Anda di halaman 1dari 8

Metodologi Penelitan Pendidikan Penerapan Model Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) pada Pembelajaran Fisika D I S U S U N OLEH :

KELOMPOK: 1 IMAM NOVRIYANDI OLIVIA SIRAIT POPPY AULIA SEPTIKA RIZCHA DWITYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2011 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan strategi belajar dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat yang berbeda (Tim Urge, 1997:1). Menurut Abdurrahman dan Bintaro pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi antara sesama siswa sebagai latihan hidup didalam masyarakat

nyata. Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah NHT (Numbered Head Together) merupakan pembelajaran jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Penerapan Model Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) pada Pembelajaran Fisika. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti yaitu: Bagaimana tingkat pencapaian hasil belajar siswa pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) pada pembelajaran fisika ? Bagaimana aktivitas siswa selama pembelajaran fisika berlangsung ?

3. Tujuan Penelitan Penelitian ini bertujuan untuk: Mengetahui hasil belajar siswa terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT Mengetahui peningkatan aktivitas hasil belajar siswa dengan menggunakan model (Numbered Head Together) pada pembelajaran fisika. pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) pada pembelajaran fisika. 4. Manfaat Penelitan Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut: a. Bagi Peneliti : Untuk menambah wawasan peneliti sebagai calon guru tentang model pembelajaran NHT (Numbered Head Together) pada pembelajaran fisika. Yang dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran dalam mengajar. b. Bagi Pembaca : Sebagai bahan informasi model pembelajaran dalam peningkatan hasil belajar siswa khususnya nilai pelajaran siswa.

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Belajar Menurut Gagne (1984) Belajar adalah sebagai suatu proses dimana seseorang berubah prilakunya sebagai dari pengalaman. Sedangkan Henry E Garret berpendapat bahwa belajar merupakan proses yang berlangsung dalam jangka waktu lama melalui latihan maupun pengalaman yang membawa kepada perubahan diri dan perubahan cara mereaksi terhadap suatu rangsangan tertentu. Jadi , dapat disimpulkan bahwa terjadinya belajar bila tampak tanda-tanda bahwa perilaku manusia berubah sebagai akibat terjadinya proses pembelajaran. Hasil Belajar Hasil belajar (Sudjana, 2004:24) adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Djamarah (1995:19) , menyatakan bahwa hasil belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan baik secara individual atau kelompok. Jadi dapat disimpulkan hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang diukur dan diamati dalam bentuk perubahan pengetahuan,sikap dan keterampilan. Teori Teori Belajar 1. Teori Konstruktivis Piaget Piaget yang dikenal sebagai konstruktivis pertama (Dahar, 1989: 159) menegaskan bahwa penekanan teori kontruktivisme pada proses untuk menemukan teori atau pengetahuan yang dibangun dari realitas lapangan. 2. Teori Konstruktivis Vygotsky konstruktivisme sosial yang dikembangkan oleh Vigotsky adalah bahwa belajar bagi anak dilakukan dalam interaksi dengan lingkungan sosial maupun fisik. Penemuan atau discovery dalam belajar lebih mudah diperoleh dalam konteks sosial budaya seseorang (Poedjiadi, 1999: 62). Dalam penjelasan lain Tanjung (1998: 7) mengatakan bahwa inti konstruktivis Vigotsky adalah interaksi antara aspek internal dan ekternal yang penekanannya pada lingkungan sosial dalam belajar. 3. Teori Bandura Teori belajar sosial memandang prilaku individu tidak semata-mata repleks otomatis atas stimulasi melainkan akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif individu. Model Pembelajaran Menurut Nasution (1993) bahwa model pembelajaran adalah suatu pola pendekatan yang menyeluruh yang digunakan untuk mendesain pembelajaran. Salah satu tipe model pembalajaran Kooperatif Learning adalah NHT (Numbered Head Together). NHT (Numbered Head Together) merupakan pembelajaran jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas. NHT (Numbered Head Together) pertama kali dikembangkan oleh Spenser Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam memahami materi yang tercakup dalam suatu pelajaran.

Sintaks dalam NHT (Numbered Head Together) adalah sebagai berikut : 1. Fase penomoran Dalam fase ini, guru membagi siswa kedalam kelompok 3 5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor. 2. Fase mengajukan pertanyaan Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat bervariasi. Pertanyaan dapat bersifat spesifik hingga yang bersifat umum. 3. Fase berfikir bersama Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban itu. 4. Fase menjawab. Guru memanggil suatu nomor tertentu kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas

BAB III METODOLOGI

* Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian ini dilakukan di SMP. Yang di laksanakan pada bulan November. * Populasi Populasi dalam penelitian ini di lakukan pada siswa SMP kelas VII Semester Genap. * Sampel Sampel penelitain ini sebanyak 35 orang. Variabel Penelitian Variabel Terikat Variabel Penelitian yaitu: model pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT (Numbered Hesd Together) dan Konvensional. Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT (Numbered Head Together). Jenis dan Desain Penelitian Penelitian inin termasuk penelitian quasi eksperimen yaitu merupakan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek didik yaitu siswa. Desain Penelitian Penelitian ini melibatkan 2 kelas. Kelas eksperimen model pembelajaran konvensional. Instrumen Penelitian Instrument penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa digunakan tes hasil belajar. Dalam penyusunan tes hasil belajar yang digunakan sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) serta buku pegangan guru dan siswa untuk siswa untuk SMP kelas VII semester genap Tes. Teknik Analisa Data Menghitung nilai rata-rata dan simpangan baku Uji normalitas Uji Homogenitas Data ini diberikan model pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT (Numbered Head Together), sedangkan kelas control diberikan

Prosedur Penelitian

Populasi sampel Pre-test

Kelas Eksperimen Diberikan Model Pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) Post-test

Kelas Kontrol

Diberikan Model Pembelajaran Konvensional

Hasil Belajar Analisis Data Kesimpul an

DAFTAR PUSTAKA

Lie,A.2003.Cooperative Learning.Jakarta:PT.Grasindo

Sagala,S.2003.Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung:Alfabeta Trianto,M.pd.2009.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif.Jakarta:Kencana http://www.PPP_Pembelajaran Kooperatif.pdf (2004)

Anda mungkin juga menyukai