Anda di halaman 1dari 3

PERILAKU KONSUMEN PENDEKATAN

ORDINAL DAN KARDINAL

ebelum kita mempelajari apa yang dimaksud teori Perilaku konsumen baik
secara ordinal maupun cardinal,yang pertama-tama kita bahas yaitu apa
yang dimaksud dari Perilaku konsumen terdahulu.
Apa yang dimaksud PeriIaku Konsumen??
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang
tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,
orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Pengertian perilaku konsumen menurut PhiIip KotIer adalah hasil yang dirasakan
oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan
harapannya,Sedangkan menurutEtat Swan pengertian dari perilaku konsumen adalah
evaluasi secara sadar atau penilaian kognitif menyangkut apakah kinerja produk relatif
bagus atau jelek atau apakah produk bersangkutan cocok atau tidak cocok dengan
tujuan/ pemakaiannya
Pelanggan merasa puas kalau harapan mereka terpenuhi, dan merasa amat
gembira kalau harapan mereka terlampaui. Pelanggan yang puas cenderung tetap loyal
lebih lama, membeli lebih banyak, kurang peka terhadap perubahan harga dan
pembicaraannya menguntungkan perusahaan.

Seorang konsumen dalam memilih sesuatu mempunyai beberapa factor penting
untuk memilih suatu barang/benda yang akan dipilihnya,beberapa faktornya sebagai
berikut :
1. tingkat pendapatan seseorang
. jenis/ukuran yg dibutuhkan
. tingkat kebutuhan
. eIektiIitas
%eori pendekatan konsumen terdapat 2 macan yaitu pendekatan konsumen
Ordinal dan pendekatan konsumen Kardinal.
Pendekatan Konsumen OridinaI
Pendekatan konsumen Ordinal adalah pendekatan yang daya guna suatu barang

S
tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan
tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang.
alam teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal asumsi dasar
seorang konsumen adalah :

1.Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangking kebutuhan
yang dimilikinya
.Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering
.Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya
semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat
kepuasan yang dimilikinya
Kelemahan pendekatan konsumen ordinal yaitu terletak pada anggapan yang
digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi suatu barang dapat diukur
dari satu kepuasan.Pada umunya kenyataan pengukuran semacam ini sulit untuk
dilakukan karena tidak flexible dan jarang dilakukan
2.Pendekatan Konsumen Kardinal
Pendekatan konsumen Kardinal adalah daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau
utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna tergantung kepada subyek yang menilai.
Pendekatan ini juga mengandung anggapan bahwa semakin berguna suatu barang bagi
seseorang, maka akan semakin diminati

Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai aya guna marginal

Pada pendekatan Kardinal terdapat beberapa asumsi yang dapat digunakan untuk menunjukan
bahwa tingka konsumennya,yaitu :

1. Konsumen Rasional, konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan


pendapatannya.
. Diminshing marginal utility, tambahan utilitas yang diperoleh konsumen makin menurun dengan
bertambahnya konsumsi dari komoditas tersebut
. Pendapatan konsumen tetap
. Uang mempunyai nilai subyektiI yang tetap
Dan juga asumsi dasar dari Pendekatan Konsumen Kardinal adalah :

a) Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.


b) akin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan
c) %erjadi hukum %he law of deminishing arginal Utility pada tambahan kepuasan setiap
satu satuan
d) %ambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan
uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen
memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal,
sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau
membayar dengan harga murah.

Anda mungkin juga menyukai