1.2. Kebijakan dan program remunerasi KKKS harus dikelola dengan mengacu pada
prinsip cost effectiveness, cost efciency, keseimbangan internal/eksternal, bersifat
accountable, auditable dan menganut azas good governance.
1.3. Kebijakan dan program remunerasi TKI KKKS diatur dalam Peraturan Perusahaan/
Perjanjian Kerja Bersama (PP/PKB) KKKS yang disusun sesuai Pedoman BPMIGAS.
Untuk program remunerasi KKKS yang diatur melalui kebijakan manajemen lainnya
di luar PP/PKB KKKS perlu persetujuan khusus BPMIGAS. Persetujuan BPMIGAS
akan menjadi dasar dalam penyusunan evaluasi Rencana Kerja & Anggaran (RKA)
Ketenagakerjaan KKKS dan persetujuan WP&B yang mengacu pada strategi bisnis,
kinerja dan kemampuan nansial KKKS, serta keseimbangan dan kewajaran tariff
market sesuai hasil market survey KKKS BPMIGAS.
1.4. Penyusunan kebijakan dan program remunerasi TKA atau pekerja KKKS secara global
mengacu pada:
1.4.1. Prinsip-prinsip remunerasi global untuk global employees berdasarkan standar
internasional dan praktek yang berlaku secara umum.
1.4.2. Sistem remunerasi yang telah ditetapkan kantor pusat KKKS (corporate/home
company), sebagai bagian dari global expatriate policy.
1.4.3. Hasil local market survey KKKS BPMIGAS berdasarkan kebijakan lokal masing-
masing KKKS.
1.4.4. Persetujuan RKA Ketenagakerjaan dan WP&B KKKS oleh BPMIGAS.
Kebijakan dan program remunerasi TKA/global employees yang mengacu pada
kebijakan kantor pusat hanya dapat diaplikasikan di KKKS setelah disetujui BPMIGAS
dengan mempertimbangkan keterkaitan langsung dengan kebutuhan operasional dan
pencapaian kinerja di KKKS secara proporsional.
II. TUJUAN
2.1. Untuk memberikan acuan bagi KKKS dalam pengelolaan kebijakan dan program
remunerasi TKI dan TKA.
2.2. Untuk memberikan acuan penyusunan proposal RKA Ketenagakerjaan KKKS sebagai
bagian dari evaluasi persetujuan WP&B KKKS oleh BPMIGAS.
2.3. Untuk memberikan acuan bagi BPMIGAS/instansi terkait lainnya dalam menjalankan
fungsi pengawasan dan pengendalian kebijakan dan program remunerasi KKKS.
III. KEWENANGAN
3.1. KKKS menetapkan kebijakan dan program remunerasi untuk pekerjanya dan menyusun
proposal anggarannya dalam format RKA Ketenagakerjaan ke BPMIGAS.
3.2. BPMIGAS melakukan evaluasi persetujuan RKA Ketenagakerjaan KKKS tersebut.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:81 3/19/2009 3:51:10 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
TOTAL REMUNERASI
Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008
82
T
O
T
A
L

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I
3.3. BPMIGAS melakukan pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan RKA
Ketenagakerjaan KKKS sesuai persetujuan BPMIGAS tersebut.
IV. PETUNJUK/PELAKSANAAN
4.1. Penyusunan kebijakan dan program remunerasi TKI:
4.1.1. KKKS menyusun kebijakan dan program total remunerasi sesuai dengan
strategi bisnis masing-masing KKKS yang sejalan dengan strategi BPMIGAS
dengan mengacu pada: peraturan perundang-undangan, pedoman BPMIGAS,
hasil survey remuneration market yang dilakukan secara regular serta prinsip-
prinsip dan kaidah sistem remunerasi yang berlaku umum di Industri Hulu Migas.
KKKS juga harus mengacu pada komponen total remunerasi TKI di Lampiran
1 Pedoman ini dengan mempertimbangkan kemampuan nansial dan kinerja
KKKS serta persetujuan WP&B dari BPMIGAS.
4.1.2. Kebijakan dan program remunerasi KKKS yang diatur dalam PP/PKB KKKS
dapat dimintakan persetujuan BPMIGAS melalui persetujuan PP/PKB KKKS
sesuai pedoman BPMIGAS. Untuk program remunerasi KKKS yang diatur melalui
kebijakan manajemen lainnya di luar PP/PKB KKKS harus ada persetujuan
khusus BPMIGAS.
4.2. Penyusunan kebijakan dan program remunerasi TKA:
4.2.1. KKKS menyusun kebijakan/program remunerasi TKA dengan memperhatikan
kebijakan kantor pusat (jika ada), dan mengacu pada peraturan perundang-
undangan terkait, hasil local benet market survey KKKS yang dilakukan secara
regular serta prinsip-prinsip dan kaidah sistem remunerasi yang berlaku umum
di Industri Hulu Migas. KKKS juga harus memperhatikan komponen dan tariff
remunerasi TKA yang diatur dalam Lampiran 2 Pedoman ini sesuai kemampuan
nansial dan kinerja KKKS dan persetujuan BPMIGAS.
4.2.2. Remunerasi TKA/pekerja global yang mengacu pada kebijakan kantor pusat
hanya dapat diaplikasikan di KKKS (di wilayah kerja Indonesia) setelah disetujui
BPMIGAS dengan mempertimbangkan keterkaitan langsung dengan kebutuhan
operasional dan pencapaian kinerja di KKKS (di wilayah kerja Indonesia) secara
proporsional.
4.2.3. Program remunerasi TKA/pekerja global yang disusun hanya berdasarkan
kebijakan global/kantor pusat KKKS atau yang hanya mengacu pada hasil
pencapaian kinerja global/kantor pusat tidak dapat dibebankan ke dalam
biaya operasi KKKS. Program remunerasi TKA yang dinyatakan tidak dapat
dibebankan sebagai biaya operasi KKKS contohnya seperti: kepemilikan saham
secara global, retensi TKA, insentif jangka panjang secara global, penggantian
kerugian penjualan rumah/kendaraan TKA dan sebagainya.
4.3. KKKS menyampaikan anggaran/pembiayaan program remunerasi TKI dan TKA tersebut
di atas kepada BPMIGAS melalui RKA Ketenagakerjaan tahunan (sesuai Pedoman
BPMIGAS) untuk mendapatkan persetujuan dan dijadikan sebagai dasar dalam evaluasi
personnel related cost dalam WP&B KKKS.
4.4. KKKS dalam pengajuan usulan baru/perubahan terhadap kebijakan dan program
remunerasi, khususnya TKI, ke BPMIGAS harus menyampaikan beberapa data analisa
remunerasi terkait antara lain seperti: loso/strategi remunerasi, kajian atas kebijakan
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:82 3/19/2009 3:51:10 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
TOTAL REMUNERASI
Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008
83
T
O
T
A
L

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I
kesetaraan remunerasi internal, posisi kompetitif praktek remunerasi KKKS dalam
market reference, total personnel related cost di WP&B/RKA Ketenagakerjaan dan
dampak keekonomiannya secara keseluruhan.
4.5. Untuk komponen total remunerasi TKI dan TKA yang dalam Lampiran 1 dan 2 Pedoman
ini diatur sebagai komponen yang dapat diberikan hanya pada kondisi dan situasi
tertentu, maka perlu dilakukan evaluasi pembahasan yang khusus untuk mendapatkan
persetujuan khusus BPMIGAS.
4.6. BPMIGAS dalam melakukan fungsi pengawasannya, melakukan evaluasi terhadap
kebijakan dan program remunerasi KKKS sesuai ketentuan Pedoman RKA
Ketenagakerjaan dengan mempertimbangkan strategi bisnis, kinerja dan kemampuan
nansial KKKS, serta keseimbangan internal dan eksternal sesuai hasil remuneration
market survey KKKS yang dilakukan secara regular. Untuk itu, KKKS harus melengkapi
formulir evaluasi hasil survey total remunerasi KKKS pada Lampiran 3 Pedoman ini
sebagai salah satu bahan evaluasi BPMIGAS.
4.7. Seluruh kebijakan dan program total remunerasi TKI dan TKA di KKKS harus disesuaikan
dengan ketentuan dalam Pedoman ini. Selama masa transisi, untuk keperluan
penyesuaian tersebut akan diberlakukan ketentuan sebagai berikut:
4.7.1. Kebijakan dan program remunerasi yang diatur di dalam PP/PKB KKKS yang
telah disetujui BPMIGAS dapat terus dilaksanakan oleh KKKS.
4.7.2. Program remunerasi yang telah diberlakukan KKKS dan diatur melalui
kebijakan manajemen lainnya di luar PP/PKB KKKS harus dilaporkan dan perlu
mendapatkan persetujuan BPMIGAS dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Bila program remunerasi tersebut sudah diatur dalam Lampiran 1 atau 2
Pedoman ini dan sudah pernah disetujui oleh BPMIGAS sebelumnya, maka
program tersebut dapat terus dilaksanakan oleh KKKS dengan menyerahkan
dokumen pendukung atas persetujuan program tersebut.
b. Bila program remunerasi tersebut sudah diatur dalam Lampiran 1 atau 2
Pedoman ini namun penerapannya belum pernah ada persetujuan BPMIGAS
sebelumnya, maka keberlangsungan penerapan program tersebut dapat
diteruskan setelah mendapatkan persetujuan BPMIGAS.
c. Bila program remunerasi tersebut tidak diatur dalam Lampiran 1 atau
2 Pedoman ini, atau program remunerasi yang baru sama sekali harus
mendapatkan persetujuan BPMIGAS sebelum diterapkan.
4.8. Setiap penyimpangan dari ketentuan Pedoman ini dapat berakibat pembiayaannya
tidak dapat diperhitungkan sebagai biaya operasi KKKS.
4.9. Komponen-komponen dan Tariff Remunerasi pada Lampiran 1 dan 2 Pedoman ini
akan dievaluasi secara periodik dan dapat disesuaikan oleh BPMIGAS sejalan dengan
perubahan kondisi market, regulasi terkait atau kebijakan BPMIGAS.
V. REFERENSI
5.1. Undang-Undang No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
5.2. Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
5.3. Peraturan Pemerintah No. 42/2002 tentang Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi.
5.4. Kontrak Kerja Sama (PSC).
5.5. Work Program & Budget (WP&B).
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:83 3/19/2009 3:51:11 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
TOTAL REMUNERASI
Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008
84
T
O
T
A
L

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I
VI. LAMPIRAN
6.1. Lampiran 1 : Komponen & Tariff Remunerasi TKI.
6.2. Lampiran 2 : Komponen & Tariff Remunerasi TKA (Local Policies).
6.3. Lampiran 3 : Evaluasi RKA Ketenagakerjaan terhadap Hasil Survey Remunerasi.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:84 3/19/2009 3:51:11 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
TOTAL REMUNERASI
Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008
85
T
O
T
A
L

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I

L
A
M
P
I
R
A
N

1
.

K
O
M
P
O
N
E
N

&

T
A
R
I
F

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

I
N
D
O
N
E
S
I
A

(
T
K
I
)

N
O
.

K
O
M
P
O
N
E
N

D
E
F
I
N
I
S
I

W
P
&
B

R
K
A

K
E
T
E
R
A
N
G
A
N

S
A
L
/
B
E
N
/
O
T
H
E
R

1
.

K
o
m
p
e
n
s
a
s
i

K
o
m
p
e
n
s
a
s
i

a
d
a
l
a
h

s
e
g
a
l
a

b
e
n
t
u
k

p
e
m
b
e
r
i
a
n

d
a
l
a
m

b
e
n
t
u
k

t
u
n
a
i

k
e
p
a
d
a

p
e
k
e
r
j
a

a
t
a
s

n
i
l
a
i

p
e
k
e
r
j
a
a
n

y
a
n
g

t
e
l
a
h

d
i
l
a
k
u
k
a
n
.




1
.
1
.
U
p
a
h

P
o
k
o
k

S
u
a
t
u

b
e
n
t
u
k

i
m
b
a
l
a
n

d
a
l
a
m

b
e
n
t
u
k

c
a
s
h

a
t
a
s

p
e
k
e
r
j
a
a
n

y
a
n
g

t
e
l
a
h

d
i
l
a
k
u
k
a
n

o
l
e
h

p
e
k
e
r
j
a
.

D
a
s
a
r

p
e
m
b
e
r
i
a
n

d
i
k
a
i
t
k
a
n

d
e
n
g
a
n

n
i
l
a
i

p
e
k
e
r
j
a
a
n

d
a
l
a
m

s
u
a
t
u

p
e
r
u
s
a
h
a
a
n

y
a
n
g

d
a
p
a
t

d
i
l
a
k
u
k
a
n

m
e
l
a
l
u
i

m
e
k
a
n
i
s
m
e

e
v
a
l
u
a
s
i

p
e
k
e
r
j
a
a
n
.

U
p
a
h

p
e
k
e
r
j
a

d
i
e
v
a
l
u
a
s
i

s
e
k
a
l
i

s
e
t
i
a
p

t
a
h
u
n

a
n
g
g
a
r
a
n

s
e
s
u
a
i

d
e
n
g
a
n

k
o
n
d
i
s
i

m
a
r
k
e
t

k
o
m
p
e
t
i
t
i
f

a
n
t
a
r

K
K
K
S
,

t
i
n
g
k
a
t

i
n
f
l
a
s
i

n
a
s
i
o
n
a
l
,

k
e
m
a
m
p
u
a
n

f
i
n
a
n
s
i
a
l
/
k
i
n
e
r
j
a

p
r
o
d
u
k
s
i

K
K
K
S
.

C
a
t
a
t
a
n
:


U
p
a
h

P
o
k
o
k

d
a
n

K
o
m
p
o
n
e
n

T
u
n
j
a
n
g
a
n

T
e
t
a
p

d
a
p
a
t

d
i
g
a
b
u
n
g

s
e
b
a
g
a
i

U
p
a
h

T
e
t
a
p

d
a
l
a
m

s
i
s
t
e
m

U
p
a
h

B
e
r
s
i
h

(
C
l
e
a
n
w
a
g
e
)
.



P
a
j
a
k

a
t
a
s

p
e
n
g
h
a
s
i
l
a
n

p
e
k
e
r
j
a

(
e
m
p
l
o
y
e
e

i
n
c
o
m
e

t
a
x
)

m
e
r
u
p
a
k
a
n

b
a
g
i
a
n

d
a
r
i

u
p
a
h

d
a
l
a
m

s
i
s
t
e
m

g
r
o
s
s

u
p

s
a
l
a
r
y
.

P
a
j
a
k

a
t
a
s

p
e
n
g
h
a
s
i
l
a
n

p
e
k
e
r
j
a

m
e
r
u
p
a
k
a
n

k
e
w
a
j
i
b
a
n

p
e
k
e
r
j
a
,

p
e
r
u
s
a
h
a
a
n

s
e
b
a
g
a
i

w
a
j
i
b

p
u
n
g
u
t

p
a
j
a
k

a
k
a
n

m
e
m
o
t
o
n
g

u
p
a
h

s
e
b
e
s
a
r

k
e
w
a
j
i
b
a
n

p
a
j
a
k
n
y
a

d
a
n

m
e
n
y
e
t
o
r
k
a
n
n
y
a

k
e

k
a
s

n
e
g
a
r
a
.

S
a
l
a
r
y



1
.
2
.
P
e
m
b
e
d
a
a
n

(
P
r
e
m
i
u
m
)

I
m
b
a
l
a
n

s
e
l
a
i
n

u
p
a
h

y
a
n
g

d
i
b
e
r
i
k
a
n

k
a
r
e
n
a

a
d
a
n
y
a

a
d
d
i
t
i
o
n
a
l

h
a
r
d
s
h
i
p

y
a
n
g

d
i
h
a
d
a
p
i

p
e
k
e
r
j
a
.




1
.
2
.
1
.

W
a
k
t
u

K
e
r
j
a


I
m
b
a
l
a
n

y
a
n
g

d
i
b
e
r
i
k
a
n

k
a
r
e
n
a

k
e
l
e
b
i
h
a
n

w
a
k
t
u

k
e
r
j
a

a
t
a
u

s
e
l
a
m
a

b
e
k
e
r
j
a

d
i
j
a
d
w
a
l

y
a
n
g

t
i
d
a
k

n
o
r
m
a
l
.

C
o
n
t
o
h
:

T
u
n
j
a
n
g
a
n

O
v
e
r
t
i
m
e
,

K
o
m
p
e
n
s
a
s
i
K
e
l
e
b
i
h
a
n

J
a
m

K
e
r
j
a
,

L
o
n
g

h
o
u
r

c
o
m
p
e
n
s
a
t
i
o
n
,

T
u
n
j
a
n
g
a
n

S
h
i
f
t
,

D
a
y
-
o
f
f

c
o
m
p
e
n
s
a
t
i
o
n
.

B
e
n
e
f
i
t



1
.
2
.
2
.

L
o
k
a
s
i

K
e
r
j
a

I
m
b
a
l
a
n

y
a
n
g

d
i
b
e
r
i
k
a
n

s
e
h
u
b
u
n
g
a
n

d
e
n
g
a
n

t
i
n
g
k
a
t

k
e
s
u
l
i
t
a
n

k
e
r
j
a

(
h
a
r
d
s
h
i
p
)

y
a
n
g

d
i
k
a
i
t
k
a
n

d
e
n
g
a
n

t
e
m
p
a
t

k
e
r
j
a

/

d
o
m
i
s
i
l
i

p
e
k
e
r
j
a
.

C
o
n
t
o
h
:

T
u
n
j
a
n
g
a
n

D
a
e
r
a
h
,

F
i
e
l
d

M
i
s
s
i
o
n

A
l
l
o
w
a
n
c
e
,

F
i
e
l
d

R
o
t
a
t
i
o
n

A
l
l
o
w
a
n
c
e
,

T
u
n
j
a
n
g
a
n

O
f
f
s
h
o
r
e
,

L
o
c
a
t
i
o
n

R
e
l
a
t
e
d

A
l
l
o
w
a
n
c
e
,

R
e
m
o
t
e

A
l
l
o
w
a
n
c
e
,

R
e
m
o
t
e

O
f
f
s
h
o
r
e

A
l
l
o
w
a
n
c
e
,

S
i
t
e

A
l
l
o
w
a
n
c
e
,

T
r
a
n
s
f
e
r

I
n
c
e
n
t
i
v
e
,

P
h
a
s
e

D
o
w
n

A
l
l
o
w
a
n
c
e
/
T
r
a
n
s
i
t
i
o
n

A
l
l
o
w
a
n
c
e
.

C
a
t
a
t
a
n
:

K
o
m
p
e
n
s
a
s
i

i
n
i

b
e
r
s
i
f
a
t

t
i
d
a
k

t
e
t
a
p
,

h
a
n
y
a

d
i
b
e
r
i
k
a
n

s
a
a
t

p
e
k
e
r
j
a

b
e
r
t
u
g
a
s

d
i

l
o
k
a
s
i

t
e
r
s
e
b
u
t

d
a
n

a
k
a
n

d
i
t
i
n
j
a
u

B
P
M
I
G
A
S
/
K
K
K
S

t
e
r
k
a
i
t

s
e
c
a
r
a

p
e
r
i
o
d
i
k

(
d
a
p
a
t

b
e
r
k
u
r
a
n
g
/
h
i
l
a
n
g

s
e
j
a
l
a
n

d
e
n
g
a
n

b
e
r
k
u
r
a
n
g
n
y
a

h
a
r
d
s
h
i
p

s
e
p
e
r
t
i

p
e
n
i
n
g
k
a
t
a
n

f
a
s
i
l
i
t
a
s

u
m
u
m

d
a
n

s
o
s
i
a
l

d
i

l
o
k
a
s
i

t
e
r
s
e
b
u
t
)
.




B
e
n
e
f
i
t




migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:85 3/19/2009 3:51:11 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
TOTAL REMUNERASI
Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008
86
T
O
T
A
L

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I
L
A
M
P
I
R
A
N

1
.

K
O
M
P
O
N
E
N

&

T
A
R
I
F

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

I
N
D
O
N
E
S
I
A

(
T
K
I
)

N
O
.

K
O
M
P
O
N
E
N

D
E
F
I
N
I
S
I

W
P
&
B

R
K
A

K
E
T
E
R
A
N
G
A
N

S
A
L
/
B
E
N
/
O
T
H
E
R


1
.
2
.
3
.
K
e
l
a
n
g
k
a
a
n

K
e
a
h
l
i
a
n


I
m
b
a
l
a
n

y
a
n
g

d
i
b
e
r
i
k
a
n

u
n
t
u
k

p
e
k
e
r
j
a

d
e
n
g
a
n

k
e
a
h
l
i
a
n

t
e
r
t
e
n
t
u

y
a
n
g

s
u
l
i
t

d
i
p
e
r
o
l
e
h

d
i

p
a
s
a
r

t
e
n
a
g
a

k
e
r
j
a

d
a
n

s
a
n
g
a
t

d
i
b
u
t
u
h
k
a
n

o
l
e
h

p
e
r
u
s
a
h
a
a
n
.

C
o
n
t
o
h
:

R
e
t
e
n
t
i
o
n

P
l
a
n
,

T
u
n
j
a
n
g
a
n

P
r
o
f
e
s
i
.


C
a
t
a
t
a
n
:

P
e
m
b
e
r
i
a
n

b
e
n
e
f
i
t

i
n
i

h
a
n
y
a

p
a
d
a

k
o
n
d
i
s
i

t
e
r
t
e
n
t
u

d
a
n

p
e
r
l
u

p
e
r
s
e
t
u
j
u
a
n

k
h
u
s
u
s

B
P
M
I
G
A
S
.

B
i
a
y
a

p
r
o
g
r
a
m

s
i
g
n
i
n
g

b
o
n
u
s

u
n
t
u
k

m
e
r
e
k
r
u
t

p
e
k
e
r
j
a

d
a
r
i

K
K
K
S

l
a
i
n

t
i
d
a
k

d
a
p
a
t

d
i
b
e
b
a
n
k
a
n

k
e

d
a
l
a
m

b
i
a
y
a

o
p
e
r
a
s
i

K
K
K
S
.

B
i
l
a

u
n
t
u
k

c
a
l
o
n

p
e
k
e
r
j
a

d
a
r
i

l
u
a
r

K
K
K
S
,

d
a
p
a
t

d
i
u
s
u
l
k
a
n

K
K
K
S

u
n
t
u
k

d
i
b
e
b
a
n
k
a
n

k
e

d
a
l
a
m

b
i
a
y
a

o
p
e
r
a
s
i
n
y
a
.

B
e
n
e
f
i
t



1
.
1
.
T
u
n
j
a
n
g
a
n

S
u
a
t
u

b
e
n
t
u
k

i
m
b
a
l
a
n

d
a
l
a
m

b
e
n
t
u
k

c
a
s
h

s
e
b
a
g
a
i

t
a
m
b
a
h
a
n

a
t
a
s

u
p
a
h

p
o
k
o
k

y
a
n
g

d
i
b
e
r
i
k
a
n

p
e
r
u
s
a
h
a
a
n
.

C
a
t
a
t
a
n
:

D
a
l
a
m

h
a
l

k
o
m
p
o
n
e
n

t
u
n
j
a
n
g
a
n

t
e
t
a
p

s
u
d
a
h

m
a
s
u
k

d
a
l
a
m

u
p
a
h
,

m
a
k
a

d
a
p
a
t

d
i
g
u
n
a
k
a
n

s
i
s
t
e
m

u
p
a
h

b
e
r
s
i
h

(
c
l
e
a
n
w
a
g
e
)
.




1
.
1
.
1
.

T
H
R
K

I
m
b
a
l
a
n

y
a
n
g

b
e
r
k
a
i
t
a
n

d
e
n
g
a
n

h
a
r
i

r
a
y
a

k
e
a
g
a
m
a
a
n

y
a
n
g

d
i
b
e
r
i
k
a
n

s
e
s
u
a
i

d
e
n
g
a
n

k
e
t
e
n
t
u
a
n

n
o
r
m
a
t
i
f
.

S
a
l
a
r
y



1
.
1
.
2
.

T
u
n
j
a
n
g
a
n

P
e
r
a
w
a
t
a
n

R
u
m
a
h

I
m
b
a
l
a
n

b
e
r
k
a
i
t
a
n

d
e
n
g
a
n

b
a
n
t
u
a
n

p
e
r
a
w
a
t
a
n

r
u
m
a
h
.

T
u
n
j
a
n
g
a
n

i
n
i

t
i
d
a
k

d
a
p
a
t

d
i
b
e
r
i
k
a
n

b
i
l
a

p
e
k
e
r
j
a

m
e
n
e
m
p
a
t
i

f
a
s
i
l
i
t
a
s

p
e
r
u
m
a
h
a
n

d
a
r
i

p
e
r
u
s
a
h
a
a
n

(
t
i
d
a
k

b
o
l
e
h

d
o
u
b
l
e
-
b
e
n
e
f
i
t
s
)
.

C
a
t
a
t
a
n
:

D
a
l
a
m

h
a
l

k
o
m
p
o
n
e
n

t
u
n
j
a
n
g
a
n

t
e
t
a
p

s
u
d
a
h

m
a
s
u
k

d
a
l
a
m

u
p
a
h
,

m
a
k
a

d
a
p
a
t

d
i
g
u
n
a
k
a
n

s
i
s
t
e
m

u
p
a
h

b
e
r
s
i
h

(
c
l
e
a
n
w
a
g
e
)
.


S
a
l
a
r
y



1
.
1
.
3
.

T
u
n
j
a
n
g
a
n

T
r
a
n
s
p
o
r
t
a
s
i

I
m
b
a
l
a
n

b
e
r
k
a
i
t
a
n

d
e
n
g
a
n

b
a
n
t
u
a
n

b
i
a
y
a

t
r
a
n
s
p
o
r
t
a
s
i

p
e
k
e
r
j
a
.

T
u
n
j
a
n
g
a
n

i
n
i

t
i
d
a
k

d
a
p
a
t

d
i
b
e
r
i
k
a
n

b
i
l
a

p
e
k
e
r
j
a

m
e
n
d
a
p
a
t
k
a
n

f
a
s
i
l
i
t
a
s

k
e
n
d
a
r
a
a
n

d
i
n
a
s

d
a
r
i

p
e
r
u
s
a
h
a
a
n

(
t
i
d
a
k

b
o
l
e
h

d
o
u
b
l
e
-
b
e
n
e
f
i
t
s
)
.

C
a
t
a
t
a
n
:

D
a
l
a
m

h
a
l

k
o
m
p
o
n
e
n

t
u
n
j
a
n
g
a
n

t
e
t
a
p

s
u
d
a
h

m
a
s
u
k

d
a
l
a
m

u
p
a
h
,

m
a
k
a

d
a
p
a
t

d
i
g
u
n
a
k
a
n

s
i
s
t
e
m

u
p
a
h

b
e
r
s
i
h

(
c
l
e
a
n
w
a
g
e
)
.


S
a
l
a
r
y



1
.
1
.
4
.

T
u
n
j
a
n
g
a
n

J
a
b
a
t
a
n

I
m
b
a
l
a
n

b
e
r
k
a
i
t
a
n

d
e
n
g
a
n

j
a
b
a
t
a
n

a
t
a
u

g
o
l
o
n
g
a
n

t
e
r
t
e
n
t
u
.


C
o
n
t
o
h
:

T
u
n
j
a
n
g
a
n

S
t
a
f
f
,

T
u
n
j
a
n
g
a
n

N
o
n

S
t
a
f
f
,

A
c
t
i
n
g

A
l
l
o
w
a
n
c
e
.

S
a
l
a
r
y



1
.
1
.
5
.

T
u
n
j
a
n
g
a
n

K
e
m
a
h
a
l
a
n

I
m
b
a
l
a
n

t
e
r
k
a
i
t

d
e
n
g
a
n

k
e
n
a
i
k
a
n

b
i
a
y
a

h
i
d
u
p

d
i

s
u
a
t
u

l
o
k
a
s
i

t
e
r
t
e
n
t
u
.

C
o
n
t
o
h
:

T
u
n
j
a
n
g
a
n

C
O
L
A

(
C
o
s
t

o
f

L
i
v
i
n
g

A
l
l
o
w
a
n
c
e
)
.

S
a
l
a
r
y



1
.
1
.
6
.

T
u
n
j
a
n
g
a
n

C
u
t
i

I
m
b
a
l
a
n

t
e
r
k
a
i
t

d
e
n
g
a
n

b
a
n
t
u
a
n

u
n
t
u
k

m
e
n
i
k
m
a
t
i

i
s
t
i
r
a
h
a
t

t
a
h
u
n
a
n
.

C
o
n
t
o
h
:

V
a
c
a
t
i
o
n

A
l
l
o
w
a
n
c
e
.

S
a
l
a
r
y



1
.
3
.
1
.
T
H
R
K
1
.
3
.
2
.
T
u
n
j
a
n
g
a
n

P
e
r
a
w
a
t
a
n
R
u
m
a
h
1
.
3
.
3
.
T
u
n
j
a
n
g
a
n

T
r
a
n
s
p
o
r
t
a
s
i
1
.
3
.
T
u
n
j
a
n
g
a
n
1
.
3
.
4
.
T
u
n
j
a
n
g
a
n

J
a
b
a
t
a
n
1
.
3
.
5
.
T
u
n
j
a
n
g
a
n

K
e
m
a
h
a
l
a
n
1
.
3
.
6
.
T
u
n
j
a
n
g
a
n

C
u
t
i

migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:86 3/19/2009 3:51:12 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
TOTAL REMUNERASI
Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008
87
T
O
T
A
L

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I
L
A
M
P
I
R
A
N

1
.

K
O
M
P
O
N
E
N

&

T
A
R
I
F

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

I
N
D
O
N
E
S
I
A

(
T
K
I
)

N
O
.

K
O
M
P
O
N
E
N

D
E
F
I
N
I
S
I

W
P
&
B

R
K
A

K
E
T
E
R
A
N
G
A
N

S
A
L
/
B
E
N
/
O
T
H
E
R


1
.
3
.
7
.

T
u
n
j
a
n
g
a
n

H
a
r
i
a
n

I
m
b
a
l
a
n

y
a
n
g

d
i
b
e
r
i
k
a
n

k
e
p
a
d
a

p
e
k
e
r
j
a

s
e
l
a
m
a

m
e
l
a
k
u
k
a
n

p
e
r
j
a
l
a
n
a
n

d
i
n
a
s
,

s
a
a
t

i
n
t
e
r
i
m

l
e
a
v
e

a
t
a
u

s
a
a
t

t
i
n
g
g
a
l

s
e
m
e
n
t
a
r
a

d
i

a
k
o
m
o
d
a
s
i

s
e
m
e
n
t
a
r
a

s
a
a
t

p
e
m
i
n
d
a
h
a
n

a
t
a
u

s
a
a
t

p
e
n
g
o
b
a
t
a
n
.

C
o
n
t
o
h
:

D
a
i
l
y

A
l
l
o
w
a
n
c
e
,

P
e
r

D
i
e
m

A
l
l
o
w
a
n
c
e

S
a
l
a
r
y



1
.
1
.

V
a
r
i
a
b
l
e

P
a
y

K
o
m
p
e
n
s
a
s
i

y
a
n
g

d
i
k
a
i
t
k
a
n

d
e
n
g
a
n

k
i
n
e
r
j
a

p
e
k
e
r
j
a

b
e
r
d
a
s
a
r
k
a
n

p
e
n
c
a
p
a
i
a
n

t
a
r
g
e
t

t
e
r
t
e
n
t
u
.

P
e
m
b
e
r
i
a
n

d
a
p
a
t

d
i
b
e
r
i
k
a
n

l
a
n
g
s
u
n
g

a
t
a
u

t
i
d
a
k

l
a
n
g
s
u
n
g

(
n
o
n
-
d
i
r
e
c
t

c
a
s
h
)

d
e
n
g
a
n

s
i
k
l
u
s

p
e
m
b
a
y
a
r
a
n

t
e
r
t
e
n
t
u
.



1
.
1
.
1
.

I
n
s
e
n
t
i
f

K
i
n
e
r
j
a

(
P
e
r
f
o
r
m
a
n
c
e

I
n
c
e
n
t
i
v
e
)

A
d
a
l
a
h

b
e
n
t
u
k

k
o
m
p
e
n
s
a
s
i

a
t
a
s

d
a
s
a
r

k
i
n
e
r
j
a

i
n
d
i
v
i
d
u
,

t
i
m

d
a
n
/
a
t
a
u

p
e
r
u
s
a
h
a
a
n

d
e
n
g
a
n

p
e
n
c
a
p
a
i
a
n

s
u
a
t
u

t
a
r
g
e
t

t
e
r
t
e
n
t
u

y
a
n
g

t
e
l
a
h

d
i
t
e
t
a
p
k
a
n

s
e
b
e
l
u
m
n
y
a
.

I
n
s
e
n
t
i
f

j
u
g
a

d
a
p
a
t

d
i
b
e
r
i
k
a
n

d
a
l
a
m

r
a
n
g
k
a

m
e
n
d
o
r
o
n
g

k
i
n
e
r
j
a

i
n
d
i
v
i
d
u
/
t
i
m

d
e
n
g
a
n

m
e
m
b
e
r
i
k
a
n

a
p
r
e
s
i
a
s
i

k
h
u
s
u
s


d
a
l
a
m

b
e
n
t
u
k

c
a
s
h
/
n
o
n
-
c
a
s
h

u
n
t
u
k

m
e
n
g
h
a
r
g
a
i

p
e
n
c
a
p
a
i
a
n

t
a
r
g
e
t

k
i
n
e
r
j
a

d
a
l
a
m

s
u
a
t
u

p
r
o
y
e
k

p
e
n
u
g
a
s
a
n

a
t
a
u

p
e
r
i
l
a
k
u

(
g
o
o
d
b
e
h
a
v
i
o
r
)

p
e
k
e
r
j
a

K
K
K
S

y
a
n
g

t
i
d
a
k

b
e
r
t
e
n
t
a
n
g
a
n

d
e
n
g
a
n

s
t
r
a
t
e
g
i

B
P
M
I
G
A
S
.

C
o
n
t
o
h
:

V
a
r
i
a
b
l
e

P
a
y

P
r
o
g
r
a
m
,

I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

C
o
m
p
e
n
s
a
t
i
o
n

P
r
o
g
r
a
m
,

I
n
d
i
v
i
d
u
a
l

P
e
r
f
o
r
m
a
n
c
e

B
o
n
u
s
,

S
a
f
e
t
y

R
e
w
a
r
d
s

B
e
n
e
f
i
t


2
.

B
e
n
e
f
i
t
s



B
e
n
e
f
i
t
s

a
t
a
u

k
e
s
e
j
a
h
t
e
r
a
a
n

a
d
a
l
a
h

i
m
b
a
l
a
n

t
a
m
b
a
h
a
n

y
a
n
g

b
e
r
t
u
j
u
a
n

u
n
t
u
k

m
e
l
i
n
d
u
n
g
i

s
t
a
n
d
a
r

h
i
d
u
p

p
e
k
e
r
j
a

d
a
n

k
e
l
u
a
r
g
a

a
t
a
s

r
e
s
i
k
o

y
a
n
g

d
i
h
a
d
a
p
i

d
a
l
a
m

m
e
n
j
a
l
a
n
k
a
n

t
u
g
a
s
.



2
.
1
.

N
o
r
m
a
t
i
f


(
M
a
n
d
a
t
o
r
y
)

P
r
o
g
r
a
m

k
e
s
e
j
a
h
t
e
r
a
a
n

s
e
s
u
a
i

k
e
t
e
n
t
u
a
n

n
o
r
m
a
t
i
f

d
a
n

d
i
w
a
j
i
b
k
a
n

u
n
t
u
k

d
i
l
a
k
s
a
n
a
k
a
n

o
l
e
h

p
e
r
u
s
a
h
a
a
n
.

C
o
n
t
o
h
:

J
a
m
s
o
s
t
e
k
.

B
e
n
e
f
i
t



2
.
2
.

K
e
s
e
j
a
h
t
e
r
a
a
n

P
r
o
g
r
a
m

K
K
K
S

u
n
t
u
k

m
e
m
b
a
n
t
u

p
e
m
e
n
u
h
a
n

k
e
b
u
t
u
h
a
n

j
a
s
m
a
n
i
/

r
o
h
a
n
i

p
e
k
e
r
j
a
,

b
a
i
k

d
i

d
a
l
a
m

m
a
u
p
u
n

d
i

l
u
a
r

h
u
b
u
n
g
a
n

k
e
r
j
a
,

y
a
n
g

s
e
c
a
r
a

l
a
n
g
s
u
n
g

a
t
a
u

t
i
d
a
k

l
a
n
g
s
u
n
g

d
a
p
a
t

m
e
m
p
e
r
t
i
n
g
g
i

p
r
o
d
u
k
t
i
v
i
t
a
s

k
e
r
j
a

d
a
l
a
m

l
i
n
g
k
u
n
g
a
n

k
e
r
j
a

y
a
n
g

a
m
a
n

d
a
n

s
e
h
a
t
.



2
.
2
.
1
.

F
a
s
i
l
i
t
a
s

K
e
s
e
h
a
t
a
n

P
r
o
g
r
a
m

k
e
s
e
j
a
h
t
e
r
a
a
n

d
a
l
a
m

b
e
n
t
u
k

f
a
s
i
l
i
t
a
s

k
e
s
e
h
a
t
a
n
.

C
o
n
t
o
h
:

P
e
m
e
r
i
k
s
a
a
n

K
e
s
e
h
a
t
a
n
,

A
s
u
r
a
n
s
i

K
e
s
e
h
a
t
a
n
,

F
a
s
i
l
i
t
a
s

R
S

a
t
a
u

K
l
i
n
i
k

P
e
n
g
o
b
a
t
a
n
/
P
e
r
a
w
a
t
a
n

K
e
s
e
h
a
t
a
n
,

T
r
a
v
e
l

I
n
s
u
r
a
n
c
e

u
n
t
u
k

p
e
r
j
a
l
a
n
a
n

d
i
n
a
s

k
e

l
u
a
r

n
e
g
e
r
i
.

B
e
n
e
f
i
t



2
.
2
.
2
.

F
a
s
i
l
i
t
a
s

P
e
r
u
m
a
h
a
n

P
r
o
g
r
a
m

k
e
s
e
j
a
h
t
e
r
a
a
n

m
e
n
y
a
n
g
k
u
t

t
e
m
p
a
t

t
i
n
g
g
a
l

p
e
k
e
r
j
a
,

b
a
i
k

d
a
l
a
m

b
e
n
t
u
k

f
a
s
i
l
i
t
a
s

k
o
m
p
l
e
k
s

r
u
m
a
h

d
i
n
a
s

a
t
a
u

b
a
n
t
u
a
n

l
a
i
n
n
y
a
.

C
o
n
t
o
h
:

R
u
m
a
h

D
i
n
a
s

P
e
r
u
s
a
h
a
a
n
,

H
o
u
s
i
n
g

O
w
n
e
r
s
h
i
p

P
l
a
n

(
H
O
P
)
,

R
u
m
a
h
/

A
p
a
r
t
m
e
n
t

S
e
w
a
.

B
e
n
e
f
i
t



1
.
4
.

V
a
r
i
a
b
l
e

P
a
y
1
.
4
.
1
.
I
n
s
e
n
t
i
f

K
i
n
e
r
j
a
(
P
e
r
f
o
r
m
a
n
c
e

I
n
c
e
n
t
i
v
e
)


migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:87 3/19/2009 3:51:13 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
TOTAL REMUNERASI
Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008
88
T
O
T
A
L

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I
N
O
.

K
O
M
P
O
N
E
N

D
E
F
I
N
I
S
I

W
P
&
B

R
K
A

K
E
T
E
R
A
N
G
A
N

S
A
L
/
B
E
N
/
O
T
H
E
R



C
a
t
a
t
a
n
:


H
O
P

d
i
b
e
r
i
k
a
n

k
e
p
a
d
a

T
K
I

s
e
s
u
a
i

d
e
n
g
a
n

k
e
m
a
m
p
u
a
n

f
i
n
a
n
s
i
a
l

d
a
n

p
e
r
a
t
u
r
a
n

i
n
t
e
r
n
a
l

d
i

m
a
s
i
n
g
-
m
a
s
i
n
g

K
K
K
S

d
e
n
g
a
n

p
e
n
d
a
n
a
a
n

d
a
r
i

K
K
K
S
/
k
a
n
t
o
r

k
o
r
p
o
r
a
t

d
a
n

d
i
p
e
r
h
i
t
u
n
g
k
a
n

s
e
b
a
g
a
i

p
i
u
t
a
n
g

k
e
p
a
d
a

p
e
k
e
r
j
a

s
e
h
i
n
g
g
a

t
i
d
a
k

m
e
m
p
e
n
g
a
r
u
h
i

b
e
b
a
n

b
i
a
y
a

o
p
e
r
a
s
i

d
a
l
a
m

W
P
&
B

K
K
K
S
.

H
O
P

d
e
n
g
a
n

p
e
n
d
a
n
a
a
n

d
a
r
i

B
a
n
k

t
i
d
a
k

b
o
l
e
h

m
e
n
i
m
b
u
l
k
a
n

d
a
m
p
a
k

b
i
a
y
a

d
a
l
a
m

W
P
&
B

K
K
K
S

(
b
i
a
y
a

p
e
r
b
a
n
k
a
n

t
i
d
a
k

m
e
n
j
a
d
i

b
e
b
a
n

b
i
a
y
a

o
p
e
r
a
s
i

K
K
K
S
)
.


F
a
s
i
l
i
t
a
s

p
e
r
u
m
a
h
a
n

b
a
g
i

T
K
I

l
e
v
e
l

e
k
s
e
k
u
t
i
f

h
a
n
y
a

d
a
p
a
t

d
i
b
e
r
i
k
a
n

d
e
n
g
a
n

p
e
r
s
e
t
u
j
u
a
n

k
h
u
s
u
s

B
P
M
I
G
A
S
.




2
.
2
.
3
.

F
a
s
i
l
i
t
a
s

K
e
n
d
a
r
a
a
n

D
i
n
a
s

P
r
o
g
r
a
m

k
e
s
e
j
a
h
t
e
r
a
a
n

m
e
n
y
a
n
g
k
u
t

k
e
n
d
a
r
a
a
n

p
e
k
e
r
j
a
,

b
a
i
k

d
a
l
a
m

b
e
n
t
u
k

f
a
s
i
l
i
t
a
s

m
o
b
i
l

o
p
e
r
a
s
i
o
n
a
l
/
m
o
b
i
l

d
i
n
a
s

a
t
a
u

b
a
n
t
u
a
n

l
a
i
n
n
y
a
,

t
e
r
m
a
s
u
k

b
i
a
y
a

o
p
e
r
a
s
i
o
n
a
l

&

a
d
m
i
n
i
s
t
r
a
s
i
n
y
a
.

C
o
n
t
o
h
:

K
e
n
d
a
r
a
a
n

d
i
n
a
s

p
e
r
u
s
a
h
a
a
n

C
a
t
a
t
a
n
:


P
e
m
b
e
b
a
n
a
n

b
i
a
y
a

s
e
w
a

m
o
b
i
l

d
i
n
a
s

p
e
r
u
s
a
h
a
a
n

h
a
n
y
a

u
n
t
u
k

k
e
p
e
r
l
u
a
n

o
p
e
r
a
s
i
o
n
a
l
/
d
i
n
a
s

d
a
n

d
i
b
e
r
i
k
a
n

h
a
n
y
a

b
a
g
i

T
K
I

l
e
v
e
l

m
a
n
a
j
e
r
i
a
l

(
s
e
o
r
a
n
g

T
K
I

t
i
d
a
k

b
o
l
e
h

l
e
b
i
h

d
a
r
i

1

u
n
i
t

m
o
b
i
l
)

s
e
s
u
a
i

d
e
n
g
a
n

p
e
r
a
t
u
r
a
n

i
n
t
e
r
n
a
l

d
i

m
a
s
i
n
g
-
m
a
s
i
n
g

K
K
K
S

d
e
n
g
a
n

b
a
t
a
s
a
n

s
e
b
a
g
a
i

b
e
r
i
k
u
t
:


B
e
n
e
f
i
t




M
a
n
a
g
e
r
i
a
l

(
M
g
r
/
S
r
.
M
g
r
)

D
i
r
e
c
t

R
e
p
o
r
t

T
o
p

E
x
e
c
u
t
i
v
e


(
V
P
/
S
r
.
V
P
)

T
o
p

E
x
e
c
u
t
i
v
e

(
C
o
u
n
t
r
y

M
g
r
/

P
r
e
s
i
d
e
n
t
)





M
a
x
.

U
S
$

2
.
5
0
0

p
e
r

t
a
h
u
n

M
a
x
.

U
S
$

3
.
0
0
0

p
e
r

t
a
h
u
n

M
a
x
.

U
S
$

3
.
5
0
0

p
e
r

t
a
h
u
n




2
.
2
.
4
.

K
e
p
e
m
i
l
i
k
a
n

K
e
n
d
a
r
a
a
n

P
r
o
g
r
a
m

k
e
s
e
j
a
h
t
e
r
a
a
n

m
e
n
y
a
n
g
k
u
t

k
e
p
e
m
i
l
i
k
a
n

k
e
n
d
a
r
a
a
n

p
e
k
e
r
j
a

y
a
n
g

d
i
b
e
r
i
k
a
n

d
e
n
g
a
n

p
e
r
s
y
a
r
a
t
a
n

t
e
r
t
e
n
t
u

u
n
t
u
k

t
u
j
u
a
n

t
r
a
n
s
p
o
r
t
a
s
i

d
i
n
a
s
.

C
o
n
t
o
h
:

C
a
r

O
w
n
e
r
s
h
i
p

P
l
a
n

(
C
O
P
)


C
a
t
a
t
a
n
:

P
r
o
g
r
a
m

C
O
P

m
e
r
u
p
a
k
a
n

b
e
n
e
f
i
t


y
a
n
g

m
e
m
e
r
l
u
k
a
n

p
e
r
s
e
t
u
j
u
a
n

k
h
u
s
u
s

B
P
M
I
G
A
S
.

C
O
P

d
i
b
e
r
i
k
a
n

h
a
n
y
a

s
e
k
a
l
i

k
e
p
a
d
a

T
K
I

k
h
u
s
u
s

l
e
v
e
l

m
a
n
a
j
e
r
i
a
l
.

C
O
P

d
i
b
e
r
i
k
a
n

s
e
s
u
a
i

d
e
n
g
a
n

k
e
m
a
m
p
u
a
n

f
i
n
a
n
s
i
a
l

d
a
n

p
e
r
a
t
u
r
a
n

i
n
t
e
r
n
a
l

d
i

m
a
s
i
n
g
-
m
a
s
i
n
g

K
K
K
S

d
e
n
g
a
n

p
e
n
d
a
n
a
a
n

d
a
r
i

K
K
K
S
/

k
a
n
t
o
r

k
o
r
p
o
r
a
t

d
a
n

d
i
p
e
r
h
i
t
u
n
g
k
a
n

s
e
b
a
g
a
i

p
i
u
t
a
n
g

k
e
p
a
d
a

p
e
k
e
r
j
a

s
e
h
i
n
g
g
a

t
i
d
a
k

m
e
m
p
e
n
g
a
r
u
h
i

b
e
b
a
n

b
i
a
y
a

o
p
e
r
a
s
i

d
a
l
a
m

W
P
&
B

K
K
K
S
.

C
O
P

d
e
n
g
a
n

p
e
n
d
a
n
a
a
n

d
a
r
i

B
a
n
k

t
i
d
a
k

b
o
l
e
h

m
e
n
i
m
b
u
l
k
a
n

d
a
m
p
a
k

b
i
a
y
a

d
a
l
a
m

W
P
&
B

K
K
K
S

(
b
i
a
y
a

p
e
r
b
a
n
k
a
n

t
i
d
a
k

m
e
n
j
a
d
i

b
e
b
a
n

b
i
a
y
a

o
p
e
r
a
s
i

K
K
K
S
)
.


B
e
n
e
f
i
t



L
A
M
P
I
R
A
N

1
.

K
O
M
P
O
N
E
N

&

T
A
R
I
F

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

I
N
D
O
N
E
S
I
A

(
T
K
I
)

B
e
n
e


t
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:88 3/19/2009 3:51:14 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
TOTAL REMUNERASI
Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008
89
T
O
T
A
L

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I
L
A
M
P
I
R
A
N

1
.

K
O
M
P
O
N
E
N

&

T
A
R
I
F

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

I
N
D
O
N
E
S
I
A

(
T
K
I
)

N
O
.

K
O
M
P
O
N
E
N

D
E
F
I
N
I
S
I

W
P
&
B

R
K
A

K
E
T
E
R
A
N
G
A
N

S
A
L
/
B
E
N
/
O
T
H
E
R


2
.
2
.


P
r
o
g
r
a
m

P
e
n
s
i
u
n

/

F
u
n
d
i
n
g











P
e
s
a
n
g
o
n

P
r
o
g
r
a
m

k
e
s
e
j
a
h
t
e
r
a
a
n

t
e
r
k
a
i
t

P
H
K

a
t
a
u

u
s
i
a

p
e
n
s
i
u
n

y
a
n
g

d
a
n
a
n
y
a

d
i
h
i
m
p
u
n

s
a
a
t

p
e
k
e
r
j
a

a
k
t
i
f

d
a
n

m
a
n
f
a
a
t
n
y
a

d
i
a
m
b
i
l

s
e
t
e
l
a
h

p
e
k
e
r
j
a

P
H
K

m
e
m
a
s
u
k
i

m
a
s
a

p
e
n
s
i
u
n
.



2
.
3
.
1
.

P
r
o
g
r
a
m

P
e
n
s
i
u
n

M
a
n
f
a
a
t

P
a
s
t
i

(
D
e
f
i
n
e
d

B
e
n
e
f
i
t
)

P
r
o
g
r
a
m

p
e
n
s
i
u
n

m
a
n
f
a
a
t

p
a
s
t
i

b
a
i
k

y
a
n
g

d
i
b
a
y
a
r
k
a
n

p
a
d
a

s
a
a
t

p
e
k
e
r
j
a

m
e
m
a
s
u
k
i

u
s
i
a

p
e
n
s
i
u
n

(
p
a
y

a
s

y
o
u

g
o
)

a
t
a
u

y
a
n
g

d
i
-
a
c
c
r
u
e

o
l
e
h

p
e
r
u
s
a
h
a
a
n

u
n
t
u
k

p
r
o
g
r
a
m

p
e
s
a
n
g
o
n

(
s
e
v
e
r
a
n
c
e

f
u
n
d
i
n
g
)


C
o
n
t
o
h
:

P
A
P
,

P
e
s
a
n
g
o
n
,

E
n
d
o
w
m
e
n
t
,

D
P
P
K
,


C
a
t
a
t
a
n
:

P
e
m
b
e
n
t
u
k
a
n

Y
a
y
a
s
a
n

o
l
e
h

K
K
K
S

u
n
t
u
k

m
e
n
g
u
r
u
s
i

d
a
n
a

p
e
n
s
i
u
n

t
i
d
a
k

d
i
p
e
r
b
o
l
e
h
k
a
n
.

F
u
n
d
i
n
g

p
e
s
a
n
g
o
n
/
P
A
P
/
d
a
n
a

p
e
n
s
i
u
n

K
K
K
S

p
e
r
l
u

p
e
r
s
e
t
u
j
u
a
n

k
h
u
s
u
s

B
P
M
I
G
A
S

B
e
n
e
f
i
t



2
.
3
.
2
.

P
r
o
g
r
a
m

P
e
n
s
i
u
n

I
u
r
a
n

P
a
s
t
i

(
D
e
f
i
n
e
d

C
o
n
t
r
i
b
u
t
i
o
n
)

P
r
o
g
r
a
m

p
e
n
s
i
u
n

k
o
n
t
r
i
b
u
s
i

t
e
t
a
p

m
e
r
u
p
a
k
a
n

p
r
o
g
r
a
m

p
e
n
s
i
u
n

y
a
n
g

d
i
b
e
r
i
k
a
n

d
e
n
g
a
n

m
e
t
o
d
e

p
e
m
u
p
u
k
a
n

d
a
n
a

m
e
l
a
l
u
i

p
r
e
m
i

d
a
n

h
a
s
i
l

i
n
v
e
s
t
a
s
i
n
y
a
.

B
e
s
a
r
a
n

m
a
n
f
a
a
t

p
e
n
s
i
u
n

a
k
a
n

t
e
r
g
a
n
t
u
n
g

s
e
p
e
n
u
h
n
y
a

d
a
r
i

h
a
s
i
l

p
e
m
u
p
u
k
a
n

d
a
n
a

t
e
r
s
e
b
u
t
.

C
o
n
t
o
h
:

D
P
L
K
,

S
a
v
i
n
g

P
l
a
n
.

C
a
t
a
t
a
n
:

P
e
m
b
e
n
t
u
k
a
n

D
P
L
K
/
p
e
n
c
a
d
a
n
g
a
n

d
a
n
a

s
a
v
i
n
g

p
l
a
n

K
K
K
S

p
e
r
l
u

p
e
r
s
e
t
u
j
u
a
n

k
h
u
s
u
s

B
P
M
I
G
A
S
.

B
e
n
e
f
i
t



2
.
3
.
3
.

P
r
o
g
r
a
m

K
e
s
e
h
a
t
a
n

P
e
n
s
i
u
n

P
r
o
g
r
a
m

k
e
s
e
h
a
t
a
n

y
a
n
g

m
a
n
f
a
a
t
n
y
a

d
a
p
a
t

d
i
a
m
b
i
l

s
e
t
e
l
a
h

p
e
k
e
r
j
a

m
e
m
a
s
u
k
i

m
a
s
a

p
u
r
n
a

k
a
r
y
a
.

C
o
n
t
o
h
:

D
a
k
e
s
p
e
n
.

C
a
t
a
t
a
n
:

P
e
m
b
e
n
t
u
k
a
n
n
y
a

p
e
r
l
u

p
e
r
s
e
t
u
j
u
a
n

k
h
u
s
u
s

B
P
M
I
G
A
S

B
e
n
e
f
i
t



2
.
4
.

H
a
r
i

T
i
d
a
k

K
e
r
j
a

Y
a
n
g

D
i
b
a
y
a
r

W
a
k
t
u

y
a
n
g

d
i
b
e
r
i
k
a
n

u
n
t
u
k

t
i
d
a
k

b
e
k
e
r
j
a

d
e
n
g
a
n

i
m
b
a
l
a
n
.

C
o
n
t
o
h
:

H
a
r
i
-
h
a
r
i

c
u
t
i
/
s
a
k
i
t

d
a
n

s
e
b
a
g
a
i
n
y
a

s
e
b
a
g
a
i
m
a
n
a

d
i
t
e
n
t
u
k
a
n

d
a
l
a
m

p
e
r
a
t
u
r
a
n

n
o
r
m
a
t
i
f

a
t
a
u

d
a
l
a
m

P
P
/
P
K
B

m
a
s
i
n
g
-
m
a
s
i
n
g

K
K
K
S


B
e
n
e
f
i
t



2
.
5
.
A
s
u
r
a
n
s
i

J
i
w
a
/
K
e
c
e
l
a
k
a
a
n

P
r
o
g
r
a
m

A
s
u
r
a
n
s
i

y
a
n
g

m
e
l
i
n
d
u
n
g
i

p
e
k
e
r
j
a

d
a
r
i

r
i
s
i
k
o

k
e
h
i
l
a
n
g
a
n

j
i
w
a

d
a
n

k
e
c
e
l
a
k
a
a
n

s
e
l
a
m
a

m
e
n
j
a
d
i

p
e
k
e
r
j
a

d
i

p
e
r
u
s
a
h
a
a
n
.


C
o
n
t
o
h
:

A
s
u
r
a
n
s
i

J
i
w
a

d
a
n

K
e
c
e
l
a
k
a
a
n
,

p
e
n
g
h
a
p
u
s
a
n

s
i
s
a

h
u
t
a
n
g

b
i
l
a

p
e
k
e
r
j
a

m
e
n
i
n
g
g
a
l

d
u
n
i
a

a
t
a
u

c
a
c
a
t

t
e
t
a
p

k
a
r
e
n
a

k
e
c
e
l
a
k
a
a
n

k
e
r
j
a
.

B
e
n
e
f
i
t


3
.

K
e
s
e
i
m
b
a
n
g
a
n

a
n
t
a
r
a

p
e
k
e
r
j
a
a
n

d
a
n

k
e
h
i
d
u
p
a
n

p
r
i
b
a
d
i

(
W
o
r
k
-
L
i
f
e

B
a
l
a
n
c
e
)

B
a
n
t
u
a
n

f
a
s
i
l
i
t
a
s

d
a
n

k
e
m
u
d
a
h
a
n

d
a
r
i

p
e
r
u
s
a
h
a
a
n

u
n
t
u
k

m
e
m
b
a
n
t
u

p
e
k
e
r
j
a

m
e
n
c
a
p
a
i

k
e
s
u
k
s
e
s
a
n

d
a
n

k
e
s
e
i
m
b
a
n
g
a
n

a
n
t
a
r
a

p
e
k
e
r
j
a
a
n

d
e
n
g
a
n

k
e
h
i
d
u
p
a
n

p
r
i
b
a
d
i
n
y
a
.




3
.
1
.

F
l
e
k
s
i
b
i
l
i
t
a
s

p
e
n
g
a
t
u
r
a
n

t
e
m
p
a
t

&

w
a
k
t
u

k
e
r
j
a

P
e
n
g
a
t
u
r
a
n

w
a
k
t
u

d
a
n

t
e
m
p
a
t

k
e
r
j
a

o
l
e
h

p
e
r
u
s
a
h
a
a
n

u
n
t
u
k

m
e
m
p
e
r
m
u
d
a
h

p
e
k
e
r
j
a

d
a
l
a
m

m
e
n
y
e
l
e
s
a
i
k
a
n

p
e
k
e
r
j
a
a
n
n
y
a
.

B
e
n
e
f
i
t


C
o
n
t
o
h
:

F
l
e
x
i

T
i
m
e
,

9
/
8
0

(
J
u
m
a
t

l
i
b
u
r

s
e
t
i
a
p

d
u
a

m
i
n
g
g
u

s
e
k
a
l
i
)

migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:89 3/19/2009 3:51:15 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
TOTAL REMUNERASI
Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008
90
T
O
T
A
L

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I
L
A
M
P
I
R
A
N

1
.

K
O
M
P
O
N
E
N

&

T
A
R
I
F

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

I
N
D
O
N
E
S
I
A

(
T
K
I
)

N
O
.

K
O
M
P
O
N
E
N

D
E
F
I
N
I
S
I

W
P
&
B

R
K
A

K
E
T
E
R
A
N
G
A
N

S
A
L
/
B
E
N
/
O
T
H
E
R


3
.
2
.
K
e
g
i
a
t
a
n

K
e
a
g
a
m
a
a
n
,

O
l
a
h
r
a
g
a

&

S
e
n
i

B
u
d
a
y
a

B
a
n
t
u
a
n

u
n
t
u
k

m
e
n
f
a
s
i
l
i
t
a
s
i

p
e
k
e
r
j
a

a
g
a
r

t
e
r
c
a
p
a
i

t
i
n
g
k
a
t

k
e
s
e
h
a
t
a
n

f
i
s
i
k

d
a
n

m
e
n
t
a
l

y
a
n
g

d
i
p
e
r
l
u
k
a
n

m
e
m
o
t
i
v
a
s
i

k
e
r
j
a

d
a
l
a
m

l
i
n
g
k
u
n
g
a
n

k
e
r
j
a

y
a
n
g

a
m
a
n

d
a
n

s
e
h
a
t
.

C
o
n
t
o
h
:


P
e
r
i
n
g
a
t
a
n

h
a
r
i

r
a
y
a

k
e
a
g
a
m
a
a
n
,

b
a
n
t
u
a
n

b
i
a
y
a

O
N
H


K
e
g
i
a
t
a
n

e
m
p
l
o
y
e
e

r
e
l
a
t
i
o
n
s

s
e
p
e
r
t
i

a
c
a
r
a

k
e
s
e
n
i
a
n
/
b
u
d
a
y
a

u
n
t
u
k

m
e
m
e
n
u
h
i

w
o
r
k

l
i
f
e

b
a
l
a
n
c
e
:

s
i
l
a
t
u
r
a
h
m
i

p
e
k
e
r
j
a

&

k
e
l
u
a
r
g
a
n
y
a
,


K
e
g
i
a
t
a
n

o
l
a
h
r
a
g
a
,

p
e
m
e
l
i
h
a
r
a
a
n

k
e
s
e
h
a
t
a
n
,


K
e
a
n
g
g
o
t
a
a
n

k
l
u
b

o
l
a
h
r
a
g
a
,


M
e
m
b
e
r
s
h
i
p

c
l
u
b

e
x
e
c
u
t
i
v
e

d
i
b
e
r
i
k
a
n

s
e
b
a
g
a
i

b
e
n
e
f
i
t

u
n
t
u
k

p
i
m
p
i
n
a
n

K
K
K
S

(
P
r
e
s
i
d
e
n
t
/
D
i
r
e
k
t
u
r
/
G
M

d
a
n

V
P
/
M
a
n
a
g
e
r

a
t
a
u

y
a
n
g

1

t
i
n
g
k
a
t

d
i

b
a
w
a
h

p
i
m
p
i
n
a
n

t
e
r
t
i
n
g
g
i
)

d
e
n
g
a
n

b
a
t
a
s
a
n

t
a
r
i
f

b
i
a
y
a

p
e
r
t
a
h
u
n

s
e
b
a
g
a
i

b
e
r
i
k
u
t
:


T
o
p

E
x
e
c
u
t
i
v
e

(
C
o
u
n
t
r
y

M
g
r
/

G
M
/

P
r
e
s
i
d
e
n
t
)

M
a
x
.

U
S
$

2
.
0
0
0

p
e
r

t
a
h
u
n


D
i
r
e
c
t

R
e
p
o
r
t

T
o
p

E
x
e
c
u
t
i
v
e

(
V
P
/
M
a
n
a
g
e
r
)
M
a
x
.

U
S
$

1
.
5
0
0

p
e
r

t
a
h
u
n

B
e
n
e
f
i
t



3
.
3
.
P
e
n
d
i
d
i
k
a
n

A
n
a
k

P
e
k
e
r
j
a

d
a
l
a
m

K
o
n
d
i
s
i

K
h
u
s
u
s

B
a
n
t
u
a
n

u
n
t
u
k

k
e
l
u
a
r
g
a

p
e
k
e
r
j
a

s
e
h
u
b
u
n
g
a
n

d
e
n
g
a
n

p
e
n
d
i
d
i
k
a
n

a
n
a
k

p
e
k
e
r
j
a

d
a
l
a
m

k
o
n
d
i
s
i

t
e
r
t
e
n
t
u
.

C
o
n
t
o
h
:

O
r
p
h
a
n
a
g
e

S
c
h
o
l
a
r
s
h
i
p
s
,

A
u
t
h
i
s
m
,

S
p
e
e
c
h
T
h
e
r
a
p
h
y
.

B
e
n
e
f
i
t
/
O
t
h
e
r


4
.

P
r
o
g
r
a
m

d
a
n
/
a
t
a
u

B
a
n
t
u
a
n

P
e
n
g
e
m
b
a
n
g
a
n

d
a
n

P
e
n
i
n
g
k
a
t
a
n

K
a
r
i
r

P
r
o
g
r
a
m

d
a
n
/
a
t
a
u

B
a
n
t
u
a
n

b
i
a
y
a

p
e
n
d
i
d
i
k
a
n

p
e
k
e
r
j
a

(
t
e
r
m
a
s
u
k

y
a
n
g

a
t
a
s


i
n
i
s
i
a
t
i
f

s
e
n
d
i
r
i
)

u
n
t
u
k

m
e
n
i
n
g
k
a
t
k
a
n

k
o
m
p
e
t
e
n
s
i
/
p
e
n
g
e
m
b
a
n
g
a
n

d
i
r
i

p
e
k
e
r
j
a

y
a
n
g

b
e
r
s
a
n
g
k
u
t
a
n
.



4
.
1
.
P
e
n
d
i
d
i
k
a
n
/
P
e
l
a
t
i
h
a
n

(
L
e
a
r
n
i
n
g

O
p
p
o
r
t
u
n
i
t
y
)

P
r
o
g
r
a
m

p
e
l
a
t
i
h
a
n
/
p
e
n
d
i
d
i
k
a
n

u
n
t
u
k

m
e
n
e
m
p
u
h

j
e
n
j
a
n
g

l
e
b
i
h

t
i
n
g
g
i

C
o
n
t
o
h
:

E
d
u
c
a
t
i
o
n

A
s
s
i
s
t
a
n
t

P
r
o
g
r
a
m
,

T
r
a
i
n
i
n
g

A
b
r
o
a
d
.



B
e
n
e
f
i
t
/
O
t
h
e
r



4
.
2
.

P
r
o
g
r
a
m

P
e
n
g
e
m
b
a
n
g
a
n

L
a
i
n

P
r
o
g
r
a
m

u
n
t
u
k

p
e
r
c
e
p
a
t
a
n

k
o
m
p
e
t
e
n
s
i
/
p
e
n
i
n
g
k
a
t
a
n

k
a
r
i
r

p
e
k
e
r
j
a
.

C
o
n
t
o
h
:

C
o
a
c
h
i
n
g
/

M
e
n
t
o
r
i
n
g
,

I
n
t
e
r
n
a
t
i
o
n
a
l

A
s
s
i
g
n
m
e
n
t
,

S
e
c
o
n
d
m
e
n
t
/

T
r
a
n
s
f
e
r
/

R
e
l
o
c
a
t
i
o
n
.

B
e
n
e
f
i
t
/
O
t
h
e
r




migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:90 3/19/2009 3:51:16 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
TOTAL REMUNERASI
Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008
91
T
O
T
A
L

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I
L
A
M
P
I
R
A
N

2
.

K
O
M
P
O
N
E
N

&

T
A
R
I
F

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

A
S
I
N
G

(
T
K
A
)


L
O
C
A
L

P
O
L
I
C
I
E
S

N
O
.

K
O
M
P
O
N
E
N

D
E
F
I
N
I
S
I

W
P
&
B

R
K
A

K
E
T
E
R
A
N
G
A
N

S
A
L
/
B
E
N
/
O
T
H
E
R

1
.

U
p
a
h





U
p
a
h

S
u
a
t
u

b
e
n
t
u
k

i
m
b
a
l
a
n

d
a
l
a
m

b
e
n
t
u
k

c
a
s
h

a
t
a
s

p
e
k
e
r
j
a
a
n

y
a
n
g

d
i
l
a
k
u
k
a
n

o
l
e
h

T
K
A
.

D
a
s
a
r

p
e
m
b
e
r
i
a
n

d
i
k
a
i
t
k
a
n

d
e
n
g
a
n

n
i
l
a
i

p
e
k
e
r
j
a
a
n

s
e
s
u
a
i

d
e
n
g
a
n

k
o
n
d
i
s
i

m
a
r
k
e
t

k
o
m
p
e
t
i
t
i
f

d
a
n

k
e
m
a
m
p
u
a
n

f
i
n
a
n
s
i
a
l
/
k
i
n
e
r
j
a

p
r
o
d
u
k
s
i

K
K
K
S
.

C
a
t
a
t
a
n
:



A
n
g
g
a
r
a
n

S
a
l
a
r
y

&

B
e
n
e
f
i
t

T
K
A

h
a
r
u
s

m
e
n
g
a
c
u

p
e
r
s
e
t
u
j
u
a
n

W
P
&
B

d
a
r
i

B
P
M
I
G
A
S


P
a
j
a
k

a
t
a
s

p
e
n
g
h
a
s
i
l
a
n

T
K
A

(
e
m
p
l
o
y
e
e

i
n
c
o
m
e

t
a
x
)

m
e
r
u
p
a
k
a
n

b
a
g
i
a
n

d
a
r
i

u
p
a
h

T
K
A

d
a
l
a
m

s
i
s
t
e
m

g
r
o
s
s

u
p

s
a
l
a
r
y
.

P
e
n
y
e
t
a
r
a
a
n

k
e
w
a
j
i
b
a
n

p
a
j
a
k

T
K
A

(
T
a
x


E
q
u
a
l
i
z
a
t
i
o
n
/

H
y
p
o
t
e
t
i
c
a
l

T
a
x
)

d
i
l
a
k
u
k
a
n

u
n
t
u
k

m
e
n
j
a
m
i
n

p
r
i
n
s
i
p

t
i
d
a
k

m
e
r
u
g
i
k
a
n

T
K
A

y
a
n
g

d
i
t
u
g
a
s
k
a
n

k
e
l
u
a
r

h
o
m
e

c
o
u
n
t
r
y

a
t
a
s

r
e
g
u
l
a
s
i

p
e
r
p
a
j
a
k
a
n

d
i

h
o
s
t

c
o
u
n
t
r
y
.

P
e
r
u
s
a
h
a
a
n

s
e
b
a
g
a
i

w
a
j
i
b

p
u
n
g
u
t

p
a
j
a
k

a
k
a
n

m
e
m
o
t
o
n
g

U
p
a
h

T
K
A

s
e
b
e
s
a
r

k
e
w
a
j
i
b
a
n

p
a
j
a
k
n
y
a

d
a
n

m
e
n
y
e
t
o
r
k
a
n
n
y
a

k
e

k
a
s

n
e
g
a
r
a
.

S
a
l
a
r
y

H
o
m
e

C
o
u
n
t
r
y

P
o
l
i
c
y

2
.

T
u
n
j
a
n
g
a
n




2
.
1
.

S
e
h
u
b
u
n
g
a
n

d
e
n
g
a
n

p
e
r
b
e
d
a
a
n

l
o
k
a
s
i

k
e
r
j
a

(
n
e
g
a
r
a
)



2
.
1
.
1
.

T
u
n
j
a
n
g
a
n

E
k
s
p
a
t
r
i
a
s
i

(
A
s
s
i
g
n
m
e
n
t
/

E
x
p
a
t
r
i
a
t
i
o
n

P
r
e
m
i
u
m
)

j
a
n
g
k
a

p
e
n
d
e
k
/
p
a
n
j
a
n
g

s
e
b
a
g
a
i

k
o
m
p
e
n
s
a
s
i

a
t
a
s
:


P
e
n
u
g
a
s
a
n

k
e

l
o
k
a
s
i

k
e
r
j
a

d
e
n
g
a
n

k
o
n
d
i
s
i

k
e
r
j
a

y
a
n
g

s
u
l
i
t

a
t
a
u

s
i
t
u
a
s
i

t
i
d
a
k

a
m
a
n
.


K
o
m
p
e
n
s
a
s
i

a
t
a
s

p
e
r
b
e
d
a
a
n

s
t
a
n
d
a
r

b
i
a
y
a

h
i
d
u
p

a
n
t
a
r
a

h
o
m
e

c
o
u
n
t
r
y

d
e
n
g
a
n

h
o
s
t

c
o
u
n
t
r
y

y
a
n
g

b
i
a
y
a

h
i
d
u
p
n
y
a

l
e
b
i
h

t
i
n
g
g
i
.



C
a
t
a
t
a
n

:


1
.


B
e
s
a
r
a
n

t
a
r
i
f

(
p
r
o
s
e
n
t
a
s
e

t
e
r
t
e
n
t
u

d
a
r
i

u
p
a
h

T
K
A
)

d
i
t
e
n
t
u
k
a
n

B
P
M
I
G
A
S
.


2
.


P
e
m
b
e
r
i
a
n


k
o
m
p
e
n
s
a
s
i


h
a
n
y
a


p
a
d
a


k
o
n
d
i
s
i

t
e
r
t
e
n
t
u

d
a
n

p
e
r
l
u

p
e
r
s
e
t
u
j
u
a
n







k
h
u
s
u
s

B
P
M
I
G
A
S

s
e
r
t
a

d
a
p
a
t

d
i
t
i
n
j
a
u

k
e
m
b
a
l
i

s
e
c
a
r
a

p
e
r
i
o
d
i
k
.

3
.


M
e
n
g
e
n
a
i

k
o
m
p
e
n
s
a
s
i


y
a
n
g

t
e
r
k
a
i
t

d
e
n
g
a
n

C
O
L
A
,

G
o
o
d
s

&

S
e
r
v
i
c
e
s
,

C
o
s
t

o
f






L
i
v
i
n
g

&

S
e
r
v
i
c
e
s
,

b
e
s
a
r
a
n

t
a
r
i
f

a
c
u
a
n

a
d
a
l
a
h

0
%
-
2
0
%

x

u
p
a
h

T
K
A
.

B
e
n
e
f
i
t

H
o
m
e

C
o
u
n
t
r
y

P
o
l
i
c
y


2
.
2
.

S
e
h
u
b
u
n
g
a
n

d
e
n
g
a
n

j
a
d
w
a
l

k
e
r
j
a


2
.
2
.
1
.

T
u
n
j
a
n
g
a
n

K
e
r
j
a

R
o
t
a
s
i
(
R
o
t
a
t
o
r

P
r
e
m
i
u
m
)

T
u
n
j
a
n
g
a
n

y
a
n
g

d
i
b
e
r
i
k
a
n

s
e
b
a
g
a
i

k
o
m
p
e
n
s
a
s
i

a
t
a
s

k
e
r
j
a

r
o
t
a
s
i
.


C
a
t
a
t
a
n
:

P
e
m
b
e
r
i
a
n

k
o
m
p
e
n
s
a
s
i

h
a
n
y
a

p
a
d
a

k
o
n
d
i
s
i

t
e
r
t
e
n
t
u
.

D
a
p
a
t

d
i
p
e
r
h
i
t
u
n
g
k
a
n

k
e

d
a
l
a
m

k
o
m
p
o
n
e
n

A
s
s
i
g
n
m
e
n
t
/
E
x
p
a
t
r
i
a
t
i
o
n

P
r
e
m
i
u
m

(
d
a
l
a
m

u
p
a
h

c
l
e
a
n
w
a
g
e
)

s
e
h
i
n
g
g
a

R
o
t
a
t
o
r

P
r
e
m
i
u
m

t
i
d
a
k

d
i
b
e
r
i
k
a
n

l
a
g
i

B
e
n
e
f
i
t

H
o
m
e

&

H
o
s
t

C
o
u
n
t
r
y

P
o
l
i
c
y



T
u
n
j
a
n
g
a
n

b
a
g
i

T
K
A

y
a
n
g

b
e
r
t
u
g
a
s

k
e

I
n
d
o
n
e
s
i
a

(
m
e
l
a
k
u
k
a
n

e
k
s
p
a
t
r
i
a
s
i
)

u
n
t
u
k

migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:91 3/19/2009 3:51:17 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
TOTAL REMUNERASI
Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008
92
T
O
T
A
L

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I
L
A
M
P
I
R
A
N

2
.

K
O
M
P
O
N
E
N

&

T
A
R
I
F

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

A
S
I
N
G

(
T
K
A
)


L
O
C
A
L

P
O
L
I
C
I
E
S

N
O
.

K
O
M
P
O
N
E
N

D
E
F
I
N
I
S
I

W
P
&
B

R
K
A

K
E
T
E
R
A
N
G
A
N

S
A
L
/
B
E
N
/
O
T
H
E
R

3
.

P
e
m
b
a
y
a
r
a
n

B
e
r
d
a
s
a
r
k
a
n

K
i
n
e
r
j
a

(
V
a
r
i
a
b
l
e

P
a
y
)



3
.
1
.



I
n
s
e
n
t
i
f

K
i
n
e
r
j
a

(
V
a
r
i
a
b
l
e

C
a
s
h

I
n
c
e
n
t
i
v
e
)

P
r
o
g
r
a
m

i
n
s
e
n
t
i
f

b
e
r
u
p
a

p
e
m
b
a
y
a
r
a
n

c
a
s
h

y
a
n
g

b
e
s
a
r
n
y
a

b
e
r
v
a
r
i
a
s
i

s
e
s
u
a
i

d
e
n
g
a
n

k
i
n
e
r
j
a

p
e
r
u
s
a
h
a
a
n

d
a
n

i
n
d
i
v
i
d
u

b
e
r
d
a
s
a
r
k
a
n

t
a
r
g
e
t

y
a
n
g

s
u
d
a
h

d
i
t
e
t
a
p
k
a
n

s
e
b
e
l
u
m
n
y
a

y
a
n
g

s
e
j
a
l
a
n

d
e
n
g
a
n

t
a
r
g
e
t
/
s
t
r
a
t
e
g
i

B
P
M
I
G
A
S
.

C
a
t
a
t
a
n
:


H
a
n
y
a

d
i
b
e
r
i
k
a
n

b
i
l
a

m
e
n
g
g
u
n
a
k
a
n

a
c
u
a
n

p
e
n
c
a
p
a
i
a
n

k
i
n
e
r
j
a

i
n
d
i
v
i
d
u

T
K
A
,

t
i
m

a
t
a
u

p
e
r
u
s
a
h
a
a
n

d
i

w
i
l
a
y
a
h

k
e
r
j
a

I
n
d
o
n
e
s
i
a
.

P
e
m
b
a
g
i
a
n

p
r
o
f
i
t
/

i
n
s
e
n
t
i
f

a
t
a
s

p
e
n
c
a
p
a
i
a
n

k
i
n
e
r
j
a

k
o
r
p
o
r
a
t
/
b
i
s
n
i
s

d
i

l
u
a
r

w
i
l
a
y
a
h

I
n
d
o
n
e
s
i
a

t
i
d
a
k

d
a
p
a
t

d
i
b
e
b
a
n
k
a
n

s
e
b
a
g
a
i

b
i
a
y
a

o
p
e
r
a
s
i

K
K
K
S
.


P
r
o
g
r
a
m

i
n
s
e
n
t
i
f

h
a
n
y
a

d
a
p
a
t

d
i
b
e
r
i
k
a
n

p
a
d
a

k
o
n
d
i
s
i

k
h
u
s
u
s

d
e
n
g
a
n

p
e
r
s
e
t
u
j
u
a
n

k
h
u
s
u
s

B
P
M
I
G
A
S

B
e
n
e
f
i
t

H
o
m
e

&

H
o
s
t

C
o
u
n
t
r
y

P
o
l
i
c
y

4
.

B
a
n
t
u
a
n

&

F
a
s
i
l
i
t
a
s

K
e
s
e
j
a
h
t
e
r
a
a
n

(
B
e
n
e
f
i
t

&

P
e
r
q
u
i
s
i
t
e
)



4
.
1
.


B
e
n
e
f
i
t

y
a
n
g

d
i
w
a
j
i
b
k
a
n

o
l
e
h

P
e
m
e
r
i
n
t
a
h

(
H
o
m
e

a
n
d
/
o
r

H
o
s
t

C
o
u
n
t
r
y
)



4
.
1
.
1
.


J
a
m
i
n
a
n

S
o
s
i
a
l

d
a
n
/

a
t
a
u

J
a
m
i
n
a
n

K
e
s
e
h
a
t
a
n

J
a
m
i
n
a
n

s
o
s
i
a
l

d
a
n
/
a
t
a
u

J
a
m
i
n
a
n

K
e
s
e
h
a
t
a
n

y
a
n
g

d
i
h
a
r
u
s
k
a
n

s
e
c
a
r
a

n
o
r
m
a
t
i
f

o
l
e
h

p
e
m
e
r
i
n
t
a
h

d
i

h
o
m
e
/
h
o
s
t

c
o
u
n
t
r
y
.

B
e
n
e
f
i
t

H
o
m
e

&

H
o
s
t

C
o
u
n
t
r
y

P
o
l
i
c
y


4
.
2
.


P
r
o
t
e
k
s
i

K
e
s
e
h
a
t
a
n
,

K
e
m
a
t
i
a
n
,

C
a
c
a
t

T
e
t
a
p



4
.
2
.
1
.


A
s
u
r
a
n
s
i

a
t
a
u

J
a
m
i
n
a
n

K
e
s
e
h
a
t
a
n


J
a
m
i
n
a
n

k
e
s
e
h
a
t
a
n

d
a
n

r
a
w
a
t

i
n
a
p

u
n
t
u
k

T
K
A

d
a
n

k
e
l
u
a
r
g
a
n
y
a

s
e
l
a
m
a

m
a
s
a

p
e
n
u
g
a
s
a
n

a
t
a
u

p
r
e
m
i

a
t
a
s

a
s
u
r
a
n
s
i

k
e
s
e
h
a
t
a
n

r
a
w
a
t

j
a
l
a
n

d
a
n

r
a
w
a
t

i
n
a
p
.

D
a
p
a
t

d
i
t
e
r
a
p
k
a
n

k
e
t
e
n
t
u
a
n

h
o
s
t

c
o
u
n
t
r
y

s
y
s
t
e
m

d
e
n
g
a
n

b
a
t
a
s
a
n

h
a
n
y
a

d
i
b
e
r
i
k
a
n

d
a
l
a
m

b
e
n
t
u
k

p
e
m
b
a
y
a
r
a
n

p
r
e
m
i

a
s
u
r
a
n
s
i

C
a
t
a
t
a
n

:


R
u
j
u
k
a
n

p
a
s
i
e
n

T
K
A

u
n
t
u
k

p
e
n
g
o
b
a
t
a
n

k
e

l
u
a
r

n
e
g
e
r
i

m
e
n
g
a
c
u

k
e

P
e
d
o
m
a
n

B
P
M
I
G
A
S

(
P
e
d
o
m
a
n

R
u
j
u
k
a
n

P
a
s
i
e
n

k
e

L
u
a
r

N
e
g
e
r
i
)
.


B
e
s
a
r
a
n

m
a
k
s
i
m
u
m

U
S
$

3
,
5
0
0

/
o
r
a
n
g

/
t
a
h
u
n

B
e
n
e
f
i
t

H
o
m
e

&

H
o
s
t

C
o
u
n
t
r
y

P
o
l
i
c
y



migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:92 3/19/2009 3:51:18 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
TOTAL REMUNERASI
Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008



93
T
O
T
A
L

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I
L
A
M
P
I
R
A
N

2
.

K
O
M
P
O
N
E
N

&

T
A
R
I
F

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

A
S
I
N
G

(
T
K
A
)


L
O
C
A
L

P
O
L
I
C
I
E
S

N
O
.

K
O
M
P
O
N
E
N

D
E
F
I
N
I
S
I

W
P
&
B

R
K
A

K
E
T
E
R
A
N
G
A
N

S
A
L
/
B
E
N
/
O
T
H
E
R


4
.
2
.
2
.

A
s
u
r
a
n
s
i

J
i
w
a
,

K
e
m
a
t
i
a
n
,

C
a
c
a
t

(
D
e
a
t
h
,

D
i
s
a
b
i
l
i
t
y

I
n
s
u
r
a
n
c
e
)

P
r
e
m
i

p
e
r
l
i
n
d
u
n
g
a
n

a
s
u
r
a
n
s
i

j
i
w
a
,

k
e
m
a
t
i
a
n

d
a
n

c
a
c
a
t

t
e
t
a
p

a
t
a
u

p
r
o
g
r
a
m

p
r
o
t
e
k
s
i

k
h
u
s
u
s

l
a
i
n
n
y
a

s
e
l
a
m
a

p
e
n
u
g
a
s
a
n
.

D
a
p
a
t

d
i
t
e
r
a
p
k
a
n

k
e
t
e
n
t
u
a
n

h
o
s
t

c
o
u
n
t
r
y

s
y
s
t
e
m

d
e
n
g
a
n

b
a
t
a
s
a
n
:


d
i
b
e
r
i
k
a
n

h
a
n
y
a

d
a
l
a
m

b
e
n
t
u
k

p
e
m
b
a
y
a
r
a
n

p
r
e
m
i

a
s
u
r
a
n
s
i

d
i

I
n
d
o
n
e
s
i
a

s
e
t
a
h
u
n

s
e
k
a
l
i

d
a
n

h
a
n
y
a

u
n
t
u
k

T
K
A

s
a
j
a


p
e
r
l
u

p
e
r
s
e
t
u
j
u
a
n

k
h
u
s
u
s

B
P
M
I
G
A
S

d
e
n
g
a
n

p
e
m
b
a
t
a
s
a
n

b
e
s
a
r

s
a
n
t
u
n
a
n

s
e
s
u
a
i

t
a
r
i
f

a
c
u
a
n

(
p
e
r

o
r
a
n
g

&

p
e
r

t
a
h
u
n
)

s
e
b
a
g
a
i

b
e
r
i
k
u
t
:



P
r
o
f
e
s
s
i
o
n
a
l

(
S
p
e
c
i
a
l
i
s
t
)

M
a
n
a
g
e
r
i
a
l
/


S
r
.

P
r
o
f
e
s
s
i
o
n
a
l

(
M
g
r
/
S
r
.
M
g
r
)

D
i
r
e
c
t

R
e
p
o
r
t

T
o
p

E
x
e
c
u
t
i
v
e

(
V
P
/
S
r
.
V
P
)

T
o
p

E
x
e
c
u
t
i
v
e

(
C
o
u
n
t
r
y

M
g
r
/

P
r
e
s
i
d
e
n
t
)





M
a
x
.

U
S
$

1
,
2
5
0

M
a
x
.

U
S
$

1
,
5
0
0

M
a
x
.

U
S
$

1
,
7
5
0

M
a
x
.

U
S
$

2
,
0
0
0




4
.
2
.
3
.

P
e
m
e
r
i
k
s
a
a
n

K
e
s
e
h
a
t
a
n

(
M
e
d
i
c
a
l

C
h
e
c
k
u
p
)

P
e
m
e
r
i
k
s
a
a
n

k
e
s
e
h
a
t
a
n

b
a
g
i

T
K
A

s
e
b
e
l
u
m

d
i
m
u
l
a
i
n
y
a

p
e
n
u
g
a
s
a
n

d
i

I
n
d
o
n
e
s
i
a

d
a
n

p
e
m
e
r
i
k
s
a
a
n

k
e
s
e
h
a
t
a
n

s
e
c
a
r
a

b
e
r
k
a
l
a

b
a
g
i

T
K
A

d
a
n

k
e
l
u
a
r
g
a
n
y
a

s
e
l
a
m
a

p
e
n
u
g
a
s
a
n

d
i

I
n
d
o
n
e
s
i
a
.

B
e
n
e
f
i
t

H
o
m
e

&

H
o
s
t







C
o
u
n
t
r
y

P
o
l
i
c
y


4
.
3
.

P
e
n
s
i
u
n



4
.
3
.
1
.

P
r
o
g
r
a
m

P
e
n
s
i
u
n

M
a
n
f
a
a
t

P
a
s
t
i

(
D
e
f
i
n
e
d

B
e
n
e
f
i
t
)

K
o
n
t
r
i
b
u
s
i

p
e
n
s
i
u
n

u
n
t
u
k

p
r
o
g
r
a
m

p
e
n
s
i
u
n

m
a
n
f
a
a
t

p
a
s
t
i


p
r
o
p
o
r
s
i
o
n
a
l

s
e
l
a
m
a

p
e
n
u
g
a
s
a
n

d
i

I
n
d
o
n
e
s
i
a


B
e
n
e
f
i
t

H
o
m
e

C
o
u
n
t
r
y

P
o
l
i
c
y


4
.
3
.
2
.

P
r
o
g
r
a
m

P
e
n
s
i
u
n

I
u
r
a
n

P
a
s
t
i

(
D
e
f
i
n
e
d

C
o
n
t
r
i
b
u
t
i
o
n
/
S
a
v
i
n
g
)

K
o
n
t
r
i
b
u
s
i

p
e
n
s
i
u
n

u
n
t
u
k

p
r
o
g
r
a
m

p
e
n
s
i
u
n

i
u
r
a
n

p
a
s
t
i

s
e
l
a
m
a

p
e
n
u
g
a
s
a
n

d
i

I
n
d
o
n
e
s
i
a

d
e
n
g
a
n

k
e
t
e
n
t
u
a
n

i
u
r
a
n

t
e
r
s
e
b
u
t

d
i

l
a
k
u
k
a
n

s
e
l
a
m
a

y
a
n
g

b
e
r
s
a
n
g
k
u
t
a
n

b
e
k
e
r
j
a

d
i

I
n
d
o
n
e
s
i
a

(
m
e
n
e
r
u
s
k
a
n

k
e
b
i
j
a
k
a
n

h
o
m
e
)
.

T
i
d
a
k

d
i
p
e
r
k
e
n
a
n
k
a
n

m
e
m
b
u
a
t

p
r
o
g
r
a
m

y
a
n
g

b
a
r
u
.

B
e
n
e
f
i
t

H
o
m
e

C
o
u
n
t
r
y

P
o
l
i
c
y


4
.
3
.
3
.


P
e
s
a
n
g
o
n

(
S
e
v
e
r
a
n
c
e

P
a
y
m
e
n
t

)

P
e
m
b
a
y
a
r
a
n

s
e
v
e
r
a
n
c
e


b
a
g
i

T
K
A

y
a
n
g

d
i
p
u
t
u
s
k
a
n

h
u
b
u
n
g
a
n

k
e
r
j
a
n
y
a

d
i

K
K
K
S

j
i
k
a

d
i
b
e
b
a
n
k
a
n

p
a
d
a

b
i
a
y
a

o
p
e
r
a
s
i

d
i
p
e
r
h
i
t
u
n
g
k
a
n

s
e
c
a
r
a

p
r
o
r
a
t
a

s
e
s
u
a
i

m
a
s
a

k
e
r
j
a

d
i

K
K
K
S

B
e
n
e
f
i
t

H
o
m
e

C
o
u
n
t
r
y

P
o
l
i
c
y



B
e
n
e


t
H
o
m
e

&

H
o
u
s
e
C
o
u
n
t
r
y

P
o
l
i
c
y
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:93 3/21/2009 9:39:39 AM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
TOTAL REMUNERASI
Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008
94
T
O
T
A
L

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I
L
A
M
P
I
R
A
N

2
.

K
O
M
P
O
N
E
N

&

T
A
R
I
F

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

A
S
I
N
G

(
T
K
A
)


L
O
C
A
L

P
O
L
I
C
I
E
S

N
O
.

K
O
M
P
O
N
E
N

D
E
F
I
N
I
S
I

W
P
&
B

R
K
A

K
E
T
E
R
A
N
G
A
N

S
A
L
/
B
E
N
/
O
T
H
E
R


4
.
4
.

B
a
n
t
u
a
n

u
n
t
u
k

p
e
n
y
e
s
u
a
i
a
n
/
a
d
a
p
t
a
s
i

b
u
d
a
y
a

d
a
n

b
a
h
a
s
a


4
.
4
.
1
.

P
e
l
a
j
a
r
a
n

B
a
h
a
s
a
/

B
u
d
a
y
a

I
n
d
o
n
e
s
i
a

(
C
u
l
t
u
r
a
l

T
r
a
i
n
i
n
g
)

B
a
n
t
u
a
n

p
r
o
f
e
s
i
o
n
a
l

u
n
t
u
k

T
K
A

d
a
n

k
e
l
u
a
r
g
a
n
y
a

u
n
t
u
k

b
e
l
a
j
a
r

b
a
h
a
s
a

I
n
d
o
n
e
s
i
a
,

m
e
m
a
h
a
m
i

t
r
a
d
i
s
i

d
a
n

k
e
b
i
a
s
a
a
n

s
e
h
a
r
i
-
h
a
r
i

b
u
d
a
y
a

I
n
d
o
n
e
s
i
a
.


D
i
b
e
r
i
k
a
n

b
a
n
t
u
a
n

s
e
b
e
s
a
r

b
i
a
y
a

s
e
s
u
n
g
g
u
h
n
y
a

&

s
e
w
a
j
a
r
n
y
a

(
a
c
t
u
a
l

&

r
e
a
s
o
n
a
b
l
e

m
e
m
b
e
r
s
h
i
p

&

t
u
i
t
i
o
n

f
e
e
s
)

b
a
g
i

T
K
A

d
a
n

k
e
l
u
a
r
g
a
n
y
a
.

C
a
t
a
t
a
n

:

U
n
t
u
k

p
e
l
a
j
a
r
a
n

k
e
b
u
d
a
y
a
a
n

n
o
n
-
I
n
d
o
n
e
s
i
a

m
e
n
j
a
d
i

t
a
n
g
g
u
n
g
a
n

p
r
i
b
a
d
i

T
K
A

d
a
n

t
i
d
a
k

d
a
p
a
t

d
i
b
e
b
a
n
k
a
n

s
e
b
a
g
a
i

b
i
a
y
a

o
p
e
r
a
s
i

K
K
K
S
.

B
e
n
e
f
i
t

H
o
m
e

P
o
l
i
c
y

&
H
o
s
t

A
r
r
a
n
g
e
m
e
n
t


4
.
5
.

B
e
n
e
f
i
t

u
n
t
u
k

K
e
l
u
a
r
g
a



4
.
5
.
1
.

T
u
n
j
a
n
g
a
n

I
s
t
r
i
/
S
u
a
m
i

(
S
p
o
u
s
e

A
l
l
o
w
a
n
c
e
)

T
u
n
j
a
n
g
a
n

y
a
n
g

d
i
b
e
r
i
k
a
n

k
e
p
a
d
a

I
s
t
r
i
/
S
u
a
m
i

y
a
n
g

m
e
n
d
a
m
p
i
n
g
i

T
K
A

s
a
a
t

p
e
n
u
g
a
s
a
n

d
i

I
n
d
o
n
e
s
i
a

d
a
l
a
m

k
o
n
d
i
s
i

I
s
t
r
i
/
S
u
a
m
i

m
e
n
i
n
g
g
a
l
k
a
n

p
e
k
e
r
j
a
a
n

d
i

h
o
m
e

c
o
u
n
t
r
y

d
e
n
g
a
n

t
a
r
i
f

a
c
u
a
n

U
S

$

0

-
1
0
,
0
0
0

p
e
r

t
a
h
u
n
.

B
e
n
e
f
i
t

H
o
m
e

C
o
u
n
t
r
y

P
o
l
i
c
y


4
.
5
.
2
.

B
a
n
t
u
a
n

S
e
k
o
l
a
h

A
n
a
k


(
C
h
i
l
d
r
e
n

E
d
u
c
a
t
i
o
n
)

B
a
n
t
u
a
n

b
i
a
y
a

p
e
n
d
i
d
i
k
a
n

a
t
a
u

f
a
s
i
l
i
t
a
s

s
e
k
o
l
a
h

b
a
g
i

a
n
a
k

T
K
A

y
a
n
g

d
i
t
u
g
a
s
k
a
n

d
i

I
n
d
o
n
e
s
i
a
.

D
i
b
e
r
i
k
a
n

b
a
n
t
u
a
n

s
e
b
e
s
a
r

a
c
t
u
a
l

&

r
e
a
s
o
n
a
b
l
e

j
o
i
n
i
n
g

&

a
n
n
u
a
l

t
u
i
t
i
o
n

f
e
e
s

n
a
m
u
n

t
i
d
a
k

l
e
b
i
h

d
a
r
i

U
S
$

5
,
0
0
0

p
e
r

a
n
a
k

p
e
r

b
u
l
a
n

d
e
n
g
a
n

u
s
i
a

m
a
k
s
i
m
u
m

1
8

t
a
h
u
n

(
a
t
a
u

G
r
a
d
e

1
2
)
.

D
a
p
a
t

d
i
t
e
r
a
p
k
a
n

k
e
t
e
n
t
u
a
n

h
o
m
e

c
o
u
n
t
r
y

s
y
s
t
e
m

d
e
n
g
a
n

h
o
s
t

c
o
u
n
t
r
y

a
r
r
a
n
g
e
m
e
n
t
.

P
o
l
i
c
y

B
e
n
e
f
i
t

H
o
m
e

C
o
u
n
t
r
y


4
.
5
.
3
.

B
a
n
t
u
a
n

P
i
s
a
h

K
e
l
u
a
r
g
a

(
F
a
m
i
l
y

V
i
s
i
t
)

B
a
n
t
u
a
n

b
i
a
y
a

t
i
k
e
t

p
e
s
a
w
a
t

u
n
t
u
k

k
e
l
u
a
r
g
a

(
i
s
t
r
i
/
s
u
a
m
i
/
a
n
a
k
)

y
a
n
g

d
i
t
i
n
g
g
a
l
k
a
n

d
i

h
o
m
e

c
o
u
n
t
r
y

m
a
k
s
i
m
a
l

2

k
a
l
i

d
a
l
a
m

s
e
t
a
h
u
n

d
e
n
g
a
n

k
e
t
e
n
t
u
a
n

T
K
A

t
i
d
a
k

p
u
l
a
n
g

(
t
i
d
a
k

m
e
l
a
k
s
a
n
a
k
a
n

c
u
t
i
/
d
i

l
u
a
r

k
e
d
i
n
a
s
a
n
)

s
e
s
u
a
i

d
e
n
g
a
n

p
e
r
a
t
u
r
a
n

y
a
n
g

b
e
r
l
a
k
u

d
i

m
a
s
i
n
g
-
m
a
s
i
n
g

K
K
K
S
.

D
i
t
e
r
a
p
k
a
n

k
e
t
e
n
t
u
a
n

h
o
m
e

c
o
u
n
t
r
y

s
y
s
t
e
m

d
e
n
g
a
n

h
o
s
t

c
o
u
n
t
r
y

a
r
r
a
n
g
e
m
e
n
t
.


B
e
n
e
f
i
t

H
o
m
e

C
o
u
n
t
r
y

P
o
l
i
c
y


4
.
6
.

B
a
n
t
u
a
n

u
n
t
u
k

p
e
m
i
n
d
a
h
a
n

(
m
o
v
i
n
g
/
r
e
l
o
c
a
t
i
o
n

a
s
s
i
s
t
a
n
c
e
)


4
.
6
.
1
.

B
a
n
t
u
a
n

B
i
a
y
a

P
i
n
d
a
h

F
a
s
i
l
i
t
a
s
/
b
a
n
t
u
a
n

p
e
m
i
n
d
a
h
a
n

T
K
A

y
a
n
g

d
i
t
u
g
a
s
k
a
n

k
e

I
n
d
o
n
e
s
i
a

a
t
a
u

p
u
l
a
n
g
/
r
e
p
a
t
r
i
a
s
i

(
a
c
c
o
m
o
d
a
t
i
o
n

&

t
r
a
v
e
l

c
o
s
t

f
o
r

m
o
b
/
d
e
m
o
b
)

B
e
n
e
f
i
t


H
o
m
e

C
o
u
n
t
r
y

P
o
l
i
c
y


4
.
6
.
2
.

T
u
n
j
a
n
g
a
n

B
i
a
y
a

R
e
l
o
k
a
s
i

T
u
n
j
a
n
g
a
n

y
a
n
g

d
i
b
e
r
i
k
a
n

s
a
t
u

k
a
l
i

k
e
p
a
d
a

T
K
A

u
n
t
u
k

m
e
n
u
t
u
p

b
i
a
y
a
-
b
i
a
y
a

s
e
h
u
b
u
n
g
a
n

d
e
n
g
a
n

d
i
t
e
r
i
m
a
n
y
a

p
e
n
u
g
a
s
a
n

d
i

I
n
d
o
n
e
s
i
a


B
e
n
e
f
i
t


H
o
m
e

C
o
u
n
t
r
y

P
o
l
i
c
y


4
.
6
.
3
.

B
a
n
t
u
a
n

P
e
n
g
i
r
i
m
a
n











B
a
r
a
n
g

B
a
n
t
u
a
n

p
e
n
g
i
r
i
m
a
n

p
e
r
l
e
n
g
k
a
p
a
n

r
u
m
a
h

t
a
n
g
g
a

d
a
n

b
a
r
a
n
g

p
r
i
b
a
d
i

T
K
A

d
a
n

k
e
l
u
a
r
g
a
n
y
a

s
e
b
e
s
a
r

b
i
a
y
a

a
i
r
f
r
e
i
g
h
t
/
s
e
a
f
r
e
i
g
h
t

s
e
s
u
n
g
g
u
h
n
y
a

y
a
n
g

w
a
j
a
r
,

t
e
r
m
a
s
u
k

a
s
u
r
a
n
s
i

k
e
r
u
s
a
k
a
n
.

D
i
t
e
r
a
p
k
a
n

k
e
t
e
n
t
u
a
n

h
o
m
e

c
o
u
n
t
r
y

s
y
s
t
e
m

d
e
n
g
a
n

h
o
s
t

c
o
u
n
t
r
y

a
r
r
a
n
g
e
m
e
n
t
.

C
a
t
a
t
a
n

:

D
i
b
e
r
i
k
a
n

h
a
n
y
a

1

k
a
l
i

s
a
a
t

T
K
A

p
e
r
t
a
m
a

k
a
l
i

t
u
g
a
s

k
e

I
n
d
o
n
e
s
i
a

B
e
n
e
f
i
t


H
o
m
e

C
o
u
n
t
r
y

P
o
l
i
c
y



migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:94 3/19/2009 3:51:19 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
TOTAL REMUNERASI
Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008



95
T
O
T
A
L

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I
L
A
M
P
I
R
A
N

2
.

K
O
M
P
O
N
E
N

&

T
A
R
I
F

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

A
S
I
N
G

(
T
K
A
)


L
O
C
A
L

P
O
L
I
C
I
E
S

N
O
.

K
O
M
P
O
N
E
N

D
E
F
I
N
I
S
I

W
P
&
B

R
K
A

K
E
T
E
R
A
N
G
A
N

S
A
L
/
B
E
N
/
O
T
H
E
R


4
.
6
.
4
.

B
i
a
y
a

T
r
a
n
s
i
s
i

P
e
m
b
a
y
a
r
a
n

b
i
a
y
a

y
a
n
g

t
i
m
b
u
l

s
e
h
u
b
u
n
g
a
n

d
e
n
g
a
n

p
e
n
u
g
a
s
a
n

d
a
n

r
e
p
a
t
r
i
a
s
i

t
e
r
m
a
s
u
k

b
i
a
y
a

p
e
r
j
a
l
a
n
a
n
,

a
k
o
m
o
d
a
s
i
,

s
e
l
a
m
a

m
a
s
a

t
r
a
n
s
i
s
i

(
p
r
e
-
a
s
s
i
g
n
m
e
n
t

a
t
a
u

r
e
p
a
t
r
i
a
s
i
)
.

D
i
t
e
r
a
p
k
a
n

k
e
t
e
n
t
u
a
n

h
o
m
e

c
o
u
n
t
r
y

s
y
s
t
e
m

d
e
n
g
a
n

h
o
s
t

c
o
u
n
t
r
y

a
r
r
a
n
g
e
m
e
n
t
.

B
e
n
e
f
i
t

H
o
m
e

C
o
u
n
t
r
y

P
o
l
i
c
y


4
.
7
.

B
a
n
t
u
a
n

F
a
s
i
l
i
t
a
s

P
e
r
u
m
a
h
a
n

&

P
e
r
a
w
a
t
a
n

R
u
m
a
h

T
K
A


4
.
7
.
1
.

F
a
s
i
l
i
t
a
s

P
e
r
u
m
a
h
a
n
,

P
e
r
a
b
o
t
a
n
,

U
t
i
l
i
t
e
s

d
a
n











P
e
r
a
w
a
t
a
n

R
u
m
a
h

F
a
s
i
l
i
t
a
s

p
e
r
u
m
a
h
a
n

d
a
n

p
e
r
a
b
o
t
a
n

r
u
m
a
h

t
a
n
g
g
a

s
t
a
n
d
a
r

a
t
a
u

b
a
n
t
u
a
n

b
i
a
y
a

p
e
n
y
e
w
a
a
n

r
u
m
a
h

T
K
A

(
f
u
l
l

f
u
r
n
i
s
h
e
d
)
,

b
i
a
y
a

u
t
i
l
i
t
i
e
s

d
a
n

p
e
r
a
w
a
t
a
n

r
u
m
a
h

s
e
l
a
m
a

m
a
s
a

p
e
n
u
g
a
s
a
n
.


C
a
t
a
t
a
n
:


A
p
a
b
i
l
a

T
K
A

m
e
n
e
m
p
a
t
i

f
a
s
i
l
i
t
a
s

p
e
r
u
m
a
h
a
n

p
e
r
u
s
a
h
a
a
n
,

u
p
a
h
n
y
a

a
k
a
n

d
i
p
o
t
o
n
g

(
h
o
u
s
i
n
g

d
e
d
u
c
t
i
o
n

&

u
t
i
l
i
t
e
s

d
e
d
u
c
t
i
o
n
)

s
e
s
u
a
i

t
a
r
i
f


y
a
n
g

b
e
r
l
a
k
u

d
i

K
K
K
S
.


D
i
t
e
r
a
p
k
a
n

k
e
t
e
n
t
u
a
n

h
o
m
e

c
o
u
n
t
r
y

s
y
s
t
e
m

d
e
n
g
a
n

h
o
s
t

c
o
u
n
t
r
y

a
r
r
a
n
g
e
m
e
n
t
.


D
a
p
a
t

d
i
b
e
r
i
k
a
n

n
e
t
t

a
l
l
o
w
a
n
c
e

y
a
n
g

b
i
a
y
a
n
y
a

s
u
d
a
h

m
e
n
c
a
k
u
p
:


s
e
w
a

p
e
r
u
m
a
h
a
n
/
a
p
a
r
t
e
m
e
n

(
t
e
r
m
a
s
u
k

f
u
r
n
i
t
u
r

s
t
a
n
d
a
r

d
a
n

a
s
u
r
a
n
s
i

k
e
b
a
k
a
r
a
n

s
t
a
n
d
a
r
)
,


s
t
a
n
d
a
r
d

u
t
i
l
i
t
i
e
s

(
l
i
s
t
r
i
k
,

g
a
s
,

a
i
r
,


t
e
l
e
p
o
n
,

k
e
b
e
r
s
i
h
a
n

&

k
e
a
m
a
n
a
n
)


s
t
a
n
d
a
r
d

h
o
u
s
i
n
g

m
a
i
n
t
e
n
a
n
c
e


B
i
l
a

a
d
a

b
i
a
y
a

l
a
i
n

s
e
p
e
r
t
i
:

b
i
a
y
a

i
n
t
e
r
n
e
t
,

t
e
l
e
v
i
s
i

k
a
b
e
l
,

b
i
a
y
a

j
a
s
a

k
o
n
s
u
l
t
a
n
/
p
e
r
a
n
t
a
r
a

p
e
n
y
e
w
a
a
n

r
u
m
a
h
,

b
i
a
y
a

p
e
n
a
m
b
a
h
a
n

f
a
s
i
l
i
t
a
s

d
i
l
u
a
r

s
t
a
n
d
a
r

(
r
e
n
o
v
a
s
i
,

t
a
m
b
a
h

d
a
y
a

l
i
s
t
r
i
k
,

t
a
m
a
n
,

k
o
l
a
m

r
e
n
a
n
g
,

g
e
n
s
e
t
,

d
s
b
.
)

t
i
d
a
k

d
a
p
a
t

d
i
p
e
r
h
i
t
u
n
g
k
a
n

s
e
b
a
g
a
i

b
i
a
y
a

o
p
e
r
a
s
i

K
K
K
S



P
r
o
f
e
s
s
i
o
n
a
l

(
S
p
e
c
i
a
l
i
s
t
)

M
a
n
a
g
e
r
i
a
l
/

S
r
.

P
r
o
f
e
s
s
i
o
n
a
l

(
M
g
r
/
S
r
.
M
g
r
)

D
i
r
e
c
t

R
e
p
o
r
t

T
o
p

E
x
e
c
u
t
i
v
e

(
V
P
/
S
r
.
V
P
)

T
o
p

E
x
e
c
u
t
i
v
e

(
C
o
u
n
t
r
y

M
g
r
/

P
r
e
s
i
d
e
n
t
)





M
a
x
.

U
S
$

3
,
5
0
0

p
e
r

b
u
l
a
n

M
a
x
.

U
S
$

4
,
5
0
0

p
e
r

b
u
l
a
n

M
a
x
.

U
S
$

5
,
5
0
0

p
e
r

b
u
l
a
n

M
a
x
.

U
S
$

6
,
0
0
0

p
e
r

b
u
l
a
n





H
o
m
e

C
o
u
n
t
r
y
P
o
l
i
c
y
B
e
n
e


t
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:95 3/21/2009 9:39:49 AM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
TOTAL REMUNERASI
Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008



96
T
O
T
A
L

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I
N
O
.

K
O
M
P
O
N
E
N

D
E
F
I
N
I
S
I

W
P
&
B

R
K
A

K
E
T
E
R
A
N
G
A
N

S
A
L
/
B
E
N
/
O
T
H
E
R


4
.
8
.

T
r
a
n
s
p
o
r
t
a
s
i



4
.
8
.
1
.
K
e
n
d
a
r
a
a
n

m
o
b
i
l

d
i
n
a
s


F
a
s
i
l
i
t
a
s

k
e
n
d
a
r
a
a
n

d
i
n
a
s

T
K
A

d
a
p
a
t

d
i
b
e
r
i
k
a
n

m
a
k
s
i
m
a
l

1

k
e
n
d
a
r
a
a
n

(
s
u
d
a
h

t
e
r
m
a
s
u
k

u
n
t
u
k

k
e
l
u
a
r
g
a
n
y
a
)

s
e
l
a
m
a

b
e
r
t
u
g
a
s

d
i

I
n
d
o
n
e
s
i
a
.

F
a
s
i
l
i
t
a
s

m
o
b
i
l

r
e
n
t
a
l

d
a
r
i

p
e
r
u
s
a
h
a
a
n

t
e
r
m
a
s
u
k

b
i
a
y
a

o
p
e
r
a
s
i
o
n
a
l

&

a
d
m
i
n
i
s
t
r
a
s
i
n
y
a

d
e
n
g
a
n

a
c
u
a
n

t
o
t
a
l

b
i
a
y
a

s
e
w
a

b
u
l
a
n
a
n

s
e
b
e
s
a
r
:



P
r
o
f
e
s
s
i
o
n
a
l

(
S
p
e
c
i
a
l
i
s
t
)

M
a
n
a
g
e
r
i
a
l
/






S
r
.

P
r
o
f
e
s
s
i
o
n
a
l

(
M
g
r
/
S
r
.
M
g
r
)

D
i
r
e
c
t

R
e
p
o
r
t

T
o
p

E
x
e
c
u
t
i
v
e

(
V
P
/
S
r
.
V
P
)

T
o
p

E
x
e
c
u
t
i
v
e

(
C
o
u
n
t
r
y

M
g
r
/

P
r
e
s
i
d
e
n
t
)



M
a
x
.

U
S
$

2
.
0
0
0

M
a
x
.

U
S
$

2
.
5
0
0

M
a
x
.

U
S
$

3
.
0
0
0

M
a
x
.

U
S
$

3
.
5
0
0




4
.
9
.
H
a
r
i

I
s
t
i
r
a
h
a
t

d
a
n

T
u
n
j
a
n
g
a
n
n
y
a


4
.
9
.
1
.

H
a
r
i

i
s
t
i
r
a
h
a
t

u
n
t
u
k

p
u
l
a
n
g

k
e

h
o
m
e

c
o
u
n
t
r
y

a
t
a
u

u
n
t
u
k

c
u
t
i

b
e
r
l
i
b
u
r

(
a
n
n
u
a
l

l
e
a
v
e
)

H
a
r
i

i
s
t
i
r
a
h
a
t

y
a
n
g

d
i
b
e
r
i
k
a
n

k
e
p
a
d
a

T
K
A

d
a
n

k
e
l
u
a
r
g
a
n
y
a

y
a
n
g

i
k
u
t

k
e

I
n
d
o
n
e
s
i
a

s
e
l
a
m
a

p
e
n
u
g
a
s
a
n

u
n
t
u
k

p
u
l
a
n
g

k
e

h
o
m
e

c
o
u
n
t
r
y

a
t
a
u

c
u
t
i

b
e
r
l
i
b
u
r

d
e
n
g
a
n

t
e
r
m
a
s
u
k

b
i
a
y
a

p
e
r
j
a
l
a
n
a
n
n
y
a
.

D
a
p
a
t

d
i
t
e
r
a
p
k
a
n

k
e
t
e
n
t
u
a
n

h
o
m
e

c
o
u
n
t
r
y

s
y
s
t
e
m

u
n
t
u
k

c
u
t
i

t
a
h
u
n
a
n

d
e
n
g
a
n

b
a
t
a
s
a
n
:


M
a
k
s
i
m
a
l

1

k
a
l
i

p
e
r

t
a
h
u
n
n
y
a
.


H
a
r
i
-
h
a
r
i

c
u
t
i

y
a
n
g

t
i
d
a
k

d
i
a
m
b
i
l

a
k
a
n

h
a
n
g
u
s

d
a
n

t
i
d
a
k

d
a
p
a
t

d
i
a
k
u
m
u
l
a
s
i


(
n
o

c
a
r
r
y

o
v
e
r
)

&

t
i
d
a
k

d
a
p
a
t

d
i
u
a
n
g
k
a
n

(
n
o

c
a
s
h

o
u
t
)


D
i
b
e
r
i
k
a
n

b
e
r
u
p
a

d
i
r
e
c
t

r
o
u
t
e

-


r
e
t
u
r
n

t
i
c
k
e
t
s

a
t
a
u

u
a
n
g

p
e
n
g
g
a
n
t
i
a
n

t
i
k
e
t

p
e
s
a
w
a
t

T
K
A

d
a
n

k
e
l
u
a
r
g
a
n
y
a

d
e
n
g
a
n

k
e
l
a
s

s
e
s
u
a
i

k
e
t
e
n
t
u
a
n

d
i

K
K
K
S
.


H
a
r
i

c
u
t
i

d
i
s
e
s
u
a
i
k
a
n

d
e
n
g
a
n

p
e
r
a
t
u
r
a
n

y
a
n
g

b
e
r
l
a
k
u

d
i

K
K
K
S
.

B
e
n
e
f
i
t

H
o
m
e

C
o
u
n
t
r
y

P
o
l
i
c
y


4
.
9
.
2
.

H
a
r
i

i
s
t
i
r
a
h
a
t

u
n
t
u
k












k
o
n
d
i
s
i

d
a
r
u
r
a
t

H
a
r
i

i
s
t
i
r
a
h
a
t

y
a
n
g

d
i
b
e
r
i
k
a
n

k
e
p
a
d
a

T
K
A

u
n
t
u
k

p
e
r
g
i

k
e

t
e
m
p
a
t

y
a
n
g

a
m
a
n

s
e
l
a
m
a

s
i
t
u
a
s
i

b
e
r
b
a
h
a
y
a
,

t
i
d
a
k

a
m
a
n

m
a
u
p
u
n

t
e
r
j
a
d
i

k
o
n
f
l
i
k
,


d
e
n
g
a
n

t
e
r
m
a
s
u
k

b
i
a
y
a

p
e
r
j
a
l
a
n
a
n
n
y
a
.


B
e
n
e
f
i
t


H
o
m
e

C
o
u
n
t
r
y

P
o
l
i
c
y


4
.
9
.
3

.
H
a
r
i

i
s
t
i
r
a
h
a
t

d
a
l
a
m

h
a
l

a
d
a

m
u
s
i
b
a
h

(
c
o
m
p
a
s
s
i
o
-
n
a
t
e

l
e
a
v
e
)

H
a
r
i

i
s
t
i
r
a
h
a
t

y
a
n
g

d
i
b
e
r
i
k
a
n

k
e
p
a
d
a

T
K
A

u
n
t
u
k

p
u
l
a
n
g

k
e

h
o
m
e

c
o
u
n
t
r
y

s
a
a
t

a
d
a

k
e
l
u
a
r
g
a

y
a
n
g

t
e
r
k
e
n
a

m
u
s
i
b
a
h

(
e
m
e
r
g
e
n
c
y

l
e
a
v
e
,

s
i
c
k

l
e
a
v
e
,

o
r
a
n
g

t
u
a
/
k
e
l
u
a
r
g
a

T
K
A

m
e
n
i
n
g
g
a
l

a
t
a
u

s
a
k
i
t

k
e
r
a
s
,

p
a
t
e
r
n
i
t
y

l
e
a
v
e
,

d
s
b
.
)
,


t
e
r
m
a
s
u
k

d
e
n
g
a
n

b
i
a
y
a

p
e
r
j
a
l
a
n
a
n
n
y
a
.

D
i
t
e
r
a
p
k
a
n

h
o
m
e

c
o
u
n
t
r
y

s
y
s
t
e
m
.


B
e
n
e
f
i
t


H
o
m
e

C
o
u
n
t
r
y

P
o
l
i
c
y



B
e
n
e


t
H
o
m
e

C
o
u
n
t
r
y
P
o
l
i
c
y
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:96 3/21/2009 9:39:57 AM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
TOTAL REMUNERASI
Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008



97
T
O
T
A
L

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I
L
A
M
P
I
R
A
N

2
.

K
O
M
P
O
N
E
N

&

T
A
R
I
F

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

A
S
I
N
G

(
T
K
A
)


L
O
C
A
L

P
O
L
I
C
I
E
S

N
O
.

K
O
M
P
O
N
E
N

D
E
F
I
N
I
S
I

W
P
&
B

R
K
A

K
E
T
E
R
A
N
G
A
N

S
A
L
/
B
E
N
/
O
T
H
E
R


4
.
1
0
.

K
e
a
n
g
g
o
t
a
a
n

A
s
o
s
i
a
s
i

P
r
o
f
e
s
i

d
a
n

O
l
a
h

R
a
g
a


4
.
1
0
.
1
.

K
e
a
n
g
g
o
t
a
a
n

A
s
o
s
i
a
s
i













P
r
o
f
e
s
s
i
o
n
a
l

K
e
a
n
g
g
o
t
a
a
n

T
K
A

t
e
r
k
a
i
t

d
e
n
g
a
n

p
o
s
i
s
i
/
j
a
b
a
t
a
n

s
e
s
u
a
i

k
o
m
p
e
t
e
n
s
i

p
r
o
f
e
s
i
n
y
a

d
e
n
g
a
n

k
e
t
e
n
t
u
a
n

T
K
A

t
e
r
s
e
b
u
t

m
e
l
a
k
u
k
a
n

s
h
a
r
i
n
g

k
n
o
w
l
e
d
g
e

k
e
p
a
d
a

T
K
I
.

D
i
b
e
r
i
k
a
n

h
a
n
y
a

1

k
a
l
i

p
e
r

t
a
h
u
n

d
a
n

h
a
n
y
a

u
n
t
u
k

T
K
A

(
b
i
a
y
a

k
e
a
n
g
g
o
t
a
a
n

s
u
a
m
i
/
i
s
t
r
i
/
a
n
a
k

T
K
A

t
i
d
a
k

d
a
p
a
t

d
i
b
e
b
a
n
k
a
n

k
e

d
a
l
a
m

b
i
a
y
a

o
p
e
r
a
s
i

K
K
K
S
)
.

D
a
p
a
t

d
i
t
e
r
a
p
k
a
n

k
e
t
e
n
t
u
a
n

H
o
m
e

C
o
u
n
t
r
y

S
y
s
t
e
m

d
e
n
g
a
n

H
o
s
t

C
o
u
n
t
r
y

A
r
r
a
n
g
e
m
e
n
t
.

B
e
n
e
f
i
t

H
o
m
e

C
o
u
n
t
r
y

P
o
l
i
c
y


4
.
1
0
.
2
.


K
e
a
n
g
g
o
t
a
a
n


O
l
a
h

R
a
g
a

K
e
a
n
g
g
o
t
a
a
n

o
l
a
h

r
a
g
a

u
n
t
u
k

T
K
A

d
a
n

k
e
l
u
a
r
g
a
n
y
a

(
s
e
l
a
m
a

b
e
l
u
m

d
i
p
e
r
h
i
t
u
n
g
k
a
n

d
a
l
a
m

C
&
S
/
C
O
L
A

d
a
n

t
i
d
a
k

b
o
l
e
h

d
o
u
b
l
e

b
e
n
e
f
i
t
)

y
a
n
g

d
i
b
e
r
i
k
a
n

h
a
n
y
a

1

k
a
l
i

p
e
r

t
a
h
u
n
.

D
i
t
e
r
a
p
k
a
n

H
o
m
e

C
o
u
n
t
r
y

S
y
s
t
e
m

d
e
n
g
a
n

H
o
s
t

C
o
u
n
t
r
y

A
r
r
a
n
g
e
m
e
n
t
.



P
r
o
f
e
s
s
i
o
n
a
l

(
S
p
e
c
i
a
l
i
s
t
)

M
a
n
a
g
e
r
i
a
l
/

S
r
.

P
r
o
f
e
s
s
i
o
n
a
l

(
M
g
r
/
S
r
.
M
g
r
)

D
i
r
e
c
t

R
e
p
o
r
t

T
o
p

E
x
e
c
u
t
i
v
e

(
V
P
/
S
r
.
V
P
)

T
o
p

E
x
e
c
u
t
i
v
e

(
C
o
u
n
t
r
y

M
g
r
/

P
r
e
s
i
d
e
n
t
)




M
a
x
.

U
S
$

1
,
2
5
0

p
e
r

t
a
h
u
n

M
a
x
.

U
S
$

1
,
5
0
0

p
e
r

t
a
h
u
n

M
a
x
.

U
S
$

1
,
7
5
0

p
e
r

t
a
h
u
n

M
a
x
.

U
S
$

2
,
0
0
0

p
e
r

t
a
h
u
n




4
.
1
1
.

B
a
n
t
u
a
n

p
e
n
g
u
r
u
s
a
n

i
j
i
n

k
e
r
j
a

d
a
n

k
e
p
e
r
l
u
a
n

I
m
i
g
r
a
s
i


4
.
1
1
.
1
.


B
a
n
t
u
a
n

I
m
i
g
r
a
s
i

d
a
n

V
i
s
a

B
a
n
t
u
a
n

a
d
m
i
n
i
s
t
r
a
s
i

d
a
n

h
u
k
u
m

u
n
t
u
k

T
K
A

d
a
l
a
m

h
a
l

m
e
n
d
a
p
a
t
k
a
n

i
j
i
n

k
e
r
j
a
,

s
e
r
t
a

k
e
p
e
r
l
u
a
n

i
m
i
g
r
a
s
i

l
a
i
n
n
y
a

u
n
t
u
k

T
K
A

d
a
n

k
e
l
u
a
r
g
a
n
y
a
.

D
i
b
e
r
i
k
a
n

b
a
n
t
u
a
n

s
e
b
e
s
a
r

b
i
a
y
a

p
e
r
i
j
i
n
a
n

s
e
s
u
n
g
g
u
h
n
y
a

y
a
n
g

w
a
j
a
r

m
e
n
c
a
k
u
p

T
K
A

d
a
n

k
e
l
u
a
r
g
a
n
y
a

(
a
n
a
k

d
a
n

i
s
t
r
i
/
s
u
a
m
i
)

C
a
t
a
t
a
n

:

D
i
t
e
r
a
p
k
a
n

h
o
s
t

c
o
u
n
t
r
y

s
y
s
t
e
m
,

s
e
h
i
n
g
g
a

T
K
A

m
e
m
b
a
y
a
r

p
a
j
a
k

s
e
s
u
a
i

k
e
t
e
n
t
u
a
n

d
i

I
n
d
o
n
e
s
i
a


B
e
n
e
f
i
t


H
o
m
e

C
o
u
n
t
r
y

P
o
l
i
c
y

&

H
o
s
t

C
o
u
n
t
r
y

P
o
l
i
c
y


4
.
1
2
.

L
a
i
n
-
l
a
i
n

s
e
h
u
b
u
n
g
a
n

d
e
n
g
a
n

k
e
p
e
r
l
u
a
n

o
p
e
r
a
s
i
o
n
a
l


4
.
1
2
.
1
.
T
u
n
j
a
n
g
a
n

h
a
r
i
a
n

T
u
n
j
a
n
g
a
n

y
a
n
g

d
i
b
e
r
i
k
a
n

k
e
p
a
d
a

T
K
A

d
a
n

k
e
l
u
a
r
g
a

s
e
l
a
m
a

i
n
t
e
r
i
m

l
e
a
v
e

a
t
a
u

s
a
a
t

t
i
n
g
g
a
l

s
e
m
e
n
t
a
r
a

d
i

h
o
t
e
l

(
p
a
d
a

s
a
a
t

p
e
m
i
n
d
a
h
a
n

-

s
e
b
e
l
u
m

m
e
n
d
a
p
a
t
k
a
n

t
e
m
p
a
t

t
i
n
g
g
a
l

p
e
r
m
a
n
e
n
)

s
e
l
a
m
a

m
a
k
s
i
m
a
l

3

b
u
l
a
n

(
f
i
x
e
d

a
m
o
u
n
t
)

s
e
s
u
a
i

t
a
r
i
f

H
o
m
e

c
o
u
n
t
r
y
.

B
e
n
e
f
i
t


H
o
m
e

C
o
u
n
t
r
y

P
o
l
i
c
y



B
e
n
e


t
H
o
m
e

C
o
u
n
t
r
y
P
o
l
i
c
y
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:97 3/21/2009 9:40:06 AM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
TOTAL REMUNERASI
Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008
98
T
O
T
A
L

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I
L
A
M
P
I
R
A
N

2
.

K
O
M
P
O
N
E
N

&

T
A
R
I
F

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

A
S
I
N
G

(
T
K
A
)


L
O
C
A
L

P
O
L
I
C
I
E
S

N
O
.

K
O
M
P
O
N
E
N

D
E
F
I
N
I
S
I

W
P
&
B

R
K
A

K
E
T
E
R
A
N
G
A
N

S
A
L
/
B
E
N
/
O
T
H
E
R


4
.
1
2
.
2
.


T
u
n
j
a
n
g
a
n

p
e
n
g
o
b
a
t
a
n


T
u
n
j
a
n
g
a
n

y
a
n
g

b
e
r
i
k
a
n

s
a
a
t

m
e
n
j
a
l
a
n
i

p
e
n
g
o
b
a
t
a
n

s
e
s
u
a
i

k
e
t
e
n
t
u
a
n

y
a
n
g

d
i
b
e
r
l
a
k
u
k
a
n

u
n
t
u
k

T
K
I
.

B
e
n
e
f
i
t


H
o
s
t

C
o
u
n
t
r
y

P
o
l
i
c
y


4
.
1
2
.
3
.


F
a
s
i
l
i
t
a
s

K
e
r
j
a

(
H
P
,

L
a
p
t
o
p
,

C
o
p
o
r
a
t
e

C
a
r
d

F
a
s
i
l
i
t
a
s

k
e
r
j
a

b
a
g
i

T
K
A

s
e
l
a
m
a

p
e
n
u
g
a
s
a
n

/

t
e
r
k
a
i
t

d
e
n
g
a
n

p
e
k
e
r
j
a
a
n
/

k
e
d
i
n
a
s
a
n
.

D
a
p
a
t

d
i
t
e
r
a
p
k
a
n

k
e
t
e
n
t
u
a
n

H
o
m
e

C
o
u
n
t
r
y

S
y
s
t
e
m

d
e
n
g
a
n

H
o
s
t

C
o
u
n
t
r
y

A
r
r
a
n
g
e
m
e
n
t
.

B
e
n
e
f
i
t


H
o
m
e

C
o
u
n
t
r
y

P
o
l
i
c
y

migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:98 3/19/2009 3:51:22 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
TOTAL REMUNERASI
Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008
99
T
O
T
A
L

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I
L
A
M
P
I
R
A
N

3
.

E
V
A
L
U
A
S
I

R
K
A

K
E
T
E
N
A
G
A
K
E
R
J
A
A
N

T
E
R
H
A
D
A
P

H
A
S
I
L

S
U
R
V
E
Y

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I

3
.

A

.

N
a
t
i
o
n
a
l

E
m
p
l
o
y
e
e
s

P
l
a
n
n
i
n
g

R
a
t
e

(
C
o
n
t
o
h

F
o
r
m
u
l
i
r
)

R
E
M
U
N
E
R
A
T
I
O
N

I
T
E
M
S

L
e
v
e
l

P
e
k
e
r
j
a

D
e
n
g
a
n

H
a
k

L
e
m
b
u
r

L
e
v
e
l

P
e
k
e
r
j
a

T
a
n
p
a

H
a
k

L
e
m
b
u
r

L
e
v
e
l

P
e
k
e
r
j
a

M
a
n
a
j
e
r
i
a
l

L
e
v
e
l

P
i
m
p
i
n
a
n

E
k
s
e
k
u
t
i
f

J
u
m
l
a
h

T
o
t
a
l

H
e
a
d
c
o
u
n
t

S
A
L
A
R
Y
-

i
n

U
S
D

(
a
n
n
u
a
l
i
z
e
d
)

1
.


2
.


3
.


4
.


5
.


T
o
t
a
l

S
a
l
a
r
i
e
s


M
a
r
k
e
t

B
e
n
c
h
m
a
r
k

R
a
n
g
e
*

T
U
N
J
A
N
G
A
N

L
A
P
A
N
G
A
N

B
E
N
E
F
I
T
-

i
n

U
S
D

(
a
n
n
u
a
l
i
z
e
d
)


T
o
t
a
l

B
e
n
e
f
i
t
s


T
o
t
a
l

S
a
l
a
r
i
e
s

+

B
e
n
e
f
i
t
s

T
o
t
a
l

C
o
s
t

(
S
a
l
a
r
i
e
s

+

B
e
n
e
f
i
t
s
)

x

H
e
a
d
c
o
u
n
t

O
T
H
E
R

P
E
R
S
O
N
N
E
L

C
O
S
T
-

i
n

U
S
D

(
a
n
n
u
a
l
i
z
e
d
)

D
i

l
u
a
r

P
e
r
s
o
n
n
e
l

c
o
s
t

d
a
l
a
m

W
P
&
B

(
S
u
n
d
r
i
e
s
)

1
.


2
.


3
.


4
.


5
.


T
o
t
a
l

O
t
h
e
r

P
e
r
s
o
n
n
e
l

C
o
s
t

G
r
a
n
d

T
o
t
a
l

P
e
r
s
o
n
n
e
l

C
o
s
t

*

b
e
s
a
r
a
n

t
a
r
i
f

a
c
u
a
n

d
a
p
a
t

b
e
r
u
b
a
h

s
e
s
u
a
i

h
a
s
i
l

m
a
r
k
e
t

s
u
r
v
e
y

t
a
h
u
n
a
n
.


migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:99 3/19/2009 3:51:23 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
TOTAL REMUNERASI
Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008
100
T
O
T
A
L

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I
L
A
M
P
I
R
A
N

3
.

E
V
A
L
U
A
S
I

R
K
A

K
E
T
E
N
A
G
A
K
E
R
J
A
A
N

T
E
R
H
A
D
A
P

H
A
S
I
L

S
U
R
V
E
Y

R
E
M
U
N
E
R
A
S
I

3
.
B
.

E
x
p
a
t
r
i
a
t
e

E
m
p
l
o
y
e
e
s

P
l
a
n
n
i
n
g

R
a
t
e

(
C
o
n
t
o
h

F
o
r
m
u
l
i
r
)

R
E
M
U
N
E
R
A
T
I
O
N

I
T
E
M
S

P
r
o
f
e
s
s
i
o
n
a
l

(
S
p
e
c
i
a
l
i
s
t
)

M
a
n
a
g
e
r
i
a
l

(
M
g
r
/
S
r
.
M
g
r
)

D
i
r
e
c
t

R
e
p
o
r
t


T
o
p

E
x
e
c
u
t
i
v
e

(
V
P
/
S
r
.
V
P
)

T
o
p

E
x
e
c
u
t
i
v
e

(
C
o
u
n
t
r
y

M
g
r
/

P
r
e
s
i
d
e
n
t
)

T
o
t
a
l


H
e
a
d
c
o
u
n
t






S
A
L
A
R
Y
-

i
n

U
S
D

(
a
n
n
u
a
l
i
z
e
d
)






1
.







2
.







3
.







4
.







5
.







T
o
t
a
l

S
a
l
a
r
i
e
s







B
E
N
E
F
I
T
-

i
n

U
S
D

(
a
n
n
u
a
l
i
z
e
d
)






T
o
t
a
l

B
e
n
e
f
i
t
s






T
o
t
a
l

S
a
l
a
r
i
e
s

+

B
e
n
e
f
i
t
s






T
o
t
a
l

C
o
s
t

(
S
a
l
a
r
i
e
s

+

B
e
n
e
f
i
t
s
)

x

H
e
a
d
c
o
u
n
t






O
T
H
E
R

P
E
R
S
O
N
N
E
L

C
O
S
T
-

i
n

U
S
D

(
a
n
n
u
a
l
i
z
e
d
)




1
.


2
.


3
.


4
.


5
.


T
o
t
a
l

O
t
h
e
r

P
e
r
s
o
n
n
e
l

C
o
s
t

G
r
a
n
d

T
o
t
a
l

P
e
r
s
o
n
n
e
l

C
o
s
t


migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:100 3/19/2009 3:51:24 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
CROSS POSTING TENAGA KERJA
INDONESIA
Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008
101
C
R
O
S
S

P
O
S
T
I
N
G

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

I
N
D
O
N
E
S
I
A
I. UMUM
1.1. Dalam rangka mengoptimalkan dan pengembangan kompetensi Tenaga Kerja Indonesia
di lingkungan KKKS, maka sebagai salah satu solusi untuk menjawab kelangkaan
tenaga kerja dalam bidang usaha hulu migas di Indonesia dilakukan melalui program
Cross Posting.
1.2. Program Cross Posting dilaksanakan sesuai dengan kontrak kerja KKKS bahwa
BPMIGAS berkewajiban membantu menyediakan personil yang berasal dari sumber-
sumber dalam kontrol BPMIGAS apabila personil tersebut tidak tersedia maka BPMIGAS
akan mengadakan dari sumber-sumber lainnya.
1.3. Pengertian:
1.3.1 Cross-Posting (CP) di lingkungan KKKS adalah menempatkan pekerja dari
satu KKKS ke KKKS lainya dan dari KKKS ke BPMIGAS atau sebaliknya dalam
jangka waktu tertentu.
1.3.2 Unit Asal adalah KKKS atau BPMIGAS yang mengirimkan pekerjanya untuk
dapat diperbantukan ke KKKS lain atau BPMIGAS.
1.3.3 Unit Penerima adalah KKKS atau BPMIGAS yang menerima Pekerja Perbantuan
dari KKKS lain atau BPMIGAS.
1.3.4 Pekerja Perbantuan adalah pekerja dari Unit Asal yang diperbantukan ke Unit
Penerima.
II. TUJUAN
2.1. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja terhadap pelaksanaan operasional dari Unit
Penerima dengan mengisi kekosongan posisi-posisi tenaga profesional sesuai dengan
bidangnya.
2.2. Untuk menjaga keseimbangan operasi KKKS/BPMIGAS melalui penyediaan dan
perbantuan tenaga kerja.
2.3. Untuk dapat mempercepat pengembangan kompetensi dan penguasaan teknologi
migas oleh tenaga kerja nasional dengan mendayagunakan Tenaga Kerja Indonesia
secara optimal dalam rangka pengembangan wilayah operasi.
2.4. Untuk dapat memberi kesempatan pengembangan karir bagi pekerja potensial dan
mengakomodasi kebutuhan KKKS/BPMIGAS terhadap kebutuhan tenaga kerja
di bidang usaha hulu migas baik tenaga kerja yang berpengalaman maupun belum
berpengalaman.
III. KEWENANGAN
3.1. BPMIGAS memberikan masukan untuk memastikan program dapat berjalan dengan
baik.
3.2. Peserta CP (unit asal maupun unit penerima) melakukan evaluasi dan memutuskan
kesepakatan pelaksanaan perbantuan pekerja.
3.3. Unit Penerima dan Unit Asal bertanggung jawab untuk melakukan monitoring terhadap
pelaksanaan CP, untuk kemudian dilaporkan kepada BPMIGAS.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:101 3/19/2009 3:51:24 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
CROSS POSTING TENAGA KERJA
INDONESIA
Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008
102
C
R
O
S
S

P
O
S
T
I
N
G

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

I
N
D
O
N
E
S
I
A
IV. PENGATURAN/BATASAN
4.1. Unit Penerima dapat melakukan rotasi dan mutasi Pekerja Perbantuan didalam Unit
Penerima dan wajib menginformasikan kepada unit Asal.
4.2. Unit Penerima memiliki hak untuk mengembalikan Pekerja Perbantuan atas dasar
kesepakatan dengan Unit Asal dan kemudian disampaikan kepada BPMIGAS.
4.3. Pekerja yang akan diperbantukan minimum telah memiliki pengalaman kerja di Unit
Asal dengan penilaian kinerja minimal di atas skala tengah pada penilaian kinerja unit
Penerima.
4.4. Pekerja Perbantuan tunduk kepada perjanjian kerahasiaan dan tata tertib/tata kerja di
Unit Penerima.
4.5. Unit Penerima wajib memberikan pelatihan dan pengembangan kepada Pekerja
Perbantuan sesuai dengan program rencana pengembangan Pekerja Perbantuan.
4.6. Program Cross Posting ini berlaku dengan jangka waktu penugasan yang didasarkan
pada kebutuhan proyek minimum 1 (satu) tahun dan maksimum 3 (tiga) tahun, dan
dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua belah pihak.
4.7. Pekerja yang diperbantukan dalam mekanisme CP harus kembali ke Unit Asal setelah
masa CP berakhir.
V. PETUNJUK/PELAKSANAAN
5.1. Pertukaran pekerja antar Unit Asal dan Unit Penerima diatur sebagai berikut:
5.1.1. Peserta CP berkoordinasi dengan KKKS atau BPMIGAS untuk mendapatkan
informasi mengenai kebutuhan/peluang CP.
5.1.2. Setiap KKKS/BPMIGAS dapat mengajukan pekerjanya untuk dapat diikutsertakan
dalam program CP dengan menyampaikan kepada BPMIGAS untuk dicarikan
unit penerima.
5.1.3. Setiap KKKS/BPMIGAS dapat mengajukan posisi yang dapat diisi oleh calon
pekerja perbantuan dengan menyampaikan kepada BPMIGAS untuk di carikan
calon pekerja perbantuan.
5.1.4. Rencana CP untuk unit asal disampaikan kepada BPMIGAS dengan
mencantumkan:
a. Nama, kualikasi dan posisi pekerja.
b. Tujuan dan manfaat CP.
c. Jangka waktu CP.
d. Administrasi remunerasi.
e. Program kerja untuk pekerja perbantuan.
5.1.5. Rencana CP untuk unit penerima disampaikan kepada BPMIGAS dengan
mencantumkan:
a. Kualikasi posisi yang diperlukan.
b. Tujuan dan manfaat CP.
c. Jangka waktu CP.
d. Administrasi remunerasi.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:102 3/19/2009 3:51:24 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
CROSS POSTING TENAGA KERJA
INDONESIA
Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008
103
C
R
O
S
S

P
O
S
T
I
N
G

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

I
N
D
O
N
E
S
I
A
5.1.6. Remunerasi Pekerja Perbantuan diatur sebagai berikut:
a. Prinsipnya upah pekerja perbantuan mengikuti sistim pengupahan pada
Unit Asal, apabila upah Pekerja Perbantuan lebih rendah dibanding dengan
standar Unit Penerima, maka selisihnya akan dibebankan kepada Unit
Penerima dalam bentuk tunjangan penugasan. Tunjangan ini tidak berlaku
atau batal apabila Pekerja Perbantuan dikembalikan ke unit Asal.
b. Apabila upah Pekerja Perbantuan lebih tinggi atau sama dengan dengan
standar Unit Penerima, maka tidak perlu dilaksanakan penyesuaian.
c. Penilaian kinerja Pekerja Perbantuan mengikuti sistem di Unit Penerima,
selanjutnya dilakukan konversi kedalam sistem penilaian kinerja Unit Asal
sebagai dasar administrasi upah (merit increase).
d. Benet jangka panjang, mengikuti perhitungan Unit Asal dengan pembebanan
pada Unit Penerima kecuali ditetapkan lain oleh kedua belah pihak.
e. Fasilitas kedinasan mengikuti pemberian Unit Penerima kecuali ditetapkan
lain oleh kedua belah pihak.
5.1.7. Masa kerja selama menjalani CP tetap diperhitungkan sebagai hubungan
kerja di Unit Asal kecuali disepakati lain oleh kedua belah pihak (misal: selama
penugasan di Unit Penerima hak severance pay di berikan di Unit Penerima
maka masa kerjanya di Unit Asal tidak memperhitungkan periode penugasan di
Unit Penerima).
5.1.8. Pekerja Perbantuan yang sedang menjalani program pembinaan CP harus
tunduk dan taat kepada peraturan/ketentuan pekerja di Unit Penerima.
5.1.9. Program mentoring untuk Pekerja Perbantuan diserahkan sepenuhnya kepada
Unit Penerima.
5.1.10. Unit Asal dapat meminta kembali pekerja perbantuan apabila disepakati kedua
belah pihak.
5.1.11. Unit Penerima wajib memberikan laporan tahunan kepada BPMIGAS sehubungan
pelaksanaan CP, untuk kemudian dievaluasi lebih lanjut oleh BPMIGAS.
VI. REFERENSI
6.1. Undang-undang No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
6.2. Undang-undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
6.3. Peraturan Pemerintah No. 42/2002 tentang Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi.
6.4. Peraturan Pemerintah No. 35/2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi.
6.5. Kontrak Kerja Sama pasal 5.3.3 (PSC).
6.6. Work Program & Budget (WP&B).
VII. LAMPIRAN
7.1. Cross Posting Bisnis Process (Lampiran 1).
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:103 3/19/2009 3:51:25 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
CROSS POSTING TENAGA KERJA
INDONESIA
Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008
104
C
R
O
S
S

P
O
S
T
I
N
G

T
E
N
A
G
A

K
E
R
J
A

I
N
D
O
N
E
S
I
A

Lampiran 1
Pihak
1 Identifikasi kebutuhan dan ketersediaan KKKS
2 Hasil identifikasi diserahkan kepada BPMIGAS. KKKS & BPMIGAS
3 Pembahasan kebutuhan dan ketersediaan TK KKKS & BPMIGAS
- penyelarasan kebutuhan dan ketersediaan (job matching) TK
- penetapan rencana program (kerja atau pengembangan )
- kesepakatan tri-partit (unit pengirim, unit penerima & BPMIGAS)
4 Penunjukan pekerja perbantuan oleh komite melalui HR KKKS KKKS
- penandatangan perjanjian (kerahasiaan, syarat & ketentuan, dll)
oleh pekerja perbantuan
5 Implementasi CP KKKS
- Pekerja perbantuan membuat laporan berkala
- Evaluasi kinerja pertengahan program dan/atau akhir program
6 Pelaporan program
- Unit penerima mengajukan laporan tahunan kepada BPMIGAS
-
Cross Posting Business Process
Proses
KKKS, Unit Asal dan BPMIGAS melakukan evaluasi atas pelaksanaan
keseluruhan program CP
KKKS, Unit Asal &
BPMIGAS


migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:104 3/19/2009 3:51:25 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
RANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI
KKKS

Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008
105
R
A
N
C
A
N
G
A
N

S
T
R
U
K
T
U
R

O
R
G
A
N
I
S
A
S
I

K
K
K
S
I. UMUM
1.1. Pedoman Rancangan Struktur Organisasi KKKS adalah referensi bagi KKKS dalam
penyusunan struktur organisasi di kegiatan usaha hulu migas, dan merupakan alat
untuk melaksanakan evaluasi atas pengajuan struktur organisasi dan Rencana
Penggunaan Tenaga Kerja KKKS yang diajukan kepada BPMIGAS dalam bentuk
Rencana Penggunaan Tenaga Kerja (RPTK).
1.2. Pedoman Rancangan Struktur Organisasi KKKS mencakup kaidah-kaidah umum
perancangan struktur organisasi dan parameter yang menggambarkan kepentingan
BPMIGAS dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian. Hal ini diperlukan agar
KKKS dapat menyusun struktur organisasi secara profesional dan obyektif berdasarkan
aktivitas, efektivitas biaya dan optimalisasi pendayagunaan tenaga kerja, serta mampu
mengakomodasi pengembangan karir Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
II. TUJUAN
2.1. Memberikan arahan dan acuan kepada KKKS untuk merancang/menyusun struktur
organisasi dan perencanaan tenaga kerja yang akan diajukan KKKS kepada
BPMIGAS.
2.2. Memberikan acuan kepada KKKS untuk menganalisa bentuk struktur organisasi yang
tepat sesuai dengan besaran organisasi KKKS dan komitmen operasi yang terdapat di
dalam POD dan WP&B untuk mencapai peningkatan efektivitas dan esiensi operasi
dan penggunaan tenaga kerja.
2.3. Meningkatkan efektivitas pengembangan TKI & esiensi penggunaan Tenaga Kerja
Asing (TKA) di KKKS.
2.4. Menentukan jumlah TKA sesuai dengan kebutuhan bisnis yang diperlukan dalam
organisasi, mengacu pada kategorisasi KKKS.
2.5. Memberikan acuan kepada KKKS dalam penentuan jabatan dan formasi yang terangkum
di dalam RPTK yang akan diajukan kepada BPMIGAS.
III. KEWENANGAN
3.1. KKKS menyusun struktur organisasi berdasarkan POD, WP&B, Bisnis Proses dan
sesuai kebutuhan operasi, yang kemudian diajukan dalam bentuk permohonan bentuk
struktur organisasi yang tertuang dalam RPTK untuk dievaluasi dan disetujui oleh
BPMIGAS. Apabila KKKS melakukan perubahan terhadap struktur organisasi 3 layer
pada top management level, antara lain: President, Sr. Vice President, Vice President,
General Manager, Sr Manager, atau setingkat dengan jabatan-jabatan tersebut, harus
meminta persetujuan terlebih dahulu dari BPMIGAS. Perubahan yang terjadi pada
layer selanjutnya (sampai pada tingkat operasional) hanya perlu diinformasikan kepada
BPMIGAS.
3.2. BPMIGAS melakukan evaluasi atas usulan struktur organisasi KKKS yang terangkum
di dalam RPTK sesuai dengan POD, WP&B dan Bisnis Proses serta pedoman
pengembangan organisasi (terlampir) dan memberikan persetujuan terhadap RPTK
tersebut serta menyampaikan kepada instansi terkait jika diperlukan.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:105 3/19/2009 3:51:25 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
RANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI
KKKS

Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008
106
R
A
N
C
A
N
G
A
N

S
T
R
U
K
T
U
R

O
R
G
A
N
I
S
A
S
I

K
K
K
S
IV. PETUNJUK/PELAKSANAAN PERANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI
Dalam melaksanakan perancangan organisasi KKKS harus memperhatikan aspek-aspek
penting sebagai berikut :
4.1. Aspek Legalitas dalam penyusunan struktur organisasi, KKKS harus memperhatikan
aspek legalitas hubungan kontrak dengan BPMIGAS, sehingga struktur organisasi
yang ada menggambarkan suatu bisnis entity yang secara legal melakukan kerja sama
dengan BPMIGAS dalam kerangka kontrak kerja sama.
4.2. Aspek pola penyusunan struktur organisasi di lingkungan KKKS yang tertuang dalam
Referensi Penyusunan Struktur Organisasi di Lingkungan KKKS.
V. REFERENSI.
5.1. Undang undang No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
5.2. Undang undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
5.3. Peraturan Pemerintah No. 42/2002 tentang Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi.
5.4. Peraturan Pemerintah No. 35/2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi.
5.5. Kontrak Kerja Sama (PSC).
5.6. Work Program & Budget (WP&B).
5.7. Kepmenakertrans No. Kep-228/Men/2003 tentang Tata Cara Pengesahan Rencana
Penggunaan Tenaga Kerja Asing.
5.8. Kepmenakertrans No. Kep-20/Men/2004 tentang Tata Cara Memperoleh Ijin
Mempekerjakan Tanaga Kerja Asing.
5.9. Penyusunan Struktur Organisasi di Lingkungan KKKS.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:106 3/19/2009 3:51:25 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
PENANGANAN UNJUK RASA & MOGOK
KERJA

Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008
107
P
E
N
A
N
G
A
N
A
N

U
N
J
U
K

R
A
S
A

&

M
O
G
O
K

K
E
R
J
A
I. UMUM
1.1. Minyak dan Gas Bumi adalah sumber daya alam strategis yang dikuasai oleh negara
dan merupakan komoditi andalan dalam penerimaan devisa negara. Industri Hulu Migas
adalah industri yang padat modal dan padat teknologi yang perlu didukung dengan
pengelolaan sumber daya manusia yang profesional yang mampu menjamin kelancaran
pengoperasian industri tersebut dengan optimal, aman dan sesuai persyaratan ketentuan
peraturan terkait.
1.2. Jaminan kelancaran operasi industri Migas sangat bergantung dari situasi dan kondisi
kerja yang kondusif harmonis antara KKKS, BPMIGAS, Serikat Pekerja (SP) serta
lingkungan sosialekonomi wilayah sekitar.
1.3. Aktitas menyampaikan aspirasi pekerja melalui media unjuk rasa dan mogok kerja
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, merupakan hak pekerja yang perlu
diatur pelaksanaannya sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kelancaran
operasi industri Migas.
1.4. Pedoman ini merupakan sistem penanganan yang komprehensif dan sinergi antara
tuntutan keamanan operasi dan kepentingan pekerja, negara serta KKKS.
II. TUJUAN
2.1. Untuk memberikan pedoman yang dapat dijadikan acuan oleh KKKS dalam menghadapi
Unjuk Rasa dan Mogok Kerja.
2.2. Pedoman ini sebagai acuan dalam melaksanakan koordinasi antara Tim SDM KKKS
dengan BPMIGAS dan/atau instansi lain yang terkait dalam menghadapi Unjuk Rasa
dan Mogok Kerja.
III. KEWENANGAN
3.1. KKKS menyusun strategi dan langkah-langkah dalam menangani rencana Unjuk Rasa
& Mogok Kerja di lingkungan operasinya.
3.2. KKKS melaporkan kepada BPMIGAS setiap aktivitas yang terjadi berkaitan dengan
rencana Unjuk Rasa & Mogok Kerja.
3.3. BPMIGAS melakukan pengendalian & pengawasan atas pelaksanaan kebijakan KKKS
dalam menangani Unjuk Rasa & Mogok Kerja.
3.4. KKKS dan BPMIGAS melakukan koordinasi terhadap instansi terkait, antara lain :
Disnaker, Aparat Keamanan (Pamobvitnas), Pemda.
IV. PETUNJUK/PELAKSANAAN
4.1. Unjuk rasa & mogok kerja yang dilakukan oleh pekerja KKKS
4.1.1. Tahap Persiapan
Segera setelah perusahaan mengetahui adanya indikasi kuat tentang rencana
Unjuk Rasa & Mogok Kerja, maka langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh
KKKS adalah sebagai berikut:
a. Melakukan koordinasi internal & eksternal dan melakukan persiapan-
persiapan dalam menghadapi rencana Unjuk Rasa dan Mogok Kerja.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:107 3/19/2009 3:51:25 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
PENANGANAN UNJUK RASA & MOGOK
KERJA

Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008
108
P
E
N
A
N
G
A
N
A
N

U
N
J
U
K

R
A
S
A

&

M
O
G
O
K

K
E
R
J
A
b. Dalam hal perwakilan Pekerja telah mengeluarkan pernyataan sikapnya/
tuntutannya kepada perusahaan melalui media massa atau kepada instansi
pemerintah terkait, perusahaan dapat menyiapkan jawaban kepada
perwakilan Pekerja maupun paket informasi klarikasi/hak jawab (standby
statement) kepada media massa (press release) atau kepada instansi
pemerintah terkait. Bila diperlukan, perusahaan dapat koordinasi dengan
BPMIGAS dalam menyiapkan surat jawaban tersebut.
c. Membentuk Gugus Tugas (task force) yang terdiri dari fungsi SDM, Sekuriti,
Hukum, Humas, Operasi Lapangan dan fungsi terkait lainnya di KKKS
sebagai Tim Perunding/Negosiator maupun untuk menyiapkan laporan,
menghadapi tuntutan demonstran/pemogok, memproses perselisihan
di PHI/PN, maupun menyiapkan upaya-upaya mitigasi selanjutnya. Bila
diperlukan, perusahaan dapat koordinasi dengan fungsi-fungsi terkait di
BPMIGAS termasuk didalamnya.
d. Menyusun strategi apabila tidak terjadi kesepakatan dalam perundingan
dengan Perwakilan Pekerja.
e. Mengumumkan kepada pekerja atas rencana unjuk rasa/mogok kerja dan
menghimbau seluruh pekerja untuk tetap bekerja seperti biasa.
f. Melakukan upaya penyelesaian perselisihan melalui perundingan agar
tidak terjadi mogok. Perusahaan dapat meminta bantuan BPMIGAS dalam
proses perundingan sebelum melakukan mediasi ke Disnaker.
g. Apabila perundingan mengalami dead-lock, KKKS perlu menyusun strategi
penyelesaian perselisihan yang baru dengan memperhatikan keamanan
dan kelancaran proses produksi KKKS.
h. Melakukan koordinasi dengan Disnaker/instansi terkait lainnya guna
memastikan apakah rencana unjuk rasa/mogok kerja tersebut sah atau
tidak secara hukum. KKKS melakukan langkah-langkah penanganan dan
pengamanan serta persiapan tindakan akibat hukumnya.
i. Menyusun mitigasi produksi dengan koordinasi fungsi-fungsi terkait di
BPMIGAS/Instansi Pemerintah lainnya (bila perlu membentuk tim khusus
untuk menjamin kelancaran/keamanan proses produksi).
4.1.2. Tahap Pelaksanaan Unjuk Rasa & Mogok Kerja
a. KKKS berusaha maksimal agar operasional & proses produksi tetap
berjalan, antara lain dengan:
Mengamankan alat produksi dan asset perusahaan dengan
mengerahkan petugas pengamanan internal perusahaan maupun
koordinasi dengan aparat keamanan eksternal.
Melokalisir demonstran & pemogok sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu kegiatan operasional dan proses produksi.
Bila diperlukan, mengaktifkan tim khusus yang telah disiapkan.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:108 3/19/2009 3:51:26 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
PENANGANAN UNJUK RASA & MOGOK
KERJA

Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008
109
P
E
N
A
N
G
A
N
A
N

U
N
J
U
K

R
A
S
A

&

M
O
G
O
K

K
E
R
J
A
b. KKKS menghadapi demonstran & pemogok:
Menunjukkan sikap tidak bermusuhan, sehingga emosi dapat saling
terkendali dan tidak menjurus ke anarkis.
Memanggil wakil demonstran & pemogok untuk berunding kembali
guna menyelesaikan perselisihan/meminta pekerja bekerja kembali.
Bila unjuk rasa dan/atau mogok kerja tidak sah atau mengganggu
ketertiban atau bersifat anarkis maka Perusahaan dapat meminta
aparat keamanan untuk mengambil tindakan penertiban serta
pengamanan.
Pekerja yang melakukan mogok kerja tidak sah akan dinyatakan
sebagai mangkir. Perusahaan mengeluarkan surat panggilan
sebanyak 2 kali berturut-turut dalam tenggang waktu 7 hari kepada
Pekerja untuk kembali bekerja.
Dalam hal Disnaker telah melakukan melakukan upaya penyelesaian
masalah yang menyebabkan terjadinya pemogokan dan telah
dilimpahkan kepada lembaga PHI, maka Perusahaan melakukan
perundingan dengan SP/perwakilan Pekerja untuk menghentikan
mogok kerja.
4.1.3. Tindak Lanjut Pasca Unjuk Rasa & Mogok Kerja
a. KKKS mencatat kronologi insiden unjuk rasa & mogok kerja, dan
melaporkannya kepada pihak-pihak terkait (internal & eksternal).
b. Dalam hal aksi unjuk rasa & mogok kerja menimbulkan gangguan pada
kegiatan operasional atau menyebabkan terhentinya proses produksi atau
bahkan hingga menimbulkan kerugian materil/jatuh korban luka/meninggal
dunia, maka KKKS harus menghitung total kerugian yang diakibatkan dan
mengidentikasi semua pihak-pihak yang bertanggung jawab maupun yang
dirugikan dirugikan untuk kepentingan laporan, pembuktian dalam proses
hukum dan upaya-upaya mitigasi selanjutnya.
c. KKKS melakukan koordinasi dengan SP untuk mengurangi dampak negatif
mogok kerja agar suasana pekerjaan, baik untuk pekerja yang mendukung
ataupun yang tidak mendukung unjuk rasa & mogok kerja.
d. KKKS menyusun laporan/mendokumentasikan secara lengkap seluruh
proses unjuk rasa & mogok kerja.
4.2. Unjuk rasa & mogok kerja yang dilakukan oleh pekerja perusahaan jasa penunjang
(PJP)
4.2.1. Pada prinsipnya, proses penanganan unjuk rasa & mogok kerja oleh pekerja
PJP di butir ini sama dengan prosedur penangan pada butir 4.1 di atas, namun
peran KKKS di atas diupayakan sepenuhnya dilaksanakan secara langsung oleh
PJP sebagai konsekuensi adanya hubungan kerja langsung antara PJP dengan
pekerjanya.
4.2.2. PJP bertanggung jawab untuk menyusun strategi dan langkah-langkah di
lapangan dalam menangani unjuk rasa & mogok kerja pekerjanya.
4.2.3. Fungsi pengawasan dan pengendalian berada pada KKKS dengan tetap
melaksanakan koordinasi yang diperlukan dengan BPMIGAS maupun instansi
pemerintah lainnya.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:109 3/19/2009 3:51:26 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
PENANGANAN UNJUK RASA & MOGOK
KERJA

Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008
110
P
E
N
A
N
G
A
N
A
N

U
N
J
U
K

R
A
S
A

&

M
O
G
O
K

K
E
R
J
A
4.2.4. Jika diperlukan, KKKS dapat melarang pekerja PJP yang melakukan unjuk rasa
& mogok kerja berada di lokasi perusahaan KKKS.
4.2.5. Untuk mengamankan alat produksi dan asset KKKS, menjaga kepentingan
operasional KKKS & kelangsungan proses produksi, bila diperlukan KKKS dapat
mengadakan pekerja pengganti.
4.3. Unjuk rasa yang dilakukan oleh masyarakat
4.3.1 Pedoman ini disusun khusus untuk unjuk rasa & mogok kerja yang dilakukan
oleh pekerja KKKS dan pekerja PJP.
4.3.2 Penanganan unjuk rasa yang dilakukan masyarakat dikoordinasikan dengan
fungsi Hubungan Pemerintah & Masyarakat (HUPMAS) BPMIGAS, KKKS dan
fungsi-fungsi terkait.
V. REFERENSI
5.1. Undang-Undang No. 9/1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka
Umum.
5.2. Undang-Undang No. 39/1999 tentang HAM (Pasal 25 Hak untuk Mogok).
5.3. Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
5.4. Undang-Undang No. 2/2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial.
5.5. KEPPRES No. 63/2004 tentang Objek Vital Nasional.
5.6. Kepmen No. 232/2003 tentang Akibat Hukum Mogok Kerja Yang Tidak Sah.
VI. LAMPIRAN
6.1. Alur Mogok Kerja (Lampiran 1).
6.2. Bagan Komunikasi (Lampiran 2).
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:110 3/19/2009 3:51:26 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
PENANGANAN UNJUK RASA & MOGOK
KERJA

Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008
111
P
E
N
A
N
G
A
N
A
N

U
N
J
U
K

R
A
S
A

&

M
O
G
O
K

K
E
R
J
A
Lampiran 1

Alur Mogok Kerja














































Pengusaha
SP/B dan atau
pekerja
Perselisihan
Perundingan untuk
penyelesaian
Perundingan gagal
Setuju (perselisihan diselesaikan)
SP/B dan atau pekerja
merencanakan Mogok Kerja
Tidak diijinkan Mogok Kerja karena
menyangkut kepentingan umum/
mengganggu keamanan
SP/B memberikan surat
pemberitahuan Mogok Kerja
kepada Perusahaan &
Lembaga Pemerintah paling
tidak 7 hari sebelum mogok
kerja
Instansi pemerintah membantu para pihak untuk
menyelesaikan perselisihan (MEDIASI)
Mediasi Gagal Setuju (perselisihan diselesaikan)
SP/B dan atau pekerja
memutuskan memulai,
menunda atau mengakhiri
Mogok Kerja
Instansi Pemerintah
menyerahkan kepada
Lembaga Penyelesian
Perselisihan Industrial
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:111 3/19/2009 3:51:26 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
PENANGANAN UNJUK RASA & MOGOK
KERJA

Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008
112
P
E
N
A
N
G
A
N
A
N

U
N
J
U
K

R
A
S
A

&

M
O
G
O
K

K
E
R
J
A

KOMUNIKASI

INTERNAL

Team Manajemen

Team HR (Hubungan
Industrial dan C&B)

Team Hukum

Team Komunikasi

EKSTERNAL

BPMIGAS

DISNAKER

PAMOBVIT

MEDIA MASA

Team Keamanan

Team Produksi & Safety

Team Perunding/
Negosiator


Lampiran 2

Bagan Komunikasi





























migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:112 3/19/2009 3:51:28 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
BAHAN PERTIMBANGAN RUJUKAN PASIEN
KE LUAR NEGERI

Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008
113
B
A
H
A
N

P
E
R
T
I
M
B
A
N
G
A
N

R
U
J
U
K
A
N

P
A
S
I
E
N

K
E

L
U
A
R

N
E
G
E
R
I
I. UMUM
Rujukan pasien ke luar negeri merupakan salah bentuk pelayanan yang diberikan kepada
pekerja dan keluarganya di lingkungan KKKS BPMIGAS dalam usaha mencapai derajat tingkat
kesehatan paripurna. Selain itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran
dirasakan sangat cepat dan tingkat penyerapan perkembangan tersebut dirasakan kurang
merata di pusat kesehatan di Indonesia.
II. TUJUAN
Mempunyai kesamaan cara pandang dalam menetapkan standar rujukan pasien keluar negeri
dalam usaha mengupayakan pelayanan kesehatan yang terbaik sesudah memperoleh jasa
pelayanan kesehatan yang ada di dalam negeri.
III. KEWENANGAN
3.1. KKKS mengusulkan pekerja dan/atau keluarganya yang dirujuk ke luar negeri.
3.2. Badan Pertimbangan Kesehatan (Medical Board) BPMIGAS akan berdiskusi untuk
menyetujui atau menolak usulan rujukan ke luar negeri tersebut.
IV. PETUNJUK/PELAKSANAAN
4.1. Rujukan pengobatan ke luar negeri bagi pekerja/keluarga KKKS harus mendapat
persetujuan dari BPMIGAS melalui Badan Pertimbangan Kesehatan.
4.2. KKKS yang mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (TKA) dapat menyediakan fasilitas
pengobatan dan perawatan kesehatan TKA melalui kerjasama dengan primary health
care provider yang ada di Indonesia.
4.3. Dalam membuat keputusannya, Badan Pertimbangan Kesehatan mengacu pada alasan
profesi medis dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
4.3.1. Ketersediaan di Indonesia
Sarana dan fasilitas kesehatan
Obat-obatan
Donor organ
4.3.2. Kompetensi & Pengalaman:
Teknologi medis baru tidak tersedia/belum memadai di Indonesia
Angka kegagalan terapi atau morbiditas tinggi
Tingkat kesulitan kasus yang tinggi
Jumlah kasus yang ditangani belum banyak
4.4. Riwayat Pengobatan sebelumnya:
4.4.1 Setelah terapi maksimal di Indonesia, masih terdapat ketidakjelasan diagnosa
atau terapi dan tindaklanjutnya.
4.4.2 Tidak ada perbaikan keadaan setelah terapi maksimal di Indonesia.
4.4.3 Follow up/kontrol kasus dari pengobatan di luar negeri sebelumnya yang telah
disetujui oleh BPMIGAS.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:113 3/19/2009 3:51:28 PM
FUNGSI :
PENDAYAGUNAAN TENAGA KERJA
& HUBUNGAN INDUSTRIAL
Ditetapkan Tanggal : 20 Oktober 2008
PERIHAL :
BAHAN PERTIMBANGAN RUJUKAN PASIEN
KE LUAR NEGERI

Berlaku Tanggal. : 20 Oktober 2008
114
B
A
H
A
N

P
E
R
T
I
M
B
A
N
G
A
N

R
U
J
U
K
A
N

P
A
S
I
E
N

K
E

L
U
A
R

N
E
G
E
R
I
4.5. Kasus Emergensi yang perlu dilakukan tindakan evakuasi ke luar negeri dengan
mempertimbangkan keselamatan jiwa dan fasilitas kesehatan yang memadai, cukup
dilaporkan kepada BPMIGAS maksimal 3x24 jam pasca kejadian dengan memperhatikan
peraturan/pedoman BPMIGAS.
4.6. Khusus untuk pengobatan TKA KKKS dan keluarganya ke luar negeri harus ada
referensi dari primary health care provider dan persetujuan Dokter Perusahaan (Chief
Medical Ofcer) atau fungsi Human Resources masing-masing KKKS. Apabila tidak
dilakukan, maka biaya yang dikeluarkan tidak dapat dibebankan sebagai biaya operasi
KKKS.
4.7. Untuk pengobatan pekerja KKKS dan keluarganya ke luar negeri yang tidak memenuhi
ketentuan tersebut di atas, maka seluruh biaya yang timbul tidak dapat dibebankan
dalam biaya operasi KKKS.
V. REFERENSI
5.1. Undang-Undang No. 23/1992 tentang Kesehatan.
5.2. Undang-Undang No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
5.3. Undang-Undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
5.4. Peraturan Pemerintah No. 42/2002 tentang Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi.
5.5. Peraturan Pemerintah No. 35/2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi.
5.6. Kontrak Kerja Sama (PSC).
5.7. Work Program & Budget (WP&B) KKKS-BPMIGAS.
migas_17x25 cm_2009.indd Sec1:114 3/19/2009 3:51:28 PM
1
migas_17x25 cm_2009.indd 1 3/19/2009 4:20:48 PM

Anda mungkin juga menyukai