Anda di halaman 1dari 6

Kotrimoksazol

Nama dagang - Bactricid - Cotrimol - Hexaprim - Meditrim - Ottoprim - Sulprim - Trixzol - Zoltrim - Bactrim - Dumotrim - Ikaprim - Merotin - Primadex - Sultrimmix - Ulfaprim - Zultrop - Bactrizol - Erphatrim - Infatrim - Moxalas - Primsulfon - Trimezol - Wiatrim - Bactoprim Combi - Cotrim - Fsiprim - Licoprima - Nufaprim - Septrin - Trimoxsul - Xepaprim

Dosis Dosis: dihitung berdasarkan perbandingan dasar obat, dengan komposis sulfametoxazole 800 mg dan trimethoprim 160 mg. Anak >2 tahun , dengan panduan :

Infeksi ringan berat: oral; 8-12 mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 12 jam. Infeksi serius: Oral: 20mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 6 jam. IV: 8-12 mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 6 jam.

Otitis media akut: oral: 8 mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 12 jam selama 10 hari.

Infeksi saluran urin Pengobatan: Oral: 6-12 mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 12 jam. IV: 8-10 mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 6,8 atau 12 jam selama 14 hari dengan infeksi serius. Pencegahan: Oral: 2 mg TMP/kg/dosis harian atau 5 mg TMP/kg/dosis dua kali, mingguan.

Pneumocytis: Pengobatan: oral, IV; 15-20 mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 6-8 jam. Pencegahan: oral: 150 mg TMP/m2/hari dalam dosis terbagi setiap 12 jam untuk 3 hari/minggu. Jangan melebihi trimetoprime 320 mg dan sulfametoxazol 1600 mg/hari

Shigellosis: Oral: 8 mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 12 jam selama 5 hari. IV: 8-10 mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 6,8, atau 12 jam lebih dari 5 hari.

Dosis dewasa;

Infeksi saluran urin : Oral: satu tablet (sulfametoxazole 800 mg dan trimethoprim 160 mg) setiap 12 jam. Lamanya pengobatan: Tidak ada komplikasi: 3-5 hari; dengan komplikasi: selama 7-10 hari. Pyelopritis: 14 hari; prostatitis: akut:2 minggu; kronik;2-3 bulan. IV: 8-10 mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 6,8 atau 12 jam selama 14 hari untuk infeksi gawat.

Bronkitis kronis: oral: 1 (satu) tablet setiap 12 jam selama 10-14 hari. Shigellosis: Oral: 1 tablet setiap 12 jam selama 5 hari. IV: 8-10 mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 6,8 atau 12 jam selama 5 hari.

Diare traveler: oral: 1 tablet setiap 12 jam selama 5 hari.

Sepsis: IV: 20 mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 6 jam. Pneumocytis carinii: Profilasis: oral: 1 tablet sehari atau 3 kali/minggu. Pengobatan: oral,IV: 15-20 mg TMP/kg/hari dalam 3-4 dosis terbagi.

Cyclospora: oral,IV: 160 mg TMP dua kali sehari untuk 7-10 hari. Infeksi kulit: 5mg/kg/hari dalam 2 dosis terbagi. Infeksi gawat (pulmonal/cerebral): 10-15 TMP/kg/hari dalam 2-3 dosis terbagi. Lamanya pengobatan masih controversial, ada yang melaporkan selama 7 bulan penggunaan obat.

Indikasi Oral: Untuk pengobatan infeksi saluran urin yang disebabkan E.coli, Klebsella dan Enterobacter sp, M.morganii,P.mirabilis dan P.vulgaris; otitis media akut pada anak; eksaserbasi akut pada bronchitis kronis pasien dewasa yang disebabkan oleh bakteri yang sensistif seperti H.influenzae,atau S.pneumoniae; pencegahan dan pengobatan Pneumocitis carinii pneumoniae (PCP); traveler diarrhea yang disebabkan oleh enterotoksigenik E.coli; pengobatan entritis yang disebabkan oleh Shigella flexneri atau Shigella sonnei IV : Untuk pengobatan infeksi severe atau komplikasi ketika penggunaan oral sudah tidak mungkin dilakukan. Seperti yang terdokumentasikan digunakan untuk PCP, yaitu digunakan pengobatan empiric PCP pada pasien immunocompromise; shigellosis; demam tifoid; infeksi Nacardia asteroides .

Kontraindikasi Hipersensitif pada obat golongan sulfa, trimethoprim atau komponen lain dalam obat; profiria; anemia megaloblastik karena kekurangan asam folat; bayi dengan usia <2 bulan; adanya tanda kerusakan pada hepar pasien; gagal ginjal parah; kehamilan

Efek samping

Reaksi efek samping yang paling banyak adalah gangguan pencernaan (mual, muntah, anorexia), reaksi dermatologi (rash atau urticaria);

efek samping yang jarang dan dapat hilang dengan sendirinya terkait dengan penggunaan co-trimoxazole meliputi : reaksi dermatologi gawat dan hepatotoxic

Cardiovascular : Alergi myokarditis. SSP : konfusi, depresi, halusinasi, kejang, peripheral neutritis, demam, ataxia, ikterus pada janin.

Dermatologi : Rash, pruritus, urtikaria, fotosensitivitas; kejadian yang jarang termasuk erytema multiform, sindrom stevens-johnson, toxic epidermal necrosis, dermatitis eksfoliatif, Henoch-schonlein purpura.

Endokrin dan metabolit : miperkalemia (pada penggunaan dosis besar), hipoglikemik. Gastrointestinal : Mual, muntah, anorexia, stomatitis, diare, pseudomembranous collitis, pankreatitis.

Hematologi : Trombositopenia, anemia megaloblastik, granulositopenia, eosinophiia, pansitopenia, anemia aplastic, methemoglobinemia, hemolisis (dengan G6PD defisiensi), agranulositosis.

Hepatic : Hepatotoxic (hepatitis, kolestasis, necrosis hepatic), hiperbilirubinemia, peningkatan enzim transaminase.

Neuromuskular dan skeletal : Atralgia, myalgia, rabdomilisis. Renal : interstisial nephritis, kristaluria, gagal ginjal, neprotosis, diuresis. Pernafasan : batuk, dispepsia, infiltrasi pulmonal. Lain-lain: serum sicknes, angioedema, SLE (systemic lupus erytomatosus: jarang).

Interaksi Dengan Obat Lain :

Efek sitokrom P450: Sulfametoksazol : inhibitor CYP2C8/9 (moderat). Trimethoprim: inhibitor CYP2C8/9 (moderat)

Meningkatkan efek toksik: Meningkatkan efek toksis dari metotreksat Meningkatkan kadar obat procainamide. Penggunaan bersamaan dengan pyrimethamine (dengan dosis >25mg/minggu) kemungkinan dapat meningkatkan resiko terjadinya anemia megaloblastik. Kemungkinan meningkatkan kadar obat amiodaron, flueksetin, glimepirid, glipizid, nateglinid, phenytoin, pioglitazone, rosiglitazon, sertalin, warfarin, dan substrat CYP2C8/9 lainya. Peningkatan efek hiperkalemia pada penggunaan bersamaan obat ACE inhibitor, reseptor antagonis angiotensin atau diuresis hemat kalium. Peningkatan efek neprotosis dengan siklosporin. Meningkatkan kadar obat dapson.

Menurunkan efek obat: Kemungkinan kadar obat kotrimoxazole akan diturunkan oleh: karbamazepin, fenobarbital, penitoin, rifampisin, rifapentine, secobarbital, dan inducer CYP2C8/9 lainya.

Dengan Makanan : Mekanisme kerja Sulfametoxazol menghambat sintesis asam folat dan pertumbuhan bakteri dengan menghambat susunan asam dihidrofolat dari asam para-aminobenzen; Trimethoprime menghambat terjadinya reduktasi asam dihidrofolat menjadi tetrahidrofolat yang secara tidak langsung mengakibatkan penghambatan enzim pada siklus pembentukan asam folat

Bentuk sediaan Injeksi, Suspensi Oral, Tablet Parameter monitoring


Hati (SGPT,SGOT) Ginjal (ClCr). Electrolit (Kalium)

Stabilitas penyimpanan

Simpan pada suhu ruangan (25C), jangan disimpan pada refrigerator/pembeku, terlindung dari cahaya.

Sediaan suspensi disimpan pada suhu ruangan dan terhindar dari cahaya langsung. Sediaan larutan IV, cara pelarutannya dan pelarutnya harus sesuai dengan yang telah diinformasikan; simpan pada suhu ruangan jangan disimpan dalam refrigerator dan terlindung dari cahaya langsung.

5 mL/125 D5W stabil untuk 6 jam. 5 mL/100 D5W stabil untuk 4 jam. 5 mL/75 D5W stabil untuk 2 jam.

Anda mungkin juga menyukai