Anda di halaman 1dari 4

Tugas Farmakologi 1.

Superinfeksi Superinfeksi adalah infeksi sekunder yang disebabkan oleh mikroba atau bakteri yang sama ditandai infeksi kambuh dengan gejala yang lebih berat. 2. Indeks khemoterapi Jawab: Indeks kemoterapi adalah rentang nilai yang menunujukkan rentang efektivitas suatu obat, dimana indeks kemoterapi berkaitan dengan selektivitas antimikroba. Apabila rentang nilai indeks kemoterapi sempit atau kecil, berarti antimikroba tersebut memiliki selektivitas hanya membunuh mikroba tanpa merusak sel hospes. Sedangkan bila rentang indeks kemoterapi luas atau besar dapat memungkinkan antimikroba yang digunakan tidak selektif (tidak hanya mikroba yang dibunuh, tapi sel hospes juga ikut dirusak). 3. Resisten Resisten adalah resistensi antibiotika timbul bila suatu antibiotika kehilangan kemampuannya untuk secara efektif mengendalikan atau membasmi pertumbuhan bakteri dengan kata lain bakteri dapat bertahan hidup dan terus berkembangbiak meskipun telah diberikan antibiotik dalam jumlah yang cukup untuk pengobatan. Pada umumnya, resistensi bakteri atau mikroba terhadap antimikroba adalah obat yang tidak dapat mencapai target, obat tidak aktif, dan target utama mengalami perubahan. Resisten dibedakan menjadi 3 jenis yaitu: a. Resisten alamiah, yaitu resisten bakteri yang disebabkan karena bakteri tidak dapat diberantas dengan antibiotik secara alamiah. b. Resisten kromosomal, yaitu resisten terhadap antibiotik yang disebabkan karena bakteri memiliki gen resisten akibat adanya mutasi sel-sel bakteri, baik di dalam sel ataupun dalam sitoplasma. c. Resisten ekstrakromosomal, yaitu resistensi terhadap antibiotik yang disebabkan adanya gen resisten di luar inti sel bakteri (adanya faktor R pada plasmid). 4. Persisten Jawab: Persisten maksudnya adalah antibiotik yang digunakan untuk membunuh atau membasmi pertumbuhan bakteri atau mikroba tidak lagi mampu untuk membunuh bakteri karena bakteri telah melakukan modifikasi pada sel-sel bakteri sehingga tidak dapat dibunuh antibiotik.

5. Eradikasi

Jawab: Eradikasi adalah proses eliminasi bakteri atau mikroba penyebab penyakit dari dalam tubuh manusia sampai bakteri tersebut tidak ada lagi di dalam tubuh. Eradikasi bakteri dari dalam tubuh dapat dibantu dengan penggunaan obat-obatan, seperti antibiotik. 6. Infeksi Jawab: Infeksi adalah kolonalisasi yang dilakukan oleh spesies asing terhadap organisme inang, dan bersifat pilang membahayakan inang. Organisme penginfeksi, atau patogen, menggunakan sarana yang dimiliki inang untuk dapat memperbanyak diri, yang pada akhirnya merugikan inang. Patogen mengganggu fungsi normal inang dan dapat berakibat pada luka kronik, gangrene, kehilangan organ tubuh, dan bahkan kematian. 7. Sinergis Jawab: Efek sinergis adalah efek yangg ditimbulkan apabila antibiotik bakterisid dikombinasikan dengan bakterisid dimana kombinasi kedua bakterisid ini saling menguatkan aktivitasnya dalam eliminasi bakteri. Efek sinergis ditandai dengan nilai KHM < 1. 8. Aditif Jawab: Aditif adalah efek yang ditimbulkan apabila antibiotik bakteriostatik dikombinasikan dengan bakteriostatik sehingga efektivitas antibiotik adalam menghambat pembelahan sel bakteri semakin kuat. Efek aditif dinyatakan dengan nilai KHM =1. 9. Potensiasi Jawab: Potensiasi antibiotik adalah kemampuan antibiotik untuk membunuh atau menghancurkan selsel bakteri meningkat, sehingga efektivitas antibiotik untuk menghancurkan bakteri semakin kuat. 10. Toksisitas selektif Jawab: Toksisitas selektif maksudnya adalah antibiotik yang digunakan pada dosis efektif hanya toksik pada mikroba atau bakteri, tidak toksik atau sedikit toksik pada tuan rumah. Toksisitas pada tuan rumah ditandai dengan munculnya efek samping akibat penggunaan obat atau antibiotik tersebut. Umumnya antibiotik yang menghambat sintesis dinding sel mempunyai toksisitas selektif yang tinggi artinya cukup aman puntuk manusia, contohnya penicillin dan turunannya. Sedangkan untuk antibiotik yang mempunyai toksisitas selektif sedang dan antibiotik yang mempengaruhi membrane sitoplasma umumnya mempunyai toksisitas selektif yang rendah, contohnya streptomisin, kanamisin, dan lain-lain.

11. Antiseptik Jawab: Antiseptik adalah senyawa kimia sintesis yang tidak mempunyai toksisitas selektif sehingga penggunaannya terbatas pada permukaan tubuh saja. Antiseptik bersifat sebagai bakterisida sehingga konsentrasi dari antiseptik penting untuk diperhatikan karena adanya toksisitas pada tuan rumah akibat penggunaan antiseptik. Antiseptik tersebut harus memiliki sifat tidak merusak jaringan tubuh atau tidak bersifat keras. 12. Desinfektan Jawab: Desinfektan adalah bahan kimia atau pengaruh fisika yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Penggunaan desinfektan cukup aman pada hewan atau manusia. Dalam memilih desinfektan sebenarnya ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti (a) sifat bahan yang akan didisinfeksi, (b) pengaruh atau efek bakterisida apakah berspektrum luas atau spesifik, (c) stabilitasnya terhadap lama penyimpanan, (d) toksisitasnya terhadap hewan dan manusia, (e) pengaruhnya terhadap barang atau permukaan alat seperti karat, warna dan lain2nya, (f) pengaruh bau yang ditimbulkannya, (g) harga, dan (h) konsentrasi. 13. Khemoterapeutik Jawab: Khemoterapeutik adalah senyawa kimia, baik yang berasal dari proses sintesis, jamur, atau mikroba, yang dapat membunuh mikroba pada dosis rendah dan mempunyai toksisitas selektif, dimana obat-obatan khemoterapeutik hanya toksik pada mikroba dan sedikit toksik pada tuan rumah (ditandai dengan adanya efek samping dari penggunaan antibiotic yang muncul). 14. Bakterisid primer Jawab: Antibiotik, antiseptik, atau desinfektan disebut bakterisid primer karena langsung membunuh mikroba dengan jalan destruksi atau merusak protein atau sel bakteri. 15. Bakterisid sekunder Jawab: Antibiotik bersifat bakterisid sekunder karena sifatnya mencampuri proses aktif mikroba yaitu dengan cara menghambat sntesis dinding sel atau mengganggu membrane sitoplasma, dan tidak langsung membunuh bakteri.

16. Kapan digunakan antibiotik bakterisid dan antibiotik bakteriostatik? Jawab: Antibiotik bakteriosid dapat digunakan pada kondisi tubuh yang sangat lemah dimana antibodi rendah terutama pada infeksi kronis atau infeksi akut. Sedangkan antibiotik bakteriostatik digunakan pada kondisi dengan pertahanan tubuh yang baik, yaitu hanya terbatas pada infeksi sedang dan infeksi ringan, karena antibiotik bakteriostatik bekerja hanya menghambat pertumbuhan bakteri dan untuk memusnahkan bakteri harus dibantu dengan antibodi. 17. Jelaskan kelebihan dan kekurangan bakterisid dan bakteriostatik a. Kelebihan Antibiotik bakterisid - Antibiotik bakterisid dapat digunakan untuk pengobatan infeksi akut atau kronis dengan pertahanan tubuh yang sedang atau lemah. - Antibiotik bakterisid dapat diberikan pada bayi yang baru lahir (terutama prematur), pasien dengan pembentukan antibodi yang lemah dan menderita infeksi kronis atau infeksi virus, pasien yang telah diobati dengan obat sitotoksik atau hormon kortikosteroid atau yang telah mengalami penyinaran radioisotop pada penyinaran kanker, dan pada pasien endokarditis lenta. Bakteriostatik - Penggunaan bakteriostatik hanya terbatas pada infeksi ringan dan sedang karena bakteriostatik hanya akan efektif bila dibantu dengan pertahanan tubuh yang baik. b. Kekurangan Bakterisid - Penggunaan bakterisid harus diperhatikan karena dengan dosis tinggi dapat mengakibatkan bakteri mati dan lisis yang dapat menyebabkan terjadi pelepasan endotoksin atau antigen dari bakteri tersebut, dapat berakibat pada timbulnya reaksi hipersensitivitas dan syok anafilaktik. Contohnya, pada penggunaan penicillin dosis tinggi pada penyakit sifilis atau kloramfenikol dosis tinggi pada penyakit tifus. Bakteriostatik - Penggunaan tidak pada kondisi pertahanan tubuh lemah, tidak untuk bayi (terutama bayi prematur), dan pasien dengan penyinaran radioisotop pada penyinaran kanker. - Penggunaan bakteriostatik pada dosis rendah dapat mengakibatkan bakteri hidup atau berkembang lagi (resistensi).

Anda mungkin juga menyukai